You are on page 1of 10

LAPORAN PRAKTIKUM

SEROLOGI- IMUNOLOGI

OLEH :

RIZKI AKBAR

11.01.01.091

Dosen Pembimbing

Dra. Budi Untari, M.Farm., Apt

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI

BAHKTI PERTIWI PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2013/2014


1. OBJEK PRAKTIKUM
a. Objek 1: pemisahan antisera dan antigen
b. Objek 2: pemeriksaan spesifisitas antisera
2. TUJUAN PRAKTIKUM
a. Objek 1: untuk mengetahui cara pemisahan antisera dan antigen

b. Objek 2: untuk mengetahui cara pemeriksaan spesifisitas antisera

3. TEORI
A. PEMISAHAN ANTISERA DAN ANTIGEN
Antisera / Plasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan berwarna
kuning yang menjadi medium sel-sel darah, dimana sel darah ditutup. 55% dari
jumlah/volume darah merupakan plasma darah. Volume plasma darah terdiri dari
90% berupa air dan 10% berupa larutan protein, glukosa, faktor koagulasi, ion
mineral, hormon dankarbon dioksida. Plasma darah juga merupakan medium pada
proses ekskresi.
Plasma darah dapat dipisahkan di dalam sebuah tuba berisi darah segar yang
telah dibubuhi zat anti-koagulanyang kemudian diputar sentrifugal sampai sel
darah merah jatuh ke dasar tuba, sel darah putih akan berada di atasnya dan
membentuk lapisan buffy coat, plasma darah berada di atas lapisan
tersebut dengan kepadatan sekitar 1025 kg/m3, or 1.025 kg/l.Serum darah adalah
plasma tanpafibrinogen, sel dan faktor koagulasi lainnya. Fibrinogen menempati
4% alokasi protein dalam plasma dan merupakan faktor penting dalam proses
pembekuan darah.

B. PEMERIKSAAN SPESIFISITAS ANTISERA

Dalam transfusi darah, penetapan golongan persyaratan yang mutlak di


samping persyaratan lainnya. Ketidaksesuaian golongan darah donor dengan
golongan darah resipien akan mengakibatkan reaksi-reaksi alergi dan yang paling
fatal adalah syok anafilaktik.

Ada beberapa sistim penggolongan darah, namun yang terpenting untuk


tujuanklinis adalah sistim penggolongan darah ABO dan Rhesus. Menurut sistim
penggolongan darah ABO, darah dibagi 4 golongan, yakni golongan A, B, AB dan O;
untuk penetapan golongan darah tersebut digunakan reagen yang disebut antisera.
Antisera / Plasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan berwarna
kuning yang menjadi medium sel-sel darah, dimana sel darah ditutup. 55% dari
jumlah/volume darah merupakan plasma darah. Volume plasma darah terdiri dari 90%
berupa air dan 10% berupa larutan protein, glukosa, faktor koagulasi, ion mineral,
hormon dankarbon dioksida. Plasma darah juga merupakan medium pada
proses ekskresi.

Plasma darah dapat dipisahkan di dalam sebuah tuba berisi darah segar yang
telah dibubuhi zat anti-koagulanyang kemudian diputar sentrifugal sampai sel darah
merah jatuh ke dasar tuba, sel darah putih akan berada di atasnya dan membentuk
lapisan buffy coat, plasma darah berada di atas lapisan tersebut dengan kepadatan
sekitar 1025 kg/m3, or 1.025 kg/l.Serum darah adalah plasma tanpafibrinogen, sel dan
faktor koagulasi lainnya. Fibrinogen menempati 4% alokasi protein dalam plasma dan
merupakan faktor penting dalam proses pembekuan darah.

Antibodi dalam antiserum mengikat agen menular atau antigen. Sistem


kekebalan tubuh kemudian mengakui agen-agen asing terikat antibodi dan memicu
respon imun yang lebih kuat. Penggunaan antiserum sangat efektif melawan patogen
yang mampu menghindari sistem kekebalan tubuh dalam keadaan tidak distimulasi,
tetapi yang tidak cukup kuat untuk menghindari sistem kekebalan tubuh dirangsang.
Keberadaan antibodi kepada agen karena itu tergantung pada korban beruntung
awal yang sistem kekebalan tubuh secara kebetulan menemukan counteragent ke
patogen, atau spesies inang yang membawa virus tetapi tidak menderita dari efek
nya. Saham lebih lanjut dari antiserum kemudian dapat dihasilkan dari donor awal
atau dari organisme donor yang diinokulasi dengan patogen dan disembuhkan oleh
beberapa saham yang sudah ada sebelumnya antiserum.

Komponen Penyusun antiserum (Plasma Darah)

Senyawa atau zat-zat kimia yang larut dalam cairan darah antara lain sebagai
berikut:

a. Sari makanan dan mineral yang terlarut dalam darah, misalnya monosakarida, asam
lemak, gliserin, kolesterol, asam amino, dan garam-garam mineral.
b. Enzim, hormon, dan antibodi, sebagai zat-zat hasil produksi sel-sel.
c. Protein yang terlarut dalam darah, molekul-molekul ini berukuran cukup besar
sehingga tidak dapat menembus dinding kapiler.

Contoh:

Albumin, berguna untuk menjaga keseimbangan tekanan osmotik darah.


Globulin, berperan dalam pembentukan g-globulin, merupakan komponen
pembentuk zat antibodi.
Fibrinogen, berperan penting dalam pembekuan darah.
d. Urea dan asam urat, sebagai zat-zat sisa dari hasil metabolisme.
e. O2, CO2, dan N2 sebagai gas-gas utama yang terlarut dalam plasma.

Fungsi antiserum (Plasma Darah)

Bagian plasma darah yang mempunyai fungsi penting adalah serum. Serum
merupakan plasma darah yang dikeluarkan atau dipisahkan fibrinogennya dengan cara
memutar darah dalam sentrifuge. Serum tampak sangat jernih dan mengandung zat
antibodi. Antibodi ini berfungsi untuk membinasakan protein asing yang masuk ke
dalam tubuh. Protein asing yang masuk ke dalam tubuh disebut antigen.

4. CARA KERJA

OBJEK 1 : PEMISAHAN ANTISERA DAN ANTIGEN


A. Pemisahan Plasma (antisera) dan Eritrosit (antigen )
- ambil darah 5 ml, masukkan dalam tabung sentrifus
- sentrifugasi 2000 rpm selama 10 menit
- ambil plasma dan masukkan dalam tabung reaksi (antisera golongan darah)

B. Pemurnian Eritrosit (antigen)


- eritrosit pada tabung sentrifus ditambah dengan larutan NaCl fisiologissama banyak,
aduk dengan cara memutar tabung sentrifus pada keduatelapak tangan
- sentrifugasi 2000 rpm selama 10 menit
- buang supernatannya (lapisan NaCl), lalu tambahkan lagi dengan larutanNaCl
fisiologis sama banyak, aduk dengan cara memutar-mutar tabung sentrifus
pada kedua telapak tangan
- sentrifugasi 2000 rpm lagi selama 10 menit
- lakukan prosedur ini sampai 3 kali, sehingga diperoleh eritrosit bersih(eritrosit
dianggap 100%)

C. Pemurnian Plasma
- cairan plasma ditambahkan dengan kristal CaCl sebanyak 1 mg untuk 1 ml, aduk,
biarkan selama 10 menit
- saring dengan kapas, lalu tambahkan lagi CaCl sebanyak 1 mg untuk 1 ml darah,
aduk, biarkan selama 10 menit
- lakukan pula pengerjaan ini sebanyak 3 kali
- kemudian ditambahkan dengan kristal amonium oksalat sebanyak 1
mguntuk 1 ml darah, aduk, biarkan selama 10 menit, kemudian saring
- lakukan pengerjaan ini sebanyak 3 kali
- ditambahkan natrium azida sebanyak 1 mg untuk 1 ml darah
- antisera siap untuk digunkan

OBJEK 2 : PEMERIKSAAN SPESIFISITAS ANTISERA


A. Pembuatan Eritrosit 5%
- Masukkan kedalam tabung reaksi larutan NaCL sebanyak 19 tetes.
- Dengan menggunakan pipet tetes yang sama, masukkan kedalam tabung reaksi diatas
1 tetes eritrosit golongan O.
- Aduk hingga homogen dengan cara memutar-mutar menggunakan kedua telapak
tangan sehingga diperoleh larutan 5 %.
- Hal yang sama dilakukan terhadap eritrosit murni golongan A,B dan AB sehingga
diperoleh masing-masing larutan eritrosit 5%.
- Tandai larutan keempat tersebut.

B. Uji Spesifisitas Antisera


- Teteskan diatas 4 buah objek glass bersih larutan antisera (plasma golongan O yang
telah dimurnikan) masing-masing sebanyak 1 tetes.
- Pada objek glass pertama ditambahkan 1 tetes eritrosit 5% golongan A, lalu amati
reaksi yang terjadi
- Pada objek glass kedua ditambahkan 1 tetes 5% golongan eritrosit B, lalu amati reaksi
yang terjadi
- Pada objek glass ketiga tambahkan 1 tetes eritrosit 5 % golongan AB , lalu amati
reaksi yang terjadi.
- Dan pada objek glass keempat ditambahkan 1 tetes eritrosit 5% golongan O, lalu
amati reaksi yang terjadi.
- Pengerjaan yang sama juga dilakukan terhadap plasma golongan A, B, dan AB.
- Tabelkan hasil reaksi yang terjadi, Bila terjadi aglutinasi ditnnyatakan dengan tanda
(+) dan bila reaksi negatif dinyatakan dengan tanda negatif (-)
5. ALAT DAN BAHAN

ALAT BAHAN
Objek 1 Objek 1
Jarum suntik 5 ml Darah golongan A,B,AB,O
Tabung reaksi 10 ml Larutkan NaCl fisiologis
Rak tabung reaksi Kalsium klorida
Tabung sentrifus Natrium azida
Sentrifus
Pipet tetes
Objek 2 Objek 2
Pipet tetes Eritrosit murni gol. ABO
Objek glass Larutan Antisera gol. O
Tabung reaksi Larutan NaCl fisiologis
Tusuk gigi dan kaca pembesar

6. HASIL Dan GAMBAR


Objek 1
a. pemisahan antisera dan antigen

1. 2.
Ket:
Gambar 1.
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa pada gambar 1 terbentuk 2
lapisan setelah dilakukan sentrifus. lapisan bawah merupakan eritrosit dan lapisan
atas merupakan plasma.
Gambar 2.
Pada gambar 2 merupakan eritrosit dan plasma yang telah dipisahkan.
b. pemurnian eritrosit
1. 2.
Ket:
Gambar 1.
Pada gambar 1 merupakan hasil eritrosit yang telah ditambahkan
dengan larutan NaCl fisiologis sama banyak yang kemudian di sentrifugasi.
Maka terbentuklah dua lapisan. Lapisan bawah merupakan eritrosit murni dan
lapisan atas merupakan cairan supranatan yang akan dibuang.
Gambar 2.
Pada gambar 2 merupakan eritrosit yang telah murni.
c. pemurnian plasma

Ket :
Pada gambar diatas merupakan cairan plasma yang telah dimurnikan.
Objek 2
a. Pembuatan eritrosit

Ket :
Pada gambar terdapat 2 tabung, cairan pada tabung sentrifus
merupakan cairan eritrosit yang telah dimurnikan, dan cairan pada tabung
reaksi merupakan eritrosit murni yang telah diencerkan menjadi 5%.

b. Uji spesifisitas antisera

Ket :
gambar diatas merupakan cairan plasma gol darah O yang telah
dimurnikan yang kemudian ditetesi dengan cairan eritrosit 5% dari masing-
masing gol. darah.
Tabel hasil

Plasma darah Gol A Gol B Gol AB Gol O


Gol O + + -
+

7. PEMBAHASAN
A.
B. PEMISAHAN ANTISERA DAN ANTIGEN
Dalam praktikum pemisahan antisera dan antigen ini didapatkan cair bening
kekuningan (bagian atas) yaitu antisera. Dan yang merah (bagian bawah)
antigen.

Pemurnian antigen dengan dilakukan sentrifugasi 3 kali, dengan cairan


pembersih berupa NaCl fisiologis.

Pemurnian antisera, menggunakan Kristal CaCl2 untuk mengikat senyawa


murni antisera, lalu diberi Kristal ammonium oksalat yang mengendapkan,
dan terakhir diberi natrium azida sebagai pengawet.

C. PEMERIKSAAN SPESIFISITAS ANTISERA


Pada praktikum ini plasma golongan darah O mengalami penggumpalan pada
saat ditetesi eritrosit 5% golongan darah A, B, dan AB tetapi tidak
menggumpal ketika ditetesi dengan eritrosit 5% golongan darah O. Oleh
karena itu golongan darah O dapat mendonorkan pada golongan darah A, B,
dan AB dan golongan darah O hanya bisa menerima (resepien) golongan darah
O

8. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan pemenisahan antisera dan antigen didapat dua lapisan,
lapisan bening berwarna kekuningan yaitu antisera dan yang berwarna merah yaitu
eritrosit atau antigen.

spesifisitas antisera dilakukan dengan mereaksikan antisera (serum) dengan


sel darah merah.

Hasil yang di dapat dari percobaan pemeriksaan spesifisitas antisera ini plasma
O memberi gumpalan setelah diberi eritrosit golongan darah A,B dan AB tetapi tidak
memberikan gumpalan setelah diberi eritrosit golongan darah O sendiri.

You might also like