PERAGA 3-2

Keterangan Konsolidasi
Kas Kas Induk Rp. 750 + Kas Anak Rp. 1.000 Rp 1.750
Piutang Usaha 4.000 + 2.000 - 3.000 (Eliminasi Rp 3.000
Persediaan 6.750 + 3.000 Rp 9.750
Investasi dalam saham 12.500 - 12.500 Rp -
Bangunan dan Peralatan (net) 7.000 + 6.000 Rp 13.000
Tanah 9.000 + 9.000 Rp 18.000
Total Aset Rp 45.500

Utang Usaha 5.000 + 3.500 - 3.000 Rp 5.500

Utang Jangka Panjang 10.000 + 5.000 Rp 15.000
Modal Saham 15.000 + 7.500 - 7.500 Rp 15.000
Laba Ditahan 10.000 + 5.000 - 5.000 Rp 10.000
Total Pasiva/Kewajiban Rp 45.500
PERAGA 3-4
Keterangan Konsolidasi
Kas Kas Induk Rp. 750 + Kas Anak Rp. 1.000 Rp 3.000
Piutang Usaha 4.000 + 2.000 - 3.000 (Eliminasi Rp 3.000
Persediaan 6.750 + 3.000 Rp 9.750
Investasi dalam saham 12.500 - 12.500 Rp -
Bangunan dan Peralatan (net) 7.000 + 6.000 Rp 13.000
Tanah 9.000 + 9.000 Rp 18.000
Total Aset Rp 46.750

Utang Usaha 5.000 + 3.500 - 3.000 Rp 5.500

Utang Jangka Panjang 10.000 + 5.000 Rp 15.000
Modal Saham 15.000 + 7.500 - 7.500 Rp 15.000
Laba Ditahan 10.000 + 5.000 - 5.000 Rp 10.000
Kepentingan Non-pengendali Rp 1.250
Total Pasiva / Kewajiban Rp 46.750

Peraga di atas adalah Laporan Keuangan Konsolidasi PT. A sebagai Entitas Induk dan PT. B
sebagai entitas anak.

Pada Peraga 3-2 di Ilustrasikan bahwa PT. A mengakuisisi PT. B sebesar 100% saham
pada harga yang sama dengan nilai bukunya yaitu Rp. 12.500.000. Pada akuisisi ini
Kas PT. A senilai Rp.750.
Pada Peraga 3-4 Di Ilustrasikan bahwa PT. A mengakuisis hanya 90% lembar saham
PT. B dengan nilai akuisisi sebesar = 90% x Rp.12.500.000 =Rp. 11.250.000.
Pada Peraga 3-2 Nilai Kas PT. A adalah Rp. 750, karena pada Peraga 3-4 PT. A hanya
mengakuisisi 90% saham, maka terdapat selisih kas antara Akuisisi 100 % dan 90%
 yakni sebesar Rp. 1.250.000 (Nilai Akuisisi 100% - Nilai Akuisisi 90% = Rp.
12.500.000 - Rp. 11.250.000 = Rp. 1.250.000).

Dalam arti jika PT. A mengakuisisi hanya 90% maka selisih tersebut kembali menjadi Kas.
Oleh sebab itu Kas PT. A di Peraga 3-4 senilai Rp. 2.000 (Rp. 750 + Rp. 1.250 = Rp. 2.000).