You are on page 1of 10

Nama : Yohan Edi

Santosa
NRP : 2216100022
Sinyal Informasi

model system komunikasi (simplified) seperti yang terdapat pada


skema berikut.

Tugas transmitter adalah mentransfer message ke kanal komunikasi


dan mampu mengubah bentuk informasi yang berasal dari
manusia/mesin ke dalam sinyal yang cocok (suitable) untuk
diangkut medium transmisi. Perpindahan informasi terjadi melalui
media transmisi, lalu ada Sumber Informasi yang berupa Data suara
(voice) dan Gambar. Setelah itu ada Bentuk Informasi yang berupa
Analog : Suara Manusia dan Digital : data yang berbentuk binary
dan yang terakhir yaitu Agar informasi dapat berpindah, maka
informasi tersebut harus dibuah menjadi sinyal EM.

Sinyal dapat juga diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu


seperti Berdasarkan Bentuk Sinyal yaitu analog dan digital.Lalu
Berdasarkan Period Sinyal yaitu periodic dan aperiodic.Yang terakhir
Berdasarkan Komposisi Sinyal seperti sinyal sederhana dan sinyal
komposit. Suatu gelombang elektromagnetik yang bervariasi secara
kontinu dan dapat dipropagasikan melalui berbagai media dengan
contoh media:Copper wire media (Twisted pair and coaxial cable),
Fiber optic cable, dan Atmosphere or space propagation. Dan Sinyal
analog dapat mem-propagasikan data analog maupun digital. Sinyal
digital dapat dijelaskan dengan Suatu deretan pulsa-pulsa yang
dapat ditransmisikan melalui suatu media seperti Diskrit, pulsa
tegangan diskontinyu, Tiap pulsa adalah satu elemen sinyal, Data
biner dikodekan ke dalam elemen-elemen sinyal. Dan juga Sinyal
digital dapat mem-propagasikan data analog maupun digital.
Transmitter akan mengirimkan informasi melalui kanal komunikasi
dalam bentuk sinyal elektromagnetik.

Karakteristik gelombang elektromagentik dapat dtinjau melalui


konsep time domain maupun konsep frequency domain seperti,
Konsep time domain: meninjau sinyal elektromagnetik dari sisi
waktu dan Konsep frequency domain: meninjau sinyal
elektromagnetik dari sisi frekuensi. Untuk transmisi data, konsep
frequency domain jauh lebih penting daripada konsep time domain.
C02. 3

Sinyal elektromagentik terbagi dalam dua format, dapat dijelaskan


Time Domain Concepts
ada bentuk dibawah ini
Analog Format Digital Format

s(t) d(t)

t t
Sinyal Periodic

s(t) d(t)
+A +A
t t
-A T/2 T -A

s(t) = Asin(2 f1t + ) d(t) = {A, 0 < t < T/2


-A, T/2 < t < T
Dan Sinyal Aperiodic yaitu Sinyal analogJ.M.atau
INFS 612: Data Communications and Distributed Processing Hanratty
digital yang polanya
tidak berulang. Amplitudo puncak (peak amplitude) (A) atau Nilai
atau kekuatan sinyal maksimum dan biasanya dinyatakan dalam
volt. Frekuensi (f) yaitu Laju pengulangan sinyal (Dalam satuan
cycles per second atau Hertz). Perioda (T) yaitu Waktu yang
diperlukan untuk satu pengulangan sinyal (T=1/f). Fasa () ialah
Ukuran posisi relatif dalam waktu pada satu perioda sinyal dan yang
terakhir dalam konsep domain waktu yaitu Panjang gelombang (l)
ialah Jarak yang dicakup oleh satu siklus sinyal dan Misalnya
kecepatan sinyal v, maka = vT dan f = v (c = 3*108 ms-1 (speed
of light in free space)). Pada parameter gelombang sinus dapat
dinyatakan oleh s (t ) = A sin(2ft + ) dengan catatan2 radians =
360 = 1 perioda.

Dan berikut adalah conto gelombang sinyal sinus


Dalam domain frekuensi terdapat konsep-konsep yang harus
dipahami Dalam kenyataan, suatu gelombang elektromagnetik
terdiri dari banyak frekuensi sinyal sinus (dapat dibuktikan dengan
analisa Fourier); contoh:s(t) terdiri atas gelombang sinus dengan
frekuensi f (fundamental frequency) dan 3f. Frekuensi kedua (3f)
merupakan kelipatan dari frekuensi pertama (f). Dan Perioda total
s(t) akan sama dengan perioda fundamental frequency. Agar lebih
jelas dapat dilihat pada gembar bentuk gelombang berikut

sin 2ft 1 / 3 sin 2 3f t


=

s (t ) 4 / sin 2ft 1 / 3 sin 2 3f t


Selain konsep yang sebelumnya dijelaskan ada juga konsep lainnya
seperti Spektrum Frekuensi yaitu Rentang frekuensi yang dikandung
oleh suatu sinyal.Absolute bandwidth yaitu Lebar spektrum
sinyal.Effective bandwidth ialah Pita frekuensi yang lebih sempit
dimana energi sinyal banyak terkumpul dan juga sering disebut
BANDWIDTH saja. Dan yang terakhir yaitu DC Component atau
Komponen sinyal dengan frekuensi nol

bagian yang dilingkari berwarna merah yaitu komponen sinyal


degan frekuensi nol.
Setelah itu terdapat kombinasi sinyal dan data, yaiut seperti Digital
data, digital signal.Analog data, digital signal .Digital data, analog
signal. Dan yang terakhir Analog data, analog signal. Ada 2 format
sinyal dasar yang dapat digunakan untuk transmisi data yaitu Sinyal
digital (digital signaling) dan Sinyal analog (analog signaling). Yang
pertama pada signaling digambarkan dengan skema berikut

Dan ada juga yang digunakan pada digital signaling seperti berikut
Pada sinyal transmisidapat dijabarkan dengan beberapa seperti
Analog transmission yaitu Continuous waveform dengan contoh
sinyal seperti berikut

Digital representation and transmission


Discrete binary sequence/pulses
1: a rectangular positive amplitude pulse
0: a rectangular negative amplitude pulse
Transmisi analog, Pada output harus dihasilkan kembali sinyal yang
persis sama dengan sinyal input (Kanal komunikasi tidak dapat
menjamin hal ini, dengan demikian distorsi tidak dapat dicegah)

Untuk transmisi jarak jauh digunakan repeater agar sinyal output


dapat sepersis mungkin dengan input. Repeater berfungsi
menguatkan sinyal yang sudah lemah.Tetapi selain menguatkan
sinyal, reperater juga ikut menguatkan noise. Dan juga Bila repeater
yang digunakan terlalu banyak,maka noise yang terakumulasi juga
akan semakin besar.
Dan selanjutnya transmisi digital, Pada transmisi digital yaitu Sinyal
output tidak perlu persis sama dengan input, asalkan masih dapat
dibedakan sinyal 0 atau 1 nya. Pada transmisi digital jarak jauh
digunakan repeater digital (regenator) yang akan membangkitkan
kembali pulsa-pulsa digital tanpa adanya penguatan noise. Dengan
demikian hampit tidak ada batasan bagi jumlah regenarator yang
dipasang (Cost is low). Dan juga Memungkinkan layanan tambahan
lain. Dan ada perbedaan antara data rate dengan bandwidth, antara
lain yaitu Semakin besar bandwidth, semakin besar pula kapasitas
pengangkutan informasi.Setiap gelombang sinyal digital memiliki
bandwidth tak terhingga. Tetapi, medium transmisi (kanal
komunikasi) akan membatasi bandwidth sinyal yang dapat
dikirimkan (Pembatasan bandwidth akan menyebabkan distorsi).
Semakin besar bandwidth yang dapat ditransmisikan suatu medium
maka semakin besar biaya untuk menyediakan medium seperti itu.
Dan dijelaskan bahwa Data rate dapat Dinyatakan dalam bits per
second (bps) dan juga Merupakan laju dimana data dapat
dikomunikasikan. Dan Bandwidth dapat Dinyatakan dalam
gelombang per detik atau Hertz dan Dibatasi oleh transitter dan
medium.
Pengiriman data antar dua perangkat dapat dijabarkan dengan
beberapa poin berikut Transmisi Serial yaitu Deretan bit dikirimkan
satu-per satu dan Contohnya komunikasi yang menggunakan
protokol RS-232. Selanjutnya Transmisi Paralel yaitu Sejumlah bit
(misalnya 8) dikirimkan sekaligus pada saat yang bersamaan
dengan

Contoh transfer data dari PC ke printer. Dan Transmisi Serial vs


Paralel:
Serial: Pengiriman data lebih lambat daripada parallel dan
efisien untuk transmisi jarak jauh.
Paralel: Pengiriman data lebih cepat daripada serial dan Tidak
efisien untuk transmisi jarak jauh.
Berikut contoh transmisi serial :
DTE: Data Terminal (Terminating) Equipment
Perangkat yang membangkitkan (menerima) data
Contoh: komputer
DCE: Data Communication (Circuit-terminating) Equipment
Perangkat yang mengendalikan komunikasi dengan
jaringan
Contoh: MODEM

dan ada juga contoh transmisi parallel sebagai berikut


terdapat format sinyal data sebagai berikut Sebelum dikirimkan ke
saluran transmisi, bit-bit data harus direpresentasikan dalam bentuk
sinyal yang sesuai dengan persyaratan saluran transmisi atau
penerima dangan Persyaratan ini bisa berupa:Tidak boleh ada
komponen DC, Kemampuan menanggulangi interferensi, Bandwidth
sinyal sesuai alokasi, Kemampuan ekstraksi clock di penerima, dan
sebagainya.
Ada transmisi data pada kana digital (digital signaling) dapat
dijelaskan sebagai berikut Beberapa bentuk sinyal digital yang
sering digunakan pada jaringan telekomunikasi adalah sbb:Return to
zero (RZ), Non Return to Zero (NRZ), Non Return to Zero Inverted
(NRI), Manchester, Differential Manchester, dan Alternating Mark
Inversion (AMI). Mekanisme pembentukan sinyal di atas disebut juga
line coding. Pertimbangan pemilihan mekanisme line coding yang
digunakan yaitu Spektrum frekuensi sinyal, Sangat penting untuk
meminimalkan komponen frekuensi tinggal karena dengan demikian
bandwidth yang dibutuhkan akan lebih sempit, Penting juga untuk
meminimalkan komponen frekuensi rendah, terutama komponen
DC, karena bisa jadi pada jalur komunikasi yang dilewati akan
terdapat trafo atau coil. Kemampuan sinkronisasi di
penerimaBeberapa metoda line coding, seperti Manchester, mampu
menyediakan informasi mengenai awal dan akhir dari setiap bit.
Dan alasan-alasan lain yaitu Kemampuan pendeteksian kesalahan
(pada AMI) dan ketahanan terhadap noise.
Transmisi Data melalui Kanal Analog dapat dijelaskan seperti berikut
yaitu Untuk mentransmisikan sinyal digital (misalnya keluaran dari
suatu komputer), kita harus merubah sinyal digital menjadi analog
agar dapat melalui kanal analog (ingat bandwidth sinyal digital
adalah tak terhingga). Ada beberapa mekanisme modulasi yang
dapat digunakan untuk merubah sinyal digital menjadi sinyal
analog.Pada umumnya, proses modulasi menggunakan sinyal sinus
(yang disebut carrier) dalam bentuk: Acos(2pft+f). dan juga
Modulasi terhadap suatu carrier dapat dilaksanakan dengan cara
mengubah-ubah amplituda, fasa atau frekuensi sinyal carrier oleh
deretan data yang akan dikirimkan.
Dan jika Transmisi Data melalui Kanal Digital dapat dijelaskan
sebagai Untuk mentransmisikan sinyal analog (misalnya suara
manusia) melalui kanal digital (sambungan internet), kita harus
merubah sinyal analog menjadi digital agar dapat melalui kanal
digital. Dan juga Metode yang dapat digunakan untuk melakukan
konversi sinyal analog menjadi sinyal digital adalah Pulse Code
Modulation.
Dan digitalisasi data analog, ada pula Langkah konversi sinyal tanpa
merusak kualitas yaitu dengan Pulse Amplitude Modulation (PAM)
dan Pulse Code Modulation (PCM).
Pada Pulse Amplitude Modulation(PAM) yaitu Proses yang terjadi di
dalam PAM adalahSinyal Analog masuk sebagai input, Dilakukan
sampling (pencuplikan) dan Membangkitkan deretan pulsa dengan
amplitudo berdasarkan hasil sampling
(Sampling : mencuplik amplitudo sinyal pada interval waktu yang
tetap dan Amplitudo pulsa masih merupakan data analog).

berikut adalah contoh dari PAM.


Dan Pulse Code Modulation (PCM) yaitu Proses yang terjadi di dalam
PCM adalahPulsa yang telah dihasilkan melalui PAM dimodifikasi
menjadi sinyal digital.Kuantisasi pulsa PAM (Kuantisasi : metode
pemberian nilai baku untuk rentang sampling tertentu). Pemberian
kode dan besaran pada sampel yang terkuantisasi (Digit
biner).Transformasi digit binar menjadi sinyal digital dengan
menggunakan salah satu teknik encoding sinyal(akan dipelajari
lebih lanjut).

gambar diatas menunjukan contoh dari PCM. Pada Sistem 4 bit


memberikan 16 level. Dan Sampel 8 bit memberikan 256 level
(8000 sampel per detik dg masing-masing sampel 8 bit memberikan
64kbps).

Pada konversi analog to digital

Faktor yang mempengaruhi ketepatan pembentukan sinyal kembali


adalahKecepatan Sampling dan Banyaknya bit per sample. Bit rate,
Bit rate = Sampling rate x jumlah bit per sample. Persyaratan
Sampling agar sinyal dapat dikembalikan ke dalam bentuk
semula.Theorema Nyquist yaitu Kecepatan sampling minimal harus
2x frekuensi tertinggi sinyal informasi dengan Contoh :Data suara
dibatasi di bawah 4000Hz, dan jawaban Memerlukan minimal 8000
sampel per detik, dan Jika diasumsikan menggunakan setiap sampel
menggunakan 8 bit, maka bit rate yang diperlukan adalah 8 x 8000
= 64 kbps.

Transmission Impairments (Cacat-cacat akibat transmisi) yaitu


Sinyal yang diterima oleh penerima bisa berbeda dengan yang
dikirimkan.Pada transmisi analog, hal tersebut terjadi akibat
penurunan kualitas sinyal.Pada transmisi digital, perbedaan
penerimaan akibat bit error. Dan Penyebab cacat-cacat transmisi
ialah Redaman, noise dan Distorsi Delay.

Redaman (Attenuation) adalah Kuat sinyal akan turun bila


sinyalsudah menempuh suatu jarak tertentu. Redaman tergantung
pada medium transmisi.Kuat sinyal yang diterima:Harus memadai
untuk dideteksi dan Harus lebih besar daripada noise agar dapat
diterima dengan bebas error. Redaman merupakan fungsi dari
frekuensi. redaman naik bila frekuensi naik. Selanjutnya distorsi
delay terjadi akibat kecepatan propagasi setiap frekuensi berbeda.
Yang terakhir yaitu niose ialah Sinyal tambahan yang tidak
diinginkan. Thermal Noise yang Terjadi akibat gerakan elektron
dalam medium, Terdistribusi secara uniform dan Berupa white noise.
Intermodulation Noise yaitu Sinyal yang dihasilkan dari penjumlahan
dan pengurangan frekuensi-frekuensi sinyal yang menggunakan
suatu kanal secara bersama. Ada juga Crosstalk ialah Sinyal yang
berasal dari suatu saluran tertangkap oleh saluran lain. Impulse
Noise yaitu Berupa pulsa atau spikes yang tidak beraturan, Short
duration, High amplitude, dan Contohnya noise akibat petir.

You might also like