You are on page 1of 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap perusahaan pada saat ini tidak hanya menjalankan usaha bisnis yang dinilai

dari tingkat keuntungan maupun kerugian akan tetapi juga membutuhkan keseluruhan

data yang berkaitan langsung dengan aktivitas bisnisnya. Dalam keseluruhan data

akan disusun secara sistematis menjadi informasi yang bermanfaat bagi masing-

masing objek penggunanya. Informasi-informasi tersebut terbagi menjadi beberapa

bagian sesuai dengan tingkatan penggunaan dalam suatu tingkatan organisasi.

Informasi-informasi yang sangat mendetail dapat ditujukan kepada manajemen

tingkat bawa atau teknik, kemudian informasi tersebut yang sifatnya umum dapat

ditujukan untuk manajemen tingkat atas yang tidak membutuhkan terlalu banyak

informasinya. Sedangkan informasi yang dibutuhkan berupa gabungan informasi

detail dan informasi umum untuk manajemen tingkat menengah.


Jika dari semua informasi detail maupun informasi umum dapat menjawab

kebutuhan informasi yang tersaji secara akurat, relevan, dan interaktif dapat ditujukan

kepada tingkat eksekutif, maka dalam kebutuhan sebuah sistem informasi eksekutif

harus ada pengendalian internal di perusahaan. Menurut Irfan Subakti (2002:82),

sistem informasi eksekutif (SIE) adalah sistem berbasis komputer yang melayani

informasi yang dibutuhkan oleh para tingkat eksekutif. Dalam sistem ini mendukung

sebuah penyediaan laporan berupa grafis dan kemampuan drill-down pada setiap

laporan yang membutuhkan detail sebuah pelaporan. Keunggulan utama dari sistem
informasi eksekutif adalah menyajikan laporan dalam berbagai bentuk grafik yang

sesuai dengan kebutuhan dan pemanfaatannya.


Pada pendekatan penyajian informasi dalam sistem informasi eksekutif

merupakan penyajian yang mengacu pada data secara periodik atau per jenis

sesuaikan dengan kebutuhan tingkat eksekutif. Dengan menggunakan sistem

informasi eksekutif ini, terdapat informasi yang disajikan dalam bentuk angka atau

persentase sehingga dapat dianalisa lebih detail dengan cara melakukan break down

dan atau cara drill down. Pada kedua pendekatan tersebut bertujuan untuk

menganalisa secara rincian apa saja yang dapat berkontribusi diperusahaan. Melalui

pendekatan tersebut para eksekutif dapat terbantu dalam menentukan sebuah

keputusan dan hal-hal apa saja yang harus difokuskan untuk peningkatan sebuah

produktivitas pada perusahaan.


Karakteristik yang dimilik oleh sistem informasi eksekutif adalah sebagai berikut

(Irfan Subakti, 2002):


1. Manajemen Tingkat Atas,
2. Dirancang untuk Individu,
3. Adanya pengikatan CEO untuk semua tingkatan,
4. Biaya yang sangat mahal untuk menjaga.
5. Adanya staf dukungan yang luas.
Pada tingkat atas (tingkat strategis) sistem pendukung eksekutif (ESS) adalah

sebagai berikut (Irfan Subakti, 2002):


1. Input: Sebuah data agregat, berupa internal dan eksternal (data dari luar atau

lingkungan dari dalam.


2. Pengelolaan: simulasi Interaktif dari grafis.
3. Output: Proyek
4. Pengguna: Manajer Senior.
Dalam mengimplementasikan sistem informasi eksekutif ini berupa elemen-

elemen yang terdiri dari data base, presentation features, other decision-support

activities, application development feature, typical installation configurations. Serta


Keuntungan dan keterbatasan sistem informasi Eksekutif. Dan proses bisnis yang

dipengaruhi oleh sistem informasi eksekutif terdiri dari organisasi data dan akses,

sistem pelaporan manajemen, pengembangan software perusahaan, Software dan

hardware pendukung, dan Computer system downsizing and rightsizing.

Daftar Pustaka

Subakti. I. 2002. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Suppoort System). Institut

Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.

You might also like