Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata. Akhadiah, dkk (2003:2),
jenjang SD sampai SMA sederajat dalam berbagai bentuk, termasuk dalam bentuk
kelas XI dan XII yang tidak memahami manfaat proposal serta tidak mampu
menulis proposal. Hal yang sama ditemukan Duwi (2009, [online]) saat
2
kelengkapan unsur, kelayakan proposal, dan kebahasaan. Hal ini juga dialami
Berdasarkan hasil tes awal dan wawancara dengan guru kelas, keterampilan
rendah, hal ini terlihat pada nilai rata-rata hasil tes yang belum mencapai
target.
faktor. Faktor internal, yaitu 1) siswa tidak tertarik mempelajari kaidah penulisan
proposal, dan 3) siswa merasa bosan karena kaidah penulisan proposal yang
terletak pada strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Kegiatan menulis
memotivasi siswa berpikir aktif dan inovatif. Siswa tidak hanya duduk menerima
informasi dari guru, melainkan menjadi pelaku utama menemukan sendiri ilmu
belajar. Siswa tidak tertekan pada rasa takut berbuat salah, namun memiliki
masalah yang tidak dapat mereka jangkau, tetapi masalah yang autentik.
masalah nyata (bukan simulatif). Suasana belajar menuntut siswa untuk mampu
Penulis dituntut memahami kerangka penulisan, aturan tata bahasa, dan EYD.
Selain itu, penulis harus berpikir kreatif dan inovatif untuk menghasilkan proposal
yang orisinil dan sesuai dengan keperluan. Kompetensi yang dituntut dalam
menulis proposal kegiatan ini berkaitan erat dengan strategi pembelajaran berbasis
proyek yang menuntut siswa untuk memecahkan masalah dengan berpikir kreatif,
analitis, dan mandiri. Usaha ini merupakan proses pembelajaran yang memberi
4
Richmond & Striley (dalam Wena 2011:144). Oleh karena itu, penulis tertarik
kemampuan menulis proposal kegiatan. Dalam hal ini, penulis menetapkan judul;
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
pembelajaran ekspositori?
E. Tujuan Penelitian
kesulitan yang mungkin terjadi dalam proses penelitian, maka dibuatlah tujuan
penelitian.
pembelajaran ekspositori.
F. Manfaat Penelitian
seperti berikut.
1. Manfaat Teoretis
kegiatan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
b. Bagi guru
7
inovatif.
kegiatan.
c. Bagi peneliti
BAB II
A. Kerangka Teoretis
Arikunto (2006:107) mengemukakankerangka teori merupakan wadah
yang logis sehingga jawaban sementara (hipotesis) penelitian secara rasional dapat
ditemukan. Hal ini bertujuan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh dan
variabel penelitian.
1. Strategi Pembelajaran
strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran
8
9
berguna baginya dan mengembangkan ide-ide yang ada pada dirinya. Wijayanto
untuk memperoleh informasi dengan cara membuat informasi tersebut lebih siap
dipahami.
berbasis proyek merupakan cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu
dan konsep inti dari sebuah ilmu, melibatkan siswa dalam pemecahan masalah
yang besar untuk memberikan pengalaman belajar siswa yang lebih menarik dan
dan konsep utama suatu disiplin, melibatkan siswa dalam memecahkan masalah
dan tugas penuh makna lainnya, serta mendorong siswa untuk bekerja mandiri
membangun pembelajaran.
dari teori yang telah dikuasai, melainkan dalam pengerjaan proyeklah terjadi
konstruksi pemahaman akan teori. Oleh karena itu, proyek harus bersifat
yang perlu untuk pengerjaan proyek. Guru hanya bertugas memotivasi dan
menjadi pemerhati.
Terdapat masalah dalam materi yang dipelajari agar melatih kemampuan berpikir
siswa, menuntut siswa memikirkan solusi terbaik yang dapat dikerjakan bersama,
yang dikumpulkan
Siswa memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja dari setiap langkah pengerjaan
agar siswa dapat melihat perubahan dari hasil kerja setiap langkah.
13
Hasil dari pengerjaan proyek adalah sebuah produk yang dapat dievaluasi dan
Dalam pengerjaan proyek, siswa tetap dituntun oleh guru. Guru memberi motivasi
agar siswa tidak takut atau ragu untuk mencoba sesuatu. Kesalahan yang mungkin
Tidak semua kegiatan belajar aktif dan melibatkan proyek dapat disebut
pembelajaran berbasis proyek. Oleh karena itu, Thomas dalam Wena (2011:145)
menetapkan lima prinsip pembelajaran berbasis proyek, kelima prinsip itu antara
lain;
Proyek yang dikerjakan bukan praktik tambahan dan aplikasi praktis dari konsep
yang sedang dipelajari. Proyek yang dikerjakan merupakan esensi dari kurikulum
yang dikerjakan di dalam kelas. Materi atau konsep dari disiplin ilmu dipelajari
dengan cara memberikan masalah dalam bentuk defenisi yang lemah (Stepien &
14
Gallegher, 1993 dalam Wena 2011:146). Dalam hal ini, guru berperan sebagai
Guru harus mampu merancang proyek yang dapat menumbuhkan rasa ingin
meneliti, rasa untuk berusaha memecahkan masalah, dan rasa ingin tahu yang
petunjuk teknis seperti lembar kerja siswa, petunjuk kerja praktikum, dan
siswa.
memiliki tantangan nyata yang berfokus pada masalah yang autentik (bukan
simulatif). Oleh karena itu proyek yang dikerjakan harus dapat memberikan
perasaan realistis kepada siswa, termasuk dalam memilih topik, tugas, dan peran
(Wena 2011:147). Jadi, dunia nyata adalah pilihan paling tepat sebagai sumber
belajar siswa. Mereka akan merasakan sedang belajar di dunia kerja. Kegiatan
dalam pembelajaran.
seperti berikut;
TABEL I
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
pengerjaan proyek siswa. Dalam hal ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
seorang guru agar peran guru dan siswa berjalan sesuai dengan rencana. Wena
1) Keautentikan
pemecahan masalah.
19
keterampilan pribadinya.
4) Aktif Meneliti
Mendorong dan mengarahkan siswa untuk mampu belajar dari orang lain
6) Penilaian
yang kompleks.
21
pembelajaran.
menyelesaikan tugas.
masalah yang nyata menuntut kemampuan guru untuk lebih teliti dalam
22
merancang suatu proyek. Selain itu, strategi ini tidak efektif dikerjakan dalam satu
atau dua pertemuan di kelas dengan siswa, artinya membutuhkan waktu yang
lebih lama. Guru juga harus bijaksana dalam memerankan tugasnya, baik sebagai
strategi ini tidak sekedar melihat hasil akhir tapi lebih mengutamakan proses yang
terjadi.
diberikan secara langsung. Peranan siswa dalam strategi ini adalah menyimak
untuk menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru. Jadi dapat disimpulkan
namun tidak berarti penyampaian materi tanpa ada tujuan pembelajaran. Guru
pedomannya.
2) Prinsip komunikasi
oleh penerima pesan dan diperoleh secara utuh. Strategi pembelajaran ekspositori
komunikasi harus dipenuhi dengan tepat agar materi dapat diterima siswa dengan
baik.
3) Prinsip kesiapan
merespon dengan cepat dari stimulus, jika dalam dirinya sudah memiliki kesiapan.
Sebaliknya tidak mungkin individu akan merespon stimulus jika dalam dirinya
belum memiliki kesiapan. Jadi, kesimpulan yang dapat diambil agar siswa dapat
memosisikan mereka dalam keadaan siap, baik secara fisik maupun psikis untuk
menerima pelajaran.
24
4) Prinsip berkelanjutan
pada saai itu, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya. Ekspositori yang berhasil
bentuk perubahan tingkah laku yang spesifik yang berorientasi pada hasil belajar.
Hal ini bertujuan agar arah pembelajaran yang ingin dicapai terarah. Dengan
demikian, melalui tujuan yang jelas selain dapat membimbing siswa dalam
kepercayaan guru meningkat, sehingga guru akan mudah mengelolah kelas; guru
akan bebas bergerak; berani menatap siswa; tidak takut terhadap perilaku-perilaku
Agar guru dapat menguasai materi pelajaran ada beberapa hal yang dapat
materi pelajaran sampai mendetail. Ketiga, buat garis besar materi pelajaran yang
akan disampaikan untuk memandu dalam penyajian agar tidak melebar topik
pembelajaran.
penyampain
materi. Beberapa medan yang harus dikenali di antaranya, pertama, latar belakang
audiens atau siswa yang akan menerima, misalnya kemampuan dasar atau
pengalaman belajar siswa sesuai dengan materi yang ingin disampaikan, minat
dan gaya belajar siswa. Kedua, kondisi ruangan, baik menyangkut luas dan
sebagai berikut.
26
a. Kemampuan Menulis
27
rinci dijelaskan bahwa menulis memiliki tiga aspek utama, yaitu tujuan yang
komunikasi tertulis paling tidak terdapat tiga unsur yang terlibat, yaitu
penulis sebagai penyampai pesan atau isi tulisan, saluran atau medium
menyangkut segi bahasa. Penuturan bahasa harus utuh dan tuntas, lengkap,
dan data faktual karena itu wujud yang dihasilkan dari kegiatan menulis
latihan dan praktik secara terus menerus serta teratur akan meningkatkan
keterampilan menulis.
atau bisa juga dikatakan rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan
harapan dan permohonan. Oleh karena itu, dalam sebuah proposal diuraikan
dengan jelas tentang apa yang direncanakan dan dibutuhkan. Untuk lebih
foto, jadwal kegiatan, peta, grafik atau hal-hal lain yang dibutuhkan agar
dengan dana dan waktu pelaksanaan kegiatan tersebut (Hasnun 2004: 84).
membacanya. Jika orang yang berminat itu benar-benar tertarik, maka inilah
84).
dengan proposal penelitian, meskipun dibuat oleh orang atau kelompok yang
sama dan ditujukan kepada pihak yang sama pula (Hasnun 2004:85).
2) Jenis-jenis Proposal
proposal adalah pendahuluan, dasar, maksud dan tujuan, tujuan dan manfaat
kegiatan dan tema kegiatan, masalah, visi dan misi, manfaat, populasi dan
30
sampel, sasaran dan target kegiatan, waktu dan tempat kegiatan, jadwal
dicantumkan adalah (1) latar belakang, (2) dasar kegiatan (3) tujuan, (4)
kegiatan dan tema, (5) manfaat, (6) sasaran, (7) waktu dan tempat
a) Latar Belakang
b) Dasar Pemikiran
kegiatan tersebut. Bedanya dengan latar belakang, bagian ini dituntut mampu
c) Tujuan
Pada Unsur ini menjelaskan nama dan tema kegiatan yang akan
e) Landasan Kegiatan
f) Rencana Pelaksanaan
pelaksanaan dengan rinci dan akurat. Setiap kegiatan sejak awal hingga
g) Bentuk Kegiatan
h) Sasaran
tujuan kegiatan. Contoh; Seminar pendidikan sex sejak dini yang bertujuan
agar siswa mengetahui bahaya praktik sex bebas dan mengerti cara
menjauhkan diri dari praktik sex bebas. Peserta yang menjadi target adalah
i) Target
32
j) Pelaksana
k) Susunan Panitia
l) Rencana Anggaran
Bagian ini menjelaskan secara rinci anggaran dana yang diperlukan untuk
m) Penutup
proposal.
tanda baca, yaitu pemakaian huruf, pemakaian huruf kapital dan huruf
33
miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, serta pemakaian tanda baca.
makna yang ingin disampaikan. Namun, ejaan dan tanda baca yang akan
diuraikan merupakan ejaan dan tanda baca yang dibutuhkan pada penulisan
proposal kegiatan.
(5) Huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama
(8) Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa
sejarah.
seperti dan
(12) Huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat
kabar, dan judul karangan kecuali kata sandang yang tidak terletak
dan sapaan.
(1) Untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang
(3) Untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali
b) Penulisan Kata
35
(1) Jika salah satu gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi,
(3) Partikel lah, -kah, -tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
15 tanda baca serta penggunaannya. Tanda titik, koma, titik koma, titik dua,
tanda hubung, tanda pisah, elipsis, tanda Tanya, tanda seru, kurung, kurung
5) Pilihan Kata
bahasa lain. Jika pilihan kata penulis menimbulkan penafsiran yang tidak
6) Penyusunan Kalimat
36
berikut.
kalimat, yaitu adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun dan naik.
kata perlu jika berfungsi untuk memperjelas atau menegaskan maksud yang
(4) Kehematan
tanda baca, atau bentuk lainnya harus sesuai dengan porsi makna yang ingin
disampaikan.
(5) Kevariasian
penggunaan kalimat aktif dan pasif, serta penggunaan kalimat langsung dan
tidak langsung.
isi proposal. Data-data tersebut diperoleh dari berbagai media cetak yang
8) Sistematika Penulisan
berpikir.
9) Kerapian Tulisan
Dalam hal ini, kerapian dilihat dari ketaatan penulis pada aturan penulisan
umum digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Kertas yang digunakan A4,
margin kiri 3, kanan 3, atas 3, bawah 3, spasi 1.5, jenis huruf times new
roman, ukuran huruf 12 serta penulisan bab dan subbab harus konsisten.
38
B. Kerangka Konseptual
Pada kerangka teoretis telah dijabarkan dan dijelaskan hal-hal yang menjadi
dilaksanakan.
dunia nyata, aktif meneliti, hubungan dengan ahli, dan penilaian. Berdasarkan
proyek yang mengacu pada permasalahan bermakna bagi siswa. Proyek yang
dikerjakan berlandaskan pada kurikulum, jadi proyek bukan penerapan dari teori
yang sudah dipahami melainkan pada proses pengerjaan proyeklah siswa belajar
dalam sekolah ataupun diluar sekolah. Selain itu, kemampuan ini sangat
unsur-unsur proposal, yaitu; latar belakang, dasar pemikiran, tujuan, nama dan
target, pelaksana, susunan panitia, rencana anggaran, serta penutup. Aspek kedua
adalah penggunaan ejaan dan tanda baca harus sesuai dengan ejaan yang
Keseuaian tiap unsur juga diperhatikan. Unsur-unsur yang ditulis sesuai dengan
proposal kegiatan.
C. Hipotesis Penelitian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
40
1. Lokasi Penelitian
sebagai berikut:
berbasis proyek.
b. Jumlah siswa di sekolah ini cukup memadai untuk dijadikan sampel penelitian
2. Waktu Penelitian
2013/2014.
1. Populasi
pendapat tersebut, populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas
XISMA N 2 Sidikalang sebanyak 297 siswa. Untuk lebih jelas gambaran data
4
populasi dapat dilihat pada tabel II di 1bawah ini.
TABEL II
DISTRIBUSI JUMLAH POPULASI SISWA KELAS XI SMA N 2
SIDIKALANG TAHUN 2013
2. Sampel
dengan sampel random atau sampel acak dengan memilih dua kelas dari delapan
kelas yang ada dengan syarat bahwa peneliti memberi hak yang sama kepada
Pendistribusian siswa berdasarkan pada prestasi baik, sedang, dan cukup. Selain
itu popoulasi mendapat perlakuan yang sama, kurikulum serta fasilitas sama. Oleh
42
diambil dua buah gulungan kertas yang dijadikan sampel dalam penelitian
ini.
1. Metode penelitian
dan prosedur yang digunakan dalam penelitian. Oleh karena itu, penentuan
metode penelitian berkaitan erat dengan alat dan langkah kerja penelitian.
sesuai dengan tujuan tersebut adalah metode eksperimen. Metode ini efektif
digunakan untuk menyelidiki berapa besar pengaruh atau hubungan sebab akibat
43
2. Desain Penelitian
pengendali atau kontrol. Kelompok eksperimen pada penelitian ini diberi strategi
TABEL III
DESAIN EKSPERIMEN POSTTEST-ONLY CONTROL GROUP
DESIGN
No Kelas Perlakuan Post test
1 Eksperimen X1 T
2 Kontrol X2 T
Keterangan:
T : Pemberian posttest.
penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Untuk
operasional variabel penelitian. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu
variabel bebas (X1) dan variabel terikat (X2). Variabel bebas (X1) dalam
keaktifan siswa dalam kelompok serta proses belajar yang menuntut kemandirian,
kerja keras, ketekunan, serta rasa ingin tahu yang tinggi dari siswa. Variabel
terikat (X2) dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis proposal kegiatan.
Kemampuan menulis proposal kegiatan ini didefenisikan sebagai hasil skor tes
yaitu kelengkapan unsur, ejaan dan tanda baca, pilihan kata, penyusunan kalimat,
E. Instrumen Penelitian
penelitian. Pada dasarnya ada dua jenis instrumen, yaitu tes dan nontes. Tes
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Penilaian ini
diharapkan dapat dilakukan siswa. 2) kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan
45
tugas. 4) kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak. 5) kemampuan yang
menulis proposal seperti pada tabel III (Nugiyantoro, 2010: 425 [online])
TABEL IV
ASPEK-ASPEK PENILAIAN
TABEL V
KATEGORI NILAI
No Kategori Rentang
.
1. Sangat Baik 85-100
2. Baik 70-84
3. Cukup 55-69
4. Kurang 0-54
F. Jalannya Eksperimen
TABEL VI
kelompok
sebelumnya
kelompok
baik
IV Guru menjelaskan beberapa kesalahan yang 90 menit
pilihan kata
kelompok
TABEL VI
pertemuan selanjutnya
II Guru memberi salam dan mengabsen siswa 90 menit
kelompok
kegiatan
III Guru memberi salam dan mengabsen siswa 90 menit
masing
IV Guru memberi salam dan mengabsen siswa 90 menit
kelompok masing-masing
seperti berikut.
Mx =
SDx =
SEMX =
M =
SDx2 =
SEMX =
SEmx1 mx2 =
10. Pengujian persyaratan analisis data, yaitu uji normalitas dan uji
homogenitas
normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Lilifors.
x1 x
rumus z1 S ( dan s masing-masing merupakan rata-rata dan
2) untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku
3) selanjutnya dihitung proporsi z1, z2,zn yang lebih kecil atau sama
5) ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut
(Lo).
b. Uji homogenitas
variens yang homogen atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji
Bartlet.
c. Uji hipotesis
M1 M 2
to = SE m1 m 2
Keterangan:
to = t observasi
Dimana : SEM =
54
2
SE m1 SE m 2
SEM1-M2 =
Dengan demikian jika t0< ttabel maka Ho ditolak yang berarti Ha diterima
Daftar Pustaka
55