You are on page 1of 32
IVIVESiielee OLIN La} A. Aziz Alimul Hidayat Aplikasi Dasat-dasar Praktik Kebidanan LE Scr Praktikum Keterampilan Dasar Praktik Klinik: Aplikasi Dasar-dasar Praktik Kebidanan Msrifatel Uligah A. Aziz Alinval Hidayat Manajer Penerbitan dan Produksi: Edward Tanujaya Koordinator Penerbitan dan Produks Copy Editor: Aulia Nurdini Tata Letak: Sigit Kesit Jatmiko Desain Cover: Smastergratis Ariyanto Hak Cipta ©2008, Penerbit Salemba Medika Wijaya Grand Center D7 JL. Wijaya 2, Jakarta 12160 Telp. (021) 721-0238, 725-8239 ks. (021) 721-0207 Website: http:i/wwv:penerditsalemba.com E-mail + infoepenerbitsalemba.com Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penerbit UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA 1. Barang siapa dengan sengeja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suaiu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak ‘Terkait sebagaimana dimaksud pada ayet (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500,000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Ulyah, Musritanal Hidayat, A. Aziz Alimatl Praktikum Keterampilan Dasar Praktik Klinik; Aplikasi Dasar-dasar Praktik Kebidanan/ Musrifatal Uliyah, A. Aziz Alimul Hidayat —Jakarta: Salemba Medike, 2008 1 iil, 19 x26 em, 136 hal. ISBN 971 979-3027- 54-8 1, Kebidanan 2. Praktikum 1. Judul IL. A. Aziz Alimal Hidayat dan Musrfatal Uliyah PERSIAPAN TEMPAT TIDUR DAN PASIEN BARU TUJUAN PRAKTIKUM: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan dapat: 1, Menyiapkan tempat tidur 2. Melakukan penerimaan pasien baru Praktikum Keterampilan Dasar Praktik Klinik MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR Persiapan alat dan bahen: ero * nao 8. 9, aVEeNe ‘Tempat tidur, kasur, bantal Seprai besar Seprai kecil Sarung bantal Perlak Solimut ara pelaksanaan: Cuci tangan, Atur tempat tidur, kasur, dan bantal. Pasang seprai besar dengan garis tengah lipatannya, secara tepat, di tengah kasur/tempat tidur. Bagian alas seprai dimasukkan di bawah kasur kemu- dian bagian bawah seprai (seperti, ujung-ujung seprai dimasukkan di bawah kasur), Atur kedua sisi samping seprai atau tempat tidur dengan sudut 90°, Lalu masukkan ke bawah kasur Pasang perlak di tengah tempat tidur, Pasang seprai kecil di atas perlak. Lipat selimut menjadi empat secara terbalik dan pasang, bagian bawah. Masukkan ujung selimut ke bawah Kasur. Pasang sarung bantal. Cuci tangan. Sumber:Hidayat dkk. 2005 Gambar 1-1 Care menyiapkan tempat tidur pasien Sumber. Belland dan Wells 1986 Praktikum 1: Petsiapan Tempat Tidur dan Pasien Baru 3 Gambar 1-2 Temoat tidur pasion Sumber. Belland dan Wells 1986 Sikap: 1. Teliti 2. Hati-hati MELAKUKAN PENERIMAAN PASIEN BARU A, Memindahkan Pasien dari Tempat Tidur ke Branchard Merupakan tindakan memindahkan pasien yang tidak dapat atau tidak boleh berjalan dari tempat tidur ke brancharid. Persiapan alat dan hahan: 1. Branchard 2. Tempattidur Cara pelaksanaan: 1, Jelaskan prosedur yang akan dilakukan. 2. Atur branchard dalam posisi terkunci. 3. Bantu pasien dengan 2-3 orang, 4. Berdiri menghadap pasien 5. Silangkan tangan di depan dada 6. Tekuk lutut Anda, kemudian masukkan tangan ke bawah tubuh pasien. 7. Orang pertama melewkkan tangan di bawah leher/bahu dan bawah pinggang, orang kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasien, serta orang keliga meletakkan tangan di bawah pinggul dan kaki 8. Angkat bersama-sama dan pindahkan ke branchard. 9. Atur posisi pasien di branchard. Praktikum Keterampilan Dasar Praktik Klinik Gambar 1-3 Posisi tangan saat akan memindahkan pasien (tiga orang) Sumber Belland dan Wells 1986 Gambar 1-4 Cara memindahkan pasien ke branchard dengan dua orang (a) Sumber. Belland dan Wells 1986 Gambar 1-5 Posisi memindahkan dengan dua orang (b) Sumber: Belland dan Wells 1986 Praktikum 1: Petsiapan Tempat Tidur dan Pasien Baru 5 Sikap: 1. Ramah 2. Sopan terhadap pasien 3. Komunikatif B. Memindahkan Pasien dai Sebaliknya ‘empat Tidur ke Kursi Roda atau Persiapan alat dan bahan: 1, Kursi roda Cara pelaksanaan: 1, Jelaskan prosedur yang akan dilakukan. 2. Anjurkan atau bantu untuk duduk di tempat tidur terlebih dahulu, dengan menganjurkan pasien untuk meletakkan tangan di samping badannya, dan telapak langannya menghadap ke bawah, 3. Berdirilah di samping tempat tidur, kemudian letakkan tangan pada bahu pasien, 4. Bantu pasien untuk duduk dan beri penopang /bantal Gambar 1-6 Posisi duduk di atas tempat tidur Sumber: Belland dan Wells 1986 Bantu pasien untuk turun dan berdiri, dengan mengatur kursi roda dalam posisi terkunci, Berdirilah menghadap pasien dengan kedua kaki merenggang, Fleksikan lutut dan pinggang Anda Anjurkan pasien untuk meletakkan kedua tangannya di bahu Anda dan Jetakkan kedua tangan Anda di samping kanan kiri pinggang pasien. 9, Ketika pasien melangkah ke lantai, tahan tutut Anda pada lutut pasien, 10, Bantu berdiri tegak dan jalan sampai ke kursi 11. Bantu pasien duduk di kursi dan atur posisi secara nyamen. Praktikum Keterampilan Dasar Praktik Klinik PEMERIKSAAN FISIK TUJUAN PRAKTIKUM: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Melakukan pemeriksaan tanda vital 2. Melakukan pemeriksaan umum dan khusus 10 Praktikum Keterampilan Dasar Praktik Klinik PEMERIKSAAN TANDA VITAL A, Pemeriksaan Nadi Persiapan alat dan bahan: 1. Jam atau stopwatch 2. Alat tulis 3. Buku calatan nadi Cara pelaksanaan: 1. Cucitangan. 2. Jelaskan/beritahu prosedur yang akan dilakukan, 3. Alur posisi tidur teleniang pada pasien. 4. Lakukan pengukuran denyut nadi (frekuensi) di daerah apikal pada anak usia di bawah 3 tahun atau radialis pada anak berusia lebih dari 2 atau 3 tahun dengan menggunakan ujung jeri telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Pengukuran dilakukan selama 1 menil, bila tidak teratur atau selama 13-30 detik, dikalikan 4 atau 2. 5. Catal hasil 6. Cucitangan. Tabel 2-1 Frekuensi nad Umer FrekuensiNadi Rate-rete hie 140 1 bulan 130 1-6 bulan 130 6-12 bulan 15 1-2tahun 110 2-4 tahun 105 Sumber: Engel 1995 Tabel 2-2 Pola nadi Pola Nadi Deskripsi Bradikardia Frekuens’ nadi lambat. Tekikardia Frokuens! nadi meningkat, dalam keadaan tidak pada katakutan, menandis, alcivitas meningkat, atau demam yang menunjulekan penyakit jantung, Sinus aritmia Frekuensi nadi meningkat selama inspiras, menurun selama ekspirasi. Sinus aritmia merupekan variasi normal pada anak, khususnya selama tidur Pulsusalternans | Denyut nadi yang sis berganti kuat-Iemah dan kemungkinan menurjukkan gegel antung. Pulsusbigeminus | Denyut berpasanaan yang berhubungan dengan denyut prematur. Pulsusparedoksus | Kekuatan nadi menurun dengan nspirasi Thready pulse Denyut nadi cepat dan lamah menunjukkan adanya tanda syok naci sukar dipalpas tampak muncul dan menghilang. Pulsuscorrigan | Denyut nadi kuat dan berdetak-detak disebabkan oleh variasi yang Iuas pada tekanan nadi Sumber. Engel 1995 Praktikum 2: Pemeriksaan Fisik Tingkatan Nadi u Tabel 2-2 Tingkatan nadi Deskripsi Tingkat 0 Tidak dapat direba. Tingket +1 Sulit diraba, leah, halus, dan mudab hilang dengan tekanen. Tingket +2 Sulit diraba, dapat hilang dengan tekanan Tingkat +3 Mudah diraba, tidak mudah hilang dengan tekanan (normal. Tingkat +4 Kuat, berdenyut, dan tidak hilang dengan tekanan. Sumber: Engel 1995 Tugas: 1. Lakukan cara pomeriksaan denyut nadi pada pasien anak! 2. Tulis hasil pemeriksaan pada tabel berikut! Hasil Pemeriksaan Nadi No. Kasus Frekuensi | tama Denyut B. Pemeriksaan Tekanan Darah Persiapan alat dan bahan: 1. Tensimeter Stetoskop Buku catatan feN Cara pelaksanaan: 1. Cucitangan. Manchet sesuai dengan ukuran anak 2. Jelaskan/beritahu prosedur yang akan dilakukan. 3. Atur posisi berbaring atau duduk pada pasien. 4. Pasang manchet pada daerah pengukuran tekanan darah sebagaimana Gambar 2-1 berikut. 12 Praktikum Keterampilan Dasar Praktik Klinik ater radials x 5 Gambar 2-1 Cara pemasengan manchat ‘Sumber: Wong 1999 eo Kembungkan/ pompa manchet dengan kecepatan rata-rata 20 mmhg di alas Litik nadi menghilang, 6. Lepaskan tekanan manchet dengan kecepatan kira-kira 2-3 mmhg per de- tik, 7. Bacahasil dengan denyutan perlama atau korotkof{ I menunjukkan tekanan sistolik secara auskultasi dan denyutan atau korotkoff IV/V menunjukkan tekanan diastolik secara auskultasi. 8. Calal hasil. 9. Cucitangan. Tabel 2-4 Tekanan darah normal Umur Tekanan Sistolik/Diastolik (mmhg) Tbulan 86/54 6bulan 90/60 tahun 96/65 2tahun 99/65 4tahun 99/65 Sumber: Engel 1995 Tugas 1. Lakukan cara pemeriksaan tekanan darah pada pasien anak! Tulis hasil pemeriksaan pada tabel berikut! Hasil Pemeriksaan Tekanan Darah No. Kesus PosisiTidur I Posisi Duduk Praktikum 2: Pemeriksaan Fisik 13 C. Pemeriksaan Pernapasan Persiapan alat dan hahan: 1, Jam atau stopwatch 2. Buku catatan Cara pelaksanaan: 1. Cucitangan. 2. Jelaskan/beritahu prosedur yang akan dilakukan, 3. Atur posisi berbaring pada pasien, 4. Lakukan pengukuran dengan mengobservasi gerakan abdomen pada bayi dan anak balita atau gerakan toraks pada anak yang usianya lebih dari 5 tahun, 5. Hitung frekuensi, irama, dan pola pernapasan selama 1 menit penuh, 6. Catat hasil. 7. Cucitangan, Tabet 2:5 Pola pernapasan PolaPernapasan | Deskripsi Dispnea Susah berapas yang ditunjukkan dengan adanya retraksi Bradipnea Frekuensi pernapasan lambat yang 2bnormal, dan irama teratur. Tekipnes Frekuensi pernapasan cepat yang abnormal. Hiperanea Pernapasan cepat dan dalam. Apnea Tidakada pernapasan. Cheyne stokes Periode pernapasan cepat dalam yang bergantian dengan periode apnea. Umumnya pada bay! dan pada anak selama tidur nyenyak, | dopresi dan korusakan otak Kusmaul Napas dalam yang abrormal bisa cepat, normal, atau lambat, secara umum, pada asidosis metabolik Biot “Tidak teraturterlihat pada kerusakan otak bagian bawah dan depresi pernapasan. Sumber: Engel 1995 ‘Tugas: 1. Lakukan cara pemeriksaan pernapasan pada pasien anak! 2. Tulis hasil pemeriksaan pada tabel berikutl No.Kasus |} Frekuensi I Pola Pernapasan 14 Praktikum Keterampilan Dasar Praktik Klinik D. Pemeriksaan Suhu Persiapan alat dan bahan: 1. Termometer Buku catatan Cara pelaksanaan: 1, Cucitangan. 2. Jelaskan/beritahu prosedur yang akan dilakukan, 3. Atur posisi pasion dengan dimiringkan, telentang, atau telungkup (pada pangkuan orang tua), sebagaimana terlihat pada Gambar 2-2, Gambar 2-3, dan Gambar 2-4 berikut ini. ‘Gambar 2-3 Pemerikszan suhu secara rektal Gambar 2-4 Pemeriksaan suhu secara aksila Praktikum 2: Pemeriksaan Fisik 15 4. Lakukan pengukuran dengan cara sebagai berikuts a). Pengukuran suhu secara oral dilakukan dengan metetakkan termometer dibawab lidah di dalam kantong sublingual posterior kanan atau kit Dianjurkan untuk mengatupkan mulut tanpa menggigit selama 1 menit. b). Pengukuran suhu secara rektal dilakukan dengan memasukkan ujung termometer yang diberi pelumas ke dalam rektum dan pegang, tormomoter dengan hati-hati selama 3 menit berbaring. ©. Pengukuran suhu secara aksial dilakukan dengan menempatkan termometer di bawah lengan. Ujung termometer ditempatkan di bagian tengah aksila dan didekatkan dengan kulit, Anjurkanagar termometer dijepit dengan tangan anak selama 3 meni. Lihat hasil pengukuran, 6. Bersihkan termometer dengan tisu kemudian cuci dengan air sabun, desin- fektan, dan air bersih, kemudian keringkan, a 7. Catat hasil 8. Cucitangan, Tabel 2-6 Suhv tubuh normal Umur ‘Suhu (°C) Bulan 375 Tahun 377 3tahun 372 Stahun 37. Sumber: Engel 1995 Tugas: 1, Lakukan cara pemeriksaan suhu tubuh pada pasien anak! 2. Tulis hasil pemeriksaan pada tabel berikut! Hasil Pemeriksaen Suhu Tubuh Oral Rektal Aksila No. Kasus PEMERIKSAAN UMUM DAN KHUSUS PEMERIKSAAN UMUM: Pemeriksaan Status Kesadaran a, Cara pelaksanaan pemeriksaan status kesadaran secara kualitatif: 1. Lakukan pengamatan pada anak tentang status kesadaran (kualitatif). 2. Berikan rangsangan seperti mengajak bicara, berikan cahaya, atau lainnya. 3. Lakukan penilaian status kesadaran, berdasarkan tabel berikut ini: 20 Praktikum Keterampilan Dasar Praktik Klini Tabel 2-13 Cara dan keadsan patologis pemeriksaan adanya lesi kulit Garanya Dilakukan inspelsi dan palpasi pada deerah kulit dengan memerhatikan distribusi, bentuk, werna, ukuran, dan konsistens! seperti: Makula Massa rata ukuran kecil Kurang dari 1 cm berbeda dari Kult sekitar Papula Massa padat menonjol ukuran kecil Kurang dati 1m. Nodul : Massapadatdanmenonjolsedikt lebih besar (1-2.¢m) dan letih dalam dari papula. Tumor: Massa padat dan menonjol lebih besar dari ‘nodul capat keras atau lunak. Bentol : Area edeme kulit ementera dan berbentuk tidak teratun Vesikel + Massa beris! cairan, kurang dari 1 ¢m, dan menonpl. Bula Massa yang bers cairan, menonjol.dan lebih besar dari vesikel Pustula + Vesikel bers oksudat purulens Sisik Serpih tipis epidermis yang mengelupas. Krusta:Eksudat purulens yang mengering. Erosi Los basa akibat epidermis superfisial yang menghilans. ulkus Kehilangan permukaan kulit yang dalam dapat meluas sampaike dermisdan jaringan subkutan. Fisura : Retak lurus dan dalam pada kulit Fisura Striae Garis-oaris tiois ungu atau putih pada abdomen. Petekia Massa rata, bulat, merah tua, atau Keunguan kurang dari 3 mm. Ekimosis ; Massa dengan ukuran danbentuk berveriasi, mula-mula ungu, memudar menjadi hijau kuning,dan kemudian coklat Sumber: Engel 1995 Tugas: Patologis Hampir semua lesi menunjukkan adanya urtikaria, ekzema, dermatitis kontal, atau reaks\alergi. Bento} Kecil atau besa’ yang berkelompok dapat menunjukkan adanya urtikaria ‘Adanya eritema, vesikel, krusta, dan ruam yang gatal pada pipi dan kulit kepala menunjukkan terdapat dermatitis atopik (ekzema). ‘Adanya pembengkakan merahdan gatalmenunjukken adanya dermatitis kontak. Pembengkakan pada kelenjar parotis yang sangat nyeri dapat menunjukken gondong, 1, Lakukan cara pemeriksaan kulit pada pasien anak! 2. Tulis hasil pemeriksaan pada tabel berikut! Hasil Pemeriksaan Kulit No. Kasus Warna | Kelembapan | Suhu Tekstur_ | Turgor | Edema Lesi 34 Praktikum Keterampilan Dasar Praktik Klini Gambar 2-20 Cara pemeriksaan Brudzinski I Tabel 2-17 Nilai kekuatan (tonus| oto ‘Nilai Kekuatan (Tonus) Otet | Keterangan ‘0 (0%) Paralliis, lak ada kontraks otot sama sell 110%) Terlihat atau terabagetaran kontraksiotot, tetzpitidak ada gerakan anggota gerak sama sekal. 2(25%0) Dapat menggerakkan anggota gerak, tetapi tidak kuat menahan berat dan tidak dapat melawan tekanan pemeriksa, 3 (5020) Dapat menggerakkan anggota gerakuntuk menahan berat,tetapi ‘dapat menggerakkan anggota badan untuk melawan tekanan pemeriksa. 4 (75%) Dapatmenggerakkan sencli dengan aktifuntuk menahen berat dan melawan tekanan secara simultan. 5 (10008) Normal Sumber Allen 1997 Tugas: 1. Lakukan cara pemeriksaan neurclogis pada pasicn anak! 2. Talis hasil pemeriksaan pada tabel berikut! Hasil Pemeriksaan Neurologis Ne-Keeu# ‘YelainanUmum| Refleks | TandaMeningeal| Kekuatan (Tonus) Otot 38 Praktikum Keterampilan Dasar Praktik Klinik 2. Handuk 3. Baskom berisi air hangat 4. Bengkok 5. Sabun 6. Kapas 7. Sikat kuku Cara pelaksanaan: Jelaskan prosedur pada pasien. Cuci tangan. Atur pasien dengan posisi duduk atau tidur. Tentukan kuku yang akan dipotong. Rendam kuku dengan air hangat kurang lebih 2menit, Lakuken penyikatan gene dengan beri sabun bila kotor. Keringkan dengan handuk. Lotakkan tangan di atas bengkok dan lakukan pemotongan kuku. Cuci tangan. wu MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR Memandikan pasien di tempat tidur dilakukan pada pasien yang tidak mampu mandi secara sendiri, Tujuannya adalah untuk menjaga kebersihan tubuh, mengurangi infeksi akibat kulit kotor, memperlancar sistem peredaran darah, dan menambah kenyamanan pasien Persiapan alat dan bahan: 1. Baskom mandi dua buah, masing-masing berisi air dingin dan air hangat 2. Pakaian pengganti 3. Kain penutup 4. Handuk, sarung tangan pengusap badan 5. Tempat untuk pakaian kotor 6. Sampiran 7. Sabun Cara pelaksanaan: 1. Jelaskan prosedur pada pasien. 2. Cucitangan. 3. Atur posisi pasien. 4. Pada pasien, lakukan tindakan memandikan yang diawali dengan membentangkan handuk dibawah kepala, Kemudian, bersihkan muka, telinga, dan Ieher dengan sarung tangan pengusap. Keringkan dengan handuk Kain peautup diturunkan, kedua tangan pasien dinaikkan ke alas, dan handuk di atas dada pasien dipindahkan dan dibentangkan, Kemudian 46 Praktikum Keterampilan Dasar Praktik Klinik 50 Praktikum Keterampilan Dasar Praktik Klinik. Gambar 5-2 Posisi pomasangan infus, Sumber. Belland dan Wells 1986 Gambar 5-3 Cara fiksasi pemasangan infus Sumber. Belland dan Wells 1986 MENGHITUNG TETESAN INFUS Persiapan alat dan bahan: 1. Jam atau penghitung waktu dengan detik 2. Kerlas atau lembar observasi 3. Alattulis Cara pelaksanaan: Cuci tangan, 2. Jelaskan tujuan mengatur tetesan infus pada pasien. 3. Lihat lokasi pemasangan infus serta lihat lancar dan tidaknya tetesan. 4. Hitung tetesan infus dengan cara sebagai berikut: 54 Praktikum Keterampilan Dasar Praktik Klinik. Tabel 5-1 Coklist ponilian No. Jenis PraktikumyKeterampilan ‘Skor Fenilaian 12 Keterangan/Tanda Tangan ‘Mengukur intake dan output cairan Persiapan alat dan bahan Cara pelaksanaan Sikap Melakukan pemberian cairan melalui infus Persiapan alat dan bahan Cara pelaksanaan Sikap ‘Menghitung tetesan infus Persiapan alat dan bahan Cara pelaksanaan Sikap Mengganti cairaninfus Persapan alat dan bahan Cara pelaksanaan Sikap elekukan transfer darah Persiapan alat dan banan Cara pelaksanaan Sikap Keterangan: Skor 0: Skor Skor 2: Skor 3: Tidak dikerjakan sama sekali Dikerjakan, masih terdapal kesalahan Dikerjakan benar dengan bantuan Dikerjakan benar tanpa bantuan 66 Praktikum Keterampilan Dasar Praktik Klinik MEMBERIKAN GLISERIN Memberikan gliserin merupakan tindakan memasukkan cairan gliserin ke dalam poros usus dengan menggunakan spuil gliserin, Hal ini dilakukan untuk merangsang perislallik usus, sehingga pasien dapat buang air besar (khususnya pada orang yang mengalami sembelil). Selain itu, tindakan ini juga dapat digunakan untuk persiapan operasi. Persiapan alat dan bahan: Spuil gliserin Gliserin dalam tempataya Bengkok Pengalas Sampiran Sarung tangan ‘Tisu Noe Cara pelaksanaan: 1. Cucitangan. 2, Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilaksanakan, 3. Aturruangan. Apabila pasion sendiri, maka tutup pintu, Namun bila pasien di ruang bangsal umum, maka digunakan sampiran 4. Atur posisi pasien (miringkan ke kiri), dan berikan pengalas di bawah glutea, serta buka pakaian bawah pasien, 5, Gunakan sarung tangan, kemudian spuit diisi gliserin + 10-20 ce dan kehangalan cairan gliserin 6 Masukkan gliserin perlahan-lahan ke dalam anus dengan tangan kiri mendorong perenggangan dacrah rektum, sedangkan tangan kanan memasukkan spuit ke dalam anus sampai pangkal kanula dengan ujung spuil diarabkan ke depan, Anjurkan pasien napas dalam. Setelah sclesai, cabut dan masukkan ke dalam bengkok. Anjurkan pasion untuk menahan sebentar rasa ingin defekasi dan pasang pispot. Apabila pasien tidak mampu ke toilet, bersihkan dengan air hingga bersih Lalu keringkan dengan tisu. 8 Pasang pispot atau anjurkan ke toilet. 9, Lopaskan sarung tangan, catatjumlah feses yang keluar, warna, konsistensi, dan respons pasien. 10, Cuci tangan, 76 Praktikum Keterampilan Dasar Praktik Klinik Cara pelaksanaan: 1. Cucitangan. 2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan. 3. Pasien dalam keadean berbaring telentang, Letakkan bantal di bawah lipatan lutut serta di antara kepala dan ujung tempat tidur pasien. 4. Pada bagian kaki tempat tidur, berikan balok penopang atau secara khusus, atur tempat tidur dengan meninggikan bagian kaki pasien. 5. Cuci tangan. Gambar 8-3 Posisi trendelenburg Sumber: Belland dan Wells 1986 Sikap: 1. Ramah 2. Hati-hati 3. Sopan 4. Komunikatif MENGATUR POSISI DORSAL RECUMBENT Posisi dorsal recumbent adalah posisi berbaring, telentang dengan kedua Tutut flcksi (ditarik atau direnggangkan) di atas tempat tidur (Gambar $-4), Posisi ini dilakukan untuk merawat dan memeriksa genitalia serla proses persalinan. Persiapan alat dan bahan: 1. Tempat tidur 2. Bantal Cara pelaksanaan: 1. Cucitangan, Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan. Pasien dalam keadaan berbaring telentang, pakaian hawah dibuka Tekuk lutut, renggangkan paha, telapak kaki menghadap ke tempat tidur dan renggangkan kedua kaki BED Praktikum 9: Keterampilan Pencegahan Infeksi 87 3. Rendam peralatan dan pastikan semuanya terendam. 4. Mulai panaskan air. 5. Hitung waktu di seat air mulai mendidih. 6. Jangan berikan benda apa pun ke dalam air mendidih setelah penghitungan waktu dimulai 7. Rebus selama 2) menit. 8, Setelah selesai, alat kering diangin-anginkan. Kemudian simpan dalam. wadah DTT dan berpenulup = 1 minggu DTT dengan uap panas Cara pelaksanaan: I 10 i Setelah sarung tangan atau benda lain didekontaminasi dan dicuci, maka jangan ditaburi bubuk talk. Siap digunakan wap panas. Gunakan wadah (panci) yang berpenutup rapat, dengan tiga susun nampan pengukus, Gulung bagian atas sarung tangan. Letakkan sarung tangan pada nampan pengukus yang berlubang di bawahn- ya. Letakkan sebanyak 5-15 pasang sarung tangan dengan bagian ujung jarinya mengarah ke tengah nampan. Susun tiga nampan pengukus di atas panci perebus yang berisi air. Letakkan penutup diatas nampan pengukus paling elas, Kemudian panaskan air hingga mendidih, Jika uap telah keluar dari celah-celah di antara panci pengukus, mulailah perhitungan waktu. Kukus sarung tangan selama 20 menit, buka tutup panci dan letakkan dalam posisi terbalik. Angkat nampan paling alas yang berisi sarung tangan dan goyangkan perla- han-lahan agar air yang torsisa pada sarung tangan dapat menotes keluar Letakkan nampan pengukus di alas panci perebus yang, kosong di sebelah kompor. Biarkan sarung tangan kering dengan diangin-anginkan di dalam nampan selama 4-6 jam, Biarkan sarung tangan menjadi dingin selama 5-10 menit, kemudian gunakan dalam waktu 30 menit pada saat masih basah atau lembab. Jika sarung tangan tidak dapat dipakai segera setelah kering, gunakan pen- jepit atau pinset DTT untuk memindahkan sarung tangan dan letakkan ke wadah DTT dan tutup rapat. DTT dengan Cara Kimiawi Cara pelaksanaan: 1. 2 Letakkan peralatan dalam keadaan kering. Rendam seluruh alat dalam larulan kimia (yang dianjurkan adalah klorin Praktikum 10: Keterampilan Perawatan Post-Operesi dan Perawatan Luka 93 Gambar 10-1 Cara menggunting benang jahitan Sumber: Purshito 1995 TERAPI KOMPRES HANGAT Tindakan yang dilakukan dengan memberikan kompres hangat untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi alau membebaskan nyeri, mengurangi alau mencegah terjadinya spasme otot, dan memberikan rasa hangat. Persiapan alat dan bahan: 2, 3 Botol berisi air panas (suhu 46-51,5°)/air hangat Termometer air Kain pembungkus Cara pelaksanaan: 1, Cucitangan. 2, Jelaskan mengenai prosedur yang akan dilakukan pada pasien. 3. Isi botol dengan air panas. 4, Tutup botol yang telah diisi air panas, kemudian keringkan. 5. Masukkan hotol kedalam kantong kain. Bilamenggunakan kain, masukkan kain pada air hangat, lalu diperas. 6. ‘Tempatkan botol/kain yang sudah diperas pada daerah yang akan dikom- pres. 7. Angkat botol/kain setelah 20 menit, lalu isi lagi botol/ masukkan lagi kain ke dalam air hangat lalu peras, Taruh lagi botol/kain pada daerah yang akan dikompres. 8. Catal perubahan yang terjadi selama tindakan. 9. Cucitangan. Sikap: 1, Ramah dan hati-hati 2. Sopan terhadap pasion 3. Komunikatif 100 Praktikum Keterampilan Dasar Praktik Klinik Gambar 11-1 Cara pemberian injeksi intravera secara langsung Sumber: Belland dan Wells 1986 PEMBERIAN OBAT MELALUI WADAH CAIRAN INTRAVENA (SE- CARA TIDAK LANGSUNG) Pemberian obat inuavena secara tidak langsung (melalui wadah) merupakan pemberian obat dengan menambahkan atau memasukkan obatke dalam wadah cairan intravena (Gambar 11-2). Tujuannya untuk meminimalkan efek samping dan mempertahankan kadar terapeutik dalam darah. Persiapan alat dan bahan: 1. Spuit dan jarum yang sesuai dengan ukuran 2. Obat dalam tempatnya 3. Wadah cairan (kantong/botol) 4, Kapas alkohol Cara pelaksanaan: 1. Cuci tangan. 2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan. 3. Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat dan masukkan ke dalam spuil. 4. Cari tempat penyuntikan obat pada daerah kantong, 5. Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan stop aliran. 6. Lakukan penyuntikan dengan memasukkan jarum spuit hingga menembus bagian tengah dan masukkan obat perlahan-lahan ke dalam kantong/wadah cairan. Setelah selesai, tarik spuil dan campurlaratan dengan membalikkan kantong, cairan dengan perlahan-lahan dari satu ujung ke ujung lain. 8. Periksa kecepatan infus. 9, Cuci tangan, 10, Catat reaksi pemberian, tanggal, waktu, dan dosis pemberian obat. Sikap: 1, Ramah dan hati-hati 2. Sopan terhadap pasien 3. Komunikatif 104 Praktikum Keterampilan Dasar Praktik Klinik Gambar 11-5 Daerah ventrogluteal Sumber. Belland dan Wells 1986 Gambar 11-6 Daerah vastus lateralis Sumber. Belland dan Wells 1986 Gambar 11-7 Daerah deltoid Sumber. Belland dan Wells 1986 Praktikum 11: Keterampilan Pemberian Obat 109 PEMBERIAN OBAT MELALUI VAGINA Pemberian obat melalui vagina (Gamber 11-11) merupakan tindakan memasukkan obat melalui vagina, yang, bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat serla ‘mengobati saluran vagina dan serviks, Obat ini tersedia dalam bentuk krim dan Supositoria yang digunakan untuk mengobati infeksi loka. Persiapan alat dan bahan: 1. Obat dalam tempainya Sarung tangan Kain kasa Kertas tisu Kapas sublimat dalam tempatnya 3 4, 5 Pengalas Korentang, dalam tempatnya Cara pelaksanaan: 1. Cucitangan. 2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan. 3. Gunakan sarung tangan. 4, Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa. 3. Bersihkan sekitar alat kelamin dengan kapas sublimat. 6, Anjurkan pasien tidur dalam posisi dorsal recumbent Apabila jenis obat Supositoria, maka buka pembungkusdanberikan pelumas pada obat 8 Regangkan labia minora dengan tangan kiri dan masukkan obat sepanjang, dinding kanal vaginal posterior sampai 7,5-10 em. 9, Setelah obat masuk, bersihkan daerah sekitar orifisium dan labia dengan tisu. 10. Anjurkan pasien untuk telap delam posisi selama + 10 menit agar obat boreaksi. 11. Cucitangan. 12, Catat jumlah, dosis, waktu, dan cara pemberian. Catatan: apabila menggunakan obat jenis krim, isi aplikator krim atau ikuti petunjuk krim yang tertera pada kemasan, renggangkan lipatan labia, dan masukkan aplikator # 7,5 cm, serla dorong penarik aplikator untuk menge- luarkan obat. Lalu lanjutkan sesuai langkah nomor 8, 9, 10, dan 11 Sikapy 1. Ramah dan hati-hati 2, Sopan terhadap pasien 3. Komunikatif Praktikum 11: Keterampilan Pemberian Obat 5 Tabel 11-1 Cok list penilaian Skor Penilaian No. Jenis Praktikum/Keterampilan ee Keterangan/Tanda Tangan 1. | Pemberian obat malalui oral + Persiapanalat dan bahan + Cara pelaksanaan + Sikap 2. | emberian obat melalui invvavena langsung + Persiagan alat dan bahan + Cara pelaksanaan + Sikap 3. | Pomborian obat intravena melalui wadah (tidak langsung) + Persiagan alat dan bahan + Cara pelaksanaan + Sikap 4. | Femberian obat iniravena melalui selang + Porsiapan alat dan bahan + Cara pelaksanaan + Sikap 5. | Pemberian obat malalui intramuskular + Persiagan alat dan bahan * Cara pelaksanaan + Sikap 6. | Femberian obat melalui subkutan + Persiagan alat dan bahan + Cara pelaksanaan + Sikap Pemberian obat melalui intakuian + Persiapanalat dan bahan + Cara pelaksanaan + Sikap 8 | Femberian obat melalui rekum + Persiapan alat dan bahan + Cata pelaksanaan + Sikap 9. | Pemberian obat melalui vagina + Persiapan alat dan bahan + Cara pelaksanaen + Sikap 10, | Pemberian obat melalui kult + Persiapan alat dan bahan + Cara pelaksanaen + Sikap 11. | Pamberian obat melalui mata + Persiapan alat dan bahan + Cara pelaksanasn + sikap 122 9. 10. 1. 12, 13, Praktikum Keterampilan Dasar Praktik Klinik Gula darah puasa Pemeriksaan gula darah puasa bertujuanuntuk mendeteksi adanya diabetes alau reaksi hipoglikemik. Gula darah postprandial Pomeriksaan gula darah postprandial bertujuan untuk mendeteksi adanya diabetes atau reaksi hipoglikemik, Pemeriksaan dilakukan setelah makan. Gonadotropin korionik manusia (HCG) Pomeriksaan HCG bertujuan untuk mendeteksi adanya kehamilan karena HCG adalah hormon yang diproduksi oleh plasenta. Hematokrit Pomeriksaan hematokrit bertujuan untuk mengukur konsentrasi sel-sel darah merah dalam darah, Pemeriksaan ini dapat mendeteksi adanya anemia, ke- hilangan darah, gagal ginjal kronis, serta defisiensi vitamin B dan C, Apabila lerjadi peningkatan kadar hematokrit, dapat menunjukkan indikasi adanya dehidrasi, asidosis, trauma, pembedahan, dan lainclain, Trombosit Pemeriksaan trombosit bertujuan untuk mendeteksiadanya trombositopenia yang berhubungan dengan perdarahan, dan trombositosis yang menyebab- kan peningkatan pembekuan, ‘Masa tromboplastin parsial (Partial Thronsboplastin Time — PTT), masa trombo- plastin parsial teraktivasi (Activation Partial Thromiboplastin Timte—APTT). Pomeriksaan PTT/APTT bertujuan untuk mendoteksi variasi trombosit, memonitor terapi heparin, serta mendeteksi defisiensi faktor pembekuan kecuali faktor VI dan VILL Pomeriksaan golongan darah Persiapan alat dan bahan: a). Keca objek bh). Serum anti A dan anti B ©. Lanset <). Kapas alkohol ©). Batang lidi fH. Sarung tangan Cara polaksanaan: a). Cuci tangan. b). _Jelaskan pada pasien mengenaitujuan dan prosedur yang akan dilaku- kan. 130 Praktikum Keterampilan Dasar Praktik Klinik MENDAMPINGI PASIEN DALAM KEADAAN TERMINAL Persiapan alat: 1, Tensimeter Stetoskop Jam dengan penghitung detik Lampu senter Deppers 6. Sarung tangan bersih Bengkok 8, Sampiran a 1 Cara pelaksenaan: 1, Cucitangan, 2. Gunakan sarung tangan. 3, Jelaskan semua prosedur yang akan dilakukan, 4, Berikan posisi yang nyaman. 5. Basahi bibir pasien yang kering dengan menggunakan deppers yang dibasati air 6. Keringkan keringal pasien, kalau perlu ganti pakaian. 7. Lakukan observasi tiap 30 menil (Lensi, nadi, pernapasan, dan suhu), 8. Observasi cairan, oksigen, dan berikan obat-obatan sesuai dengan indikasi 9, Anjurkan keluarga untuk berdoa, meminta kehadiran rohaniawan, dan membimbing untuk berdoa. 10, Lepaskan sarung tangan 11, Cuci tangan. 12. Catal hasil observasi pasien. Sikap: 1. Sopan 2. Teliti dan hati-hati 5. Komunikatif PERAWATAN PADA JENAZAH Persiapan alat: Bengkok Kapas kering Kapas alkohol Kain kasa untuk pengikat Sarung tangan Gunting Bengkok ee re eee EOP el ast Tee a cet aac nC TTT em Ee ree eet octet eer ent street tetera e eres eC cum umar mee Mn eet ae caer Torry Ren Tee ge Reece Set ecru eaten he tes riteg Sten corte acne ee ane ent eee ate en ee sae co eon ec een eos ey eee er rate Sire p Ue asta Testere st Praktikum 1 Persiapan Tempst Tidur dan Pasien Baru, ee MCCS Renn Meu Me Cari C Ubi Pe censure noe ee ae OM Crete eine ice es Dee tM tM Cte nisitumeearer Ola Peer NOM Ce yet We cee teu ural rune nce cite up barra poo ee CM oct Care ea rome tn ee nea on tae ecer oe Se a ees rue Ce ne Me ecu a Ren uceue UE Le eS DS ecu cae De MM eee SI ee oom CMO URE TDD ee Cer eee ONO ee ae en een ae ey 8 o Musrifatul Uliyah, Lahir di Lamongan Jawa Timur, 11 Agustes 1972, meraih gelar Soe sete ere ee eee ey GCs renee Cinta te run en Corte Bo etorcinetTae Ceara eC UNO ae rerun Ces Un ECE ttc SakuPraktikom Kebutahan Dasar Manusia (2004), Pengantar Konsep Dasar Keperawitan (2004), can Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan (2007), POC a ae TM Tae Lee Ce eR Co UM Mare eine Pees cen cc Ne ete rates Creole coats Cunt tira menntcarerurseaeneut ers uviiy Poet aT tear occ reece an merc ta tn hata Secon ec tet One e e eae enn Reece Kebidanan/keperawatan di berbagai perguruan tinggi ISBN: 978-979-3027-54-8 a | Rc ol

You might also like