You are on page 1of 16

KELAINAN PADA MATA

Oleh :
Isnainia Azarine Khairul 1110312014
Ridho Pratama 1110312086
Deo Cerlova Milano 1110312145

Preseptor :
dr. Rinda Wati, SpM

BAGIAN MATA RSUP DR. M. DJAMIL


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2015
1. KELAINAN MATA MERAH

Mata merah merupakan keluhan yang sering muncul. Keluhan ini muncul akibat terjadinya

pelebaran pembuluh darah konjungtiva. Pada konjungtiva terdapat pembuluh darah arteri
konjungtiva posterior dan arteri siliar anterior atau episklera. Arteri konjungtiva posterior akan

mendarahi konjungtiva bulbi. Arteri siliar anterior atau episklera akan bercabang menjadi arteri

episklera yang mendarahi iris dan badan siliar, arteri perikornea yang mendarahi kornea, dan

arteri episklera yang memberikan perdarahan ke dalam bola mata.


Selain melebarnya pembuluh darah, mata merah dapat juga terjadi akibat pecahnya salah

satu atau lebih pembuluh darah di atas dan darah tertimbun di bawah jaringan konjungtiva.

Keadaan ini disebut perdarahan subkonjungtiva.


Berdasarkan asal pembuluh darah penyebab, kelainan mata merah dapat dibagi 3 yaitu

injeksi konjungtiva, injeksi siliar, dan injeksi episklera. Perbedaan setiap tipe dapat dilihat di

tabel berikut :

Injeksi Injeksi Injeksi


Konjungtiva Siliar/Perikorneal Episkleral

Asal Arteri konjungtiva Arteri siliar Arteri siliar longus


posterior
Memperdarahi Konjungtiva bulbi Kornea segmen anterior Intraokular
Lokalisasi Konjungtiva Dasar konjungtiva Episklera
Warna Merah Ungu Merah gelap
Arah aliran Ke perifer (Limbus) Ke sentral (Kornea) Ke sentral (Kornea)
Konjungtiva Ikut bergerak Tidak bergerak Ikut bergerak
digerakkan
Respon
terhadap Menciut Tidak menciut Tidak menciut
epinefrin
Penyakit
Konjungtiva Kornea, iris, glaukoma Glaukoma,
endoftalmitis,
Sekret panoftalmitis
+ - -
Penglihatan
Normal Menurun Sangat turun

1
1.1 Kelainan Mata Merah dengan Penglihatan Normal

1. Penyakit Pterigium
Definisi Pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva
yang bersifat degeneratif dan invasif.
Etiologi Iritasi kronis debu, cahaya sinar
matahari, dan udara yang panas
Manifetasi Mata iritatif, merah, dan bisa
klinis menimbulkan astigmat

2
2. Penyakit Pinguekula
Definisi Benjolan pada konjungtiva bulbi yang
ditemukan pada orang tua
Etiologi Degenerasi hialin jaringan submukosa
konjungtiva.
Manifetasi Benjolan/bercak pada celah kelopak mata
klinis terutama bagian nasal

3. Penyakit Hematoma subkonjungtiva


Definisi Penimbunan darah di bawah jaringan
konjungtiva
Etiologi Pembuluh darah rapuh (Umur, hipertensi,
arterosklerosis, dll)
Trauma
Manifetasi Perdarahan berwarna merah, dapat kecil
klinis maupun luas, berubah menjadi berwarna
hitam setelah beberapa lama.

4. Penyakit Episkleritis
Definisi Peradangan pada jaringan ikat vaskular
yang terletak di antara konjungtiva dan
sclera
Etiologi Reaksi hipersensivitas terhadap penyakit
sistemik (SLE, tuberkulosis, dll).
Manifetasi Biasanya mengenai 1 mata, mata terasa
klinis kering, mengganjal, rasa sakit ringan.

5. Penyakit Skleritis
Definisi Peradangan pada sklera
Etiologi Kelainan sistemik seperti pasca herpes,
sifilis, gout, tuberkulosis, dll.
Manifetasi Terjadi bilateral, lebih sering pada
Klinis wanita.
Perasaaan sakit yang dapat menyebar
ke dahi, alis, dan dagu.

3
Mata berair, fotofobia, kadang dengan
penglihatan menurun
6. Penyakit Konjungtivitis Bakteri
Definisi Peradangan pada konjungtiva akibat
infeksi bakteri
Etiologi Infeksi gonokok, meningkok,
staphylococcus aureus, staphylococcus
pneumoniae, hemophilus influenza,
escherichia coli
Manifetasi Sekret mukopurulen dan purulent,
Klinis kemosis konjungtiva, edema kelopak,
kadang disertai keratitis dan blefaritis.
7. Penyakit Konjungtivitis Virus Akut
Definisi Peradangan pada konjungtiva akibat
infeksi virus
Etiologi Adenovirus
Manifetasi Sekret sorous, fotofobia, kelopak
Klinis bengkak dengan pseudomembran.
Dapat disertai keratitis dan pembesaran
kelenjar limfe preurikel
8. Penyakit Konjungtivitis Neonatorum
Definisi Peradangan konjungtiva bersifat
purulent pada bayi kurang dari 1 bulan
akibat penularan di jalan lahir dari
sekret vagina.
Etiologi Non infeksi : Iritasi akibat nitras argenti
(Sekarang tidak digunakan lagi)
Infeksi : Bakteri stafilokok, klamidia,
neiseria gonore, herpes simpleks.
Manifetasi Konjungtiva hiperemis, sekret purulen,
Klinis mucoid, atau mukopurulen, kelopak
bengkak
9. Penyakit Konjungtivitis vernalis Trantas dots :
Definisi Peradangan konjungtiva kronik,
rekuren bilateral, atopi, yang
mengandung secret mucous sebagai
akibat reaksi hipersensitivitas tipe I.
Etiologi Reaksi hipersensitivitas
Manifetasi Gatal yang menetap, disertai oleh gejala
Klinis fotofobia, berair dan rasa mengganjal
pada kedua mata.
Bentuk limbal : Hipertrofi limbus
Cobble stone :

4
disertai bintik menonjol . trantas dots
Bentuk palpebral : Gambaran cobble
stone

10. Penyakit Trakoma


Definisi Peradangan konjungtiva akibat
chalmydia trachomatis
Etiologi Chamydia trachomatis
Manifetasi Stadium 1 : Hipertrofi papil dengan
Klinis folikel kecil pada konjungtiva tarsus
superior
Stadium 2 : Hipertrofi papil dengan
folikel besar pada konjungtiva tarsus
superior
Stadium 3 : Parut seperti garis putih
pada konjungtiva tarsus superior
Stadium 4 : Parut pada konjungtiva
tarsus superior yang menyebabkan
perubahan bentuk tarsus

11. Penyakit Dry Eyes (Mata kering)


Definisi Keadaan keringnya permukaan kornea
dan konjungtiva akibat berkurangnya
fungsi air mata.
Etiologi 1. Defisiensi komponen lemak air mata
: Blefaritis, distiakisis.
2. Defisiensi kelenjar air mata :
Sindrom syogren, sindrom riley day
3. Defisiensi komponen musin :
Benign ocular pempigoid
4. Penguapan berlebihan pada keratitis
5. Parut pada kornea
Manifetasi Mata gatal seperti berpasir, silau,
Klinis penglihatan kabur, sukar menggerakkan
kelopak mata, mata tampak kering.
12. Penyakit Defisiensi vitamin A
Definisi Gangguan mata kering akibat

5
kekurangan vitamin A, terdapat pada
anak usia 6 bulan- 4 tahun.
Etiologi Primer : Kekurangan vitamin A dalam
diet
Sekunder : Gangguan absorbs
Manifetasi Mata kering seperti kelilipan, sakit,
Klinis buta senja, dan penglihatan turun
perlahan
Klasifikasi WHO
X 1-A : Xerosis konjungtiva
X 1-B : Bercak bitot dengan xerosis
konjungtiva
X 2 : Xerosis kornea
X 3 : Xerosis dengan tukak kornea
X 3-B : Keratomalasia

1.2 Kelainan Mata Merah dengan Penglihatan Turun Mendadak

1. Penyakit Keratitis Keratitis epitelial


Definisi Radang / infeksi dari lapisan kornea yang
ditandai dengan adanya infiltrasi sel radang
dan edema pada lapisan kornea manapun
Etiologi - Keratitis Epitelial: stafilokokus, virus
herpes simpleks, adenovirus.
- Keratitis Subepitelial: sekunder akibat
keratitis epitelial
- Keratitis Stromal: sifilis, TBC, Lepra
- Keratitis Endotelial

Manifetasi Gejala umum berupa rasa nyeri, fotofobia,

6
Klinis penurunan penglihatan.
Jarang terdapat sekret.
Keratitis epitelial: injeksi siliar, floresens
positif
Keratitis subepitelial: injeksi siliar (-),
floresens (-)
Keratitis stromal: penebalan kornea,
pengeruhan, nekrosis
Keratitis endotelial: edema kornea yang
dimulai dari stroma lalu ke epitel

2. Penyakit Ulkus Kornea


Definisi Kehilangan lapisan kornea yang memilki
batas, dinding, dan dasar.
Etiologi Infeksi: bakteri, jamur, viral
Non infeksi: reaksi autoimun,
hipersensitivitas (mooren ulcer)
Manifetasi Ulkus bakteri: Hipopion di COA, dengan Pneumococcus
Klinis permukaan rata dan reaksi radang hebat,
sel dan flare positif.
Ulkus jamur: Kurang nyeri dibanding
ulkus bakteri, ulkus luas, irrgular, putih
abu-abu, atau coklat sesuai koloni jamur,
dapat dengan lesi satelit, hipopion
dengan permukaan agak mencembung.
Ulkus kornea jamur
Ulkus viral: sensibilitas kornea menurun
Ulkus Mooren: Ulkus diperiper kornea,
Ulkus Mooren
sangat nyeri, kronik progresif, menyebar
kesentral, tanpa lucide interval, dpt
mengenai sclera.

3. Penyakit Uveitis
Definisi Peradangan pada iris, corpus siliaris, atau
koroid
Etiologi Infeksi
Non Infeksi: penyakit autoimun
Manifetasi Uveitis anterior: nyeri, fotofobia,

7
Klinis penglihatan kabur, mata berair. Terdapat Sinekia
injeksi konjungtiva,injeksi siliar. Adanya
keratic precipitate (kelompokan sel putih
dan debris pada endotel kornea),
hipopion, flare, pupil miosis, sinekia
(perlengketan iris ke lensa atau kornea)
Uveitis intermediet: nyeri, fotofobia,
mata merah biasanya tidak begitu jelas.
Penglihatan kabur ada. Temuan
pemeriksaan yang menyolok adalah
vitritis, seringkali disertai dengan Keratic precipitat
kondensat vitreus yang melayang bebas
seperti bola salju (snow-balls) atau,
menyelimuti pars plana dan korpus
siliaris seperti gundukan salju (snow-
banking)
Uveitis posterior: kehilangan lapangan
pandang, penurunan tajam penglihatan,
floaters.
4 Penyakit Glaukoma Akut
Definisi Suatu neuropati optik didapat yang
ditandai dengan pencekungan diskus
optikus dan pengecilan lapangan
pandang, biasanya disertai peningkatan
tekanan intraokular.
Etiologi Peningkatan TIO tiba tiba, hiperopia,
sudut COA dangkal
Manifetasi Visus jelek, kabur mendadak, sakit pada
Klinis mata disertai sakit kepala, injeksi
konjungtica dan siliaris, kornea udem,
pupil lebar, reflek lambat atau tidak ada,
optic disc normal atau hiperemis, TIO
tinggi (50-60 mmHg)

2. Penglihatan Turun Mendadak tanpa Mata Merah

1. Penyakit Neuritis optik


Definisi

8
Neuritis optik
Etiologi - Demielitatif: idiopatik, sklerosis
multiple, Penyakit Devic
- Autoimun: post infeksi virus( morbili,
mumps, cacar air, influenza,
manonukleosis infeksiosa)
- Neuritis optik pasca imunisasi
- Ensefalo mielitis diseminata akut
- Polineuropati idiopatik akut: sindroma
Guillain Barre, dan SLE
- Infeksi Langsung: herpes zoster, sifilis,
TB, CMV
- Perdangan lokal: intraokular, orbita,
sinus, dan intrakranial
Manifetasi - Penurunan visus, gangguan penglihatan
Klinis warna, dan kontras.
- Nyeri pada mata
- Defek lapangan pandang: Skotoma
sentral
2. Penyakit Ablasi retina
Definisi Pemisahan retina sensorik, yakni lapisan
fotoreseptor dan jaringan bagian dalam,
dari epitel pigmen retina di bawahnya.
Etiologi Ablasi regmatogenosa:miopia, afakia,
degenerasi lattice, dan trauma mata
Ablasi traksi: diabetes mellitus
Ablasi serosa/hemoragik: penyakit epitel
pigmen retina dan koroid Ablasi retina
Manifetasi
Klinis
3. Penyakit Obstruksi vena retina sentral
Definisi Gangguan vaskular retina yang
menyebabkan gangguan perdarahan pada
bola mata
Etiologi - Kompresi dari luar contohnya
pada aterosklerosis atau jaringan
pada lamina kribrosa
- Penyakit pada vena:

9
febrosklerosis, endoflebitis Obstruksi vena retina sentral
- Kelainan darah: diskrasia darah,
spasme arteri retina yang
berhubungan
Manifetasi Tajam penglihatan sentral terganggu,
Klinis penurunan tajam penglihatan sentral
maupun perifer mendadak dan
memburuk hingga hanya persepsi
cahaya.
4 Penyakit Oklusi arteri retina sentral (CRAO) Oklusi Arteri retina sentral
Definisi Penyumbatan pada arteri retina sentral
yang menyebabkan gangguan pada
penglihatan.
Etiologi Aterosklerosis dan trombosis pada
lamina kribosa
Emboli dari arteri karotis atau jantung
Obliterasi CRAO: arteritis, periarteritis
Angiospasme, peningkatan tekanan
intraokuler sangat tinggi, dan trombofilia
Manifetasi Penurunan penglihatan secara
Klinis mendadak,kemampuan visus turun
hingga hitung jari, persepsi cahaya
bahkan kebutaan.
Nyeri, amaurosis fugax( penurunan
penglihatan secara transien,
5. Penyakit Kekeruhan dan perdarahan badan kaca
Definisi Kekeruhan badan kaca merupakan suatu
proses koagulasi protein badan akibat
proses degeneratif.
Perdarahan badan kaca adalah
perdarahan di dalam badan kaca akibat
trauma benda keras ataupun spontan
karena penyakit tertentu.
Etiologi Kekeruhan: degeneratif
Perdarahan:
Spontan: DM, ruptur retina, ablasi
badan kaca posterior, CRVO dan
pecahnya jaringan neurovaskuler, serta

10
trauma.
Manifetasi Turunnya penglihatan mendadak,
Klinis lapangan pandang rasa ditutupi sesuatu
yang tidak nyeri,
6 Penyakit Ambliopia toksik
Definisi Berkurangnya penglihatan akibat
keracunan obat tertentu, uremia,dsb
sehingga penglihatan berkurang
sedangkan tidak ada kelainan pada mata.
Etiologi Obat, uremia, alkohol, metanol, gizi
buruk
Manifetasi Penglihatan berkurang
Klinis
7 Penyakit Trombosis arteri karotid interna
Definisi Tersumbatnya arteri karotid interna
ataupun cabang dari arteri karotid interna
Etiologi
Manifetasi Gangguan fungsi jaringan yang
Klinis diperdarahinya

8 Penyakit Okulopati iskemik


Definisi Sindrom yang terjadi akut akibat oklusi
arteri karotis yang menyebabkan
iskemia seluruh bola mata
Etiologi Emboli
Manifetasi Nyeri pada mata, edema kornea, dilatasi
Klinis pupil dan atrofi, rubeosiris, katarak,
hipotoni, mikroaneurisma, dan
neovaskularisasi.
9 Penyakit Buta sentral bilateral

11
Definisi Penglihatan sentral yang berkurang pada
kedua mata
Etiologi Migren(parasentral), keracunan atau
obat( metanol, etanol), degenerasi
makula, buta akibat gerhana matahari,
neuritis retrobulbar bilateral, ambliopia
nutrisional, dan lesi kortikal.
Manifetasi Penglihatan berkurang pada kedua mata
Klinis
10 Penyakit Histeria dan malingering
Definisi Pasien berpura-pura sakit
Etiologi -
Manifetasi -
Klinis
11 Penyakit Migren
Definisi Nteri kepala sebelah yang dapat juga
dirasakan di belakang kedua bola mata
yang berdenyut disertai mual, muntah,
letih, dan fotofobia.
Etiologi Idiopatik, gambaran histologi ditemukan
gangguan vaskuler dan radang rekuren
Manifetasi Gejala yang paling menonjol adalah
Klinis fotofobia, gejala pada mata mendahului
nyeri kepala. Tidak terdapat kelainan
ofthalmologik.
12 Penyakit Retinopati serosa sentral
Definisi Lepasnya retina dari lapis pigmen epitel
di daerah makula akibatnya mesuknya
cairan melalui membran Bruch dan
pigmen epitel yang inkompeten.
Etiologi Tertimbunnya cairan di bawah makula
Manifetasi Visus menurun diserta metamorfopsia,
Klinis hipermetropia dengan skotoma relatif
dan positif(kelainan pada uji Amster kisi-

12
kisi)
13 Penyakit Amaurosis fugax
Definisi Buta sekejap pada satu mata yang terjadi
berulang
Etiologi Hipotensi ortostatik, spasme pembuluh
darah, aritmia, migren retina, anemia,
arteritis dan koagulopati.
Manifetasi Gelap sementara selama 2-5 detik pada
Klinis salah satu mata kemudian dapat normal
kembali
14 Penyakit Uveitis posterior (koroiditis)
Definisi Peradangan pada lapisan koroid bola
mata.
Etiologi Toksoplasmosis, trauma, post operasi,
defisiensi imun.
Manifetasi Penglihatan kabur terutama bila
Klinis mengenai daerah makula, bintik
terbang(floater), fotofobia.

3. Penglihatan Turun Perlahan Tanpa Mata Merah

1. Penyakit Katarak (Yunani: Katarrhakies, air terjun)


Definisi Kekeruhan pada mata dan berjalan progresif
ataupun statis.
Etiologi Katarak senilis(>50th): degeerasi
Juvenil: trauma kimia-fisika
Kongenital(<1th): infeksi rubela pada
trimester pertama, obat, dan ibu dengan
galaktosemia. Homosisteinuria, DM, Katarak
hipoparatiroidism, toksoplasmosis. Biasanya
bayi juga disertai kelainan kongenital lainnya.
Katarak juvenil:
-kelainan metabolik: DM,
hipokalsemik(tetanik), defisiensi gizi,
Penyakit Wilson.
-Otot: Distrofi miotonik
-trauma kimia-fisika, kelainan genetik atau

13
sindroma tertentu
Katarak Senilis: idiopatik.
Manifetasi Penglihatan seperti berasap dan penurunan
klinis penglihatan secara progresif.
- Katarak kongenital:
Leukokoria(bercak puth pada pupil
bayi)
- Katarak juvenile: katarak yang
lembek, biasanya kelanjutan dari
karak kongenital

2. Penyakit Glaukoma (Yunani: glaukos: hijau kebiruan)


Definisi Terjadinya peningkatan intraokuler, atrofi
papil saraf optik, dan menciutnya lapangan
pandang yang disebabkan oleh
ketidakseimbangan produksi cairan mata
dengan pengeluarannya.
Etiologi Bertambahnya produksi cairan mata oleh
badan siliar, berkurangnya pengeluaran cairan
mata di daerah sudut mata atau di celah pupil.
Glaukoma
Manifetasi Melemahnya fungsi mata dengan terjadinya
klinis cacat lapang pandang dan kerusakan
anatomis berupa ekskavasi serta degenerasi
saraf optik, bisa berakhir dengan kebutaan.

14
3. Penyakit Retinopati
Definisi Kelainan pada mata yang tidak karena radang
Etiologi Anemia, diabetes, kolagen, penyakit
Hodgkin, keracunan monooksida.
Manifetasi R. anemia: anoksia menyebabkan terjadinya
klinis infark, bisa ditemukan bercak eksudat kapas.
Terjadi perubahan perdarahan dalam dan
superfisial termasuk udem papil.
R. DM: Melebarnya vena, perdarahan dan
eksudat lemak. Perdarahan titik, garis, dan
bercak; dilatasi vena dengan pembuluh Retinopati diabetika
Oklusi Arteri Sentral
berkelok-kelok, ireguler, Hard exudate, soft
exudate, neovaskularisasi; edema retina;
hiperlipidemia.
Retinopati DM ditemukan bilateral,
simetris, dan progresif, dengan 3 bentuk:
Background: mikroaneurismata, perdarahan
bercak dan titik, serta edema sirsinata
Makulopati: edema retina dan gangguan
fungsi makula
Proliferasi: vaskularisasi retina dan badan
kaca

15

You might also like