Professional Documents
Culture Documents
An. Febriswan 2 tahun datang ke UGD RS Pendidikan Unila di antar oleh ibunya dengan
keluhan sesak nafas disertai batuk-batuk berdahak dan demam tinggi. Demam tinggi
dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Demam tinggi terus menerus dan terkadang disertai
menggigil. Dokter yang memeriksa mengatakan kemungkinan anak tersebut menderita
penyakit Bronkopneumonia dan menyarankan agar dirawat. Ibu Febriswan menanyakan
kepada dokter yang memeriksanya, Bagaimana proses terjadinya sakit pada Febriswan?
Unfamiliar terms
Bronkopneumonia : jenis infeksi paru yang disebabkan oleh agen infeksius seperti
bakteri, virus, jamur dan benda asing yang mengenai daerah bronkus dan sekitar alveoli.
Disebabkan karena :
Infeksi paru karena bakteri pneumokokus
Permukaan epitel paru terpajan udara tercepamar
Flora nasofaring lain teraspirasi selama tidur
Inflamasi : respons protektif untuk menghilangkan penyebab awal jejas sel serta
membuang sel dan jaringan nekrotis akibat jejas
Inflamasi akut
Respons segera dan dini terhadap jejas untuk mengirim leukosit ke tempat jejas
Ditandai oleh : perubahan vaskular, edema, infiltrasi neutrofilik
Leukosit membersihkan, menginvasi dan memulai proses penguraian jaringan
Perubahan vaskular
Peningkatan aliran darah (vasodilatasi) untuk peningkatan permeabelitas
vaskular (memungkinkan protein plasma keluar sirkulasi)
Proses :
Proses :
Aktivasi endotel
Pengeluaran selektin dan ligan selektin
Marginasi dan rolling
Marginasi : leukosit terakumulasi di dinding endotel lewat pengikatan
selektin dan ligannya
Rolling : leukosit berguling-guling, berjalan diantara endotel
Adhesi dan transmigrasi antarsel endotel
Adhesi : leukosit melekat kuat pada permukaan endotel, penempelan antara
molekul superfamili Ig sel endotel dengan integrin leukosit (diinduksi
kemokin)
Transmigrasi : perpindahan leukosit dari permukaan endotel hingga
merembes intercellular junction (interaksi PECAM-1)
Migrasi pada jaringan interstisial terhadap rangsang kemotaktik
Migrasi : sampainya leukosit pada fokus jejas
Kemotaktik : rangsang leukosit untuk mencapai gradien kimiawi tertentu di
fokus jejas
Faktor kemotaksis menginduksi :
Fagositosis : pengenalan dan perlekatan partikel pada leukosit (difasilitasi
opsonin), penelanan dengan vakuola fagositik, pembunuhan dan degradasi
material yang ditelan
Inflamasi kronik
Ditandai oleh :
Infiltrasi sel mononuklear (makrofag, limfosit, sel plasma
Destrusi jaringan, diatur oleh sel radang
Repair (perbaikan), proliferasi pembuluh darah baru (angiogenesis) dan fibrosis
Penyebab inflamasi akut : infark, infeksi bakteri, toksin, trauma
Penyebab inflamasi kronik : infeksi virus, infeksi kronik, jejas persisten (menetap),
penyakit autoimun
Inisiasi
Promosi
Progresi
Gatekeeper gen
Mutasi yang membawa pada rusaknya proses inisiasi protein yang
seharusnya (inisiasi DNA rusak)
Target utama mutasi untuk masuk ke jalur seluler neoplastik
Mutasi yang menghilangkan fungsi gen
Gen penekan tumor yang umumnya ada dalam kanker
Misal : mutasi VHL penyebab kanker ginjal sebagai regulator transkripsi
Gatetaker gen
Mutasi yang membawa pada peningkatan proliferasi tak terkendali (inisiasi
uncontrolled frecuency)
Gen yang berperan penting dalam mempertahankan integritas genom
Konsekuensi dari mutasi gen caretaker adalah elevasi frekuensi mutasi gen
atau kromosom dalam klon neoplastik yang terlibat
Misal : mutasi TP53 penyebab sebagian besar kanker sebagai faktor
transkripsi dari DNA rusak
Proses karsinogenesis
Singkatnya :
Zar perusak DNA didapat : kimiawi, radiasi, virus
Merusak sel normal
Apabila proses perbaikan DNA berhasil, tidak terjadi mutasi
Perbaikan DNA gagal, terjadi mutasi pada genom somatik
Mutasi genomik : pengaktifan onkoogen pendorong pertumbuhan, perubahan gen yang
mengendalikan pertumbuhan, penonaktifan gen supressor kanker
Ekspansi klonal (promosi) - neoplasma jinak - mutasi tambahan (progresi) -
heterogeneitas - neoplasma ganas
3. Patofisiologi infeksi
Respons tubuh terhadap adanya infeksi dapat berupa peningkatan suhu tubuh disertai
efek menggigil (demam : febris)
Hifa vegetatif
Mengambil makanan untuk pertumbuhan dari lingkungan sekitar
Hifa fertil
Fungsi reproduktif membentuk spora
Dapat berfungsi sebagai haustoria yang bersifat parasit
Hifa udara
Mengambil oksigen
Penggolongan fungi berdasarkan sifat koloni, hifa dan spora yang dibentuk
Actinomycetes
Tergolong bakteri, karena penyakit yang ditimbulkan mirip fungi,
masuk dalam mikologi
Myxomycetes
Bentuk vegetatif motil
Sel motil membentuk sporulasi jamur
Chytridiomycetes
Kapang berupa hifa senositik
Patogen manusia (rhinosporidium seeberi)
Zygomycetes
Patogen untuk binatang air dan tumbuhan
Ascomycetes
Sebagian besar saprofit
Penyebab penyakit tumbuhan, penyakit jamur sistemik manusia
Basidiomycetes
Patogen pohon dan sejenis gandum
Patogen manusia (filobasidiella neoformans)
Fungi imperfecti
Belum dikenal stadium seksualnya
Untuk dapat hidup, jamur memerlukan zat organik dari manusia, hewan, tumbuhan
Zat organik dicerna oleh enzim menjadi zat anorganik yang dapat diserap jamur
sebagai nutrisi
Mikosis superficialis
Mengenai permukaan badan manusia, yaitu kulit (stratum korneum),
rambut, kuku
Berupa bercak (warna beda dengan kulit), berbatas tegas, gatal atau tidak
bergejala
Dibagi 2 kelompok penyebab :
Golongan non-dermatofita
Penyakit panu : pitiriasis versikolor
Disebabkan jamur malassezia
Bersifat lipofilik dimorfik (membutuhkan lipid) dalam pertumb
Proses :
Melekat pada kulit
Awal berbentuk ragi (saprofit) dan menjadi patogen ketika menjadi
miselium (hifa)
Kolonisasi jamur pertumb meningkat akibat kesesuaian lingkungan
(kulit berminyak, prematuritas, keringat berlebih)
Lesi dimulai dengan bercak kemudian menyebar (bulat kecil :
nunmular)
Golongan dermatofita
Penyakit dermatofitosis
Jamur yang mensekret keratinase (mencerna keratin pada kuku,
rambut, stratum korneum kulit)
Proses :
Melekat pada kulit
Dermatofita mengeluarkan keratinase, mencerna keratin kuku,
rambut, stratum korneum) menimbulkan warna kemerahan (ditutupi
sisik), berbatas tegas dengan vesikel kecil
Mengadakan kolonisasi
Mikosis profunda (sistemik)
Mengenai organ visceral (alat dalam) bersifat sistemik
Jamur langsung masuk ke alat dalam melalui luka, menyebar dari
permukaan kulit ke alat dalam (misal : paru)
Proses kolonisasi : plasmogami (penyatuan plasma) miselium, kariogami
(penyatuan nukleus), meiosis, spora dihasilkan (agen patogen)