Sediaan small volume parenteral adalah suatu sediaan parenteral
yangdibuat dalam volume kecil dengan pembarian obat melalui suntikan dibawahatau melalui satu atau lebih lapisan kulit atau selaput lendir. Volumenya bisakurang dari 10 ml ( Syah, A. N.A, 2010).
Suspensi Hidrocortison asetat steril menurut Farmakope Indonesia IV
adalah Suspensi steril hidrokortison asetat dalam media air yang sesuai Mengandung tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110 % kortison asetat (C23H32O6) dari jumlah yang tertera pada etiket,dengan pH antara 5,0 sampai 7,0. Jumlah zat padat yang terdapat dalam suspense parenteral umumnya berkisar antara 0,5%- 5% atau bisa mencapai 30% dalam preparat sediaan antibiotic (Lachman, 1994), suspensi hidrikortison asestat sering digunalkan untuk mengobati rheumatrik pada sendi dan penggunannya disuntikan diintramaskular ( Syah, A. N.A, 2010 : 14), dan untuk injeksi intramaskular dengan dosis 5-50 mg tergantung ukuran sendi (Shig, dkk, 2015). Zat aktif hidrocortison asetat dibuat menjadi suspense parenteral karena merupakan senyawa yang tidak larut dalam air dan dapat digunakan melalui i.m (intramuscular) atau s.c. (subcutan) bukan intravena. Apabila suspensi yang diinjeksikan digunakan secara intravena, partikel hidrocortison yang tidak larut akan menyumbat pembuluh kapiler jantung sehingga dapat mengakibatkan kematian. dan sediaan harus dapat melalui suspensi injeksi karena dibuat dalam bentuk suspensi sehingga pada saat pengerjaan zat aktif perlu digerus terlebih dahulu untuk memperkecil ukuran partikel suspensi hidrokortison asetat ,
Suspensi parenteral ini mengandung anti mikrobial dan preservatif
agent yaitu benzyl alkohol, surface active agent (Polysorbate-80), viscosity agent (CMC Na) dan tonicity agent (NaCl). Polysorbate-80 sebagai SAA berfungsi sebagai zat pembasah (wetting agent) dengan cara mengurangi tegangan permukaan / sudut kontaknya. Dengan menurunkan tegangan permukaan antara aqua p.i dan hidrokortison asetat, maka kedua zat tersebut yang semula tidak campur menjadi dapat campur karena hidrokortison asetat dapat terbasahi. Sedangkan CMC Na bertindak sebagai agen yang meningkatkan viskositas, dimana semakin kental suatu larutan maka kecepatan pengendapan semakin kecil akibatnya suspensi makin stabil dengan mengacu pada hukum Stokes tentang viskositas dimana kecepatan pengenapan berbanding terbalik dengan viskositas cairan . Adanya penambahan CMC Na dan polysorbate-80 secara bersamaan dapat meningkatkan pengaruh surfaktan dan dapat menyebabkan hilangnya muatan permukaan partikel terdispersi, penolakan terhadap air terkurangi, dan kecenderungan lebih kecil untuk menggumpal. Sehingga suspensi makin stabil dan tidak terbentuk cake. Benzyl alcohol (Hidroksimetil benzen) sangat penting gunanya dalam sediaan ini yaitu sebagai preservative atau zat antimikroba. Zat ini perlu ditambahkan karena mengingat wadah yang digunakan untuk larutan suspensi ini adalah vial. Vial merupakan suatu wadah yang memungkinkan untuk penggunaan berulang (multiple dose), sehingga sediaan ini merupakan sediaan multiple dose. Multiple dose dalam vial dapat meninggalkan lubang kecil pada tutup karetnya setelah pengambilan volume pertama dengan jarum suntik. Oleh karena itu, untuk mencegah kontaminasi yang bisa masuk melewati lubang tersebut sediaan harus di tambahkan dengan zat preservative.
Langkah pertama yang dilakukan adalah menimbang semua bahan
yang diperlukan. Pada pembuatan steril hidrocortisone asetat ini diperlukan hidrocortisone asetat sebanyak 1,5 gram, NaCl sebanyak 0,54 gram, Polysorbate 80 sebanyak 0,24 gram, CMC-Na sebanyak 0,3 gram, benzil alcohol sebanyak 0,054 gram, dan aquadest ad 60 ml, pertama tama gerus semua bahan yaitu Nacmc , Nacl, benzil alkohol, dan hidrokortison asetat, kemudian Nacmc ditambahakan sedikit air panas aduk hingga membentuk mucilago , dimasukan hidrokortison asetat didalam gelas kimia kemuadian dimasukkna tween 80 aduk hingga homogen kemuadian dimasukkan Nacl serta ditambahkan sedikit air dan benzil alkohol aduk semua bahan hingga homogen setelah itu tambahkan aqua proinjeksi add hingga 60 ml kemmuadian masukkan kedalam botol vial yang telah diberikan etiket . selanjutnya dilakukan uji evaluasi pada sediaaan yakni uji kebocoran, warna ,Ph, dan volume terpindahkan .
Hasil evaluasi uji suspensi hidrokartison asetat bahwa suspensi
berwarna putih susu, tidak mengalami kebocoran, dan PH 6,22, volume terpindahkan 100 %.
Berdasarkan literatur menurut (Bolet, A. J. 1956) hidrocortisone
asetat (C23H32O6) dari jumlah yang tertera pada etiket,dengan pH antara 5,0 sampai 7,0 dan hasil yang didipatkan pada praktikum bahwa pH hidrokartison asetat yang didaptkan 6,22 masih masuk dalam rentang pH yang tertera pada literatur, pada uji kebocoran tidak megalami kebocoran, warna suspesi putih susu dan volume terpindahakan 100 % hasil yang didaptkan sesuai denhan perbandingan literatur . a) Wadah
Nama alat Cara sterilisasi Waktu Jumlah
Botol vial autoklave 15 Enit 3
VII . Prosedur pembuatan
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Disterilisasi alat dan bahan yang akn digunakan didalam autoklave sealam 15 menit 3. Ditimbang bahan dan digerus hidrokortison asetat, Nacl. Nacmc , dan benzol alkohol 4. Dilarutkan Nacmc dengan air pans hingga terbentuk mucilago 5. Ditambahkan hidrokortison asetat , lalu ditambahkan tween 80 hingga larutan homogen 6. Ditambahkan Nacl dan air dan ditambahkan benzil alkhol aduk hingga larutan homogen 7. Dimasukan semua bahan didalam gelas kimia kemuadia ditambahakan aqua pro injeksi diaad hingga 60 ml 8. Dimasukan kedalam botol vial 9. Diberikan etiket dan dimasukan kedalam wadah sekunder
IX . Evaluasi sediaan
N Evaluasi sediaan Hasil
o 1 Uji kebocoran Tidak bocor 2 Warna Putih susu 3 pH 6,22 4 volume terpindahkan 100 %
Volume sediaan : 60 ml x 100 % = 100 %
60 ml DAFTAR PUSTAKA
Anonim ,1979 , Famakope Indonesia Edisi III ,Departemen Kesehatan Republik
Beck. Mary E ( 2002 ) . Ilmu Gizi Dan Diet Hubungan denganPenyakit Penyakit untuk Perawat Dan Dokter. Yogyakarta :yayasan Essentia Medica.
Bolet, A. J. 1956. The Intrinsic Viscosity of Synovial Fluid Hyaluronic Acid.
Journal of Laboratory and Clinical Medicne, 48, 721. Goskonda S.R.,2009,Handbook of Pharmaceutical Excipients,SixthEdition,Rowe R..,Sheskey,P.J.,Queen,M.E ( Editor ),London, Pharmaceutical Press and American Pharmacists Assosiation,754-755 .
United States Pharmacopeia Convention.2007. United States Pharmacopoeia
National Formulary, USP 30 /NF 25.TwinbrookParkway : United States Pharmacopeial Convention.
Voight, R .,1995, Buku Pelajaran Teknologi Sediaan Farmasi , Soendani