Professional Documents
Culture Documents
com FISIKA X
Penyusun : Kotot Sutjahjo SPd
Pages1
SMK Ibrahimy
KELAS : X
SEMESTER : 1
KompetensiDasar :MengukurbesarandanSatuan
TujuanPembelajaran :
1. Siswadapatmenerapkanbesaran besaran lain sesuaidenganbesaranpokok
2. Siswadapatmenurunkansuatubesaranturunandaribesaranpokok
3. SiswadapatmenerapkansatuandarisuatubesaranmenurutSatuanInternasional
MATERI POKOK
Besaran didefinisikandengansesuatu yang dapatdiukurdandinyatakandengansatuan
Satuan didefinisikansebagaipembandingdarisuatubesaran
Mengukur
didefinisikandenganmembandingkanantaraobjekukurdenganalatukurdandinyat
akandengansatuanbesarantersebut
Besarandibagimenjadi 3 kelompok
1. BesaranPokok : BesaranUtama yang
menjadidasarpembandingdalammenentukanpengelompokanobjekpenghitung
an
2. BesaranTambahan : BesaranPokok yang
diketahuikemudianberdasarkanperkembanganIlmuPengetahuandanukuransu
atu unit objek yang belumtercantumdalamBesaranPokok
3. BesaranTurunan : Besaran yang tersusundari 2 ataulebihbesaranpokok, baiksejenismaupun lain
jenis
A. BESARAN POKOK
BesaranPokokmerupakanbesarandasar yang
dipergunakanuntuklandasanpenghitungandasardalamFisika yang
selanjutnyadipergunakansebagaiacuanpenjabarandaribesaranselanjyunya
NO BesaranPokok Simbol Bes Sat MKS Sat CGS Simbol Sat DIMENSI
1 Massa m Kilo gram gram Kg atau gr M
2 Panjang p,l,t,h meter Centi meter m atau cm L
3 Waktu t Sekonataudetik s ataudt T
4 KuatArus I Ampere A
5 Suhu t Derajatatau ( 0 ) ( 0)
sendiri / Cos @
6 IntensitasCahaya Kandela K
7 JumlahZat n Molar Mol
B. BESARAN TAMBAHAN
BesaranTambahanpadadasarnyamerupakanbesaranPokok yang
munculkemudianseiringdenganperkembanganIlmuPengetahuandanTehnologi
BesaranTambahandimunculkanuntukmenampungbesaranpokok yang
munculkemudiandimanaawalbesaranPokokmasihdipertahankansebanyak 7 Besaranbasar
Yang termasukBesaranPokokadalah :
Untuk kalangan
C. BESARAN TURUNAN
BesaranTurunanmerupakansuatubesaran yang didefinisikandengansejumlahbesaranPokok
BesaranTurunantersusundariduaataulebihbesaranpokokbaiksejenismaupun lain
jeniswalaupunkadangkalabesaranTurunanmempunyaiSimbolnamasatuansendiri
SMK Ibrahimy Situbondo / kurikulum 2013
Blog : kototsutjahjo.blogspot.com FISIKA X
Penyusun : Kotot Sutjahjo SPd
Pages2
Perhatikanbesaranberikutini :
1. membandingkanantara .. dengan
2. Alatpembandingharus
3. Hasilpengukuranditandaidengan ..
DengandemikianPengukurandapatdidefinisikandengan
..
ALAT UKUR PANJANG
SecaraNasionalkitamenganutsatuanpengukuranpanjangStandartInternasional ( SI ) seperti :
Satuanbesaranpanjang : meter ( m ) dengansegala derivative nyaseperti cm , mm, km dst
Untuk kalangan
Pages3
JangkaSorong : ...
Micro meter : .....
JANGKA SORONG
Untukpengukurapanjangdenganketelitianhingga 0,01 cm atau 0,1 mm digunakanJangkaSorong
Jangkasorongterdiridari :
Rahangtetap : tidakbergerak ,mempunyaiskala cm & mm , disebutskalautam
RahangGeser : bergerak , mempunyaiskalaVernier / Nonius , terdiri 9 cm dibagi 10 skala
PerhatikanGambardibawahini PerbandinganPembacaanSkalaukur
meteran & penggaris berskala cm
objek
skala nonius kendali geser
rahang geser hasil pengukuran = 42,7 - 42,8 cm
jangka sorong ( skala nonius )
objek ( diameter luar ) objek ( kedalaman lubang ) panjang objek
skala utama
Gambar Jangka Sorong skala nonius
hasil pengukuran = 2,34 cm
Cara membacapengukuranpadajangkasorong
Setelahdilakukanpemindaian / pengukuransepertipadamistarmaupunmeteranpadaobjek / bendaukur,
perhatikanskala yang terbentukpadaskalaVernier / Nonius
Hasilpengukuranpadaskalautamamenunjukkanhasil 2,30 cm
PadaskalaNonius , dicariskala yang berimpitanpadaskalautama , terbacaangka 4 ,
halinimenunjukkanbahwaadakelebihanskalasebesar ( 4 x 0,01) cm = 0,04 cm
SelanjutnyahasilpengukuranskalautamadijumlahkandenganskalaNoniusmenghasilkanhasilsebesar
2,30 + 0,04 = 2,34 cm
MIKROMETER SEKRUP
Untukpengukuran yang membutuhkanketelitiantinggi, digunakanMikrometerSekrup , dimanaketelitianyasampai 0,01
mm atau 0,001 cm
MikrometerSekrupdipergunakanuntukmengukurbenda- bendapadaotomotifserta diameter kabel yang
memerlukanukurandenganakurasi yang tepat.
LatihanSoal :
Hitunglahhasilpengukurandibawahini ::
sendiri / Cos @
SU = cm SU = cm
SN = cm SN = cm
H asil = cm H asil = cm
SU = cm SU = cm
SN = cm SN = cm
H asil = cm H asil = cm
SU = cm SU = cm
SN = cm SN = cm
H asil = cm H asil = cm
Untuk kalangan
SU = cm SU = cm
SN = cm SN = cm
H asil = cm H asil = cm
SU = cm SU = cm
SN = cm SN = cm
H asil = cm H asil = cm
TUGAS 2
SMK Ibrahimy
Pages4
KELAS : X
SEMESTER : 1
MATERI POKOK
Jarakdidefinisikandengan :
40 mt
JarakdariSitubondokebesuki = km selama .. mt 35 km
JarakdariBesukikeBondowoso = . kmselama .. mt
Jarak Sit Bdws lewat besuki = km selama mt
Bila 1 jam = 60 menit , maka .. mt = .. jam 50 mt 30 mt
Kelajuan rata-rata dariSitubondokeBondowosolewatbesuki 25 km 30 km
jaraktempuh
kelajuan., rata rata = = bondowoso
waktutempuh
Kelajuan rata-rata = ------------ = --------------- = km/jam
Untuk kalangan
JarakSitubondolangsungkebondowoso = km
WaktutempuhlangsungdariSitubondokebondowoso = . mt = jam
perpindahan
kecepa tan ., rata rata = = --------------- = ------------------- = km/jam
waktu
3. PERCEPATAN
Bilakitamempercepatlajukendaraanmakasemakin lama kendaraansemakin
Penambahankecepatan yang terjadidisebutPercepatan
Dirumuskan :
V = kelajuan= m /s
V
a= t = waktu = s
t
SMK Ibrahimy Situbondo / kurikulum 2013
Blog : kototsutjahjo.blogspot.com FISIKA X
Penyusun : Kotot Sutjahjo SPd
2
Pages5
a = percepatan = m/s
Dengandemikiandapatdisimpulkanbahwa :
Kendaraan yang bergerakakanmenempuh dalamwaktutertentu
Bilakendaraanbergerakberartikendaraantersebutmempunyai . ( V )
Bilakecepatansemakinbertambahdianggapmempunyai .. ( a )
Bilakecepatantidakbertambahkendaraantetapmelajutetapi .. tetap , halinimenandakanbahwa
.. ( a = 0 )
4. GERAK LURUS
i. GERAK LURUS BERATURAN ( GLB )
Bilakitamenjalankan kendaraan dijalan lurus dengan kecepatan tetap tanpa melakukan penambahan
kecepatan setiap detiknya, maka lajukendaraantetap konstan, dengan demikian akan diperoleh
pemahaman bahwa :
- Kendaraan tersebut melintasi jalan yang lurus
- Kecepatanya tetap ( Vt = Vo ) dimana kecepatan awal = kecepatan selama berjalan
- Percepatan = 0 ( tidak terdapat penambahan kecepatan )
0 0
tt t tt t
Dari grafik GLB dan GLBB tersebut dapat dibedakan tentang hal hal berikut
Pada Grafik GLB Pada Grafik GLBB
- Kecepatan awal ( Vo) sebesar Vt sebesar Vo = 0 ( tdk ada )
- Kecepatan akhir ( Vt ) sebesar Vt sebesar Vt > 0 ( ada )
- Percepatan ( a ) sebesar a = 0 ( tdk ada ) sebesar a > 0 ( ada )
Apabila kendaraan tersebut sudah mempunyai kecepatan awal dan mempunyai percepatanmaka akan
diperoleh gambaran grafik sebagai berikut :
V Diperoleh rumusan sbb :
sendiri / Cos @
Vt Vt = Vo + V1 Vt = Vo + a.t
V1 V1= a.t
Vt
Vo Jarak yang ditempuh sebesar
Vo 2
0 S = Vo.t + a.t
tt t
Suatu kendaraan yang bergerak kadang mengalami penambahan kecepatan kadang mengalami
Untuk kalangan
1. Tentukan jarak yang ditempuh sebuah sebuah yg bergerak dg kecepatan 4 m/s selama 20 dt
2. Sebuah partikel bergerak selama 10 menit, bila kec. 20 cm/dt, hitunglah jarak tempuhnya
3. Pada jarak 5 km dari setasiun ,sebuah kereta bergerak dengan kecepatan 72 km/jam selama 30 menit
, Hitunglah
a. Jarak tempuh selama 30 menit
me b. Posisi kereta pada detik terakhir
4. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 108 km/jam, mendahului sepeda motor yang kec nya 72
km/jam, hitunglah
a. Kecepatan Relatif Mobil thd sepeda motor b. Jarak keduanya 30 mt kemudian
5. Dua orang pelari , Amin bergerak lebih dahulu, setelah 8 detik Badu menyusul, bila kec. Amin 6 m/s
dan Badu 10 m/s .Hitunglah waktu yang diperlukan Badu mengejar Amin
6. Mobil bergerak dengan kecepatan 50 m/s kemudian di rem sehingga kec menjadi 20 m/s selama 5 dt.
Hitunglah jarak yang ditempuh selama pengereman
7. Sepeda Motor bergerak dengan kec 72 km/jam kemudian di rem ,setelah 40 m sepeda motor itu
berhenti. Hitunglah waktu yang diperlukan selama pengereman
TUGAS 3
V (m/dt)
8. Sebuah mobil dari keadaan diam bergerak hingga 10
mempunyai grafik V terhadap t seperti gambar. Hitunglah
6
jarak yang ditempuh selama 12 detik
0
8 12 14 t ( dt)
GERAK VERTIKAL
- Gerak vertikal pada prinsipnya sama dengan gerak
gerak mendatar
- Pada gerak vertikal terdapat gerak vertikal keatas dan kebawah
- Jarak tempuh yang dimaksud dlm gerak vertikal berupa ketinggian ( h )
- Percepatan benda dipengaruhi oleh percepatan Grafitasi ( g = 10 m/s2 ) dimana :
Bila bergerak keatas g = ( - ) dan bergerak kebawah g = ( + )
Perbandingan gerak Vertikal dan Horisontal
S
Horisontal Horisontal Vertikal
a Vertikal
Kecepatan Vt = Vo at Vt = Vo gt
h Jarak S = Vo. t a t2 h = Vo.t gt2
Vertikal
g
1. Sebuah peluru ditembakkan keatas dengan kec awal Vo = 80 m/s, Vt = 0
Latihan 1
bila gesekan dg udara diabaikan dan g = 10 m/s2,
a. hitunglah tinggi maksimum (hmax) yg dpt dicapai No 1
b. waktu (tmax) yg dipergunakan untuk mencapai tinggi max
sendiri / Cos @
Pages7
SMK Ibrahimy
KELAS : X
SEMESTER : 1
Beban diatas Kendaraan yg Mula mula diam Beban diatas Kendaraan yg bergerak cepat
Bila kendaraan digerakkan secara tiba-tiba : Bila kendaraan berhenti secara tiba-tiba :
- Kendaraan berjalan secara tiba-tiba - Kendaraan berhenti secara tiba-tiba
- Beban akan tertinggal & Jatuh - Beban akan tetap bergerak kedepan
Beban yg diam akan tetap diam ( enggan bergerak) Beban yg bergerak akan tetap bergerak ( enggan berghenti)
f T
2. Gaya Normal ( N ) tegak lurus bidang kerja N
3. Gaya Gesek ( f ) berlawanan arah benda W W
4. Tegangan Tali ( T ) menjauhi titik tinjauan N
b. Gaya Normal N
W N = W = m.g N + F. Sin = W W c. Gara Berat W ( g = 10 m/s2 )
Pages8
PosisiPartikel KecepatanSudut
HubunganGerakRotasi&Translasi
1. POSISI PARTIKEL y
GerakRotasi didefinisikan denganGerak suatu benda pada porosnya ( lihatgambar )
Dimana : O = Sumbu / PorosPutar P
P = Posisititikbendasaatberputar r
s =Jarakputar yang ditempuhbenda =m s
= SudutPutar( sudut Polar ) = radian O x
r = jari-jari( jaraktetaptitik P terhadap O ) =m
dari kondisi diatas diperoleh hubungan :
x = r cos Padasaat partikel / titik P bergerak sepanjang lingkaran dari sumbu x posisi
y = r sin ( = 0 ) ketitik P lintasan yg ditempuh adalah Busur sepanjang ( s )atau
r2 = x2 + y2 posisi sudutnya adalah yang memenuhi :
=
Bila P menempuh 1 ( satu ) putaranpenuhsepanjanglingkarandarisumbu x
Maka (s) yang ditempuh = kelilinglingkaran ( = ) sehinggapersamaan yang dihasilkan :
Dimana :
2 1 putaran = 3600 = 2 rad
= = 2 Latihan 5
1 rad = 180/ derajat= 57,3 0
1. Sebuah roda berputar pada porosnya, posisi 2. Sebuah baling-baling berputarpadaporosnya,
katup pompa ( pentil )bergerak melingkar dg memenuhi persamaan t = 3t + 2t2 Tentukan
posisisudut berubah menurut persamaan posisi Sudut pada :
t = 2t2 + 4 t , Tentukan posisisudut pada : a. 4 detikpertama
a. 2 detik pertama b. 3 detikberikutnya
b. 6 detik pertama
W
sendiri / Cos @
2. KECEPATAN SUDUT ( W )
KecepatanSudut( kec. Anguler ) : Kecepatanbenda yang berputarpadaPorosnya
ArahRotasidilukiskan SEARAH JARUM JAMyang dirumuskandengan
y
Dimana :
W= P2
W = KecepatanSudut = rad/s
r 2
= PerpindahanSudut = rad P1
( 2 1)
W= = SelangWaktu
Untuk kalangan
=s 1
( 2 1 ) x
Type equation here. O
1. Sebuah roda berputar pada porosnya, posisi katup Latihan 6
pompa ( pentil ) bergerak melingkar dengan posisi
sudut berubah menurut persamaan 2. Sebuah baling-baling berputarpadaporosnya,
t = 3t2 + 4 t + 10 , memenuhipersamaant = 3t + 2t2
a. Tentukan posisi sudut pada : t = 2 detik a. Tentukanposisidudutpada t = 4 detik
b. Kecepatan sudut rata-rata pada t = 10 detik b. Kecepatan sudut rata2 antara t = 4 sd 15detik
Pages9
3. HUBUNGAN ANTARA GERAK ROTASI & TRANSLASI
BilasebuahbendaberputarsecaraRotasidenganjarakterhadapporos( r ) y
Maka : > Benda akanmenempuhsudutputassebesar
Menempuhlintasansebesar ( s ) s = . r P
=
r
SehinggaJarak yang ditempuh P sepanjanglintasan( s ) : s
Jaraktempuh( s ) disebutjugaJarakPerpindahan Linier v = W.r
W. O
SehinggaKecepatan Linier ( v ) dirumuskandengan
GerakTranslasi :penggambaranlintasan( s )
Dimana :
dalamlintasanLurus / Linier
W = KecepatanSudut = rad/s
= PerpindahanSudut = rad Perludiingat :
r = Jari jariLintasan =m 1 rad = 1 putaran
s = PanjangLintasan / Perpindahan Linier = m = 2 r
v = Kecepatan Linier = m/s Latihan 7
1 2
Kipasangindirangcangungtukberputar 360 rpm Sebuah CD dg radius 8 cm berotasi 1200 rpm, Hitung
a. Nyatakankecepatansudutdalam ( rad/s ) a. NyatakankecepatansudutCD dalam ( rad/s )
b. Tentukanpanjang baling-baling b. Kecepatan Linier sebuahtitikberjarak 3 cm dan 8
maksimumygdapatdibuatsehingga linier cm darisumbu
baling-baling tidakmelebihi 340 m/s c. JarakPerpindahan Linier titik 3 cm & 8 cm
TUGAS 7
Momen Gaya &MomenKopel
TitikTangkap Gaya Resultan
2. MOMEN KOPEL F
BilaDuabuah Gaya ( F )bernilai sama bekerjadengan Arah M = F.d
berlawanandisebutKOPEL d
Kopel yg bekerja pd sebuah bendadisebut MOMEN KOPEL ( M )
MOMEN KOPEL ( M ) : Hasil kali antara Gaya ( F ) M = MomenKopel = Nm
denganjarakantarakedua Gaya ( d) F = Gaya Kopel =N F
Latihan 9 D = Jarakkeduagaya = m
1
Sebuahbatang AB yang panjangnya 4 m ,bekerja 4 buahGaya F1 = A B
F2sebesar 10 N dan F3 = F4 sebesar 6 N spt gbr disamping, Hitunglah :
a. MomenKopel F1dan F2 dan arahnya 2m 1m 1m
b. MomenKopel F3dan F4 dan arahnya
c. MomenKopelBatang AB dan arahnya SMK Ibrahimy Situbondo / kurikulum 2013
Blog : kototsutjahjo.blogspot.com FISIKA X
Penyusun : Kotot Sutjahjo SPd
SoalPengayaan :
80 N
80 N 6 m ,4 N Letak ?
6 m ,4 N
1,5 m 4 ,5m 60 N
30 N
Letak ?
1. PerhatikanGambardiatasHitunglah : 2. PerhatikanGambardiatasHitunglah :
a. Gaya Resultanya a. Gaya Resultanya
b. LetakTumpuan agar bebanseimbang b. LetakBenda Bulat agar bebanseimbang sendiri / Cos @
A B C D T
300
2 m , 20 kg
20 kg M 60 kg
TUGAS 8
Pages11
SMK Ibrahimy
KELAS : X
SEMESTER : 2
Kompetensi Dasar :Konsep Gaya , Usaha, Energi dan Daya dalam bentuk persamaan
TujuanPembelajaran :
1. Siswadapat memformulasikan konsep gaya, usaha, energi dan Daya dalam bentuk persamaan
2. Siswa dapat menerapkan konsep Gaya,Usaha, Energi dan Daya ke dalam bidang tehnik
MATERI POKOK
- Ada keterkaitan antara Usaha dan Energi
- Usaha dipandang sebagai banyaknya Energi yang diubah dari bentuk Energi satu ke lainya
- Energi dipandang sebagai kemampuan untuk melakukan Usaha ( Kerja )
4. ENERGI MEKANIK
A Epot = maximum
sendiri / Cos @
Bila benda jatuh kebawah akan mencapai ketinggian yang m Ekin = nol ( 0 )
berbeda setiap saat, hal ini dapat dapahami bahwa bila benda
menuju kebawah maka : B E pot = ada Em=Ep+Ek
V Ekin = ada
- jarak benda tanah makin kecil ( E pot ) mengecil g h
- kecepatan jatuh menuju ketanah ( E kin ) semakin besar C Epot = nol ( 0 )
Ekin = maximum
Hukum Kekekalan Energi E mek = E pot + E kin
A Evaluasi 1
1. Seorang anak berlari / meluncur dari atas bukit dengan ketinggian
Untuk kalangan
Pages12
5. DAYA ( POWER )
Daya merupakan besarnya Usaha yang dilakukan gaya tiap satu satuan waktu
Bila suatu gaya mendatar ( F ) melakukan usaha ( W ) ,selama satu satuan waktu ( t ) maka
Usaha yang dilakukan oleh Gaya itu dirumuskan dengan :
+ P = Daya = Watt
*= W = Usaha = Joule
F
t
Evaluasi 2
S
1. Sebuah derek dipergunakan untuk 3. Air terjun yg tingginya 100 m, mengalirkan
mengangkat benda yg masanya 100 kg air sebanyak 1.200 m3 tiap 2 detik untuk
hingga setingi 10 m dalam waktu 5 dt, jika g memutar turbin, jika g = 10 m/s2 Hitunglah:
= 10 m/s2, hitunglah : a. Energi/Usaha yg timbul pada air terjun
a. Gaya yg diperlukan mengankat benda b. Daya yang diterima turbin
b. Usaha yg dilakukan Derek
Ingat : , = dimana v = vol air
c. Daya angkat derek tersebut -
sendiri / Cos @
Untuk kalangan
Pages13
SMK Ibrahimy
KELAS : X
SEMESTER : 2
MATERI POKOK
1. IMPULS DAN MOMENTUM I = Impuls = Ns
F = Gaya =N
- Impuls ( I )adalah hasil perkalian antara I = F. = perubahan waktu =s
Gaya ( F ) dan perubahan waktu ( 0 ) M = Momentum = Ns
- Momentum ( M ) adalah hasil kali m = masa = kg
antara massa ( m ) dan kecepatan ( /) M = m. 1 1 = perubahan kecepatan = m/s
I M I = F0
F m I = m.a
t v v = a 1 = 12 11
I = m.v
Benda bergerak dg Gaya Kecepatan gerak benda M = m.v
pada waktu tertentu dipengaruhi masanya Evaluasi 3
1. Bola volly masanya 200 gr dilempar kedinding dg 2. Bola tenis yang masanya 20 gr bergerak dg kecepatan
kecepatan 8 m/s, kemudian memantul sehingga 10 m/s, kemudian dipukul dg arah berlawanan
kecepatan menjadi 5 m/s . Hitunglah : sehingga kecepatan menjadi 35 m/s . Hitunglah :
a. Momentum awal benda ( sblm kedinding ) a. Momentum awal benda ( sblm dipukul )
b. Momentum akhir ( setelah memantul ) b. Momentum akhir ( setelah dipukul )
c. Besarnya gaya pantul bila bola menyentuh dinding c. Besarnya gaya pukul bila bola menyentuh pemukul
selama 0,015 dt selama 0,02 dt
2. TUMBUKAN
- Benda dikatakan bertumbukan bila dalam pergerakanya mengalami persinggungandengan benda lain
sehingga saling memberi gaya
- Dalam tumbukan selalu terjadi pada perlintasan yang sama
- Jenis tumbukan dapat diketahui dari nilai koefisien restitusi ( koefisien elastis )
- Koefisien Elastis dari 2 benda yang bertubrukan semua dengan Perbandingan Negatif ( - ) antara
beda kecepatan ( / ) sesudah tumbukan dan beda kecepatan ( / ) sebelum tumbukan
1" 1"4 1"5 6"4 6"5 = kec benda 1 & 2 setelah tumbukan
2= 2=
1 14 15 64 6"5 = kec benda 1 & 2 sebelum
Bila dua benda saling bertabrakan kemungkinan yang terjadi :
- Mengalami tubrukan dengan lenting sempurna e = 1
sendiri / Cos @
v1 + v2 = 0 e < 1 Lenting
diam diam sebagian
Evaluasi 4
1. Seorangpenembakmenembakkansenapanbermasa 3 kg ketikapelurubermasa 5 gr ditembakkan
,hitunglahkecepatanhentakanbilakec. Peluru 300 m/s
2. Sebuahbommeledakdanterpisahmenjadi 2 dg perbandingan2 : 3 . Bagianbermasakecilterlemparkekiri dg
kec 50 m/s .Hitunglahkecepatan bag lainya
TUGAS 10
Pages14
SMK Ibrahimy
KELAS : X
SEMESTER : 2
2. HUKUM HOOKE
Bila kawat dimaksud berbentuk Spiral dan terbuat dari Logam maka disebut PEGAS
Bila Gaya tarik tidak melampaui Elastisitas Pegas maka pertamaban panjang pegas berbanding
lurus dengan Gaya Tariknya Lo
Penambahan panjang Pegas dari bahan yang berbeda mempunyai nilai penambahan panjang
berbeda yang disebut KETETAPAN GAYA ( k )
Robert Hooke menyebut Penambahan panjang ( L ) dengan lambang (x )
Besarnya Gaya dirumuskan : L
Dimana F = Gaya =N
k = tetapan Pegas = N/m
H. Hooke F = k.x
sendiri / Cos @
x = Penambahan Panjang = m
Latihan 6 F
3. Seutas kawat panjangnya 80 cm berpenampang 4 mm2 ditarik dengan gaya 60 N sehingga panjangnya
menjadi 81,5 cm. Hitunglah ketetapan Pegasnya ( kelanjutan Tugas 14 No 1 )
4. Seutas senar Tali panjangnya 1,5 m & diameternya 0,5 cm ,ketika digunakan untuk menggantung
benda yang masanya 80 kg tali bertambah menjadi 1,6 m ( bila = 3,15 & g = 10 m/s2 )
Hitunglah ketetapan Pegasnya ( kelanjutan Tugas 14 No 2 )
Soal 1-5 : Bila k1= k2= k3= k4= 5.103 N/m , x = 2 cm & m = 100 kg , Hitung F masing2
1 2 3 4 5
Tetapan Pegas
k1 Serri
k = k1 + k2 k1
k1 k2
k1 k2
k1 k2
k2 Paralel k1 k2
4 4 4 k1 k2 k3
: = + k2
< <4 <5 k3
F k3 k4
Serri Paralel
TUGAS 11
SMK Ibrahimy Situbondo / kurikulum 2013
Blog : kototsutjahjo.blogspot.com FISIKA X
Penyusun : Kotot Sutjahjo SPd
Pages15
SMK Ibrahimy
KELAS : X
SEMESTER : 2
C=mc m = masa kg
0
1 kal = 2,4 J
T = Perubahan suhu C 1 J = 0,24 K
c = kalor jenis (kal/g0C)
Q = mc T T = Perubahan suhu 0
C
C = kalor jenis (kal/0C Evaluasi 18
1. Segelas fluida masanya 200 g, Hitunglah kalor yang diperlukan untuk memanaskan fluida hingga suhunya naik
sebesar 800C ( c fluida = 0,8 kal/g0C )
2. Sebuah benda yang masanya 100 gram dengan suhu 200C dipanaskan . Hitunglah Kalor yang diperlukan hingga
suhunya naik menjadi 800C ( c benda = 0,6 kal/g0C )
Untuk kalangan
3. Suatu benda pada suhu 250C masanya 800 g dipanaskan dan memerlukan Kalor sebesar 72.000 Joule . jika kalor jenis
zat 1200 J/kg K hitunglah suhu akhirnya
C. AZAS BLACK
Jika dua macam zat yang berbeda suhunya (masa bisa sama / berbeda) dicampurkan maka
akan akan terjadi penyesuaian suhu hingga kedua suhu benda tersebut sama dimana : Q = mc T
Benda yang suhunya tinggi mengalami penurunan suhu akibat Pelepasan Kalor
T1 = t benda - t akhir Q serap = Q lepas
Benda yang suhunya rendah mengalami penambahan suhu akibat Penyerapan Kalor
T2 = t akhir - t benda
Evaluasi 8 Pages16
1. Jika 75 gr air yang suhunya 200C dicampur dg 50 gram air yang suhunya 800C, hitunglah suhu akhir
penyampuran air tersebut
2. Sebuah coin perak ( c = 230 J/kg K ) yang memiliki suhu 1000C dan masanya 40 gr dimasukkan kedalam 200 gr
air yang suhunya 200C bila ( c = 4200 J/kg K ) hitunglah suhu akhir penyampuran kedua zat tersebut
3. 20 gram gula dalam 40 gr cangkir dan suhu keduanya 250 C, kedalamnya 150 gr air yang suhunya 1000 C,
bila ( cgula = 0,8 kal/g 0C, ccangkir = 0,6 kal/g 0C dan cair = 1 kal/g 0C ) Hitung suhu akhir setelah mengalami
keimbangan campuran
Beberapa zat yang berbeda akan mengalami Pemuaian yang berbeda berdasarkan 1. Muai Panjang
Koefisien muai panjang dari zat penyusunya 2. Muai Luas
3. Muai Volume
Lo = Panjang awal L = Penambahan Panjang
T = Penambahan Suhu L = Lo T
Lt = Panjang setelah dipanasi
= Koefisien Muai Panjang Lt = Lo + L
Lo L
Lt TUGAS 13
= Koef muai luas =2 A = p.l
1. Pemuaian Panjang Lt = Lo + Lo T
2. Pemuaian Luas At = Ao + Ao T = Koef muai vol =3 V = p.l.t
3. Pemuaian Volume Vt = Vo + Vo T
Koef zat hanya diketahui Koef muai panjang
Konduksi : Perpindahan Kalor tanpa disertai F. PERPINDAHAN KALOR
perpindahan parti kel penyusunya (menjalar )
Konveksi : Perpindahan Kalor yang disertai Konduksi terjadi pada
perpindahan partikelnya ( mengalir )
Konveksi terjadi pada benda berbentuk padat spt
Gas & Fluida spt : : metal, kayu, dll
Q
sendiri / Cos @
1. Kawat tembaga ( = 1,7 x 10-5 / o C ) pada suhu 30 o C panjangnya 80 cm, Hitunglah panjang kawat
Untuk kalangan
Pages17
SMK Ibrahimy
KELAS : X
SEMESTER : 2
B. TEKANAN HIDROSTATIS
m F m .g h
F = dan m = V P = = = Vg .
P= V A V h V
A
=
m h V = p.l.t = A.h dan A = V sehingga diperoleh : Ph = gh
V h
Pa F = m.g
Ph = Tekanan Hidrostatis N/m2
Evaluasi 12 Pt = Pa + Ph = Masa jenis zat cair kg/m3
g = grafitasi bumi {10 } m/ s2
h = kedalaman fluida m
1. Sebuah kapal selam berada dikedalaman 20 m di
bawah permukaan air laut jika masa jenis air laut
Pa = Tekanan Udara Luar 105 Pa
1,05 . 103 kg/ m3 dan g = 10 m/s2 Hitunglah Pt = tekanan Udara total
a. Tekanan Hidrostatis yg diterima kapal tersebut
b. Bila Pa = 105 Pa hitung Tek total yg terjadi Ptengah
2. Berdaraskan soal Evaluasi 5 No 2 Hitunglah Tekanan Hidrostatis
yang terjadi pada a. Pertengahan bendungan = 1,02 kg/m3 Pdasar
b. Dasar bendungan Pa = 105 Pa
Tekanan yang diadakan diluar zat cair dalam ruang C. HUKUM PASCAL
tertutup akan diteruskan oleh zat cair itu kesegala arah
dengan sama rata
Berdasarkan bunyi H. Pascal maka P1 ( Tekanan pada Tabung 1 ) sama besarnya
sendiri / Cos @
4000 N
TUGAS 14
D. HUKUM PASCAL dan TEK. HIDROSTATI pada BEJANA BERHUBUNGAN
Bila Pipa U pd gbr diatas diisi minyak pada tabung 2 dan zat lain pd tabung 1 dimana h1 = 5 cm
1 h1 = 2 h 2
dan h2 = 2 cm, hitunglah masa jenis Zat tersebut bila diketahui masa jenis minyak 0,8 .103 kg/m
3
Bila tabung 1 diisi sejenis oli yang masa jenisnya 0,6. 103 kg/m3 , hitunglah tinggi H oli Evaluasi 14
SMK Ibrahimy Situbondo / kurikulum 2013
Blog : kototsutjahjo.blogspot.com FISIKA X
Penyusun : Kotot Sutjahjo SPd
1. Menentukan kecepatan Debit semburan air pada tangki bocor : g h1 + mV12 = g h2 + mV22
Karena kecepatan penurunan air pada Tangki gh1 + V12 = gh2 + V22 gm1= gm2
sangat lambat ,maka V1 = 0, sedangkan h2 = 0 g h1 = V22 V1 = 0 & h2 = 0
Untuk kalangan
h1 1
2 V ( h1 dihi tung dari ketinggian air ke titik ke 2 gh = v2 Q = A.v
bocoran tangki sehingga :
1. Tabung Venturi : Untuk mengukur Kecepatan dan Debit Fluida dalam Pipa tertutup
2. Gaya Angkat Pesawat Terbang : memanfaatkan perbedaan tekanan udara pada bagian atas dan bawah
Sayap yang didesain sedemikian rupa hingga Tekanan Udara dibawah sayap lebih besar dari Tekanan
Udara diatas Sayap sehingga pesawat bisa terangkat
3. Tabung Pitot : untuk mengukur kelajuan Gas
4. Karburator dan Penyemprot obat nyamuk ; memenfaatkan perbedaan kecepatan antara dalam
tabung dengan kecepatan udara di luar tabung ,sehingga fluida dalam tabung terhisap keluar
Pages20
sendiri / Cos @
Untuk kalangan