You are on page 1of 2

SINDROM

LISIS TUMOR PADA LIMFOMA BURKIT


Edel Herbitya1, Joice Rosewitasari2, Muhammad Alfin Hanif3,
Pringgodigdo Nugroho4, Nugroho Prayogo5
1 Staf Medik Dokter Umum, RS Kanker Dharmais, Jakarta
2 Staf Medik Neurologi, RS Kanker Dharmais, Jakarta

3 Staf Medik Pulmonologi, RS Kanker Dharmais, Jakarta

4 Staf Medik Nefrologi, RS Kanker Dharmais, Jakarta

5 Staf Medik Hematologi Onkologi Medik, RS Kanker Dharmais, Jakarta

PENDAHULUAN ILUSTRASI KASUS


Sindrom lisis tumor adalah suatu kelainan metabolik yang Laki-laki berusia 43 tahun datang ke RS dengan keluhan benjolan
mengancam jiwa akibat pelepasan sejumlah zat intraselular ke di leher kiri, punggung, dan pinggang sejak 3 bulan SMRS. Nyeri
dalam aliran darah akibat tingkat penghancuran sel tumor yang hilang timbul dirasakan pasien pada massa yang menjalar ke
tinggi.1 Zat intraselular tersebut adalah hasil degradasi asam lengan kiri, tulang belakang, dan mata kiri sejak 2 bulan SMRS.
nukleat akibat destruksi sejumlah besar sel tumor yang Riwayat hemodialisa di RS lain 4 bulan SMRS karena batu ginjal.
mengakibatkan meningkatnya metabolisme purin, diikuti oleh Pada hari ke-2, diberikan kemoterapi regimen COP (Siklofosfamid
meningkatnya pembentukan asam urat.1 Sindrom lisis tumor adalah 1200 mg/m2, Vincristine 2 mg, dan Prednisone 100 mg). Pada
kegawatdaruratan onkologi yang terdiri dari hiperurisemia, hari ke-4 pasien mengeluh sesak napas dan nyeri perut. Lalu
hiperkalemia, hiperfosfatemia dan hipokalsemia. Gangguan dilakukan foto thorax dan pemeriksaan lab yang menunjukkan
metabolik akan mengakibatkan insufisiensi renal, aritmia jantung, pasien mengalami efusi pleura kanan, asidosis metabolik, dan
kejang, dan kematian apabila tidak diberikan terapi yang adekuat. sindrom lisis tumor. Selama 4 hari kondisi pasien memburuk.
Sindrom lisis tumor merupakan suatu komplikasi dari keganasan itu Pada hari ke-8 pasien penurunan kesadaran dan sesak
sendiri maupun terapinya. Hal ini dapat terjadi pada berbagai jenis memberat. Kemudian pasien dialih rawat ke ICU dan dilakukan
kanker, namun kejadian terbanyak pada keganasan darah yang hemodialisa. Setelah diberikan terapi adekuat, maka pada hari ke
memilki proliferasi tinggi. 14 pasien diperbolehkan rawat jalan.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Data Laboratorium
80
73.4
70 68.3
60
57.1
50
44.3 Kreatinin
40 40.1 Kalium
35.6
30 Kalsium
Asam Urat
20
17.1
8.95 7.14 12 8.6
10 8 5.7 10.1 8
5.7 8.1 7.5
4.92
0 5.26 4.3 4.9 4.5
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Hemodialisa
Limfadenopati paraaorta, aortacaval, Limfadenopati multiple paratrakea,
DISKUSI paracaval, pengastric, periparareatic, retrosternal, aortic window,
parailiaka kanan kiri, iliopelvik kiri, dan infraclavicula kanan kiri, parakardial,
Sel dan sel kanker kaya akan kalium, fosfor, dan asam urat.2 bufurcatio aorta, focus limfomatous di dan aksila kanan serta focus
Asam urat terbentuk dari asam nukleat (adenin dan guanin) subkutis dinding lateral hemiabdomen kanan limfomatous di kutis subkutis region
menjadi purin lalu dimetabolisme ke hipoxantin dan xantin dan kutis subkutis dinding lateral anterior klavikula kanan
melalui enxim xantin oksidasi.3 Asam urat ini mengkristal dan hemiabdomen kiri, serta hidronefrosis kiri.
mengobstruksi tubulus renal sehingga mengakibatkan gagal
ginjal akut. Tingkat kalium dan forfor meningkat akibat
kematian sel yang masif. Fosfor berikatan dengan kalsium
membentuk kalsium-fosfat yang akan menyebabkan kadar
kalsium menurun. Sel yang pecah juga mengakibatkan asam Dilakukan
laktat meningkat sehingga terjadi asidosis metabolik. Bila pungsi pleura
berkepanjangan maka menyebabkan pasien penurunan
kesadaran. Karena morbiditas dan mortalitas yang tinggi pada
sindrom ini maka perlu diketahui faktor risiko pada pasien.
Pasien ini tergolong risiko tinggi yaitu limfoma burkit, terdapat
riwayat hemodialisa sebelumnya, dan insufisiensi renal KESIMPULAN
(kreatinin 2.21). Untuk itu perlu pencegahan seperti hidrasi
cairan normal saline dan allopurinol.4 Sindrom Lisis Tumor adalah kegawatdaruratan onkologi yang
Referensi
harus ditangani cepat dan tepat. Terapi yang adekuat pada
1 Jack, Zakifman. Diagnosis dan penatalaksanaan sindrom lisis tumor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi V Jilid I
2 Mirrakhimov AE, Voore P, Khan M, Ali AM. Tumor lysis syndrome: A clinical review. World J Crit Care Med.
sindrom lisis tumor dapat menurunkan mortalitas pada
2015;4(2):130-8 pasien. Oleh karena itu, diperlukan penilaian dan monitor
3 Howard SC, Jones DP, Pui CH. The tumor lysis syndrome. N Eng J Med. 2011;364(19):1844-54.
4 Jones GL, Wil A, Jackson GH, et al. Guidelines for the management of tumour lysis syndrome adults and children yang baik pada pasien yang memiliki risiko tinggi terjadinya
with haematological malignancies on behalf of the British Committee for Standart in Haematology. British J sindrom lisis tumor.
Haem. 2015;169:661-71

You might also like