Professional Documents
Culture Documents
Peran Guru Dalam Sopan Santun
Peran Guru Dalam Sopan Santun
ABSTRACT
1
I. PENDAHULUAN
(watak). Sementara karakter itu merupakan aspek yang sangat penting dalam
intelektual yang tinggi dapat saja menjadi orang yang tidak berguna atau
batin yang terimplementasi dalam berbagai bentuk kualitas diri. Karakter diri
pendidikan atau mendidik tidak hanya sebatas mentransfer ilmu saja, namun
lebih jauh dan pengertian itu yang lebih utama adalah dapat mengubah atau
membentuk karakter dan watak seseorang agar menjadi lebih baik, lebih
sopan dalam tataran etika maupun estetika maupun perilaku dalam kehidupan
sehari-hari.
2
Indonesia secara umum. Saat ini banyak dilihat di tengah-tengah masyarakat,
banyak para orang tua dan generasi muda bangsa dalam banyak hal tidak
satunya begitu mudah dapat mengakses perilaku hidup bangsa dibelahan lain.
yang cenderung hedonis dan egois, yang dianggap serta dipercaya sebagai
gaya hidup orang modern dapat dengan mudah untuk dicontoh karena
perkembangan teknologi.
kembali manusia Indonesia yang seperti apa yang harus dilahirkan melalui
meja-meja sekolah. Agar tidak ada lagi yang namanya norma yang bias.
Apalagi di era perkembangan tenologi semacam ini, kita sebagai calon guru
sudah tentu harus mengarahkan mereka pada sikap sopan di dunia nyata
maupun dunia maya, pada orang tua, teman sebaya, guru dan adik-adik
mereka. Agar kelak mereka menjadi penerus bangsa yang tidak hanya
A. Peran Guru
1. Pengertian Peran
3
melaksanakan suatu peran. Keduanya tak dapat dipisahkan karena tidak
ada peran tanpa status dan tidak ada status tanpa peran. Sebagaimana
peran yang berasal dari pola pergaulan hidupnya. Hal tersebut berarti pula
2. Peran Guru
4
B. Karakter Kesopanan
1. Pengertian kesopanan
diantaranya ialah Cortegiano yang tidak hanya meliputi etiket dasar dan
keterampilan intelektual.
2. Norma Kesopanan
dapat mudah dibedakan satu sama lain. Oleh karena itulah usaha-usaha
3. Macam-Macam Kesopanan
a. Kesopanan Berbahasa
5
orang harus menjaga santun bahasa agar komunikasi dan interaksi dapat
Santun adalah satu kata sederhana yang memiliki arti banyak dan
proses yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah bangsa yang luhur.
bermasyarakat dan bersosialisasi dengan orang banyak sehingga orang lain juga
dapat menghormati kita sebagaimana kita telah menjaga kesopanan dikalangan orang
banyak. Dengan menjaga nilai-nilai kesopanan kita, para remaja yang disebut-sebut
sebagai penerus bangsa, juga dapat memajukan bangsa Indonesia dengan menjaga
akan terpesona, karena dialah jalan yang dapat menghubungkan hati. Sikap
6
yang sopan akan melahirkan akhlak mulia, keindahan estetika, serta sikap
"Kekuatan dari dalam diri yang merupakan awal dari semua perbuatan
diharapkan dari dirinya jauh melebihi apa yang dapat mereka cerna pada
5. Kurangnya pembiasaan sopan santun yang sudah diajarkan oleh orang tua
sejak dini
bahwa kajian peran guru dalam menanamkan karakter sopan santun siswa di
7
untuk menentukan deskripsi yang bersifat komprehensif dari data-data yang
dikumpulkan.
dan analisis data deskriptif kualitatif sangat tepat untuk dijadikan dasar atau
B. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi atau tempat penelitian ialah
SDN Teluk Dalam 12 Banjarmasin. Alasan tempat ini dipilih sebagai tempat
penelitian karena di sekolah ini banyak siswa yang bisa dikatakan kurang
sopan terhadap guru. Karena dari pengamatan yang sudah saya lakukan
sekolah ini agar nilai-nilai kesopanan bisa ditanamkan dalam diri mereka
sejak dini.
C. Sumber Data
Dalam penelitian ini, sumber data dipilih secara purposive, yakni penentuan
informan atau sumber data dilakukan dengan tujuan untuk memilih informan
dapat dipercaya untuk mencari sumber data yang mantap dan lengkap.
Data yang diperoleh peneliti terdiri dari dua jenis, yakni data primer dan
data sekunder.
8
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari guru dan siswa. Data
yang dikumpulkan meliputi data yang bersangkutan dengan peran guru dalam
Banjarmasin
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek
peneliti, yaitu meliputi data hasil penelitian, catatan atau laporan dan dokumen
hasil wawancara.
D. Instrumen Penelitian
menjaring data pada sumber data yang lebih luas, dapat mempertajam serta
1. Observasi
aktivitas guru dalam menginternalisasikan nilai kejujuran serta di luar jam pelajaran
2. Wawancara
9
disana lebih menekankan pada pemahaman lebih lanjut untuk menemukan
makna dibalik apa yang terjadi yaitu dengan melakukan wawancara secara
3. Dokumentasi
mengumpulkan data baik dokumen tertulis atau gambar sebagai sumber data
Menurut Faisal (2003:69) metode analisis dalam penelitian ini melalui tiga
tahapan, yakni reduksi data, penyajian data dalam bentuk uraian, dan menarik
Untuk menguji keabsahan data, maka digunakan uji kredibilitas data, yang
merupakan pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
waktu
H. Jadwal Penelitian
10
Fase Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
b. Seminar proposal
2. Pengumpulan a. Ke lapangan
c. Penyempurnaan laporan
b. Perbaikan Skripsi
Skripsi
11
IV. HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum
1. Lingkungan Sekolah
B. HASIL PENELITIAN
Peran guru dalam menanamkan aturan yang sudah ada, baik yang
bersifat formal ataupun bersifat non formal yang mengacu pada perilaku
sopan, sudah berjalan dengan baik, terutama pada aturan yang sifatnya
formal, karena aturan tersebut sudah bersifat formal maka jelas peran guru
sangat bertolak belakang dengan aturan yang bersifat non formal, disini
peneliti menemukan ada beberapa guru yang bisa dikatakan tidak terlalu
peduli dengan aturan yang bersifat non formal tersebut, sehingga guru
siswa baik saat pelajaran berlangsung maupun diluar jam mengajar, karena
12
mereka beranggapan bahwa siswa sudah bisa membedakan mana perilaku
yang sopan dan yang mana yang tidak. Meskipun demikian peran guru
sudah berjalan dengan baik, terbukti dengan banyaknya siswa SDN Teluk
Teluk Dalam 12 Banjarmasin ini sangat beragam. Hal yang pertama yaitu
mulai dari diri guru itu sendiri, sebagai seorang guru tentunya harus
teladan bagi semua siswa jadi cara yang mereka terapkan dalam
menanamkan karakter sopan santun pada diri siswa. Semua guru dalam
13
3. Deskripsi Manfaat Penanaman Karakter Sopan Santun di SDN Teluk
Dalam 12 Banjarmasin.
diri sendiri tetapi bagi orang lain juga. Terbukti selama peneliti berada
benar menghormati orang lain terutama orang baru yang ada di sekeliling
mereka. Cara berpakaian mereka juga rapi, tutur bahasa mereka sopan.
Meskipun untuk kelas yang lainnya bisa dikatakan masih kurang dan perlu
perhatian khusus dari para guru agar manfaat sopan santun ini lebih terasa
Banjarmasin
Peran guru dalam menanamkan aturan yang sudah ada, baik yang
bersifat formal maupun non formal yang mengacu pada perilaku sopan di
baik, seperti halnya dimana guru itu harus menjadi panutan atau teladan bagi
14
sebelum menjadi model keteladanan siswa guru juga harus mendisiplinkan
yang berlaku baiknya aturan yang bersifat formal atau non formal maka guru
Dalam 12 Banjarmasin sangat beragam, yaitu mulai dari diri guru itu sendiri,
sebagai seorang guru tentunya harus menjadi contoh teladan bagi siswanya di
sekolah. Hal tersebut senada dengan apa yang dikatakan oleh Usman
(1999:13) peran guru di pandang dari segi diri pribadinya adalah sebagai
model teladan, artinya guru adalah model perilaku yang harus dicontoh oleh
para peserta didik. Apabila guru sudah menunjukkan perilaku yang tidak
sopan maka siswa pun akan berperilaku seperti itu karena siswa biasanya
meniru apa yang dilakukan oleh guru. Selama peneliti berada di lapangan
peneliti melihat semua guru itu benar-benar menjadi contoh teladan bagi
semua siswa, jadi cara yang mereka terapkan dalam menanamkan karakter
15
3. Deskripsi Manfaat Penanaman Karakter Sopan Santun di SDN Teluk
Dalam 12 Banjarmasin.
baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. seperti halnya di SDN Teluk
meskipun tidak semua siswa disana berperilaku sopan baik terhadap guru
maupun teman sebayanya. Namun para guru masih berusaha dan tidak henti-
sebagainya.
harus menjaga santun bahasa agar komunikasi dan interaksi dapat berjalan
tidak segan-segan mengeluarkan kata-kata kasar kepada orang yang lebih tua
16
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
adalah dengan menjadi teladan siswa dengan cara berpakaian rapi, bertutur
kata dengan sopan dan pantas, menegur siswa dengan kata-kata yang halus
dan bijak, memberi motivasi kepada siswa. Sikap dan perilaku yang
ditampilkan harus dapat dicontoh oleh siswa atau dapat dijadikan sebagai
teladan oleh siswa. Sikap dan perilaku guru hendaknya adalah bersikap
disiplin, adil, tanggung jawab dan bersikap sopan santun serta berwibawa
seorang guru harus memiliki akhlak yang baik. Peran lain guru SDN Teluk
dalam menjalankan suatu tindakan tersebut harus dengan rasa percaya diri,
kesabaran yang tinggi dan rasional. Adapun cara yang digunakan oleh
sopan santun siswa di sekolah yaitu dengan memberi contoh teladan yang
baik. Apabila kita sebagai guru menginginkan siswa kita memiliki perilaku
yang sopan, maka mulailah dari diri kita sendiri. Dan apabila ada siswa
17
yang berperilaku tidak sopan maka hal pertama yang akan dilakukan ialah
menegurnya, apabila diama sih saja, maka siswa tersebut akan dipanggil
oleh wali kelas, apabila masih saja siswa tersebut melanggar maka akan
dipanggil orang tuanya oleh kepala sekolah dan yang trakhir dengan sangat
sopan santun diri dan budi pekerti yang sekarang ini sudah mulai pudar
terkikis oleh zaman. Manfaat lain dari menerapkan karakter sopan santun
B. Saran
1. Sopan santun sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Sopan
santun menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku dan tata tertib
siswa yang lebih baik lagi. Hendaknya siswa lebih mngetahui akan makna
sopan santun.
2. Tidak hanya peran guru yang lebih ditingkatkan guna menerapkan karakter
18
sekolah juga ikut berperan dan sebagai bahan informasi bagi sekolah
ini banyak memberikan manfaat bagi siswa itu sendiri pada khususnya dan
19
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi, H. Drs. dan Nur Uhbiyati, Dra. (2001). Ilmu Pendidikan. Jakarta.
Rineka Cipta
Hutabarat Hermine, 1991. Etiket, Pedoman Praktis untuk Membawa Diri dalam
Pergaulan Antar Bangsa. Jakarta: Gunung Mulia.
Mahfudz,2010.Budaya-sopan-santun-yang-semakin-dilupakan. (www.scribd.com.
diakses 02 januari 2012)
20
Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto (Eds), 2006. Sosiologi Teks Pengantar dan
Terapan. Jakarta: Prebada media.
Sumantri Endang dkk. 2011. Pendidikan Karakter: Nilai Inti Bagi Upaya
Pembinaan Kepribadian Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.
Zaaitul.wordpress.com/2009/11/22/apa-itu-sopan-santun
(http://www.ardycupu.com diakses oktober 2011)
21