You are on page 1of 6

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415

Vol. 6 No. 2 Februari 2014

REKAYASA DATABASE TERDISTRIBUSI PADA LAYANAN PEMESANAN


TIKET PESAWAT TERBANG
1
Febri Nova Lenti
1
STMIK AKAKOM Yogyakarta

Masuk: 3 Oktober 2013, revisi masuk: 12 Januari 2014, diterima: 2 Februari 2014

ABSTRACT
Distributed database allows users at each location are dispersed can access data
stored in another location. Advantages compared with a web-based database is if a
database failure at one location then not will disable all other database operations. In
addition, a distributed database has the readability of the data better than the centralized
database, for the reason each site only handle a portion of the entire database , resulted
in an difference to service the CPU and I /O such as the characteristics of the centralized
database. The airlines as an organization that has branches and sales agents scattered
in a few places if you want to always maximize service to its customers, it would be very
appropriate if you are using a distributed database in a ticket booking transaction
services. In this paper will be engineering a distributed database on tickets booking
services . Implementation is done by applying a distributed database replication and
applications performed using a sequential process model with object-oriented paradigm .
Final result of the application of an airplane ticket booking services based distributed
database that will improve the performance of the services.

Keywords : distributed databases, database replication, site, centralized database, the


master, slave, UML

INTISARI
Database terdistribusi memungkinkan pengguna pada masing-masing lokasi
yang tersebar dapat mengakses data yang disimpan pada lokasi lain. Kelebihannya
dibanding dengan database yang berbasis web adalah kegagalan database pada satu
lokasi tidak akan mematikan seluruh operasional database yang lain. Di samping itu
database terdistribusi memiliki kecepatan dalam pengaksesan data yang lebih baik
dibandingkan dengan database tersentralisasi karena masing-masing site hanya
menangani sebagian saja dari keseluruhan database , sehingga beban pelayanan CPU
dan I/O lebih rendah. Perusahaan penerbangan sebagai suatu organisasi yang mem-
punyai cabang dan agen penjualan yang tersebar di beberapa tempat jika ingin
memaksimalkan layanan terhadap pelanggannya, maka akan sangat tepat jika
menggunakan database terdistribusi dalam layanan transaksi pemesanan tiketnya. Pada
makalah ini akan dilakukan rekayasa database terdistribusi pada layanan pemesanan
tiket pesawat terbang. Implementasi database terdistribusi dilakukan dengan
menerapkan replikasi database dan rekayasa aplikasi dilakukan menggunakan model
proses sequential dengan paradigma berorientasi obyek. Hasil akhir berupa aplikasi
layanan pemesanan tiket pesawat terbang berbasis database terdistribusi.
Kata kunci: database terdistribusi, replikasi database, site, database tersentralisasi,
master, slave, UML.

PENDAHULUAN
Motivasi utama dibelakang dari bangkan adalah implementasi integrasi
pada pengembangan sistem database dan kontrol data dalam bentuk tersentra-
adalah keinginan usaha untuk menyatu- lisasi (database tersentrali-sasi). Adanya
kan data operasional suatu organisasi perkembangan pada jaringan komputer
dan mengaksesnya secara terkontrol. menghasilkan suatu bentuk desentralisa-
Selama ini yang paling umum dikem-

1
febri@akakom.ac.id
129
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 6 No. 2 Februari 2014

si. Pendekatan desentralisasi ini dapat penelitian mengenai implementasi Basis


digambarkan sebagai suatu organisasi Data Terdistribusi Menggunakan MySQL
yang memiliki banyak kantor cabang pada PT Thamrin Brothers Palembang
dimana setiap cabang tersebut meng- suatu perusahaan dealer utama Yamaha
operasionalkan datanya secara sendiri yang memiliki dealer dealer cabang.Oleh
sendiri. Data yang digunakan secara sebab itu disini akan di lakukan rekayasa
bersama sama dan efisiensi dalam database terdistribusi yang diimplemen-
pengaksesan data harus juga diiringi tasikan pada aplikasi layanan pemesan-
dengan perkembangan dari sistem data an tiket pesawat terbang.
base yang merupakan refleksi dari struk-
tur organisasi sehingga data dapat METODE
diakses dimana saja dan melakukan Rekayasa dilakukan dengan dua
penyimpanan data di lokasi yang me- tahap yaitu analisis dan perancangan
mang data tersebut paling sering diguna- aplikasi dan analisis dan perancangan
kan. Dan database terdistribusi adalah database terdistribusi. Analisis dan pe-
merupakan jawabannya karena database rancangan aplikasi dilakukan dengan
terdistribusi ini dapat mengatasi sekum- menggunakan model proses sequential
pulan permasalahan informasi seperti linear dengan paradigma berorientasi
masalah geografi, masalah arsitektur obyek. Pressman [Pressman, 1997]
komputer dan masalah protokol komuni- menyatakan bahwa: pengembangan pe-
kasi. rangkat lunak dengan pendekatan
Pada kasus pemesanan tiket sekuensial dilakukan dengan tahapan
pesawat terbang jika layanannya dimple- tahapan analisis, desain, pengkodean,
mentasi dalam database tersentralisasi pengujian dan pemelliharaan.
maka ada kemungkinan gangguan terjadi Paradigma berorientasi obyek
pada lamanya proses pelayanan peme- dalam rekayasa perangkat lunak meman-
sanan maupun pembelian sebuah tiket dang sistem sebagai kumpulan obyek-
pesawat. Hal ini dikarenakan database obyek diskrit yang saling berinteraksi
tersentralisasi diakses oleh beberapa satu sama lain.
agen secara bersamaan, sehingga akan Edward Berard [Berard, 1993]
mengakibatkan lamanya proses transak- mencatat bahwa manfaat dari teknologi
si. berorientasi obyek akan optimal jika
Kelemahan terhadap database sedari awal dan selama proses rekayasa
tersentralisasi akan sedikit teratasi jika perangkat lunak diterapkan. Penerapan
proses transaksi diproses terhadap paradigma berorientasi obyek harus
database cabang yang kemudian data dipertimbangkan terhadap rangkaian
pada database cabang tersebut akan proses rekayasa perangkat lunak secara
disinkronkan dengan database pusat, keseluruhan. Jika hanya menggunakan
dengan kata lain beban transaksi akan pemrograman berorientasi obyek (OOP)
lebih ringan karena transaksi diproses di saja tidak akan menghasilkan hasil yang
database lokal bukan di database pusat. terbaik. Perekayasa perangkat lunak juga
Penelitian sejenis pernah dilaku- harus mempertimbangkan penggunaan
kan oleh Mubarak dkk (Mubarak, 2012) beberapa paradigama berorientasi obyek
yang meneliti pengembangan sebuah yang lain seperti analisis kebutuhan
Data Center yang bekerja secara otoma- berorientasi obyek (OORA), desain ber-
tis dengan menggunakan metode Repli- orientasi obyek (OOD), analisis domain
kasi Basis Data Terdistribusi. Pada berorientasi obyek (OODA), sistem data
penelitian ini server pada sisi client base berorientasi obyek (OODBMS) dan
melakukan proses pendistribusian data alat bantu/utilitas rekayasa perangkat lu-
dan replikasi dari basisdata SKPD (Sis- nak yang berorientasi obyek (OOCASE).
tem Kepegawaian Pemerintah Daerah) Oleh karena itu sebelum di
ke basisdata Data Center sehingga dapat implementasikan dalam OOP, sistem
membantu pihak pemerintah daerah da- akan dianalisis dan didesain mengguna-
lam penyatuan data dan akses data. kan OORA dan OOD. Bahasa pemodel-
Darwis (Darwis, 2012) juga melakukan an yang digunakan adalah UML (Unified

130
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 6 No. 2 Februari 2014

Modelling Language). UML adalah baha- suatu urutan waktu Sequence diagram
sa pemodelan yang standar untuk ling- untuk usecase melakukan transaksi dan
kungan berorientasi obyek, yang berisi usecase membayar ditunjukkan oleh
notasi notasi grafis yang relative sudah Gambar 3.2 dan. 3.3. Diagram ini juga
dibakukan (open standard). Munawar memperlihatkan tahap demi tahap apa
[Munawar, 2005] mengatakan: Paling yang seharusnya terjadi untuk meng-
tidak ada tiga karakter penting yang hasilkan sesuatu didalam Use case.
melekat pada UML, yaitu sketsa, cetak
biru dan bahasa pemrograman. Sebagai
sebuah sketsa, UML bisa berfungsi
sebagai jembatan dalam mengkomuni-
kasikan beberapa aspek dari sistem.
UML bisa juga berfungsi sebagai cetak
biru karena sangat lengkap dan detil.
Dengan cetak biru ini maka akan bisa
diketahui informasi detil tentang coding
program (forward engineering) atau bah-
kan membaca program dan menginter-
pretasikannya kembali ke dalam diagram
( reverse engineering). Sebagai bahasa
pemrograman, UML dapat menterjema-
hkan diagram yang ada di UML menjadi
code program yang siap untuk dijalan-
kan.
Beberapa diagram yang umum Gambar 3.1. Diagram Use case
ada dalam pemodelan UML adalah
sebagai berikut :Diagram Use case,
Diagram Sequence dan Diagram Kelas.

PEMBAHASAN
Kebutuhan aplikasi meliputi
kebutuhan input, proses dan output
sebagai berikut: Kebutuhan input meliputi
; identitas user, data-data tiket, data-data
penerbangan, data-data pesawat, data-
data pelanggan, data-data transaksi
Kebutuhan proses meliputi ; pengolahan
data, transaksi pemesanan, validasi dan
proses laporan. Kebutuhan output meli- Gambar 3.2 Sequence Diagram untuk
puti ; bukti pemesanan use case Melakukan Transaksi
Perancangan aplikasi dimodel-
kan menggunakan UML. UML ini men-
deskripsikan obyek, proses, aturan dan
hubungan antar obyek yang terjadi pada
system. Adapun diagram UML yang
digunakan adalah Diagram usecase,
Diagram Sequence dan Diagram Class.
Diagram Use case aplikasi ditun-
jukkan oleh Gambar 3.1. Pada gambar
3.1 ditunjukkan bagaimana perilaku actor
yang terdiri dari operator dan manager
pada sistem.
Sequence diagram mengambar-
kan interaksi antar obyek di dalam dan di Gambar 3.3. Sequence Diagram untuk
sekitar obyek yang digambarkan dalam use case Membayar

131
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 6 No. 2 Februari 2014

Aplikasi ini memiliki 11 class yang hubungan satu sama lain seperti
ditunjukkan pada Gambar 3.4. yang juga pewarisan dan instant connection
menggambarkan struktur dan deskripsi
class, package dan objek beserta

Gambar 3.4 Class Diagram

Database terdistribusi adalah replikasi ini, data dapat didistribusikan ke


kumpulan data yang digunakan bersama lokasi yang berbeda melalui koneksi
dan mempunyai hubungan secara logika jaringan lokal maupun internet.
tersebar secara fisik dalam jaringan Pada aplikasi ini yang dipakai
komputer. Pengguna mengakses basis adalah asynchronous distributed data-
data terdistribusi dengan menggunakan base technology dengan metode repli-
dua aplikasi yaitu aplikasi lokal dan kasi, karena: a). Reliability. jika sebuah
aplikasi global. sistem yang menyimpan suatu database
Ada dua macam teknologi yang me-ngalami kerusakan maka sistem lain
di gunakan untuk membangun sebuah dapat menemukan copy dari data-base
database terditribusi. Yang pertama yang di maksud pada node yang lain
adalah synchronous distributed database yang tidak mengalami kerusakan sistem
technology dimana data yang terhubung karena database di simpan pada
pada suatu jaringan akan selalu ter- beberapa node. b). Fast response. setiap
update sehingga user pada beberapa site mempu-nyai copy dari database
tempat dapat mengakses data. Se- sehingga proses query data dapat
dangkan teknologi yang lain yaitu asyn- berjalan lebih cepat. c).Node decoupling.
chronous distributed database technolo- setiap transaksi data bisa di proses tanpa
gy di mana sistem akan menyediakan koordinasi antar jaringan sehingga jika
suatu copy dari replikasi data pada sebuah node sibuk atau mengalami
beberapa node sehingga local server kesalah-an maka akan ada sistem
dapat mengakses data tanpa harus tersendiri yang menangani koordinasi
keluar dari jaringan lokal. Metode yang antar data. d) Reduced network trafic at
biasa di gunakan yaitu Replication serta prime time. kemampuan sistem untuk
circular Replication. memindahkan transaksi database pada
Replikasi adalah suatu teknik jaringan yang sedang tidak sibuk atau
untuk melakukan copy dan pendis- berfungsi dengan tidak sebagaimana
tribusian data dan obyek-obyek database mestinya.
dari satu database ke database lain dan Replikasi ini diimplementasikan
melaksanakan sinkronisasi antara data- pada DBMS MySQL versi v5.0.24a.
base sehingga konsistensi data dapat Replikasi database adalah suatu teknik
terjamin. Dengan menggunakan teknik melakukan copy dan pendistribusian data

132
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 6 No. 2 Februari 2014

dan obyek-obyek database dari satu di database pusat. itulah maksud dari
database ke database lain dan melak- garis panah bolak-balik pada kedua
sanakan sinkronisasi antara database database. Perancangan Tabel Pusat Dan
sehingga konsistensi data dapat terjamin. Distributif.
Perancangan database yang
akan diimplementasikan dalam sistem
antara database pusat dan database
terdistribusi adalah sama dalam artian
kedua database tersebut identik. Hal ini
dikarenakan dalam perancangan class
diagram, class transaksi mencakup di
kedua database, sehingga akan melibat-
kan semua tabel dalam database dis-
tribusi ke dalam database pusat.
Dalam penyusunan suatu
Gambar 3.5 Pemodelan Replikasi program basis data diperlukan adanya
Database kelengkapan komponen yang mendu-
kungnya, antara lain tabel dalam
Gambar 3.5 di atas menunjukkan kesatuan database. Rancangan tabel
pemodelan replikasi database, dimana dan relasi tabel baik tabel pusat maupun
terdapat 2 buah database yaitu database tabel terdistribusi ditunjukkan pada
pusat dan database cabang. Data dalam Gambar 3.6
database cabang akan mereplikasi atau
mengkopikan datanya ke database pusat Proses Replikasi Database,
sehingga kedua database server tersebut proses ini adalah proses dimana setting
akan saling berbagi data. Dan ketika antara 2 database server yang berbeda
database cabang mengalami down maka sehingga akan terdapat proses replikasi
database pusat akan tetap melakukan atau pengkopian dan pengelolaan obyek-
eksekusi terhadap database cabang, dan obyek dari database yang membentuk
ketika database cabang sudah kembali suatu sistem database terdistribusi.
normal, maka akan segera mengkopikan
semua transaksi yang sudah dieksekusi

Gambar 3.6 Relasi antar Tabel Keterangan: PK = Primary Key (Kunci Utama)
FK = Foreign Key (kunci tamu)

Terdapat 2 buah komputer yang mana setting di my.ini pada Mysql pada
yang satu berperan sebagai master dan komputer master (ip addres:192.168.0.1):
yang lain berperan sebagai slave. Pada Server id: 1; Log-bin: mysql-bin; Log-
komputer master, sisipkan beberapa

133
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 6 No. 2 Februari 2014

slave-updates;Replicare-do Semua perintah diatas juga


db=tiket_pesawat* berlaku untuk komputer slave, hal itu
dilakukan jika menginginkan kedua
Pada komputer slave, sisipkan komputer tersebut terhubung 2 arah. Jika
beberapa setting di my.ini pada mysql hanya menginginkan hanya 1 arah maka
pada komputer slave (ip addres: 192. salah satu komputer saja yang disisipkan
168.0.2): Server id: 2; Log-bin: mysql- perintah di atas.
bin; Log-slave-updates; Replicare-do-
db=tiket_pesawat* KESIMPULAN
Tambahan setting replicate-do- Database terdistribusi dengan
db boleh disertakan atapun tidak, jika menggunakan replikasi database pada
tidak disertakan, berarti bahwa proses MySQL v5.0.24a dapat diimplementasi-
replikasi akan dilakukan kepada seluruh kan dengan baik pada layanan peme-
database dalam database server master. sanan tiket pesawat terbang.
Jika menggunakan, maka hanya akan Replikasi database akan menye-
mereplikasi hanya 1 database saja. Jika diakan back up data pada database lokal
menginginkan untuk mereplikasi dengan sehingga akan menjamin data tetap valid
1 arah, maka pada komputer master dan konsisten.
perintah replicate-do-db digantikan
dengan bin-log-do-db dan diikuti dengan DAFTAR PUSTAKA
nama tabel. Sedangkan untuk setting Berard, E.V., 1993, Essays on Object-
komputer slave masih menggunakan Oriented Software Engineering,
perintah yang sama. Addison-Wesley
Setelah semua setting pada file Efri Darwis, Merry Agustina, A. .Mutaqin
my.ini selesai, maka selanjutnya adalah Bakti, M.M., 2012, Implementasi
setting pada command mysql. Kemudian Basis Data Terdistribusi Meng-
masuk kedalam mysql command: gunakan My SQL Pada PT
Memastikan bahwa service mysql Thamrin Brothers Palembang,
berjalan. Dan juga membuat user http://blog.binadarma.ac.id/mutak
baru yang akan memberikan akses in/wp-content/uploads/2012/10/
kepada mesin master dapat 08142341_journal_new.pdf
Munawar, 2005, Pemodelan Visual
berkomunikasi dengan mesin slave.
Dengan UML, Graha Ilmu
Grant replication slave on *.* to Pressman, R.S. 1997, Software Enginee-
admin@% identified by admin; ring A Practitioners Approach,
Fourth Edition, McGraw Hill
Flush privileges; Dilakukan proses Ramakrishnan, R., 2004, Sistem Mana-
pembacaan status dari log (perlu dicatat jemen Database, Penerbit Andi,
untuk nama dari log dan posisi), maka Yogyakarta
dilakukan perintah sebagai berikut: a).
Use tiket_pesawat; Flush tables with
read lock; Show master status; Unlock
tables;
Karena komputer 1 akan menjadi
slave dari komputer 2, maka perlu
dilakukan perubahan konfigurasi master
yang akan menjadikan database saling
terhubung. Untuk perintah yang
dilakukan adalah sebagai berikut:

Change master to
Master_host=192.168.0.2,
Master_user=admin,
Master_password=admin,
Master_log_file=mysql-bin.000012,
Master_log_pos=143;

134

You might also like