Professional Documents
Culture Documents
Hipotesis dibagi menurut tingkat eksplanasi hipotesis yang akan diuji, maka rumusan
hipotesis dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu hipotesis deskriptif (pada satu
sampel atau variabel mandiri/tidak dibandingkan dan dihubungkan), komparatif dan
hubungan.
1. Hipotesis deskriptif : dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat
perbandingan atau hubungan. Dalam perumusan hipotesis statistik, antara hipotesis
nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) selalu berpasangan, bila salah satu ditolak,
maka yang lain pasti diterima sehingga dapat dibuat keputusan yang tegas, yaitu
kalau H0 ditolak pasti Ha diterima. Hipotesis statistik dinyatakan melalui simbol-
simbol.
2. Hipotesis komparatif : adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam
satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda.
3. Hipotesis asosiatif : adalah suatu pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang
hubungan antara dua variabel atau lebih
ANALISIS MASALAH
7. Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu periode
menunjukkan kenaikan 2 kali atau lebih dibanding satu periode sebelumnya dalam
kurun waktu yang sama.
3. Data statistik apa yang dapat digunakan untuk menentukan hubungan sebab akibat antara
DBD dengan ABJ?
Jawab :
Analisis korelasi merupakan istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linier
antara dua variabel atau lebih. Korelasi adalah salah satu teknik analisis statistik yang
paling banyak digunakan oleh para peneliti.
Terdapat beberapa metode pemilihan teknik analisis :
komunitas digambarkan dibawah 4 garis besar : What (jenis penyakit), Who (orang),
Where (Tempat), dan When (waktu).
2. Epidemiologi Analitik / Etiologik
Epidemiologi analitik menggunakan studi tambahan untuk menguji suatu hipotesis.
Melibatkan evaluasi dari determinan- determinan distribusi penyakit dalam mencari
faktor-faktor kausa yang mungkin. Terdapat 2 pendekatan :
- Case control
- Cohort study
3. Epidemiologi Operasional
Kegiatan-kegiatan lapangan yang terdapat pada epidemiologi operasional adalah:
- Penelitian terhadap ledakan penyakit
- Penatalaksanaan pencegahan dan kontrol penyakit-penyakit
Fungsi utamanya adalah mendukung pekerjaan praktis dari agen-agen kesehatan
masyarakat
4. Epidemiologi Eksperimental
Termasuk studi-studi yang mencari bukti untuk efikasi dan efektifitas dari ukuran
kontrol, metode pengobatan baru, ukuran profilaktif/ preventif. Epidemiologi
eksperimental dapat diklasifikasikan sbb :
- Clinical trial
- Field trial
- Community trial
Dua minggu yang lalu pada suatu pesta yang dikunjungi 100 orang, mengalami
kejadian gastroenteritis, daftar undangan tersedia lengkap 90 orang dapat
diwawancarai apakah makan atau tidak makan di pesta tersebut, 80 orang sesuai
dengan definisi kasus. Tim Puskesmas melakukan investigasi, hasilnya dapat
dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Jumlah yang makan dan tidak makan menurut jenis makanan di Pesta X,
Maret 2017
Kerecek 48 9 57 5 18 23
Daging 30 20 50 10 15 25
Nasi 22 30 52 11 11 22
Saus 27 16 43 20 12 32
2. Bagaimana cara analisis data? (ratio risk, attack rate, uji hipotesis)
Kerecek 48 9 57 5 18 23
Daging 30 20 50 10 15 25
Nasi 22 30 52 11 11 22
Saus 27 16 43 20 12 32
Dari hasil analisis, didapatkan ada dua makanan yang RRnya di atas 1 dan
menunjukkan bahwa makanan tersebut adalah faktor risiko, yakni krecek (3.88) dan
daging (1.5). Nasi bukan merupakan faktor risiko malah mengurangi risiko/proteksi
(RR 0.85 = <1) dan saus (RR=1) maka diduga tidak memengaruhi/tidak ada
hubungan.
DAVIN C. SETIAMANAH / GAMMA 2014 / 04011381419212
3. BagaimanacarapenanggulanganKLBpadakasusini?
Upaya penanggulangan wabah merupakan salah satu langkah salam investigasi
wabah. Dalam PP No.40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit
Menular, upaya penanggulangan wabah meliputi penyelidikan epidemiologis,
pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan isolasi penderita termasuk tindakan
karantina, pencegahan dan pengebalan, pemusnahan penyebab penyakit,
penanganan jenazah akibat wabah, penyuluhan kepada masyarakat dan upaya
penanggulanganlainnya.
Tindakanpenyelidikanepidemiologisbertujuanantaralain:
1. Mengetahuisebabsebabpenyakitwabah;
2. Menentukanfaktorpenyebabtimbulnyawabah;
3. Mengetahuikelompokmasyarakatyangterancamterkenawabah;dan
4. Menentukancarapenanggulangan.
Penyelidikanepidemiologisdijalankanmelaluikegiatankegiatansebagaiberikut:
1) pengumpulan data kesakitan dan kematian penduduk; 2) pemeriksaan klinis,
fisik, laboratorium dan penegakan diagnosis; dan 3) pengamatan terhadap
penduduk,pemeriksaanterhadapmakhlukhiduplaindanbendabendayangadadi
suatuwilayahyangdidugamengandungpenyebabpenyakitwabah.
Tujuan dari tahap ini adalah untuk a) memastikan bahwa masalah tersebut telah
didiagnosis dengan patut; dan b) menyingkirkan kemungkinan kesalahan
DAVIN C. SETIAMANAH / GAMMA 2014 / 04011381419212
c. Intermittent common source epidemic, bila lama pemaparan dan jumlah orang
yang terpapar tak beraturan besarnya;
5. Membuat hipotesis
Hipotesis diformulasikan berdasarkan parameter:
Sumber agen penyakit;
Cara penularan (serta alat penularan/vektor); dan
Pemaparan yang mengakibatkan sakit.
Untuk menghasilkan hipotesis digunakan cara-cara antara lain:
1. Mempertimbangkan apa yang diketahui tentang penyakit tersebut: apa
reservoir utama agen penyakitnya? Bagaimana cara penularannya? Bahan
apa yang biasanya menjadi alat penularanannya? Apa saja faktor yang
meningkatkan risiko tertular? Dan sebagainya;
2. Melakukan wawancara dengan beberapa penderita;
DAVIN C. SETIAMANAH / GAMMA 2014 / 04011381419212