Professional Documents
Culture Documents
09-18
ISSN: 1978-6417 Vol. 9 No. 2
ABSTRACT
The study entitled Anthelmintic Effectiveness Test of Lengaru Bark Extract (Alstonia
scholaris R.Br) by In Vitro method was done during September to December 2014. The
purpose of this research was to determine the effectiveness of anthelmintic lengaru bark
extract (A. scholaris R.Br.) by in vitro methode. This research was an experimental
laboratory research and designed by Completed Random and Design with 11 (eleven)
threatments and 3 (three) replications and probit analysis was used for data analysis. The
sample extracted used reflux method and this research.Ascaris lumbricoides was taken
from pig intestine from Slaugterhouse in Bali Street, South Palu. The result of the research
was indicated that lengaru extract has anthelmintic potency with LC50 as high as 16.61%
and 72.80 minutes for LT50.
500 ml, bunsen, cawan petri steril, untuk mengetahui berat basah dari
lumpang alu, corong, pipet micron, pinset, sampel.
pisau, toples, mangkuk, loyang, spidol, 3. Kulit batang lengaru dikeringkan
erlenmeyer 100 ml, gelas kimia 1000 ml, dibawah sinar matahari tidak langsung
stop watc, mistar. selama 3-5 hari sampai benar-benar
Bahan yang digunakan pada mengering, kemudian dilakukan
penelitian ini antara lain Simplisia kulit penimbangan, untuk mengetahui berat
batang lengaru (A. scholaris R.Br.), kering dari sampel. Setelah itu
Pyrantel pamoate 250 mg, laturan NaCl dihaluskan menggunakan blender, lalu
0.9%, etanol 96% dan aqudes. diayak menggunakan ayakan (mesh)
dengan ukuran 45 inchi.
a. Pengambilan Sampel Kulit Batang 4. Setelah proses penghalusan kulit
Legaru (A. scholaris R.Br.) batang lengaru selesai, kemudian
Pengambilan sampel batang sampel dilarutkan menggunakan
tumbuhan yang digunakan pada larutan etanol 96% selama 2-3 hari.
penelitian, dilaksanakan di desa Toro 5. Selanjutnya sampel kulit batang
kecamatan Kulawi kabupaten Sigi lengaru disaring menggunakan kertas
Biromaru Provinsi Sulawesi Tengah. saring. Lalu dilakukan pemisahan
antara pelarut dan senyawa aktif dari
b. Pengambilang sampel cacing A. filtrat menggunakan alat rotary
lumbricoides evaporator, tujuannya agar tidak
Pengambilan sampel cacing mengganggu aktifitas senyawa aktif
dilakukan di tempat pemotongan babi, pada ekstrak. Dihasilkan ekstrak kental
jalan Bali kelurahan Palu Selatan dan di dari sampel.
desa Tongoa Kec. Palolo. 6. Sampel siap untuk digunakan pada
pengujian.
c. Ekstraksi sampel
Metode ekstraksi yang digunakan d. Pengujian Anthelmintik
pada penelitian ini ialah metode ekstraksi 1. Cawan petri disiapkan sebanyak 33
dengan cara Refluks, adapun langkah- buah masing-masing berisi 25 ml
langkah kerjanya adalah sebagai berikut: larutan NaCl 0,9%, 25 ml ekstrak kulit
1. Kulit batang lengaru (A. scholaris batang lengaru dengan konsentrasi
R.Br.) yang telah diambil dibersihkan 10%, 20%, 40%, 60%, 80% dan 25 ml
dari benda asing berupa organisme larutan pirantel pamoat dengan
patogen, cemaran mikro organism, konsentrasi 0,1%, 0,2%, 0,3%, 0,4%
kemudian mencuci kulit tumbuhan dan 0,5%. Sebelum digunakan untuk uji
tersbut menggunakan air bersih. efektifitas anthelmintik medium berisi
2. Kulit batang lengaru yang telah bersih larutan ekstrak, pirantel pomoat dan
kemudian dirajang menggunakan larutan NaCl 0,9% dihangatkan terlebih
parang yang bersih dan tidak berkarat, dahulu pada suhu 37C di dalam
sampai sampel benar-benar berukuran incubator selama kurang lebih 15
kecil. Setelah itu sampel ditimbang menit.
11
Tabel 1. Hasil analisis probit LC50 ekstrak lengaru (A. scholaris R.Br.) terhadap cacing A.
lumbricoides secara in vitro
Presentasi LC50 Batas Bawah Batas Atas
Mortalitas (%) (%) (%) (%)
10 -3,42 - 4,55 -7,73
20 10,12 -5,08 -8,47
30 8,47 6,06 12,95
40 8,55 6,10 19,70
50 16,61 15,40 19,70
60 24,67 19,03 34,68
70 33,30 22,77 45,44
80 43,40 33,49 61,07
90 57,40 45,30 85,80
95 68,96 54,01 107,26
99 90,66 69,48 148,39
LC50 16,61 15,60 19,70
12
Tabel 2. Hasil analisis probit LT50 ekstrak kulit batang lengaru (A. scholaris R.Br.)
terhadap cacing A. lumbricoides secara in vitro.
Presentasi LT50 Batas Bawah Batas Atas
Mortalitas (%) (Menit) (Menit) (Menit)
10 21,23 -15,39 40,07
20 38,94 11,54 54,56
30 51,70 30,11 65,85
40 62,61 44,99 76,49
50 72,80 57,69 87,64
60 82,91 69,05 100,13
70 93,91 79,86 114,83
80 106,67 91,28 133,27
90 124,37 105,87 160,10
95 138,99 117,34 182,83
99 166,42 138,20 226,12
LT50 72,80 57,69 87,64
Tabel 3. Hasil analisis probit LC50 pirantel pamoat terhadap cacing A. lumbricoides
secara in vitro.
Presentasi LC50 Batas Bawah Batas Atas
Mortalitas (%) (%) (%) (%)
10 0,12 0,04 0,16
20 0,15 0,09 0,19
30 0,18 0,13 0,21
40 0,20 0,16 0,23
50 0,22 0,18 0,25
60 0,24 0,21 0,28
70 0,26 0,23 0,30
80 0,29 0,26 0.31
90 0,32 0,29 0,39
95 0,35 0,31 0,44
99 0,41 0,35 0,52
LC50 0,22 0,18 0,25
13
Tabel 4. Hasil analisis probit LT50 pirantel pamoat terhadap cacing A. lumbricoides secara
in vitro.
Presentasi LT50 Batas Bawah Batas Atas
Mortalitas (%) (Menit) (Menit) (Menit)
10 77,89 39,57 100,33
20 103,58 75,16 122,25
30 122,09 99,48 139,40
40 137,92 118,77 155,54
50 152,71 135,22 172,21
60 167,50 150,16 190,39
70 183,32 164,83 211,16
80 201,84 180,87 236,58
90 227,53 201,98 272,98
95 248,74 204,76 303,57
99 288,52 249,93 361,61
LT 50 152,71 135,22 172,21
15
Katzung B.G. 2004.Farmakologi Dasar Manoj, A., Urmila, A., Bhagyshri, W.,
dan Klinik. Salemba Empat. Jakarta. Meenakshiv., Akshaya, W., Gujar, N.,
Halaman: 259, 286-287 Kishore. 2008. Anthelmintik Activity
Kaufmann, J., 1996. Parasitic Infection of Of Ficus beinghaleisis. Indian Jurnal
Domestic Animals: A Diagnostic Of Green Parmacy, 2(3), 170-172.
Manual. Birhauser Verlag AG, Basel. Meyer, B, N., N. R. Ferigni, J. E. Putnam,
Koesdarto, S., Mumpuni S., dan Kusnoto. L. B. Jacobsen, D. E. Nichols & J. L.
2010. Buku Ajar Helmintologi Melaughlin. 1982. Brine Shrimp:
Veteriner. Pusat Penerbitan dan Acovenient General Bioassaiy For
Percetakan Universitas Airlangga. Active Plant Constituens. Planta
Surabaya. 10. Metica: 45:31:34.
Kedyartanto. R. 2008. Uji Daya Middleton, E.C., Kandaswami, T.C.,
Antihelmintik Infus dan Daun infuse Theoharides. 1998. The Effects of
Biji Pare (Momordica Charanita) Plant Flavonoids on Mammalian
Terhadap Cacing Gelang Ayam Cells: Implications for Inflammation,
(Ascaridia Galih) Secara In Vitro. Heart Disease, and Cancer.
Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Pharmacological Reviews.52:673-
Kedokteran Universitas Diponegoro. 751.
Semarang. Natadisastra, D dan Ridad. A.,
Laili, R., 2008, Uji Efek Penrunan Kadar 2009.Parasitologi Kedokteran: ditinjau
Glukosa Darah Ekstrak Etil Asetat dari organ tubuh yang diserang. EGC,
Daun Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Jakarta.
Pada Kelinci Jantan Yang Dibebani Norton, B.W. 2000.The Significance Of
Glukosa, (http://etd. eprints ums. Tannins In Tropical Animal
ac.id/1474/K100040094.pdf),diunduh Production. In: J. D Brooker (Editor)
14 Maret 2014. Tannins In Livestock and Human
Makkar, H, P, S., 1993.Antinutritional Nutrion: Proceedings On an
Factor in Food for Livestock in Animal International Workshop. Adelaide.
Producting in Developing Oka, I. B. M. 2003.Ovisidal dan vermisidal
Country.British Society of Animal bawang putih terhadap telur dan
Production. 16: 69-85. cacing Ascaridia galli pada ayam
Made, Y., Dwipayanti, dkk.,Profil Organ kampung. J. Vet. 4:1-6.
Dalam Serta Histopatologi Usus Dan Paria, S., Maity, S., dan Mookerjee, M.
Hati Ayam Kampung Terinfeksi 2012. Phytochemial Investigation and
Cacing Ascaridia Galli Yang Diberi Evaluation of Anthelmintic Activities of
Tepung Daun Jarak (Jathropa Curcas V. negundo Leaf Extract. International
L.). Fakultas Peternakan, Institut Journal of Research in
Pertanian Bogor. Pharmaceutical and Biomedical
Martin, R.J. 1997. Modes of Action of Sciences. 3: 1143-1146.
Anthelmintic Drugs.The Veterinary Permin, A. And J.W. Hansen.1998.
Journal. 154:11-34. Epidemologi, Diagnosis and Control
Of Poultry Parasites. Food and
17
18