You are on page 1of 6

IMPLANT

No. Dokumen : ;:

SOP No. Revisi :0


Tgl. Terbit : UPTD PUSKESMAS
Halaman : 1 / 67 SINGOSARI

dr. Sri Ratna Murti


KABUPATEN Pratitis
MALANG Nip.
196201051989032007

1. Pengertian Implant adalah alat kontrasepsi yang mengandung hormone ektrogen dan
progesterone dipasang dilengan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencegah terjadinya
kehamilan dan mengatir jarak kehamilan
3. Kebijakan Keputusan kepala UPTD Puskesmas Singosari Nomor
440/108/KEP/35.07.103.102/2015 tentang kebijakan pelayanan klinis di
Puskesmas Singosari.
4.Referensi Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi, yayasan bina pustaka
sarwono prawiroharjo, 2008

5. Prosedur A. Melakukan Anamnesa


1. Tanyakan tujuan dari kunjungan dan berikan informasi umum
tentang KB
2. Pengkajian data-data pribadi klien (nama, alamat, paritas, umur anak
terakhir)
3. Memberikan informasi tentang pilihan kontrasepsi implant (tempat
implant dipasang, cara kerja dan efektifitasnya, efek samping yang
mungkin timbul)
B. Penapisan
1. Menanyakan apakah haid terkhir 7 hari atau lebih
2. Menanyakan apakah menyusui dan kurang dari 6 minggu pasca
persalinan
3. Menanyakan apakah mengalami perdarahan atau perdarahan
bercak diantara haid ssetelah bersenggama
4. Apakah pernah mengalami icterus pada kulit atau mata
IMPLANT

dr. Sri Ratna Murti Pratitis


UPTD
Nip. 196201051989032007
PUSKESMAS
SINGOSARI
No. Dokumen :

SOP No. Revisi :0


Tgl. Terbit :
Halaman : 2/7

5. Apakah pernah nyeri hebat atau gangguan visual


6. Apakah pernah nyeri hebat pada paha, betis, dada atau tungkau
bengkak
7. Apakah tekanan darah pernah diatas 160 mmHg (sistolik) atau 90
mmHg (diastolic)
8. Apakah ada massa atau benjolan pada payudara
9. Apakah sedang minum obat anti kejang atau epilepsy
10. Memberikan inform consent
11. Meminta klien untuk mencuci lengan
C. Persiapan
1. Tanyakan dengan seksama apakah klien telah mendapatkan
konseling tentang prosedur pemasangan implant-2 plus
2. Periksa kembali rekam medis dan lakukan penilaian lanjutan bila ada
indikasi
3. Tanyakan tentang adanya reaksi alergi terhadap obat anastesi
4. Periksa kembali untuk meyakinkan bahwa klien telah mencuci
lengannya sebersih mungkin dengan sabun dan air kemudian
membilasnya sehingga tidak ada sisa sabun
5. Bantu klien naik ke meja periksa
6. Letakkan kain yang bersih dan kering dibawah lengan klien dan atur
posisi lengan dengan benar
7. Tentukan tempat pemasangan pada bagian dalam lengan atas,
dengan mengukur 8 cm diatas lipatan
8. Beri tanda pada tempat pemasangan dengan pola kaki segitiga
terbalik untuk memasangan dua kapsul implant-2 plus (40 mm)
9. Pastikan bahwa peralatan yang sudah steril atau telah didisenfeksi
tingkat tinggi (DTT) sudah tersedia
10. Buka bisturi/scapel dan gagangnya keluar dari kemasan
IMPLANT

dr. Sri Ratna Murti Pratitis


UPTD
Nip. 196201051989032007
PUSKESMAS
SINGOSARI
No. Dokumen :

SOP No. Revisi :0


Tgl. Terbit :
Halaman : 3/7
11. Buka kemasan implant-2 plus dan jatuhkan kedalam wadah steril
(pastikan trocar dan kapsul implant berada dalam selubung plastic
dan pendorongnya juga dalam kondisi baik)
D. Tindakan pra-pemasangan implant-2 plus
1. Cuci tangan dengan air dan sabun. Keringkan dengan air bersih
2. Pakai sarung tangan steril atau DTT bila sarung tangan diberi bedak,
hapus bedak dengan menggunakan kasa yang telah disiapkan
kedalam air steril atau DTT
3. Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan (chek ulang)
4. Hidung jumlah kasul untuk memastikan 2 buah
5. Usap tempat pemasangan dengan larutan antiseptic, gerakan
kearah luar secara melingkar dengan diameter 10-15 cm dan
biarkan kering
6. Pasang kain penutup (doek) steril atau DTT di sekeliling lengan klien
E. Pemasangan kapsul implant-2 plus
1. Suntikkan anastesi local 0,3 cc pada semua kulit (intradermal) pada
tempat insisi yang telah dihentikan sampau kulit sedikit
mengelembung
2. Teruskan penusukan jarum kelapisan di bawah kulit (sup dermal)
sepanjang 4 cm dan suntikkan masing-masing 1 cc pada jalur
pemasangan kapsul no 1 dan no 2
3. Uji efek anastesinya sebelum melakukan insisi pada kulit
4. Buat insisi dangkal selebar 2 mm dengan skapelatau ujung bisturi
mencapai hingga mencapailapisan subdermal

IMPLANT

No. Dokumen : dr. Sri Ratna Murti


UPTD Pratitis
PUSKESMAS SOP No. Revisi :0 Nip.
SINGOSARI Tgl. Terbit : 196201051989032007
Halaman : 4/7

5. Buka selubung plastik trocar dan pastikan kedua kapsul implant-2


plus dalam pada posisi baik dan berurutan di dalam trocar serta
kenali pangkal trokrar yang ada tanda panahnya
6. Masukkan ujung trocar (tanda panah pada posisi atas) hingga
mencapai lapisan subdermal, kemudian luruskan trocar sejajar
dengan permukaan kulit
7. Ungkit kulit dan dorong trocar dan pendorongnya sampai batas
tanda 1 (pada pangkal trocar) tepat berada pada luka insisi
8. Masukkan ujung pendorong (perhatikan tanda panah pada
pendorong berada pada posisi disebelah atas atau sama dengan
trocar) pada lubang dipangkalan trocar hingga terasa tahanan
9. Putar (searah jarum jam) pendorong hingga sudut 180O hingga
terbebas dari tahanan dan ujungnya memasuki jalur tempat kapsul
dan tahan pada posisi tersebut
10. Kemudaian tarik trokarkearah pendorong hingga terasa tahanan
untuk menempatkan kapsul pertama dilapisan subdermal (pangkal
trocar tidak bertemu dengan pangkal pendorong karna hanya
mencapai setengah dari panjang pendorongnya)
11. Dengan kondisi tersebut, tahan ujung kapsul dibawah kulit, tarik
trocar dan pendorongnya bersama-sama sampai batas tanda 2
(pada ujung trocar) terlihat pada luka insisi
12. Kemudian belokkan arah trocar kesamping kapsul pertaman dan
diarahkan ke sisi dari jari kaki segitiga terbalik (imajiner) hingga
tanda 1 mencapai luka insisi

IMPLANT

No. Dokumen : dr. Sri Ratna Murti


UPTD Pratitis
PUSKESMAS SOP No. Revisi :0 Nip.
SINGOSARI Tgl. Terbit : 196201051989032007
Halaman : 5/7

13. Putar (berlawanan dengan arah jarum jam) pendorong hingga 180o hingga
terbebas dari tahanan dan ujungnya memasuki jalur tempat kapsul
14. Tahan pendorong dan tarik trocar kea rah pangkal pendorong untuk
menempatkan kapsul kedua pada tempatnya
15. Tahan ujung kapsul yang sudah terpasang di bawah kulit, tarik trocar dan
pendorong hingga keluar dari luka insisi
16. Raba kapsul dibawah kulit untuk memastikan kedua kapsul implant-2 telah
dipasang baik pada posisinya
17. Raba daerah insisi untuk memastikan seluruh kapsul berada jauh dari luka
insisi
F. Tindakan pasca pemasangan implant-2 plus
1. Tekan pada tempat insisi dengan kasa untuk menghentikan perdarahan
2. Dekatkan ujung-ujung indsisi dan dekatkan tengan band aid
3. Beri pembalut tekan untuk mencegah perdarahan bawah kulit atau memar
pada kulit
4. Beri petunjuk pada klien cara merawat luka dan jelaskan bila ada nanah
atau perdarahan atau kapsul keluar dari luka insisi maka ia harus segera
kembali ke klinik atau tempat pelayanan kesehatan
5. Masukkan clorin dalam lubang suntik
6. Letakkan semua peralatan dalam larutan klorin selama 10 menit untuk
dekontaminasi, pisahkan trocar dari pendorongnya
7. Buang peralatan yang sudah tidak dipakai lagi ke tempatnya (kasa, kapas,
sarung tangan/alat suntik bekas pakai)
8. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan
klorin, kemudian buka dan rendam selama 10 menit
9. Cuci tangan dengan sabun dan air, kemudian keringkan dengan kain kering
10. Gambar letak kapsul pada rekam medic dan catat bila ada hal khusus
11. Lakukan observasi selama 5 menit sebelum memperbolehkan klien pulang
IMPLANT

dr. Sri Ratna Murti Pratitis


UPTD
Nip. 196201051989032007
PUSKESMAS
SINGOSARI
No. Dokumen :

SOP No. Revisi :0


Tgl. Terbit :
Halaman : 6/7

G. Tindakan pra pencabutan


1. Cuci tangan dengan air dan sabun, keringkan dengan kain bersih
2. Pakai sarung tangan steril atau DTT, bila sarng tangan diberi bedak maka
hapus bedak dengan menggunakan kasa yang telah dicelupkan kedalam air
steril atau DTT
3. Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan
4. Usap tempat pemasangan dengan larutan antiseptic, gerakkan kearah luar
secara melingkar dan biarkan kering
5. Pasang kain penutup (doek) steril disekeliling lengan klien
H. Pencabutan kapsul dengan teknik batu
1. Suntikkan sedikit anastesi (2-3 cc) pada tempat insisi dan di bawah ujung
akhir dari kapsul sampai sepertiga panjang kapsul
2. Uji efek anastesinya sebelum membuat insisi pada mulit
3. Buat insisi kecil (4 mm) dengan skapel sekitar 5 mm dibawah ujung dari
kapsul yang dekat dengan siku
4. Tentukan lokasi kapsul yang termudah untuk dicabut dan dorong pelan-
pelan kearah insisi hingga ujung dari kapsul tampak
5. Jepit ujung kapsul dengan klem lengkung (mosquito) dan bawa kearah
insisi
6. Bersihkan kapsul dari jaringan ikat yang mengelilinginya dengan
menggunakan kasa steril atau scalpel
I. Tindakan pasca pencabutan
1. Setelah kapsul tercabut hitung kembali jumlah kapsul untuk memastikan
bahwa semua kapsul telah tercabut
2. Beri petunjuk pada pasien cara merawat luka dan anjurkan untuk segera
kembali bila ada nanah atau darah keluar dari luka insisi
3. Letakkan semua peralatan dalam larutan klorin selama 10 menit untuk
dekontaminasi
IMPLANT

dr. Sri Ratna Murti Pratitis


UPTD
Nip. 196201051989032007
PUSKESMAS
SINGOSARI
No. Dokumen :

SOP No. Revisi :0


Tgl. Terbit :
Halaman : 7/7

4. Buang peralatan yang sudah tidak dapat dipakai lagi (kasa, kapas,
sarung tangan alat suntik sekali pakai dan kapsul implant)
5. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam
larutan klorin, kemudian buka dan rendam selama 10 menit
6. Cuci tangan dengan air dan sabun, kemudian keringknan dengan
kain bersih atau handuk kering
7. Lakukan observasi selama 5 menit sebelum memperolehkan pasien
pulang
Unit Terkait Poli KIA-KB

You might also like