You are on page 1of 1

PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN ASET TETAP

1. Surat tidak menunjukkan akun yang didebit/dikredit.

Surat harus menunjukkan akun yang didebit maupun yang dikredit, pencatatan serta
klasifikasinya harus telah dilakukan dengan akurat sehingga aset tetap yang disajikan
dalam laporan keuangan benar-benar ada dan merupakan hak milik perusahaan (existence
and ownership).

2. Surat tidak menunjukkan taksiran umur (estimated useful life) dan persentase penyusutan
atas tambahan baru.

Seharusnya surat menunjukkan taksiran umur (estimated useful life) dan persentase
penyusutan atas semua aset tetap milik perusahaan yang dibukukan secara konsisten agar
mencapai tujuan audit yaitu accuracy and completeness.

3. Setiap mutasi atau pemindahan secara rutin tidak dilaporkan kepada bagian akuntansi.

Setiap mutasi atau pemindahan secara rutin seharusnya dilaporkan kepada bagian
akuntansi karena depresiasi akumulasian aktiva tetap dipengaruhi oleh transaksi mutasi
aktiva tetap dan perhitungan biaya depresiasi dalam tahun yang diaudit sehingga bagian
akuntansi mengetahui mengenai penambahan maupun pengurangan kos aktiva tetap.

4. Tidak memberikan anggaran untuk pengeluaran modal/investasi (capital expenditure) dan


persetujuan tertulis atas setiap proyek kepada:

- Bagian Pembelian

- Bagian Teknik

- Bagian Akuntansi

Rencana pengadaan atau pembelian fixed assed harus memberikan anggaran untuk
pengeluaran modal/investasi (capital expenditure) dan dimasukkan ke dalam rencana
anggaran tahunan yang dibuat lalu disampaikan kepada Bagian Pembelian.

Anggaran untuk pengeluaran modal/investasi (capital expenditure) dan persetujuan tertulis


harus diberikan kepada bagian akuntansi agar dapat dilakukan pencatatan mengenai aktiva
tetap misalnya mengenai pembelian aktiva tetap, bagian akuntansi dapat mengetahui
mengenai metode depresiasi yang digunakan, umur ekonomis, serta klasifikasi aktiva tetap
tersebut.

You might also like