You are on page 1of 2

Kritikal Review Artikel

Milton Friedman, 1970


The Social Responsibility of Business is to increase its Profits

Dalam artikel tersebut Friedman menyatakan bahwa ia bersikap pesimis atas segala
upaya menjadikan perusahaan sebagai alat tujuan sosial. Tujuan korporasi, menurutnya
hanyalah menghasilkan keuntungan ekonomi bagi pemegang sahamnya. Friedman
menyatakan, yang dikutip dari bukunya Capitalism and Freedom, bahwa dalam masyarakat
bebas terdapat hanya satu tanggung jawab sosial untuk bisnis, yakni memanfaatkan sumber
daya alam dan melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang bertujuan meningkatkan
keuntungannya, selama hal itu sebatas aturan-aturan main, artinya, melibatkan diri dalam
kompetisi yang terbuka dan bebas tanpa penipuan dan kecurangan.
Friedman menambahkan bahwa bisnis adalah bisnis. Bisnis tidak mempunyai
tanggungjawab apa-apa. Yang mempunyai tanggungjawab sosial adalah individu, sementara
tanggungjawab perusahan adalah menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi
pemegang saham.
Yang menjadi kritikan saya adalah, apakah selama beroperasi perusahaan tersebut
tidak mendapat bantuan orang lain? Apakah dalam proses produksinya sama sekali tidak
mengambil apapun dari lingkungan di sekitarnya? Friedman boleh kecewa dengan praktek
tanggungjawab sosial yang telah dilakukan oleh beberapa perusahaan yang dianggapnya
hanya sebagai kedok, demi menaikkan nama baik perusahaan, yang pada akhirnya adalah
demi meningkatkan keuntungan perusahaan dan pemegang sahamnya, karena saya pun sama
kecewanya dengan praktek tanggungjawab sosial yang seperti itu. Tapi tentunya kita harus
bersikap optimis, bahwa ada perubahan yang bisa dilakukan demi masyarakat dan
lingkungan. Masalahnya adalah bagaimana caranya?
Dalam dunia korporasi, yang menjalankan perusahaan adalah manajemen perusahaan
yang bertindak sebagai agen setelah mendapat mandat dari prinsipal yaitu pemilik perusahaan
atau pemegang saham. Tugas agen adalah mengelola bisnis yang ada dengan menggunakan
sumber daya yang telah diberikan oleh prinsipal. Sumber daya tersebut tentunya suatu waktu
harus dikembalikan kepada pemiliknya dengan tingkat keuntungan tertentu. Pada saat
mengelola perusahaan, agen tentunya tidak dapat dengan bebas menentukan langkah atau
kebijakan dalam menjalankan bisnisnya, semuanya harus melewati persetujuan rapat
pemegang saham. Disinilah peran agen dibutuhkan. Agen perlu memikirkan beberapa
langkah atau cara dalam mengelola bisnis yang sedikitnya bisa memberikan kebaikan pada
masyarakat atau lingkungan di sekitarnya dengan tidak mengurangi keuntungan kepada para
pemegang saham. Misal jika perusahaan tersebut bergerak dalam industri kertas, tentunya
sudah kewajiban untuk melakukan reboisasi atau penanaman kembali. Atau jika membeli
bahan baku dari perusahaan lain, maka pilihlah perusahaan yang memang menjalankan
reboisasi. Karena bagaimanapun pohon adalah sumber bahan baku industri kertas. Jika pohon
habis selain lingkungan rusak maka perusahaan pun tidak dapat melanjutkan bisnisnya. Atau
mungkin dengan melakukan riset dan penelitian perusahaan justru dapat menemukan bahan
baku alternatif untuk membuat kertas yang lebih hemat biaya dan tidak merusak lingkungan.
Pada akhirnya adalah bagaimana agen dapat meyakinkan para pemegang sahamnya untuk
menjalankan rencana tersebut.

You might also like