Professional Documents
Culture Documents
STRUKTUR KONSTRUKSI 2
a. Prinsip-
Prinsip
Umum
1. Pembent
ukan Segitiga (Triangulasi)
Rangka batang adalah susunan elemen-elemen linier yang membentuk segitiga atau
kombinasi segitiga, sehingga menjadi bentuk rangka yang tidak dapat berubah bentuk apabila
diberi beban eksternal tanpa ada perubahan bentuk pada satu atau lebih batangnya. Setiap
elemen tersebut secara khas dianggap tergabung pada titik hubung sendi. Batang-batang
disusun sedemikian rupa sehingga semua beban dan reaksi hanya terjadi pada titik hubungan
tersebut.
2. Konfigurasi
3. Gaya Batang
MATERIAL KOLOM : BETON BERTULANG
Kolom adalah elemen vertical untuk menyalurkan beban bangunan menuju pondasi
lalu diteruskan ke tanah. Kolom berarah vertikal, meskipun suatu struktur dapat berarah
miring asalkan memenuhi definisi kolom, yaitu beban (aksial) hanya di berikan di ujung-
ujungnya dan tidak ada beban transversal. Dengan demikian, kolom tidak mengalami lentur
secara langsung (tidak ada hubungan tegak lurus terhadap sumbunya).
Kolom beton bertulang yaitu kolom yang terbuat dari adukan semen, pasir, dan
agregat yang di cetak menggunakan bekisting dan didalamnya ditambahkan tulangan (besi
(batang) yang dirangkai).
1. Persediaan Terjamin
Sebagai salah satu bahan logam hasil fabrikasi, maka persediaan aluminium lebih terjamin
dari pada kayu yang merupakan produk alam. Selain itu aluminium terbuat dari bahan yang
dapat didaur ulang.
2. Jenisnya Beragam
Aluminium memiliki kekuatan konstruksi besar, bobotnya ringan dan kokoh, sehingga mudah
disesuaikan sesuai keperluan juga design yang diinginkan. Dari bahan dasar yang sama bisa
dihasilkan produk yang berbeda tergantung pada jenis campurannya.
3. Tidak Murahan
Dalam perkembangannya kini, tidak ada lagi kesan murah yang disandang aluminium akibat
bobotnya yang ringan dan suara berisik yang digunakan. Dengan memilih ketebalan yang
sesuai, bobot sebuah pintu aluminium tidak kalah dengan bobot pintu kayu.
9. Perbaikan Mudah
Jika terjadi kerusakan pada salah satu bagian, dapat diganti hanya pada bagian yang rusak
saja.
10 Harga Relatif Murah
Harga reatif murah karena tidak memerlukan finishing seperti pada kayu. Ditambah biaya
perawatan yang ringan karena cukup dirawat seperlunya saja. Rajin mengelapnya dengan lap
kering akan menjaganya tetap cemerlang.
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan penutup atap genteng
keramik.
Persiapan material kerja, antara lain : zinkcalume, genteng ringan, nok atap, dynabolt,
sekrup, dll.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : schaffolding, waterpass, meteran, selang air,
bor listrik, cutting well, benang, dll.
Pengukuran
Terlebih dahulu lakukan survey lapangan untuk area yang akan dipasang penutup atap
genteng ringan dan penentuan leveling ketinggian rangka atap baja ringan.
Setelah seluruh kuda-kuda dan reng terpasang dengan benar (setting) dilanjutkan
dengan pemasangan penutup atap yaitu menggunakan genteng.
Sebelum penutup atap dipasang, semua kemiringan atap dan kelurusan akhiran reng
serta kuda-kuda diperiksa ulang, karena kalau kemiringan reng dan kuda-kuda tidak
sama mengakibatkan genangan air.
Pasang penutup atap pada posisi di atas reng, kemudian dilanjutkan pemasangan nok
atap.
Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan penutup atap adalah jarak reng sesuai
dengan aturan yang telah ditentukan (sesuai dengan ukuran spesifikasi bahan penutup
atap
DAFTAR PUSTAKA
https://sites.google.com/site/gambarmodelkusenaluminium/
https://lantai-kayu.blogspot.co.id/2013/05/apa-yang-di-maksud-parquetflooringatau.html
http://turantionline.blogspot.co.id/2012/05/karakteristik-material-untuk-plafond.html
http://metodebangunan.blogspot.co.id/2015/03/tatacara-pelaksanaan-pekerjaan-penutup.html
http://rooang.com/2014/10/serba-serbi-atap-nipah/
https://septanabp.wordpress.com/tag/genteng-keramik/
http://www.hdesignideas.com/2010/07/mengenal-profil-kusen-aluminum-dan.html
http://www.arsindo.com/artikel/atap-pelana/
http://artikelproperti.blogspot.com/2012/10/rangka-atap-kayu-kelebihan-kekurangan.html
Idham, Noor Cholis. Merancang Bangunan Gedung Bertingkat Rendah.Graha Ilmu.
Yogyakarta. 2012.
Schodek, Daniel L. Struktur.Eresco. Bandung. 1991.
Frick, Heinz. Ilmu Konstruksi Bangunan. Kanisius. Yogyakarta.1999