You are on page 1of 21

TUGAS MATERI DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED)

STRUKTUR KONSTRUKSI 2

NAMA : SANTI KARTIKA PUTRI


NIM: : 03061281419075

DOSEN PEMBIMBING: ANJUMA PERKASA JAYA, ST., MT.

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FUNGSI BANGUNAN: Kantor BAPPEDA

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, disingkat Bappeda, adalah lembaga


teknis daerah dibidang penelitian dan perencanaan pembangunan daerah yang dipimpin oleh
seorang kepala badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Gubernur/Bupati/Walikota melalui Sekretaris Daerah. Badan ini mempunyai tugas pokok
membantu Gubernur/Bupati/Walikota dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dibidang
penelitian dan perencanaan pembangunan daerah.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah di bentuk berdasarkan pertimbangan :

a. Bahwa dalam rangka usaha peningkatan keserasian pembangunan di daerah


diperlukan adanya peningkatan keselarasan antara pembangunan sektoral dan
pembangunan daerah.

b. Bahwa dalam rangka usaha menjamin laju perkembangan, keseimbangan dan


kesinambungan pembangunan didaerah, diperlukan perencanaan yang lebih
menyeluruh, terarah dan terpadu

JENIS STRUKTUR : RANGKA BATANG


Struktur rangka batang adalah sebuah susunan struktur yang terdiri dari bagian
struktur dua gaya yang tersambung secara bersama-sama ke sebuah tatanan segitiga-segitiga
dengan berbagai macam bentuk.

Gambar 1: Contoh Gambar Rangka Batang


Gambar
2: Contoh Gambar
Rangka Batang

a. Prinsip-
Prinsip
Umum
1. Pembent
ukan Segitiga (Triangulasi)
Rangka batang adalah susunan elemen-elemen linier yang membentuk segitiga atau
kombinasi segitiga, sehingga menjadi bentuk rangka yang tidak dapat berubah bentuk apabila
diberi beban eksternal tanpa ada perubahan bentuk pada satu atau lebih batangnya. Setiap
elemen tersebut secara khas dianggap tergabung pada titik hubung sendi. Batang-batang
disusun sedemikian rupa sehingga semua beban dan reaksi hanya terjadi pada titik hubungan
tersebut.

2. Konfigurasi
3. Gaya Batang
MATERIAL KOLOM : BETON BERTULANG
Kolom adalah elemen vertical untuk menyalurkan beban bangunan menuju pondasi
lalu diteruskan ke tanah. Kolom berarah vertikal, meskipun suatu struktur dapat berarah
miring asalkan memenuhi definisi kolom, yaitu beban (aksial) hanya di berikan di ujung-
ujungnya dan tidak ada beban transversal. Dengan demikian, kolom tidak mengalami lentur
secara langsung (tidak ada hubungan tegak lurus terhadap sumbunya).
Kolom beton bertulang yaitu kolom yang terbuat dari adukan semen, pasir, dan
agregat yang di cetak menggunakan bekisting dan didalamnya ditambahkan tulangan (besi
(batang) yang dirangkai).

Miniatur kolom dan beton bertulang


MATERIAL BALOK: BETON BERTULANG
Secara umum balok dalam bangunan bertingkat yang menggunakan struktur beton
bertulang, berperan pada tiga bagian yang berbeda. Pada bagian bawah bangunan balok
berfungsi sebagai sloof, pada bagian atas dinding bangunan lantai atas balok berfungsi
sebagai ring-balk sedangkan pada bagian tengah bangunan balok berfungsi sebagai balok
lantai dan balok latai. Ketiga bagian fungsi balok tersebut sebenarnya berfungsi hampir
serupa yaitu menghubungkan kolom-kolom struktur utama. Fungsi-fungsi lain tergantung
dari letak dan posisinya.
JENIS PONDASI: SETEMPAT
Pondasi titik identic dengan pondasi setempat yang digunakan untuk menopang beban
yang bersifat setempat. Beban setempat ini berasal dari kolom bangunan yang meneruskan
beban-beban bangunan kebawah secara liniear menuju ke satu tempat atau satu titik di dalam
tanah. Dengan demikian setiap kolom, hanya perlu menggunakan jenis pondasi titik ini baik
dangkal ataupun pondasi dalam.

MATERIAL PONDASI : BETON BERTULANG


Denah pondasi beton bertulang
Potongan pondasi beton bertulang
MATERIAL RANGKA LANTAI : BETON BERTULANG

Material beton bertulang pada ragka lantai


JENIS SISTEM PEMBALOKAN: PEMBALOKAN SATU ARAH
MATERIAL RANGKA ATAP: KAYU

Menggunakan material kayu untuk merancang kerangka atap,


penggunaan material kayu sebagai atap akan maksimal sampai dengan panjang
bentang 12-16 m2 .
Kelebihan Dan Kekurangan Rangka Atap Kayu
Kelebihan
Mudah dikerjakan oleh tukang local
Bahan yang fleksibel, mudah dipotong, dibentuk, dandigunakan
Menampilkan kesan alami ketika diekspose
Kekurangan
Mudah terbakar dan terserang rayap
Mengalami proses mengembang dan menyusut
Bentang atap terbatas

JENIS ATAP: PELANA


Bentuk atau jenis pelana boleh dikatakan yang paling sederhana. Cuma terdapat 2 sisi
miring, dan sisi lainnya hanya berupa dinding segitiga yang mengerucut. Bentuk atap seperti
ini sangat digemari dari masa ke masa.
Untuk rumah dengan gaya tradisional ataupun modern, atap pelana ini juga sangat
cocok. Desain dari atap pelana tersebut memiliki kemiringan sekitar lebih 35. Kemiringan
tersebut dapat menciptakan ruangan yang ada di dalamnya (dalam plafondnya), dan cocok
pula untuk desain rumah daerah tropis. Daya serap radiasi dan panas dari matahasi amat
bagus, juga guyuran dari hujan akan segera dengan mudah mengalir ke bawah untuk
selanjutnya dibuah melalui selokan.

MATERIAL PENUTUP LANTAI: PARKET


Parquet biasa adalah sama jenis dengan solid Flooring yang terbuat dari kayu asli. hanya
yang membedakan adalah dari segi ukuran.
Ukuran standar parket biasa= 5cm x 20cm, 5cm x 25cm, 5cm x 30cm. (Lebar x Panjang)
Ukuran standar Parket Flooring= 9cm x 45cm up (Lebar x Panjang)
Cara memasang parket yaitu dengan menempelkannya pada permukaan lantai plester
menggunakan lem.

MATERIAL KUSEN, PINTU, DAN JENDELA: ALLUMUNIUM


Contoh kusen aluminium
11 Alasan memilih aluminium

1. Persediaan Terjamin
Sebagai salah satu bahan logam hasil fabrikasi, maka persediaan aluminium lebih terjamin
dari pada kayu yang merupakan produk alam. Selain itu aluminium terbuat dari bahan yang
dapat didaur ulang.

2. Jenisnya Beragam
Aluminium memiliki kekuatan konstruksi besar, bobotnya ringan dan kokoh, sehingga mudah
disesuaikan sesuai keperluan juga design yang diinginkan. Dari bahan dasar yang sama bisa
dihasilkan produk yang berbeda tergantung pada jenis campurannya.

3. Tidak Murahan
Dalam perkembangannya kini, tidak ada lagi kesan murah yang disandang aluminium akibat
bobotnya yang ringan dan suara berisik yang digunakan. Dengan memilih ketebalan yang
sesuai, bobot sebuah pintu aluminium tidak kalah dengan bobot pintu kayu.

4. Muai Susut Stabil


Aluminium memberikan kestabilan, respon dan pengendalian yang lebih baik terhadap cuaca.
Karakter inilah yang membedakan dengan jenis logam lain.

5. Standar Kualitas Jelas


Pengecekan kualitas aluminium dapat dilakukan dengan pengecekan fisik dan keindahan
tampilan. Pengecekan fisik meliputi ketebalan dan kekerasan

6 Motif Merekat Kuat


Pemberian motif yang beragam menambah tampilan atistik dan variatif. Kecanggihan metode
powder coating menambah kekokohan aluminium karena perekatannya yang kuat.

7. Bebas Rayap, Lapuk & Jamur


Rayap senang pada tempat lembab. Dengan memakai aluminium anda bebas menggunakan
bahan ini dibagian bangunan manapun termasuk kamar mandi.

8. Pesan & Pasang Praktis


Kusen dan Pintu aluminium dijual dalam ukuran standar atau ukuran tertentu. Dengan motif
dan warna variatif aluminium dapat dipesan sesuai selera.

9. Perbaikan Mudah
Jika terjadi kerusakan pada salah satu bagian, dapat diganti hanya pada bagian yang rusak
saja.
10 Harga Relatif Murah
Harga reatif murah karena tidak memerlukan finishing seperti pada kayu. Ditambah biaya
perawatan yang ringan karena cukup dirawat seperlunya saja. Rajin mengelapnya dengan lap
kering akan menjaganya tetap cemerlang.

11. Simpel & Modern


Tampilan aluminium yang simpel dan bersih jika dipadukan dengan kaca sangat pas
diaplikasikan pada bangunan modern. Untuk tampil natural pun bisa dengan memilih motif
kayu. Belakangan kusen berbahan alumunium menjadi pilihan .

MATERIAL PENUTUP PLAFOND: GYPSUM


Plafond gypsum merupakan salah satu jenis bahan yang disukai masyarakat saat ini
untuk menutup langit-langit rumah. Hal ini dikeranakan pada saat terpasang, plafond gypsum
cenderung memiliki permukaan yang terlihat seperti tanpa sambungan. Ukuran untuk plafond
gypsum adalah 122 cm x 244 cm. Untuk rangka, dapat menggunakan kaso maupun besi
hollow 20 mm x 40 mm atau 40 mm x 40 mm. Tetapi, plafond gypsum ini tidak tahan
terhadap air sehingga mudah rusak ketika terkena air atau rembesan air. Dan tidak semua
tukang dapat memasang plafond dengan bahan ini sehingga diperlukan keahlian khusus.

Rangka plafon untuk memasang gypsum Gypsum

MATERIAL PENUTUP ATAP: GENTENG KERAMIK


Yang disebut dengan genteng keramik, sebenarnya memiliki bahan yang sama dengan
genteng tradisional, yaitu dari tanah liat. Tetapi material tanah liat pada genteng keramik
disortir, dicetak, dan dipress dengan peralatan modern di pabrik besar, sehingga memiliki
kekuatan, kepresisian, dan kerapihan yang tinggi. Proses pemanasan juga dilakukan hingga
suhu 1200 derajad celcius, sehingga tanah liat berubah menjadi sangat keras menyerupai
keramik lantai.
Pilihan warna dan finishing glazuur pada genteng keramik juga jauh lebih beragam
dan halus, karena dilakukan secara mekanis dengan peralatan modern. Tidak heran, harganya
pun juga lebih mahal daripada genteng tradisional. Diperlukan 13-14 buah genteng / m2,
dengan harga Rp.7.800 s/d Rp.8.0000 per buah. Jenis-jenis genteng keramik biasa dinamai
sesuai dengan nama pabrikan masing-masing.
Tatacara Pelaksanaan Pekerjaan Penutup Atap Genteng Keramik

Persiapan

Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan penutup atap genteng
keramik.

Approval material yang akan digunakan.

Persiapan lahan kerja.

Persiapan material kerja, antara lain : zinkcalume, genteng ringan, nok atap, dynabolt,
sekrup, dll.

Persiapan alat bantu kerja, antara lain : schaffolding, waterpass, meteran, selang air,
bor listrik, cutting well, benang, dll.

Pengukuran

Terlebih dahulu lakukan survey lapangan untuk area yang akan dipasang penutup atap
genteng ringan dan penentuan leveling ketinggian rangka atap baja ringan.

Pasang penutup atap genteng keramik

Setelah seluruh kuda-kuda dan reng terpasang dengan benar (setting) dilanjutkan
dengan pemasangan penutup atap yaitu menggunakan genteng.

Sebelum penutup atap dipasang, semua kemiringan atap dan kelurusan akhiran reng
serta kuda-kuda diperiksa ulang, karena kalau kemiringan reng dan kuda-kuda tidak
sama mengakibatkan genangan air.

Pasang penutup atap pada posisi di atas reng, kemudian dilanjutkan pemasangan nok
atap.
Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan penutup atap adalah jarak reng sesuai
dengan aturan yang telah ditentukan (sesuai dengan ukuran spesifikasi bahan penutup
atap

DAFTAR PUSTAKA
https://sites.google.com/site/gambarmodelkusenaluminium/
https://lantai-kayu.blogspot.co.id/2013/05/apa-yang-di-maksud-parquetflooringatau.html
http://turantionline.blogspot.co.id/2012/05/karakteristik-material-untuk-plafond.html
http://metodebangunan.blogspot.co.id/2015/03/tatacara-pelaksanaan-pekerjaan-penutup.html
http://rooang.com/2014/10/serba-serbi-atap-nipah/
https://septanabp.wordpress.com/tag/genteng-keramik/
http://www.hdesignideas.com/2010/07/mengenal-profil-kusen-aluminum-dan.html
http://www.arsindo.com/artikel/atap-pelana/
http://artikelproperti.blogspot.com/2012/10/rangka-atap-kayu-kelebihan-kekurangan.html
Idham, Noor Cholis. Merancang Bangunan Gedung Bertingkat Rendah.Graha Ilmu.
Yogyakarta. 2012.
Schodek, Daniel L. Struktur.Eresco. Bandung. 1991.
Frick, Heinz. Ilmu Konstruksi Bangunan. Kanisius. Yogyakarta.1999

You might also like