You are on page 1of 10

Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3

Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014

SKRINING FITOKIMIA PADA BEBERAPA EKSTRAK DARI TUMBUHAN


BUGENVIL (Bougainvillea glabra), BUNGA SEPATU (Hibiscus rosa-sinensis L.), DAN
DAUN UNGU (Graptophylum pictum Griff.)

PHYTOCHEMICAL SCREENING ON SEVERAL EXTRACTS OF BUGENVIL


(Bougainvillea glabra), BUNGA SEPATU (Hibiscus rosa-sinensis L.), AND DAUN
UNGU (Graptophylum pictum Griff.)

Tukiran, Suyatno, dan Nurul Hidayati


Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya
Jl. Ketintang Surabaya (60231), Telp. 031-8298761

E-mail:btukiran@yahoo.com

Abstrak. Terkait hasil uji skrining fitokimia terhadap tiga tanaman obat, yaitu bugenvil, bunga
sepatu, dan daun ungu dapat dilaporkan beberapa catatan penting, yaitu: 1) Semua tumbuhan obat
tradisional tersebut diketahui mengandung senyawa fenolik baik pada ekstrak heksana, ekstrak
kloroform maupun ekstrak metanol, 2) Diketahui bahwa ketiga tanaman obat tradisional ini
mengandung senyawa steroid dan tidak triterpenoid pada ekstrak heksana, ekstrak kloroform, dan
ekstrak metanol, kecuali pada ekstrak metanol tanaman daun ungu, 3) Tanaman daun ungu
mengandung alkaloid hanya pada ekstrak metanol, dan tidak pada dua ekstrak lainnya. Literatur
mendukung laporan bahwa tanaman ini mempunyai kandungan kimia alkaloid (non toksik) dan
flavonoid (termasuk fenolik), 4) Penting dicatat bahwa ekstrak metanol tanaman bunga sepatu
mengandung komponen kimia steroid, alkaloid, fenolik, saponin dan tanin, dan tidak mengandung
senyawa triterpenoid dan flavonoid, 5) Yang menarik dicatat bahwa senyawa flavonoid justru
terkandung dalam ekstrak non polar heksana, kecuali pada tanaman bunga sepatu dan tidak ada
pada ekstrak polar metanol, dan 6) Semua ekstrak dari ketiga tanaman obat tersebut tidak
mengandung saponin, kecuali pada ekstrak kloroform bugenvil dan ekstrak metanol bunga sepatu.
Hal ini disebabkan kemungkinan saponin sudah mengalami proses hidrolisis selama perlakuan uji
skrining menjadi senyawa aglikonnya (steroid).

Kata kunci: Bugenvil, Bunga Sepatu, Daun Ungu, Fitokimia, Daun.

Abstract. Due to the results of phytochemical screening on three traditional medicine plants, i.e.
Bugenvil (Bougainvillea glabra), Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis Linn.), and Daun Ungu
(Graptophylum pictum Griff.) could be reported some important things as follows: 1) All of
traditional medicine plants contain phenolic compounds either on hexane, chloroform or methanol
extracts, 2) All of traditional medicine plants also contain steroid and not triterpenoid on hexane,
chloroform, and methanol extracts, except on methanol extract of Daun Ungu, 3) Daun Ungu only
consist of alkaloid on methanol extratct, but not on two other extracts, 4) It was the most important to
be recorded that methanol extract of Bunga Sepatu contain steroid, alkaloid, phenolic, saponin and
tannin, and not contain triterpenoid and flavonoid, 5) It is very interesting to be known that flavonoid
is contained on non polar hexane extract, except on hexane extract of Bunga Sepatu and is not
contained on polar methanol extract, and 6) All of extracts of traditional medicine plants above does
not consist of saponin, except on chloroform extract of Bugenvil and methanol extract of Bunga
Sepatu. This is happened due to saponin had undergone hydrolisis process become its aglycon
(steroid) during screening test conducted.

Keywords: Bugenvil, Bunga Sepatu, Daun Ungu, Phytochemical, Leafs.

B - 235
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014

PENDAHULUAN lalu disaring dan diminum hangat-hangat.


4) Keputihan (leucorrhea), ambil 9-15 g
Bougenville (Bougainvillea bunga bugenvil, lalu direbus dengan 400
glabra) atau sering disebut Bunga mL air hingga mendidih dan tersisa 200
Kertas merupakan nama salah satu bunga mL air, disaring dan diminum airnya. 5)
yang banyak tumbuh di sekitar kita. Bunga Sakit waktu haid dan darah haid
ini mempunyai karakteristik yang unik dan menggumpal, ambil 15 g bunga bugenvil
menarik serta patut kita ambil hikmahnya dan 15 g bunga ros atau mawar (Risa
untuk kehidupan kita sehari-hari bahwa ia chinensis Jacq.), 70 g lidah buaya (Aloe
tumbuh dengan bunga berwarna-warni vera) yang telah dikupas kulitnya, direbus
yang indah di kala musim panas/kemarau. 600 mL air hingga mendidih dan tersisa
Kemudian, tumbuhan ini akan 300 mL, lalu disaring dan airnya diminum
menggugurkan bunganya pada saat musim 2 kali dalam satu hari, dan 6) Haid tidak
hujan datang, lantas akan tumbuh tunas- teratur, ambil 9-15 g bunga bugenfil dan
tunas daun baru yang segar dan 15 g umbi rumput teki (Cyperus rotundus),
menyejukan pandangan lalu direbus dalam 400 mL hingga
(http://abdiguru.blogspot.com/2012/09/car mendidih dan tersisa 200 mL, lalu disaring
a-budidaya-bougenvile-1.html). Bentuk airnya dan diminum (http://pengobatan-
tumbuhan ini adalah pohon kecil yang alamiyah.blogspot.com/2014/04/manfaat-
sukar tumbuh tegak dan bercabang. khasiat-bunga-kembang-kertas-kehebatan-
Keindahannya berasal dari seludang bugenvil.htmL.)
bunganya yang berwarna cerah dan
menarik karena tumbuh dengan
rimbunnya. Seludang bunga ini kerap
dianggap sebagai bagian bunga, walaupun
bunganya yang benar adalah bunga kecil
yang terlindung oleh seludang tersebut.
Tumbuhan ini berbatang kayu (liana),
mempunyai duri berbentuk kait pada
batangnya, dengan tinggi tumbuhan bisa
capai 515 m, dengan ranting, daun dan
karangan bunga kerapkali mempunyai
rambut halus berwarna jingga.
Manfaat dan khasiat bunga Bunga sepatu (Hibiscus rosa-
bugenvil yang terkenal adalah sebagai sinensis L.) adalah tanaman semak dari
tanaman hias. Selain menjadi tanaman hias famili Malvaceae yang berasal dari Asia
di pekarangan rumah, pada umumnya Timur dan banyak ditanam sebagai
tumbuhan ini juga mempunyai banyak tanaman hias di daerah tropis dan
khasiat, seperti mengobati penyakit: 1) subtropis. Tanaman ini berbunga besar,
Bisul, caranya bunga bugenfil dan daun berwarna merah dan tidak berbau. Bunga
cocor bebek secukupnya, dicuci bersih dari berbagai kultivar dan hibrida bisa
kemudian dihaluskan dan ditempel ke berupa bunga tunggal (daun mahkota
daerah yang terkena bisul. 2) selapis) atau bunga ganda (daun mahkota
Menyegarkan badan, ambil 10 g bunga berlapis) yang berwarna putih hingga
bugenvil, kemudian direbus dengan 3 gelas kuning, oranye hingga merah tua atau
air hingga mendidih selama 15 menit, merah jambu.
kemudian airnya diminum pada pagi dan Nama daerah Bunga Sepatu antara
sore hari. 3) Hepatitis, caranya 15 g lain: bungong raya (Aceh), soma-soma
bugenvil direbus dengan 400 mL air (Nias), bunga bunga (Batak), kembang
hingga mendidih dan tersisa 200 mL air, wera (Sunda), bunga raya (Melayu),

B - 236
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014

kembang sepatu, worna-warni (Jawa), dan sehari dengan dosis yang sama. 4) Demam
waribang (Bali). Kembang sepatu malaria, rebus 50 g daun kembang sepatu,
memiliki rasa manis dan bersifat netral. 1/2 lembar daun pepaya (Carica papaya),
Bahan kimia yang terkandung dalam daun dan 10 g garam inggris (Sulfas
kembang sepatu diantaranya adalah magnesicus) dengan 1/2 liter air sampai
taraxeryl acetat. Selain itu, bunga kembang mendidih. Minum air rebusan saat masih
sepatu juga mengandung cyanidin hangat. 5) Gondongan (parotitis), cuci
diglucosida, hibisetin, zat pahit, dan lendir. bersih 30 g daun atau bunga kembang
Efek farmakologis yang dimiliki oleh sepatu, lalu rebus dengan 400 mL air
kembang sepatu diantaranya antiviral, sampai tersisa 200 mL. Saring air rebusan
antiradang (anti-inflamasi), antidiuretik, dan minum tiga kali sehari dengan dosis
menormalkan siklus haid, dan meluruhkan sama. 6) Infeksi saluran kemih, rebus 15
dahak. Bunga kembang sepatu juga g akar kembang sepatu, 25 g meniran
digunakan untuk mengobati air kencing (Phyllanthus urinaria L.), dan 30 g
bernanah (gonorrhoea), batuk berdahak sambiloto (Androqaphis panleulata) dalam
dan bernanah, batuk rejan (pertusis), bisul 600 mL air sampai tersisa 300 mL. Saring
(furunculus), bisul di kepala anak, borok air rebusannya, lalu minum dua kali sehari.
(ulcustripicum), disentri, haid tidak teratur 7) Keputihan, rebus 15 g bunga kembang
(irregular menstruation), infeksi saluran sepatu, 15 g jengger ayam (Celosia
kencing, keputihan (leucorrhoea), cristata L.), dan 30 g kulit delima segar
melancarkan haid (emenagog), radang atau 1 g kulit delima kering (Punica
saluran napas (bronkitis), dan tuberkulosis granaturn L.) dalam 500 mL air sampai
(TBC). Selain itu, daunnya digunakan tersisa 200 mL. Saring air rebusannya, lalu
untuk mengobati bisul, demam karena minum dua kali sehari. 8) Melancarkan
malaria, gondongan (parotitis), mimisan haid dan mengatasi haid tidak teratur,
(epistaxis), radang kulit (dermatitis), cuci bersih 3 kumtum bunga kembang
radang selaput lendir hidung, radang sepatu, lain giling sampai halus.
selaput mata (conjuctivitis), dan radang Tambahkan 150 mL air matang dan cuka
usus (enteritis). beras putih secukupnya. Saring airnya, lalu
Cara dan penyiapan obat minum dua sampai tiga kali sehari masing-
tradisional dari Bunga Sepatu antara lain: masing 100 mL. 9) Mimisan (epistaxis),
1) Air kemih bernanah (gonorrhoea), cuci rebus 30 kuntum bunga kembang sepatu
bersih 6 kuntum bunga sepatu dan 15 g kering dengan 500 mL air sampai tersisa
sambiloto (Androgaphis paniculata), lalu 200 mL. Saring air rebusan dan minum
rebus dalam 600 mL air sampai tersisa 300 dua kali sehari. 10) Radang selaput ikat
mL. Saring air rebusannya, lalu tambahkan mata (conjunctivitas), rebus 30 g akar
1 sendok makan madu dan minum tiga kali kembang sepatu dengan 400 mL air
dalam sehari. 2) Batuk lendir dan darah, sampai tersisa 200 mL. Saring air
cuci bersih 2 kuntum bunga kembang rebusannya lain minum. Cara lainnya,
sepatu dan diremas-remas. Kemudian, rebus 15 g daun kembang sepatu dalam
seduh dengan 400 mL air panas, lalu tutup 400 mL air sampai tersisa 200 mL. Saring
dalam cawan selama semalam. Saring air air rebusannya lain minum saat masih
esok harinya, tambahkan madu lalu minum hangat. 11) Radang usus (enteritis), rebus
pada pagi hari sebelum makan. 3) Batuk 25 g bunga kembang sepatu dan 50 g
rejan (pertussis) dan Radang Saluran sambiloto (Androgaphis paniculata) dalam
napas (bronkhitis), cuci bersih 2 kuntum 600 mL air sampai tersisa 300 mL. Saring
bunga kembang sepatu, lalu giling sampai air rebusannya, lalu minum dua kali dalam
halus. Tambahkan 100 mL air matang sehari. 12) Sariawan (aphthae), seduh 30
hangat dan sedikit garam, lalu peras. g daun kembang sepatu dengan 100 mL air
Saring dan minum air perasan dua kali mendidih selama 15 menit. Setelah dingin,

B - 237
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014

saring air rebusannya, lalu minum tiga kali tingginya hanya mencapai tiga meter dan
sehari dengan dosis sama. dan 13) biasanya tumbuh liar di pedesaan atau
Tuberkalosis (TBC), cuci bersih 3 kuntum ditanam sebagai tanaman hias. Daun ungu
bunga sepatu dan 30 g krokot (Portukzca cocok tumbuh di daerah dataran rendah
oleracea L), lalu giling sampai halus dan sampai ketinggian 1250 meter di atas
tambahkan 100 mL air panas. Saring dan permukaan laut.
minum air seduhan tiga kali sehari Tumbuhan Daun Ungu termasuk
bersama 1 sendok makan madu masing- dalam famili Acanthaceae dengan nama
masing dengan dosis sama. Catatan: spesies Graptophylum pictum (L.) Griff.
Wanita hamil dilarang minum rebusan Tumbuhan ini bersinonim dengan
tumbuhan obat ini. Setiap pengobatan Graptophyllum hortense Nees. Adapun
dilakukan secara teratur. Untuk penyakit nama umum/dagang tumbuhan ini adalah
berat, tetap konsultasikan dengan dokter Daun ungu dan nama daerah tumbuhan ini
(http://www.togasehat.com/2012/02/ masing-masing untuk daerah Sumatera:
khasiat-bunga-sepatu.htmL/16.08/27-6- Pudin (Simalur), Jawa : Daun ungu (Jawa
2014). Tengah), Handeleum (Sunda), Karaton
(Madura), Temen (Bali), Kadi-kadi atau
kobi-kobi (Ternate), dan Dongo-dongo
(Tidore). Tanaman ini mempunyai
kandungan kimia antara lain alkaloid non
toksik, flavonoid, glikosid, steroid,
saponin, tanin, kalsium oksalat, asam
formiat, dan lemak. Dengan berbagai
kandungan kimiawinya
Tanaman Bunga ini,Sepatu
daun ungu
mempunyai sifat sebagai antiinflamasi,
peluruh air seni, mempercepat pemasakan
Daun Ungu merupakan tumbuhan bisul, pencahar ringan, pelembut kulit
perdu, berumur menahun, dengan tinggi kaki, melunakkan feses dan
sekitar 2 m. Tumbuhan ini berbatang aerial mengempiskan wasir.
dan berbatang tegak, berkayu, berbentuk Cara dan penyiapan obat
silindris, dengan warna ungu kehijauan, tradisional dari tanaman Daun Ungu antara
serta bagian dalam solid, memiliki lain: 1) Sembelit, rebus 7 helai daun ungu
permukaan licin dan percabangan dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal
simpodial (batang utama tidak tampak setengah. Setelah dingin, saring dan
jelas), dengan arah cabang miring ke atas. minum sekaligus pada pagi hari,
Tumbuhan Daun Ungu berdaun tunggal, 2) Ambeien, 15 helai daun ungu, seibu jari
tersusun saling berhadapan (folia oposita), kunyit, dan sedikit gula aren direbus
berwarna ungu tua, dengan panjang 1525 dengan 4 gelas air sampai airnya tinggal
cm dan lebar 511 cm, dengan helaian setengah. Saring dan minum 2x sehari,
daun tipis tegar, berbentuk bulat telur masing-masing 1 gelas, 3) Wasir, 10 g
dengan ujung runcing dan pangkal daun ungu segar dicuci bersih lalu direbus
meruncing (acuminatus), memiliki tepi dalam 2 gelas air sampai air rebusan
rata, pertulangan menyirip (pinnate) dan tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan
permukaan mengkilat (nitidus). Sementara, minum air rebusan pagi dan sore masing-
bunganya majemuk dan muncul dari ujung masing gelas, 4) Bisul, beberapa helai
batang (terminalis). Buah tumbuhan Daun daun ungu dicuci lalu ditumbuk halus.
Ungu berbentuk kotak sejati (capsula) dan Oleskan pada bisul atau oleskan 2 lembar
lonjong, berwarna ungu kecoklatan, daun ungu dengan minyak kelapa
sedangkan bentuk bijinya bulat-berwarna secukupnya, kemudian dipanggang di atas
putih. Akar tunggang tumbuhan ini api dan tempelkan pada bisul ketika masih

B - 238
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014

hangat, 5) Demam karena perut kotor, handeuleum-dan-semua-khasiat.html,


sebanyak 7 helai daun ungu, 5 iris diakses 3-3-2014, 20.19).
temulawak direbus dengan segelas air.
Saring dan minum 1 kali dalam sehari, 6)
Batu empedu, sebanyak 7 helai daun
ungu, beberapa helai daun urat direbus
dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal
setengah. Ramuan ini untuk diminum 2
kali dalam sehari, 7) Haid tidak lancar,
segenggam bunga daun handeuleum yang
sudah dikeringkan, direbus dengan 4 gelas
air hingga tersisa 1 gelas air rebusan.
Minum seperti kita minum teh 3x sehari.
Catatan: Sebaiknya diminum menjelang
haid, 8) Bengkak karena terpukul, kulit
batang daun ungu ditumbuk halus lalu METODE PENELITIAN
letakkan di bagian yang bengkak. Bahan Alat dan Bahan
tersebut lalu diletakkan di atas bagian Alat yang digunakan dalam
tubuh yang bengkak kemudian dibalut dan penelitian ini mencakup: blender, pisau,
diganti 2 kali dalam sehari, 9)s Rematik / neraca O-hauss, gelas kimia 100 mL,
Encok: Segenggam daun ungu dicuci lalu corong gelas, tabung reaksi, pipet tetes,
ditumbuk dan oleskan pada bagian yang pelat tetes, tripot/kaki tiga, batang
sakit, 10) Memar, kulit batang dibersihkan pengaduk, penangas air, dan lain-lain.
lalu ditumbuk halus kemudian dibalurkan Sementara, bahan yang digunakan
dan dibalut dengan perban pada daerah dalam penelitian ini meliputi: sampel
yang memar dan diganti 2 kali sehari, 11) berupa serbuk kering dari daun bunga
Melancarkan buang air seni, 1-2 sepatu, daun bunga bugenvil, dan daun
genggam daun ungu dan adas pulowaras, ungu, asam klorida (HCl) pekat, asam
ditumbuk bersama sampai halus, kemudian sulfat pekat, asam sulfat (H2SO4) 2N,
dioleskan pada bagian perut seperti param, ferriklorida (FeCl3) 1%, kloroform,
12) Bisul di payudara, daun wungu segar amoniak, logam Mg, metanol 60-80%,
dicuci lalu oleskan santan kelapa. Bahan etanol 70%, aquadest, reagen
tersebut kemudian dilayukan di atas api. Liebermann-Burchard, reagen Mayer,
Hangat-hangat letakkan di atas payudara reagen Dragendorff, dan reagen
yang bisulan, 13) Bengkak dan Wagner.
mematangkan bisul, daun wungu
secukupnya dicuci bersih lalu dipipis Prosedur Penelitian
bersama gula merah secukupnya sampai a. Penyiapan Ekstrak Heksana,
menjadi adonan seperti bubur. Letakkan Kloroform, dan Metanol dari Daun
diatas bagian tubuh yang bengkak atau Tanaman Bugenvil, Bunga Sepatu,
bisul kemudian dibalut. Ganti 2 3 kali dan Daun Ungu
sehari, Daun segar dioleskan minyak Daun segar secukupnya dari
kelapa lalu dilayukan di atas api ketiga tanaman masing-masing
Tempelkan pada bisul atau bengkak, dan dibersihkan, dipotong kecil-kecil, lalu
14) Sakit telinga, daun wungu segar dikeringanginkan. Setelah kering
secukupnya dicuci bersih lalu dibilas kemudian digiling atau diblender untuk
dengan air matang. Tumbuk sampai lumat, mendapatkan serbuk kering sebanyak 5
lalu peras. Air yang terkumpul digunakan g. Sebanyak 5 g serbuk tersebut
untuk menetesi telinga (http://herbal- masing-masing dimasukkan ke dalam
obat.blogspot.com/2013/03/manfaat- gelas kimia 100 mL untuk diekstraksi

B - 239
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014

atau dimaserasi dengan cara merendam bagian yang sama, lalu masukkan ke
serbuk tersebut ke dalam masing- dalam tabung reaksi, dan tambahkan
masing 30 mL heksana teknis, 30 mL masing-masing 3 tetes asam sulfat 2
kloroform teknis, dan 30 mL metanol N, kocok dan diamkan beberapa
60-80%, dan biarkan semalam atau 24 menit hingga terpisah. Bagian atas
jam. Selanjutnya, masing-masing hasil dari masing-masing filtrat diambil
maserasi disaring menggunakan kertas dan diuji dengan pereaksi Meyer,
saring dan filtrat yang dihasilkan Wagner, dan Dragendorf.
dipekatkan dengan cara diuapkan dalam Terbentuknya endapan jingga,
penangas air atau vacuum rotary cokelat, dan putih pada masing-
evaporator untuk menghasilkan ekstrak masing hasil uji menunjukkan
kental heksana, ekstrak kloroform, dan adanya alkaloid.
ekstrak metanol dari ketiga jenis 2. Identifikasi Fenolik (Harborne,
tanaman tersebut. 1987)
Sampel sebanyak 1 mL dididihkan
b. Uji Fitokimia terhadap Ekstrak dengan 20 mL air di atas penangas
Heksana, Kloroform, dan Metanol air, lalu disaring. Filtrat yang
dari Ketiga Tumbuhan (Tukiran, diperoleh, ditambahkan beberapa
2011). tetes (2-3 tetes) FeCl3 1% dan
Ekstrak-ekstrak ini selanjutnya terbentuknya warna hijau, merah,
disebut sebagai SAMPEL, kemudian kuning, orange, biru atau hitam
dilakukan uji fitokimia untuk menunjukkan adanya fenolik.
mengetahui komponen kimianya 3. Identifikasi Flavonoid (Harborne,
masing-masing mencakup uji alkaloid, 1987)
steroid/triterpenoid, fenolik, flavonoid, Sampel sebanyak 1 mL dicampur
tanin, dan saponin dengan langkah dengan 3 mL etanol 70%, lalu
prosedur masing-masing sebagai dikocok, dipanaskan, dan dikocok
berikut. lagi kemudian disaring. Filtrat yang
1. Identifikasi Steroid/Triterpenoid diperoleh, kemudian ditambah Mg
(Harborne, 1987) 0,1 g dan 2 tetes HCl pekat.
Sampel sebanyak 1 mL dicampur Terbentuknya warna merah pada
dengan 3 mL kloroform atau 3 mL lapisan etanol menunjukkan adanya
etanol 70% dan ditambah 2 mL asam flavonoid.
sulfat pekat dan 2 mL asam asetat 4. Identifikasi Saponin (Harborne,
anhidrat (reagen Liebermann- 1987)
Burchard). Perubahan warna dari Sampel sebanyak 1 mL dididihkan
ungu ke biru atau hijau menunjukkan dengan 10 mL air dalam penangas
adanya steroid atau terbentuknya air. Filtrat dikocok dan didiamkan
warna merah kecoklatan pada antar selama 15 menit. Terbentuknya busa
permukaan menunjukkan adanya yang stabil (bertahan lama) berarti
triterpenoid. positif terdapat saponin.
2. Identifikasi Alkaloid dengan Metode 6. Identifikasi Tanin (Edeoga et al.,
Culvenor-Fitzgerald (Harborne, 2005)
1987) Sampel sebanyak 1 mL dididihkan
Sampel sebanyak 1 mL dicampur dengan 20 mL air di atas penangas
dengan 1 mL kloroform dan 1 mL air, lalu disaring. Filtrat yang
amoniak dimasukkan ke dalam diperoleh, ditambahkan beberapa
tabung reaksi, lalu dipanaskan di atas tetes (2-3 tetes) FeCl3 1% dan
penangas air, dikocok dan disaring. terbentuknya warna coklat kehijauan
Filtrat yang diperoleh dibagi tiga

B - 240
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014

atau biru kehitaman menunjukkan flavonoid menurut strukturnya


adanya tanin. merupakan turunan senyawa induk
flavon, yakni nama sejenis flavonoid
HASIL DAN PEMBAHASAN yang terbesar jumlahnya dan juga lazim
Uji (skrining) fitokimia merupakan ditemukan. Sebagian besar flavonoid
salah satu langkah penting dalam upaya yang terdapat pada tumbuhan terikat
mengungkap potensi sumber daya pada molekul gula sebagai glikosida
tumbuhan. Hasil analisis fitokimia dapat dan dalam bentuk campuran, jarang
memberikan petunjuk tentang keberadaan sekali dijumpai dalam (berupa)
komponen kimia (senyawa) jenis golongan senyawa tunggal. Disamping itu sering
steroid/triterpenoid, alkaloid, fenolik, ditemukan campuran yang terdiri dari
flavonoid, saponin, dan tanin pada flavonoid yang berbeda kelas. Misalnya
tumbuhan. Berikut adalah penjelasan antosianin dalam mahkota bunga yang
singkat mengenai karakteristik masing- berwarna merah, hampir selalu disertai
masing senyawa sebagaimana dijelaskan di senyawa flavon atau flavonol yang tak
bawah ini (Ansyari, 2007). berwarna. Dewasa ini diperkirakan
a. Alkaloid, merupakan senyawa organik telah berhasil diisolasi sekitar 3.000
bahan alam yang terbesar jumlahnya senyawa flavonoid, yang memiliki
baik dari segi jumLah maupun berbagai macam bioaktivitas, seperti
sebarannya. Alkaloid dapat antiinflamasi, antikanker, antifertilitas,
didefinisikan sebagai kelompok antiviral, antidiabetes, antidepresant,
senyawa yang bersifat basa (alkalis), diuretic, dll.
karena mengandung atom nitrogen yang c. Fenolik, merupakan senyawa yang
berasal dari tumbuhan maupun hewan. banyak ditemukan pada tumbuhan.
Harborne dan Turner (1984, dalam Fenolik memiliki cincin aromatik
Trengginas, F. (2012) mengungkapkan dengan satu atau lebih gugus hidroksil
bahwa tidak satupun definisi alkaloid (OH-) dan gugus-gugus lain
yang memuaskan, tetapi umumnya penyertanya. Senyawa ini diberi nama
alkaloid adalah senyawa metabolid berdasarkan nama senyawa induknya,
sekunder yang bersifat basa, yang fenol. Senyawa fenol kebanyakan
mengandung satu atau lebih atom memiliki gugus hidroksil lebih dari satu
nitrogen dengan sepasang elektron sehingga disebut sebagai polifenol.
bebasnya, dalam bentuk cincin Fenol biasanya dikelompokkan
heterosiklik dan bersifat aktif biologis berdasarkan jumlah atom karbon pada
menonjol. Struktur alkaloid beraneka kerangka penyusunnya. Kelompok
ragam mulai dari yang sederhana terbesar dari senyawa fenolik adalah
sampai rumit, dan efek biologisnya flavonoid, merupakan senyawa yang
yang menyegarkan tubuh sampai toksik. secara umum dapat ditemukan pada
Satu contoh yang sederhana adalah semua jenis tumbuhan. Kuinon adalah
nikotina yang dapat menyebabkan senyawa turunan fenolik yang berwarna
penyakit jantung, kanker paru-paru, dan mempunyai kromofor kasar.
kanker mulut, tekanan darah tinggi, dan Identifikasi hasil positif senyawa ini
gangguan terhadap kehamilan dan yaitu adanya perubahan warna larutan
janin. menjadi merah, violet, atau merah-ungu
b. Flavonoid, adalah suatu kelompok (Harborne, 1987).
senyawa fenol yang terbanyak terdapat d. Triterpenoid, pada awalnya merupakan
di alam. Senyawa-senyawa ini suatu golongan senyawa yang hanya
bertanggung jawab terhadap zat warna terdiri dari unit isoprene, yang lazimnya
merah, ungu, biru, dan sebagian zat bergabung secara head to tail (kepala
warna kuning dalam tumbuhan. Semua ke ekor), dan biasa disebut isoprenoid.

B - 241
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014

Terpenoid merupakan senyawa yang saponin ketika dilakukan uji skrining


dapat saja mengandung gugus fungsi fitokimia. Saponin ini terdiri dari dua
hidroksil, aldehid, dan keton. kelompok, yaitu: saponin triterpenoid
Berdasarkan jumLah unit isoprene yang dan saponin steroid. Saponin yang
dikandungnya, senyawa terpenoid banyak digunakan dalam kehidupan
terbagi atas: 1) monoterpen (dua unit manusia, salah satunya adalah untuk
isoprene), 2) seskuiterpen (tiga unit bahan pencuci kain (batik) dan sebagai
isoprene), 3) diterpena (empat unit shampoo. Saponin dapat diperoleh dari
isoprene), 4) triterpena (enam unit tumbuhan melalui metoda ekstraksi dan
isoprene), 5) tetraterpena (delapan unit isolasi.
isoprene), dan 6) politerpena (banyak g. Tanin, merupakan senyawa yang
unit isoprene). Senyawa ini berfungsi tersebar luas dalam berbagai jenis
sebagai pengatur pertumbuhan (misal tumbuhan, memiliki peran proteksi
dari kelompok seskuiterpenoid, abisin terhadap predator (sebagai pestisida)
dan giberelin), karotenoid sebagai dan mengatur pertumbuhan suatu
pewarna dan memiliki peran dalam tumbuhan. Tanin merupakan gambaran
membantu proses fotosintesis. umum untuk senyawa golongan polimer
Kegunaannya dalam bidang farmasi fenolik (polifenol) (Cowan, 1999 dalam
seringkali digunakan sebagai bahan Mustarichie, dkk., 2011), contohnya (-)-
baku/simplisia pembuatan obat. epicathecin gallate dan (-)-
e.Steroid, adalah suatu kelompok senyawa epigallocathecin gallate. Tanin
yang mempunyai kerangka dasar memiliki berat molekul dari 500 hingga
siklopentanoperhidrofenantrena, yang lebih dari 3000 (misal ester dari asam
memiliki empat cincin terpadu (biasa galat) dan hingga 20000 (biasa disebut
ditandai cincin A, B, C dan D). proanthosianidin). Untuk mengetahui
Senyawa golongan ini mempunyai efek senyawa tanin dapat digunakan larutan
fisiologis tertentu, beberapa diantaranya FeCl3. Perubahan warna coklat
yang sangat umum dikenal adalah kekuningan dari larutan FeCl3 menjadi
kolesterol, suatu senyawa steroid coklat kehijauan atau biru kehitaman
hewani yang terdapat paling meluas dan menunjukkan adanya tanin. Menurut
dijumpai pada hampir semua jaringan Syarifuddin (1994 dalam Mustarichie,
hewan dan manusia. Batu kandung dkk., 2011) disampaikan bahwa hal ini
kemih dan kuning telur merupakan terjadi disebabkan karena terbentuknya
sumber yang kaya akan senyawa ini. Fe3+-tanin dan Fe3+-polifenol. Atom
Hormon seks yang dihasilkan terutama oksigen pada senyawa tanin atau
dalam testes dan indung telur adalah polifenol memiliki pasangan elektron
suatu steroid juga. Hormon jantan bebas yang mampu menyumbangkan
(testosteron) disebut androgen dan elektronnya kepada Fe3+ yang
hormon betina (progesteron) disebut mempunyai orbital d yang kosong
estrogen, sementara hormon kehamilan untuk membentuk ikatan kovalen
dikenal progestin. koordinat sehingga menjadi senyawa
f. Saponin, merupakan senyawa glikosida kompleks.
kompleks, yaitu senyawa hasil
kondensasi suatu gula dengan suatu Sementara itu, uji (skrining)
senyawa hidroksil organik yang apabila fitokimia telah dilakukan terhadap serbuk
dihidrolisis akan menghasilkan gula daun kering dari tumbuhan obat, yaitu
(glikon) dan non-gula (aglikon) serta bugenvil, bunga sepatu, dan daun ungu
busa. Timbulnya busa inilah yang dan hasilnya dapat disajikan pada tabel
menjadikan mudahnya indikasi adanya berikut.

B - 242
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014

Tabel. Hasil Uji Skrining Fitokimia terhadap Tiga Daun Tumbuhan Obat
Bugenvil Bunga Sepatu Daun Ungu
No Uji Fitokimia
Hx CHCl3 MeOH Hx CHCl3 MeOH Hx CHCl3 MeOH
Steroid/
1 +/- +/- +/- +/- +/- +/- +/- +/- -/+
Triterpenoid
2 Alkaloid:
a. Mayer - - - - - + - - +
b. Dragendroff + - + + - + - - +
c. Wagner - - - - + + - - +
3 Fenolik + + + + + + + + +
4 Flavonoid + + - - - - + - -
5 Saponin - + - - - + - - -
6 Tanin - - + - - + - - -
Keterangan:
Hx = Heksana, CHCl3 = Kloroform, dan MeOH = Metanol

Terkait hasil uji skrining fitokimia metanol pada ketiga tumbuhan obat
terhadap tiga tanaman obat, yaitu bugenvil, tersebut, 6) Semua ekstrak dari ketiga
bunga sepatu, dan daun ungu dilaporkan tanaman obat tersebut tidak mengandung
beberapa catatan penting, yaitu: 1) Semua saponin, kecuali pada ekstrak kloroform
tumbuhan obat tersebut diketahui bugenvil dan ekstrak metanol bunga
mengandung senyawa fenolik baik pada sepatu. Hal ini disebabkan kemungkinan
ekstrak heksana, ekstrak kloroform saponin sudah mengalami proses hidrolisis
maupun ekstrak metanol, 2) Diketahui selama perlakuan uji skrining menjadi
bahwa ketiga tanaman obat tradisional ini senyawa aglikonnya (steroid).
mengandung senyawa steroid dan tidak
triterpenoid pada ekstrak heksana, ekstrak SIMPULAN
kloroform, dan/atau ekstrak metanol, Dari hasil uji skrining fitokimia
kecuali pada ekstrak metanol tanaman terhadap ekstrak heksana, kloroform, dan
daun ungu, 3) Tanaman daun ungu metanol dari tanaman bugenvil, bunga
mengandung alkaloid hanya pada ekstrak sepatu dan daun ungu dilaporkan bahwa
ekstrak metanol, dan tidak pada dua semua ekstrak mengandung senyawa
ekstrak lainnya. Literatur mendukung fenolik. Disamping itu senyawa steroid
laporan bahwa tanaman ini mempunyai dan tidak triterpenoid juga terkandung
kandungan kimia alkaloid (non toksik) dan pada semua ekstrak dari tiga tanaman obat
flavonoid (termasuk fenolik), 4) Penting tersebut, kecuali pada ekstrak metanol
dicatat bahwa ekstrak metanol tanaman tanaman daun ungu. Disisi lain, ekstrak
bunga sepatu mengandung komponen metanol tanaman bunga sepatu justru
kimia steroid, alkaloid, fenolik, saponin mengandung semua komponen kimia
dan tanin, dan tidak mengandung senyawa (steroid, alkaloid, fenolik, saponin, dan
triterpenoid dan flavonoid, 5) Yang tanin), kecuali senyawa triterpenoid dan
menarik dicatat bahwa senyawa flavonoid flavonoid.
justru terkandung dalam ekstrak non polar
heksana, kecuali pada ekstrak heksana SARAN
tanaman bunga sepatu dan tidak ada pada Perlu dilakukan penelitian lebih
ekstrak polar metanol. Kemungkinan lanjut dan mendalam untuk mengetahui
struktur flavonoid disini telah tersubstitusi komponen-komponen kimia yang
oleh gugus metil maupun prenil dan tidak terkandung dalam ketiga tanaman obat
lagi tersubstitusi oleh gugul glikosil yang tersebut melalui serangkaian kegiatan
menyebabkan tidak terdapat pada ekstrak ekstraksi, isolasi, dan elusidasi struktur

B - 243
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014

senyawa hasil isolasi dan kajian ilmu Harborne, J. B., 1987. Metode Fitokimia.
kimia termasuk bioaktivitasnya. Penuntun Cara Modern
Menganalisis Tumbuhan.
UCAPAN TERIMA KASIH Terjemahan K. Padmawinata
& I. Soediro, Penerbit ITB,
Tulisan ini merupakan bagian kecil dari Bandung.
hasil penelitian yang didanai oleh Islamic Mustarichie, R., Ida Musfiroh, dan Jutti
Development Bank (IDB) bekerjasama Levita, (2011). Metode
dengan Prog Desentralisasi, Direktorat Penelitian Tanaman Obat:
Penelitian dan Pengabdian Kepada Teori dan Implementasi
Masyarakat, Direktorat Jenderal Penelitian Tanaman untuk
Pendidikan Tinggi, Kemendikbud, dengan Pengobatan, PT. Widya
nomor SK Rektor Unesa: Padjadjaran, Bandung.
097/UN38/HK/LT/2014, tertanggal 25 Trengginas, F., 2012. Metode Ekstraksi
Februari 2014. Untuk ini, penulis dan Uji Fitokimia Pada Genjer
menyampaikan banyak terima kasih atas (Limnocharis Flava),
dukungan dana tersebut. Kami juga Departemen Teknologi Hasil
mengucapkan terima kasih pada Perairan, Fakultas Perikanan
mahasiswa bimbingan yang ikut dan Ilmu Kelautan, Institut
mendukung kelancaran dan keberhasilan Pertanian Bogor.
dalam penelitian ini. Tukiran, 2013. Phytochemical Analysis of
Some Plants In Indonesia,
Journal of Biology,
DAFTAR ACUAN Agriculture and Healthcare,
3(4), pp. 6-10.
Cowan, 1999. Plant Product as http://abdiguru.blogspot.com/2012/09/cara
Antimicrobial Agents, Clinical -budidaya-bougenvile-1.htmL)
Microbiology Reviews, 12(4), (diakses 10-3-2014.
pp. 564582. http://www.togasehat.com/2012/02/khasiat
Edeoga, H.O., D.E. Okwu & B.O. -bunga-sepatu.html/(diakses
Mbaebie., 2005. 16.08/27-6-2014).
Phytochemical Constituents of http://herbal-
Some Nigerian Medicinal obat.blogspot.com/2013/03/ma
Plants. African Journal of nfaat-handeuleum-dan-semua-
Biotechnology. 4(7), pp. 685- khasiat.html, diakses 3-3-2014,
688. 20.19).

B - 244

You might also like