You are on page 1of 5

Ekonomi Islam : Pengertian, Tujuan, Prinsip dan Perbedaannya dengan

Ekonomi Konvensional

A. Pengertian Ekonomi Islam

Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang perilakunya
diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana dirangkum
dalam rukun iman dan rukun Islam. Islam menganjurkan umatnya untuk melakukan kegiatan
bisnis (berusaha) guna memenuhi kebutuhan sosial-ekonomi mereka. Rasulullah SAW sendiri
terlibat di dalam kegiatan bisnis selaku pedagang bersama istrinya Khadijah

Penggunaan istilah ekonomi islam digunakan bergantian dan memiliki makna yang sama dengan
ekonomi syariah. Oleh karena itu, pengertian ekonomi islam juga semakna dengan pengertian
ekonomi syariah.
1. Pengertian Ekonomi Islam menurut Bahasa :
Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang perilakunya
diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana dirangkum
dalam rukun iman dan rukun Islam.
2. Pengertian Ekonomi Islam menurut Istilah :
Pengertian ekonomi Islam adalah segala aktivitas perekonomian beserta aturan-aturannya yang
didasarkan kepada pokok-pokok ajaran Islam tentang ekonomi.

3. Pengertian Ekonomi Islam menurut para ahli :

Pengertian Ekonomi Islam menurut Muhammad Abdul Manan adalah cabang ilmu pengetahuan
sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat yang diangkat dari nilai-nilai
islam. Beliau mengatakan bahwa ekonomi islam merupakan bagian dari suatu tata kehidupan
lengkap yang didasarkan pada empat bagian nyata dari pengetahuan, yaitu Alquran, sunnah, ijma
dan qiyas.

Menurut M.M. Matewally, Pengertian Ekonomi Islam ialah ilmu yang mempelajari perilaku
muslim dalam suatu masyarakat islam yang mengikuti Alquran, Sunnah, Qiyas dan Ijma. Beliau
memberikan alasan bahwa dalam ajaran islam tersebut, perilaku seseorang dan masyarakat
dikendalikan ke arah bagaimana memenuhi kebutuhan dan menggunakan sumber daya yang ada.

Hasanuz Zaman mengungkapkan Pengertian Ekonomi Islam yaitu pengetahuan, aplikasi dan
aturan syariah yang mencegah ketidakadilan dalam permintaan dan pembuangan sumber daya
material untuk memberikan kepuasan kepada manusia dan memungkinkan mereka untuk
melakukan kewajiban mereka kepada Allah dan masyarakat.

Pengertian Ekonomi Islam menurut Monzer Kahf adalah bagian dari ilmu ekonomi yang
memiliki sifat interdisipliner dalam arti kajian ekonomi islam tidak dapat berdiri sendiri tetapi
perlu penguasaan yang baik dan mendalam terhadap ilmu-ilmu syariah dan ilmu pendukungnya,
yang lintas keilmuan termasuk di dalamnya terhadap ilmu-ilmu yang berfungsi sebagai tool of
analysis; seperti matematika, statistik, logika, ushul fiqh.

Menurut M. N. Siddiqi, Pengertian Ekonomi Islam ialah "pemikir muslim" respon terhadap
tantangan ekonomi zaman mereka. Dalam upaya ini mereka dibantu oleh Alquran dan sunnah
serta dengan alasan dan pengalaman

Dawam Rahardjo mengatakan Pengertian Ekonomi Islam dapat dibagi kedalam tiga arti.
Pertama, yang dimaksud ekonomi islam adalah ilmu ekonomi yang berdasarkan nilai atau ajaran
islam. Kedua, yang dimaksud ekonomi islam ialah sebagai suatu sistem. Sistem menyangkut
pengaturan yaitu pengaturan kegiatan ekonomi dalam suatu masyarakat atau negara berdasarkan
suatu cara atau metode tertentu. Ketiga, ekonomi islam dalam pengertian perekonomian umat
islam. Ketiga wilayah tersebut, yaitu teori, kegiatan dan sistem ekonomi umat islam merupakan
tiga pilar yang harus membentuk sebuah sinergi.

B. Tujuan Ekonomi Islam

Segala aturan yang diturunkan Allah swt dalam system Islam mengarah pada tercapainya
kebaikan, kesejahteraan, keutamaan, serta menghapuskan kejahatan, kesengsaraan, dan kerugian
pada seluruh ciptaan-Nya. Demikian pula dalam hal ekonomi, tujuannya adalah membantu
manusia mencapai kemenangan di dunia dan di akhirat.

Tujuan Ekonomi Islam berdasarkan konsep dasar dalam islam yaitu tauhid dan berdasarkan
rujukan pada Alquran dan Sunnah adalah :

1. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia yaitu papan, sandang, pangan kesehatan dan pendidikan
untuk setiap lapisan masyarakat.
2. Memastikan kesamaan kesempatan bagi semua orang.
3. Mencegah terjadi pemusatan kekayaan dan meminimalkan ketimpangan dana distribusi
pendapatan dan kekayaan di masyarakat.
4. Memastikan untuk setiap orang kebebasan untuk mematuhi nilai-nilai moral.
5. Memastikan stabilitas dan juga pertumbuhan ekonomi.
C. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam

Secara garis besar ekonomi Islam memiliki beberapa prinsip dasar:


1. Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau anugerah dari Allah SWT kepada
manusia.
2. Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu.
3. Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerjasama.
4. Ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh segelintir orang
saja.
5. Ekonomi Islam menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan untuk
kepentingan banyak orang.
6. Seorang muslim harus takut kepada Allah swt dan hari penentuan di akhirat nanti.
7. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab).
8. Islam menolak riba dalam bentuk apapun

D. Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional

Selanjutnya kita akan membahas mengenai perbedaan umum antara ekonomi Islam dan
Konvensional yang dapat diterangkan dalam tabel berikut:

Ilmu Ekonomi Islam Ilmu Ekonomi Konvensional


Manusia sosial namun religius Manusia sosial
Menangani masalah dengan menentukan Menangani masalah sesuai dengan
prioritas keinginan individu
Pilihan alternative kebutuhan dituntun Pilihan alternative kebutuhan dituntun oleh
dengan nilai Islam kepentingan individu/egois
Sistem pertukaran dituntun oleh etika Islami Pertukaran dituntun oleh kekuatan pasar

Berdasarkan tabel diatas dijelaskan bahwasanya dalam ekonomi Islam tidak hanya mempelajari
individu sosial tetapi juga bakat religius mereka. Perbedaan timbul berkenaan pilihan dimana
ilmu ekonomi Islam dikendalikan oleh nilai-nilai dasar Islam sedangkan ekonomi konvensional
dikendalikan oleh kepentingan individu.

Saat ini kita membagi sistem ekonomi konvensional menjadi 2 jenis yaitu kapitalisme dan
sosialisme. Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang secara jelas ditandai oleh berkuasanya
uang atau modal yang dimiliki seseorang sedangkan sosialisme adalah suatu sistem ekonomi
yang secara jelas ditandai dengan berkuasanya pemerintah dalam kegiatan ekonomi yang
menghapus penguasaan faktor-faktor produksi milik pribadi. Adapun perbedaan antara sistem
ekonomi kapitalisme dan sosialisme dengan sistem ekonomi islam dapat diterangkan dengan
tabel dibawah ini :

Ekonomi Islam Ekonomi Kapitalis


Bersumber dari Al-quran, As-sunnah, dan Bersumber dari pikiran dan pengalaman
ijtihad manusia
Berpandangan dunia holistik Berpandangan dunia sekuler
Kepemilikan individu terhadap uang/modal Kepemilikan individu terhadap modal/uang
bersifat nisbi bersifat mutlak
Mekanisme pasar bekerja menurut maslahat Mekanisme pasar dibiarkan bekerja sendiri
Kompetisi usaha dikontrol oleh syariat Kompetisi usaha bersifat bebas dan
melahirkan monopoli
Kesejahteraan bersifat jasmani, rohani, dan Kesejahteraan bersifat jasadiah
akal
Motif mencari keuntungan diakui lewat Motif mencari keuntungan diakui tanpa ada
cara-cara yang halal batasan yang berlaku
Pemerintah aktif sebagai pengawas, Pemerintah sebagai penonton pasif yang
pengontrol, dan wasit yang adil dalam netral dalam kegiatan ekonomi
kegiatan ekonomi
Pemberlakuan distribusi pendapatan Tidak dikenal distribusi pendapatan secara
merata

Ekonomi Islam Ekonomi Sosialis


Bersumber dari Al-quran, As-sunnah, dan Bersumber dari hasil pikiran manusia
ijtihad filsafat dan pengalaman
Berpandangan dunia holistik Berpandangan dunia sekuler ekstrim atau
atheis
Kepemilikan individu terhadap uang/modal Membatasi bahkan menghapuskan
bersifat nisbi kepemilikan individu atas modal
Mekanisme pasar bekerja menurut maslahat Perekonomian dijalankan lewat perencanaan
pusat oleh negara
Kompetisi usaha dikontrol oleh syariat Tidak berlaku mekanisme harga melainkan
disesuaikan dengan kegunaan barang bagi
masyarakat
Kesejahteraan bersifat jasmani, rohani, dan Negara berperan sebagai pemilik, pengawas,
akal dan penguasa utama perekonomian
Motif mencari keuntungan diakui lewat Tidak mengakui motif mencari keuntungan
cara-cara yang halal
Pemerintah aktif sebagai pengawas, Pemerintah mengambil alih semua kegiatan
pengontrol, dan wasit yang adil dalam ekonomi
kegiatan ekonomi
Pemberlakuan distribusi pendapatan Menyamakan penghasilan dan pendapatan
individu

You might also like