You are on page 1of 16

KONSEP DASAR TEORI

A. PENGERTIAN
Preeclampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan
nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein uria tetapi tidak menunjukkan tanda-
tanda kelainan veskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul
setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih (rustam muctar,1998).
Preeclampsia (toksemia gravidarum ) adalah tekanan darah tinggi yang disertai dengan
proteinuria (protein dalam air kemih) atau edema (penimbunan cairan), yang terjadi pada
kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu pertama setelah persalinan (manuaba,1998).
Preeklampia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas
yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein uria tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda
kelainan veskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah
kahamilan berumur 28 minggu atau lebih (rustam muctar,1998).
Preklampsia dalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan
setelah setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan.(monsjoer,2000).
Preeclampsia adalah toksemia pada kehamilan lanjut yang ditandai oleh hipertensi,
edema, dan proteinuria (kamus saku kedokteran Dorland).
B. ETIOLOGI/FAKTOR PENYEBAB PREEKLAMPSIA
Adapun penyebab preeclampsia sampai sekarang belum diketahui, namun ada beberapa teori
yang dapat menjelaskan tentang penyebab preeclampsia, yaitu :
1. Bertambahnya frekuensi pada primigravida, kehamilan ganda, hidromnion, dan mola
hidatidosa.
2. Bertambahnya frekuensi seiring makin tuanya kehamilan.
3. Dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dalam uterus.
4. Timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang dan koma.

C. MANIFESTASI KLINIS

pertambahan berat badan yang berlebihan


edema
hipertensi
protenuria
pada preeclampsia berat didapatkan sakit kepala di daerah frontal, diplopia, penglihatan
kabur, nyeri di daerah epigastrium, mual atau muntah

D. FAKTOR PREDISPOSISI PREEKLAMPSIA

Molahidatidosa
Dibetes mellitus
Kehamilan ganda
Hidropfetalis
Obesitas
Umur yang lebih dari 35 tahun
E. KLASIFIKASI PREEKLAMSIA

Dibagi menjadi 2 golongan yaitu :


1. Preeclampsia ringan
Tekanan darah 140/90 mmhg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring
terlentang, atau kenaikan diastolik 15 mmhg atau lebih atau kenaikan sistolik
30 mmhg atau lebih. Cara pengukuran sukurang kurangya pada 2kali
pemeriksaan dengan jarak periksa 1 jam, sebaiknya 6 jam.
Edema umum, kaki, jari tangan, dan muka kenaikan berat 1 kg atau lebih per
minggu.
Proteinuriawantitatif 0,3 gr atau lebih per liter, kwalitatif 1+2 pada urin keteter
atau midstream.
2. Preeklsmpsia berat
Tekanan darah 160/110 mmhg atau lebih.
Proteinuria 5 gr atau lebih per liter.
Oliguria yaitu jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam.
Adanya gangguan serebral, gangguan visus, dan rasa nyeri pada epigastrium.
Terdapat edema paru dan sionosis.

F. PATOFISIOLOGI

Pada preklampsia terdapat penurunan plasma dalam sirkulasi dan terjadi peningkatan
hemoktorit. Perubahan ini menyebabkan penurunan perfusi ke organ, termasuk ke utero plasental
fatal unit. Vasospasme merupakan dasar dari timbulnya proses pre eklampsia. Konstriksi
vaskuler menyebabkan resistensi aliran darah dan timbulnya hipertensi arterial. Vasospasme
dapat diakibatkan karena adanya peningkatan sensifitas dari sirculating pressors. Pre eklampsia
yang berat dapat mengakibatkan kerusakanm organ tubuh yang lain. Gangguan perfusi plasenta
dpat sebagai pemicu timbulnya gangguan petumbuhan plasenta sehingga dapat berakibat
terjadinya intra uterin growth retardation.

G. PENCEGAHAN PRE EKLMAMPSIA

Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu secara teliti, mengenali tanda tanda
sedini mungkin (preeclampsia ringan), lalu diberikan pengobatan yang cukup supaya
penyakit tidak menjadi lebih berat.
Harus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya preeclampsia kalau ada factor
factor predisposisi.
Berikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, ketenangan, serta pentingnya
mengatur diit rendah garam, lemak, serta karbohidrat dan tinggi protein, juga menjaga
kenaikan berta badan yang berlebihan.
H. KIMPLIKASI PREEKLAMSIA
Tergantung pada derajat preeclampsia yang dialami. Namun yang termasuk
komplikasi antara lain :
PADA IBU :
Eklampsia
Solusio plasenta
Perdarahan subkapsula hepar
Kelainan pembekuan darah (DIC)
Sindrom HELPP ( hemolisis elevated, liver, enzymes dan low platelet count )
Ablosio retina
Gagal jantung hingga syok dan kematian.
PADA JABNIN :
Terhambatnya pertumbuhan dalam uterus
Prematur
Asfiksia neonatorum
Kematian dalam uterus
Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinital.

Perubahan pada organ-organ sistem reproduksi


1. Uterus
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin.
Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, progesteron berperan untuk elastisitas / kelentura
uterus.Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaan tinggi fundus :
Tidak hamil / normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)
Kehamilan 8 minggu : telur bebek
Kehamilan 12 minggu : telur angsa
Kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat
Kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
Kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
Kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid
Kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid
36-42 minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid

Ismus uteri, bagian dari serviks, batas anatomik menjadi sulit ditentukan, pada kehamilan
trimester I memanjang dan lebih kuat. Pada kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian dengan
korpus, dan pada kehamilan akhir di atas 32 minggu menjadi segmen bawah uterus.
Vaskularisasi sedikit, lapis muskular tipis, mudah ruptur, kontraksi minimal -> berbahaya jika
lemah, dapat ruptur, mengancam nyawa janin dan nyawa ibu. Serviks uteri mengalami
hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan perlunakan akibat progesteron (-> tanda Hegar),
warna menjadi livide / kebiruan. Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan memberikan
gejala keputihan.
2. Vagina / vulva
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron, warna merah kebiruan
(tanda Chadwick).
3. Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi produksi
progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/beristirahat. Tidak terjadi
pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal
menstruasi.
4. Payudara
Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial payudara.
Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan
pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin,
laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi
kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh
melanofor. Puting susu membesar dan menonjol. (beberapa kepustakaan tidak memasukkan
payudara dalam sistem reproduksi wanita yang dipelajari dalam ginekologi)
5. Peningkatan berat badan selama hamil
Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari pertumbuhan isi konsepsi dan
volume berbagai organ / cairan intrauterin. Berat janin + 2.5-3.5 kg, berat plasenta + 0.5 kg,
cairan amnion + 1.0 kg, berat uterus + 1.0 kg, penambahan volume sirkulasi maternal + 1.5 kg,
pertumbuhan mammae + 1 kg, penumpukan cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas + 1.0-1.5
kg.
6. Perubahan pada organ-organ sistem tubuh lainnya
a. Sistem respirasi
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga terdorong ke kranial terjadi
hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat kompliansi dada (chest compliance) menurun.
Volume tidal meningkat. Volume residu paru (functional residual capacity) menurun. Kapasitas
vital menurun.

b. Sistem gastrointestinal
Estrogen dan hCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah, selain itu terjadi
juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering lapar /
perasaan ingin makan terus (mengidam), juga akibat peningkatan asam lambung. Pada keadaan
patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari
(hiperemesis gravidarum).
c. Sistem sirkulasi / kardiovaskular
Perubahan fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah perubahan hemodinamik
maternal, meliputi :
Retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung
Anemia relatif
Akibat pengaruh hormon, tahanan perifer vaskular menurun
Tekanan darah arterial menurun
Curah jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I, menetap sampai
akhir kehamilan
Volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50%
Volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan, kemudian bertambah secara
perlahan sampai akhir
7. Kehamilan
Pada trimester pertama, terjadi :
Penambahan curah jantung, volume plasma dan volume cairan ekstraselular,
disertai peningkatan aliran plasma ginjal dan laju filtrasi glomerulus
Penambahan / retensi air dan natrium yang dapat ditukar di dalam tubuh, peningkatan
TBW total body water
Akibatnya terjadi aktifasi sistem renin-angiotensin dan penurunan ambang osmotik untuk
pelepasan mediator vasopresin dan stimulasi dahaga.
Akibatnya pula terjadi penurunan konsentrasi natrium dalam plasma dan penurunan
osmolalitas plasma, sehingga terjadi edema pada 80% wanita yang hamil.
Terjadi peningkatan volume plasma sampai 25-45%, dengan jumlah eritrosit meningkat hanya
sedikit (kadar hemoglobin menurun akibat anemia relatif). Cardiac output meningkat sampai 20
40%. Resistensi perifer juga menurun, sering tampak sebagai varisces tungkai. Leukosit
meningkat sampai 15.000/mm3, akibat reaksi antigen-antiibodi fisiologik yang terjadi pada
kehamilan. Infeksi dicurigai bila leukosit melebihi 15.000/mm3. Trombosit meningkat
sampai300.000-600.000/mm3, tromboplastin penting untuk hemostasis yang baik pada
kehamilan dan persalinan. Fibrinogen juga meningkat 350-750 mg/dl (normal 250-350 mg/dl).
Laju endap darah meningkat. Protein total meningkat, namun rasio albumin-globulin menururn
karena terjadi penurunan albumin alfa-1, alfa-2 dan beta diikuti peningkatan globulin alfa-1, alfa-
2 dan beta. Faktor-faktor pembekuan meningkat.
8. Metabolisme
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan
karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui). Kebutuhan
protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin. Kadar kolesterol plasma meningkat
sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum
dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan. Khusus untuk
metabolisme karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar glukosa plasma ibu yang lebih
rendah secara bermakna karena :
Ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat,
Produksi glukosa dari hati menurun
Produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun
Aktifitas ekskresi ginjal meningkat
Efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen, hormon2 plasenta lainnya,
hormon2 ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth factors, dsb).
Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi juga peningkatan
aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.
9. Traktus urinarius
Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn akibat pengaruh estrogen dan
progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi meningkat sampai 60%-150%. Dinding
saluran kemih dapat tertekan oleh perbesaran uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin
hidronefrosis sementara. Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun
namun hal ini dianggap normal.
10. Kulit
Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon menyebabkan perubahan berupa
hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum), payudara, linea alba (-> linea grisea), striae
lividae pada perut, dsb.
11. Perubahan Psikis
Sikap / penerimaan ibu terhadap keadaan hamilnya, sangat mempengaruhi juga kesehatan/
keadaan umum ibu serta keadaan janin dalam kehamilannya. Umumnya kehamilan yang
diinginkan akan disambut dengan sikap gembira, diiringi dengan pola makan, perawatan tubuh
dan upaya memeriksakan diri secara teratur dengan baik. Kadang timbul gejala yang lazim
disebut ngidam, yaitu keinginan terhadap hal-hal tertentu yang tidak seperti biasanya
(misalnya jenis makanan tertentu, tapi mungkin juga hal-hal lain) Tetapi kehamilan yang tidak
diinginkan, kemungkinan akan disambut dengan sikap yang tidak mendukung, napsu makan
menurun, tidak mau memeriksakan diri secara teratur, bahkan kadang juga ibu sampai
melakukan usaha-usaha untuk menggugurkan kandungannya.

Diagnostik kehamilan
Berdasarkan perubahan-perubahan anatomik dan fisiologik, dapat dikumpulkan hal-hal yang
mungkin bermakna pada pemeriksaan fisis maupun penunjang, untuk menuju pada diagnosis
kehamilan. Gejala dan tanda yang dapat mengarahkan diagnosis adanya suatu kehamilan:
1. Amenorea (sebenarnya bermakna jika 3 bulan atau lebih)
2. Pembesaran uterus (tampak disertai pembesaran perut, atau pada kehamilan muda diperiksa
dengan palpasi)
3. Adanya kontraksi uterus pada palpasi (Braxton-Hicks)
4. Teraba/terasa gerakan janin pada palpasi atau tampak pada imaging. Ballotement (+). Jika (-)
curiga mola hidatidosa.
5. Terdengar jantung janin (dengan alat Laennec/ Doppler) atau visual tampak jantung
berdenyut pada imaging (fetal ultrasound echoscopy).
6. Teraba bagian tubuh janin pada palpasi (Leopold) atau tampak pada imaging (ultrasonografi)
7. Perubahan serviks uterus (Chadwick / Hegar sign)
8. Kurva suhu badan meningkat
9. Tes urine B-hCG (Packs test / GalliMainini) positif. Hati-hati karena positif palsu dapat juga
terjadi misal karena urine kotor, alat kadaluwarsa atau cara pemeriksaan yang salah.
10. Titer B-hCG meningkat pada kehamilan sekitar 90 hari, kemudian menurun seperti awal
kehamilan, bahkan dapat sampai tidak terdeteksi.
11. perasaan mual dan muntah berulang, morning sickness.
12. perubahan payudara

PENGKAJIAN
A. Data Demografi
1. Nama klien
2. Umur klien
3. Jenis kelamin
4. Alamat
5. Status perkawinan
6. Agama
7. Suku
8. Pendidikan
9. Pekerjaan
10. Nama suami
11. Umur suami
12. Tanggal periksa
13. Tanggal pengkajian
B. Keluhan Utama Saat Ini
Ibu mengatakan kadang-kadang merasa nyeri pada daerah ulu hati terutama jika untuk bernafas
dalam. Ibu juga mengatakan ingin mengetahui keadaan bayinya.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang berat atau memerlukan perawatan di
rumah sakit baik sebelum maupun selama kehamilan.
D. Riwayat Penyakit Keluarga
Menurut ibu tidak ada anggota keluarganya maupun suaminya yang menderita penyakit berat
atau menahun seperti darah tinggi, penyakit gula, hepatitis, penyakit jantung, atau penyakit
lainnya.
E. Riwayat Ginekologi
Ibu mengatakan belum pernah menderita penyakit menular seksual, juga pembedahan yang
berhubungan dengan alat kandungan. Ibu belum pernah melakukan pemeriksaan pap smear,
menurutnya selama ini tidak ada keluhan yang berhubungan dengan kondisi alat kandungannya
yang memerlukan pemeriksaan oleh dokter.
F. Riwayat Obstetri
1. Menstruasi
Menarche
Siklus menstruasi
2. G1 P0 A0
HPMT
HPL
Usia kehamilan

3. Keluhan yang muncul selama kehamilan ini


Trimester Keluhan
I Tidak ada

G.Kebutuhan Dasar
a. Nutrisi
Pola makan, frekuensi, jenis, jumlah: Ibu mengatakan pola makan baik tidak ada
gangguan, frekuensi makan bisa lebih dari 3 kali sehari dan porsinya lebih banyak dari
biasanya. Makanan yang biasa dikonsumsi terdiri dari nasi, sayur, lauk pauk, kadang buah-
buahan, ibu tidak memiliki kebiasaan ngemil. Ibu pernah mengkonsumsi
susu Prenagent tetapi mengalami konstipasi sehingga dihentikan.
Perubahan pola makan selama hamil : Selama hamil tidak ada perubahan pola makan.
Alergi makanan :Ibu menyatakan tidak ada alergi terhadap makanan tertentu.
Minum jumlah dan jenis: Minum air putih 2 liter perhari, kadang-kadang teh manis.
Keluhan yang berhubungan dengan nutrisi: Keluhan yang berhubungan dengan nutrisi
tidak ada.
b. Eliminasi
Buang air kecil

Ibu mengatakan selama hamil ini frekuensi berkemihnya bertambah menjadi 8-10 kali per hari,
warna air kencing kuning terang jernih, jumlah kadang banyak kadang sedikit ( 1500-2000
ml/hari), ibu juga menyatakan merasa terganggu dengan seringnya kencing.
Buang air besar

Frekuensi 1-2 kali sehari, kotoran lunak, jumlah kadang banyak kadang hanya sedikit, keluhan
tidak ada.
c. Aktifitas dan latihan
Aktifitas selama hamil

Ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga, tidak ada waktu khusus untuk aktifitas yang
menunjang kehamilannya seperti: senam Ibu hamil, jalan-jalan, dll.
Keluhan dalam beraktivitas

Selama hamil tidak ada keluhan yang berarti, terutama dalam melakukan pekerjaan sehari-hari.
d. Istirahat dan tidur
Menurut ibu tidur malam 8 jam mulai jam 21.00-05.00 WIB, kalau siang 1-2 jam. Selama
hamil tidak ada masalah dalam istirahat dan tidur.
E.Persepsi dan kognitif
Status mental: Baik, emosi stabil, kesadaran compos mentis.
Sensasi
Pendengaran: Baik, bisa mendengar dengan baik.
Berbicara: Baik, agak cepat, jelas, dan mudah dimengerti, dengan bahasa Jawa dan
Indonesia.
Penciuman: Baik, tidak ada gangguan dan keluhan.
Perabaan: Baik tidak ada keluhan.
Kejang: Selama hamil ini tidak pernah.
Nyeri: Pada daerah ulu hati ketika nafas dalam, nyeri terasa sengkring-sengkring seperti
tertusuk jarum, nyeri sedang skala 4.
F. Persepsi dan konsep diri
Motivasi terhadap kehamilan: Ibu mengatakan pada awalnya tidak tahu kalau hamil dan
tidak dapat menerima kalau dirinya hamil, tetapi sekarang sudah dapat menerima
termasuk suami dan keluarganya.
Efek kehamilan terhadap body image: Ibu menyatakan tidak ada masalah dengan
perubahan bentuk tubuh akibat kehamilannya ini.
Orang yang paling dekat: Suami dan sudara perempuannya.
Tujuan dari kehamilan: Ibu mengatakan untuk mendapatkan anak atau keturunan karena
belum mempunyai anak.
G. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda vital
Tekanan darah :130/70 mmHg
Nadi : 88 kali/menit
Temperatur : 36,5 oC
Respirasi rate : 24 kali/menit.
b. Status gizi
Berat badan : 46 Kg
Tinggi badan : 154 Cm.
c. Kulit, rambut, dan kuku
Inspeksi kulit: bersih, hiperpigmentasi pada areola dan papilla mammae, papilla
menonjol.
Inspeksi kuku dan rambut: bersih, kuku pendek, rambut hitam, lurus, tidak ada gangguan
pada kuku dan rambut.
d. Kepala dan leher
Ekspresi tenang, rileks, tidak tampak kelelahan atau lemah, ketika nafas dalam ibu
memegangi perutnya, ekspresi wajah tampak menahan nyeri.
Mata: bersih, fungsi baik, tidak anemis, tidak ikterik, tidak menggunakan alat bantu.
e. Telinga: Bersih, tidak ada serumen,dapat mendengar dengan baik.
f. Leher: limfe node anterior dan posterior tidak membesar, kelenjar tiroid dalam batas normal.
g. Mulut, tenggorokan dan Hidung :
Inspeksi mulut: mukosa kemerahan lembab, tidak terdapat stomatitis atau radang gusi,
tidak teradapat masalah apda gigi, bersih.
Inspeksi tenggorok: mukosa baik, tidak ada kelainan, faring tidak hiperemis, tonsil tidak
membesar.
Inspeksi hidung: tidak kemerahan, tidak terjadi epistaksis, bersih, fungsi baik, septum
normal.
Thoraks dan paru-paru
Inspeksi: simetris kanan-kiri, tidak terdapat retraksi dinding dada, tidak tampak
ketinggalan gerak, pernafasan diafragma.
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa.
Perkusi: resonan pada lapang paru, paru-paru dalam batas normal.
Auskultasi: tidak terdengar suara nafas tambahan.
h. Payudara
Inspeksi: membesar, puting susu menonjol keluar, hiperpigmentasi pada areola dan
papilla mammae, ASI belum keluar.
Palpasi: lunak, tidak teraba adanya massa, tidak terdapat nyeri tekan.
i. Jantung
Inspeksi: iktus kordis tidak tampak, jantung tidak membesar, tidak tampak pelebaran
vena jantung.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat pembesaran, iktus kordis teraba dengan
pulsasi baik.
Perkusi: dullnes pada area jantung, batas-batas jantung normal.
Auskultasi: S1 dan S2 murni, tidak teredengar bising jantung.
j. Abdomen
Inspeksi: tampak striae gravidarum pada tengah abdomen, membesar, bentuk bulat, tidak
tampak pelebaran vena abdomen, umbilikus bersih tidak terdapat discharge.
Palpasi: Leopold I : tinggi fundus uteri 20 Cm.

Pada daerah fundus uteri teraba kepala, janin belum turun.


Leopold II: punggung kiri.
bagian kecil janin teraba di bagian kanan.
Leovold III: presentasi bokong.
Leopold IV: kepala janin belum masuk pintu atas panggul.
Auskultasi DJJ : 131312= 152 kali/menit, kuat, teratur.
Tafsiran berat janin: TFU-12 Cm x 155 gr 20-12 x 155= 1270 gr.
k. Genetalia
Tidak dikaji karena tidak ada keluhan.
l. Anus dan rektum
Tidak dikaji, tidak ada keluhan.
m. Vaskularisasi perifer
Inspeksi wajah dan ekstremitas: tidak terdapat oedema, tidak ada kelainan.
1. Perkusi refleks tendo: positif, tidak ada gangguan.
2. Muskuloskeletal
Lengkap, tidak ada masalah, kekuatan otot normal (5).
1. Neurologik
Nyeri pada daerah ulu hati terutama jika untuk nafas dalam.
L. Pemeriksaan Laboratorium atau Hasil Pemeriksaan Diagnostik Lainnya

Tanggal dan Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan dan Nilai Normal Interpretasi

M. Terapi Medis yang Diberikan

Tanggal Jenis Terapi Rute Terapi Dosis Indikasi Terapi


_- Emineton Oral 31 tablet Suplemen vitamin dan zat besi

ANALISA DATA
Nyeri akut
Data Subyektif:
Ibu mengatakan nyeri pada daerah ulu hati ketika nafas dalam, nyeri terasa sengkring-
sengkring seperti tertusuk jarum, nyeri sedang skala 4.
Ibu mengatakan selama hamil ini frekuensi berkemihnya bertambah.
Ibu juga menyatakan merasa terganggu dengan seringnya kencing.

Data Obyektif:
Ketika nafas dalam ibu memegangi perutnya.
Ekspresi wajah menahan nyeri.
Tanda-tanda vital: Tekanan darah: 130/70 mmHg, Nadi: 88 kali/menit, Temperatur:
36,5 oC, Respirasi rate: 24 kali/menit.
Agen injuri biologis: Perubahan fisiologis kehamilan.
Frekuensi bak 8-10 kali per hari.
Warna air kencing kuning terang jernih.
Jumlah 1500-2000 ml/hari.

Penekanan kandung kemih karena pembesaran uterus.


Gangguan Eliminasi Urine
Data Subyektif:
Ibu bertanya mengenai keadaan janinnya, kebiasaan dulu minum jamu apakah
berpengaruh terhadap janinnya, alasan perlunya imunisasi bagi dirinya.
Data Obyektif:
Ibu G1 P0 A0 dengan usia kehamilan 27 minggu.
Kurangnya informasi.
Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan.

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Berdasarkan prioritas diagnosa keperawatan yang muncul adalah:
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen injuri biologis: Perubahan fisiologis kehamilan.
2. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan Penekanan kandung kemih karena
pembesaran uterus.
3. Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya informasi.
III. RENCANA PENDIDIKAN KESEHATAN
1. Menjelaskan tentang fisiologi nyeri pada kehamilan.
2. Menjelaskan tentang perubahan biologis dan fisiologis yang terjadi pada kehamilan
khususnya sistem perkemihan.
3. Menganjurkan ibu untuk diet dengan menu seimbang.
4. Menjelaskan perlunya imunisasi Tetanus Toksoid bagi ibu hamil.
5. Melakukan diskusi tentang penyakit-penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan,
resiko komplikasi kehamilan, dan hal-hal yang dapat membahayakan janin.
6. Menjelaskan rencana perawatan dan pengobatan.

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, M. E. 2010. Rencana Perawatan Maternal atau Bayi. Jakarta : EGC.


Hamitton, Persis Mary. 2011 . Dasar dasar Keperawatan Maternitas Edisi 6. Jakarta : EGC.
Scott, James. R. dkk. 2012. Danforth,Buku Saku Obstetri Dan Ginekologi. Jakarta : Widya
Medika.
Wiknjosastro, Hanifa. 2010. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiharjo.
Carpenito, Lynda juall. 2006. Buku saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta:EGC.

Prawirohardjo, Sarwono, 2008. Ilmu Kebidanan. Edisi ketiga cetakan ketujuh. Jakarta: EGC.

Depkes RI, 1991. Penangulangan Letak Sungsang, Dapartemen Kesehatan RI.

Padila, 2015.Asuhan Keperawatan Maternitas II. Yogyakarta: Nuha Medika.

Nama Dosen: DORTJE MARALINO, S.SIT,M.KES

TUGAS INDIVIDU
DISUSUN
O
L
E
H
NAMA: ST. NURMALA
NIM:153132
KELAS: 11.C

UPTD AKPER ANGING MAMMIRI


TAHUN AJARAN 2015

You might also like