You are on page 1of 4

HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN

DIAMETER HASIL
NO. % BAKTERI
( CAWAN 1 & 2) PERHITUNGAN
Cawan 1 :
- Horizontal = 20 mm
- Vertical = 15 mm
17,5 mm
- Diagonal 1 = 18 mm
- Diagonal 2 = 17 mm
1.
0%
Cawan 2 :
- Horizontal = 0 mm
- Vertical = 0 mm 0 mm
- Diagonal 1 = 0 mm
- Diagonal 2 = 0 mm
Cawan 1 :
- Horizontal = 35 mm
- Vertical = 35 mm 34,25 cm
- Diagonal 1 = 34 mm
3. - Diagonal 2 = 33 mm
0,1%
Cawan 2 :
- Horizontal = 0 mm
- Vertical = 0 mm 0 mm
- Diagonal 1 = 0 mm
- Diagonal 2 = 0 mm
Cawan 1 :
- Horizontal = 40 mm
- Vertical = 38 mm
37 mm
- Diagonal 1 = 30 mm
- Diagonal 2 = 40 mm
5.
0,3%
Cawan 2 :
- Horizontal = 0 mm
- Vertical = 0 mm 0 mm
- Diagonal 1 = 0 mm
- Diagonal 2 = 0 mm
7. 0,5% Cawan 1 : 39,25
- Horizontal = 40 mm
- Vertical = 39 mm
- Diagonal 1 = 38 mm
- Diagonal 2 = 40 mm
Cawan 2 :
- Horizontal = 0 mm
- Vertical = 0 mm 0 mm
- Diagonal 1 = 0 mm
- Diagonal 2 = 0 mm

HASIL PERHITUNGAN (DIAMETER ZONA HAMBAT)


Cawan 1 :
1 0% BAKTERI : Vertikal + Horizontal + Diagonal 1 + Diagonal 2
4
: 15 mm + 20 mm + 18 mm + 17 mm = 17,5 mm
4
2 0,1 % BAKTERI : Vertikal + Horizontal + Diagonal 1 + Diagonal 2
4
: 35 mm + 35 mm + 34 mm + 33 mm = 34,25 mm
4
3 0,3 % BAKTERI : Vertikal + Horizontal + Diagonal1 + Diagonal 2
4
: 38 mm + 40 mm + 30 mm + 40 mm = 37 mm
4
4 0,5 % BAKTERI : Vertikal + Horizontal + Diagonal 1 + Diagonal 2
4
: 39 mm + 40 mm + 38 mm + 40 mm = 39,25 mm
4
Cawan 2 :
1. 0% BAKTERI : Vertikal + Horizontal + Diagonal 1 + Diagonal 2
4
: 0 mm + 0 mm + 0 mm + 0 mm = 0 mm
4
2. 0,1% BAKTERI : Vertikal + Horizontal + Diagonal 1 + Diagonal 2
4
: 0 mm + 0 mm + 0 mm + 0 mm = 0 mm
4
3. 0,3% BAKTERI : Vertikal + Horizontal + Diagonal 1 + Diagonal 2
4
: 0 mm + 0 mm + 0 mm + 0 mm = 0 mm
4

4. 0,5 % BAKTERI : Vertikal + Horizontal + Diagonal 1 + Diagonal 2


4
: 0 mm + 0 mm + 0 mm + 0 mm = 0 mm
4

PEMBAHASAN

Percobaan ini dilakukan untuk mengetahaui kemampuan dan menghitung


daya hambat antibakteri terhadap suatu baketri dengan menggunakan metode difusi
Kirby Bauer. Metode difusi disk atau blank disc (tes Kirby Bauer) dilakukan untuk
menentukan aktivitas agen antimikroba. Piringan yang berisi agen antimikroba
diletakkan pada media agar yang telah ditanami mikroorganisme yang akan berdifusi
pada media agar tersebut. Area jernih mengindikasikan adanya hambatan
pertumbuhan mikroorganisme oleh agen antimikroba pada permukaan media agar 1.
Pada metode difusi yang dilakukan pada percobaan ini, blank disc dicelupkan pada
antibakteri yang telah dibuat menjadi sebuah larutan homogeny dengan konsentrasi
tertentu yang kemudian diletakkan pada media yang telah ditanami bakteri yang akan
di uji. Terdapat zona jernih disekitar bank disc yang merupakan zona hambat
antibakteri dan zona berwara putih keruh di pinggir Nutrient Agar (NA) yang
merupakan zona pertumbuhan bakteri.
Sampel antibakteri dan bakteri yang digunakan untuk percobaan ini telah
disediakan oleh laboran sehingga dapat langsung dipraktekan. Percobaan ini
dilakukan dengan menyediakan 2 buah cawan petri yang sebelumnya telah dibubuhi
NA dan didinginkan didalam kulkas hingga membentuk padatan NA, kemudian
daerah NA pada cawan petri tadi diolesi dengan suspense bakteri menggunakan lidi
kapas steril hingga merata di seluruh bagian lalu dibagi menjadi 4 daerah kecil
menggunakan spidol. Dari keempat bakteri, masing-masing diberi blank disc yang
telah dicelup sampel antibakteri, setiap daerah diberi konsentrasi antibakteri yang
berbeda ( 0% ; 0,1% ; 0,3 % ; dan 0,5%). Setelah itu kedua cawan petri tersebut akan
di inkubasi di inkubatir dengan suhu 37oC selama 24 jam.

Setelah diinkubasi selama 24 jam, kemudian dilakukan pengukuran untuk


mengukur zona daya hambat antibakteri yang merupakan zona jernih di sekitar blank
disc yaitu dengan mengukur diameter dengen menentukan panjangnya secara vertical,
horizontal, diagonal 1 dan diagonal 2. Pada cawan pertama terdapat zona daya
hambat bakteri yang dapat diamati dan dilihat dengan jelas, namun pada cawan kedua
tidak terdapat zona jernih disekitar blank disc hal ini dikarenakan pada saat
pencelupan blank disc dalam larutan antibiotic tidak meresap secara baik sehingga
tidak dapat dihitung diameternya (0 mm). Maka dari itu diperoleh rata-rata diameter
zona hambat antibakteri pada cawan 1 sebagai berikut :

RATA-RATA DIAMETER ZONA


KONSENTRASI ANTIBAKTERI
HAMBAT
0% 17,5 mm
0,1% 34,25 mm
0,3 37 mm
0,5% 39,25 mm
Dalam percobaan ini antibakteri memiliki daya hambat yang cukup baik terhadap
sampel bakteri meskipun pada cawan 2 tidak diperoleh hasil seperti yang diharapkan
karena kurangnya penyerapan blank disc terhadap larutan antibakteri pada saat
pencelupan.

1. http://eprints.ums.ac.id/20687/2/BAB_1.pdf. Daikses pada 10 mei 2017.

You might also like