You are on page 1of 8

PEMANFAATAN CITRA LANDSAT 7 ETM+ UNTUK PEMETAAN POTENSI

MINERALISASI EMAS DI KAWASAN GUNUNG DODO, KABUPATEN


SUMBAWA, NTB
Rangga Paraditya
rangga.paraditya89@gmail.com

Taufik Hery Purwanto


taufik_hp@yahoo.com

Abstract
Dodo and the surrounding mountain area are mostly located in District Ropang,
Sumbawa regency, West Nusa Tenggara. Until now there has been a lot of research using
remote sensing methods for exploration in this region. Therefore, in this study remote sensing
technology is expected to provide maximum results in mapping potential gold mineralization.
Remote sensing methods are applied in this study include: 1) filtering, 2) Penisbahan
saluran (band ratios), 3) Preparation of a composite image, 4) Visual interpretation landforms
and geology. Location of potential gold mineralization defined by geological criteria table for
gold exploration area selection (Hodgson and Troop, 1988) with the input maps of the image
processing results.Based on research in 11 locations potentially get the gold-containing
minerals. Location of potentially gold mineralisaztion field contained in Olat Takan, Lebin
Village, District Ropang, Brang Panas, Lebangkar Village, District Ropang and hills in the area
fracture / fault in the district Lunyuk.
Keywords: Remote Sensing, Filtering, Penisbahan saluran(band ratios), Composit Image, visual
interpretation, the location of potential gold mineralization.

Abstrak
Kawasan Gunung Dodo dan sekitarnya yang sebagian besar wilayahnya terletak di
Kecamatan Ropang, Kabupaten Sumbawa, NTB.. Sampai saat ini belum banyak peneliti
menggunakan metode penginderaan jauh untuk eksplorasi di wilayah ini. Oleh karena itu dalam
penelitian ini diharapkan teknologi penginderaan jauh mampu memberikan hasil yang maksimal
dalam pemetaan potensi mineralisasi emas.
Metode Penginderaan jauh yang diterapkan dalam penelitian ini meliputi ; 1) Filtering, 2)
Penisbahan saluran (band ratios), 3) Pembuatan citra komposit, 4) Interpretasi visual untuk
bentuklahan dan geologi. Lokasi potensi mineralisai emas ditentukan berdasarkan tabel kriteria
geologi untuk seleksi area eksplorasi emas (Hodgson dan Troop,1988) dengan masukan peta-
peta dari hasil pengolahan citra. Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan 11 lokasi yang
berpotensi mengandung mineral emas. Lokasi yang berpotensi mengandung mineralisasi emas
dilapangan terdapat pada Olat Takan, Desa Lebin,Kecamatan Ropang, Barang Panas, Desa
Lebangkar, Kecamatan Ropang dan Perbukitan pada daerah patahan/sesar di Kecamatan Lunyuk.
Kata Kunci: Penginderaan Jauh, Filtering, Penisbahan Saluran(band ratios), citra komposit,
Interpretasi visual, Lokasi Potensi Mineralisasi Emas.

122

PENDAHULUAN mengenai proses hydrothermal pada zona


alterasi, struktur geologi dan satuan batuan
Satelit sumber daya saat ini sudah dengan berbagai metode pengolahan citra
mulai banyak dikembangkan untuk berbagai digital.
disiplin ilmu pengetahuan. Seperti
kehutanan, kelautan, biologi, geologi, Tujuan dari penelitian ini adalah :
pertanian, dsb. Salah satu pemanfaatan
1. Menunjukkan aplikasi dari penginderaan
satelit sumberdaya yang belum begitu
jauh dalam memetakan daerah yang
banyak dikembangkan saat ini ialah untuk
berpotensi mengandung bijih emas.
eksplorasi mineral logam maupun non
2. Membandingkan hasil pemetaan dengan
logam. Untuk itulah perlu penelitian yang
peta lokasi potensi mineralisasi bijih
lebih intensif untuk eksplorasi mineral di
emas yang telah ada sebelumnya.
Indonesia (Sugeng, 2000).
3. Memetakan Zona kelurusan (lineament),
Mineral logam khusunya emas
geologi, geomorfogi dan zona alterasi
berkaitan erat dengan proses magmatik,
yang ada kaitannya dengan mineralisasi
lingkungan pembentukannya yang di dalam
emas.
batuan volkanik (vocanic heasted rocks)
sering ditemukan diberbagai endapan.
Pemetaan Potensi Mineralisasi emas
Endapan emas dalam batuan volkanik pada
tidak lepas dari pemahaman mengenai
umumnya terdapat dalam bentuk urat-urat
kondisi geologi daerah kajian. Selain itu
tipis sebagai hasil penyusupan larutan air
struktur geologi juga menjadi pertimbangan
panas (hydrothermal) yang mengandung
dalam penentuan lokasi mineralisasi emas
mineral ke dalam celah-celah, kemudian
adalah lineament (kelurusan) dan patahan.
karena proses pendinginan, dicelah tersebut
Setelah tahu pola-pola lineament
terjadi pengendapan. Batuan volkanik yang
yang ada maka dapat ketahui zona alterasi.
menjadi rumah dari endapan itu biasanya
Pada zona alterasi inilah terjadi perubahan
terdiri dari breksi kemudian berinteraksi
kompisisi mineral batuan. Perubahan
dengan lava, sehingga menghasilkan intrusi .
komposisi mineral ini bisa terjadi karena
Intrusi ini menyebabkan terbentuknya
proses kimia maupun akibat dari pengaruh
retakan/celah-celah disekitar zona intrusi
dari peroses magmatisme. Pada Zona
(Sudradjat, 1999).
Alterasi inilah umumnya terdapat potensi
Penggunaan teknologi penginderaan
mineralisasi emas. Terutama yang terletak
jauh dalam eksplorasi mineral memiliki
pada daerah patahan dan batuan terobosan.
keuntungan. Keuntungan pemanfaatan citra
penginderaan jauh untuk eksplorasi mineral
ialah kemampuan citra meliput wilayah
yang luas (resolusi spasial), kemampuan Metode Penelitian
dalam membedakan obyek di permukaan
bumi (resolusi spektral) dan juga Teknik pemfilteran (filtering)
kemampuan perekaman ulang pada daerah Teknik pemfilteran yang digunakan
yang sama pada waktu singkat (resolusi untuk penelitian kali ini menggunakan filter
temporal). konvolusi. Filter konvolusi prinsipnya
Citra satelit landsat 7 ETM + melakukan filtering pada suatu citra
digunakan untuk mengekstrak informasi berdasarkan arah penajamannya. Tipe filter
yang digunakan mengacu pada model
123

klasifikasi filter yang dikembangkan oleh dengan informasi yang diperoleh dari peta-
Sabins.Jr, 1996 yaitu filter directional . peta yang dihasilkan disesuaiakan dengan
Filter ini digunakan mengetahui lineament karakteristik wilayah penelitian. Daerah
(kelurusan). Filter ini nantinya diharapkan dengan batuan-batuan volkanik ultrabasa
mampu menyajikan kenampakan kelurusan- dan terjadinya proses karbonatisasi
kelurusan dengan arah yang dapat sepanjang zona sesar menjadi informasi
ditentukan pada citra menggunakan teknik kunci yang di gunakan untuk menentukan
pemfilteran ini. Filter directional yang lokasi potensial mineralisasi emas.
digunakan meliputi sudut 0 , 45 , 90 , 135
Transformasi Hasil dan Pembahasan
Metode transformasi yang digunakan
berupa penisbahan saluran (band ratios). Pembuatan Citra Komposit
Penisbahan saluran dilakukan untuk Pembuatan citra komposit
menghasilkan efek tertentu dalam kaitannya merupakan teknik penggabungan beberapa
dengan penonjolan aspek spektal vegetasi, saluran pada citra menjadi satu saluran baru.
pengurangan efek bayangan, serta Citra saluran tunggal hanya memliki satu
penonjolan litologi. Serta dipadukan dengan warna yaitu gradasi keabuan. Dengan
citra komposit untuk memudahkan penggabungan beberapa saluran maka
mengetahui zona alterasi. terbentuklah citra baru dengan variasi warna
tertentu (tergantung saluran yang
Pembuatan Citra Komposit
digunakan). Konsep mengenai warna
Pembuatan citra komposit
dikenal 3 warna dasar yaitu merah, kuning
menggunakan 3 saluran dari penisbahan
dan biru. Tiga warna dasar inilah yang
saluran, metode ini untuk mengidentifikasi
menjadi dasar dalam pembuatan citra
litologi dan penyebaran batuan yang
komposit warna. Hasil Pembuatan citra
mengalami alterasi. Pembuatan komposit ini
komposit inilah yang nantinya digunakan
disesuaikan dengan panjang gelombang
untuk interpretasi geologi dan geomorfologi.
yang menonjolkan lithologi dan struktur.
Selain itu juga menggunakan 3 saluran asli
yaitu 4,5 dan 7 untuk identifikasi batuan dan Interpretasi Geologi
bentuklahan dengan menggunakan Saluran/band yang digunakan untuk
pendekatan relief, pola aliran dan vegetasi. interpretasi yaitu saluran/band 457 pada
citra landsat 7ETM+ serta didukung oleh
Metode Penggabungan informasi
RBI Regional Sumbawa, Provinsi Nusa
berdasarkan tabel korelasi lokasi mineral
Tenggara Barat Skala 1:250.000 untuk
emas dan kondisi geologi
mempermudah identifikasi satuan batuan
Hasil pengolahan citra digital yang
apa yang terdapat pada daerah kajian.
berupa peta, yaitu Peta Kelurusan
Interpretasi yang dilakukan pada
(lineament), Peta Bentuklahan, Peta Geologi
Citra landsat 7 ETM+ daerah kajian
dan Peta Zona Alterasi. Informasinya
penelitian berhasil mengidentifikasi 16
digabungkan berdasarkan tabel korelasi
satuan batuan dan 3 jenis satuan batuan
mineral emas dan kondisi geologi ( Hodgson
berasal dari data survey lapangan sebuah
and Troop,1988).
perusahaan pertambangan yang sudah di uji
Informasi utama yang terkait dengan
lapangan yaitu jenis batuan sedimen serta
potensi mineralisasi emas disesuaikan
dari peta geologi regional yaitu batuan
124

alluvium atau endapan pantai (Qal) serta lapangan. Ketelitian hasil interpretasi citra
batuan sedimen yang berupa terumbu koral penting untuk diketahui dalam analisis yang
yang terangkat (Ql). Sedangkan untuk 13 dilakukan selanjutnya dengan citra yang di
jenis batuan lainnya merupakan hasil interpretasi. Penelitian ini sendiri
interpretasi langsung dari citra yang mengambil sebanyak 20 buah sampel yang
selanjutnya dilakukan cek lapangan untuk digunakan untuk menentukan kondisi
menentukan sejauh mana akurasi dari geologi dan identifikasi mineral emas.
interpretasi pada citra yang dilakukan.
Uji Ketelitian Jenis Batuan
Interpretasi Bentuklahan Uji ketelitian jenis batuan pada
Interpretasi bentuklahan pada Citra daerah kajian penelitian diarahkan untuk
landsat 7 ETM+ pada daerah kajian mengetahui sejauh mana akurasi dari peta
dilakukan secara visual yaitu dengan geologi hasil interpretasi citra. Kesalahan
melakukan identifikasi dan interpretasi pada interpretasi terjadi pada satuan batuan
citra berdasarakan kenampakan yang terlihat rhyolit. Kesalahan dapat terjadi karena
pada citra. Kenampakan yang terlihat pada kekurangan pahaman dalam perselingan
citra ini tentunya akan sama pada apa yang batuan.
ada dilapangan. Proses yang berlangsung Berdasarkan hasil perhitungan
pun adalah proses yang terjadi saat citra didapatkan ketelitian interepretasi jenis
tersebut direkam oleh satelit. batuan sebesar 84,6%.
Bentuklahan daerah kajian yaitu
daerah kawasan Dunung Dodo dan Hasil Pemrosesan Citra Landsat 7 ETM+
sekitarnya. Berdasarkan hal ini, terdapat Hasil Pemfilteran (filtering)
empat kategori bentuklahan berdasarkan Citra landsat 7 ETM + dilakukan
prosesnya yaitu bentukan asal fluvial, proses filtering pada saluran/band 7. Hal ini
bentukan asal denudasional, bentukan asal dilakukan karena saluran/band 7 ini bekerja
struktural dan bentukan asal marin. pada gelombang inframerah tengah yang
Bentuklahan yang mendominasi wilayah aplikasinya diarahkan untuk pemetaan
kajian penelitian adalah bentuklahan geologi maupun struktur karena kesan
denudasional. Hampir 60% wilayah kajian topografi lebih dipertajam pada saluran ini.
merupakan bentukan asal proses Saluran/band 7 ini kemudian di filter dengan
denudasioanl. Wilayah kajian ini dahulu menggunakan jendela matriks 3x3. Jendela
merupakan daerah dengan bentuklahan asal Matriks 3x3 ini terkait algoritma moving
proses volkanik. Selanjutnya ialah bentukan window yang menggunakan box (kotak)
asal proses marin yang ada pada bagian dengan jumlah 3x3. Nilai spektral lama
selatan wilayah kajian, bentukan asal proses diasumsikan x sebagai baris dan z sebagai
fluvial yang berupa dataran aluvial dan kolom diproses sehingga diproleh nilai
struktural yang berupa perbukitan struktural spektral baru sesuai algoritma filter yang
yang terletak pada daerah patahan/sesar digunakan. Berikut adalah contoh dari
proses pemfilteran directional dengan sudut
Ketelitian Interpretasi 0 yang menghasilkan nilai spektral baru
Uji ketelitian hasil interpretasi dengan penggunaan matriks 3x3 :
merupakan suatu cara yang cukup efektif
digunakan untuk mengetahui ketelitian yang
diperoleh dari hasil interpretasi citra/foto
udara dengan keadaan sesungguhnya di
125

Perlu pengamatan yanga cermat dan


-1 0 1 ketelitian dalam melakukan identifikasi
karena wilayah yang diamatai luas dan ada
-1 0 1 beberapa gangguan awan pada beberapa
lokasi. Berdasarkan hasil interpretasi dari
-1 0 1 citra komposit hasil filtering ini diketahuilah
keberadan Patahan/sesar serta kelurusan
Matriks 3x3 pada hasil pemrosesan filter yang berupa punggung perbukitan.
directional Citra landsat 7ETM+ dengan
sudut 0
Hasil Penisbahan Saluran (Band Ratios)
Hasil filtering pada tiap-tiap sudut Penisbahan saluran atau yang sering
berbeda-berbeda kontras maupun dikenal dengan band ratios merupakan suatu
ketajamannya. Hal ini tentunya karena bagian dari proses transformasi citra. Untuk
perbedaan sudut dan nilai spektral yang penelitian kali ini penisbahan saluran (band
digunakan pada jendela matriks (moving ratios) sendiri lebih menitikberatkan pada
window), akan tetapi jika suatu area tertentu mempertajam informasi litologi dan
di perbesar/zoom maka akan tampak jelas mengurangi efek bayangan. Informasi
arah dari perbukitan yang dipertajam dan lithologi sendiri lebih diarahkan untuk
akan mengarah pada titik tertentu saja. mengungkap zona-zona alterasi yang
Tergantung sudut yang digunakan dalam terdapat pada wilayah kajian.
proses pemfilteran, akan tetapi karena proses Zona alterasi tentunya tidak terbatas
pemfilteran tidak hanya mendidentifikasi atas adanya oksida besi atau suatu mineral
satu sudut saja maka dilakukan tertentu pada suatu wilayah, akan tetapi
penggabungan hasil filtering dengan lebih kompleks karena alterasi hidrotermal
pembuatan citra komposit. Berikut adalah merupakan proses yang melibatkan
hasil filtering Citra Landsat 7 ETM+ yang perubahan mineralogi, kimiawi dan tekstur
telah dibentuk komposit dan Citra Landsat 7 yang kesemuanya adalah hasil dari interaksi
ETM+ saluran 7 pada lokasi yang sama . larutan hidrotermal dengan batuan yang
dilaluinya. Perubahan tersebut tergantung
pada karakteristik batuan samping, sifat
larutan, kondisi tekanan dan temperatur pada
saat reaksi berlangsung, konsentrasi dan
lama aktivitas hidrotermal (Artadana,2011).
Berdasarkan analisis disimpulkan
zona alterasi yang dapat diperoleh dari
proses penisbahan saluran ialah didasarkan
pada rona yang terlihat serta ekspresi
topografinya. Umumnya daerah-daerah yang
Hasil Pembuatan Komposit Warna Pada Proses merupakan zona alterasi memiliki rona yang
filtering Citra landsat 7 ETM+ saluran 7 dengan gelap serta berada pada daerah perbukitan
sudut 90 (R), 0 (G), 135 (B) khususnya puncak bukit serta didukung
dengan informasi pada peta geologi yaitu
Pembuatan citra komposit warna lokasi-lokasi batuan terobosan. Batuan-
hasil filtering selanjutnya digunakan untuk
batuan terobosan ini memiliki hubungan
mengidentifikasi kelurusan (lineament). yang erat dengan zona alterasi yaitu sebagai
126

indikasi bahwa daerah tersebut merupakan ditumpang tindihkan dengan lokasi bahan
daerah yang mengalami alterasi. Berikut galian logam (emas) di Kabupaten
adalah gambar daerah yang batuannya Sumbawa.
mengalami alterasi dan berpotensi
mengandung mineral emas.
Analisis Lokasi Mineralisasi Emas
Dengan Kondisi Geologi Pasca Lapangan
Zona Aletrasi Batuan-batuan vulkanik ultrabasa
Patahan/sesar
(dalam kontak dengan sabuk batuan
sedimen) diperkirakan sebagai sumber emas
utama ( Hodgson dan Troop, 1988). Batuan-
batuan volkanik utrabasa ini termasuk dalam
kategori batuan terobosan yang mengalami
kontak dengan batuan Dasit dan Diorit (
Zona alterasi hasil penisbahan saluran pada citra landsat
7ETM + yang menunjukkan karbonatiasasi sepanjang
A.Purawiardi dalam Jurnal Riset Geologi
zona patahan dan Pertambangan Jilid 18 No.1 tahun
2008). Pada citra komposit saluran 457
maupun hasil dari penisbahan saluran
Analisis Lokasi Potensi Mineralisasi nampak jelas adanya perbedaan rona yang
Emas dari Pengolahan Citra Digital dan signifikan pada daerah perbukitan.
Survey Lapangan Karbonatisasi sepanjang zona sesar
Lokasi potensi mineralisasi emas menunjukkan bahwa zona ini
yang terpetakan berdasarkan pengolahan mengindikasikan banyaknya kandungan
citra digital dan survey lapangan serta CO2 yang kaya akan emas. Kandungan CO2
analisi batuan perlu dipahami batasan ini telah memobilisasi cairan yang beredar
kegunaannya. melalui zona sesar ( Hodgson dan Troop,
Lokasi potensi mineralisasi emas 1988). Proses ini berlangsung pada zona
yang dipetakan bukan berupa titik pasti alterasi yang terdapat pada zona patahan.
lokasi yang mengandung emas untuk siap di Selain pada zona patahan proses
bor ataupun siap dilakukan proses karbonatisasi ini juga terjadi pada batuan
penambangan. Lokasi potensi mineraliasi ultrabasa. Identifikasi daerah ini pada citra
emas yang dipetakan terbatas pada area-area dapat dilakukan dengan menggunakan
tertentu pada suatu lokasi (Kawasan Gunung penisbahan saluran (band ratios).
Dodo dan sekitarnya) yang diketahui
memiliki potensi mineralisasi emas. Hal ini
dikarenakan pemetaan tidak dilakukan Kesimpulan
secara detail melainkan dilakukan secara Dari penelitian yang telah dilakukan
regional dengan wilayah yang luas. dapat diketahui berbagai permasalahan dan
Data lokasi potensi mineraliasi emas disimpulkan sebagai berikut:
hasil interpretasi dan survey lapangan coba
dibandingkan dengan data lokasi bahan 1) Pengolahan citra digital dan interpretasi
galian logam dan non logam yang diperoleh visual pada citra landsat 7 ETM+ cukup
dari Dinas Pertambangan dan Energi, baik untuk memperoleh data geologi,
Kabupaten Sumbawa. Lokasi potensi zona alterasi, kelurusan (lineament) dan
mineraliasai emas hasil interpretasi geomorfologi. Hal ini dibuktikan dengan
ketelitian interpretasi batuan yang cukup
127

tinggi yaitu 84,7 %. Serta penentuan Second edition. London:John Wiley


lokasi Zona Alterasi berdasarkan and Sons.
penisbahan saluran mampu menjadi salah Endarto Danang. 2005. Pengantar Geologi
satu kunci dasar dalam penentuan lokasi Dasar.UNS Press.
potensi mineralisasi emas. Guilbert, G.M & Park, C.F., 1986, The
2) Proses transformasi citra yaitu Geology of Ore Deposits, W.H.
penisbahan saluran (band ratios) sangat Freeman and Company, New York.
membantu dalam penentuan lokasi Herlambang, Sudarno. 2004. Dasar-dasar
potensi mineraliasi emas. Karena mampu Geomorfologi. Malang: Universitas
menunjukkan zona alterasi dengan cukup Negeri Malang
akurat. Lillesand & Kiefer. 1990. Penginderaan
3) Lokasi potensi mineraliasi emas hasil Jauh dan Interpretasi Citra
penelitian memiliki 3 lokasi titik tambang (terjemahan). Gajah Mada Press.
yang sama dengan lokasi bahan galian Mather, Paul M. 1987. Computer Processing
logam dari Dinas Pertambangan dan of Remotely-sensed Data. London:
Energi Kabupaten Sumbawa John Wiley and Sons.
4) Zona Alterasi yang terdapat pada puncak Moon Charles J., K.G. Michael, Whateley
bukit intrusi dan sekitar zona patahan and Evans Anthony M. 2006.
menjadi lokasi dengan potensi Introduction To Mineral
mineralisasi emas di wilayah kajian Exploration. USA: Blackwell.
penelitian. Sabins, FF. 1996. Principles And
Interpretation. New York: WH
DAFTAR PUSTAKA Freeman And Company.
Buranda, J.P. dan Sudarno Herlambang. Schowengerdt, Robert A. 2007. Remote
1983. Dasar-dasar Geologi. Malang Sensing: Models and Methods For
IKIP Malang Image Processing. New York :
Cosmas Pitia Kujjo. 2010. Application Of Academic Prss.
Remote Sensing For Gold Spartz, David M. 2006. Remote Sensing
Exploration In the Nuba Mountain, Strategis in Mineral Exploration and
Sudan. Unpublished M.Sc thesis, Development: The Precious Metal
Bowling Green, Ohio, Bowling and Porphyry Deposit Models.
Green State University. International Archieves Of
Danoedoro, P. 1996. Pengolahan Citra Photogrammetry and Remote
Digital. Fakultas Geografi sensing.vol.XXXI, part B7. Vienna
Universitas Gajah Mada. 1996.
Durning, W.P.,Polis Stephen R., Frost and Sugeng. 2005. Kajian Analisis kelurusan
Kaiser, J.V. 1998. Integrated Use Of Struktur Dengan Citra Landsat
Remote Sensing and GIS For Digital Untuk Eksplorasi
Mineral Exploration: A Project of Mineralisasi Emas Di Daaerah
the NASA Affiliated Research Center Bayah, Kabupaten Lebak, Jawa
at San Diego State University. Barat. Dalam: Makalah Pertemuan
Elachi Charles and Jakob Van ZYL.2006. Ilmiah tahunan MAPIN XIV.
Introduction To The Physics and Surabaya, 14 -15 September 2005.
Techniques Of Remote Sensing.

128

PetaLokasiPotensiMineralisasiEmas
129

You might also like