Professional Documents
Culture Documents
Laprak Mikpang 2
Laprak Mikpang 2
NPM : 240210140102
BAB V
HASIL PENGAMATAN
Karakteristik
Larutan Berat
Medium Sesudah Sesudah
Aquades (g) Sebelum Komposisi
dilarutkan Sterlilisasi
(ml)
Berupa
Serbuk Berupa
cairan Lab lemco
putih cairan
berwarna powder 1g,
Nutrient kekuning berwarna
kuning yeast extract 2g,
Agar 100 2,808 an, kuning
jernih, peptone 5g,
(NA) beraroma keruh,
tidak sodium chloride
seperti terdapat
terdapat 5g, agar 15g,
keju endapan
endapan Beef Extract 3g
Berupa
Serbuk
cair,
krem Berwarna Peptic digest
berwarna
susu, kuning animal tissue,
Nutrient kuning
beraroma jernih, sodium chloride,
Broth 100 1,3012 jernih,
menyeng tidak beef extract,
(NB) beraroma
at seperti terdapat yeast extract,
seperti
makanan endapan dishlatted water
makanan
hewan
hewan
Berwarna Berwarna
PH 7 0,2 at
Plate kuning kuning
Count Serbuk muda, jernih, 25oC, tryone 5g,
100 1,7599 yeast extract
Agar krem larut tidak
(PCA) dalam terdapat 2,5g, glucosa
aquades endapan 1g, agar 9g.
Berwarna
Serbuk
Berwarna kuning
putih
Potato kuning pekat Potato infusion
seperti
Dextrose pucat, tidak from 2009 (4g),
100 3,909 bubuk
Agar keruh, keruh, desctrose (20g),
susu,
(PDA) beraroma tidak agar (15g)
beraroma
kentang terdapat
kentang
endapan
NaCl 250 2,1251 Serbuk Tidak Tetap cair NaCl 58,44
Fis dan putih berwarna, dan Assay
0,85% 2,126 seperti larut berwarna (argentometric
kristal dalam bening, 99-100,5),
Nama : Florentina Dwi Putri
NPM : 240210140102
water(5%),
tidak insoluble
aquades terdapat matter(0,005%),
endapan Br(0,005%),Pota
ssium(0,005%)
BAB VI
PEMBAHASAN
Medium padat (agar), seperti NA, PDA, PCA biasanya digunakan untuk
menghitung seberapa banyak mikroba yang ada pada suatu bahan pangan.
Sedangkan medium cair seperti NB biasanya digunakan untuk melihat kualitas
suatu mikroba apakah termasuk jenis yang merugikan dan membahayakan atau
jenis yang menguntungkan. Kemudian untuk NaCl fisiologis, yang biasa
digunakan adalah NaCl 0,85% karena nilai tersebut sudah setara dengan elektrolit
bakteri sehingga bakteri tersebut dapat stabil. NaCl fisiologis ini merupakan
buffer yang berfungsi sebagai yang pengencer.
Hal pertama yang dilakukan adalah memanaskan aquades dengan takaran
sesuai yang dibutuhkan untuk pembuatan beberapa medium yang memerlukan
aquades hangat seperti NaCl fisiologis 0,85%. Kemudian barulah mengamati
medium yang akan digunakan sebelum diolah. Hal-hal yang perlu diamati antara
lain adalah karakteristik media seperti: bentuk, warna, komposisi, dan aturan
pakai, setelah itu barulah dilakukan pembuatan medium. Pembuatan medium
tersebut memiliki takaran masing - masing, sehingga dalam pembuatannya harus
Nama : Florentina Dwi Putri
NPM : 240210140102
Dari perhitungan tersebut, didapatkan data massa media yang diperlukan untuk
pembuatan medium, yaitu:
17800 ml 100 ml
NA= =
500 g 2,808 g
1000ml 100 ml
NB= =
13 g 1,3012 g
1000ml 100 ml
PDA= =
39 g 3,909 g
1000 ml 100 ml
PCA= =
17,5 g 1,7599 g
alumunium yang dipanaskan diatas kompor. Pemanasan ini bertujuan agar larutan
yang didapat benar-benar homogen hingga larutan mulai jernih dan busa diatas
permukaan larutan menghilang. Hal ini untuk membuktikan bahwa larutan sudah
homogen. Maka dari itu, selama pemanasan berlangsung, larutan harus selalu di
aduk menggunakan spatula. Setelah dipanaskan, masing-masing Erlenmeyer
diberikan sumbat kapas. Sedangkan perlakuan untuk medium cair NB dan NaCl
fis 0,85% tidak perlu dilakukan tahap pemanasan karena peptone dan beef extract
akan mudah larut sempurna pada air suhu kamar jika diaduk. Jadi setelah
dilarutkan, medium langsung ditutup dengan sumbat kapas. Hal ini dilakukan
untuk mencegah masuknya mikroba yang dapat menyebabkan kontaminasi.
Selanjutnya dilakukan sterilisasi. Sterilisasi adalah suatu proses dimana
pemusnahan atau penghancuran secara lengkap semua mikroorganisme, mikroba
hidup dan spora-sporanya yang bersifat resisten. Sterilisasi alat-alat pengolahan
umumnya menggunakan pemanasan, baik sterilisasi udara kering (sterilisasi
kering) maupun sterilisasi menggunakan uap air panas (sterilisasi basah).
Sterilisasi basah dengan menggunakan autoclave atau bisa juga dengan perebusan suhu
tinggi, sedangkan sterilisasi kering dengan menggunakan oven bersuhu 70-80 oC selama
2 jam.
Pada praktikum ini, metode yang digunakan adalah sterilisasi basah,
karena bahan yang mau disterilisasi bersifat basah. Sterilisasi basah dilakukan di
dalam autoclave atau sterilisator uap yang mudah diangkat (portable) dengan
menggunakan uap air jenuh bertekanan pada suhu 121oC dengan tekanan 1 atm
selama 15 menit. Perhitungan waktu sterilisasi autoclave dimulai ketika suhu di
dalam autoclave mencapai 121C. Karena titik didih air menjadi 121 oC itu
disebabkan oleh tekanan 1 atmosfer pada ketinggian permukaan laut, maka daur
sterilisasi tersebut yang seringkali juga dinyatakan sebagai : 1 atm 15 menit. Pada
tempat-tempat yang lebih tingginya diperlukan tekanan lebih besar untuk
mencapai suhu 121 oC. Karena itu daripada menyatakan besarnya tekanan, lebih
baik menyatakan bahwa keadaan steril dicapai dengan cara mempertahankan suhu
121 oC selama 15 menit.
hingga mengalami koagulasi, pada saat itu protein akan mengendap (denaturasi)
dan menyebabkan kematian pada mikroba. Maka, saat penggunaan autoclave
penutupan harus benar-benar rapat agar uap air yang bertekanan tinggi masuk ke
dalam atau berinduksi ke alat.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Jawaban Pertanyaan
Jawab :
Fungsi penambahan beef extract pada pembuatan media NA adalah karena fungsi
kandungan pepton dan ekstrak daging pada beef extract yang berguna sebagai
nutrient untuk pertumbuhan mikroorganisme dikarenakan kandungan proteinnya
yang tinggi.