You are on page 1of 13

PEMERINTAH KABUPATEN TABALONG

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS MABUUN
Alamat : Jln. Jend. Ahmad Yani Rt. 03 RW. 01 Kel. Mabuun Telp. (0526)2023661
KodePos 71571
E-mail : puskesmasmabuun@yahoo.com

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS MABUUN
Nomor : ...............

TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
PADA UPT PUSKESMAS MABUUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPT PUSKESMAS MABUUN

Menimbang : a. bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat adalah fasilitas


pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama;
b. bahwa Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
disingkat UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok
dan masyarakat;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Kepala UPT Puskesmas tentang Pedoman
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas
Mabuun;
Mengingat : 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS MABUUN TENTANG


PENETAPAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN UPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT PADA UPT PUSKESMAS MABUUN
Kesatu : Pedoman Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat di UPT
Puskesmas Mabuun.
Kedua : Pedoman sebagaimana Diktum Pertama agar digunakan sebagai
acuan oleh Penanggung jawab UKM UPT Puskesmas Mabuun untuk
menyelenggarkaan pelayanan upaya kesehataqn masyarakat di
wilayah kerja UPT Puskesmas Mabuun.
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal di tetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kesalahan akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Mabuun
pada tanggal 2016
KEPALA UPT PUSKESMAS MABUUN,

Dr.Heldina Sofia
NIP.19780508 200604 2 009
TEMBUSAN Dikirim Kepada Yth :
1. Kepala DKK Tabalong
2. Pertinggal
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS MABUUN
NOMOR
TENTANG PENETAPAN PEDOMAN
PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT PADA UPT PUSKESMAS MABUUN

PEDOMAN PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT


PADA UPT PUSKESMAS MABUUN

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia

Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi

masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang

didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma

sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional; 1)

pilar paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan

dalam pembangunan, penguatan promotif preventif dan pemberdayaan

masyarakat; 2) penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi

peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan

peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendektatan continuum

of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan; 3) sementara itu jaminan

kesehatan nasional dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan benefit

serta kendali mutu dan kendali biaya.

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah

fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan

masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih

mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada

masyarakat, mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan,

pelaporan, dan dituangkan dalam suatu sistem. Puskesmas menyelenggarakan

fungsi upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan upaya kesehatan

perorangan tingkat pertama. Puskesmas Ngadirojo termasuk kategori

puskesmas perkotaan yang memiliki karakteristik pelayanan kesehatan yang

memprioritaskan pelayanan UKM dengan melibatkan partisipasi masyarakat


dengan pendekatan pelayanan yang diberikan berdasarkan kebutuhan dan

permasalahan yang sesuai dengan pola kehidupan masyarakat perkotaan.

Dalam menyelenggarakan fungsi penyelenggaraan UKM, puskesmas berwenang

untuk:

(1) melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan

masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;

(2) melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;

(3) melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan

masyarakat dalam bidang kesehatan;

(4) menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan

masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang

bekerjasama dengan sektor lain terkait;

(5) melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya

kesehatan berbasis masyarakat;

(6) melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia

Puskesmas;
(7) memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;

melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,

mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan; dan memberikan rekomendasi

terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan terhadap

sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.

(Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014)

Berkenaan dengan pentingnya profesionalisme penyelenggaraan Upaya

Kesehatan Masyarakat (UKM) di UPT Puskesmas Ngadirojo, maka ditetapkan

Keputusan Kepala UPT Puskesmas Ngadirojo tentang Pedoman Penyelenggaraan

Upaya Kesehatan Masyarakat pada UPT Puskesmas Ngadirojo Kabupaten

Wonogiri.

B. Tujuan Pedoman

Tujuan disusunnya pedoman ini sebagai acuan bagi petugas kesehatan di UPT

Puskesmas Ngadirojo dalam menyelenggarakan kegiatan Upaya Kesehatan

Masyarakat tingkat pertama di wilayah kerja UPT Puskesmas Ngadirojo

Kabupaten Wonogiri. Sehingga penyelenggaraan upaya kesehatan masyrakat

dapat dilaksanaan sesuai dengan rencana serta memperoleh hasil sesuai yang

diharapkan.

C. Sasaran Pedoman
Sasaran pedoman penyelenggaraan UKM Puskesmas Ngadirojo adalah petugas

penanggung jawab pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat meliputi :

1. Penanggung jawab pelayanan Promosi Kesehatan

2. Penanggung jawab pelayanan Kesehatan Lingkungan

3. Penanggung jawab pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga

Berencana

4. Penanggung jawab pelayanan Gizi

5. Penanggung jawab pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

D. Ruang Lingkup Pedoman

Ruang lingkup penyelenggaraan UKM Puskesmas Ngadirojo meliputi baik dalam

gedung maupun luar gedung, upaya kesehatan masyarakat esensial yakni :

1. Pelayanan Promosi Kesehatan

2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan

3. Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana

4. Pelayanan Gizi

5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

E. Batasan Operasional

Upaya Kesehatan Masyrakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan

masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyrakat pengembangan. Pedoman

ini hanya mengatur penyelenggaraan pelayanan UKM esensial pada UPT

Puskesmas Ngadirojo.

F. Landasan Hukum

1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,

2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat

Kesehatan Masyarakat,

3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi

Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat

Praktik Mandiri Dokter Gigi.

BAB II STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Sumber daya utama yang diperlukan untuk penyelenggaraan Upaya Kesehatan

Masyarakat UPT Puskesmas Ngadirojo adalah Sumber Daya Manusia (SDM

Kesehatan). Yang dimaksud dengan kualifikasi SDM, sama halnya dengan job

spesifikasi, yaitu minimal golongan/jabatan, masa kerja minimal, pendidikan

minimal, pengalaman kerja, nilai performance (kinerjanya), dan standar

kompetensi. Jenis dan jumlah tenaga kesehatan dihitung berdasar analisa beban

kerja, dengan mempertimbangkan julah pelayanan yang diselenggarakan, jumlah

penduduk dan persebarannya, luas wilaah kerja, dan ketersediaan fasilitas

pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di wilayah kerja.

Kualifikasi Ketenagaan Penanggung Jawab UKM UPT Puskesmas Ngadirojo

Kualifikasi
No Nama Unit Pelayanan Jumlah
Status Pendidikan Pelatihan
1 Promosi Kesehatan PNS S1 Fungsional 2
Promosi
Kesehatan
2 Kesehatan Lingkungan PNS S1 Fungsional 1
Kesehatan
Lingkungan
3 Kesehatan Ibu, Anak dan PNS DV Fungsional 1
Keluarga Berencana Bidan
4 Gizi PNS S1 Fungsional Gizi
5 Pencegahan dan PNS S1 Fungsional 1
Pengendalian Penyakit Epidemiolog
Total 5

B. Distribusi Ketenagaan Upaya Kesehatan Masyarakat

Distribusi Ketenagaan Penanggung Jawab UKM UPT Puskesmas Ngadirojo

Penanggung jawab Puskesmas


No Jenis Tenaga
Wajib Ada Kekurangan
1 Promosi Kesehatan Sarjana Kesehatan 2 1 1

Masyarakat
2 Kesehatan Sarjana Kesehatan 1 0 1

Lingkungan Lingkungan
3 KIA & KB DIV Kebidanan 1 0 1
4 Gizi Sarjana Gizi 1 0 1
5 Pencegahan dan Sarjana Kesehatan 1 0 1

Pengendalian Masyarakat

Penyakit (Epidemiolog)
Penanggung jawab UKM UPT Puskesmas Ngadirojo belum keseluruhan memenuhi

standar kompetensi yang ditetapkan peraturan perundangan. Namun akan


diupayakan peningkatan kualitas SDM untuk memenuhi standar kompetensi yang

dipersyaratkan.

C. Jadwal Kegiatan Upaya Kesehata Masyarakat

Jadwal Kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat UPT Puskesmas Ngadirojo

No. Jenis pelayanan Waktu Keterangan


1. Upaya kesehatan

masyarakat dalam 07.30 13.30 WIB


Jadwal pelayanan
gedung
khusus hari Jumat
2. Upaya kesehatan Sesuai jadwal pertemuan
sampai jam 10.30
masyarakat luar gedung rutin lintas sektor
WIB dan hari Sabtu
/sesuai jadwal yang
sampai jam 11.00
dibuat untuk pertemuan
WIB
yang tidak rutin

08.00 13.30 WIB

Pengaturan jaga untuk penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat UPT

Puskesmas Ngadirojo adalah Person In Charge, tanpa terbatas dan terkendala oleh

waktu dan tempat.

BAB III STANDAR FASILITAS

A. Denah Gedung dan Ruang Pelayanan UKM

Denah Gedung dan Ruang Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat

B. Standar Fasilitas Upaya Kesehatan Masyarakat


Ketersediaan peralatan kesehatan sangat menentukan terselenggaranya pelayanan

kesehatan yang optimal, efektif dan efisien di Puskesmas. Peralatan kesehatan di

Puskesmas harus memenuhi persyaratan standar mutu, keamanan, keselamatan,

memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan diuji

serta dikalibrasi secara berkala oleh institusi penguji dan pengkalibrasi yang

berwenang. Standar peralatan Upaya Kesehatan Masyarakat di UPT Puskesmas

Ngadirojo mengacu pada standar peralata puskesmas berdasarkan Peraturan

Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

A. STRATEGI

1. Indikator Input

- Sumber Daya Manusia

- Sarana Prasarana

- Dana

- Pedoman kerja / SOP

- Dukungan administrasi

2. Indikator Proses

- Pendataan sasaran

- Perencanaan kegiatan

- Pelaksanaan kegiatan

- Monitoring dan evaluasi kegiatan

- Pelaporan kegiatan

- Perencanaan tindak lanjut

3. Indikator Output

- Pelaporan kegiatan

- Penilaian kinerja

B. KEGIATAN

1. Pelayanan Promosi Kesehatan

(a) Penyuluhan

(b) Pemberdayaan Masyarakat

(c) Advokasi

(d) Pelatihan kader

2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan

(a) Pemantauan tempat tempat umum


(b) Pengelolaan makanan dan sumber air bersih

3. Pelayanan KIA & KB

(a) Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

(b) Skrining kesehatan pra sekolah

(c) Penyuluhan KB

4. Pelayanan Gizi

(a) Deteksi dini kasus gizi

(b) Pelayanan kasus gizi

5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

(a) Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular

(b) Pencegahan dan pengendalian penyakit menular

BAB V LOGISTIK

Manajemen Logistik adalah suatu pengetahuan atau seni serta proses

mengenai perencanaan, penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan,

pemeliharaan serta penghapusan material. Tujuan dari manajemen logistik adalah

tersedianya bahan setiap saat dibutuhkan, baik mengenai jenis, jumlah maupun

kualitas yang dibutuhkan secara efisien. Manajemen logistik Upaya Kesehatan

Masyarakat UPT Puskesmas Ngadirojo adalah sebagai berikut :

A. Perencanaan Kebutuhan
Perencanaan kebuthan UKM menghitung dan merencanakan kebutuhan unit

pelayanan UKM.
B. Penganggaran
Fungsi berikutnya adalah menghitung kebutuhan unit pelayanan UKM

berdasarkan indeks harga yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten

Wonogiri sehingga akan diketahui kebutuhan anggaran tersebut. Penganggaran

kebutuhan unit pelayanan UKM UPT Puskesmas Ngadirojo memanfaatkan dana

JKN, BOK dan dana pengembalian.


C. Pengadaan
Fungsi berikutnya adalah pengadaan, yaitu semua kegiatan yang dilakukan untuk

mengadakan bahan logistik yang telah direncanakan, baik melalui prosedur :


1. Pembelian
2. Produksi sendiri, maupun dengan
3. Pemberian dari pihak lain yang tidak mengikat
D. Penyimpanan
Material logistik Upaya Kesehatan Masyarakat yang diperoleh dicatat dan

disimpan di gudang UPT Puskesmas Ngadirojo untuk didistribusikan sesuai

kebutuhan pelayanan UKM. Fungsi penyimpanan ini sangat menentukan


kelancaran distribusi, diantaranya untuk mengantisipasi kekosongan material,

menghemat biaya, mengantisipasi fluktuasi kenaikan harga material, serta

mempercepat pendistribusian karena materi sudah siap pakai. Prinsip FIFO (First

In First Out) diberlakukan di penyimpanan material UKM UPT Puskesmas

Ngadirojo.
E. Pendistribusian
Pendistribusian material logistik UKM UPT Puskesmas Ngadirojo dilakukan pada

saat pelaksanaan kegiatan pelayanan UKM. Efisiensi pelaksanaan pendistribusian

akan mempengaruhi kecepatan penyediaan material baru. Penanggung jawab

pendistribusian adalah penanggung jawab Unit Pelayanan UKM UPT Puskesmas

Ngadirojo. Prosedur baku pendistribusian material promosi kesehatan, meliputi :


1. Pendistribusian langsung kepada sasaran pelayanan
2. Pendistribusian melalui mitra kerja lintas program, jejaring dan jaringan UPT

Puskesmas Ngadirojo.
F. Penghapusan
Penghapusan adalah proses penghapusan tanggungjawab pengurus barang atas

bahan atau barang tertentu sekaligus mengeluarkan dari catatan/pembukuan

yang berlaku, penghapusan barang diperlukan karena :


1. Bahan/barang rusak tidak dapat dipakai kembali
2. Bahan/barang tidak dapat didaur ulang atau tidak ekonomis untuk didaur

ulang.
3. Bahan/barang sudah melewati masa kadaluarsa (expired date)
4. Bahan/barang hilang karena pencurian atau sebab lain.
Penghapusan material promosi kesehatan di UPT Puskesmas Ngadirojo dilakukan

dengan pemusnahan, yaitu dibakar atau dipendam/ditanam

.BAB VI KESELAMATAN SASARAN

Keselamatan sasaran adalah reduksi dan meminimalkan tindakan yang tidak

aman dalam sistem pelayanan kesehatan sebisa mungkin melalui pratik yang terbaik

untuk mencapai luaran yang optimum. (The Canadian Patient Safety Dictionary,

October 2003). Keselamatan sasaran menghindarkan sasaran dari potensi masalah

dalam Upaya Kesehatan Masyarakat yang sebenarnya bertujuan untuk membantu

sasaran.

Tujuan keselamatan sasaran adalah terciptanya budaya keselamatan sasaran

Upaya Kesehatan Masyarakat UPT Puskesmas Ngadirojo, meningkatnya akuntabilitas

(tanggung jawab) penanggung jawab UKM terhadap sasaran, menurunnya KTD

(kejadian tidak diharapkan), serta terlaksananya program - program pencegahan,

sehingga tidak terjadi pengulangan KTD (kejadian tidak diharapkan).


Sasaran keselamatan sasaran pelayanan UKM sebagaimana dimaksud meliputi

tercapainya hal-hal sebagai berikut :

1) Ketepatan identifikasi sasaran;

Identifikasi sasaran kegiatan yang akan menerima pelayanan UKM sesuai

rencana kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat yang telah disusun.

2) Peningkatan komunikasi yang efektif

Komunikasi yang efektif, akurat, lengkap, jelas dan dipahami oleh sasaran UKM

akan mengurangi kesalahan dan menghasilkan peningkatan keselamatan

sasaran.

3) Peningkatan keamanan sarana UKM

Memantau lokasi, bangunan dan material logistik UKM yang dapat

membahayakan keselamatan sasaran UKM.

4) Kepastian tepat-lokasi, tepat-metoda, tepat-sasaran

Menyusun dan menerapkan standar operasional prosedur (SOP) pelayanan

UKM untuk menghindari kesalahan lokasi, metoda dan sasaran UKM

5) Pengurangan risiko psikososial terkait pelayanan UKM


Resiko psikososial seperti bosan, mengantuk, lelah dan pusing dapat terjadi

selama pelayanan promosi kesehatan berlangsung. Untuk meminimalisir

bahkan menghindari hal tersebut diperlukan komitmen bersama sasaran,

memilih metoda yang tepat dan memberikan reward.

6) Pengurangan risiko sasaran jatuh/terluka

Memilih dan memantau lokasi pelayanan UKM untuk menghindari sasaran

mengalami cedera baik dalam perjalanan maupun selama dalam ruangan

menerima pelayanan UKM.

Sistem Keselamatan Sasaran UKM dilakukan dengan melakukan assesment resiko,

identifikasi resiko, dampak dan menyusun implementasi solusi untuk mengendalikan

atau meminimalkan timbulnya resiko.

BAB VII KESELAMATAN KERJA

Dalam undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, Pasal 23

dinyatakan bahwa upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus dilaksanakan

di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya

kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan sedikitnya 10

orang. Jika memperhatikan dari isi pasal diatas, maka jelaslah bahwa Puskesmas

termasuk dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat
menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya terhadap para pelaku langsung yang

bekerja di Puskesmas, tetapi juga terhadap pasien maupun pengunjung Puskesmas.

Risk Assesment melakukan identifikasi potensi bahaya atau faktor risiko dan

dampak atau akibatnya. Dari berbagai potensi bahaya tersebut, maka perlu upaya

untuk mengendalikan, meminimalisasi dan bila mungkin meniadakannya.

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu (quality control) dalam manajemen mutu merupakan

suatu sistem kegiatan teknis yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur

dan menilai mutu produk atau jasa yang diberikan kepada sasaran. Pengendalian

mutu pada Upaya Kesehatan Masyarakat UPT Puskesmas Ngadirojo diperlukan agar

terjaga kualitasnya sehingga memuaskan masyarakat sebagai sasaran. Penjaminan

mutu pelayanan kesehatan dapat diselenggarakan melalui pelbagai model manajemen

kendali mutu. Salah satu model manajemen yang dapat digunakan adalah model

PDCA (Plan, Do, Check, Action) yang akan menghasilkan pengembangan berkelanjutan

(continuous improvement) atau kaizen mutu pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat.

Yoseph M. Juran terkenal dengan konsep "Trilogy" mutu dan

mengidentifikasikannya dalam tiga kegiatan:

1. Perencanaan mutu meliputi: siapa pelanggan, apa kebutuhannya, meningkatkan

produk sesuai kebutuhan, dan merencanakan proses untuk suatu produksi,

2. Pengendalian mutu: mengevaluasi kinerja untuk mengidentifikasi perbedaan

antara kinerja aktual dan tujuan,

3. Peningkatan mutu: membentuk infrastruktur dan team untuk melaksanakan

peningkatan mutu.

Setiap kegiatan dijabarkan dalam langkah-Iangkah yang semuanya mengacu

pada upaya peningkatan mutu.

Pada Upaya Kesehatan Masyarakat UPT Puskesmas Ngadirojo kegiatan dimulai

dari pendataan/survey sasaran dan kebutuhan sasaran, penyusunan rencana

pelaksanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, penyusunan dokumen pelaporan

kegiatan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan hasil kegiatan, dan penyusunan

rencana tindak lanjut hasil evaluasi kegiatan. Pada setiap tahap kegiatan disusun

standar operasional prosedur (SOP) untuk menjamin pelaksanaan kegiatan yang

sesuai standar pelayanan. Evaluasi dan rencana tindak lanjut dilaksanakan untuk

mengatasi adanya kesenjangan antara perencanaan dan hasil kegiatan. Hasil kegiatan
didokumentasikan secara periodik. Adapun jadwal tahap kegiatan Upaya Kesehatan

Masyarakat UPT Puskesmas Ngadirojo adalah sebagai berikut :

Tahap Kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat UPT Puskesmas Ngadirojo

NO. KEGIATAN WAKTU KETERANGAN


Pendataan sasaran Desember tahun Penanggung jawab
1.
dan kebutuhannya sebelumnya UKM
Bersama lintas
Penyusunan rencana
2. Januari program & lintas
kegiatan
sektor
Januari - Bersama jaringan
3. Pelaksanaan kegiatan
Desember
Penyusunan Penanggung jawab
Februari
4. dokumen pelaporan UKM
Desember
kegiatan
Monitoring dan Bersama pimpinan
Februari -
5. Evaluasi kegiatan dan
Desember
hasil kegiatan
Penyusunan rencana Februari Penanggung jawab
6.
tindak lanjut Desember UKM

BAB IX PENUTUP

Upaya Kesehatan Masyarakat dilaksanakan secara terintegrasi dan

berkesinambungan. Upaya Kesehatan Masyarakat harus diselenggarakan oleh setigap

puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal

kabupaten/kota bidang kesehatan. Untuk mencapai kualitas pelayanan Upaya

Kesehatan Masyarakat yang sesuai standar pelayanan, seringkali menghadapi

kendala dalam hal jumlah, kualifikasi maupun mutu pelayanan Upaya Kesehatan

Masyarakat. Pedoman Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat ini memberikan

arahan tentang ketenagaan, sarana dan pengendalian mutu pelayanan agar Upaya

Kesehatan Masyarakat dapat menjalankan fungsinya secara optimal, dikelola dengan

baik, baik kinerja pelayanan, proses pelayanan maupun sumber daya yang

digunakan.

Ngadirojo, Januari 2016

Kepala UPT Puskesmas Ngadirojo

dr. Harnanto Sulistyo Budi, M.Kes.

NIP. 19660420 200112 1 001

You might also like