Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan
Oleh :
Segala puji bagi Allah Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan semesta alam,
Mamae dengan Motivasi Pasien Mengikuti Kemoterapi di Ruang One Day Care
bimbingan dan mmotivasi-motivasi dari berbagai pihak niscaya penulis tidak akan
mampu menulis skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si., selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
mahasiswanya.
7. Keluargaku yang telah memberikan dukungan, doa, nasihat, kasih sayang dan
ucapan terima kasih yang tak terhingga serta iringan doa semoga amal baiknya
mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Semoga skripsi ini dapat
Halaman
BAB V PEMBAHASAN
BAB VI PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
terapi......................................................................................... 49
DAFTAR GAMBAR
Abstrak
BAB I
PENDAHULUAN
Cina mempunyai resiko yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan wanita
etnis Melayu atau India, sebesar 10-20%. Insiden yang tertinggi ada di
Indonesia), diperkirakan 15.000 penderita baru per tahun, dan 8.000 penderita
meninggal tiap tahun. Deteksi dini dan pengobatan pra kanker Ca Mamae
keganasan pada wanita yaitu 16 orang per 100.000 penduduk wanita. Berdasar
sebanyak 5.786 kasus atau 11,78% dari keganasan lainnya. Angka kejadian
Ca Mamae meningkat dari jumlah kasus pada 2006 sebanyak 4.696 kasus
atau 11,07% dan sekitar 70% penderita berada dalam stadium lanjut. Kanker
2010).
1
Kasus Ca Mammae di Jawa Tengah pada tahun 2011 terdapat 2.091
atau sekitar 19,70% (DinKes, 2012). Angka kejadian Ca Mamae pada tahun
2012 di Kota Surakarta menempati angka tertinggi dalam kurun waktu 5 tahun
terakhir yaitu terdapat 181 kasus atau sekitar 8,6% dari seluruh kejadian
penyakit tidak menular dan 11 kasus diantaranya atau sebesar 5,4% terdapat di
antara lain adalah takut operasi, percaya pada pengobatan tradisional atau
akan turun hingga 15%. Hal ini disebabkan karena terapi yang diberikan juga
kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan
membunuh sel kanker. Tidak hanya sel kanker pada payudara, tetapi juga sel-
AIDS dan tuberkulosis. Tidak adanya motivasi pasien pada terapi penyakit ini
dapat memberikan efek negatif yang sangat besar karena prosentase kasus
penyakit tersebut di atas diseluruh dunia mencapai 54% dari seluruh penyakit
pada tahun 2010. Angka ini bahkan diperkirakan akan meningkat menjadi
terkait, yaitu faktor pasien, faktor terapi, faktor tingkat pengetahuan, faktor
sistem kesehatan, faktor lingkungan dan faktor sosial ekonomi. Semua faktor
kemoterapi sehingga tidak ada pengaruh yang lebih kuat dari faktor lainnya.
semua kesalahan ada pada pasien sehingga intervensi hanya dilakukan dari sisi
sampai selesai, agar dapat dicapai hasil yang optimal. RSUD Dr. Moewardi
RSUD Dr. Moewardi pada bulan Juni 2014 terdapat 105 pasien, bulan Juli
2014 menurun menjadi 93 pasien, dan pada bulan Agustus 2014 meningkat
menjadi 130 pasien. Studi pendahuluan dengan wawancara terhadap 5 pasien
hanya akan berdampak pada keluhan seperti nyeri, sulit tidur, mudah lelah,
Motivasi Pasien Mengikuti Kemoterapi di Ruang One Day Care RSUD Dr.
Moewardi.
dijalani oleh pasien agar pasien mau menjalani kemoterapi tersebut agar dapat
dicapai hasil yang optimal. Hasil studi pendahuluan diketahui beberapa pasien
karena kemoterapi hanya akan berdampak pada keluhan seperti nyeri, sulit
1. Tujuan Umum
motivasi pasien mengikuti kemoterapi di Ruang One Day Care RSUD Dr.
Moewardi.
2. Tujuan Khusus
mengikuti kemoterapi.
kemoterapi.
4. Bagi Peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengetahuan
2.1.1.1 Definisi
merupakan hasil dari tahu, hal ini terjadi setelah orang melakukan
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
yaitu :
7
a. Tahu (know)
b. Memahami (comprehension)
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (analysis)
dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama
lain.
e. Sintesis (synthesis)
keseluruhan yang baru, atau dengan kata lain sintesis adalah suatu
pengetahuan.
pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini
(Notoatmodjo, 2010).
2010).
2.1.2 Motivasi
2.1.2.1 Pengertian
yang berbeda-beda.
sebaliknya.
ada lagi maka daur tidak terjadi (Daniellle Gales & Carrette,
2002).
2.1.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
1. Energi
2. Belajar
3. Interaksi sosial
tindakan.
4. Proses kognitif
a) Faktor Internal
dan nasihat.
tujuan.
b) Faktor Eksternal
sesuatu.
rendah.
pula.
akan dilaksanakan.
2.1.3.1 Pengertian
abnormalitas ini bisa jadi sel organ dalam, sel jaringan otot, sel
tulang, sel otak, bahkan sel darah. Tidak ada satu sel pun di dalam
kelenjar susu.
1) Keturunan
2) Usia Reproduksi
5) Radiasi
Radiasi ion, baik yang berasal dari sinar Rotgen dan radiasi
tidak terkendali.
estrogen.
7) Faktor Usia
8) Faktor Ras
9) Kepadatan Payudara
lebih padat. Kondisi ini relatif lebih aman dari ancaman sel
lebih tinggi.
14) Makanan
2.1.4 Kemotherapi
2.1.4.1 Pengertian
1. Mencapai kesembuhan
hidup.
demikian, hal ini juga akan berakibat pada sel-sel normal yang
sedang mengalami pembelahan, seperti pada sumsum tulang yang
mulai dari mulut sampai anus, obat ini akan memberikan efek
karena itu pemberian obat jenis ini harus disertai pengaturan diet
(relatif singkat), yaitu 1 hari atau 24 jam, dalam melakukan tindakan One
Day Care pasien dibantu oleh para dokter ahli dengan bantuan para perawat
terdidik.
penelitian yang sama, namun ada beberapa penelitian terdahulu yang dapat
sebagai berikut :
Ca Mammae
Pendidikan
Budaya
Faktor yang mempenga-
ruhi motivasi pasien:
1. Faktor Interna; Pengalaman
a. Kepribadian
b. Intelegensi/Penge- Motivasi
tahuan
c. Proses kognitif
d. Sikap
e. Energi
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan
b. Pendidikan
c. Agama
d. Sosial ekonomi
e. Kebudayaan
f. Orang tua
g. Belajar
h. Interaksi sosial
Gambar 1. Kerangka Teori
Sumber : Notoatmodjo (2010), Ester (2005), Sunaryo (2004) dan Hidayat (2006)
Keterangan :
: Yang tidak diteliti
: Yang diteliti.
2.4 Kerangka Konsep
Gambar 2.
Kerangka Konsep
2.5 Hipotesis
Dr. Moewardi.
RSUD Dr Moewardi.
BAB III
METODE PENELITIAN
dengan motivasi pasien mengikuti kemoterapi di Ruang One Day Care RSUD
Dr. Moewardi. Faktor risiko serta efek tersebut diukur menurut keadaan atau
status pada waktu observasi, jadi tidak ada tindak lanjut (Setiadi, 2007).
3.2.1 Populasi
Care RSUD Dr. Moewardi. Data dari tiga bulan terakhir yaitu bulan
3.2.2 Sampel
30
dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2006). Sampel pada
yaitu :
N
n=
1 N (d 2 )
Keterangan:
n= Besarnya sampel
N = Besarnya populasi
107
n=
1 (0.05 2 )
1 107
107
n=
1,2675
Penelitian ini telah dilaksanakan di Ruang One Day Care RSUD Dr.
Moewardi.
16 April 2015.
tentang Ca Mammae.
3.4.2 Variabel terikat:
dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Sampel yang digunakan untuk uji validitas
(2010) bahwa sebaiknya untuk uji validitas (uji try out) minimal 20
responden. Uji ini dilakukan pada variabel tingkat pengetahuan dan motivasi
1. Uji Validitas
saja yang hendak diukur. Uji validitas tiap item dapat diketahui
N XY X Y
rXY
2 2
N X2 x N Y2 Y
Keterangan:
denga r tabel. Pengukuran dinyatakan valid jika rhitung > rtable pada taraf
SPSS for Windows versi 18.00 (Singgih, 2006). Perhitungan uji validitas
a. Tingkat Pengetahuan
terendah sebesar 0,304 dengan nilai -value sebesar 0,102 dan nilai
Oleh karena nilai rhitung > rtabel (0,361) pada N = 30, dengan nilai -
value 0,000 yang nilainya lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan
sebanyak 11 item (item nomor 1, 4, , 6, 9, 10, 11, 12, 14, 16, 17 dan
19) dan instrumen yang tidak valid item nomor 2, 3, 5, 7, 8, 13, 15, 18
terendah sebesar 0,101 dengan nilai -value sebesar 0,595 dan nilai
Oleh karena nilai rhitung > rtabel (0,361) pada N = 30, dengan nilai -
value 0,000 yang nilainya lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan
item (item nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 16, 17, 18, 19, dan 20) dan
instrumen yang tidak valid item nomor 2, 9, 10, 12, 13, 14 dan 15
terlampir).
2. Uji Reliabilitas
(Suharsimi, 2005)
K S i2
ri
( K !) S t2
Keterangan:
ri = koefisien reliabilitas
K = jumlah item pernyataan
S i2 = mean kuadrat kesalahan
S t2 = varian total
(Hasil terlampir).
berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Studi Kepustakaan
Peneliti memilih tempat di Ruang One Day Care RSUD Dr. Moewardi
proposal penelitian.
Surakarta.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Melakukan Penelitian
3. Tahap Pelaporan
Data yang telah selesai dianalisis kemudian disajikan dalam bentuk tabel
1. Pengolahan Data
diolah dulu. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan melalui suatu
a. Editing
lengkapi.
b. Coding
karena alat yang digunakan untuk analisa data dalam komputer yang
adalah:
1) Karakteristik responden
- 30 40 tahun= 2
- > 40 tahun =3
b) Tingkat pendidikan : - SD =1
- SLTP =2
- SLTA =3
- PT =4
c) Pekerjaan : - IRT =1
- Buruh/Tani = 2
- Wiraswasta = 3
- PNS =4
- 3 5 hari =2
- > 5 hari =3
- Cukup =2
- Baik =3
- Sedang =2
- Tinggi =3
c. Scoring
telah ditentukan.
d. Tabulating
kuesioner
2. Analisis Data
kriteria.
a. Ha ditolak bila nilai < 0.05, yang berarti ada hubungan antara
Moewardi.
penelitian yang dalam penelitian ini adalah di Ruang One Day Care RSUD
haknya.
ukur, tetapi hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data berupa
3. Confidentaly (Kerahasiaan)
HASIL PENELITIAN
di ruang One Day Care RSUD Dr. Moewardi. Hal ini dapat dikemukakan
a. Umur
b. Pendidikan
46
c. Pekerjaan
(8,3%).
Berikut hasil analisis yang telah diuji yang tersajikan dalam tabel 4.5.
pengetahuan baik dengan motivasi baik juga yaitu sebanyak 28 orang (33,3%)
Chi-square sebesar 18,170 dengan nilai probabilitas 0,001 (p value < 0,05),
motivasi pasien mengikuti kemotherapi di Ruang One Day Care RSUD Dr.
tentang Ca Mammae yang dimiliki pasien maka semakin baik dan meningkat
PEMBAHASAN
tentang Ca Mammae dan motivasi pasien mengikuti kemotherapi. Hal ini dapat
dari umur, tingkat pendidikan, dan pekerjaan pada pasien yang menjalani
kemoterapi di Ruang One Day Care RSUD Dr. Moewardi. Hal ini dapat
5.1.1 Umur
mempunyai umur lebih dari 40 tahun (48,8%). Umur merupakan salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi kualitas dalam berfikir dan bertindak, hal
lebih matang dalam berfikir, kematangan umur seseorang akan lebih tepat
usia dewasa awal yaitu 20-40 tahun, dewasa menengah yaitu 41-65 tahun,
dan dewasa akhir yaitu > 65 tahun. Hal ini sesuai dengan teori yang
50
menyatakan bahwa, sebagian besar kasus kanker payudara terjadi
5.1.2 Pendidikan
mudah menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal baru
2012).
5.1.3 Pekerjaan
akan lebih kecil yaitu 20-40% dibanding wanita yang tidak aktif bekerja
(Sirait, 2009).
payudara adalah ibu rumah tangga (IRT), hal ini mungkin disebabkan
karena wanita sebagian besar adalah ibu rumah tangga yang pada umumnya
Mammae pada pasien yang mengikuti kemoterapi di Ruang One Day Care
responden (4,8%) yang melakukan kemoterapi di ruang One Day Care RSUD
Dr. Moewardi, hal ini disebabkan karena faktor lain yang mempengaruhinya
informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga
suatu proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok dan
selama hidup, dimana usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir
pengetahuannya.
informasi yang dimiliki maka semakin banyak pula yang diketahui. Pada
karena faktor lain yang mempengaruhinya yaitu umur responden, semakin tua
(Notoatmojo. S, 2010).
merupakan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang
penghargaan dan penghormatan atas diri, lingkungan yang baik serta kegiatan
hal ini dikarenakan responden merasa sebagai manusia maka harus mencoba
kemoterapi.
telah menjadi kebutuhan bagi dirinya yaitu kebutuhan akan rasa aman.
yang tidak menyenangkan. Hal ini sesuai dengan Maslow dalam Purwanto
dapat memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi yaitu kebutuhan rasa aman dan
nyaman (safety need). Kebutuhan ini sangat diperlukan karena tanpa adanya
rasa aman dari berbagai gangguan yang ada, manusia akan sulit melakukan
2012).
Mengikuti Kemoterapi
Chi-square sebesar 18,170 dengan nilai probabilitas 0,001 (p value < 0,05),
motivasi pasien mengikuti kemotherapi di Ruang One Day Care RSUD Dr.
tentang Ca Mammae yang dimiliki pasien maka semakin baik dan meningkat
kemoterapi. Hal ini tidak sejalan dengan teori dalam bukunya (Syamsul
Hidayat, 2006) yang mengatakan bahwa motivasi dipengaruhi oleh belajar dan
sifat kepribadian. Ada interaksi antara belajar dan motivasi dalam tingkah
karena itu, seseorang dengan interaksi sosial dan informasi yang terbatas akan
sulit berespon dan ini akan memicu kurangnya motivasi karena menganggap
wanita dalam program deteksi dini kanker cerviks (Saraswati, 2009). Hasil
penelitian ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Sari, dkk
menjalani kemoterapi.
BAB VI
A. Kesimpulan
B. Saran
60
memaknai hidupnya dengan baik walaupun mereka sedang menjalani
kemoterapi.
2. Bagi Perawat
maupun dokter.
Bagi peneliti lain menggunakan variabel lain yang belum diteliti, seperti
yang lebih banyak atau dengan metode penelitian yang berbeda serta alat
Almatsier, Sunita. (2006). Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Darnindro N., Jasin M.R., Martina, Heryanto L., Ardiansyah D., Tambunan M.,
Heriyanto P., Wawolumaya C., Kayika I.P.G. 2007. Pengetahuan Sikap
Perilaku Perempuan yang Sudah Menikah Mengenai Papsmear dan
Faktor-Faktor yang Berhubungan di Rumah Susun Klender Jakarta 2006.
Majalah Kedokteran Indonesia. Vol 57.
Hartati, A. S. (2008). Konsep diri dan kecemasan wanita kanker payudara di poli
bedah onkologi RSUP H. Adam Malik Medan. Diperoleh tanggal 19
Februari 2015 dari http://www.repository.usu.ac.id
Kartikawati, Erni, (2013). Awas!!! Bahaya Kanken Payudara & Kanker Serviks
(Edisi Pertama). Bandung: Buku Baru.
Rifki Zaki Yamani, Nur Mukarromah dan Musrifatul Uliyah (2011), yang
meneliti tentang : Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kanker
Serviks dengan Perilaku Ibu dalam Melakukan Pemeriksaan PAP SMEAR
di Desa Ketawang Daleman Kecamatan Ganding Kabupaten Sumenep.
Jurnal Kesehatan. Malang.
Sirait, Sihombing, Anna Maria, Marice dan, (2009). Angka Ketahanan Hidup
Penderita Kanker Ovarium di RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Jurnal Kedokteran Indonesia. Diakses 17 Juni 2015.