You are on page 1of 3

LO 1

Pra-ortodonti:

Terapi periodontal pra-ortodonti bertujuan untuk mempersiapkan jaringan


periodontal yang sehat, sehingga mampu menerima perawatan orthodonti dan
menghindari komplikasi periodontal seperti resorbsi tulang berlebihan dan
relapsnya perawatan ortodonti.

Pertimbangan seperti pada kasus pertama yaitu adanya gingivitis


marginalis kronis disebabkan akumulasi plak dan kalkulus disertai frenulum
labialis rahang atas tanf tinggi sehinga dipertimbangkan agar dilakukan terapi
inisial terlebih dahulu untuk mengeliminasi faktor yang yang memperberat
penyakit periodontal dan setelah itu dilakukan fase maintenance kemudian
direncanaan untuk dilakukan fase bedah pada frenulum agar tidak mengganggu
gerakan ortodonti.

Pada kasus kedua yaitu adanya periodontitis kronis menyeluruh


disebabkan akumulasi plak dan kalkulus, dengan poket absolut 4-8 mm,
kerusakan tulang mencapai 1/3 tengah akar sehingga pasien tersebut direncanakan
untuk dilakukan open flap debridement. Pertimbangan dilakukan flap adalah
untuk mengeliminasi jaringan granulasi, sementum nekrotik, tulang nekrotik,
serta menciptakan perlekatan baru. Kondisi poket yang dalam jika tidak dilakukan
perawatan bedah periodontal, maka akan menambah retensi dan akumulasi plak
(Sulijaya dan Sunarto, 2014).

Sumber:

Sulijaya, Benso., Hari, Sunarto. 2014. Persiapan Jarinagn Periodontal pada Pasien
Ortodontik-Periodontik. Jakarta: The Third National Scientific Seminar in
Periodontics-Enhancing Professionalism in Dental Treatment Based on
Periodontal Consideration in Dentistry.
LO 2

Fase Pra-orthodontic:

Jika regenerasi periodontal diindikasikan, maka dilakukan terapi


periodontal regenerative karena interaksi kemajuan penyembuhan luka
regenerative dan remodeling jaringan ortodontik dapat memberikan keuntungan.
Perawatan ortodontik dapat dimulai 4-6 minggu setelah terapi periodontal
regenerative (Sebbar et al., 2015).

Fase Pasca-orthodontic:

Pada pasca-orthodontik dilakukan retensi pasca-orthodontik yang berlangsung


setidaknya enam bulan untuk mengizinkan mineralisasi lengkap jaringan osteoid.
Untuk stabilitas pasca-orthodontik membutuhkan retensi semi permanen yaitu
menggunakan fixed lingual retainer, passive plate acrylic foil dan retensi
permanen menggunakan intracoronal titanium pins (Sebbar et al., 2015). Alasan
stabilitas pasca-orthodontic membutuhkan retensi semi permanen atau permanen
yaitu:

1. Untuk mencegak resiko kekambuhan.


2. Untuk mengimbangi keseimbangan dari jaringan lunak atau mengurangi
dukungan tulang.
3. Untuk menghilangkan trauma oklusal sekunder.
4. Untuk meningkatkan kenyamanan pengunyahan terhadap mobilitas gigi
(Sebbar et al., 2015).

Sumber:

Sebbar, Mourad et al. 2015. Periodontal Health dan Orthodontics. InTech-


Emerging Trends in Oral Health Sciences and Dentistry.

You might also like