You are on page 1of 10

Sistem penggajian dapat digolongkan dalam dua sistem, yaitu sistem skala tunggal

dan sistem skala ganda. Sistem skala tunggal adalah system penggajian yang memberikan
gaji yang sama kepada pegawai yang berpangkat sama dengan tidak atau kurang
memperhatikan sifat pekerjaan yang dilakukan dan beratnya tanggung jawab pekerjaannya.
Sistem skala ganda adalah sistem penggajian yang menentukan besarnya gaji bukan saja
didasarkan pada pangkat, tetapi juga didasarkan pada sifat pekerjaan yang dilakukan, prestasi
kerja yang dicapai dan beratnya tanggung jawab pekerjaannya. Selain kedua sistem
penggajian tersebut dikenal juga sistem penggajian ketiga yang disebut sistem skala
gabungan, yang merupakan perpaduan antara sistem skala tunggal dan sistem skala ganda.
Dalam sistem skala gabungan, gaji pokok ditentukan sama bagi pegawai negeri yang
berpangkat sama, di samping itu diberikan tunjangan kepada Pegawai Negeri yang memikul
tanggung jawab yang lebih berat, prestasi yang tinggi atau melakukan pekerjaan tertentu yang
sifatnya memerlukan pemusatan perhatian dan pengerahan tenaga secara terus-menerus.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa Definisi Gaji?
2. Bagaimana manfaat, fungsi, dan tujuan dari gaji?
3. Bagaimana Prosedur Penggajian Pegawai negeri sipil?
4. Mengapa ada Tunjangan?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan definisi gaji


2. Memahami manfaat, fungsi, dan tujuan dari gaji
3. Menjabarkan Prosedur Penggajian Pegawai Negeri Sipil
4. Menjelaskan alasan adanya tunjangan

Bab II Pembahasan

2.1 Definisi Gaji


Menurut Pasal 7 UU 8/74 jo. Pasal 7 UU 43/99, Setiap Pegawai Negeri berhak
memperoleh gaji yg layak sesuai dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya. Gaji adalah
balas jasa atau penghargaan atas prestasi kerja, yang harus dapat memenuhi kebutuhan hidup
bersama keluarganya secara layak, sehingga ia dapat memusatkan perhatiannya dan
kegiatannya untuk melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya.
Gaji adalah salah satu hal yang penting bagi setiap karyawan yang bekerja dalam
suatu perusahaan, karena dengan gaji yang diperoleh seseorang dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Hasibuan (2002) menyatakan bahwa Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik
kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti (p. 118). Pendapat lain
dikemukakan oleh Handoko (1993), Gaji adalah pemberian pembayaran finansial kepada
karyawan sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivasi
pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang (p. 218). Selain pernyataan Hasibuan dan
Handoko, ada pernyataan lainnya mengenai gaji dari Hariandja (2002), yaitu Gaji merupakan
salah satu unsur yang penting yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, sebab gaji adalah
alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan pegawai, sehingga dengan gaji yang diberikan
pegawai akan termotivasi untuk bekerja lebih giat. Teori yang lain dikemukakan oleh Sastro
Hadiwiryo (1998), yaitu:
Gaji dapat berperan dalam meningkatkan motivasi karyawan untuk bekerja lebih efektif,
meningkatkan kinerja, meningkatkan produktivitas dalam perusahaan, serta mengimbangi
kekurangan dan keterlibatan komitmen yang menjadi ciri angkatan kerja masa kini.
Perusahaan yang tergolong modern, saat ini banyak mengaitkan gaji dengan kinerja.

2.2 Peranan, Fungsi dan Tujuan Gaji

Menurut Poerwono (1982) peranan gaji dapat ditinjau dari dua pihak, yaitu :
A) Aspek pemberi kerja (majikan) adalah manager
Gaji merupakan unsur pokok dalam menghitung biaya produksi dan komponen dalam
menentukan harga pokok yang dapat menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Apabila
suatu perusahaan memberikan gaji terlalu tinggi maka, akan mengakibatkan harga pokok
tinggi pula dan bila gaji yang diberikan terlalu rendah akan mengakibatkan perusahaan
kesulitan mencari tenaga kerja.

B) Aspek penerima kerja


Gaji merupakan penghasilan yang diterima oleh seseorang dan digunakan untuk
memenuhi kebutuhannya. Gaji bukanlah merupakan satu-satunya motivasi karyawan dalam
berprestasi, tetapi gaji merupakan salah satu motivasi penting yang ikut mendorong karyawan
untuk berprestasi, sehingga tinggi rendahnya gaji yang diberikan akan mempengaruhi kinerja
dan kesetiaan karyawan.

Menurut Komaruddin (1995) fungsi gaji bukan hanya membantu manajer personalia
dalam menentukan gaji yang adil dan layak saja, tetapi masih ada fungsi-fungsi yang lain,
yaitu (p. 164) :
1. Untuk menarik pekerja yang mempunyai kemampuan ke dalam organisasi.
2. Untuk mendorong pekerja agar menunjukkan prestasi yang tinggi.
3. Untuk memelihara prestasi pekerja selama periode yang panjang

Menurut Hasibuan (2002) tujuan penggajian, antara lain:


a) Ikatan kerja sama
Dengan pemberian gaji terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majikan dengan karyawan.
Karyawan harus mengerjakan tugas - tugasnya dengan baik, sedangkan pengusaha atau
majikan wajib membayar gaji sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
b) Kepuasan kerja
Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial,
dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.
c) Pengadaan efektif
Jika program gaji ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk
perusahaan akan lebih mudah.
d) Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi bawahannya.
e) Stabilitas karyawan
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang
kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover relatif kecil.
f) Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik.
Karyawan akan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku.
g) Pengaruh serikat buruh
Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan
karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.
h) Pengaruh pemerintah
Jika program gaji sesuai dengan undang-undang yang berlaku (seperti batas gaji minimum)
maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.

2.3 Penggajian Pegawai Negeri Sipil

A. Sistem Penggajian
Pada dasarnya terdapat dua sistem penggajian, yaitu sistem skala tunggal dan sistem skala

ganda.

1) Sistem skala tunggal adalah sistem penggajian yang memberikan gaji sama kepada pegawai
yang berpangkat sama dengan tidak atau kurang memperhatikan sifat pekerjaan yang
dilakukan dan beratnya tanggung jawab yang dipikul dalam melaksanakan pekerjaan itu.
2) Sistem skala ganda adalah sistem penggajian yang menentukan besarnya gaji bukan saja
didasarkan pada pangkat tetapi juga berdasarkan sifat pekerjaan yang dilakukan, prestasi
kerja yang dicapai, dan beratnya tanggung jawab yang dipikul dalam melaksanakan pekerjaan
itu.
3) UU 43/99 jo PP 6/2000 : menetapkan penggajian berdasarkan gabungan skala tunggal dan
skala ganda, yaitu: pegawai yang berpangkat sama diberi gaji pokok yang sama, disamping
itu diberikan tunjangan kepada pegawai yang melaksanakan pekerjaan yang sifatnya memer
lukan pemusatan perhatian & pengerahan tenaga.

Sistem Penggajian Keuntungan Kerugian


Sistem Penggajian Skala Sederhana Dirasa tidak adil karena
Tunggal Cukup dengan satufaktor resiko bahaya,
peraturan kesibukan dan lain-lain
tidak menjadikan
pertimbangan.
Sistem Penggajian Skala Memberikan motivasi bagi Menimbulkan ketidakadilan
Ganda Pegawai Negeri Sipil yangpada saat pensiun bagi
memikul tanggung jawab yangpegawai yang memiliki
berat, resiko dan lain-lain. pangkat pendidikan yang
sama tetapi berbeda dengan
sifat pekerjaan.

B. Gaji pegawai negeri sipil


Ketentuan mengenai gaji untuk pegawai negeri sipil diatur oleh peraturan pemerintah.
Antara lain sebagai berikut :
PP No.7/ Tahun 1977 :
Gaji Pokok antara Rp.12rb Rp.120rb (1:10)
PP No.15/ Tahun 1985 :
Gaji Pokok antara Rp.33.200-Rp.265.600 (1:8)
PP PP No.15/ Tahun 1993 :
Gaji Pokok antara Rp.78rb Rp.537.600 (1:7)
PP No.6/ Tahun 1997 :
Perbandingan gaji pokok terendah dan tertinggi adalah 1 : 6
PP No.6/ Tahun 2000 :
Perbandingan Gaji pokok terendah dan tertinggi adalah 1 : 4
C. Gaji pokok
1) Kepada pegawai negeri sipil yang diangkat dalam suatu pangkat diberikan gaji pokok
berdasarkan golongan ruang yang ditetapkan untuk pangkat itu sebagai tersebut dalam
Peraturan pemerintah no. 15 tahun 1993
2) Gaji pokok untuk calon pegawai negeri sipil adalah sebesar 80% (delapan puluh persen) dari
gaji pokok yang diperuntukan untuk pegawai negeri sipil.
3) Apabila calon pegawai negeri sipil tersebut telah mempunyai masa kerja sebelumnya yang
dapat diperhitungkan untuk menetapkan gaji pokok, diberikan gaji pokok yang segaris
dengan pengalaman kerjanya yang diakui sebagai masa kerja golongan
4) Pemberian gaji pokok tersebut diatas setingginya berdasarkan gaji pokok maksimum dalam
golongan ruang yang bersangkutan dikurangi 2 (dua) kali kenaikan gaji berkala yang terakhir
dalam golongan ruang tersebut
5) Kepada pegawai negeri sipil yang diangkat dalam suatu pangkat yang lebih tinggi dari
pangkat yang lebih lama, diberikan gaji pokok yang baru berdasarkan pangkat yang baru
yang segaris dengan gaji pokok dan masa kerja golongan dalam golongan ruang menurut
pangkat lama.
6) Kepada pegawai negeri sipil yang diturunkan pangkatnya kedalam suatu pangkat yang lebih
rendah dari pangkat semula, diberikan gaji pokok berdasarkan pangkat baru yang segaris
dengan gaji pokok dan masa kerja golongan dalam golongan ruang menurut pangkat lama.
7) Kepada pengsiunan pegawai negeri sipil yang diangkat menjadi pegawai bulanan disamping
pension diberikan gaji pokok berdasarkan pangkat dan masa kerja golongan yang dimiliki
pada saat dia pension
8) Masa kerja yang dapat diperhitungkan untuk menetapkan gaji pokok bagi calon pegawai
negeri sipil adalah :
a) masa selama menjadi pegawai negeri sipil kecuali masa selama cuti diluar tanggungan
negara.
b) masa selama menjadi pejabat negara.
c) masa selama menjalankan tugas pemerintahan.
d) masa selama menjalankan kewajiban untuk membela negara.
e) masa selama menjalankan wajib kerja
f) masa selama menjadi pegawai/karyawan perusahaan milik negara
g) masa kerja sebagai pegawai/karyawan badan hukum diluar badan-
badan hukum pemerintah

Standar minimal penghasilah yang harus diterima PNS


Gaji pokok, tunjangan keluarga, dan tunjangan pangan.
Tunjangan jabatan diberikan bagi PNS yang memangku jabatan
Tunjangan jabatan struktural merupakan jabatan berdasarkan span of control terhadap
lingkungan tugas pekerjaan, sedangkan jabatan fungsional merupakan jabatan atas keahlian
seorang PNS.

D. Pola Dasar Penghitungan Gaji PNS


Pemerintah hingga saat ini belum memberikan gaji PNS berdasarkan hidup layak
walaupun besarnya gaji PNS yang diberikan rata-rata sudah di atas UMR Sistem penggajian
saat ini secara implisit menganut kriteria produktivitas, karena pada hakekatnya gaji adalah
sebagai balas jasa atau penghargaan atas hasil kerja seseorang.
Terlepas dari sistem penggajian yang dianut, faktor kemampuan anggaran masih sangat
dominan dalam menentukan sistem penggajian di Indonesia.

Pola dasar perhitungan gaji yang cukup fleksibel hendaknya mencerminkan 5 (lima)
hal pokok, yaitu :

1. Upah/gaji harus mencerminkan nilai pekerjaan/tugas


2. Kenaikan gaji hendaknya sebanding dengan peningkatan produktivitas kerja
3. Peningkatan gaji hendaknya diperhitungkan dengan keuntungan negara dan penampilan
individu PNS
4. Peningkatan gaji tidak diberikan dalam basis yang permanen
5. Adanya ukuran yang stabil dari penghasilan kerja.

Standar minimal penghasilan yang harus diterima PNS :


Gaji pokok, tunjangan keluarga, dan tunjangan pangan.
Tunjangan jabatan diberikan bagi PNS yang memangku jabatan
Tunjangan jabatan struktural merupakan jabatan berdasarkan span of control terhadap
lingkungan tugas pekerjaan, sedangkan jabatan fungsional merupakan jabatan atas keahlian
seorang PNS.

E. Kenaikan gaji
Kenaikan gaji berkala dan kenaikan gaji istimewa (pasal 11 peraturan pemerintah no.
7 tahun 1977)
1) Kepada pegawai negeri sipil diberikan kenaikan gaji berkala apabila dipenuhi syarat-syarat :
a. Telah mencapai masa kerja golongan yang ditentukan untuk kenaikan gaji berkala.
b. Penilaian pelaksanaan pekerjaan dengan nilai rata-rata sekurang-kurangnya cukup
2) Pemberian kenaikan gaji berkala sebagaimana dimaksud diatasa dilakukan dengan surat
pemberitahuan oleh kepala kantor / satuan organisasi yang bersangkutan atas nama jabatan
yang berwenang.
3) Pemberitahuan kenaikan gaji berkala sebagaimana dimaksud dalam point 2. Diterbitkan 2
(dua) bulan sebelum kenaikan gaji berkala itu berlaku
4) Apabila pegawai negeri sipil yang bersangkutan belum memenuhi syarat sebagaimana
dimaksud dalam point b nomor 1, maka kenaikan gaji berkala ditunda paling lama untuk
waktu satu tahun.
5) Apabila sehabis waktu penundaan sebagaimana dimaksud diatas, pegawai negeri sipil yang
bersangkutan belum memenuhi syarat, maka kenaikan gaji berkala ditunda lagi tiap kali
paling lama untuk 1 (satu) tahun.
6) Apabila tidak ada alasan lagi untuk penundaan maka kenaikan gaji berkala tersebut diberikan
mulai bulan berikutnya dari masa penundaan itu.
7) Penundaan kenaikan gaji berkala dilakukan dengan surat keputusan pejabat yang berwenang.
8) Masa penundaan kenaikan gaji berkala dihitung penuh untuk kenaikan gaji berkala
berikutnya.
9) Kepada pegawai negeri sipil menurut daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan menunjukan
nilai dalam amat baik sehingga ia patut dijadikan teladan, dapat diberikan kenaikan gaji
istimewa sebagai penghargaan dengan memajukan saat kenaikan gaji berkala yang akan
datang dan saat-saat gaji berkala selanjutnya dalam pangkat yang dijabatnya pada saat
pemberian kenaikan gaji istimewa.
10) Pemberian kenaikan gaji istimewa sebagaimana dimaksud diatas, dilakukan oleh
menteri/pimpinan lembaga yang bersangkutan[1]

2.4 Tunjangan

1) Dalam gaji pokok kepada Pegawai Negeri Sipil, dapat diberikan tunjangan keluarga,
tunjangan jabatan, tunjangan pangan dan tunjangan lain-lain
2) Tunjangan keluarga terdri dari tunjangan istri dan anak
3) Tunjangan jabatan terdiri dari tunjangan jabatan structural dan tunjangan fungsional
4) Tunjangan pangan diatur oleh Menteri keuangan setelah mendengar pertimbangan kepala
BAKN
5) Dalam hal-hal tertentu apabila ada alasan yang kuat kepada Pegawai Negeri Sipil dapat
diberikan tunjangan lain yang diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah atau Keppres
6) Pegawai Bulanan disamping pension yang menduduki jabatan structural atau fungsional
diberi tujangan jabatan dan tunjangan lain yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil sesuai
dengan peraturan Perundang-undangan.

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan
Sistem penggajian di Indonesia saat ini adalah Pegawai yang berpangkat sama diberikan gaji
yang sama ditambah tunjangan kepada Pegawai yang melaksanakan pekerjaan tertentu yang
sifatnya terus menerus.
Komposisi: gaji pokok + tunjangan (-) potongan yang sah.
UU 8 Tahun 1974 menyatakan bahwa setiap Pegawai berhak memperoleh gaji yang layak
sesuai dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya.
Kemampuan Negara: Faktor Keuangan negara masih mendominasi dalam penentuan
penghasilan Pegawai Negeri Sipil.
Bagi PNS Pusat dibebankan pada APBN
Bagi PNS Daerah dibebankan pada APBD

You might also like