Professional Documents
Culture Documents
dan sistem skala ganda. Sistem skala tunggal adalah system penggajian yang memberikan
gaji yang sama kepada pegawai yang berpangkat sama dengan tidak atau kurang
memperhatikan sifat pekerjaan yang dilakukan dan beratnya tanggung jawab pekerjaannya.
Sistem skala ganda adalah sistem penggajian yang menentukan besarnya gaji bukan saja
didasarkan pada pangkat, tetapi juga didasarkan pada sifat pekerjaan yang dilakukan, prestasi
kerja yang dicapai dan beratnya tanggung jawab pekerjaannya. Selain kedua sistem
penggajian tersebut dikenal juga sistem penggajian ketiga yang disebut sistem skala
gabungan, yang merupakan perpaduan antara sistem skala tunggal dan sistem skala ganda.
Dalam sistem skala gabungan, gaji pokok ditentukan sama bagi pegawai negeri yang
berpangkat sama, di samping itu diberikan tunjangan kepada Pegawai Negeri yang memikul
tanggung jawab yang lebih berat, prestasi yang tinggi atau melakukan pekerjaan tertentu yang
sifatnya memerlukan pemusatan perhatian dan pengerahan tenaga secara terus-menerus.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa Definisi Gaji?
2. Bagaimana manfaat, fungsi, dan tujuan dari gaji?
3. Bagaimana Prosedur Penggajian Pegawai negeri sipil?
4. Mengapa ada Tunjangan?
1.3 Tujuan
Bab II Pembahasan
Menurut Poerwono (1982) peranan gaji dapat ditinjau dari dua pihak, yaitu :
A) Aspek pemberi kerja (majikan) adalah manager
Gaji merupakan unsur pokok dalam menghitung biaya produksi dan komponen dalam
menentukan harga pokok yang dapat menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Apabila
suatu perusahaan memberikan gaji terlalu tinggi maka, akan mengakibatkan harga pokok
tinggi pula dan bila gaji yang diberikan terlalu rendah akan mengakibatkan perusahaan
kesulitan mencari tenaga kerja.
Menurut Komaruddin (1995) fungsi gaji bukan hanya membantu manajer personalia
dalam menentukan gaji yang adil dan layak saja, tetapi masih ada fungsi-fungsi yang lain,
yaitu (p. 164) :
1. Untuk menarik pekerja yang mempunyai kemampuan ke dalam organisasi.
2. Untuk mendorong pekerja agar menunjukkan prestasi yang tinggi.
3. Untuk memelihara prestasi pekerja selama periode yang panjang
A. Sistem Penggajian
Pada dasarnya terdapat dua sistem penggajian, yaitu sistem skala tunggal dan sistem skala
ganda.
1) Sistem skala tunggal adalah sistem penggajian yang memberikan gaji sama kepada pegawai
yang berpangkat sama dengan tidak atau kurang memperhatikan sifat pekerjaan yang
dilakukan dan beratnya tanggung jawab yang dipikul dalam melaksanakan pekerjaan itu.
2) Sistem skala ganda adalah sistem penggajian yang menentukan besarnya gaji bukan saja
didasarkan pada pangkat tetapi juga berdasarkan sifat pekerjaan yang dilakukan, prestasi
kerja yang dicapai, dan beratnya tanggung jawab yang dipikul dalam melaksanakan pekerjaan
itu.
3) UU 43/99 jo PP 6/2000 : menetapkan penggajian berdasarkan gabungan skala tunggal dan
skala ganda, yaitu: pegawai yang berpangkat sama diberi gaji pokok yang sama, disamping
itu diberikan tunjangan kepada pegawai yang melaksanakan pekerjaan yang sifatnya memer
lukan pemusatan perhatian & pengerahan tenaga.
Pola dasar perhitungan gaji yang cukup fleksibel hendaknya mencerminkan 5 (lima)
hal pokok, yaitu :
E. Kenaikan gaji
Kenaikan gaji berkala dan kenaikan gaji istimewa (pasal 11 peraturan pemerintah no.
7 tahun 1977)
1) Kepada pegawai negeri sipil diberikan kenaikan gaji berkala apabila dipenuhi syarat-syarat :
a. Telah mencapai masa kerja golongan yang ditentukan untuk kenaikan gaji berkala.
b. Penilaian pelaksanaan pekerjaan dengan nilai rata-rata sekurang-kurangnya cukup
2) Pemberian kenaikan gaji berkala sebagaimana dimaksud diatasa dilakukan dengan surat
pemberitahuan oleh kepala kantor / satuan organisasi yang bersangkutan atas nama jabatan
yang berwenang.
3) Pemberitahuan kenaikan gaji berkala sebagaimana dimaksud dalam point 2. Diterbitkan 2
(dua) bulan sebelum kenaikan gaji berkala itu berlaku
4) Apabila pegawai negeri sipil yang bersangkutan belum memenuhi syarat sebagaimana
dimaksud dalam point b nomor 1, maka kenaikan gaji berkala ditunda paling lama untuk
waktu satu tahun.
5) Apabila sehabis waktu penundaan sebagaimana dimaksud diatas, pegawai negeri sipil yang
bersangkutan belum memenuhi syarat, maka kenaikan gaji berkala ditunda lagi tiap kali
paling lama untuk 1 (satu) tahun.
6) Apabila tidak ada alasan lagi untuk penundaan maka kenaikan gaji berkala tersebut diberikan
mulai bulan berikutnya dari masa penundaan itu.
7) Penundaan kenaikan gaji berkala dilakukan dengan surat keputusan pejabat yang berwenang.
8) Masa penundaan kenaikan gaji berkala dihitung penuh untuk kenaikan gaji berkala
berikutnya.
9) Kepada pegawai negeri sipil menurut daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan menunjukan
nilai dalam amat baik sehingga ia patut dijadikan teladan, dapat diberikan kenaikan gaji
istimewa sebagai penghargaan dengan memajukan saat kenaikan gaji berkala yang akan
datang dan saat-saat gaji berkala selanjutnya dalam pangkat yang dijabatnya pada saat
pemberian kenaikan gaji istimewa.
10) Pemberian kenaikan gaji istimewa sebagaimana dimaksud diatas, dilakukan oleh
menteri/pimpinan lembaga yang bersangkutan[1]
2.4 Tunjangan
1) Dalam gaji pokok kepada Pegawai Negeri Sipil, dapat diberikan tunjangan keluarga,
tunjangan jabatan, tunjangan pangan dan tunjangan lain-lain
2) Tunjangan keluarga terdri dari tunjangan istri dan anak
3) Tunjangan jabatan terdiri dari tunjangan jabatan structural dan tunjangan fungsional
4) Tunjangan pangan diatur oleh Menteri keuangan setelah mendengar pertimbangan kepala
BAKN
5) Dalam hal-hal tertentu apabila ada alasan yang kuat kepada Pegawai Negeri Sipil dapat
diberikan tunjangan lain yang diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah atau Keppres
6) Pegawai Bulanan disamping pension yang menduduki jabatan structural atau fungsional
diberi tujangan jabatan dan tunjangan lain yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil sesuai
dengan peraturan Perundang-undangan.
3.1 Kesimpulan
Sistem penggajian di Indonesia saat ini adalah Pegawai yang berpangkat sama diberikan gaji
yang sama ditambah tunjangan kepada Pegawai yang melaksanakan pekerjaan tertentu yang
sifatnya terus menerus.
Komposisi: gaji pokok + tunjangan (-) potongan yang sah.
UU 8 Tahun 1974 menyatakan bahwa setiap Pegawai berhak memperoleh gaji yang layak
sesuai dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya.
Kemampuan Negara: Faktor Keuangan negara masih mendominasi dalam penentuan
penghasilan Pegawai Negeri Sipil.
Bagi PNS Pusat dibebankan pada APBN
Bagi PNS Daerah dibebankan pada APBD