You are on page 1of 4

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

SMF ILMU KESEHATAN ANAK


RS HAPPY LAND MEDICAL CENTRE
2017

GASTROENTERITIS
1. Pengertian Peradangan mukosa lambung dan usus halus yang ditandai dengan
diare dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam.
2. Diagnosis Anamnesis : BAB lembek atau cair, dapat bercampur darah atau
lender dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam 24 jam. Disertai rasa
tidak nyaman di perut, mual dan muntah serta tenesmus. Bila disertai
demam maka diduga erat terjadi infeksi.

PF : Keadaan umum, kesadaran dan tanfa vital.


Tanda utama : keadaan umum gelisah/cengeng atau
lemah/letrgi/koma, rasa hasu, turgor kulit abdomen menurun
Tanda tambahan : UUB, kelopak mata, air mata, mukosa
bibir, mulut dan lidah
Tanda gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit,
seperti napas cepat dan dalam (asidosis metabolic), kembung
(hypokalemia), kejang (hipo atau hypernatremia).

Gejala Minimal Ringan- Berat


Sedang
Status mental Baik, sadar Normal, lemas Apatis, letargi,
penuh atau gelisah, tidak sadar
iritabel
Rasa haus Minum Sangat haus, Tidak dapat
normal, sangat ingin minum
mungkin minum
menilak
minum
Denyut Normal Nomal sampai Takikardi,
jantung meningkat pada kasus
berat
bradikardi
Kualitas Normal Normal Lemah atau
denyut nadi sampai tidak teraba
menurun
Pernapasan Normal Normal cepat Dalam
Mata Normal Sedikit cekung Sangat cekung
Air mata Ada Menurun Tidak ada
Mulut dan Basah Kering Pecah pecah
lidah
Turgor kulit Baik <2 detik >2 detik
Ekstremitas Hangat Dingin Dingin
Output urin Normal Menurun Minimal
sampai
menurun

Diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.


3. Diagnosis Banding Demam tifoid, kriptosporidia, colitis pseudomembran
4. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan tinja tidak rutin dilakukan pada diare akut,
kecuali apabila ada tanda intoleransi laktosa dan kecurigaan
amubiasis. Hal yang dinilai pada pemeriksaan tinja :
o Makroskopis : konsistensi, warna. lendir, darah, bau
o Mikroskopis : leukosit, eritrosit, parasit, bakteri
o Kimia : pH,clinitest, eletrolit
o Biakan dan uji sensitivitas tidak dilakukan pada diare akut
Analisa gas darah dan elektrolit bila secara klinis dicurigai
adanya gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit.
5. Terapi Lintas diare : (1) Cairan, (2) Zinc, (3) Nutrisi, (4) Antibiotik yang
sesuai, (5) Edukasi.
Tanpa dehidrasi
o Cairan rehidrasi oralit diberikan 5-10 mL/kgBB setiap
diare cair. Dapat dberikan cairan rumah tangga sesuai
kemauan anak. ASI harus terus diberikan
o Dapat dirawat di rumah kecuali ada komplikasi lain
(tidak mau mimum, muntah terus menerus, diare
frekuen dan profus)
Dehidrasi Ringan-Sedang
o Cairan rehidrasi oral hipoosmolar diberikan 75
mL/kgBB dalam 3 jam untuk mengganti kehilangan
cairan yang terjadi dan sebanyak 5-10 mL/kgBB tiap
kali diare cair.
o Rehidrasi parenteral bila anak muntah setiap diberi
minum walaupun telah diberikan sedikit demi sedikit
atau melalui pipa nasogastric. Cairan yang diberikan
adalah ringer laktat atau KaEN 3B atau NaCl dengan
jumlah cairan dihitung berdasarkan beat badan. Status
hidrasi dievaluasi secara berkala

Berat Badan Jumlah Cairan


3-10 kg 200 mL/kgBB/hari
10-15 kg 175 mL/kgBB/hari
>15 kg 135 mL/kgBB/hari
Dehidrasi Berat
o Cairan rehidrasi parenteral dengan ringer laktat atau
ringer asetat 100 mL/kgBB dengan cara :
Usia 30 mL/kgBB 70 mL/kgBB
<12 bulan 1 jam 5 jam
>12 bulan jam 2 jam

Masukkan cairan peroral bila pasien sidah mau dan dapat minum,
dimulai dengan 5 mL/kgBB selama proses rehidrasi.

Koreksi gangguan asam basa dan elekrolit.


Zinc
Secara ilmiah terpercaya dapat menurunkan frekuensi buang
air besar dan volume tinja sehingga menurunkan risiko
dehidrasi. Diberikan selama 10 14 hari meskipun diare
sudah berhenti.
o Umur < 6 bulan : 10 mg/hari
o Umur > 6 bulan : 20 mg/hari
Nutrisi
ASI dan makanan dengan menu yang sama tetap diberikan
untuk mencegah kehilangan berat badan dan sebagai
pengganti nutrisi yang hilang. Makanan diberikan sedikit-
sedikit tapi sering, rendah serat.
Medikamentosa
Obat anti diare tidak boleh diberikan. Antibiotik diberikan
bila ada indikasi seperti disentri atau kolera. Obat lini
pertama adalah kotrimoksazol. Antiparasit diberikan bila
terdapat bukti adanya infeksi dengan obat pilihan
metronidazole 50 mg//kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis.
Edukasi
Orangtua diminta untuk membawa kembali anaknya ke pusat
pelayanan kesehatan bila ditemukan demam, tinja berdarah,
makan dan minum sedikit, sangat haus, diare makin sering
atau belum membaik dalam 3 hari. Orangtua diajarkan cara
menyiapkan oralit dengan benar.

6. Komplikasi Dehidrasi, asidosis metabolic, gangguan eletrolit


7. Prognosis Bonam
8. Wewenang Dokter Spesialis Anak
9. Unit Yang Menangani Departemen Ilmu Kesehatan Anak
10. Referensi Pedoman Pelayanan Medis IDAI 2009
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Pelayanan Kesehatan Primer
2014
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit WHO
2009

You might also like