You are on page 1of 10
BABI PENDAHULUAN 11 LATAR BELAKANG LL. Latar Belakang Proyek Pariwisata merupakan salah satu sektor yang sangat potensial dalam peningkatan devisa negara. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau dan.didominasi oleh lautan. Indonesia memiliki kekayaan alam yang begitu indah seperti pantai sangat potensial untuk mengundang wisatawan lokal maupun mancanegara. Dengan memperhatikan posisi kota Jakarta yang merupakan kota transit dari Provinsi Banten, Jawa Barat serta merupakan akses penerbangan ke kota lain di Indonesia, maka sulit untuk menghitung secara akurat jumlah wisatawan nusantara yang datang ke Jakarta, karena Jakarta terbuka dari segala akses, bahkan dari jalur transportasi darat sekalipun. Sampai saat ini kunjungan wisatawan nusantara ke Jakarta masih sulit dihitung secara pasti karena metode penghitungan dan tidak adanya pintu khusus yang dapat mendeteksi keluar masuknya wisatawan, seperti halnya di Pulau Batam dan Pulau Bali. Kelemahan dan kendala dalam mendapatkan data wisatawan yang berkunjung ke Jakarta, karena Jakarta tidak memiliki pintu masuk khusus ke Jakarta maka secara tepat sulit untuk dihitung wisatawan nusantara tanpa melakukan pendataan wisatawan secara khusus yang memerlukan biaya besar. Tabel berikut ini merupakan data kunjungan wisatawan nusantara, BPS Jakarta dalam buku Jakarta dalam Angka hanya menyebutkan data kunjungan wisatawan nusantara ke Jakarta sampai dengan tahun 2006 saja. Untuk tahun 2007 hingga saat ini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta bekerjasama dengan BPS sedang mencoba untuk mengkaji model analisa wisatawan nusantara yang mendekati penghitungan wisatawan nusantara, sehingga nantinya akan diperoleh satu data jumlah kunjungan yang cukup valid (sahih). Tabel I.1 DATA KUNJUNGAN WISATAWAN NUSANTARA, KE JAKARTA TAHUN 2001-2009 TAHUN JUMLAH GROWTH* (%) 2001 9,090,923 1,86 2002 9,108,728 0,20 2003 9,088,420 (0,22) 2004 13,577,000 49,39 2005 11,746,250 (13,48) 2006 12,777,571 8,78 2007 14,055,328 10,00 2008 15,741,967 12,00 2009 16,708,834 6,14 Sumber : a, Tahun 2001-2006, Jakarta dalam Angka, BPS Provinsi DKI Jakarta . Tahun 2007-2009, berdasarkan asumsi Catatan : *= revisi untuk pertumbuhan kunjungan wisnus ke Jakarta Salah satu potensi obyek wisata yang banyak diminati oleh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara adalah wisata alam berupa pantai dan lautnya, Pantai di Pademangan Ancol cukup berpotensi sebagai daerah wisata. Pantai yang terletak di Jakarta Utara memiliki pemandangan laut yang indah yang dapat mendukung pariwisata di Jakarta, Hal ini dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan nusantara dari Keempat belas daya tarik wisata unggulan di Jakarta pada bulan Januari sampai dengan Desember 2009, yang selama ini diasumsikan bisa menjadi salah satu dasar penghitungan wisatawan nusantara yang berkunjung ke Jakarta oleh BPS Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan data kunjungan Wisatawan nusantara di Jakarta oleh BPS Propinsi DKI Jakarta, kunjungan terbanyak adalah pada daya tarik wisata Taman Impian Jaya Ancol yang selalu meraih kunjungan diatas 400.000 pengunjung (pada lampiran 1). Tahun 2009 kunjungan yang berada dibawah angka satu juta pengunjung, adalah pada bulan Februari 2009. Kunjungan tertinggi pada bulan Juli dan Juni yang merapaken puncak liburan sekolah dan di bulan Desember 2009 yang memiliki banyak liburan akhir pekan yang panjang selama tiga minggu berturut-turut. Dalam rangka mengembangkan kota Jakarta di masa depan maka pemerintah mengadakan perluasan wilayah Jakarta dengan mengadakan reklamasi di Pantai Ancol, Jakarta Utara. Pengembangan kota Jakarta ini dapat lebih meningkatkan dunia pariwisata di Indonesia. Perencanaan pada kawasan reklamasi tersebut terdiri dari berbagai macam jenis bangunan yang akan memajukan kawasan ini, antara Jain untuk perumahan dan komersial. Daerah komersial inilah yang dapat dinikmati oleh wisatawan. Oleh sebab itu agar wisatawan dapat menikmati wisata pantai Ancol, maka dibutubkan fasilitas atau sarana akomodasi, Sarana akomodasi tersebut berupa penginapan (hotel) yaitu merupakan salah satu sarana yang akan menampung wisatawan yang akan melakukan perjalanan wisata, berupa hotel resort. Rekreasi pantai ini mengalami peningkatan, hal ini sejalan dengan meningkatnya fasilitas pendukung seperti hotel-hotel dan fasilitas lain seperti yang terjadi di pantai-pantai pulan Jewa, Bali dan pulau-pulau lain di Indonesia. Penginapan sebagai hotel resort dimana para wisatawan dapat berekreasi di sekitar hotel maupun dari fasilitas hotel tersebut. Proyek Hotel ini mempunyai berbagai fasilitas penunjang, salah satunya yaitu wisata marina dimana tamu dapat menyewa kapal dan fasilitas penunjang dari hotel tersebut. Berperahu inilah yang akan menjadi fasilitas utama dari hotel resort ini, Oleh sebab itu pemilihan judul “Hotel Resor di Kawasan Pantai Ancol - Jakarta Utara” diharapkan dapat memberikan suatu distribusi yang akan mendukung sektor pariwisata, 1.1.2 Latar Belakang Pemilihan Topik dan Tema Perancangan bangunan sering kali kurang memperhatikan keselarasan dengan alam, dalam hal pemanfaatan sumberdaya alam dan penggunaan teknologi yang tidak ramah terhadap alam. Hal ini disebabkan dunia global saat ini ‘mempengaruhi perancangan arsitektur, dimana seakan-akan sebuah bangunan yang di bangun di bemua lain dapat dibuat juga di Indonesia. Padahal potensi alam dan situasinya tidak selalu sama di setiap tempat. Mendesain sebuah bangunan sebaiknya sesuai dengan iklim dan lokasi dari pembangunannya, sehingga dipilihlah suatu topik yaitu lokalitas arsitektur dengan tema penerapan arsitektur tropis pada Hotel Resort melalui pendekatan bentuk dan material pada lingkungan sekitar. Rancangan bangunan dengan lokalitas arsitektur dibutuhkan untuk menyesuaikan kondisi dan situasi yang berada di sekitar lingkungan dan tidak menghilangkan ciri khas dari wilayah tersebut. Kawasan di Pantai Ancol banyak terdiri dari bangunan-bangunan modern, sehingga bentuk bangunan Hotel Resort ialah penggabungan antara unsur budaya setempat, Ditinjau dari sisi material yang digunakan oleh bangunan di daerah pantai berbeda dengan bangunan di daerah lainnya, hal ini sangat butuh perhatian khusus dimana tidak semua material cocok dengan kadar asam laut, sehingga material tersebut cepat rusak. Begitu pula dengan Kebiasaan atau pola hidup masyarakat di sekitamya. Kebiasaan atau pekerjaannya seperti memancing dan berperahu menjadi ciri khas dari masyarakat yang tinggal di daerah pantai, sehingga kebiasaan ini dapat menjadi ciri khas dan fasilitas dari proyek hotel ini. Dengan rancangan lokalitas arsitektur ini, diharapkan sebuah desain arsitektur dapat memberikan suatu pemecahan permasalahan yang akan muncul dan dapat memberikan ciri khas pada desain bangunan yang akan dibuat. Sesuai dengan lokasi pada proyek ini yaitu di kawasan pantai Ancol yang sudah direklamasi berarti pembangunan proyek ini berdasarkan pembangunan kawasan tepi air (waterfront development) tetapi juga harus sesuai dengan iklim tropis. Rancangan bangunan ini melalui pendekatan bentuk dan material pada kawasan pantai. 13 MAKSUD DAN TUJUAN 14 Maksud dan tujuan utama yang ingin dicapai dalam desain arsitektural Hotel Resort dengan tema Arsitektur Tropis : Merencanakan dan merancang sebuah hotel resor yang berkaitan dengan permasalahan arsitektur tropis. Merencanakan dan merancang sebuah hotel resor dan fasilitas marina dengan suasana yang menarik sehingga wisatawan dapat menikmati hiburan dan pemandangan laut. Mengisi perkembangan tanah reklamasi untuk meningkatkan pariwisata. Memperindah Jakarta sebagai Waterfront City. Sasaran dalam proyek ini ditujukan bagi masyarakat dan wisatawan asing yang ingin menginap dan berekreasi di dekat pantai sebagai tempat berkumpul dengan keluarga, saudara dan teman. LINGKUP PEMBAHASAN Penekanan pembahasan pada karya tulis ini mencakup mengenai penerapan dan pendekatan lokalitas pada Hotel Resor. Lingkup pembahasan perencanaan dan perancancangan Hotel Resor ini mencakup : 1 Pemahaman terhadap proyek Hotel Resor dan topik/tema Lokalitas arsitektur dengan penerapan arstitektur tropis inti perencanaan dan perancangan. . Identifikasi permasalahan, analisa permasalahan yang dihadapi kemudian mencari solusinya dan dirumuskan dalam suatu konsep perencanaan dan perancangan yang berhubungan dengan proyek maupun pendekatan Topik/Tema berdasarkan aspek lingkungan, manusia dan bangunan. 3. Penerapan konsep dan solusi dalam gambar perencanaan dan perancangan, baik dari segi fungsi, struktur maupun estetika. 15 METODE PEMBAHASAN Metode pembahasan yang kami pergunakan dalam karya tulis ini dibagi dalam 3 aspek, yaitu : a. Aspek Lingkungan b. Aspek Manusia c. Aspek Bangunan Metode pembahasan yang digunakan adalah deskriptif dari hasil pengumpulan data primer dan sekunder untuk dianalisis dan kemudian merumuskan sebagai suatu kesimpulan sebagai dasar perencanaan dan perancangan, Pengumpulan data dilakukan dari : a, Studi Literatur Tujuannya sebagai pedoman teoritis pada waktu melakukan penelitian lapangan, serta untuk mendukung dan menganalisis data, yaitu dengan cara mempelajari literatur-literatur yang relevan dengan topik dan tema yang sedang diteliti. b. Studi Lapangan Mempelajari kondisi lapangan atau site yang bisa mempengaruhi perancangan, serta mengamati secara langsung terhadap proyek sejenis dan fasilitas yang ada di dalamnya. c, Wawancara Komunikasi dengan pihak terkait dan abli dalam bidangnya untuk mengumpulkan data dan informasi serta pendapat dari berbagai pihak yang berkaitan dengan proyek. 4. Studi Banding Melakukan suvey pada kasus yang serupa dengan proyek ini. e. Hasil dari studi literatur, studi lapangan, studi banding, dan wawancara dianalisa Jalu di buat kesimpulan. 16 SISTEMATIKA PEMBAHASAN Secara garis besar sistematika pembahasan karya tulis ini adalah sebagai berikut : * BABI PENDAHULUAN Berkeitan dengan latar belakang Hotel Resor, latar belakang pemilihan tema dan topik lokalitas arsitektur, maksud dan tujuan dari Hotel Resort, Lingkup pembahasan dan kerangka berpikir. * BABIL —_ TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI Berisi tentang pengertian dan pendekatan Hotel Resor yang terdiri dari tinjauan umum Hotel Resor dan tinjauan khusus mengenai lokalitas arsitektur dari perencanaan proyek ini dan studi banding. + BABII « BABIV « BABV PERMASALAHAN, Mengkaji mengenai permasalahan arsitektural yang muncul pada perancangan dilihat yang berkaitan dengan lingkungan, manusia dan bangunan. ANALISA. Berisi tentang analisa penerapan teori arsitektural berdasarkan aspek lingkungan, manusia dan bangunan. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN, Berisi tentang konsep-konsep perancangan yang didapat dari hasil analisa masalah-masalah yang ada, dan akan diterapkan dalam perencanaan dan perancangan sebuah Hotel Resor. 1.7 KERANGKA BERPIKIR: Gambar I.1 Kerangka berpikir LATAR BELAKANG MAKSUD DAN TUJUAN |) JUDUL HOTEL We PANTALANCOL JAKARTA UTARA MAKSUD DAN TUJUAN = Menyediakan sebuah hotel resort yang berkaitan dengan permasalahan arsitektur tropis. + Mengisi perkembangan tanah reklamasi untuk meningkatkan pariwisata. + Memperindah Jakarta sebagai Waterfront City. DATA * Studi lapangan * Studi literatur * Studi banding ‘TINJAUAN DAN F LANDASAN TEORI I PERMASALAHAN, BATASAN * Aspek Lingkungan * Standar = Aspek Manusia perencanaan = Aspek Bangunan * Peraturan daerah ‘ANALISA * Aspek lingkungan = Aspek manusia * Aspek bangunan Evaluasi_ | (feedback)

You might also like