Professional Documents
Culture Documents
349 1147 1 PB PDF
349 1147 1 PB PDF
Motor listrik tiga fasa, yang dikenal dengan motor induksi, banyak
digunakan di industri untuk mengendalikan kecepatan putaran pada mesin-mesin
produksi. Motor induksi ini lebih banyak dipakai dibandingkan motor listrik arus
searah, karena motor induksi lebih ekonomis dan handal dalam pengoperasiannya
meskipun ditinjau dari aspek pengendaliannya relatif lebih kompleks. Di samping
itu, pemeliharaan motor induksi juga relatif lebih mudah dibanding motor arus
searah. Pengendalian motor induksi dapat dilakukan secara konvensional dengan
menggunakan piranti utama magnetik kontaktor. Pengendalian secara
konvensional ini dihasilkan unjuk kerja yang sangat terbatas, yaitu sumber
19
20 Jurnal Edukasi@Elektro Vol. 5, No. 1, Maret 2009, hlm. 19 - 28
Ditinjau dari kontruksi motor induksi tiga fasa, atau lebih dikenal dengan
motor induksi, memiliki dua jenis rotor, yaitu : rotor lilit dan rotor jangkar
hubung singkat (rotor sangkar tupai). Rotor lilit banyak dipakai pada mesin-
mesin kapasitas kecil, sedang untuk motor induksi dengan kapasitas besar banyak
yang menggunakan jenis sangkar tupai. Menurut Wildi (2002), motor induksi
dapat beroperasi karena adanya medan magnet pada stator. Medan magnet stator
IstantoW.Djatmiko, Performansi Parameter Motor . 21
dibangkitkan dari tiga set kumparan yang secara ruang diletakkan dengan selisih
sudut 2/3 atau 1200 derajat listrik, kemudian dicatu dengan tegangan tiga fasa
simetris sehingga terjadi arus putar dan membangkitkan medan magnet yang
disebut medan mgnet putar. Kecepetan medan magnet putar tergantung dari
jumlah kutub stator dan frekuensi sumber yang diberikan.
Akibat perbedaan putaran antara putaran medan putar stator dengan
putaran rotor, maka dalam rotor akan dibangkitkan gaya-gaya gerak listrik yang
mengakibatkan dalam rotor timbul arus listrik. Arus listrik ini menyebabkan
timbulnya suatu medan magnet, yakni medan magnet rotor. Karena medan magnet
stator merupakan suatu sistem tiga fasa simetris, maka gaya gerak yang
diinduksikan oleh stator juga tiga fasa simetris sehingga arus listrik dalam rotor
juga terbentuk arus induksi tiga fasa simetris, begitu pula dengan medan magnet
rotor. Adanya medan magnet pada rotor ini mengakibatkan rotor berputar
mengikuti medan putar stator.
AC Regulator
Inverter
dimana = 2f1 t.
f1 = frekuensi dasar
(V )
i 2
i=2
THD =
V1
dimana i = orde harmonik, Vi = tegangan pada harmonisa ke-i
METODE PENELITIAN
1 digit untuk range x 1 dan 2 digit untuk range x 10. Alat ini digunakan
untuk mengukur kecepatan putaran poros motor induksi secara digital.
3. Power Quality Analyser ANALYST 3Q merk LEM (digital dan display),
dengan spesifikasi sebagai berikut:
Prosedur penelitian dilakukan dengan blok diagram seperti ditunjukkan
pada Gambar 1. Blok I merupakan sumber masukan yang digunakan untuk
perlakuan dalam penelitian ini, yakni berupa (1) sumber tegangan tiga fasa dari
PLN dengan variac, (2) sumber tiga fasa dari AC regulator, dan (3) sumber tiga
fasa dari inverter (Altivar). Sumber tegangan tiga fasa dari PLN dengan variac dan
AC regulator digunakan untuk memperoleh sumber tiga fasa dengan tegangan
yang dapat diatur dengan frekuensi yang tetap, sedangkan sumber tiga fasa dari
inverter (Altivar) digunakan untuk memperoleh sumber tiga fasa dengan tegangan
tetap dengan frekuensi yang dapat diatur.
Blok II merupakan motor induksi tiga fasa yang menjadi obyek dalam
penelitian ini. Blok III merupakan unit generator arus searah (generator DC) yang
dikopel dengan motor obyek penelitian ini. Generator DC ini berfungsi sebagai
beban motor dan untuk mengetahui torsi motor.
Kualitas bentuk tegangan tiga fasa dengan AC regulator yang diatur dari
80 volt sampai dengan 170 volt per fasa (fasa L1, L2, dan L3) mengalami distorsi
(berbentuk non-sinusoida). Distorsi pada tegangan rendah lebih buruk dibanding
distorsi pada tegangan yang lebih tinggi sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3.
regulator pada motor induksi ini, efisiensi motor mencapai optimum (66,5 %)
pada tegangan per fasa yang tertinggi sekitar 170 volt.
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Heydt, G.T. 1991. Electric Power Quality. New York : Stars in A Circle
Publications.
Rashid, MH. 1998. Power Electronics: Circuits, Devices, and Applications.
New Jersey : Prentice-Hall International, Inc.
Singh, MD. 2002. Power Electronics. New Delhi : Tata McGraw-Hill
Publishing Company Limited.
Wildi, T. 2002. Electrical Machines, Drives, and Power Systems, Fifth
Edition. New Jersey : Upper Saddle River.