Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam bidang farmasi dikenal sediaan suspensi dan emulsi diantara
cocok.
Sediaan emulsi selain dikenal sebagai sediaan cair juga dapat
berupa sediaan setengah padat. Penggunaan sediaan ini pada saat ini
mengandung dua fase yang bercampur, biasanya air dan lemak, dimana
yang penting untuk diperhatikan karena mutu dan kestabilan suatu emulsi
yang aktif permukaan atau yang lebih baik dikenal dengan nama
surfaktan. Secara kimia, molekul surfaktan terdiri atas gugus polar dan
non polar. Apabila surfaktan dimasukkan ke dalam sistem yang terdiri atas
air dan minyak maka gugus polar akan mengarah ke fase air sedangkan
gugus non polar akan mengarah ke minyak. Oleh karena itu, diperlukan
hidrofilik dan satu bagian lipofilik dengan salah satu di antaranya lebih
emulsi dianggap tidak stabil secara fisik jika fase dalam suatu fase
emulsi tersebut akan membentuk suatu lapisan yang pekat dari fase
dalam.
Emulsi merupakan suatu sistem yang tidak stabil karena adanya
HLB dengan harga yang persis dibutuhkan oleh suatu emulsi. Oleh karena
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. Menghitung jumlah emulgator golongan surfaktan yang digunakan
emulsi
system dua fase yang disiapkan dengan kombinasi dua cairan yang
diameter sama atau lebih besar dari partikel koloidal paling besar
(Lund, 1994).
Emulsi adalah suatu sistem yang secara termodinamika tidak
(Gennaro, 1990).
(Ansel, 1989) :
1. Emulsi minyak dalam air, yaitu bila fasa minyak terdispersi di dalam
fasa air.
2. Emulsi air dalam minyak, yaitu bila fasa air terdispersi di dalam fasa
(Ansel,1989).
dan fase eksternal dan dengan membuat batas fisik disekeliling partikel
permukaan dari fase dan dengan membuat batas fisik di sekeliling partikel
yaitu zat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran kecil didalam zat cair
lain;
b. Fase eksternal/fase kontinu/fase pendispersi/fase luar, yaitu zat cair
menstabilkan emulsi.
antioksidan.
Emulsi kadang- kadang sulit dibuat dan membutuhkan teknik
menutupi rasa dan bau yang tidak enak dari bahan dasar minyak,
mineral, bahan dasar laksatif dan preparat makanan dengan kadar lemak
sedang makin tinggi nilai HLB surfaktan akan makin hidrofil (Anief,
2003).
Emulgator adalah bahan aktif permukaan yang dapat
B. Uraian Bahan
1. Air suling / aquadest (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air suling
RM/BM : H2O / 18,02
Pemerian : Cairan Jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
berasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai bahan
2. Minyak Kelapa (Ditjen POM, 1979)
dalam eter P.
ditempat sejuk
METODE KERJA
gelas kimia, larutan tween 80, larutan span 80, minyak kelapa, mixer, pipet
B. Cara Kerja
80 dengan air, dan span-80 dengan minyak dalam wadah yang berbeda.
air. Diukur kenaikan suhunya untuk air + tween 80 dengan suhu 70 0C.
Hari ke-
1 2 3
HLB Ke
Tinggi creaming Tinggi creaming Tinggi creaming
(mL) (mL) (mL)
5 46 39 37
6 37 35
7 28 27
8 19 18
9 27 26
10 26 26
11 25 25
12 13 14
Perhitungan :
Bobot tween 80 & span 80 yang ditimbang
Dik : HLB tween 80 = 15
HLB span 80 = 4,3
Emulgator =3%
Jumlah tween 80 = a g
Jumlah span 80 = 3-a
HLB 5 :
(a x 15) + [(3-a) x 4,3] = 3 HLB Span 80 =3-a
15 a + 12,9 x 4,3 a = 3x5 = 3 - 0,196
15 a + 12,9 x 4,3 a = 15 = 2,804 gram
15 a 4,3 a = 15 -12,9
10,7 a = 2,1
2,1
a = 10,7
a = 0,196 gram
HLB 6 :
a = 0,476 gram
HLB 7 :
(a x 15) + [(3-a) x 4,3] = 3 HLB Span 80 =3-a
15 a + 12,9 x 4,3 a = 3x7 = 3 - 0,757
15 a + 12,9 x 4,3 a = 21 = 2,263 gram
15 a 4,3 a = 21 - 12,9
10,7 a = 8,1
8,1
a = 10,7
a = 0,757 gram
a = 1,037 gram
HLB 9 :
(a x 15) + [(3-a) x 4,3] = 3 HLB Span 80 =3-a
15 a + 12,9 x 4,3 a = 3x9 = 3 1,317
15 a + 12,9 x 4,3 a = 27 = 1,682 gram
15 a 4,3 a = 27 - 12,9
10,7 a = 14,1
14,1
a = 10,7
a = 1,317 gram
HLB 10 :
(a x 15) + [(3-a) x 4,3] = 3 HLB Span 80 =3-a
15 a + 12,9 x 4,3 a = 3 x 10 = 3 1,598
15 a + 12,9 x 4,3 a = 30 = 1,401 gram
15 a 4,3 a = 30 - 12,9
10,7 a = 17,1
17,1
a = 10,7
a = 1,598 gram
a = 1,878 gram
HLB 12 :
(a x 15) + [(3-a) x 4,3] = 3 HLB Span 80 =3-a
15 a + 12,9 x 4,3 a = 3 x 12 = 3 2,158
15 a + 12,9 x 4,3 a = 36 = 0,841 gram
15 a 4,3 a = 36 - 12,9
10,7 a = 23,1
23,1
a = 10,7
a = 2,158 gram
B. Pembahasan
dua fase cairan yang tidak saling bercampur. Kebanyakan emulsi yang
diameter dari 0,1100 m. Emulsi adalah system dua fase yang disiapkan
dengan kombinasi dua cairan yang tidak saling bercampur, dimana salah
satunya terdispersi seragam dalam cairan lainya dan terdiri dari globul-
globul yang mempunyai diameter sama atau lebih besar dari partikel
pengaduk, cawan porselen, gegep kayu, gelas ukur, gelas kimia, mixer,
bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu aquadest, minyak kelapa,
80 dengan air, dan span-80 dengan minyak dalam wadah yang berbeda.
air. Diukur kenaikan suhunya untuk air + tween 80 dengan suhu 70 0C.
dicampur dengan span 80, sedangkan air suling yang dicampur dengan
hasilnya disimpan dalam gelas ukur dan diamati selama 3 hari berturut-
turut dari segi penampakan fisik dari emulsi, baik itu dari perubahan
dan span 80 yaitu untuk HLB butuh 5-12 adalah untuk HLB butuh 5 adalah
tween 0,196 g dan span 2,804 g, untuk HLB butuh 6 adalah tween 0,4766
g dan span 2,524 g, untuk HLB butuh 7 adalah tween 0,775 g dan span
2,243 g, untuk HLB butuh 8 tween adalah 1,0373 g dan span 1,9627 g,
untuk HLB butuh 9, tween adalah 1,317 g dan span 1,683 g, untuk HLB
butuh 10, tween adalah 1,598 g dan span 1,402 g, untuk HLB butuh 11,
tween adalah 1,878 g dan span 1,122 g, untuk HLB 12 adalah tween
surfaktan yang bertujuan untuk menurunkan tegangan antar muka air dan
jangka waktu yang lama. Penurunan stabilitas dapat dilihat jika terjadi
campuran (BJ fase terdispersi lebih kecil dari BJ fase pendispersi) hal ini
air dan tween 80 mewakili fase air. Alasan kenapa digunakan tween dan
span, karena tween mempunyai gugus polar yang lebih besar dari pada
gugus non polar sehingga tween ini lebih mengarah ke air. Sedangkan
span mempunyai gugus non polar lebih besar dari pada gugus polarnya
sehingga itu span lebih cenderung ke minyak. Pada percobaan ini span
menyatukan fase air dan minyak. Walaupun tidak tercampur kecuali dilihat
emulsi yang digunakan sebagai obat yang dapat digunakan sebagai oral,
topical, atau pariental. Emulsi yang bias digunakan sebagai oral biasanya
emulsi yang bertipe air dalam minyak (A/M). Emulsi semi solid biasa
PENUTUP
A. Kesimpulan
dan span 80 yaitu untuk HLB butuh 5-12 adalah untuk HLB butuh 5 adalah
tween 0,196 g dan span 2,804 g, untuk HLB butuh 6 adalah tween 0,4766
g dan span 2,524 g, untuk HLB butuh 7 adalah tween 0,775 g dan span
2,243 g, untuk HLB butuh 8 tween adalah 1,0373 g dan span 1,9627 g,
untuk HLB butuh 9, tween adalah 1,317 g dan span 1,683 g, untuk HLB
butuh 10, tween adalah 1,598 g dan span 1,402 g, untuk HLB butuh 11,
tween adalah 1,878 g dan span 1,122 g, untuk HLB 12 adalah tween
B. Saran
AF.
AG.
AH.
AI.
AJ.
AK.
AR.
AS.