You are on page 1of 7

F -X C h a n ge F -X C h a n ge

PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
Nurman
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

KOLANGITIS AKUT DIPANDANG DARI SUDUT


PENYAKIT DALAM
A. Nurman
Rumah Sakit TNI AL Dr. Mintohardjo

ABSTRACT

Acute cholangitis is more oftenly found in the internal medicine ward along with the
progress of the science and technology especially in the field of biliary imaging and
therapeutic endoscopy. Every jaundiced patient associated with fever and pain in the right
upper quadrant of the abdomen should be suspected to have acute cholangitis. The finding
of dilated biliary duct on ultrasonography confirmed the diagnoses of acute cholangitis.The
most frequent cause is choledochal stone followed by malignancy.The main treatment is the
administration of antibiotics with prompt biliary drainage endoscopically, surgically or
percutaneously.(J Kedokter Trisakti 1999;18(3):123-9)

Key words : Cholangitis, acue, internal medicine

PENDAHULUAN

Kasus-kasus kolangitis akut makin seseorang dengan ikterus itu apakah kasus
sering didapatkan di bagian Ilmu bedah atau kasus penyakit dalam. Biopsi
Penyakit Dalam (IPD) sejalan dengan hati tidak dapat membedakan ikterus
makin majunya Iptek di bidang ilmu karena gangguan parenkim atau karena
kedokteran. sebab ekstrahepatik seperti batu saluran
Akhir-akhir ini terdapat kecenderungan empedu, tumor saluran empedu atau
pergeseran penanganan pasien karsinoma caput pankreas. Tidak jarang
kolangitis akut yakni dari Ahli Bedah ke pasien ikterus setelah didiagnosis sebagai
Ahli Penyakit Dalam khususnya Ahli kasus bedah, pada tindakan laparotomi
Gastroenterologi. tidak ditemukan penyebab ekstrahepatik
Pada waktu-waktu yang lalu kasus ini dengan akibat fungsi hati pasien tersebut
tidak jarang terabaikan dan terlambat menurun dengan cepat atau meninggal
didiagnosis sehingga mengakibatkan karena gagal hati akibat tindakan narkosa
kematian karena septikemi. Dengan dan bedah tersebut.
adanya sarana ultrasonografi yang Dengan berkembangnya teknik-teknik
memasuki dunia kedokteran di Indonesia endoskopi secara pesat pada dua dekade
pada awal tahun delapan puluhan, ini, diagnosis lebih rinci dengan endoskopi
penentuan diagnosis kolangitis akut serta sekaligus terapi per endoskopik,
menjadi lebih cepat. Sebelum era terdapat kecenderungan bahwa kasus-
ultrasonografi (sebelum tahun 1980) kasus ikterus obstruktif
adalah sangat sulit menentukan apakah yang tadinya adalah kasus-kasus bedah
seseorang yang menderita ikterus itu bergeser menjadi kasus penyakit dalam
disebabkan oleh penyakit hati parenkim khususnya menjadi kasus gastroenterologi,
atau karena penyebab di luar hati. misalnya pengambilan batu saluran
Dengan perkataan lain, adalah tidak empedu melalui endoskopi, pemasangan
mudah pada saat itu untuk menentukan pipa nasobilier atau stent untuk dreinase

123 J Kedokter Trisakti, September-Desember 1999-Vol.18, No.3


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
Nurman
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

saluran empedu. Di lain pihak beberapa Tenggara dikhaskan oleh kolangitis


sentra bedah di luar negeri juga piogenik rekurens dan batu empedu intra
melakukan atau mengembangkan teknik- dan ekstrahepatik pada 70-80% dan
teknik endoskopi ini sehingga kasus- kolelitiasis pada 50-70% pasien.(8)
kasus ikterus obstruktif ditangani lagi Penyebab kedua kolangitis akut (1,8) adalah
oleh para ahli bedah dengan cara-cara obstruksi maligna dari saluran empedu oleh
teknik endoskopi tadi. karsinoma pankreas, karsinoma papila
Bagi kita yang penting adalah mengenali Vateri, metastasis dari tumor peri pankreas,
dengan cepat kasus-kasus ikterus metastasis porta hepatis.
obstruktif terutama yang disertai penyulit Obstruksi saluran empedu dapat pula
kolangitis akut sehingga keterlambatan disebabkan oleh striktur bilier benigna,
diagnosis serta keterlambatan pankreatitis kronik atau sebab lain seperti
penanganannya dapat dihindari. stenosis papiler, hemobili, koledokokel dan
ascaris lumbricoides.
Batasan Kolangitis Akut Pasien dengan striktur bilier pasca
bedah memiliki insidens bakteribili yang
Kolangitis akut adalah infeksi amat tinggi, terutama bila disertai dengan
bakterial yang akut dari saluran empedu anastomosis koledokoenterik.
yang tersumbat (2) baik secara parsiil Pada obstruksi maligna, lebih jarang terjadi
atau total; sumbatan dapat disebabkan kolangitis akut, tetapi berpotensi lebih
oleh penyebab dari dalam lumen saluran serius.
empedu misalnya batu koledokus, Kolangitis rekurens dapat pula terjadi pada
askaris yang memasuki duktus kolangitis sklerosing primer, tetapi biasanya
koledokus atau dari luar lumen misalnya tidak mengancam jiwa. Kolangitis akut
karsinoma caput pankreas yang kriptogenik kadang-kadang ditemukan pada
menekan duktus koledokus, atau dari penyakit sistemik seperti pada syok toksik(1)
dinding saluran empedu misalnya Kolangitis iatrogenik makin bertambah pada
kolangio-karsinoma atau striktur saluran tahun-tahun terakhir ini (1) dan kini
empedu. menunjukkan problem penatalaksanaan
yang penting. Pada saat yang lalu keadaan
Etiologi ini terbatas pada striktur pasca bedah atau
masalah-masalah manipulasi T-tube; kini
Banyak faktor yang dapat lebih sering mengikuti kolangiografi
menyebabkan obstruksi dari sistem bilier perkutan, radiologi intervensi dan prosedur
seperti kelainan anatomi atau benda endoskopi. Infeksi iatrogenik timbul melalui
asing dalam saluran empedu. Dalam 3 cara: benda asing seperti stent yang
keadaan ini terjadi kolonisasi bakteri mengakibatkan obstruksi partial atau total;
yang dapat menyebabkan kolangitis kedua adalah infeksi nosokomial akibat
akut. Bilamana timbul obstruksi total prosedur-prosedur intervensi yang
dapat terjadi supurasi dan penyakit yang mengintroduksi kuman-kuman seperti pada
lebih serius. ERCP, infeksi yang naik melalui T-tube;
Penyebab yang paling sering dari yang ketiga adalah mengikuti kolangiografi
kolangitis akut di USA adalah batu perkutan, kolangiografi melalui T-tube.
koledokus yang ditemukan pada + 10- Pada seri dari Nurman, dkk.(5), obstruksi
20% pasien batu kandung empedu. (8) saluran empedu sebagian besar yakni
Batu yang terdapat di duktus koledokus +59% disebabkan oleh batu saluran
adalah batu sekunder yang bermigrasi empedu, sebagian lagi (26,8%) karena
dari kandung empedu. keganasan. (lihat tabel 1).
Sebagai kontras, kolangiohepatitis
oriental, yang berada endemis di Asia

124 J Kedokter Trisakti, September-Desember 1999-Vol.18, No.3


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
Nurman
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

Tabel 1. Etiologi obstruksi bilier penyebab kolangitis akut.

Jenis Jumlah

Batu empedu 62 (59,0)


Keganasan 28 (26,8)
Struktur pasca operasi kandung empedu 4 (3,6)
Askaris 2 (1,8)
Pasca ERCP 4 (3,6)
Jumlah 105 (100,0)

Sumber: Nurman, Tjokrosetio, Lesmana dkk (5)


(1,2,4)
Patofisiologi Kolangitis Akut

Adanya hambatan dari aliran cairan seperti Bacteroides fragilis dan Clostridia.
empedu akan menimbulkan stasis cairan Pula kuman-kuman Proteus, Pseudomonas
empedu, kolonisasi bakteri dan dan Enterobacter enterococci tidak jarang
pertumbuhan kuman yang berlebihan. ditemukan.(4)
Kuman-kuman ini berasal dari flora Bacteribili tidak akan menimbulkan
duodenum yang masuk melalui sfingter kolangitis kecuali bila terdapat kegagalan
Oddi, dapat juga dari penyebaran aliran bilier yang akan memudahkan
limfogen dari kandung empedu yang terjadinya proliferasi kuman pada saluran
meradang akut, penyebaran ke hati empedu yang mengalami stagnasi, dan
akibat sepsis atau melalui sirkulasi portal atau tekanan dalam saluran empedu di
dari bakteri usus. Karena tekanan yang dalam hati meningkat sedemikian rupa
tinggi dari saluran empedu yang sehingga menyebabkan refluks kuman ke
tersumbat, kuman akan kembali (refluks) dalam darah dan saluran getah bening.(1)
ke dalam saluran limfe dan aliran darah Kombinasi dari stagnasi dan peningkatan
dan mengakibatkan sepsis. tekanan tersebut akan menimbulkan
Bakteribili (adanya bakteri disaluran keadaan yang serius pada kolangitis
empedu) didapatkan pada 20% pasien supuratif.
dengan kandung empedu normal.(4) Beberapa dari efek serius kolangitis dapat
Walaupun demikian infeksi terjadi pada disebabkan oleh endotoksemia yang
pasien-pasien dengan striktur pasca dihasilkan oleh produk pemecahan bahteri
bedah atau pada anastomasi gram negatif. Endotoksin diserap di usus
koledokoenterik. Lebih dari 80% pasien lebih mudah bila terdapat obstruksi bilier,
dengan batu koledokus terinfeksi, karena ketiadaan garam empedu yang
sedangkan infeksi lebih jarang pada biasanya mengkhelasi endotoksin sehingga
keganasan(10). mencegah penyerapannya. Selanjutnya
Kegagalan aliran yang bebas merupakan kegagalan garam empedu mencapai
hal yang amat penting pada patogenesis intestin dapat menyebabkan perubahan
kolangitis akut. flora usus. Selain itu fungsi sel-sel Kupfer
Mikroorganisme yang menyebabkan yang jelek dapat menghambat kemampuan
infeksi pada kolangitis akut yang sering hati untuk mengekstraksi endotoksin dari
dijumpai berturut-turut adalah kuman- darah portal.
kuman aeroba gram (-) enterik E. Coli, Bilamana kolangitis tidak diobati, dapat
Klebsiella, kemudian Streptococcus timbul bakteremia sistemik pada sepertiga
faecalis dan akhirnya bakteri anaerob

125 J Kedokter Trisakti, September-Desember 1999-Vol.18, No.3


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
Nurman
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

kasus dan pada kasus-kasus yang lanjut, 1877 hanya ditemukan pada 50-60%
dapat timbul abses hati.(4) pasien.
Kombinasi lekositosis, hiperbilirubinemia
(1)
Gejala klinik dan peningkatan ALT dan AST dan
fosfastase alkali /GGTP serum ditemukan
Gejala klinik bervariasi dari yang pada kebanyakan pasien kolangitis akut.
ringan yang memberikan respons Ultrasonografi abdomen menunjukkan
dengan penatalaksanaan konservatif pelebaran saluran empedu.
sehingga memungkinkan intervensi aktif Ultrasonografi dapat membedakan
sampai bentuk berat yang refrakter kolestasis ekstrahepatik dan intrahepatik
terhadap terapi medik dan bisa berakibat dengan ketepatan 96% pada kasus-kasus
fatal.(2, 11) dengan saluran empedu yang melebar (10).
Hampir selalu pada pasien kolangitis Namun angka deteksi untuk batu koledokus
akut didapatkan ikterus dan disertai sangat rendah.
demam, kadang-kadang menggigil. Pada CT Scan dapat mendeteksi batu di saluran
sebagian kecil kasus ini batu koledokus empedu sedikit lebih banyak dibandingkan
tidak didapatkan ikterus, hal ini dapat dengan ultrasonografi dan dapat juga
diterangkan karena batu di dalam duktus menentukan setinggi apa dan pula
koledokus tersebut masih mudah penyebab obstruksi.
bergerak sehingga kadang-kadang aliran Peranan nuclear scintigraphy seperti TC-
cairan empedu lancar, sehingga bilirubin HILA belum jelas pada pasie-pasien
normal atau sedikit saja meningkat. kolangitis akut.
Kadang-kadang tidak jelas adanya Pada umumnya diperlukan kolangiografi
demam, tetapi ditemukan lekositosis. pada kebanyakan kasus untuk suatu
Fungsi hati menunjukkan tanda-tanda diagnosis yang akurat dan perencanaan
obstruksi yakni peningkatan yang pengobatan. Visualisasi langsung dari
menyolok dari GGT atau fosfatase alkali. saluran empedu dilakukan dengan cara
SGOT/SGPT dapat meningkat, pada PTC (Percutaneous Transhepatic
beberapa pasien bahkan dapat mening- Cholangiography) atau ERCP (Endoscopic
kat secara menyolok menyerupai Retrograde Cholangio Pancreatography).
hepatitis virus akut. Pemilihan PTC atau ERCP tergantung pada
Seringkali didapatkan nyeri hebat di adanya fasilitas tersebut dan kemampuan
epigastrium atau perut kanan atas melaksanakannya.
karena adanya batu koledokus. Nyeri ini Pada umumnya mula-mula dilakukan
bersifat kolik, menjalar ke belakang atau kolangiografi melalui ERCP dan apabila
ke skapula kanan, kadang-kadang nyeri gagal dilakukan PTC.
bersifat konstan. Trias dari Charcot
(demam, nyeri perut bagian atas atau Penatalaksanaan(5)
kanan atas serta ikterus) didapatkan
pada 54%. Setiap pasien dengan ikterus apapun
penyebabnya yang disertai dengan demam
Diagnosis kolangitis akut (10) haruslah diwaspadai akan keberadaan
kolangitis akut.
Simptom yang paling sering i. Pada pasien ini segera dilakukan
ditemukan pada kolangitis akut adalah pemeriksaan USG abdomen.
nyeri perut, demam dan ikterus. Trias Adanya pelebaran saluran empedu baik
yang klasik dari Charcot yakni demam, ekstra atau intrahepatik
nyeri abdomen kuadran atas dan ikterus mengkonfirmasikan adanya suatu
yang dilukiskan oleh Charcot pada tahun kolangitis akut.

126 J Kedokter Trisakti, September-Desember 1999-Vol.18, No.3


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
Nurman
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

Dari pemeriksaan USG selain Klebsiella, diikuti oleh Streptococcus


adanya pelebaran saluran empedu faecalis.(1)
mungkin dapat pula diketahui adanya Pseudomonas aeroginosa lebih jarang
penyebab dari obstruksi tersebut ditemukan kecuali pada infeksi
misalnya batu saluran empedu, iatrogenik, walaupun demikian
karsinoma caput pankreas, adanya antibiotika yang dipilih perlu yang dapat
askaris dalam duktus koledokus yang mencakup kuman ini.
tampak sebagai bayangan 2 buah Walaupun kuman anaerob lebih jarang,
garis yang pararel, dan sebagainya. kemungkinan bahwa kuman ini
ii. Pemeriksaan kolangiografi secara bertindak sinergis dengan kuman aerob
langsung baik dengan ERCP menyebabkan bahwa pada pasien yang
(Endoscopic Retrograde Cholangio sakitnya sangat berat, perlu
Pancreatography) atau PTC diikutsertakan antibiotika yang efektif
(Percutaneous Transhepatic terhadapnya. Tidak ada antibiotika
Cholangiography) dapat secara lebih tunggal yang mampu mencakup semua
rinci mengetahui penyebab obstruksi mikroorganisme, walaupun beberapa
dan setinggi apa obstruksi tersebut antibiotika yang baru seperti
pada saluran empedu misalnya sefalosporin dan kuinolon memiliki
tumor papil, kolangio karsinoma, batu spektrum yang mengesankan.
koledokus, dan sebagainya. Kombinasi aminoglikosida dan ampisilin
iii. Pemeriksaan laboratorium pada waktu yang lalu telah
menunjukkan lekositosis, direkomendasikan karena dapat
peningkatan yang menyolok dari mencakup kuman tersebut di atas selain
fosfatase alkali atau GGT, bilirubin harganya tidak mahal. Kerugian
biasanya meningkat, sebagian kecil kombinasi adalah bahwa aminoglikosida
normal atau sedikit meningkat, bersifat nefrotoksik.
SGOT/ SGPT dapat meningkat sekali Generasi ketiga sefalosporin telah
pada obstruksi yang akut. dipakai dengan berhasil pada kolangitis
iv. Tindakan utama adalah akut karena dieksresikan melalui
melancarkan aliran bilier untuk empedu.
mengatasi infeksi serta untuk Terapi tunggal dengan cefoperazon
memperbaiki fungsi hati, dan telah terbukti lebih baik daripada
pemberian antibiotika yang adekuat. kombinasi ampisilin dan tobramisin, juga
Melancarkan aliran bilier bisa septasidin.
dilakukan secara operatif atau non Golongan karbapenem yang baru yakni
operatif yakni per endoskopi atau imipenem yang memiliki spektrum luas
perkutan bilamana memiliki fasilitas juga berpotensi baik. Obat ini diberikan
tersebut. bersama dengan silastatin.
Ekstraksi batu dengan endoskopi Siprofloksasin dari golongan kuinolon
sesudah dilakukan sfingterotomi telah digunakan pada sepsis bilier dan
dilakukan langsung sesudah memiliki spektrum yang luas; obat ini
dilakukan kolangiografi. diekskresi melalui ginjal dan juga
Bilamana usaha pengeluaran batu penetrasi ke empedu. Bilamana
empedu gagal, mutlak pula dipasang dikombinasi dengan metronidasol untuk
pipa nasobilier untuk sementara mencakup flora anaerob, akan sangat
sambil menunggu tindakan yang efektif.
definitif. Untuk pencegahan secara oral terhadap
v. Pemilihan antibiotika(1) kolangitis rekuren dapat dipilih terapi
Mikroorganisme yang paling sering tunggal dengan ampisilin, trimetoprin
sebagai penyebab adalah E. Coli dan atau sefalosporin oral seperti sefaleksin.

127 J Kedokter Trisakti, September-Desember 1999-Vol.18, No.3


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
Nurman
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

Diagnosis Banding (5) KESIMPULAN

Pada setiap pasien dengan demam, Kolangitis akut adalah keadaan yang
yang disertai dengan ikterus harus selalu serius. Kolangitis non supuratif dapat
dipikirkan kemungkinan adanya berkembang menjadi kolangitis supuratif
kolangitis akut, walaupun tidak semua dengan mortalitas yang tinggi bilamana
pasien kolangitis akut disertai dengan tidak segera diikuti dengan dekompresi
ikterus pada saat pemeriksaan. Pasien sistem bilier.
kolangitis akut juga sebagian besar Kasus kolangitis akut perlu diwaspadai
disertai dengan nyeri pada perut kuadran pada pasien dengan ikterus yang disertai
kanan atas. demam. Adanya pelebaran saluran empedu
Terdapat beberapa penyakit lain yang pada pemeriksaan ultrasonografi
perlu disingkirkan karena kemiripan mengkonfirmasikan adanya kolangitis akut.
gejala kliniknya, antara lain : Penyebab tersering adalah batu koledokus.
a) Abses hati, di mana juga didapatkan Tindakan pertama-tama untuk mengatasi
demam, nyeri perut kanan atas dan kolangitis akut yakni pemberian antibiotika
mungkin ikterus. Pemeriksaan yang adekuat disertai pengaliran bilier yang
laboratorium akan menemukan dapat dilakukan per endoskopi atau secara
lekositosis dan tes faal hati bisa bedah atau perkutan bilamana tidak
terganggu. tersedia sarana - kemampuan endoskopi
Pemeriksaan USG/CT Scan akan yang memadai.
dengan mudah menemukan abses
tersebut. DAFTAR PUSTAKA
b) Kolesistitis akut, di mana juga
terdapat demam, dan nyeri perut 1. Axon A.T.R., and Lobo A.J. 1990 Diagnosis
kanan atas, lekositosis, tes fungsi and therapy of Acute Cholangitis, dari
hati masih dalam batas normal Current Topics in Gastroenterology and
Hepatology, Editor G.N.J., Tytgat, M. van
selama tidak terdapat batu di duktus
Blankenstein, hal. 88-95, George Thieme
koledokus. Verlag, Stuttgart
Pada pemeriksaan USG abdomen 2. Connors, P.J., and Carr-Locke, D.L. 1991
tidak didapatkan pelebaran saluran Endoscopic Retrograde Cholangiography -
empedu dan gambaran USG Findings and Endoscopic Sphincterotomy
kandung empedu adalah khas yakni for Cholangitis and Pancreatitis, dari
dinding yang udematus dan biasanya Gastrointestinal Endoscopy Clinics of North
terdapat batu di dalamnya. America, 1-1: 27-50, W.B. Saunders,
c) Pankreatitis akut, di sini terdapat juga Philadelphia
nyeri perut bagian atas, bisa disertai 3. Dye M.A., Mac Donald, G. Smith. 1978 The
Bacterial Flora of the Biliary Tract and Liver
demam dan ikterus, tetapi
in Man. Br. J. Surg. 65: 285-287
amilase/lipase serum meningkat
4. Malet P.F. 1996 Acute Bacterial Cholangitis,
dengan nyata yang tidak akan dari Liver and Biliary Diseases, Edisi kedua,
didapatkan pada kolangitis akut. editor Neil Kaplowitz, hal. 685-687, Williams
d) Karsinoma hepatoseluler di mana and Wilkins, Baltimore
bisa didapatkan nyeri perut kanan atas, 5. Nurman A., Tjokrosetio N., Lesmana L.A.,
ikterus dan bisa disertai dengan demam. dkk. 1991 Gambaran klinik dan
Pada pemeriksaan USG abdomen akan penatalaksanaan kolangitis akut. Konas V
didapatkan gambaran tumor di dalam PGI/PEGI, Pertemuan Ilmiah VI PPHI,
hati. Medan

128 J Kedokter Trisakti, September-Desember 1999-Vol.18, No.3


F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
Nurman
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

6. OConnor M.,J., M.L. Schwartz, D.G, dari : Diseases of the liver and biliary
McQuarry, H.W. Sumner. 1982 Acute system, 10th Edition, halaman 593-623,
bacterial cholangitis. Archieves of Blackwell Science, London
Surgery 117: 437-441 10. Taylor J.W., Rosenfield A.T., Spiro H.M.
7. Scott A.J., GA Khan. 1967 Origin of 1979 Diagnostic Accuracy of Grey Scale
bacteria in Bile Duct Bile., Lancet II : 790- Ultrasonography for the Jaundiced Patients.
793 Arch. Intern. Med 939: 60-63
8. Shailesh LTC., Kadakia M.C. 1993 Biliary 11.Venu R.P., Geenen J.E. 1991 Overview of
Tract Emergencies, dari The Medical Endoscopic Sphingterotomy for common
Clinics of North America. 77: 1015-1036 bile duct stone, dari Gastrointestinal
W.B. Saunders Company, Philadelphia Endoscopy Clinics of North America, 1-1: 3-
9. Sherlock S., Dooley J. 1997 Gallstones 26, W.B. Saunders, Philadelphia
and inflammatory Gallbladder diseases,

129 J Kedokter Trisakti, September-Desember 1999-Vol.18, No.3

You might also like