You are on page 1of 2
3.5.4 Slope Mass Rating (SMR) Beberapa ahi mengembangkan beberepa pendekatan yang Icbih sistematis untuk analisis kestabilan lereng dengan membuat Klasifikasi Jereng dengan cara mengguaakan pendekataa Slope Mass Rating (SMR). SMR dapat memberikan panduan awal dalam analisis kestabilan lereng, memberikan informasi yang berguna tentang tipe kerantuhan serta hal- hal yang dipertukan untuk perbaikan lereng. Slope Mass Rating merupakan modifikasi dari sistem Rock Mass Rating (RMR) yang dikembangkan oleh Bieniawsic. Slope Mass Rating dibasilkan dengan melakukan beberapa faktor korcksi terhadap nilai yang diperoleh dengan Rock Mass Rating. Nilai SMR dapat dinyatakan dengan persamaan berikut yaita SMR =RMRtaic~ (Fl x F2 x F3) + P+ Faktor-faktor koreksi (Pi, F) dan F:) adalah faktor koreksi terhadap orientasi keker Goint) serta Fs adalah faktor koreksi terhadap metode penggalian lereng. Nilai RMR dihitung berdasarkan proposal yang diajukan oleh Bieniawski (1979), yang memberilan nilai peringkat untuk kelima parameter sebagai berikut ¢ Keluatan batuan utuh. © RQD (dengan melakukan pengukvuran atau estimasi). * Spasi bidang diskontinu. + Kondisi bidang diskontinu. * Kondisi air yang mengolir pada bidang diskontinn. Faktor-faktor koreksi untuk kekar (joint) seperti yang diperlihatican pada ‘Tabel 3.9 berikut, adalah merupakan perkalian dari tiga faktor sebagai berikut ¢F), nilainva tergantung pada arah jurus kekar terhadap permukaan lereng. © F, nilainya mengacu pada sudut kemiringen kekar. °F, nilainva menggambarken hubungan antara penmukaan lereng dengan kemiringan kekar seperti yang dikembangkan oleh Bieniawski Tabel 39 Faktor-Faktor Koreksi Slope Mass Rating (SMR) Krteriafaktor | Sangat Tak sangat tak faa foreksi | mengurtungkan | Meravetrakan | S43°2 | enguntungkan | merguntungkan P| 1a a3] D- Se ee) 30-20 [20-10] 10-5 <5 PIT FA 0.15 0.4 O7 0.85 1 P gi <20 20-30 30-35) 35-45 > 45 P F2 0.15 0.4 O7 0.85 1 T F2 4 4 1 1 1 P| 6s > 7-0 a TCO <0 T Bi+ Bs. < 110 410 - 120 > 120 PIT F3 D 6 25 50 60 Keterangan: aj = dip dir. kekar Bj = dip kekar as = dip dir. lereng Bs = dip lereng Faktor koreksi F; nilainya tergantung pada metode penggalian lereng, seperti juga yang diperlihatkan pada Tabel 3.10 berikcut ini Tabel 3.10 Bobot Metode Penggalian Lereng (Romana, 1985) Mcwoae] Lereng | Peledakan_] Peledakan Peledakan] Peledakan alamiah | presplitting |_smooth_ | mekanis | _buruk fa +15 +10 +8 0 ~8. Besar bobot-bobot Fl, F2, F3, dan F4 masing-masing menggambarkan F1 : menggambarkan keparalelan antara strike lereng dengan sirike kekar ¥2: menerangkan hubungan sudut dip kekar sesuai dengan model longsoran F3 : menggambarkan hubungan sudut dip lereng dengan dip kekar F4: faktor penyesuaian untuk metode penggalian vang tergantung pada Besar bobot-bobot F1, F2, F3, dan F4 masing-masing menggambarkan Fl: menggambarkan keparalelan antara strike lereng dengan strike kekar F2: menerangkan hubungan sudut dip kekar sesuai dengan model longsoran F3 : menggambarkan hubungan sudut dip lereng dengan dip kekar FA: faletnr nanvacnaian nntil matnda nananalian vane teemantine nada

You might also like