Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
Kelebihan
Volume Cairan Kekurangan
Volume Cairan
5. Klasifikasi
a. Gangguan Keseimbangan Cairan
- Kekurangan volume cairan
- Kelebihan volume cairan
b. Gangguan Keseimbangan Elektrolit
- Hiponatremia
- Hipernatremia
- Hipokalemia
- Hiperkalemia
- Hipokalsemia
- Hiperkalsemia
- Hipomagnesia
- Hipermagnesia
6. Gejala klinis
Gangguan Keseimbangan Cairan
7. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada kebutuhan cairan dan elektrolit difokuskan pada :
a. Integumen : keadaan turgor kulit, edema, kelelahan otot, tetani, dan sensasi
rasa.
b. Kardiovaskuler : distensi vena jugularis, tekanan darah.
c. Mata : cekung, air mata kering.
d. Neurologi : reflex, tingkat kesadaran, ganguang sensorik dan montorik.
e. Gastrointestinal : keadaan mukosa mulut, mulut dan lidah, muntah-muntah, dan
bising usus.
8. Pemeriksaan diagnostik/Penunjang
Pemeriksaan elektrolit untuk menentukan status hidrasi. Elektrolit yang sering
diukur adalah ion natrium, kalium, klorida, dan bikarbonat
Pemeriksaan darah lengkap khususnya hematokrit untuk melihat respon dehidrasi
Penetapan PH diperlukan pada gangguan kesetimbangan asam dan basa
Pemeriksaan berat jenis urine untuk mengukur derajat konsentrasi urin.
dan analisa gas darah.
9. Diagnosis/kriteria diagnosis
Diagnose keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan gangguan cairan
elektrolit adalah:
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan kelebihan asupan cairan
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
Prosedur Pelaksanaan
1. Menentukan jumlah cairan yang masuk kedalam tubuh klien terdiri dari:
Air minum
Air dalam makanan
Air hasil oksidasi (metabolisme)
Cairan intravena
2. Menentukan jumlah cairan yang keluar dari tubuh klien terdiri dari:
Urine
Insensible water loss (IWL): paru dan kulit
Keringat
Feces
Muntah
3. Menentukan keseimbangan cairan tubuh klien dengan rumus:
Intake - output
*Rumus IWL
IWL = (15 x BB )
24 jam
11. Komplikasi
Gagal ginjal
Gangguan pertukaran gas
Gangguan eliminasi fekal
Batu ginjal
Gangguan proses berpikir (konfusi atau bingung)
Gangguan integritas kulit
Gangguan penglihatan
Data subjektif :
a. Pasien mengatakan merasa mual.
b. Pasien mengatakan mengalami diare.
c. Pasien mengatakan sedang berada dalam perawatan asuhan keperawatan untuk
manajemen masalah kesehatan yang sedang terjadi seperti penyakit ginjal,
jantung, endokrin, atau masalah pada tekanan darah.
d. Pasien mengatakan mengkonsumsi secara regular seperti substansi garam,
antasida, diuretic, antihipertensi, atau suplemen kalsium atau kalium.
e. Pasien mengatakan merasa haus
f. Pasien mengatakan adanya perubahan pada keluaran urin; volume berkurang,
warna gelap, dan/atau konsentrasi.
g. Pasien mengatakan mengalami pusing, kelemahan, kram, dan/atau sensasi yang
tidak biasanya seperti kedut.
h. Pasien mengatakan terus merasa haus walaupun telah meningkatkan asupan
cairan.
i. Pasien mengatakan kesulitan berkonsentrasi atau bingung.
Data Objektif
a. Jenis dan volume cairan yang dikonsumsi (intake cairan) dalam sehari.
b. Volume dan frekuensi cairan yang dikeluarkan (eliminasi: urin) dalam sehari.
c. Terdapat pembengkakan pada tangan, kaki, pergelangan kaki, atau kaki bawah.
d. Terlihat mulut atau kulit pasien kering
1. Aras, Sriwaty. 2007. Artikel Ilmiah: Prevalensi dan Distribusi Gangguan Elektrolit
pada Lanjut Usia di Bangsal Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang. Semarang
2. Carpenito, Lynda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 10. Jakarta :
EGC
4. Joanne, dkk. 2008. Nursing Interventions Classification (NIC), Fifth Edition. Amerika:
Mosby
Amerika: Mosby
6. Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan