You are on page 1of 8

Jurnal Teknik Kimia Vol.5, N0.

2, April 2011

HYDROLYSIS OF STARCH SACCHARIDES FROM SWEET


POTATOES USING ENZYME

HIDROLISIS PATI UBI JALAR KUNING MENJADI


GLUKOSA SECARA ENZIMATIS

Sri Risnoyatiningsih
Program study Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Jawa Timur
Jl. Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya

ABSTRACT

Glucose is a monosaccharide that is widely available in fruits, and plants obtained through
the hydrolysis of starch saccharides using enzymes. Sweet potato starch hydrolysis is run by three-
neck flask equipped with a stirrer. At stage Liquifikasi, three neck flask inserted into a solution of
starch which has been set temperature and pH plus HCI and heated, then added -amylase enzyme
in a certain time.Saccharification second stage, where the results liquifikasi cooled, set the
temperature and pH on certain conditions. Giukoamilase enzyme is then added to the volume
according to the specified variable, and incubated at a given time. At a certain time interval was
taken a few examples of the analyzed samples to be analyzed glucose levels. Process behavior
observed in this study were changes in temperature, hydrolysis time and the addition of enzymes,
the best hydrolysis results obtained at 60 0C, pH 4.5 and the addition of the enzyme glucoamylase,
07 ml and the time hidrilisis 5 days with glucose levels reaching 5.65% and conversion yield of
66.8% and 22.59%.

Key words: Sweet Potato Starch, Liquifikasi, sakrifikasi, glucose

PENDAHULUAN dalam menentukan karakteristik bahan


makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan
Tanaman ubi jalar merupakan tanaman lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat
yang mudah pemeliharaannya, tahan terhadap berguna untuk mencegah tibulnya pemecahan
kekeringan , murah biaya perawatannya, tidak pemecahan protein tubuh yang berlebihan,
mengherankan kalau disukai banyak pertani, kehilangan mineral dan berguna untuk
terutama diusahakan sebagai tanaman palawija, membantu metabolisme lemak dan protein.
sebagai tanaman gilir setelah padi. Selama ini Di alam, karbohidrat dibentuk dari
masyarakat menganggap ubi jalar merupakan reaksi CO2 dan H2O dengan bantuan sinar
bahan pangan dalam situasi darurat (kurang matahari melalui proses fotosintesis dalam sel
makan), bahkan disebut sebagai makanan kelas tanaman yang berkrolofil. Sebagian besar
bawah. Padahal potensi ekonomi dan sosial ubi bahan-bahan nabati yang merupakan sumber
jalar cukup tinggi dan juga sudah dikenal pada karbohidrat diperoleh dari serelia, umbi-
taraf internasional, seperti di Amerika Serikat umbian, dan batang tanaman misanya sagu.
atau negara-negara maju lain, ubi jalar Sumber karbohidrat yang merupakan bahan
dijadikan makanan mewah dan bahan aneka makanan pokok di berbagai daerah di
industri, seperti industri fermentasi, textil, lem , Indonesia adalah biji-bijian, khususnya beran
kosmetik, farmasi dan sirup. dan jagung.
Pada umumnya karbohidrat dapat
Karbohidrat dikelompok-kan menjadi 3 bagian, yaitu :
Karbohidrat merupakan sumber kalori a. Monosakarida
utama bagi manusia selain protein dan lemak. Merupakan suatu molekul yang terdiri
Karbohidrat yang mempunyai rumus empiris dari 5 atau 6 atom C. Monosakarida yang me-
(CH2o)n ini juga mempunyai peranan penting ngandung satu gugus aldehida disebut aldosa,

417
Jurnal Teknik Kimia Vol.5, N0.2, April 2011

sedangkan ketosa mempunyai satu gugus tersebut, karena melimpahnya ubi jalar di
keton. Monosakarida dengan 6 atom C disebut negara kita menyebabkan harga jual rendah.
heksosa, misal glukosa (dekstrosa atau gula Untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan dari
anggur), fruktosa (levulosa atau gula buah), ubi jalar maka dilakukan penelitian pembuatan
dan galaktosa. Sedangkan yang mempunyai 5 gula dari pati ubi jalar secara enzimatis.
atom C disebut pentosa, misal xilosa,
arabinosa, dan ribosa. Pati
b. Olidosakarida Pati merupakan homopolimer glukosa
Merupakan polimer dari 2-10 dengan ikatan - glikosidik. Berbagai macam
monosakarida. Biasanya bersifat larut dalam pati tidak sama sifatnya, tergantung dari
air. Oligosakarida yang terdiri dari 2 molekul panjang rantai C-nya serta lurus atau bercabang
monosakarida disebut disakarida. Contoh rantai molekulnya. Pati terdiri dari 2 fraksi
paling umum dari disakarida adalah sukrosa. yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi
Oligosakarida dapat diperoleh dari hasil terlarut disebut amilosa dan fraksi yang tidak
hidrolisis dari hasil hidrolisis polisakarida larut disebut amilopektin. Amilosa mempunyai
dengan bantuan enzim tertentu atau hidrolisis struktur lurus dengan ikatan (1,4) D-glukosa,
dengan asam. sedang amilopektin mempunyai cabang dengan
c. Polisakarida ikatan (1,4) D-glukosa sebanyak 4-5 % dari
Disusun oleh banyak sekali molekul- berat total.
molekul monisakarida. Polisakarida dalam Pati dalam tanaman mempunyai bentuk
bahasa makanan berfungsi sebagai penguat granula (butiran) yang berbeda-beda. Pati
tekstur (selulosa, hemiselulosa, pektin, dan dimasukkan ke dalam air dingin, dan air yang
lignin) dan sebagai sumber energi (pati, terserap tersebut hanya dapat mencapai kadar
glikogen, fruktan). Polisakarida merupakan 30%. Peningkatan volume granula pati yang
molekul-molekul monosakarida yang dapat terjadi di dalam air pada suhu 55C-65C,
berantai lurus atau bercabang dan dapat merupakan pembengkakan granula pati, dapat
dihidrolisis dengan enzim-enzim yang spesifik kembali pada kondisi semula. Granula pati
keryanya.(winarno, 1984) dapat di buat membengkak dan tidak dapat
kembali lagi pada kondisi semula. Perubahan
Tabel 1. Kandungan Gizi Dalam Tiap 100 tersebut disebut Gelatinasi. (Winaro, 1997)
gram Daun dan Ubi Jalar Segar Secara garis besar pati dapat dibedakan
atas :
Kandungan Ubi Ubi Ubi a. Amilosa
No Daun Sifat amilosa dapat larut dalam air. Amilosa
Gizi Putih Merah Kuning
1 Kalori (kal) 123,00 123,00 136,00 47,00 mempunyai struktur rantai yang lurus.
2 Protein (g) 1,80 1,80 1,10 2,80 Apabila kadar amilosa tinggi maka pati akan
3 Karbohidrat (g) 27,90 27,90 32,30 10,40 bersifat kering, kurang lekat, dan cenderung
4 Lemak (g) 0,27 0,27 0,40 0,40 meresap air lebih banyak (higriskopis). Pada
5 Kalsium (mg) 30,00 30,00 57,00 79,00
6 Fosfor (mg) 49,00 49,00 52,00 66,00 hidrolisism amilosa menghasilkan maltosa
7 Zat besi (mg) 0,70 0,70 0,70 10,00 disamping glukosa dan oligosakarida lainny.
8 Natrium (mg) - - 5,00 - (Soebijianto, 1986)
9 Kalsium (mg) - - 393,00 - b. Amilopektin
10 Vit A (SI) 60,00 7700,00 900.00 6105,00
11 Vit B1 (mg) 0,90 0,90 0,10 0,12 Sifat amilopektin tidak larut dalam air.
12 Vit B2 (mg) - - 0,04 - Amilopektin mempunyai struktur rantai
13 Vit C (mg) 22,00 22,00 35,00 22,00 molekul yang bercabang. Pada amilopektin
14 Niacin (mg) - - 0,60 - sebagian dari molekul-molekul glukosa di
15 Air (g) 68,50 68,50 - 84,70
Bag yg dapat di 86,00 86,00 - 73,00 dalam rantai percabangannya saling
16 berkaitan melalui gugus -1,6. Ikatan -1,6
makan
sangat sukar diputuskan, lebih-lebih
Jumlah karbohidrat dari ubi jalar kuning dihidrolisis dengan katalisator asam.
sebesar 32,30 per gram, maka pati ubi jalar
kuning digunakan sebagai bahan dasar Glukosa
pembuatan sirup glukosa. Pembuatan sirup Glukosa adalah monosakarida yang
glukosa dari ubi jalar kuning merupakan upaya paling banyak terdapat di dalam buah-buahan,
untuk menghasilkan produk gula, karena tumbuh-tumbuhan, madu, darah, dan cairan
kebutuhan gula di negara kita meningkat tiap binatang. Glukosa juga dapat di hasilkan
tahun. Selain itu juga membantu petani ubi melalui hidrolisis polasakarida atau disakarida
jalar meningkatkan nilai tambah dari ubi jalar baik menggunakan asam atau enzim.

418
Jurnal Teknik Kimia Vol.5, N0.2, April 2011

Glukosa merupakan bahan baku yang jika dibandingkan dengan hidrolisa enzim.
menarik untuk industri kimia, farmasi, dan Di samping itu metode ini juga
agroindustri lain. Hidrogenasi glukosa mempunyai beberapa kelemahan, antara
menghasilkan sorbitol yang banyak digunakan lain diperlukan peralatan yang tahan
dakam industri pangan, minuman, dan korosi, menghasilkan sakarida dengan
formulasi bahan kosmetika. Glukosa juga bisa spektra-spektra tertentu saja karena
dijual atau dikomersialkan dalam bentuk cair, kuatalis asam menghidrolisa secara acak.
yaitu sebagai sirup glukosa. Sirup glukosa Kelemahan yang lain, hidrolisa asam juga
banyak digunakan sebagai pemanis pada dapat menyebabkan terjadinya degradasi
industri pangan. Sedangkan dekstrosa karbohidrat maupun rekombinasi produk
monohidrat (glukosa kristal) lebih banyak degradasi yang dapat mempengaruhi
digunakan dalam industri farmasi yaitu sebagai warna, rasa, bahkan menimbulkan masalah
bahan pembantu penabletan (Winarno, 1995) teknis. (Said, 1990)
Sebagai aldoheksosa, glukosa memiliki b. Hidrolisa Enzim
6 atom karbon didalam rantai molekulnya. Hidrolisa enzim dilakukan menggunakan
Salah satu ujung rantai nomer tersebut bantuan enzim -amilase dan enzim
merupakan gugus aldehid dan nomer 2 sampai glukoamilase (amiloglukosidase). Enzim
nomer 5 adalah gugus chiral, dengan demikian -amilase digunakan pada proses
terdapat 24 atau lebih kemungkinan likuifikasi, sedangkan glukoamilase
konfigurasi isomer pada glukosa. Sebagaian digunakan pada proses sakarifikasi.
bebas di alam, oleh karena itu salah satu ujung Hidrolisa enzim lebih banyak memberikan
rantai glukosa merupakan gugus aldehide, keuntungan dibandingkan dengan hidrolisa
maka glukosa memiliki sifat-sifat aldehide. asam. Hidrolisa enzim menghasilkan
(Tjokroadikusoemo, 1986) konversi yang lebih besar jika
Glukosa merupakan salah satu famili dibandingkan dengan hidrolisa asam.
Aldoheksosa yang memiliki dua bentuk isomer, Hidrolisa enzim juga dapat mencegah
yaitu D-glukose dan L-glukose. Di alam hanya adanya reaksi efek samping karena sifat
ada 3 macam aldoheksosa yang memiliki katalis enzim sangat spesifik, sehingga
bentuk isomer D-glukose, yaitu D-manosa, D- dapat mempertahankan flavor dan aroma
glukosa dan D-galaktosa. bahan dasar. (winarno, 1995)

Enzim
CHO CH CHO Enzim dapat mempercepat reaksi
(sebagai katalis), enzim tidak diubah oleh
HO -- C ---- H - C ----H reaksi yang dikatalisnya, dan enzim tidak
C - HO ---
mengubah kedudukan normal dari
keseimbangan kimia. Dengan kata lain enzim
HO --- C ----H -- C --H HO ---- C ----H
dapat membantu mempercepat pembentukan
produk, tetapi akhirnya jumlah produktetap
O --- C ----H -- C --OH O ---- C ----OH
sama dengan produk yang diperoleh tanpa
O --- enzim.
C ----H -- C --OH O ---- C ----OH
Kondisi yang mempengaruhi aktifitas
D- Manose D - Glukose D- enzim diantaranya konsentrasi enzim,
Manose konsentasi substrat, pH, dan suhu.
Amilase merupakan enzim yang
Pada dasarnya glukosa dapat diperoleh dari berfungsi memecah pati aatau glukogen.
hidrolisa pati. Hidrolisa pati dapat dilakukan Senyawa ini banyak terdapat pada tanaman dan
dengan 2 metode, yaitu : hewan. Amilase dapat dikelompokkan menjadi
a. Hidrolisa Asam 3 golongan enzim yaitu:
Hidrolisa asam juga dapat dikenal hidrolisa a. -amilase yang memeecah pati secara
secara non enzimatik. Hidrolisa ini acak dari tengah atau dari bagian dalam
menggunakan asam sebagai katalisnya, molekul, sehingga disebut Endoamilase
biasana yang di pakai adalah asam kuat, b. -amilase yang menghidrolisis unit-unit
misalnya HCI. Pada hidrolisa pati dengan gula dari ujung molekul pati, sehingga
asam, diperlukan suhu tinggi yaitu 140C- disebut Ekomilase.
160C. c. Glukoamilase yang dapat memeisahkan
Pada pembuatan glukosa, hidrolisa asam glukosa dari terminal gula non-prreduksi
menghasilkan konversi yang cukup rendah substrat pati. (Winarno, 1995)

419
Jurnal Teknik Kimia Vol.5, N0.2, April 2011

Enzim -amilase Enzim Glukoamilase


Enzim -amilase (-1,4 glukan-4-glukan Enzim Glukoamilase diproduksi dari
hidrolase) dapat diperoleh dari malt (barley), Aspergillus dan Rhizopus, dapat memecah
ludah manusia, pankreas, dan diisolasi dari ikatan -1,3 dan -1,4. Enzim glukoamilase
Aspergillus oryzae dan Bacillius subtilis (pada memecah pati dari luar dengan mengeluarkan
suhu 70C- 90C dan pH 6-10), Bacillius unit-unit glukosa dari ujung bukan pereduksi
licheniformis (pada suhu 60C dan pH 6). polimer pati. Hasil reaksinya hanya glukosa,
Isolasi dan porsine (pemurnian enzim) sehingga dapat di bedakan dengan -amilase
dilakukan berdasarkan fraksinasi dengan garam dan -amilase. (Winarno, 1995)
(pada suhu lebih besar dari 65C), juga dengan Enzim tersebut dapat menghidrolisi pati
penggunaan panas selektif (biasanya 70C pada sampai mencapai DE 95-98 (Dextrosa
waktu 15 menit). Kemudian dilakukan Ekuivalen yaitu kenaikan drajat konversi) dan
pencampuran glikogen sehingga terjadi dengan dextrosa 93-95%. (Soebijianto, 1986)
kompleks enzim-glikogen. (Soebijianto, 1986) Dengan pengaruh enzim glukoamilase
Cara kerja -amilase pada molekul posisi glukosa dapat diubah menjadi
amilosa terjadi 2 tahap pertama, degradasi dengan pH optimalnya 4-5 dan suhu
amilosa menjadi maltosa dan maltotriosa yang optimalnya 50C-60C. (Wnarno,1995)
terjadi secara acak. Degradasi ini terjadi sangat Enzim glukoamilase mempunyai
cepat dan diikuti dengan menurunnya standart produktivity 2000-3000 substansi
viskositas degan cepat pul. Yang kedua, relatif kering perkilogram enzim. (Barrie & Norman,
sangat lambat yaitu pembentukan glukosa dan 1987)
maltosa sebagai hasil akhir yang terjadi secara
tidak acak. Sedangkan cara kerja -amilase Klasifikasi Enzim
pada molekul amilopektin akan menghasilkan Berdasarkan tipe reaksi yang
glukosa, maltosa, dan -limit dextrin. Jenis - diketahui, enzim dibagi menjadi 6 kelompok ;
limit dextrin yaitu oligosakarida yang terdiri 1. Oksidoreduktase
dari 4 atau lebih residu gula yang mengandung Enzim oksidoreduktase adalah enzim
ikatan -1,6. (Winarno, 1995) yang dapat mengkatalis reaksi oksidasi atau
Aktivitas -amilase ditentukan dengan reduksi suatu bahan. Dalam golongan enzim ini
mengukur hasil degradai pati, biasanya dari terdapat 2 macam enzim yang paling utama
penurunan kadar pati yang larut atau dari kadar yaitu oksidase dan dehidrogenase. Oksidase
amilosa bereaksi dengan iodium akan berwarna adalah enzim yang mengkatalis reaksi antara
coklat. Selain itu keaktivan -amilase dapat subtrat dengan molekul oksigen.
dinyatakan dengan cara pengukuran viskositas Dehidrogenase adalah enzim yang aktif dalam
dan jumlah pereduksi yang terbentuk. pengambilan atom hidrogen dari subtrat.
(Winarno, 1995) 2. Transferase
Sedangkan hidrolisis amilosa akan lebih Enzim transferase adalah enzim yang
cepat dari pada hidrollisis rantai yang ikut serta dalam reaksi pemindahan ( tranfer )
bercabang seperti amilopektin atau glikogen. suatu radikal atau gugus.
Laju hidrolisis akan meningkat bila tingkat 3. Hidrolase
polimerisasi menurun, dan laju hidrolisis akan Enzim hidrolase merupakan kelompok
lebih cepat pada rantai lurus. (Winarno, 1995) enzim yang sangat penting dalam pengolahan
pangan, yaitu enzim yang mengkatalisis reaksi
Enzim -amilase hidrolisis suatu subtrat atau pemecahan subtrat
Enzim -amilase (-1,4 glukan dengan pertolongan molekul air. Enzim-enzim
maltohidrolase) dapat diisolasi dari kecambah yang termasuk dalam golongan ini diantaranya
barley, ubi jalar, dan kacang kedelai. Enzim - adalah amilase, invertase, selulase dan
amilasememecah ikatan glukosida-1,4 pada sebagainya.
pati dan glikogen dengan membalikkan 4. Liase
konfigurasi karbon anomeri (C1) glukosa dari Enzim liase adalah enzim yang aktif
menjadi , maka di sebut -amilase. (Winarno dalam pemecahan ikatan C-C ikatan C-O
1995) dengan tidak menggunakan molekul air.
Cara hidrolisis ikatan -1,4 oleh - 5. Isomerase
amilase terjadi dengan memotong 2 unit Enzim isomerase adalah enzim yang
glukosa dan secara bertahap pemotongan dari mengkatalisasi reaksi perubahan kon figurasi
ujung rantai gula yang bukan pereduksi, molekul dengan cara pengaturan kembali atom
disebut Eksiamilase. Enzim -amilase aktif atom subrat , sehingga dihasilkan molekul baru
pada pH 5-6. (Soebijianto, 1986) yang merupakan isomer dari subtrat, atau

420
Jurnal Teknik Kimia Vol.5, N0.2, April 2011

dengan dengan perubahan isomer posisi c. Kadar Air pada Substrat


misalnya mengubah aldosa menjadi ketosa. Kadar air dari bahan sangat
6. Ligase mempengaruhi laju reaksi enzimatik. Pada
Enzim ligase adalah enzim yang kadar air bebas yang rendah terjadi halangan
mengkatalisis pembentukan ikatan-ikatan dan rintangan sehingga baik difusi enzim atau
tertentu, misalnya pembentukan ikatan C-C, C- substrat terhambat. Akibatnya hidrolisis hanya
O dan C-S dalam biosintesis koenzim A serta terjadi pada bagian substrat yang langsung
pembentukan ikatan C-N dalam sintesis berhubungan dengan enzim.
glutamin.
Proses Hidrolisis Enzim
Aktifitas Enzim Hidrolisa pati dapat dilakukan dengan
Aktivitas enzim dipengaruhi oleh asam atai enzim pada waktu, suhu, pH tertentu.
beberapa faktor, yaitu ; Proses hidrolisa enzim pertama kali
a. Suhu diperkenalkan pada tahun 1950 (Soebijianto
Pada umumnya semakin tinggi suhu, 1986). Sudah sejak lama orang berusaha
semakin naik laju reaksi kimia, baik yang tidak menggantikan hidrolisis sistem asam dengan
dikatalis maupun yang dikatalis oleh enzim. sistem enzim. Karena enzim bekerja secara
Tetapi perlu diingat bahwa enzim adalah spesifik, maka dapat diharapkan bahwa
protein; jadi semakin tinggi suhu proses kandungan bahan penyusun sirup yang
inaktifasi enzim juga meningkat. Keduanya dihasilkan dapat di atur perbandingannya
mempengaruhi laju reaksi enzimatik secara sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan
keseluruhan. lebih dahulu.
Pengaruh suhu terhadap enzim ternyata Sejak ditemukan cara hidrolisis pati
agak kompleks, misalnya suhu yang terlalu menjadi bahan yang lebih manis oleh Kirchoff,
tinggi dapat mempercepat pemecahan atau banyak usaha yang telah dilakukan orang untuk
perusakkan enzim; sebaliknya semakin tinggi lebih meningkatkan rasa manis dari produk
suhu (dalam batas tertentu) semakin aktif hidrolisis tersebut (Sukardati 2001). Hidrolisis
enzim tersebut. Bila suhu masih naik terus, laju dengan meggunakan kombinasi enzim-enzim
kerusakkan enzim akan melampaui reaksi berlangsung dalam 2 tahap, yaitu :
katalis enzim. 1. Proses Liquifikasi, proses pencairan gel
Pada suhu rendah, laju inaktifasi enzim pati dengan menggunakan enzim -
begitu lambat atau sangat kecil sehingga boleh amilase. Hasil hidrolisanya adalah
diabaikan. Sebaliknya pada suhu tinggi, laju dextrin. Proses ini berlangsung pada pH
inaktifasi enzim cepat sekali, sehingga reaksi 5,5, suhu 85C, waktu proses 40 menit,
enzimatik praktis berhenti sama perbandingan pati dan enzim 1 : 0,002.
sekali.(Winarno, 1983). Jika proses ini dilakukan pada pH dan
b. ph. suhu tidak optimal maka aktivitas enzim
Pada umumnya enzim bersifat amfolitik, akan berkurang dan enzim akan rusak dan
yang berarti enzim mempunyai konstanta mati (Othmer, 1976).
disosiasi pada gugus asam maupun pada gugus Reaksi :
basanya. Enzim menunjukkan aktivitas C6H10O5 + H2O -amilase C12H22O11
maksimum pada suatu kisaran pH yang disebut
pH ioptimum, yang umumnya antara pH 4,5 amilase adalah endo-enzim yang
sampai 8,0. (Winarno, 1983). Suatu enzim bekerjanya memutus ikatan 1,4
tertentu mempunyai pH optimum yang sangat dibagian dalam molekul baik pada
sempit. Disekitar pH optimum enzim amilosa maupun amilopektin. -amilase
mempunyai stabilitas yang tinggi. Perlu relatif tahan panas, tetapi tidak tahan
diketahui pada enzim yang sama sering pH terhadap pH yang rendah. Enzim -
optimumnya berbeda, tergantung asal enzim amilase mempunyai suhu optimum 800C
tersebut. 1100 C dan pH optimum 5,0 7,0.
Pengendalian pH mempengaruhi 2. Proses Sakarifikasi, proses hidrolisis
aktivitas enzim yang sangat diperlukan dalam dextrin menjadi glukosa dengan bantuan
praktek teknologi pangan. Pengaturan pH harus enzim amiloglukosidase. Proses ini
bertujuan untuk mendapatkan keaktifan enzim berlangsung pada pH 4,5, suhu 60C,
yang maksimal. waktu reaksi 48-96 jam, dengan
penambahan enzim 0,5 1,1 L/TDS.
Proses ini dilakukan pada suhu dan pH
yang optimal sesuai dengan kereaktifan

421
Jurnal Teknik Kimia Vol.5, N0.2, April 2011

enzim glukoamilase, untuk waktu dan meningkat, sehingga jumlah kandungan


penambahan enzim juga harus sesuai partikel pati tidak larut semakin meningkat.
dengan substrat yang di tambahkan Hal ini mengakibatkan proses hidrolisa tidak
sehingga didapatkan kadar glukosa yang dapat berjalan dengan baik atau sempurna.
maksimal (Coney, 1979) Semakin banyak kadar suspensi pati yang
Reaksi : dihidrolisa, maka waktu proses yang
glukoamilase diperlukan untuk menghidrolisa pati tersebut
C6H10O5 + H2O C12H22O11 akan semakin lama. Jumlah enzim yang
dibutuhkan juga semakin banyak.
Enzim glukoamilase bersifat eksoamilase, 5. Jumlah Penambahan Enzim
yaitu dapat memotong ikatan -1,4 pada pati. Semakin banyak jumlah enzim yang
Disamping itu amiloglukosidase (glukoamilase) ditambahkan pada pati, akan menghasilkan
juga dapat memotong ikatan -1,6, sehingga kadar glukosa yang semakin banyak pula.
molekul-molekul pati dapat dikonversikan Keadaan ini juga semakin mempercepat reaksi
menjadi molekul-molekul glukosa bebas. Enzim hidrolisa, untuk enzim - amilase digunakan
glukoamilase (amiloglukosidase) mempunyai perbandingan 2 kg enzim untuk setiap ton pati,
suhu optimum 500C 600C dan pH optimum 4,0 sedangkan untuk enzim glukomaliase
5,0 (Winarno, 1995). digunakan sebanyak 0,5-1,1 lt utnuk setiap ton
Pengaturan kondisi pada proses hidrolisis pati.
enzim-enzim ini sangat penting karena METODOLOGI
berpengaruh pada kereaktifan / aktivitas enzim
untuk merubah substrat menjadi produk yang Bahan-bahan yang digunakan
diinginkan, yaitu glukosa. Umbi ubi ketela rambat kuning,
Faktor faktor yang berpengaruh pada larutan HC1 2M, laruatan Na0H 1%, enzim -
hidrolisis pati menjadi glukosa : Amilaye (isolasi dari Bacilius Subtilis), enzim
1. Suhu glukoamilase (isolasi dari Aspergilus Niger),
Pada umumnya semakin tinggi suhu, larutan Na2CO35M.
semakin naik laju reaksi kimi. Tetapi perlu di kondisi yang ditetapkan
ingat bahwa semakin tinggi suhu reaksi, Proses liquifikasi : berat pati 50 gram, enzim -
inaktivasi enzim juga semakin meningkat. amilase 0,1 gram, pH 5,5, suhu 85C, waktu 40
Suhu mempengaruhi aktivitas dan stabilitas menit.
operasi, makin besar aktivitas enzim, akan Proses Sakarifikasi : pH 4,5 suhu 60C
menurunkan stabilitasnya. Sebaliknya suhu Peubah yang dijalankan : penambahan enzim
yang makin rendah dapat meningkatkan AMG (ml) : 0,01; 0,025; 0,04; 0,055; 0,07.
stabilitas, namun produktifitasnya dan aktivitas Waktu (hari) : 1, 2, 3, 4, 5.
enzim menurun. Hidrolisa dengan enzim
glukoimailase hanya dapat dilakukan pada
Bahan pati
suhu 60C. (Soebijianto 1986)
2. Waktu +
Semakin lama waktu reaksi, maka kadar Aqudest
glukosa yang dihasilkan semakin besar.
Lamanya waktu reaksi juga dipengaruhi atau
berhgantung oleh banyaknya substrat yang di
Liquifikasi pH 5,5
hidrolisa dan jumlah enzim yang ditambahkan.
3. pH (pencairan gel) suhu 850C
Sebagian besar aktivitas enzim Wkt 40 mnt
+ enzim
dipengaruhi derajat keasaman media tempat
enzim tersebut melakukan kegiatan Amiloglukose
katalitiknya. Derajat keasaman optimal yang Sakarifikasi
ditunjukan oleh enzim tertentu tidak selalu pH 4,5
konstan. Masih ada berbagai faktor lain yang (penggulaan) suhu 600C
memberikan pengaruh atas aktivitas enzim +enzim - t=1,2,3,4,5 hr
tersebut. amilase
4. Kadar Suspensi Pati ( 0,22 gr ) Penetral
Netralisasi
Pada penggunaan kadar rendah,
Na2CO35 M
keseimbangan akan bergeser kekanan dengan
baik. Pada kadar suspensi tinggi Gambar 1. Diagram alir proses hidrolisis
mengakibatkan kekentalan campuran semakin

422
Jurnal Teknik Kimia Vol.5, N0.2, April 2011

Perlakuan Awal Tabel 1. Pengaruh penambahan enzim


Ketela rambat di kupas kulitnya, glukoamilase dan waktu hidrolisis
dicuci diambil patinya dengan cara di parut. terhadap kadar glukosa dan
Hasil dari parutan di jemur di bawah terik konversi.
matahari sampai kering lalu dihaluskan
Penambahan
timbang sebanyak 50 gram pati dan tambahkan Enzim Waktu Kadar
150 ml air. Glukoamilase (ml) (hari) Glukosa(%) Konversi
1 2,4 28,06
Proses liquifikasi (proses pencairan gel) 2 2,89 33,79
0,01 3 3,36 39,29
Kedalam larutan pati yang sudah 4 4,09 47,83
disiapkan diatur pH-nya 5,5 dengan 5 4,32 50,52
menambahkan NaOH 1%. Dipanaskan sampai 1 2,89 33,79
pada suhu 85C. Lalu ditambahkan enzim - 2 3,6 42,10
0,025 3 4,09 47,83
amilase sebanyak 0,1 gr selama 40 menit. 4 4,58 53,56
5 4,84 56,60
Proses Sakarifikasi (penggulaan) 1 3,24 37,89
Hasil liquifikasi didinginkan dan 2 4,32 50,52
0,04 3 4,68 54,73
diatur pH-nya 4,5 dengan menambahkan HC1 4 4,92 57,54
2 M. Selanjutnya ditambahkan enzim AMG 5 5,05 59,58
dengan volume diatur sesuai dengan variabel 1 3,96 46,31
yang ditentukan. Kemudian larutan dipanaskan 2 4,58 53,56
0,055 3 5,05 59.89
sampai suhu 60C dengan waktu hidrolisis 4 5,4 63,15
tertentu pada selang waktu tertentu. 5 5,52 64,55
Proses Netralisasi 1 4,09 47,83
Larutan hasil sakarifikasi yang 2 4,68 54,73
0,07 3 5,26 61,51
bersifat asam selanjutnya dinetralisasi dengan 4 5,52 64,55
penambahan basa yaitu Na2CO35 M. 5 5,65 66,08

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penambahan enzim glukoamilase
Hasil Hidrolisis Enzim Pati Ubi Jalar yang ditambahkan berpengaruh terhadap kadar
Kuning Analisa luff schrool dan perhitungan glukosa yang dihasilkan, semakin besar enzim
konversi, dapat dilihat dari tabel dan gambar glukoamilase yang ditambahkan maka kadar
berikut. glukosa yang dihasilkan juga semakin besar.
Hal ini disebabkan karena fungsi dari enzim
glukoamilase yang memutuskan rantai cabang
(-1,6) yang tidak terputus oleh enzim -
amilase menjadi glukosa (monosakarida), di
dukung dengan keadaan pH 4,5 dan suhu 60,
merupakan keaadaan terbaik bagi aktivitas
enzim glukoamilase untuk merubah
karbohidrat menjadi glukosa.
Semakin besar waktu hidrolisa pati
menjadi glukosa, maka semakin meningkat
kadar glukosanya. Hal ini disebabkan karena
waktu kontak antara enzim dan pati sangat
lama, dengan menjaga pH dan suhu pada
kondisi yang terbaik akar enzim tidak rusak
dan dapat melakukan aktivitasnya dengan baik
Hasil terbaik yang didapatkan dengan
kadar glukosa 5,65% dengan penambahan
enzim 0,07 ml dan lama hidrolisa 5 hari.
Semakin besar volume enzim yang
ditambahkan maka semakin besar konversi
yang di peroleh. Hal ini disebabkan karena
enzim masih melakukan aktivitas. Semakin
lama waktu reaksi semakin besar konversi yang
di peroleh. Hal ini disebabkan karena kontak

423
Jurnal Teknik Kimia Vol.5, N0.2, April 2011

antara substrat dan enzim semakin lama. DAFTAR PUSTAKA


Hubungan antara konversi dan waktu reaksi
cenderung linier, hal ini menunjukkan bahwa Coney, W., 1979, Fermentation and Enzim
waktu reaksi optimum belum tercapai karen Technology. Ist ed, Jhon Willey And
enzim glukoamilase masih melakukan Sons, New York.
aktivitasnya. Hasil terbaik yang didapatkan Groggins, P.H., 1958, Unit Processes In
dengan konversi 66,08%, pada penambahan Organic Synthesis, Edisi 5, MC.
enzim 0,07 ml dan lama hidrolisis 5 hari. Graw Hill Book Company Inc., New
York
KESIMPULAN Indriani, Dewi, Ine, R., 2001, Isolasi dan
Penapisan Jamur Penghasil
Pati ubi jalar kuning dapat dibuat Glukoamilase I dari Limbah Tapioka
sebagai bahan baku pembuatan syrup glukosa Untuk Produksi Glukosa Cair dari
dengan proses hidrolisis enzim. Semakin lama Substrat Pati Mentah Ubi Jalar dan
waktu inkubasi dan semakin besar penambahan Ganyong, www
enzim glukoamilase, maka glukosa yang Othmer, Kirk., 1976 Encyclopedy of
didapatkan semakin besar. Untuk membuat Chemical Technology, Edisi 2,
glukosa dari pati ubi jalar kuning dan untuk Volume 8 Jhon Willey and Sons, New
mendapatkan hasil tertinggi 5,64% kadar York
glukosa, konversi 66,08%, diperlukan kondisi
proses pada suhu 60, pH 4,5 dengan Sukadarti, Sri dan Murni, Wahyu, Sri , 2001,
penambahan enzim glukoamilase 0,07 ml Studi Hidrolisis Ampas Tahu
dengan waktu hidrolisis 5 hari. Menjadi Glukosa Dengan Katalisator
Enzim Glukoamilase, Prosiding
Seminar Nasional Kejuangan
Teknik Kimia, Hal. A24-1 A24-4
Tjokrodiakusoemo, Soebijianto, 1986, HFS
dan Industri Ubi Kayu Lainnya,
Penerbit PT Gramedia, Jakarta
Winarno, 1995, Enzim Pangan, Penerbit PT
Gramedia Utama, Jakarta.

424

You might also like