You are on page 1of 14
Satuan Pendidikan: Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas / Semester x/d Materi Pokok Serat Wedhatome pupuh Pangkur Alokasi Waktu 4x2IP Tahun Pelajaran 2014/2015, Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungiawab,peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif danmenunjukkan sikap sebagai bagian dari solusiatas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secaraefektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkandiri_ sebagaicerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami,menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, Konseatual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingintahunya tentang imu pengetahuan,teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan Kemanusiaan, xebangsaan kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kalian yang spesifi« sesuai dengan bakat dan minataya untuk memecahkan masalah 4, Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan engembangan dari yang dipelajarinya di sekolahsecara mandirbertindaksecara efektt ddan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan, Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi 1.1 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan mengamalkan anugerah Tuhan berupa bahasa Jawa dalam bentuk teks Serat Wedhatama pupuh Pangkur. 2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disipli, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa dalam bentuk teks Serat Wedhatama pupuh Pangkur. 3.1 Menelaah teks Serat Wedhatama pupuh Pangkur. 3.1.1 Mengidentifikasi Pendidik gatra, Pendidik lagu, dan Pendidik wilangan yang terdapat (alam Serat Wedhatama pupuh Pangkur. 3.1.2. Menentukan unsur pembangun teks 3.1.3 Menentukan nila-nilai dalam Serat Wedhatama pupuh Pangkur. 3.1.4 Membandingkan relevans!pituturluhur dengan kondisi masyarakat saat in 4.1 Menanggapi isi Serat Wedhatama pupuh Pangkur dan menulls syair tembang Pangkur engan bahasa sendir,serta menyakannya secaralisan/tuli 4.1.1 Menanggapi isi Serat Wedhatama pupuh Pangkur. 4.1.2 Menulis syair tembang Pangkur dengan bahasa sendin. 4.1.3, Menyunting tembang Pangkur. 4.1.4 Menyajikan tembang Pangkur secara lisan atau tulisan. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik menghayati bahasa Jawa dalam bentuk teks Serat Wedhatoma pupuh Pongkur. 2. Peserta didik dapat menggunakan bahasa Jawa sesuai dengan unggah-ungguh, 3. Peserta didik menunjukkan perilaku santun dalam mengekspresikan tanggapannya terhadap isi Serat Wedhatama pupuh Pangkur. 4. Peserta didik menunjukkan perilaku cepat merespon dan aktif dalam menanggapi pertanyaan yang diberikan pendidik Peserta didik menunjukkan perilaku tidak menjiplak dan menyelesaikan tugas tepat waktu 6. _Peserta dik bersedia mengajukan pertanyaan secara kritis mengenai unsur pembangun, isi, dan rilat-nilal yang terkandung dalam Serat Wedhatama pupuh Pangkur. 7. Peserta digik percaya diri dalam memberikan tanggapan maupun menyajikan hasi diskus. 8. Pesertadidik dapat mengidentfkasi guru gatra, guru lagu, dan guru wilangan. 9. Peserta didik dapat menganalisis unsur pembangun teks Serat Wedhotama pupuh Pongkur. 10, Peserta didik dapat menyampaikan ist dan ala-niai dalam yang terkandung dalam Serat Wedhatama pupuh Pangkur. 11, Peserta didik dapat menentukan relevans! pitutur luhur dengan kondisi masyarakat saat 12, Peserta disik dapat memberikan tanggapan terhadap isi teks Serot Wedhatama pupuh Pongkur. 13, Peserta didik dapat menuls tembang Pangkur 14, Peserta didik dapat menyunting tembang Pangkur. 15. Peserta didik dapat menyajikan tembang Pangkur secaralisan atau tulisan. Serat Wedhatama PupuhPangkur{terlampir): * Guru gotra, guru lagu, dan guru wilangan © Unsur pembangun teks + Nila-nilai dalam wedhatama + Relevansi pitutur luhur dengan kondisi masyarakat saat ini *Tanggapan isi teks © Teknik penulisan tembang Pangkur * Teknik penyuntingan tembang Pangkur * Teknik penyajian tembang Pangkur secara lisan atau tulisan £, Metode Pembelajaran + Pendekatan_ = Saintifik, Discovery * Metode = Curah pendapat, diskusi, dan penugasan, F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media Teks Serat Wedhatama pupuh Pangkur 2. Alat Papan Tulis, Laptop, LCD 3. Sumber Belajar * Baoesastra Djawa © Weahatama + Kapustakan Djawi © Buku Bahasa Jawa G. _Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama 1. Pendahuluan (10 menit) a. Salah seorang peserta didik memimpin berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan rmasing-masing, Peserta didik dan pendidik melakukan curah pendapat tentang Serat Wedhatama pupuh Pangkur yang mereka ketahui &Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran, 4d. Peserta didik menyepakati kegiatan yang akan dilakukan, 2. Kegiatan Inti (70 menit) Pendidik membentuk kelompok ( 4-5 peserta didik dalam satu kelompok} ‘Mengamati ‘2. Peserta didik membaca contoh teks Serat Wedhatama pupuh Pangkur. . Peserta didik mencermati uraian yang berkaitan dengan guru gatra, guru lagu, dan guru wilangan Serat Wedhatama pupuh Pangkur. ‘Menanya Peserta didik mempertanyakan guru gatra, guru lagu, dan guru wilangan Serat Wedhatoma pupuh Pongkur. ‘Mengumpulkan informasi Peserta didik menjawab pertanyaan tentang guru gatra, guru lagu, dan guru wilangan Serat Wedhatama pupuh Pangkur. 2, Melalui diskusi kelompok, peserta didik mendiskusikan guru gatro, guru lagu, dan guru wilangan Serat Wedhatama pupuh Pangkur. . Pendidik melakukan pengamatan atas kinerja peserta didi ‘Mengkomunikasikan fa. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi kelompok dalam diskusi kelas. , Peserta didik memberi tanggapan baik berupa pertanyaan, sanggahan atau dukungan secara santun. &Penguatan dari pendidik dd. Peserta didik menarik kesimpulan dan merevisi temuannya tentang guru gatra, guru lagu, dan guru wilangan Serat Wedhatama pupuh Pangkur. 3. Penutup (10 menit) 2. Peserta didik membuat rangkuman. . Pendidik memberikan umpan balk positif atas hasil diskusi dan tanggapan peserta didik mengenai tentang guru gatra, guru lagu, don guru wilangan Serat Wedhatama upuh Pangkur. Pendidik member motivasi kepada peserta didik yang belum berpartisipasi aktif 4d. Pendidik bersama dengan peserta didik mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil pembelajaran, fe, Peserta didik mencatat tugas untuk pertemuan selanjutnya. f. Salah seorang peserta didik memimpin doa untuk mengakhiri pembelajaran. Pertemuan Kedua 1. Pendahuluan (10 menit) a, Salah seorang peserta didik memimpin berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, . Peserta didik dan Pendidik melakukan curah pendapat tentang Serot Wedhotama upuh Pangkur yang mereka ketahui Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran, 1d. Peserta didik menyepakati kegiatan yang akan dilakukan, 2. Kegiatan Inti (70 menit) Pendidik membentuk kelompok ( 4-5 peserta didik dalam satu kelompok) ‘Mengamati a. Peserta didik membaca contoh teks Serat Wedhatama pupuh Pangkur. b. Peserta didik mencermati uraian yang berkaitan denganunsur-unsur pemibangun Serat Wedhatama pupuh Pangkur, Menanya a. Peserta didik mempertanyakan unsur-unsur pembangun Serat Wedhatama pupuh Pangkur. Mela diskusi Kelompok, peserta didik membuat pertanyaan tentang unsur-unsur pembangun Serat Wedhatama pupuh Pangkur Peserta didik membuat pertanyaan yang berhubungan dengan isi teks dan nili-ila yang terkandung dalam Serat Wedhatama pupuh Pangkur. Mengumpulkan informasi a. Peserta.didik mengidentifikasi dan menganalisis unsur-unsur pembangun Serot Wedhatama pupuh Pangkur. Pesertadidik merumuskan is teks yang dibacanya c.Peserta didik menentukannila-rilai yang terkandung dalam Serat Wedhatama pupuh Pangkur. Mengasosiasi 2. Melalui diskus' kelompok, peserta didi mendlskusikan unsur-unsur pembangun, isi, dan nilai-nilai dalam Serat Wedhatama pupuh Pangkur. Peserta didik mendiskusikan is! Serat Wedhatama pupuh Pangkur. .peserta didik mendiskusikan nilai-nilai dalam Serat Wedhatama pupuh Pangkur dan ‘menentukan relevansinya dengan kehidupan saat ini. 4. Pendidik melakukan pengamatan atas kinerja peserta didik. ‘Mengkomunikasikan 2. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi kelompok dalam diskusi kelas. . Peserta didik memberi tanggapan baik berupa pertanyaan, sanggahan atau dukungan secara santun. & Penguatan dari pendidik d. Peserta didik menark kesimpulan dan merevisl temuannya tentang unsur-unsur pembangun, isi, dan rilai-nilai dalam Serat Wedhatama pupuh Pangkur. 3. Penutup (10 menit) a. Peserta didik membuat rangkuman, . Pendidik memberikan umpan balik positif atas hasil diskusi dan tanggapan peserta didik mengenai unsur-unsur pembangun, isi, dan nila-nilai dalam Serat Wedhatama upuh Pangkur. c. Pendidik member motivasi kepada peserta didik yang belum berpartisipasi aktif. 4d. Pendidik bersama dengan peserta didik mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil pembelajaran. fe. Peserta didik mencatat tugas untuk pertemuan selanjutnya f. Salah seorang peserta didik memimpin doa untuk mengakhiri pembelajaran. Pertemuan Ketiga 1. Pendahuluan (10 menit) 2. Salah seorang peserta didik memimpin berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan rmasing-masing, b. Peserta didik dan Pendidik melakukan curah pendapat tentang cara menulis Serat Wedhatama pupuh Pangkur. &Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran. ._ Peserta didik menyepakati kegiatan yang akan dilakukan, 2. Kegiatan Inti (70 menit) Pendidik membentuk kelompok ( 4-5 peserta didik dalam satu kelompok) ‘Mengamati ‘a. Peserta didik membaca contoh teks Serat Wedhatama pupuh Pangkur. b. Peserta didik mencermati uraian yang berkaitan dengan teknik penulisan Serat Wedhatama pupuh Pangkur. ‘Menanya 4. Peserta didik mempertanyakan teknik menulis Serat Wedhatama pupuh Pangkur. b, Peserta didik menjawab pertanyaan tentang teknik menulis Serat Wedhatama pupuh Pangkur. Mengumpulkan informasi a. Peserta didik menentukan tema tembang Pangkur yang akan dibuatnya. b. Peserta didik merumuskan kerangka tembang Pangkur berdasarkan struktur guru gatra, guru lagu, dan guru wilangan. . Peserta didik mencari, memilih, dan menentukan kata-kata (diksi) dan ungkapan yang sesuai dengan aturan penulisan tembang Pangkur. ‘Mengasosiasi 2. Melalui diskusi, peserta didik mengolah kata-kata yang ditemukannya menjadi syair tembang. , Masing-masing peserta dalam satu kelompok menanggapi tentang kecocokan dan estetika syair yang mereka buat. ‘Mengkomunikasikan a. Perwakilan kelompok menyalikan secara lisan atau tulisan tembang Pangkur yang ditul’s di depan kelas . Peserta didik memberi tanggapan balk berupa pertanyaan, sanggahan atau dukungan secara santun. Penguatan dari pendidik dd. Peserta didik menarik kesimpulan dan merevisi tembang Pangkur buatannya. 3. Penutup a. Peserta didik membuat rangkuman, . Pendidik memberikan umpan balik positif atas hasil diskusi dan tanggapan peserta didik mengenal isi Serat Wedhatama pupuh Pangkur. .Peserta didik mencatat tugas individu yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya yaitu tentang penyajian tembang Pangkur karya sendiri di depan kelas. dd. Pendidik memberi motivasi kepada peserta didik yang belum berpartisipasi aktif. Salah seorang peserta didik memimpin doa untuk mengakhiri pembelajaran. Pertemuan Keempat 1. Pendahuluan (10 menit) a. Salah seorang peserta didik memimpin berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan rmasing-masing, b. Peserta didik dan Pendidik melakukan curah pendapet tentang tuges pada pertemuan sebelumnya. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran, dd. Peserta didik menyepakati kegiatan yang akan dilakukan, 2. Kegiatan Inti (70 menit) Pendidik membentuk kelompok ( 4-5 peserta didik dalam satu kelompok) ‘Mengamati Pendidik menginstruksikan kepada peserta didik agar tugas yang telah dibuatnya ditukar dengan ternan sebangkunya. . Peserta didik membaca tembang Pangkur karya temannya. _Peserta didik mencermati tembang Pangkur yang dibacanya. ‘Menanya 4. Peserta didik mempertanyakan guru gatra, guru lagu, dan guru wilangan, b. Peserta didik menjawab pertanyaan tentang guru gatro, guru lagu, dan guru wilangan, unsur-unsur pembangur, isi teks Serat Wedhatama pupuh Pangkur. Mengumpulkan informast a. Peserta didik menemukan diksi yang kurang cocok. , Peserta didik menemukan kesalahan dalam syair tembang. ‘Mengasosiasi Peserta didik menyunting kesalahan syair tembang Pangkur tulisan teran. ‘Mengkomunikasikan ‘a. Menyajikan secara lisan atau tulisan tembang Pangkur yang ditulis. . Memberi tanggapan isi dengan bahasa sendir. 3. Penutup 2. Peserta didik membuat rangkuman, . Pendidik memberikan umpan balik positif atas hasil diskusi dan tanggapan peserta didik mengenal isi Serat Wedhatama pupuh Pangkur. Pendidik memberikan penghargaan kepada peserta didik terbaik. 4d. Pendidik memberi motivasi kepada peserta didik yang belum berpartisipasi aktf. fe. Pendidik bersama dengan peserta didik mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil pembelajaran, £.Pendidik memberi tugas tidak terstruktur sebagai pengayzan materi tentang tembang Pangkur. H, &. Salah seorang peserta didik memimain doa Penilaian 1 2 Teknik Penilaian untuk mengakhiri pembelajaran. Teknik Bentuk instrumen Observasi Tembar pengamatan sikep dan rubric Tes Tulis Tes uraian dan rambu-rambu jawaban "Tes Praktik-Proyek Menulis tembang, rubric penilaian Bentuk Instrumen dan Pedoman Penskoran 2.1 Instrumen Penilaian Sikap No. ‘Aspek yang Diamati a 3 2 1 |Selalu menggunakan bahasa Jawa sesual dengan kaidah penggunaan bahasa Jawa yang benar dan unggah-ungguh basa jawo 2 [lebih memilh kata-kata_krama dalam mengekspresikan gagasannya bik san ‘maupun tulisan 3 _ | Menunjukkan perilaku tidak menjiplak karya orang lain @ | Menyelesaikan tugas tepat waktu 3 |Menunjukkan rasa peduli dengan mengajukan pertanyaan secara kritis, | Menggunakan kata-kata yang tidak rmenyinggung perasaan orang lain 7_|Menunjukkan rasa_percaya diri_dalam menyajikan teribang Pangkur Nilai = S&P 5g Skor Tndikator a ‘Selalu berperilaku sesual dengan yang diharapkan 3 ‘Sering berperilaku sesual dengan yang diharapkan 2 Kadangkadang berperilaku sesuai dengan yang diharapkan i Tidak pernah berperilaku sesual dengan yang diharapkan 2.2 Instrumen Penilaian Pengetahuan Tes Tulis Bentuk Uraian 1. Wacanen teks Serat Wedhatama pupuh Pangkur kang wis koktampa kanthi premati! 2. Tullsen guru gatro, guru lagu, lang guru witangan Serat Wedhatama pupuh Pangkur! 3. _lentrehme unsur-unsur kang mbangun Serat Wedhatama pupuh Pangkuriku! 4. Sebutna isi fan pitutur-pitutur becik kang ana ing serat iku! Rubrik Penilaian Tes Uraian Shor Deskripst 3] Menemukan straktur dan unsure pembangun disertai Bult 2 | Menemukan straktor dan unsure pembangun tanpa disertai buki 7 | Belummenemukan struktur dan unsure pembangun 4.1 Instrumen Penilaian Keterampilan Proyek : Menus syairtembang Pongkur Praktik : menyajikan syair tembang Pangkur yang ditulis 2. Gawenen tembang pangkur nganggo basamu dhewel b. Wacanen ing ngarep kelas tembang Pangkur kang wis koktulis! Rubrik Kernampuan Menulis dan Menyajikan Tembang Ya | Tidak a | Aspek ‘Subkompeter Indikator Keotentikanisi_ | Menulis_tembang | 1. Tembang yang ditulis adalah Pangkur arya sendiri dan tidak menjiplak karya orang lain Kelengkapan | Mengembangkan |i. Tembang yang dituls dan keutuhan | tembang sesuai | _—mengikuti_ aturan guru strukturisi | dengan struktur | gatra, gurw lagu, dan guru dan kaidah wilangon tembang Pangkur 2. Kesesuaian isi dengan tema yang diangkat 3. Unsurunsur pembangun tembang termuat secara lengkap walaupun tersurat 4, Adanya niali-ilal yang ingin isampaikan Piihan kata | Memilln diksi dan |, Kata-kata yang digunakan dan gaya gaya bahasa menarik minat_pendengar ataupun pembaca 2. Penggunaan ragam bahasa kroma Penggunaan Istilahistilah Jawa Penggunaan gaya bahasa Penyajian Pelafalan, intonasi, | 1. melafal kata-kata dengan tembang penguasaan tepat materi tembang menggunakan intonasi yang Menguasai materi tembang ilar = SReeverotchan 5 4 Ketua Jurusan ‘ Ne. @ Kab/Kota, Tanggal_Bulan_Tahun Guru Mata Pelajaran Biologi, NIP Mengetahui, Kepala Sekolah NIP SERAT WEDHATAMA PANGKUR (Sembah Raga/Syariaf) Mingkar mingkuring angkara, Akarana karanan mardi sii, Sinaywung resmining kidung, Sinuba sinukarta, Mrih kretarta pakartining ngelmu luhung Kang (umrap neng tanah Jawa, Agama ageming aji. Meredam nafsu angkara dalam dir, Hendak berkenan mendidik putra-puti ‘Tersirat dalam indahnya tembang, dias penuh varias, agar menjwai hakekat ilmu luhur, yang berlangsung di tanah Jawa (nusantara) agama sebagai “pakaian” kehidupan. Jinejer neng Wedatama Mrib tan kemba kembenganing pambudi ‘Mangka nadyan tuwa pikun Yen tan mikani rasa, yekti sepi asepa lir sepah, samun, ‘Samangsane pasamuan ‘Gonyak ganyuk nglilingsemi Disajikan dalam serat Wedhatama, agar jangan miskin pengetahuan walaupun sudah tua pikun jika tidak memahami rasa sejati (batin) niscaya kosong tiada berguna bagai ampas, percuma sia-sia, di dalam setiap pertemuan sering bertindak ceroboh memalukan, Nggugu karsaning priyangga, Nora nganggo peparah lamun angling, Lumuh ing ngaran bali, Uger guru aleman, Nanging janma ingkang wus waspadeng semu Sinamun ing samudana, Sesadon ingadu manis Mengikuti kemauan senditi, Bila berkata tanpa dipertimbangkan (asal bunyi), ‘Namun tak mau dianggap bodoh, Selalu berharap dipuji-puji (sebaliknya) Ciri orang yang sudah memahami (ilmu sejati) tak bisa ditebak berwatak rendah hati, selalu berprasangka baik. Si pengung nora nglegawa, Sangsayarda deniro cacariwis, ‘Ngandhar-andhar angendhukur, Kandhane nora (sementara) Si dungu tidak menyadari, Bualannya semakin menjadi jadi, ngelantur bicara yang tidak-tidak, kaprah, saya elok alangka longkanganipun, Si wasis waskitha ngalah, Ngalingi marang si pinging. Bicaranya tidak masuk akal, makin anch tak ada jedanya, Lain halnya, Si Pandai cermat dan mengalah, Menutupi aib si bodoh, 5 ‘Mangkono ngelmu kang nyata, Demikianlah ilmu yang nyata, Sanyatane mung weh reseping Senyatanya memberikan ketentraman hati, ati, Tidak merana dibilang bodoh, ‘Bungah ingaran cubluk, Tetap gembira jika dihina ‘Sukeng tyas yen denina, ‘Tidak seperti si dungu yang selalu sombong, Nora kaya si punggung anggung gumrunggung Ingin dipuji setiap hari Ugungan sadina dina Janganlah begitu caranya orang hidup. Aja mangkono wong urip. 6 Urip sepisan rusak, ‘Hidup sekali saja berantakan, Nora mulur nalare ting ‘Tidak berkembang, pola pikimnya carut saluwir, marut. Kadi ta guwa kang sirung, ‘Umpama goa gelap menyeramkan, Sinerang ing maruta, Dihembus angin, ‘Gumarenggeng anggereng Suaranya gemuruh menggeram, Anggung gumrunggung, berdengung Pindha padhane si mudha, Seperti halnya watak anak muda Prandene paksa kumaki, rmasih pula berlagak congkak 7 Kikisane mung sapala, ‘Tujuan hidupnya begitu rendah, Palayune ngendelken yayah wibi, ‘Bangkit tur bangsaning luhur, Lha iya ingkang rama, Balik sira sarawungan bae durung Mring atining tata krama, ‘Nggon anggon agama suci, Maunya mengandalkan orang tuanya, Yang terpandang serta bangsawan Itu kan ayahmu ! Sedangkan kamu kenal saja belum, akan hakikatnya tata krama dalam ajaran yang suci Socaning jiwangganira, Jer katara lamun pocapan pasthi, Lumuh asor kudu unggul, Semengah sesongaran, ‘Yen mangkono keno ingaran atungkul, Cerminan dari dalam jiwa raga mu, Nanmpak jelas walau tatur kata halus, Sift pantang kalah maunya menang sendiri Sombong besar mulut Bila demikian itu, discbut orang yang terlena Puas diri berlagak tinggi Karem ing reh kaprawiran, Tidak baik itu nak ! Nora enak iku kaki 9 Kekerane ngelmu karang, Di dalam ilmu yang dikarang-karang (sihin/rekayasa) Kekarangan saking bangsaning gab, Rekayasa dari hal-hal gaib Iku boreh paminipun, Itu umpama bedak, ‘Tan rumasuk ing jasad, ‘Tidak meresap ke dalam jasad, Amung aneng sajabaning Hanya ada di kulitnya saja nak daging kulup, Bila terbentur marabahaya, Yen kapengok pancabaya, bisanya menghindari. ‘Ubayane mbalenjani 10 ‘Mara ing sabisa-bisa, Karena itu sebisa-bisanya, Bebasane muriha tyas basuki, Puruita-a kang patut, Lan traping angganira, Ana uga angger ugering kaprabun, Abon aboning panembah, Kang kambah ing siyang ratri Upayakan selalu berhati baik Bergurulah secaratepat Yang sesuai dengan dirinnu ‘Ada juga peraturan dan pedoman bemnegara, Menjadi syarat bagi yang berbakt, yang berlaku siang malam. Tku kaki takok-eno, ‘marang para sarjana kang martapi Mring tapaking tepa tulus, Kawawa nahen hawa, ‘Wruhanira mungguh Itulah nak, tanyakan Kepada para sarjana yang menimba ilmu Kepada jejak hidup para suri tauladan yang benar, dapat menahan hawa nafsu sanyataning ngelmu ‘Tan mesthi neng janma wredha ‘Tuwin mudha sudra kaki, Pengetahuanmu adalah senyatanya ilmu, Yang tidak harus dikuasai orang tua, Bisa juga bagi yang muda atau miskin, nak 12 Sapantuk wahyuning Gusti Siapapun yang menerima wahyu Tuhan, Allah, Dengan cermat mencerna ilmu tinggi, Gya dumilah mangulah ngelmu bangkit, Mampu menguasai ilmu kasampurnan, Bangkit mikat reh mangukut, Kescmpumaan jiwa raga, Kukutaning jiwangga, Bila demikian pantas disebut “orang tua”, Yen mengkono kena sinebut Arti “orang tua” adalah tidak dikuasai hawa wong sepuh, nafsu Lire sepuh sepi hawa, Paham akan dwi tunggal (menyatunya sukma dengan Tuhan) Awas roroning atunggil 13, Tan samar pamoring sukma, ‘Tidak lah samar sukma menyatu Sinuksmaya winabya ing ngasepi, meresap terpatri dalam keheningan semadi, Sinimpen telenging kalbu, Diendapkan dalam lubuk hati Pambukaning warana, menjadi pembuka tabir, Tarlen saking liyep layaping berawal dari Keadaan antara sadar dan tiada aluyup, Seperti terlepasnya mimpi Pindha pesating sumpena, Merasuknya rasa yang sejati Sumusuping rasa jati 14 Sejatine kang mangkana, Sebenarnya ke-ada-an itu merupakan ‘Wis kakenan nugrahaning Hyang Widhi, Bali alaming ngasuwung, ‘Tan karem arameyan, Ingkang sipat wisesa winisesa wus, Mulih mula ulanira. Mulane wong anom sami. anugrah Tuhan, Kembali ke alam yang mengosongkan, tidak mengumbar nafsu duniawi, yang bersifat kuasa menguasai. Kembali ke asal muasalmu Oleh karena itu, wabai anak muda sekalian... (lanjut ke SINOM)

You might also like