Professional Documents
Culture Documents
(SCREENING AMDAL)
PENGERTIAN
Proses pelingkupan AMDAL adalah suatu proses awal yang dilakukan untuk
menentukan lingkup permasalahan yang akan dikaji didalam AMDAL, dimana ruang
lingkup tersebut dibatasi pada hal-hal yang bersifat penting saja.
Prosedur AMDAL terdiri dari:
1. Proses penapisan (screening) wajib AMDAL
2. Proses pengumuman
3. Proses pelingkupan (scopping)
4. Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL
5. Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL
Proses penapisan atau disebut juga proses seleksi wajib AMDAL adalah
proses untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL
atau tidak. Di Indonesia, proses penapisan dilakukan dengan sistem penapisan satu
langkah. Ketentuan apakah suatu rencana kegiatan perlu menyusun dokumen
AMDAL atau tidak dapat dilihat pada Keputusan Menteri Negara LH Nomor 17
Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi
dengan AMDAL. Proses penapisan disebut proses seleksi wajib AMDAL adalah
proses untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL
atau tidak. Penapisan mempunyai ttujuan untuk memilih rencana pembangunan mana
yang harus dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan. Langkah ini
sangatlah penting bagi pemrakarsa untuk dapat mengetahui apakah proyeknya akan
terkena AMDAL sebelum proyek berjalan. Hal ini berkenaan dengan perencanaan
biaya dan waktu. Seperti yang terdapat pada pasal 16 undang-undang No. 4 tahun
1982, hanya rencana proyek yang diprakirakan akan mempunyai dampak penting
terhadap lingkungan saja yang diwajibkan untuk dilengkapi dengan AMDAL.
Dengan adanya penapisan ini diharapkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan
tidak akan mengakibatkan bertambahnya waktu, tenaga dan biaya yang berlebihan
yang diperlukan untuk pembangunan.
METODE PENAPISAN
Pertama:
Jenis usaha atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL adalah sebagaimana
dimaksud dalam Lampiran I Keputusan ini.
Kedua:
Jenis usaha atau kegiatan yang tidak termasuk dalam Lampiran I Keputusan ini tetapi
lokasinya berbatasan langsung dengan kawasan lindung seperti disebut dalam
Lampiran II Keputusan ini, wajib dilengkapi dengan AMDAL.
Ketiga:
Jenis usaha atau kegiatan yang tidak termasuk dalam Lampiran I Keputusan ini tetapi
dapat merubah fungsi dan atau peruntukan suatu kawasan lindung seperti disebut
pada Diktum kedua Keputusan wajib dilengkapi dengan AMDAL.
Keempat:
Jenis usaha atau kegiatan yang tidak termasuk dalam Lampiran I Keputusan ini tetapi
berada di kawasan lindung yang disebut dalam Diktum kedua Keputusan ini setelah
berubah peruntukannya menurut perundangan yang berlaku, wajib dilengkapi dengan
AMDAL.
Kelima:
Keenam:
Menteri Negara Lingkungan Hidup akan memberikan keputusan terhadap usulan
sebagaimana disebut dalam Diktum keempat.
Ketujuh:
Jenis usaha atau Kegatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL sebagaimana
dimaksud dalam Lampiran I Keputusan ini akan ditinjau secara keseluruhan atau
sebagian sekurang-kurangnya sekali dalam
Kedelapan:
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dan bilamana kemudian hari
terdapat kekeliruan, maka Keputusan ini akan ditinjau kembali.
2. Penapisan Bertahap
Dalam metode ini penapisan dilakukan secara bertahap dalam beberapa langkah
secara berurutan. Penapisan menurut PP 29 tahun 1986, terdiri atas 2 langkah.
Pertama dengan daftar dan kedua dengan PIL. Pada umumnya penapisan hanya
terdiri atas 2 atau 3 langkah saja. Dalam melakukan tugasnya, pejabat yang
berwenang menapis berdasarkan kriteria yang eksplisit atau implicit dan
memasukkan usulan proyek ke dalam salah satu dari tiga kelompok, seperti pada
bagan berikut :
Metode penapisan bertahap
Gambar dilakukan
2. Metode dengan Satu
Penapisan beberapa langkah secara
Langkah
berurutan. Soemarwoto (1988) mengemukakan penapisan di negara-negara Eropah
dilakukan dengan melalui 8 sampai 12 langkah. Kriteria yang dipakai untuk
penapisan di antaranya ialah karakteristik proyek, besarnya biaya proyek, nilai
ambang teknik, lokasi proyek, nilai ambang keacuhan (baku mutu lingkungan).
Masing-masing kriteria mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pada umumnya
metode penapisan hanya dilakukan melalui 2 atau 3 langkah.
= nyata penting
Apabila ada dampak yang masih belum diketahui atau nyata penting maka harus
melaksanakan evaluasi pendahuluan (EPL = IEE = PIL) atau langsung ANDAL.
Beberapa isitilah dalam penapisan secara bertahap antara lain :
No. Istilah Pengertian
(1) (2) (3)
Didefinisikan sebagai kementaakan intensitas setiap
dampak potensial. Apakah dampak tak terbalikkan? Jika
1. terbalikkan, berapa besarkah laju proses pemulihan atau
Magnitude
adaptasi daerah dampak? Apakah keg-iatan akan menutup
kesempatan penggunaan daerah dampak untuk peruntukan
lain?
Didefinisikan sebagai luasnya dampak yang
akhirnya akan terjadi, misalnya karena dampak kumulatif.
2. Prevalence Dampak individual mungkin nempunyai tingkat dan nilai
yang rendah, tetapi beberapa dampak bersama-sama
mungkin mempunyi efek yang luas. Berkaitan dengan
penentuan dampak kumulatif ialah jarak terjadinya efek
(1) (2) (3)