Professional Documents
Culture Documents
Bahrina Almas
Abstrak
I. PENDAHULUAN
disentuh dalam berbagai literatur. Para ahli ekonomi Islam, seperti Nasr (1987),
Sardar (1988), Haneef (1997) dan Choudury (1999) melihat kekurangan pada
ketidaksadaran pada metodologi ekonomi Barat. Hal ini menjadi koreksi dan
1
2
inti dari metodologi dan analisis karena para ekonomi Islam telah
ekonomi Islam menjadi suatu studi yang sedikit demi sedikit dari metode
yang koheren atau mazhab ekonomi yang koheren sebagai suatu disiplin ilmu
ekonomi Islam di dalam masyarakat Islam. Pandangan ini kian kukuh ketika
begitu nyata. Ini kemudian yang mendorong ekonom Muslim menengok kembali
ke belakang, ke dalam jejak sejarah. Pada akar sejarahnya, ekonomi Islam telah
Negara Madinah (Solihin, 2013). Inilah awal mula kegiatan dan kebijakan
ekonomi lahir, dilaksanakan oleh Rasulullah SAW dan dilanjutkan oleh Khulafaur
3
krisis kapitalisme lanjut (karena ekonomi merupakan ilmu sosial yang luas
pengaruhnya terhadap manusia). Dari titik inilah kemudian lahir ekonomi Islam.
harus tercabut dari akar sejarah umat Islam itu sendiri. Pengilmiahan ekonomi
Islam berpijak kuat pada sumber segala sumber ilmu, yakni Al-Quran dan As-
Tiga mazhab besar ekonomi Islam kontemporer, yakni: (1) Mazhab Baqir as-
berdasarkan pada Al-Quran dan As-Sunnah. Paper ini akan mengulas: (1) Apa itu
metodologi ekonomi Islam dan Mengapa ada metodologi dalam ekonomi Islam?
(2) Bagaimana alur dan bangunan pemikiran ketiga mazhab besar ekonomi
pemikiran ekonom Barat yang tidak sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah.
4
Metodologi dapat dilihat sebagai bagian dari cabang filsafat yang disebut
pengetahuan dalam metodologi bermakna, studi atau penelitian lebih sempit dan
Furqani, 2009).
membenarkan teori mereka dan tujuan mereka untuk memberikan pilihan satu
teori kepada yang lain. Metodologi menurut Safi (1996) adalah bidang
proses.
Banyak penulis ekonomi Islam melakukan diskusi proses dalam term umum,
akan tetapi tidak banyak yang berdiskusi mengenai criteria dan prinsip-prinsip
untuk mengevaluasi teori atau klaim terhadap pengetahuan yang telah dibuat.
5
metodologi ekonomi Islam adalah subjek yang sangat penting dan harus
normatif ada pada Al-Quran dan As-Sunnah sebagai dua sumber utama ilmu
pengetahuan, juga harus dilihat sebagai suatu disiplin ilmu yang membutuhkan
Selain itu, berikut ini adalah alasan-alasan menurut Haneef dan Furqani
(2009) yang disimpulkan dari beberapa jurnal dan buku yang berkaitan dengan
ekonomi yang sesuai dengan doktrin ekonomi Islam; (2) Urgensi diskusi
dan yang terpenting kriteria ilmiah, sebagai pembeda antara yang salah dan yang
benar dalam menilai dan mengevaluasi teori-teori ekonomi Islam; (3) Metodologi
ekonomi Islam sebagai penghubung antara aspek ontologi ekonomi Islam, yang
dengan pengertian ekonomi dan bukan sekedar terjemahan kata ekonomi dalam
bahasa Arab. Baqir As-Sadr sangat sadar bahwa ilmu ekonomi (baca:economics)
ekonomi Islam.
sebagai bentuk dari keseimbangan antara doktrin Islam dan metode ilmiah
ekonomi memuat karakteristik dan spirit jauh melampaui karakteristik dan spirit
ilmu ekonomi. Ada penggabungan ilmiah Islam dalam studi-studi ekonomi, ikatan
yang dibangun anara metode ilmiah ekonomi dengan metode-metode ilmiah Islam
7
yang telah digunakan untuk memahami dan menggerakkan Islam sebagai sesuatu
Kritik awal Baqir as-Sadr yakni terhadap teori distribusi konvensional, as-
Doktrin iqtishad tentang distribusi seperti yang ditekankan oleh Muhammad Baqir
distribusi neoklasik.
Dalam Islam, masalah distribusi dibicarakan dalam skala yang lebih luas dan
kekayaan produktif seraya mengabaikan begitu saja sisinya yang lebih dalam (As-
menyerahkan begitu saja pada pasar dan terjun bebas di bawah adagium laissez
faire-laissez passer.
Islam menyarankan campur tangan negara secara positif dalam distribusi alam dan
apapun yang dikandungnya, serta membagi semua itu ke dalam beberapa kategori;
untuk semua (ibahatul ammah) (As-Sadr, 2008 dalam Solihin, 2013). Pernyataan
8
Baqir as-Sadr jelas bahwa Islam mengakui ragam kepemilikan dan menetapkan
hukum dalam distiribusi dan aturan kepemilikan sehingga aliran kekayaan tidak
dengan tegas doktrin produksi yang ditawarkannya dengan doktrin produksi yang
bahwa dalam aktivitas produksi terdapat dua aspek. Pertama, aspek objektif yang
terdiri atas sarana-sarana yang digunakan, kekayaan alam yang diolah dan kerja
yang dicurahkan dalam aktivitas produksi. Kedua, aspek subjektif yang terdiri atas
motif psikologis, tujuan yang hendak dicapai lewat aktifitas produksi dan evaluasi
muncul adalah Bagaimana nalar dan tradisi ilmiah yang ditempuh Baqir as-Sadr
Sebagai sarjana Muslim Irak, seorang filsuf, pemikir dan politisi Baqir as-Sadr
ideologi kaum kapitalis dan sosialis. Al-Quran dan As-Sunnah merupakan dasar
maksud dari teks-teks yang ada, kombinasi simetris antar teks dan keselarasan
Islam, Baqir as-Sadr mengawalinya dari ruang kosong hukum ekonomi Islam.
Menurut Baqir as-Sadr, doktrin ekonomi Islam memiliki dua sisi, satu sisi
lainnya merupakan kosong. Ruang kosong inilah yang mungkin dihadapkan pada
di ranah ekonomi.
tataran praktis.
melahirkan doktrin ekonomi Islam baru kemudian ditemukan bagaimana Baqir as-
Sadr membangun metodologi ekonomi Islam, yang didasari oleh Al-Quran dan
As-Sunnah.
10
mazhab mainstream. Umer Chapra menjadi ekonom Muslim yang sangat dihargai,
memiliki dua sisi yang berbeda sebagai ekonom Muslim, satu sisi penguasannya
sangat kuat terhadap tradisi ilmiah Islam sehingga menjadikan dirinya mudah
diterima dikalangan komunitas Islam dunia, sedangkan satu sisi lain karena
King Faizal International untuk kajian Islam (Islamic Studies). Ia telah menulis
Dalam mazhab mainstream, ada juga Abdul Mannan menurut Chamid (2010)
Muslim senior. Dalam rentang waktu kurang lebih 30 tahun, Abdul Mannan
melahirkan berbagai kara-karya penting terkait ekonomi Islam, salah satu yang
paling komprehensif ialah Islamic Economics: Theory and Practice. Buku inilah
Award of Pakistan pada tahun 1974 yang setara dengan penghargaan Pulitzer.
adalah dalam hal cara mencapai tujuan. Moderat dan popular menjadi karakter
positivism yang kuat dipraktikkan dalam aliran utama ekonomi ortodoks diterima
sebagai sebuah instrumen analisis. Hal ini dimaklumi karena doktrin ekonomi
Ada benang merah antara mazhab mainstream dan mazhab ortodoks ekonomi
konvensional. Benang merah ini dapat dilihat dari kecenderungan yang sama
Hoetoro (2007) mengungkapkan bahwa salah satu alat yang penting dalam
mudah dipahami. Pernyataan ini dipahami dengan baik oleh mazhab mainstream,
yang bahkan mungkin dirasa memaksakan. Hal ini ditolerir karna melihat bahwa
ekonomi Islam sebagai suatu disiplin ilmu yang baru sehingga kesulitan
aksiomatiknya.
usaha untuk membangun teori-teori ekonomi Islam yang didasarkan kepada teks-
dengan fakta-fakta empiris ekonomi, karena keduanya berada pada pilar yang
dengan fakta ekonomi yang berasal dari kehendak diri manusia. Pertanyaan yang
dalam konteks ini tugas ilmuwan ekonomi Islam adalah membuat sebuah model,
cetak biru (blue print) ekonomi yang tidak secara eksplisit dalam Al-Quran dan
membangun model ekonomi. Dalam konteks ini, Choudhury (1986) dalam Solihin
tautologis.
El-Ashker dan Wilson (2006) mengatakan bahwa sejak awal abad ke-21
corak dan struktur pemikiran ekonomi Islam. Tidak kurang dari 700 judul yang
orisinal dan komentar tentang ekonomi Islam ditulis dari tahun 1950-an hingga
akhir 1970-an. Solihin (2013), kenyataan ini mengukuhkan bahwa ilmu ekonomi
Islam terus berkembang seiring dengan tumbuhnya minat yang besar di kalangan
ekonom Muslim untuk mengkaji ekonomi Islam secara intens. Hal ini semakin
terasa ketika munculnya beberapa mazhab ekonomi Islam, yakni mazhab Baqir
ekonomi dunia dengan caranya yang halus tapi kasar. Kapitalisme lanjut telah
melahirkan suatu sindrom yang terlihat sederhana akan tetapi memiliki fungsi
selama 300 tahun. Ini menjadi pertanda bahwa kapitalisme lanjut telah menjadi
lengkap dengan paradox serta kontradiksi yang dihasilkan oleh kapitalisme lanjut
ini sehingga lahirlah ekonomi sosialisme sebagai kritik atas ekonomi kapitalisme.
Akan tetapi, paradoks masih tetap ada dalam diri sosialisme sama seperti
kapitalisme. Meskipun Karl Marx mengkritik hal berbagai rupa dalam sistem
ekonomi kapitalis, seperti uang yang menurutnya akar dari krisis kapitalisme,
menulis bahwa sosialisme hari ini hanyalah semboyan dan slogan. Sosialisme
tampaknya kurang paham tentang fuungsi berbagai institusi sosial yang berbasis
tradisi kritis yang ada dalam sosialisme dan kapitalisme, dalam ekonomi Islam
15
tradisi ini dapat ditelisik dan dirasakan ruhnya dalam mazhab alternatif-kritis
mengajak umat Islam untuk tidak saja bersikap kritis terhadap kapitalisme dan
sosialisme, tetapi juga terhadap ekonomi Islam yang saat ini sedang berkembang.
Kritisisme ini tidak hanya ditujukan untuk sistem ekonomi kapitalisme dan
sosialisme akan tetapi juga terhadap dua mazhab ekonomi Islam sebelumnya,
Karim (2007) menulis dalam bukunya Ekonomi Mikro Islami bahwa mazhab
analisis kritis bukan saja harus dilakukan terhadap sosialisme dan kapitalisme
sebagai mazhab yang berusaha untuk menemukan sesuatu yang baru yang
Islam kontemporer. Kritik yang tajam dari mazhab ini tidak bermaksud
dorongan untuk membangun teori-teori ekonomi Islam yang lebih orisinil dari
oleh Timur Kuran, Prof. Jomo dan Prof. Muhammad Arif ini memandang
menawarkan analisis kritis, tidak hanya kepada sistem kapitalisme dan sosialisme
ekonomi Islam.
17
merupakan metode yang khas dan spesifik yang berbeda dengan metode lainnya.
Metode al-istiqrai adalah metode yang berangkat dari teks-teks partikular (al-
Secara sederhana metode ini dapat dimaknai mengambil kesimpulan umum dari
fakta-fakta khusus.
yang terkait sehingga melahirkan makna tekstual yang koheren dan komprehensif.
Baqir as-Sadr menyebutnya dengan bertolak dari khusus ke umum. Metode yang
ditawarkan oleh Baqir as-Sadr dapat dinilai dan dipahami dari tesis-tesis ekonomi
Islam yang dibangunnya. Mallat dalam Solihin (2013) menetapkan lima tesis,
yakni: (1) perekonomian Islam adalah sebuah mazhab, sebuah doktrin bukan suatu
ilmu pengetahuan; (2) wilayah doktrin dan ilmu pengetahuan tersebut harus
dipisahkan; (3) perekonomian Islam didasarkan pada gagasan keadilan; (4) hukum
Islam adalah cara yang dianjurkan untuk perekonomian Islam; (5) perekonomian
Selain metode al-istiqrai, Abbas Mirakhor (jaringan dari mazhab Baqir as-
doktrin ekonomi Islam. Mirakhor (2007) menawarkan dua hal yang mungkin
dan hermeneutika ekonomi. seperti yang ditegaskan oleh Baqir as-Sadr, ekonomi
ekonomi Islam bisa diterima sebagai sebuah metode untuk melakukan investigasi
hermeneutika bisa dijadikan sebagai sebuah metode ketika seorang ekonom secara
ekonomi sekaligus.
ekonomi dalam Al-Quran adalah agar makna produktif dapat dihasilkan dari Al-
Quran itu sendiri dan akhirnya akan menjadi doktrin ekonomi yang bersifat
hal. Pertama, proses memahami, yaitu memahami suatu objek berupa realitas
dari pemahaman (Almirzana dan Syamsudin, 2009 dalam Solihin, 2013). Hal ini
ekonomi Islam.
19
dilihat, dilacak, ditandai oleh penggunaan metodologi yang sama seperti yang ada
Diagram 4.2.1
Kerangka Metodologis Ekonomi Islam
Quran dan
Sunnah
Ushul Fiqh
dan Qawaid
Akidah Syariah Syariah
Fiqh
Muamalah
Nilai Ekonomi Islam
Prinsip Ekonomi Islam
Konsumsi
Produksi
Metode
Deduksi
Distribusi
Metode
Realitas Teori Ekonomi Konsumsi
Induksi
Ekonomi
Dari diagram tersebut dapat dimengerti bahwa dalam ekonomi Islam, ada dua
metode, yaitu induksi dan deduksi digunakan bersamaan dalam kasus berbeda
tentunya dalam kasus dan spesifikasi yang berbeda. Hanya sebagai alat atau
20
mainstream, tetapi sumber utama dan tertinggi dari ekonomi Islam bagi mazhab
mainstream adalah Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW sehingga kedua
konvensional.
menurunkan prediksi teoretis dan uji hipotesis (Solihin, 2013). Dijelaskan oleh
Dimyati (2005) bahwa penalaran deduktif adalah logika yang menarik kesimpulan
dari hal-hal umum ke hal khusus. Penalaran deduktif dalam mazhab ekonomi
Islam adalah dengan uji-hipotesis layaknya dalam tradisi ekonomi ortodoks. Akan
tetapi, kembali pada perbedaan keduanya, yakni hard core ekonomi Islam yang
terdiri dari postulat Al-Quran dan As-Sunnah. Keduanya menjadi pembeda antara
(1991) ialah pendekatan untuk observasi varietas institusi ekonomi Islam dengan
filsafat ekonomi Islam. Metode induktif dalam ekonomi Islam adalah keniscayaan
dari pandangan mazhab mainstream yang memandang bahwa ekonomi Islam tidak
mempelajari yang akan dan telah terjadi pada individu dan masyarakat yang
ilmiah dari ekonomi Islam didasarkan atas kebenaran mutlak dan kebenaran
relatif. Hal ini pula yang membedakan dengan mazhab mainstream ekonomi.
21
pada basis objektif dari fikih yang diderivasi dari pernyataan normatif. Zarqa
wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram. Aturan-aturan syariat ini akan
dimanapun.
Dalam ekonomi Islam, fikih tidak saja menyediakan tolak ukur atas perilaku
ekonomi dalam mencukupi kebutuhan hidup akan tetapi dalam panndangan jauh
ke depan, fikih menjadi teori dasar ekonomi Islam. Dalam fikih, ada ushul fikih
Solihin (2013) ushul fikih adalah sebuah ibara yang diatasnya masalah fikih
umum, ataupun dengan kata lain bisa dikatakan sebagai metode ijtihad.
Harus disadari bahwa wilayah fikih dan ekonomi berbeda, objeknya juga jelas
berbeda. Ekonomi dapat menjadi salah satu kajian fikih karena ekonomi berbicara
22
perilaku, sedangkan fikih ruang lingkupnya pada hukum syariat terkait amaliah
(perbuatan). Fikih memiliki objek hukum syariat dan perilaku manusia, ekonomi
ushul yang ditetapkan, baik pada fikih maupun ekonomi Islam. Penghubungan
ekonomi dengan Islam membuat disiplin ini dikategorikan sebagai ilmu naqliah-
sebagai disiplin ilmu yang berbeda karena dilatarbelakangi oleh dua tradisi yang
berbeda, yakni tradisi Islam (ushul fiqh) dan tradisi ekonomi konvensional
fikih layak diterapkan dalam ekonomi Islam karena dengan metode ini
hukum-hukum umum dalam ekonomi Islam. Menurut Solihin (2013), ada tujuan
yang kuat dan niscaya yang ditawarkan oleh mazhab alternatif-kritis terkait hal
KESIMPULAN
Metodologi ekonomi Islam lahir karena para ekonom Muslim menilai bahwa
ada ketidakseimbangan antara nilai dan norma (Al-Quran dan As-Sunnah), cara
masalah bunga bank dan lain sebagainya. Teori-teori ekonomi dihasilkan, ideologi
tumbuh dan berbagai macam penelitiann diproduksi. Kini khususnya, pada fase
bertolak dari satu titik yang sama, yakni Islam sebagai landasan dan sumber nilai-
nilai ilmiah.
Dalam ekonomi Islam dikenal tiga mazhab besar, yakni Baqir as-Sadr
berbeda dalam mengkritisi konsep ekonomi sosialis dan kapitalis. Baqir as-Sadr
menyikapi pemikiran ekonomi Barat dengan hati lapang dan pikiran terbuka, tidak
serta merta menolak seutuhnya oleh karena itu perlu ada filterisasi dan perbaikan-
perbaikan konsep ekonomi, seperti kaidah fiqh maa yudroku kulluhu wa laa
yutsroku kulluhu (apa yang tidak dapat dicapai semuanya, maka janganlah
mengajak bahwa tidak hanya sosialis dan kapitalis yang dikritik, pemikiran
DAFTAR PUSTAKA
No. 1: Juli.
Karim, Adiwarman. 2007. Ekonomi Mikro Islami. Jakarta: PT. Rajawali Press.
Grafindo Persada.
25