You are on page 1of 7
78 ROTAVIRUS PENDAHULUAN Diare merupakan penyebab terpenting terjadinya angka kesakitan dan kematian pada semua usia dan di seluruh dunia, Pada diare ringan sampai sedang dapat ‘menghambat pekerjaan dan pendidikan. Sedangkan pada diare yang lebih berat dapat menyebabkan penderita dirawat di rumah sakit, komplikasi yang serius seperti sindrom Guillain Barre dan hemolitik uremik dan kematian pada beberapa kasus." Selain itu diare juga merupakan penyebab utama kematian pada anak-anak di seluruh dunia. Menurut data WHO diare menyebabkan 4-6 juta kematian penduduk dunia tiap tahun, terutama berbahaya bagi bayi dan anak-anak. Diperkirakan terdapat 1,4 juta kejadian diare pads anak-anak yang terjadi saat usia kurang dari 5 tahun. Terdapat banyak penyebab diare, termasuk bakterparasit dan virus. Dengan berbagai macam penyebab diare tersebut, sangat sulit untuk mengetahui penyebab diare dengan tepat pada masing-masing individu dikarenakan keterbatasan pemeriksaan laboratorium pada banyak negara berkembang® Gastroenteritis viral adalah infeksi usus yang disebabkan oleh beberapa virus yang berbeda. Sangat menular, gastroenteritis viral merupakan penyakit kedua terbanyak di Amerika Serikat. Menyebabkan jutaan asus diare tiap tahunnya. Setiap orang dapat terinfeks! gastroenteritis viral dan sebagian besar sembuh tanpa timbul komplikasi. Gastroenteritis viral dapat menjadi serius ketika penderita tidak dapat intake cairan yang mencukupi untuk mengganti cairan yang hilang saat muntah dan diare, terutama pada bayi, anak-anak, manula dan penderita dengan status imun rendah? Virus merupakan 30-40% penyebab diare infeksius dii Amerika Serikat. Termasuk dalam kelompok ini adalah rotavirus, calicivirus ~ termasuk norovirus seperti virus jek Budiarti Burhan, Dewi I Norwalk, astrovirus, adenovirus enterik dan yang jarang torovirus, coronavirus, picornavirus dan pestivirus.* Rotavirus merupakan penyebab utama diare berat pada bayi dan anak-anak, dan merupakan satu dari beberapa virus yang menyebabkan infeksi sering disebut flu perut, meskipun tidak berhubungan dengan influenza ® Gastroenteritis akibat Rotavirus dapat menyebabken dehidrasi berat Merupakan penyebab utama terjadinya kematian pada anak-anak di negara berkembang dan ‘menyebabkan anak-anak di negara industri mendapatken perawatan di rumah sakit, termasuk di Amerika Serikat. Pada usia tua, terutama dengan kondisi Kesehatan lemah, Juga merupakan risiko terjadinya komplikasi berat dan kematian akibat gastroenteritis akut. Pada pasien dewasa muda yang sehat, gastroenteritis akut jarang fatal tetapi meyebabkan biaya kesehatan dan sosial yang besar, termasuk hilangnya waktu bekerja* Terapi rehidrasi oral dapat berhasil pada anak-anak yang masih dapat minum, tetapi diperlukan penggentian iran melalui infus pada pasien dehidrasi berat atau yang tidak dapat diberikan terapi oral karena sering muntah. Penggunaan probiotik, subsalisilat bismuth, penghambat enkephalinase dan nitazoxanide sebagai terapl telah diteliti tetapi belum diketahui secara jelas Antibiotik dan antimotilitas harus dihindari. Pada anak- ‘anak dengan immunocompromised dan infeksi rotavirus kronik, pemberian immunoglobulin oral atau kolostium dapat meringankan gejala, tetapi pemilinan obat beserta dosisnya belum diteliti lebih lanjut* Perbedaan epidemiologi rotavirus dan prevalensi yang lebih besar terjadinya ko-infeksi dengan patogen sus lainnya, komorbidites dan malnutrisi pada negara berkembang dapat mengurangi efek vaksin rotavirus. Oleh karena itu, sebelum diberikan rekomendasi pemberian vvaksin, penting untuk mengevaluasiefikasi vaksin rotavirus pada negara miskin di Afrika dan Asia® 581 582 PENYAKIT TROPIK DAN INFEKS! Walaupun kebanyakan diare sembuh dengan sendirinya dan dehidrasi dapat dikendalikan dengan terapi rehidrasi oral, akan lebih baik apabila dapat mencegah terjadinya diare, terutama mencegah timbulnya serangan yang berat yang dapat menimbulkan komplikasi berat atau kematian. Meskipun beberapa strategi pencegahan seperti pperbaikan kualitas air dan sarana sanitasi dapat diterapkan ddan tanpa perlu mengetahul dengan pasti penyebab diare, cara pencegahan lainnya seperti pemberian vaksin juga dapat memberikan pencegahan yang lebih baik. DEFINISI Gastroenteritis viral adelah infeks! intestinal yang disebabkan oleh beberapa virus berbeda yang sangat menular EPIDEMIOLOGI Timbul di seluruh dunia, tersering pada anak-anak usia 3-5 tahun.” Infeksi neonatal seringkali asimptomatikc atau ringan, terutama karena adanya proteksi antibodi ibu atau menyusui. Infeksi pertama setelah usia 3 bulan seringkali menimbulkan gejala dan insiden penyakit meneapai puncaknya pada anak-anak usia 4-23 bulan. Sering timbul infeksi ulangan, tetapi tingkat keparahan penyakit menurun dengan adanya infeksi yang berulang” Infeksi yang terjadi pada negara berkembang terjadi pada usia yang lebih muda, jarang musiman, dan hasil akhir sering terjadi kematian, sering disebabkan oleh strain virus yang berbeda* Penyebab utama terjadinye kematian pada anak-anak di negara berkembang, sekitar 2 juta kematian per tahun dan menyebabkan 10-12% anak-anak di negara industri mendapatkan perawatan di rumah sakit” Rotavirus A, dilaporkan 90% gastroenteritis rotavirus pada manusia, menimbulkan endemi di seluruh dunia, Laki-laki lebih banyak di rawat di rumah sakit daripada wanita, Di daerah bersuhu dingin, rotavirus sering timbul terutama pada musim dingin, tetapi pada daerah tropis, muncul sepanjang tahun; perbedaan ini disebabkan oleh perubahan suhu dan kelembaban.* PATOGENESIS Perjalanan Penyakit Infeksi rotavirus sering mengikuti pola endemik,terutama di daerah tropis, meskipun mencapai puncaknya pada ‘cuaca dingin. Virus ditransmisikan melalui rute fekal- oral dan dapat bertahan pada feses sampai 3 minggu pada infeksi berat. Pada saat terjadi wabah (pada pusat pelayanan), virus tersebut banyak terdapat di mana- mana dan infeksi yang kedua timbul antara 16% dan 30% (termasuk pada rumah tangga).* Gambar 1. Perkiraan distribusi global 800,000 kematian di seluruh dunia akibat diare rotavirus. Tiap titk menandakan 500 kematian® ROTAVIRUS 583 Th reba a ne Nature Reviews Microbiology ‘Gambar 2. Patogenesis dan mekanisme replikas rotavrus'™ Keterangan Gambar : 1. Virus menempel pada reseptor host melalui VP4 dan dilakukan endositosis ke dalam vesikel i sel inang, Partkel virus hanya dilapisi sebagian dalam endolsosom (kehilangan VP4-VP7 sebagai lapisan luar), dan penetrasi ke dalam sitoplasma, 3. Transkripsi awal gen oleh enzim polymerase virus yang timbul di dalam sehingga membentuk partikel dua lapis (double-layered, DLPS}, sehingga dsRNA tidak pernah bersinggungan dengan sitoplasma. RNA (+) menekan sitoplasma dan menyediakan cetakan bagi sintesis protein virus “4. Intisel baru dengan aktivita replikase diproduksi dalam pabsik virus juga disebut viroplasma). Menandakan pembentukan pelengkap RNA (-) dan aval proses morfogenesis virus, 5. Transkrps!akhietejadi pada int! sel baru in 6. Pade batas luar pabrik virus, inti sel dilapisi oleh VP, membentuk DLPs imatur yang puncakrya melewat! memlran retikulum tendoplasmik, mendapat membran lemak sementara yang akan dimodifkasi dengan glikeprotein rtikulum endoplasmik NSP4 dan PT; partikel pembungkus yang mengandung VPA, Partikel ni bergerak menuju bagian. dalam relikulum endoplasmik, lapisan leak sementara dan protein non struktural NSP4 hilang, sedangkan protein permukaan VP4 dan VP7 akan menyusun Kembali lapisan protein virus teriuar, menghasilkan partkel tiga laps yang matang dan infeksius. 7. Virion matang dilepaskan mengikuti ematian sel dan bechubungan dengan kerusakan membran plasma sel inang, "Mekanisme patogenesis dan imunitas rotavirus belum sepenuhnya dipahami dan terdapat berbagai pendapat tergantung dari penelitian hewan coba. Ringkasan deri rmekanisme potensial patogenesis dan imunitas rotavirus, terutama (Jangkah 3 sampai 5) diketahui dari peneltian terhedap tikus. Pada langkah 1, antibodi netral secara langsung bereaksi dengan VP4 dan/ atau VP7 dapat rmencegah penetrasi dan pengikatan virus, mempengaruhi ceksklusi virus. Apabila mekanisme ini gagal, seperti pada langkah 2, replikasi rotavirus di dalam enterosit menyebabkan perubahan metabolisme membran protein enterosit menginduksi terjadinya diare malabsorbsi atau ‘osmotik. Rotavirus juga menyebabkan peningkatan konsentrasi kalsium intasel, yang mana mengganggu sitoskeleton dan celah sempit antat sel, meningkatkan permeabiltas paraselular. Saat langkah ke-3 replikasi virus intraselular dapat dihambat dengan sekeesi IgA anti VP-6 selame transitosis dalam enterosit. Pada langkah 4, sel T spesifik rotavirus sekresisitokin juga dapat menghambat replikasi virus. Bila replikasi virus tidak berhenti, seperti pada langkah 5, rotavirus memproduksi protein non- struktural 4 (NSP4), yaitu toksin yang menginduksi diate sekretori akibat regulator konduksi transmembran non: kistik fibrosis (KTINF) Rotavirus juga dapat menstimulasi sistem saraf enterik (SSE) seperti pada langkah ke-6, menginduksi diare sekretori dan meningkatkan mortalitas sus melalui mekanisme yang belum ciketahui (isebutkan ‘oleh beberapa penelitian yang NSP4 dependen). Obat- ‘obatan yang dapat menghambat SSE berguna untuk rmenerapi diare rotavirus pada anak-anak. Antibodi NSP4 juga dapat menghambat dua mekanisme terakhit. Pada akhir proses tersebut, rotavirus menghancurkan terakhir sel inang (seperti pada langkah 7), selanjutnya dapat menyebabkan diare osmotik dan malabsorbsi. Meskipun 584 merupakan koleni normal di usus, antigen rotavirus, partikel RNA dua untai dan infeksius dapat ditemuukan di dalam darah anak-anak dan organ sistemik hewan coba, Peran antigen sistemik dan atau virus dalam patogenesis rotavirus belum diketahui dengan pasti.” GEJALA DAN TANDA Penyakit akibat virus ini ditandai dengan adanya muntah dan atau diare yang terjadi akut, dapat disertai demam, rmual, nyeri perut, penurunan nafsu makan dan lemah badan atau rasa tidak enak. Seperti yang ditunjukken pada tabel 1. Beberapa tanda dan gejala dapat membedakan ‘abel 1 Karakteristik Gastroenteritis Viral dan Bakterial ” Karakteristik Viral Lokasi Gastroenteri Insiden pada negara maju dan berkembang sama Rendah (10-100 partikel virus) untuk setiap jis Jumlah minimal yang dapat menginteksi Musi Pada iklim sedang, saat musim dingin ‘pada beberapa jens berulang tiap tahun pads area tropis 1-3 hari pada beberapa jenis; lebih singkat untuk norovirus ‘Masa inkubasi Host Terutama manusia Demam Sering pada rotavirus dan norovirus; Jerang pada jeri fain Menonjol dan dapat merupakan gejala tama terutama pada anak-anak Sering; tanpa disertai darsh pada hampir semua kasus ada norovirus dan sapovirus; 2.8 hari untuk virus lain Seringkali merupakan pengecualian pada praktek Klinis. Pemeriksaan ‘enzim imunoassay tersedia untuk deteksi rotavirus dan adenovirus, ‘etapi Identifikasi agen penyebab lain rmasih terbatas pada penelitian dan laboratorium kesehatan masyaraket Terapi suportit untuk mempertahankan hidrasi dan nutrisi secara adekuat Antibiotik dan antimotiitas merupakan Muntah Diare Durasi Diagnosis Terapi PENYAKIT TROPIK DAN INFEKSI _antara gastroenteritis yang disebabkan bakteri dan karena ETIOLOGI Penyebab Terdapat lima spesies Rotavirus, yaitu A, B, C, D, dan E. Rotavirus A yang paling sering, menyebabkan lebih dari 90% infeksi pada manusia Rotavirus merupakan anggota famili Reoviridae. Genome viral terdici dari 11 segmen double-stranded RNA yang tertutup terdiri dari tiga lapisan, nonenveloped, kapsid ikosahedral diameter 75inm. Protein viral 6 (VP6), merupskan protein struktural Gastroenteritis Bakterial Lebih sering pada sanitasi dan hygiene yang buruk. Tinggi (> 10° bakteri) untuk Escherichia coli, Salmonella, Vibrio; medium (10-10% bakteri) untuk Campylobacter jejuni; rendah (10-100 bakter) untuk Shigella Sering timbul pada musim panas atau musim hujan,terutama pada negara berkembang dengan tingkat infeksi yang tinggi 1-7 hari untuk penyebab yang sering (misainya Campylobacter, E.coli, Shigella, Salmonella); beberapa jam untuk bekteri ppenghasil toksin (misalnya Staphylococcus aureus, Bacillus cereus) ‘Tergantung pada jens bakter, pada manusia (misalnya Shigella, Solmonella), hewan (misalnya Campylobacter, Salmonella, coll), dan air (misalnya Vibrio) yang membutuhkan host Sering pada bakteri yang menyebabkan diare inflamasi (misainya Salmonella, Shigella) Sering pad bakteri penghasil toksin, jarang pada diare ckibat kuman yang lain. Menonjol dan sering dengan darah pada diare inflamasi 1-2 hari untuk bakteri yang menghasilkan toksin;2-8 hari pada bakter lain umumnya Pemeriksaan lekosit feses dan darah membantu diagnosis banding. Kultur feses pada media khusus dapat mengidentifikes) beberapa patogen. Teknik biomolekuler berguna untuk penelitian epidemiologis tetapi tidak digunakan rutin Terapi hidrasi suportif adekuat untuk beberapa pasien. ‘Antibiotk ditekomendasikan untuk pasien dengan disentri yang disebabkan oleh Shigella atau Vibrio cholerae dan beberapa ppasien dengan colitis akibat Clostridium dificil. ROTAVIRUS 585 tutama merupakan target pada pemeriksaan immunoassay dan membedakan spesifisitas grup rotavirus. Terdapat 7 ‘grup rotavirus (A sampai G); infeksi pada manusia sering disebabkan oleh grup A dan jarang disebabkan oleh grup B dan C. Dua kapsid protein Ivar VP7 (protein G) dan VP4 (protein-P), menentukan spesifisitas serotipe, menginduksi netralisir antibodi dan membentuk dasar klasifikasi biner rotavirus (tipe P dan G). Genome yang bersegmen rotavirus memungkinkan timbulnya berbagai variasi genetik (misalnya perubahan segmen genom antara virus) selama timbulnya ko-infeksi - sesuatu yang memegang peranan penting pada evolusi virus dan telah dimanfaatkan dalam perkembangan vaksin berbahan dasar human-bovine?” Gambar 3. Mekanisme Potensial imunitas dan patogenesis rotavirus” DIAGNOSIS Pendekatan Klinis Sering kali sulit menegakkan diagnosa bila hanya berdasar gejala klinis dan parameter epidemiologi saja, tes laboratorium juga dibutubkan untuk menegakkan diagnosis” Anamnesis Penyakit yang ditimbulkan seringkali ringan dan sembuh sendiri. Gejala yang ditimbulkan awalnya adalah gejala prodromal 2-3 hari demam dan muntah diikuti ciare tanpa disertai darah (dapat mencapai 10-20 kal per hari) selama +-tharitdapat dsertai demam, mul, nyeri peru, penurunan rnafsu makan dan lemah badan atau rasa tidak enak? Pemeriksaan Penunjang Untuk melaporkan kasus infeksi rotavirus memertukan konfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium, selain itu juga diperlukan untuk menghindari penggunaan antimicrobial yang berlebihan dan tidak perlu. Metode deteksi antigen rotavirus ai feses yang paling sering digunakan yaitu dengan pemeriksaan Enzyme Immunoassay (E18) yang dapat mendeteksi semua antigen rotavirus grup A. Beberapa kit EIA tersedia dengan harga murah, mudah digunakan, cepat dan sensitif (sekiter 90-100%), cocok digunakan untuk diagnosis kinis dan epidemiologis. Elektroforesis gel poliakrilamide dan pengecatan perak sama sensitif seperti EIA tetapi hanya sering digunakan dilaboratorium. Aglutinasilateks kurang sensitif dibandingkan EIA tetapi tetap digunakan di beberapa tempat. Teknik lain seperti mikroskop elektron, RT-PCR (reverse transcription polymerase chain reaction, hibridisasi asam nuklest, analisis sekuensial dan kultur banyak digunekan pada peneltian® Serotipe rotavirus dapat diketahui langsung dengan menemukan virus pada feses dengan metode E1A dan RT-PCR. EIA berdasar antibodi monoklonal sangat besar artinya dalam menentukan empat serotipe utama (G1-G4) yang dapat mendeteksi lebih dari 90% strain dan membuat 4 dari 5 serotipe vaksin. Sekuensing nukleotida telah digunakan secara luas terutama untuk mengidentiikast strain yang jarang dan variasi genetik yang tidak dapat identfkasidengan RT-PCR® Diagnosis yang tepat adalah dllakukannya PCR feses* Diagnosis Banding Beberapa virus enterik diketahui sebagai penyebab infeksi gastroenteritis akut yang penting, seperti yang tampak pada tabel 2. PENATALAKSANAAN Prinsip Penatalaksanaan Gastroenteritis akibat Rotavirus dapat menyebabkan dehidrasi berat. Oleh karena itu terapi secara adekuat harus segera dimulai Terapi yang diberikan simptomatik dengan penggantian cairan dan elektrolit. Imunitas lokal sus memberikan proteksi melawan infeksi ikutan Non Medikamentosa Terapi rehidrasi oral dapat diberikan pada anak-anak yang rmasih dapat minum’ Medikamentosa Diperlukan penggantian cairan melalui infus pada pasien dehidrasi berat atau yang tidak dapat diberikan terapi 586 ‘Tabel 2, Penyebab Gastroenteritis Virus pada Manusia.” PENVAKIT TROPIKC DAN INFEKSI Primary age Group Clinical vis Sees 7 vee et peteton Ass ie ee Rotavirus Grup A Reoviridae a il < + EERIE Ray DNA TERS PAGE, RT-PCR. Pedr gle stond Norovirus Caliciviridae RNA ‘ All ages ++ EM, EIA, RT-PCR Tes eats sie sd Sapovirus Calicviidae _ Pesnive'sensest vale-st'299 Children < Syrs + EM, EIA, RT-PCR Astin fates Roatvecensigle Since EEA RTPCR ees EM. Commer Aype toden 41) Adenovidae Double-strand DNA Children

You might also like