You are on page 1of 12
Menimbang Mengingat Menteri Perindustrian Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 100/M-IND/PER/12/2011 TENTANG: PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN KOMPETENS!I INTI INDUSTRI KABUPATEN ENREKANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, Da 1. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 3 ayat (1) huruf b Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, Pemerintah Kabupaten Enrekang telah menyusun peta panduan (road map) pengembangan kompetensi inti industri Kabupaten Enrekang Tahun 2012 — 2015; bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 3 ayat (2) Peraturan Presiden Nomer 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, perlu. menetapkan peta panduan (road map) pengembangan kompetensi inti industri sebagaimana dimaksud dalam huruf a; . bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Kompetensi Inti Industri Kabupaten Enrekang; Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274); . _Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1899 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 4412); 2 Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 100/M-IND/PER/12/201+ . Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); . Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 _ tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); ._Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); . Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); . Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3330); Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4987): Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebljakan Industri Nasional; Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi_ Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011; Menetapkan 12. 13. 14, 16. 16. 3 Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 400/M-IND/PERV12/2014 Peraluran Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon | Kementerian Negar Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu Nl Periode Tahun 2009-2014; Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 97/M-IND/PER/8/ 2010 tentang Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Industri Unggulan Provinsi Sulawesi Selatan; Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105/M-IND/PER/10/ 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian; Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 64/M-IND/PER/7/ 2011 tentang tentang Jenis-Jenis Industri dalam Pembinaan Direktorat Jenderal dan Badan di Lingkungan Kementerian Perindustrian; MEMUTUSKAN: PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN KOMPETENS! INTL INDUSTRI KABUPATEN ENREKANG. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1 Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Kompetensi Inti Industri Kabupaten Enrekang Tahun 2012-2015 yang selanjutnya disebut Peta Panduan adalah dokumen perencanaan pengembangan industri Kabupaten Enrekang yang memuat sasaran, strategi, kerangka dan rencana aksi pengembangan kompetensi inti industri Kabupaten Enrekang untuk periode 4 (empat) tahun. Kiasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia yang selanjutnya disingkat KBL| adalah pengelompokan kegiatan ekonomi ke dalam klasifikasi Usaha sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia Pemangku Kepentingan adalah Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sawsta, perguruan tinggi, Jlembaga penelitian dan pengembangan, serta lembaga kemasyarakatan lainnya 4. Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 100/M-ND/PER/12/2011 4. Menteri adalah Menteri yang melaksanakan sebagian tugas urusan pemerintahan di bidang perindustrian Pasal 2 Kompetensi inti industri Kabupaten Enrekang yaitu industri sutera alam yang terdiri atas: a, industri pengolahan dan pemintalan serat tekstil (KBLI 1341); b. industri pertenunan teksti! (KBLI 1312). Pasal 3 Peta Panduan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini merupakan: a. pedoman operasional Aparatur Pemerintah Kabupaten Enrekang dalam rangka menunjang pelaksanaan program pengembangan kompetensi inti. industri. secara komplementer dan sinergik; b. pedoman pengembangan kompetensi inti industri bagi pelaku industri sutera alam dan/atau institusi terkait; c, pedoman dalam mengkoordinasikan perencanaan kegiatan antar sektor, antar instansi terkait di pusat dan daerah {provinsi dan kabupaten/kota); d. acuan dalam penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Tahunan Kabupaten Enrekang dalam periode 2012 — 2015; dan e. informasi dalam menggalang dukungan sosial — politis dan kontrol sosial atas pelaksanaan kebijakan pengembangan kompetensi inti industri. Pasal 4 Pemerintah Kabupaten Enrekang harus membuat dan menyampaikan laporan setiap tahun atas pelaksanaan rencana aksi sebagaimana tercantum dalam Peta Panduan kepada Menteri, dengan tembusan kepada Menteri Dalam Negeri, Gubernur Sulawesi Selatan dan menteri terkait “5 Peraturan Menteri Perindustrian Ri Nomor : 100/M-INO/PER/12/2011 Pasal 5 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 Desember 2011 MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, ttd, MOHAMAD S. HIDAYAT SALINAN Petaturan Menter ini disampaikan kepada: 1. Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Il; 2. Eseton | di lingkungan Kementerian Perindustrian; 3. Gubemnur Provinsi Sulawesi Selatan; 4. Ketua Dewan Perwakitan Rakyat Daerah Kabupaten Enrekang; 5. Bupati Enrekang; 6. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Perindustrian; 7. Pertinggal Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian Kepala Biro Hukum dan Organisasi LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI NOMOR 100/M-IND/PER/12/2011 TANGGAL : 29 Desember 2011 PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN KOMPETENSI INT! INDUSTRI KABUPATEN ENREKANG TAHUN 2012-2015, I PENDAHULUAN Ih SASARAN PENGEMBANGAN A STRATEGI PENGEMBANGAN Vv. KERANGKA PENGEMBANGAN Vv. RENCANA AKSI MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, tid, MOHAMAD S. HIDAYAT. Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian Kepala Biro Hukum dan Organisasi Lampiran Peraturan Menteri Perindustrien RI Nomor: 100/MsIND/PER/12/2011 PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN KOMPETENS! INTI INDUSTRI KABUPATEN ENREKANG TAHUN 2012-2015 PENDAHULUAN Kabupaten Enrekang menentukan industri sutera alam, sebagai kompetens! inti industri daerahnya didasarkan atas pertimbangan hasil analisa tethadap kondisi dan potensi ekonomi daerah dan potensi pengembangan 6 (lima) tahun ke depan serta keterkaitannya dengan industri penunjang, industri terkait dan industri di kabupaten dan provinsi lain. Dalam rangka mengembangkan Kompetensi Inti Industri tersebut, telah disusun Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Kompetensi Infi Industri Kabupaten Enrekang Tahun 2012-2015, yang memaparkan sasaran pengembangan yang ingin dicapai, strategi pengembangan, kerangka pengembangan serta rencana aksinya. SASARAN PENGEMBANGAN Sasaran Jangka Menengah (2012-2015): a. meningkatnya produksi benang sutera tunggal sebanyak 60 ton/tahun; b._ berkembangnya produksi benang lusi 30 ton/tahun; ¢. meningkatnya jumlah unit usaha pemintalan benang sutera dari 758 menjadi 800 unit usaha, dengan penyerapan tenaga kerja 3500 orang: d. lancamya pemasaran benang dengan sistem tunai dan harga untuk benang pakan Rp.275.000/kg dan benang _lusi Rp.350.000/kg; @. meningkatnya nilai tambah, produksi dan nilai investasi; f._ meningkatnya penguasaan teknologi pengolahan benang; g. terwujudnya diversivikasi produksi; 1 Lampiran Peraturan Menteri Perindustrian Rl Nomor: 100/M-INDIPER/12/2014 berkembangnya wirausaha baru dengan adanya penyerapan tenaga kerja; ; dan meningkatnya pangsa pasar baik regional maupun eksp: terwujudnya pola kemitraan antara pelaku hulu dan hil Sasaran Jangka Panjang (2012-2025): a. zee meningkatnya produksi benang sutera tunggal sebanyak 150 ton/tahun; berkembangnya produksi benang lusi 100 ton/tahun; meningkatnya jumlah unit usaha pemintalan benang sutera menjadi 1200 unit usaha, dengan penyerapan tenaga kerja 4000 orang; harga untuk benang pakan Rp.350.000/kg dan benang tuwis Rp.450.000/kg; meningkatnya nilai tambah, produksi dan nilai investasi; dimanfaatkannya mesin reeling automat; berkembangnya ekspor benang sutera; meninggkatnya pendapatan masyarakat; meningkatnya pola kerjasama pemasaran antara hulu dan hilir; dan berkembangnya nilal investasi pada setiap pelaku usaha. STRATEGI PENGEMBANGAN aoe peningkatan kualitas sumber daya manusia; optimalisasi potensi produksi: Peningkatan mutu produksi; dan pengembangan industri pengolahan lanjut; W KERANGKA PENGEMBANGAN Lampiran Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor: 100/M-IND/PER/12/2011 Kerangka Pengembangan Kompetensi Inti Industri Kabupaten Enrekang Trdustri intl industri Penunjang Industri Terkait Indust Sutere Alam industri mesin dan Peralatan Indust Perterunen, Indust Garmen, Industri Pembatikan, Penjahit ukur ‘Sasaran Jangka Menengah (2012 - 2016) ‘Sasaran Jangka Panjang (2012 ~ 2025) @meningkatnya produksi benang sutera| a. meningkatnya produksi enang sutera ‘unggal sebanyak 60 ton/tahun tunggal sebanyak 60 ton/tahun: b. berkembangnya produksi benang lusi 30 |b. berkembangnya produksi benang lusi 30 ton/tahun; tonftahun; © meningkatnya —jumlah unit usaha | c, meningkatnya jumlah unit usaha pemintalan pemintalan benang sutera dari 758 | —benang sutera dari 758 menjadi 800 unit menjadi 800 unit _usaha, dengan | sah, dengan penyerapan tenaga kerje penyerapan tenaga Kerja 3500 orang, +3600 orang; 4. lancarnya pemasaran benang dengan | d._lancarnya pemasaran benang dengan sistem sistem tunai dan harga untuk benang] — tunal_dan harga untuk benang pakan pakan Rp275.000kg dan benang lusi! Rp.275.000/Kg dan ~—benang lus Rp.350.000/Kg; p.350.000/kg: @, meningkatnya nilai tambah, produksi dan |e meningkatnya nilai tambah, produksi dan nilai nilai investasi investasi, f. meningkatnya penguassan teknolog! |. meningkatnya __penguasaan _teknologi pengolahan benang, pengolahan benang: 9. terwujudnya diversivikasi produksi, 9. terwujucnya diversivikasi produksi, h. berkembangnya wirausaha baru dengan |h. berkembangnya wirausaha baru dengan adanya penyerapan tenaga Kerja: adanya penyerapan tenaga kerja: i. meningkatsya pangsa pasar baik regional |i, meningkatnya pangsa pasar balk regional maupun ekspor, dan maupun ekspor, dan i. terwujudnya pola kemitraan antara pelaku | j. terwujudnya pola kemitraan antara_pelaku hulu dan hit hulu dan hit ‘Strateai a. _peningkatan kualitas sumber daya manusia, b. _optimalisasi potensi produksi, © peningkatan mutu produksi; dan dd, pengembangan industri pengotatian fanjut. Pokok-Pokok Rencana Aksi Jangka Menengah Pokok-Pokok Rencana Aksi Jangka Panjang (2012 - 2015) (2012 - 2025) ‘+ meningkatkan ketersediaan bahan baku untuk | » _pengembangan Industri pertenunan dan garmen; menunjang kontinuitas produksi = pengembangan diverifkasi —_produksiunutk ‘+ mengimplementasikan program bik pusat, ‘mendoreng peningkatanrilailamban, propinsi maupun daerah; + peningkatan pola kemitraan aantara hulu dan til ‘+ -memfungsikan semua sarana produksi bantuan Untuk dapat menjasi pemasaran. pemerintah, ‘Unsur Penunjang ‘* peningkatan teknologi produksi benang pakan | —pengembangan SOM: dan si; ‘© skil pendangan khusus; + peningkatan pembinaan bagi pemangku | » peranlitbang dan peruruan tinggi. kepentingan: + _peningkatan peran unit petayanan tekst Lokasi Pengernbangan: Kecamatan Curio, Kecamatan Alla, Kecamatan Maiua, Kecamatan Buntu Batu, Kecamatan Baroko, Kecamatan Anggeraja, Kecamatan Enrekang, Kecamatan Baraka Lampiran Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor: 100/M-IND/PER/12(2011 RENCANA AKSI RENCANA AKSI PENGEMBANGAN INDUSTRI SUTERA ALAM TAHUN 2012 - 2015 PEMANGKU KEPENTINGAN TAHUN NO RENCANA AKSI PUSAT DAERAH swasta | LAINLAIN | 2012| 2013 | 2014 | 2015 | 1. | Program peningkatan mutudan |e Kemenperin diversifikesi produk benang sutera ~ Pengadean Mesin reeling Otomatis - Pengadaan Two For One Twister ~ Pendirian laboratorivm uji muty 4 benang 2 | Program penguatan revitalisasi | Kemenperin |» Balitbangda | »Swasta | « Perguruan UPT Sutera + Disperindag tinggi - Pengadaan mesin /peralatan " (oven skala kecil) > Kajian penguatan /revitalisasi upT 3 | Penguatan pengembangan SOM |« Kemenperin | + Balitbangda |+Swasta | + Perguruan -Penelitian keterampilan teknis, + Disperindag tinggi manajemen, maupun kewirausahaan - Bimbingan dan konsultasi -Magang/On The Job Training pada Industri Sutera Alam yang lebih maj Lampiran Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor, 100/M-INDIPER?12/2011 yang sehat - Pembentukan koperasi sutera = Penyusunan profil investasi usaha industi pemintalan sutera ~ Pendampingan kelembagaan keuangan dan lembaga pemasaran = Pembangunan LIC _lokal sebagai saran pembangunan bagi produk pemintaian - Pembangunan Silk Village im PEMANGKU KEPENTINGAN TAHUN No. RENCANA AKSI PUSAT DAERAH | SWASTA | LAINLAIN | 2012] 2013 | 2014 | 2018 4 | Program intensifkasi dan |» Kemenhut | « Balitbangda * Perguruan ekstensifkasi busi daya murbei = Dispert tinggi dan ult sutera Disperindag Balai D perm + Balai Sutera = Penyiapan —telur—_ulat ean Alam suterayang berkualtas tinggi bagi petani secara gratis = Pengadaan steak murbei dan saran produks' lainnya = Pengendatan hama dan ppenyakit naman murbel dan Ula sutera + Pengembangan areal _dan intensifkes! tanaman murbei 5. | Program penguatan _kelompok + Dinas + Swasta | « Perbankan usaha pemintalan sutera alam operasi dan 3 melalui pembentukan koperasi UKM : PEMANGKU Ki PLNTINGAN Lampiran Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomer: {O0/M-INDIPER12/2011 joo -—————9 TAHUN 2012 | 2013 | 2016 | 2015 No RENCANA AKSI PUSAT DAERAH | SWASTA | LAIN-LAIN 6. | Program promosi dan pamasaran + Dinas ‘= Perbankan 2 + Partisipasi pemasaran koperasi dan = Dukungan kajian pasar UKM = Pemasaran dengan pola kemitraan | = Pembentukan _ mekenisme pasar yang transparan 7. | Program pengembangan + Disperindag koordinasi * Dinas = Penjelasan peran SSC Kehutanan = Temu usaha sutera + Dinas ~ Pembentukan klaster sutera Koperasi alam Kab, Enrekang UKM Propinsi

You might also like