You are on page 1of 6
Standar Kompetensi: —————_. Inti Pembelajaran; ————— tae perkembangan sejarah dunia sejak | ‘Memahami perubahan dunia setelah Perang Dunia Il | Perang Dunia Il sampai dengan perkembangan Mengidentifikasi faktorfaktor perkembangan politik ir. ey) dunia masa Perang Dingin 3. Mendeskripsikan tatanan dan nilai baru dunia serta Kompetensi Dasar: ee | berkhirnya Perang Dingin. [titentehsrnpeveritapaeh canis aan past ieee 4, Mengetahui perkembangan kebijaksanaan poltik | nesia ditengah perubahan politik dan ekonomi luar negeri Indonesia bie 5. Memahami hubungan antara Perang Dingin dan —aeererer Tatanan Ekonomi Dunia dengan perkembangan politik dan ekonomi Indonesia ps SC ee STS A. Perang Dunia II 1. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang persenjataan, menyeret bangsa-bangsa di dunia dalam kancah peperangan yang dikenal dengan perang dunia, yakni Perang Dunia I dan Perang Dunia II. 2. Perang Dunia II pecah didahului dengan kemunculan Nazisme dan Fasisme, yang kemudian menjadi blok tersendiri yakni Blok Poros dan Blok Sekutu. Ketidakberdayaan pemerintah dalam menghadapi keadaan menyebabkan munculnya partai baru yakni Partai Nasional Sosialis (NAZI = Nationalistische Sozialistische) yang bersifat ekstrim di bawah pimpinan Adolf Hitler. Nazisme menggariskan suatu perjuangan nasional yang chauvinistis dan fanatik dengan mendewa-dewakan bangsa Jerman sebagai ras Aria yang paling unggul. 4. Pada tahun 1935 Hitler menyatakan bahwa Perjanjian Versailles tidak berlaku lagi bahkan kemudian menerapkan politik Lebensraum yaitu mencari ruang hidup yang lebih luas, Secara berturut-turut Jerman berhasil merampas Austria, Sudeten, Cekoslowakia, dan Polandia, Serangan Jerman ke Polandia (1 September 1939) menyebabkan meletusnya Perang Dunia Il. 5. _Istilah Fasisme berasal dari bahasa Latin, yakni fasces, suatu tanda kekuasaan bagi pegawai zaman Romawi Kuno. Fasisme lahir di Milan (Italia) dengan dibentuknya Fascio di Combattmento, yaitu suatu regu pejuang untuk fasisme, di bawah pimpinan Benito Musollini. Fasisme adalah paham yang lahir pasca demokrasi dan industri sebaliknya komunisme lahir pada pra demokrasi dan industri. Negara-negara yang pernah mengalami zaman facisme ialah Italia (1922), Jerman (1933), Spanyol (1930), dan Argentina (1943) di bawah pimpinan Peron. 6. Pada tahun 1935, Italia berhasil menduduki Ethiopia, dan tindakan ini diajukan ke LBB yang kemudian Italia keluar dari LBB. Selanjutnya sikap Italia semakin agresif, yang kemudian menyeretnya ke Perang Dunia II setelah Italia bergabung dalam Pakta Poros tahun 1940 dengan Berlin dan Tokyo dengan nama BEROTO (Berlin, Roma, dan Tokyo) Sebab-Sebab Perang Dunia II a. Sebab Umum: + Kegagalan LBB dalam menjalankan tugasnya. + Muncul politik aliansi (mentari kawan) yang kemudian terbentuk dua blok yakni Blok Poros yang beranggotakan Jerman, Italia, dan Jepang dan Blok Sekutu yang beranggotakan Perancis, Inggris, Rusia, dan Amerika Serikat + Munculnya paham ultranasionalisme (paham nasionalisme yang berlebihan), yakni Nazi-Jerman, Fasisme Italia, dan Imperialisme Jepang. + Adanya Revanche idea (balas dendam) dari pihak Jerman. Jerman yang terpukul dalam Perang Duia I dengan Perjanjian Versailles berusaha untuk bangkit untuk menebus kekalahannya. b. Sebab Khusus: * Di Eropa: adanya serangan Jerman ke Polandia tanggal | September 1939. * Di Asia (Pasifik): adanya serangan Jepang ke Pearl Harbour pada tanggal 7 Desember 1941 yang lebih dikenal dengan Perang Pasifik Jalannya perang Dunia Il, dapat terbagi menjadi tiga periode, yakni + Petiode Permulaan (1939-1941), Blok Poros memperoleh kemenangan dan sebaliknya Blok Sekutu kalah + Periode Turning Point (1942) yakni titik balik kekalahan Blok Poros. + Periode Akhir (1943-1945) yakni Blok Poros mengalami kekalahan dan Blok Sekutu mendapatkan kemenangan Dengan menyerahnya Italia (1 Mei 1945) dan Jerman (7 Mei 1945) dengan sekutu-sekutunya serta Jepang (14 Agustus 1945) maka berakhirlah Perang Dunia I. |. Keadaan ini diikuti dengan dengan serangkaian perjanjian perdamaian antara Blok Poros dengan Blok Sekutu. + Perjanjian Potsdam (2 Agustus 1945) antara Jerman dengan Sekutu + Perjanjian San Fransisco (28 April 1951) antara Jepang dengan Sekutu. + Perjanjian dengan Italia, Austria, Hongaria, Rumania, dan Bulgaria. Terbentuknya Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Perang Dunia II membawa akibat yang lebih parah dari pada Perang Dunia I. LBB telah gagal dalam menciptakan perdamaian di dunia. Untuk itu, segera dibentuk badan yang bertugas menjaga perdamaian dunia. Akhimnya, dibentuklah PBB (United Nations Organization, UNO). Landasan pembentukan PBB adalah sebagai berikut. a. Atlantic Charter 14 Agustus 1941: Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat F.D. Roosevelt dengan Perdana Menteri Inggris Wiston Churchill yang berlangsung di atas geladak kapal Augusta di Teluk New Foundland berhasil menandatangani suatu piagam yang kemudian dikenal dengan nama Atlantic Charter yang intinya setiap bangsa berhak menentukan nasibnya sendiri (the right of self determination). b. Dumbarton Oaks di Washington 7 Oktober 1944: Pertemuan ini dihadiri oleh Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, China yang berhasil mengambil keputusan untuk membentuk Perserikatan Bangsa-Bangsa. c. Konferensi Yalta 4 Februari 1945: Pertemuan yang dihadiri oleh F.D Roosevelt (Amerika Serikat), Winston Churchill (Inggris), dan Joseph Stalin (Uni Soviet) di Semenanjung Krim ini berhasil mengambil keputusan sebagai berikut. + Keputusan yang diambil oleh Dewan Keamanan PBB paling sedikit haus mendapatkan tujuh suara. + Memberi hak veto kepada The Big Five, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Uni Soviet, dan China. d. Konferensi San Fransisco 26 Juni 1945: Konferensi ini dihadiri oleh 50 negara, yang berhasil menyetujui dan menandatangani Piagam Perdamaian (Charter of Peace) yang kemudian menjadi Piagam PBB. Persetujuan ini mulai berlaku 24 Oktober 1945. Itulah sebabnya maka tanggal 24 Oktober dinyatakan sebagai hari Iahirnya PBB yang dinyatakan dalam sidang pertama di London, tanggal 10 Januari 1946. Ke-50 negara tersebut dikenal sebagai negara anggota pendiri (The Original Members). PBB bertindak berdasarkan asas-asas, antara lain: + Persamaan kedaulatan semua bangsa * — Mematuhi kewajiban-kewajiban sesuai dengan kententuan PBB. + Menyelesaikan setiap pertikaian dengan jalan damai + Mencegah tindakan yang bersifat ancaman, tindakan kekerasan, atau tindakan lain yang bertentangan dengan tujuan PBB. Tujuan PBB: + Menjamin perdamaian dan keamanan internasional. + Memajukan hubungan persahabatan antarbangsa + Bekerja sama dalam menyelesaikan masalah-masalah internasional. * — Menjadikan pusat kegiatan yang harmonis untuk mencapai tujuan. Stuktur Organisasi PBB: * Majelis Umum (National Assembly) + Dewan Keamanan (Security Council) * Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council) * Dewan Perwakilan (Trusteeship Council) * Mahkamah Internasional (International Court of Justice) + Sekreriat (Secretariate) Badan ini diketuai oleh seorang Sekretaris Jenderal yang diangkat oleh Majelis Umum atas usul Dewan Keamanan, dengan masa jabatan 5 tahun. Tugasnya menyelesaikan pekerjaan administrasi PBB. Tokoh-tokoh yang pernah menjabat Sekretaris Jenderal PBB adalah sebagai berikut. + Trygve Lie dari Norwegia (Sekjen PBB I: 1946 ~ 1953) * Dag Hammarskold dari Swedia (Sekjen PBB Il: 1953-1961) + U Than dari Birma (Sekjen PBB I: 1962 - 1972) + Kurt Waldheim dari Austria (Sekjen PBB IV: 1972 -1982) + Javier Petez De Cuellar dari Peru (Sekjen PBB V:1982-1991) + Butros-Butros Ghali dari Mesir (Sekjen PBB VI:1992 -1996) + Kofi Annan dari Ghana (Sekjen PBB VII: 1997 - 2006) * Ban Ki —Moon dari Korea Selatan (Sekjen PBB VIII: 2007 - ...) Perubahan Dunia Setelah Perang Dunia IL Perang Dunia Il berakhir dengan kemenangan di pihak Sekutu. Sekutu mengatur daerah-daerah pendudukannya, sedangkan negara yang kalah harus menerima nasib dengan membayar pampasan perang dan bahkan negaranya terpecah, seperti Jerman, Vietnam, dan Korea. Perang Dunia I], membawa pengaruh yang sangat berarti bagi perkembangan pergerakan kemerdekaan bangsa-bangsa Asia, Afrika dan Indonesia khususnya. Semangat nasionalisme dan perjuangan kemerdekaan di negara-negara Asia Afrika mencapai puncaknya dengan memproklamasikan dirinya sebagai negara merdeka. Terjadilah dekolonisasi di Asia dan Afrika. Negara-negara di Asia yang memperoleh kemerdekaannya, antara lain: a. Indonesia Pada saat terjadi Perang Pasifik (bagian dari Perang Dunia II), Indonesia berada di bawah pendudukan Jepang. Setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945, di Indonesia terjadi vacuum of power. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaannya, dengan Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Moh, Hatta sebagai Wakil Presiden. b. Filipina ¢ Selama pendudukan Jepang, (1942-1945) para pejuang Filipina melancarkan perang gerilya. Salah satu gerakan yang terkenal ialah gerakan Hukbalahap, dengan tokohnya Luis Taruc. Pada bulan Oktober 1944, MacArthur beserta pasukannya berhasil mendarat di Leyte. Amerika Serikat dan pejuang Filipina terus menggempur Jepang. Setelah Jepang kalah dan menyerah kepada Sekutu, Filipina kembali dikuasai oleh Amerika Serikat. Pada tanggal 4 Juli 1946, Filipina dimerdekakan dengan Manuel Roxas sebagai presiden pertama c. Indiadan Pakistan < Pasca Perang Dunia II, Inggris semakin bersikap longgar terhadap negara jajahannya, termasuk di India. Pada tanggal 15 Agustus 1947, India berhasil meraih kemerdekaan dengan status Dominion dalam Commonwealth, Namun, karena terjebak dalam konfliktantara kaum Muslim dengan Hindu, Inggris akhirnya memecah India menjadi dua, yakni: + Negara India dengan pusat di New Delhi, dengan Perdana Menteri Jawaharlal Nehru. Kemudian pada tanggal 26 Januari 1950, India menjadi republik. + Negara Pakistan dengan pusatnya di Karachi dengan Perdana Menterinya Liquat Ali Khan, dengan Moh. Ali Jinah sebagai gubenur jenderal. Pada tahun 1956 Pakistan menjadi republik. d. SriLanka 4 Sri Lanka atau Cylon termasuk jajahan Inggris. Setelah Perang Dunia Il, Inggris segera meninggalkan Sri Lanka, sehingga Sri Lanka memperoleh kemerdekaan pada tanggal 4 Februari 1948. Sri Lanka juga sebagai negara Commonwealth dengan ibu kota di Colombo. Perdana Menterinya yang terkenal ialah Sir John Kotelawala, Pada tahun 1972 menjadi sebuah republik dengan J.R. Jayawardane sebagai presiden pertama. e, Birma (Myanmar) 4 Semula Birma di bawah kekuasaan Inggris dan digabungkan dengan India. Pada tahun 1935, Inggris mengeluarkan “Government of Burma Act”, yang intinya Birma dipisahkan dari India dan dijadikan jajahan tersendiri. Namum pelaksanaannya baru berlaku pada tahun 1937. Dalam Perang Dunia II, Birma juga menjadi sasaran imperialism Jepang. Setelah Jepang kalah dan menyerah kepada Sekutu, terjadilah perjanjian antara Birma dengan Inggris mengenai kemerdekaan Birma, Pada tanggal 4 Januari 1948, Birma memperoleh kemerdekaan dengan Thakin Nu sebagai Perdana Menteri. Pusat pemerintahannya di Rangoon. f. Korea Ketika terjadi Perang Dunia II, Korea diduduki Jepang. Setelah Jepang kalah, Korea diduduki oleh Sekutu. Korea terpecah menjadi dua bagian dengan garis demarkasi (batas) 380 Lintang Utara (LU). Korea Utara diduduki Rusia, sedangkan Korea Selatan berada di bawah kekuasaan Amerika Serikat. Pada tanggal 15 Agustus 1948, kedua Korea diakui sebagai negara merdeka. Korea Selatan, menjadi Republik Korea dengan ibu kota di Seoul dengan presiden Syngman Rhee. Sedangkan Korea Utara menjadi Republik Demokrasi Korea dengan ibu kota di Pyongyang dengan presiden Kim Il Sung g. Thailand (Muangthai) © Negara Thailand merupakan salah satu negara Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh bangsa Barat. Pada waktu terjadi Perang Dunia I, Muangthai terlibat dalam konflik dan perang. Atas desakan Jepang, Muangthai di bawah pimpinan Phibun Songgram melawan Sekutu. Akan tetapi rakyat Muangthai di bawah pimpinan Pridi Banomyong justru melawan Jepang. Setelah Perang Dunia II berakhir, Pridi Banomyong tampil sebagai penguasa yakni sebagai Perdana Menteri dengan Ananda Mahidol sebagai rajanya. Pada tahun 1946 Ananda Mahidol mati terbunuh, kemudian digantikan oleh Bhumiphon Adundet. h. Vietnam, Vietnam sebagai bagian dari kawasan Indochina, berada di bawah kekuasaan Perancis. Pada masa Perang Dunia II. tidak terlepas dari sasaran imperiliasme Jepang. Vietnam akhirnya jatuh ke tangan Jepang. Rakyat Vietnam juga bergolak untuk menentang pendudukan Jepang, Organisasi perjuangan Vietnam yang terkenal ialah Viet Minh di bawah pimpinan Ho Chi Minh. Setelah Perang Dunia II berakhir, Jepang kalah; maka Bao Dai yang merupakan raja boneka buatan Jepang menyerahkan kekuasaannya kepada Ho Chi Minh. Pada tanggal 2 September 1945, Ho Chi Minh mengumumkan kemerdekaan Vietnam dengan nama Republik Demokrasi Vietnam, berpusat di Hanoi. i. Kamboja Pada masa Perang Dunia II untuk sementara Kamboja diduduki Jepang. Setelah Perang Dunia II berakhir, Kamboja kembali dikuasai Perancis. Setelah lama dibawah kekuasaan Perancis, baru pada tanggal 9 November 1953, Kamboja berhasil memerdekakan diri. Sejak itu, Norodom Sihanouk berkuasa penuh atas seluruh wilayah Kamboja, Pada tahun 1955 untuk lebih memusatkan perhatiannya pada bidang politik, Norodom Sihanotik melepas jabatan raja dan memegang jabatan Perdana Menteri. j. Malaysia dan Singapura Menjelang Perang Dunia II, Semenanjung Malaya (Malaysia) berada di bawah kekuasaan Inggris. Pasca Perang Dunia II, ternyata Inggris masih berkuasa di Malaya (Malaysia). Dalam upaya memberikan kemerdekaan, pada tahun 1946 dibentuk Union of Malaya. Pada tahun 1948 status Malaya ditingkatkan menjadi Federation of Malaya yang meliputi antara lain Perak, Pahang, Selangor, Johor, Kedah, Kelantan, Trenggano dan Penang. Pada tahun 1957, Malaya menjadi negara merdeka dalam Commonwealth, dengan Kuala Lumpur sebagai pusatnya. Kemudian pada tanggal 16 September 1963 dibentuk Federasi Malaysia termasuk di dalamnya Sabah, Serawak dan Singapura. Pada tanggal 9 Agustus 1965 Singapura memisahkan diri dari Federasi Malaysia, Singapura menjadi negara merdeka berbentuk republik dengan pusat pemerintahannya di Singapura. Negara-negara Afrika memperoleh kemerdekaan setelah kebanyakan negara-negara Asia merdeka, Bahkan, lebih banyak negara-negara Afrika yang merdeka setelah terinspirasi oleh Konferensi Asia Afrika di Bandung 1955. Beberapa negara Afrika yang merdeka pasca Perang Dunia II, antara lain: a. Mesir Setelah Perang Dunia I berakhir, Inggris tidak menarik langsung pasukannya yang berkedudukan di Mesir. Hal ini mengakibatkan perang anti-Inggris pun makin meluas di Mesir. Nasionalisme Mesir berkobar untuk mengusir Inggris keluar dari Mesir. Perjuangan nasionalisme Mesir terus berkobar, hingga meletusnya Revolusi Mesir tanggal 23 Juli 1953 Akhimya, pada tanggal 18 Juni 1953 Mesir menjadi sebuah negara republik. b. Libya Pada tahun 1911 Italia menyerang Libya dan berhasil menguasainya hingga akhir Perang Dunia II. Selama Perang Dunia II, golongan Sanusi menentang pasukan Italia dan Jerman di Gurun Pasir Libya. Setelah Perang Dunia II, Libya memperoleh kemerdekaan pada tanggal 1 Januari 1952 di bawah pimpinan Raja Sayid Idris Al Sanusi. Tripoli menjadi ibukota Libya c Aljazair Aljazair merupakan jajahan Perancis. Namun, baru pada tahun 1954-1962, terjadi gerakan revolusi yang efektif. Gerakan nasional ini dipelopori oleh Front Pembebasan Nasional Rakyat Aljazair. Pejuangnya yang terkenal adalah Jamillah yang mendapat gelar Srikandi Aljazair. Pada tanggal 5 Juli 1962, Aljazair mencapai kemerdekaan, di bawah Ferhat Abbas sebagai presiden dan Ahmad Ben Bella sebagai Perdana Menteri. d. Tunisia Tunisia merupakan negara jajahan Perancis. Ketika Perancis di bawah pimpinan Perdana Menteri Pierre Mendez France, Perancis memberikan otonomi kepada Tunisia. Akan tetapi, kaum nasionalis tidak puas dan tetap menuntut kemerdekaan. Pada tahun 1956, akhirnya Perancis memberikan kemerdekaan kepada Tunisia dengan Habib Destour sebagai presiden pertama. e. Kenya Kenya merupakan daerah pengaruh Jerman dan Inggris, kemudian menjadi jajahan Inggris. Gerakan nasional pertama lahir pada tahun 1944 yakni dengan dibentuknya organisasi Kenya African Union (KAU) dengan Jomo Kenyata sebagai ketuanya (1947). Dalam pemilihan umum di Kenya tahun 1963, KAU memperoleh kemenangan, dan Kenya berpemerintahan sendiri dengan Jomo Kenyata sebagai Perdana Menteri. Pada tahun 1964, Kenya menjadi Republik dengan Jomo Kenyata sebagai Presiden pertama. f. Uganda Uganda menjadi daerah jajahan Inggris. Pada tahun 1962, Uganda memperoleh kemerdekaan dengan Kabaka Mutesa II sebagai kepala negara. Dalam perkembangannya, terjadi pertikaian antara Mutesa dengan Perdana Menterinya yang bernama Dr. Apolo Milton Obote yang menimbulkan peperangan. Akhinya Obote menang, dan diangkat menjadi presiden pertama. Ketika Obote sedang menghadiri konferensi negara-negara anggota Commonwealth di Singapura, Mayjen Idi Amin merebut kekuasaan di Uganda (1971). Dalam masa pemerintahannya selama delapan tahun (1971-1979) Idi Amin menjadi diktator di Uganda. Kaum oposisi khususnya dari suku Obote banyak yang dibinasakan Pasca Perang Dunia terjadi perkembangan sistem ekonomi internasional yang mengarah kepada sistem ekonomi Blok Barat (kapitalis-liberalis) dan sistem ekonomi Blok Timur (sosialis-komunis). Perkembangan sistem ekonomi internasional ini, ternyata juga berpengaruh terhadap kondisi politik dan ekonomi di Indonesia.

You might also like