You are on page 1of 19

41

BAB III

RANCANGAN DAN PEMBUATAN MODIFIKASI KONTROL

3 . 1 Analisa Kebutuhan

Dalam proses perancangan dan pembuatan modifikasi kontrol

berbasis PLC ini, perlu adanya analisa terlebih dahulu terhadap

kebutuhan dalam melakukan modifikasi kontrol nantinya. Terutama

komponen penyusun sistem kontrol, diantaranya:

1. Sensor temperature dan sensor level ketinggian.

2. PLC sebagai pengendali sistem kontrol secara

keseluruhan.

3. Motor AC sebagai penggerak tuas elektroda.

4. Rangkain kontrol baru yang akan dikendalikan oleh PLC.

3 . 2 Identifikasi Kebutuhan

Berdasarkan analisa diatas, untuk sensor dan motor

penggerak sudah terpasang di equipment liquid starter (default).

Yang akan di kerjakan disini adalah modifikasi kontrol penggerak

dan urutan operasi, melalui pemrograman di PLC nya. Maka

diperoleh beberapa identifikasi kebutuhan komponen kontrol

dengan spesifikasi seperti di bawah ini :


42

a. PLC Pico Controller 1760-L18AWA-EX B. Input (12) 100

240 VAC; output (6) relay line 100 240 VAC.

b. Connection terminal ( 2 in, 2out ).

c. Connection terminal ground ( 3 ea ).

d. Kabel kontrol 0,75 mm NYAF, 450/750 V.

e. Rele kontaktor 4KW / 400 VAC / 60 Hz.

f. Breaker 1 phasa C6 MERLIN GERIN 6A ( 2 ea ).

g. Kontaktor ABB A16-30-10; 30 A ; 3 phasa ; 7.5 KW ; 400

V ( 3 ea ).

h. Breaker ABB MS 235 3 phasa ; 75 A; 400 A; setting 9A

( 2 ea ).

3 . 3 Perancangan Sistem

Prosedur dalam proses modifikasi kontrol liquid starter dapat

ditunjukkan dalam gambar 3.1 pada halaman berikutnya:


43

Penetuan
Fungsi

Perenacanaan
Perangkat
Keras

Perencanaan
Kontrol

Perencanaan
Program

Implementasi

Pengujian

Gambar 3.1 Alur Perancangan Sistem


44

3 .3.1 Penentuan Fungsi Sistem Kontrol.

Sistem kontrol liquid starter yang berbasis PLC ini adalah

sistem kontrol yang didesain dengan fungsi sebagai pengatur proses

kerja dari equipment liquid starter secara otomatis, dengan

rangkaian yang lebih sederhana, rapi dan handal.

3. 3 . 2 Desain Sistem Perangkat Keras.

Sistem perangkat keras didesain sedemikian rupa, sehingga

sesuai dengan fungsi masing-masing komponen.

3. 3 . 3 Desain Konfigurasi Sistem Kontrol.

Desain konfigurasi dari komponen-komponen yang digunakan

disini dapat dijelaskan secara ringkas. PLC sebagai pengendali

utama, bertugas membaca inputan dari beberapa sensor di liquid

starter. Kemudian sinyal-sinyal yang diterima ini di proses dalam

program yang kemudian mendapatkan suatu instruksi untuk

menggerakkan motor penggerak AC 3 phasa di liquid starter, saat

motor 546 MM1 M01 di start.

3. 3 . 4 Perancangan Program

PLC bekerja berdasarkan program yang dimasukkan ke

dalamnya. Program memberitahu PLC apa yang harus dilakukan


45

apabila terdapat masukan input. Pembuatan program dilakukan

berulang-ulang sehingga didapatkan suatu program yang paling

sesuai. Perancangan program erat kaitannya dengan instruksi-

instruksi program. Pemrograman pada PLC Allen Bradley Pico

Controller type 1760-L18AWA-EX ini menggunakan ladder diagram.

3 .3.5 Implementasi Program

Implementasi program meliputi pembuatan ladder diagram

secara independen antara program file, serta melakukan simulasi

program pada tiap-tiap fungsi yang berhubungan dengan input dan

output analog khususnya.

3.3.6 Pengujian Sistem

Pengujian merupakan kegiatan pembuktian antara teori dasar

yang telah ada dengan kondisi sebenarnya yang ada di lapangan.

Penelitian meliputi pengamatan terhadap kerja dan sistem apakah

sudah sesuai dengan program yang sudah dibuat sebelumnya.

Pembuktian kerja rangkaian dilakukan dengan cara pengecekan

input output rangkaian, menjalankan sistem secara menyeluruh,

mensimulasikan seluruh sistem dengan memberikan beberapa


46

kondisi pada sensor-sensornya. Juga menghitung ulang pengaruh

perubahan urutan operasi liquid starter terhadap respon arus

starting dan torsi motor 546 MM1 M01.

3 . 4 Perancangan Perangkat Keras

Secara garis besar, perancangan alat ini berdasarkan pada

blok diagram gambar 3.2 berikut:

Input PLC Output


( sensor ) 1760- ( Motor
L18AWA-EX penggerak LQ )

Gambar 3.2 Blok Diagram Perancangan Perangkat Keras

3 . 4 . 1 Perancangan Sisi Input

Untuk sisi input PLC, ada 10 jenis inputan yang semuanya berupa tegangan

AC 220 V. Untuk perancangan tiap-tiap inputan akan dijelaskan dalam item-item

berikutnya.

3 . 4 . 1. 1 Position RMax

Inputan PLC pertama adalah position Rmax, posisi maximal untuk tuas

elektroda. Ini artinya kondisi tuas berada diposisi paling atas, atau dengan kata lain

posisi tahanan terbesar ( kondisi belum start ). Untuk sensornya menggunakan

approximity initiator type NBB5-18GM60-Wo-V13 merk P&F, dengan keluaran 20-

250V, 50/60 Hz.


47

Gambar 3.3 Wiring Diagram Position RMax

3 . 4 . 1. 2 Position RMin

Inputan kedua adalah position Rmin, posisi minimal untuk tuas elektroda. Ini

artinya kondisi tuas berada diposisi paling bawah, atau dengan kata lain posisi

tahanan terkecil ( kondisi motor ). Untuk sensornya menggunakan approximity

initiator type NBB5-18GM60-Wo-V13 merk P&F, dengan keluaran 20-250V, 50/60

Hz.
48

Gambar 3.4 Wiring Diagram Position RMin

3 . 4 . 1. 3 Travel Range

Inputan ketiga adalah travel range. Kondisi dimana posisi tuas berada pada

posisi atas ( posisi aman untuk di start ). Sensor pendeteksinya adalah limit switch

with roller level type AT0-11-S-1/AR, 1nc, 1no. Spesifikasi max 6A dengan merk

Klockner Moller.
49

Gambar 3.5 Wiring Diagram Travel Range.

3 . 4 . 1. 4 Test Mode

Inputan keempat adalah Test Mode. Input ini digunakan untuk test liquid

starter only. Tidak dipengaruhi dan mempengaruhi kondisi input PLC lainnya. Hanya

untuk menguji bekerja tidaknya liquid starter dan kontrol itu sendiri. Atau lebih

sering dikenal dengan istilah mode lokal.


50

3 . 4 . 1. 5 Temperature <85C

Inputan kelima adalah kondisi temperature. Liquid starter akan bekerja jika

temperature cairan berada pada kondisi di bawah 85C. Untuk sensornya

menggunakan temperature controller type 17452 ( dengan range 0 - 140C ) merk

Eberle. Set point 85C.

Gambar 3.6 Wiring Diagram Temperature <85C.


51

3 . 4 . 1. 6 Liquid Level Low

Inputan keenam adalah liquid level low. Liquid starter akan bekerja jika level

ketinggian cairan diatas batas tertentu. Sensor yang digunakan adalah liquid level

controller type P1NKR/V merk Pilz dengan spesifikasi: 220V, 50/60 Hz.

Gambar 3.7 Wiring Diagram Liquid Low Level.


52

3 . 4 . 1. 7 Start/Stop

Input Start/Stop digunakan sebagai mode pilihan apakah liquid starter akan

dioperasikan secara lokal ataupun remote dari MVS yang pusat commandnya berasal

dari operarator di CCR ( Control Cntral Room ).

3 . 4 . 1. 8 Reset Over Time

Sedangkan untuk input selenjutnya adalah Reset Over Time. Ini digunakan

untuk mereset kontrol liquid starter apabila 546 MM1 M01 gagal start akibat tuas

liquid starter dalam pergerakannya dari Rmax ke Rmin untuk selanjutnya ke SCC

melebihi batas waktu yang inputkan ke set point PLC.

3. 4 . 1. 9 Breaker Motor Trip

Inputan kesembilan adalah indikasi breaker untuk motor penggerak tuas

elektroda. Jika indikasi breaker trip, liquid starter tidak akan ready. Indikasi sinyal di

peroleh dari aux NO CB Motor ( Q1 ).

3. 4 . 1. 10 SCC Closed

Input selanjutnya adalah SCC Closed, kondisi ini diperoleh saat elektroda

mencapai posisi min atau RMin dan motor 546 MM1 M01 sudah mencapai putaran

nominal. Artinya, pada posisi ini R akan dihubung singkat. Informasi ini akan di input

ke PLC melalui inputan yang terakhir.


53

Gambar 3.8 Wiring Diagram SCC Closed.

3 . 4 . 2 Perancangan PLC dan Pemrograman

Bagian inilah yang merupkan bagian utama dalam melakukan modifikasi

kontrol dan urutan operasi pada liquid starter. Karena pada posisi ini dilakukan

pembacaan dan pemrosesan atas sinyal-sinyal input yang berasala dari beberapa

sensor, untuk kemudian diproses menjadi sinyal keluaran berupa instruksi. Sehingga

kontrol dapat bekerja secara otomatis.

Untuk perencanaan ini, meliputi sisi perangkat keras dan perangkat lunak.

Untuk perangkat keras, yaitu PLC itu sendiri secara fisik. Adapun PLC yang
54

digunakan adalah Allen Bradley Pico Controller type 1760-L18AWA-EX, adapun seri

nya adalah B. Adapun spesifikasi fisik dari PLC ini adalah sebagai berikut.

Spesifikasi Nilai
Berat 300g
Temperature Operasi -25C s/d 55C
Temperature
Penyimpanan -40C s/d 70C
EN 55011, EN55022,
Interferensi Class B
EN 50178 UL, CSA, CE,
Standard C-Tick.
Tabel 3.1 Tabel Spesifikasi Fisik.
Sumber : Manual Pico Controller

Sedang untuk spesifikasi power supplynya sebagai berikut.

Spesifik
asi Nilai
Teganga
n 110s/d 240 VAC
Arus 35 mA
Daya 10 VA
Frekuen
si 50/60 Hz, 5%
Tabel 3.2 Tabel Spesifikasi Power Supply.
Sumber : Manual Pico Controller

Yang juga sangat penting untuk diperhatikan dalam perancangan PLC dan

pemrograman ini adalah spesifikasi dari relay input dan output PLC yang dipakai.

Untuk itu harus diketahui terlebih dahulu spesifikasi relay input dan output dari PLC

Allen Bradley Pico Controller type 1760-L18AWA-EX ini. Detailnya dapat dilihat

pada table di bawah ini.


55

Spesifikasi Nilai
Jumlah 12
Display LCD
Electrical Isoslasi
Ke power supply Tidak
Antar input Tidak
Ke output Ya
79 - 264
Rating Tegangan VAC
Rating Frekuensi 50/60 Hz
Arus Input 6 mA
Panjang max. kabel per
input 40 m
Tabel 3.3 Tabel Spesifikasi Input.
Sumber : Manual Pico Controller

Spesifikasi Nilai
Jumlah 6
Proteksi relay output 8A, fuse
Isolasi terhadap Power
Supply 300 V
Contact Relay
Thermal Current 8A
Recommended for
Load >500mA, 12 V ac/dc
Short Circuit
Resistance 16 A
Tabel 3.4 Tabel Spesifikasi Output.
Sumber : Manual Pico Controller

Sedangkan untuk dimensi dari PLC ditunjukkan pada gambar 3.9. Detail

dimensi ini dibutuhkan untuk perancangan posisi komponen dalam panel control.
56

Gambar 3.9 Dimensi PLC Pico 1760-L18AWA-EX.


Sumber : Manual Pico Controller

Setelah melakukan perancangan program dengan identifikasi kebutuhan input

dan output diatas, serta mengenali beberapa kondisi inputan dari sensor dan instruksi

keluaran yang sudah diproses PLC, tahap selanjutnya adalah implementasi program.

Untuk pemrograman PLC ini menggunakan ladder diagram. Adapun dasar tentang

ladder diagram sudah dijelaskan pada bab II ( dasar teori ). Implementasi program

ladder diagram akan ditampilkan pada halaman lampiran.

3. 4 . 3 Perancangan Sisi Output

Untuk output dari PLC, terdapat 6 keluaran. Yang masing-masing mempunyai

instruksi sendiri-sendiri.
57

3 . 4 . 3. 1 Motor Down

Output ini mempunyai instruksi untuk putaran motor penggerak tuas elektroda

kearah bawah. Instruksi ini muncul saat start awal equipment 546 MM1 M01. Motor

penggerak tuas elektroda yang dipakai memiliki spesifikasi sebagai berikut: Squirrel

cage motor type K21 R80 G4, 1400 rpm, 380 VAC, 0.75 KW merk VEM. Adapun

wiringnya dapat dilihat pada gambar 3.10 berikut.

Gambar 3.10 Wiring Diagram Three Phase Power Motor Down-Up.


58

3 . 4 . 3. 2 Motor Up

Output terkakhir mempunyai instruksi untuk putaran motor penggerak tuas

elektroda kearah atas setelah tahanan mencapai posisi RMin, instruksi ini tidak

terdapat pada sistem kontrol yang lama. Sebelumnya, motor up saat 546 MM1 M01

berhenti beroperasi. Untuk modifikasi ini , motor akan up setelah elektroda mencapai

Rmin. Pengaruhnya pada Liquid Starter, larutan akan lebih dingin sehingga

penguapan larutan lebih lambat daripada dengan sistem lama. Untuk wiring

diagramnya dapat dilihat pada gambar 3.10 ( di bagian output motor down ). Untuk

detail lengkap koneksi input dan output pada modifikasi ini ditunjukkan pada gambar

3.10 diatas.

3 . 4 . 3. 3 Run

Output ini menunjukkan indikasi bahwa liquid starter sedang sedang bekerja.

Dengan mentrigger K10, dimana kontak NC nya terhubung dengan heater. Sehingga

saat liquid starter bekerja, heater akan mati.

3 . 4 . 3. 4 Availibility

Untuk output ini, adalah indikasi ke MVS yang menyatakan bahwa liquid

starter ready atau siap untuk di start. Kondisi ini tercapai saat ada input PLC pada

posisi inputan ; 1, 3, 5, 7 dan 11.


59

3 . 4 . 3. 5 Trip All Control

Indikasi yang menginformasikan ke MVS bahwa kontrol liquid starter tidak

ready, sehingga motor besar yang dikontrol ( 546 MM1 M01 ) tidak akan bisa di start.

Gambar 3.11 Wiring Diagram Koneksi Input dan Output.

You might also like