You are on page 1of 11

ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1.

Agustus
2013
HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN STRES
HOSPITALISASI PADA ANAK USIA TODDLER DI IRINA E BLU RSUP
Prof. Dr. R. D. KANDOU MANADO

Lidi a Gaghiwu
Amatus Yudi
Ismanto Abram
Babakal

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: li diagaghi
wu@yaho o.c o m

Absract : Toddler age children vulnerable to stress because their ability to overcome
and managing stress is yet limited. Hospitalization can become a stressor for children,
making them experience stress of hospitalization. The stress of hospitalization of a child is
influenced by several factors, one of them being the caring behaviour of the nurse. A nurse
behaving caringly can lessen the stress or patient trauma during hospitalization. The
purpose of this research is to know the relations between a nurse's caring behavior
and the stress of hospitalization on children of toddler age at Irina E BLU RSUP Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado. The design of this research is analytic descriptive with a
cross sectional approach. The sampling technique used is accidental sample of as many cas
30 people. The analysis of data used the chi square test with help SPSS. The result of
the statistic test showed that p value = 0.032 < value = 0.05 (Ho rejected).
Conclusion of this research that there was correlation between the nurse's caring
behaviour and the stress of hospitalization on children of toddler age at Irina E BLU RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Good behavior of the caring nurse minimizes the stress of
hospitalization on children.
Key words : Nurse caring behaviour, Stress hospitalization and
Toddler

Abstrak : Anak usia toddler rentan terhadap stres karena kemampuan anak untuk
mengatasi dan mengolah stres masih terbatas. Keadaan hospitalisasi dapat menjadi
stresor bagi anak, sehingga anak akan mengalami stres hospitalisasi. Stres hospitalisasi
pada anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya ialah perilaku perawat saat
merawat pasien. Perawat yang bertugas memberikan asuhan keperawatan harus
mengembangkan perilaku caring, perawat yang berperilaku caring berarti perawat
tersebut mampu mengurangi stres ataupun trauma pasien selama menjalani hospitalisasi.
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan perilaku caring perawat dengan
stres hospitalisasi pada anak usia toddler di Irina E BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado. Desain penelitian ini ialah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional.
Teknik pengambilan sampel menggunakan aksidental sampling pada 30 orang tua. Teknik
analisa data menggunakan uji chi square dengan bantuan SPSS. Hasil uji statistik
menunjukkan nilai p = 0,032 < = 0,05 (Ho ditolak). Kesimpulan penelitian ini yaitu
terdapat hubungan antara perilaku caring perawat dengan stres hospitalisasi pada anak
usia toddler di Irina E BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Perilaku caring perawat
yang baik akan meminimalkan stres hospitalisasi pada anak.
Kata Kunci : Perilaku caring perawat, Stres hospitalisasi dan
Toddler.
PENDAHULUAN

1
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus
Dokter
2013 maupun perawat harus mampu dan fungsi perawat menurut konsorsium
menjalankan peran masing-masing yang ilmu kesehatan 1989 yaitu sebagai pemberi
sesuai dengan kode etik dan landasan asuhan keperawatan, advokat klien,
ilmu edukator, koordinator, kolaborator,
pengetahuan yang dimiliki. Adapun konsultan dan pembaharu.
peran Profesionalitas

2
kerja perawat dapat dilihat ketika ia mengalami kegoncangan jiwa akan mudah
mempu menjalankan peran dan fungsinya terserang penyakit, karena pada kondisi
(Hidayat, 2008). stres akan terjadi penekanan sistem imun.
Perawat memerlukan Data yang diperoleh DepKes RI
kemampuan tahun
untuk memperhatikan orang lain, 2008 dari beberapa rumah sakit ditemukan
keterampilan intelektual, teknikal dan bahwa masih ada pasien yang tidak puas
interpersonal yang tercermin terhadap pelayanan keperawatan
dalam yang
perilaku caring atau kasih sayang dalam diberikan, salah satu penyebabnya yaitu
menjalankan fungsi dan perannya. perilaku caring perawat yang masih
Keperawatan dan caring merupakan suatu kurang memuaskan. Hasil penelitian
hal yang tak terpisahkan dan pada saat Pribadi tahun
yang sama mengindikasikan bahwa 2010 di RS Dr. Mohammad Hoesin
beberapa aktivitas praktik harus Palembang menunjukkan bahwa hampir
didasarkan pada perilaku caring (Morison, separuh perawat yang bertugas dinilai
2009). Keperawatan anak merupakan salah tidak
satu ruang lingkup pelayanan caring (48,5%). Hasil penelitian
keperawatan, dimana perawat menjalankan Purwandari tahun 2011 di RSUD Margono
fungsi dan perannya untuk memberikan Soekardjo Purwokerto menunjukkan 25%
asuhan keperawatan secara holistik kepada anak usia prasekolah yang dirawat
pasien anak yang juga perlu didasarkan mengalami cemas tingkat berat, 50%
pada perilaku caring (Dwidiyanti, 2007). tingkat sedang dan 20% tingkat ringan.
Pasien akan mengeluh apabila Berdasarkan hasil observasi yang
perilaku caring yang dirasakan tidak dilakukan oleh Rahmi tahun 2008 pada 10
memberikan nilai kepuasan. Kepuasan pasien anak umur 3-4 tahun di Irna D
pasien merupakan salah satu indikator RSUP Dr. M. Djamil Padang didapatkan
dari data bahwa dari 10 anak yang diobservasi
mutu pelayanan keperawatan, oleh semuanya tidak kooperatif terhadap
karenanya perilaku caring perawat tindakan keperawatan yang diberikan
sangat dibutuhkan dalam pemberian seperti saat diinjeksi, dipasang termometer,
asuhan keperawatan kepada klien dalam saat perawat datang dengan membawa
hal ini anak (Nursalam, 2011). Anak yang obat, saat diambil darah, semua anak
menjalani perawatan di rumah sakit menunjukkan respon seperti menangis,
akan mengalami kecemasan dan stres. meronta-ronta, memeluk ibu, mengajak
Respon emosi terhadap penyakit sangat pulang, dan berteriak. Berdasarkan hasil
bervariasi tergantung pada usia dan penelitian Ardiana pada t ahun 2010
pencapaian tugas perkembangan anak di RSUD Dr. H. Koesnadi Bondowoso
(Hidayat, 2012). Penyebab stres dan dari jumlah sampel sebanyak 92 pasien,
kecemasan pada anak dipengaruhi oleh diperoleh hasil sebanyak 54 % perawat
banyak faktor, diantaranya perilaku berperilaku caring menurut persepsi
yang ditunjukkan petugas kesehatan pasien.
(dokter, perawat dan tenaga kesehatan Irina E BLU RSUP Prof. Dr. R D.
lainnya), pengalaman hospitalisasi anak, Kandou Manado, merupakan tempat
support system atau dukungan keluarga perawatan anak yang terdiri dari empat
yang mendampingi selama perawatan. ruangan yaitu Irina E atas, E bawah,
Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan Ruang Perawatan Intensif (RPI) dan
anak menjadi semakin stres dan hal Estella. Total
ini dapat berpengaruh terhadap proses pasien yang masuk bulan januari
penyembuhan (Nursalam, Susilaningrum sampai Mei 2013 sebanyak 1675 orang,
& Utami, 2008). sedangkan jumlah perawat yang
Robert Ardor (1958) dalam bertugas sebanyak
Ambarwati & Nasution (2012) , 78 orang dengan tingkat pendidikan SPK,
DIII, DIV, S1 dan Ners. Selain petugas
membuktikan bahwa pasien kesehatan dan pasien ada keluarga
yang yang
mendampingi klien selama
menjalani
perawatan di Irina E, berdasarkan hasil
wawancara dengan beberapa orang tua lembar observasi. Kuesioner perilaku
yang menjaga anaknya di rumah sakit, caring perawat, sudah pernah digunakan
sebelumnya oleh Mulyaningsih
sebagian mengatakan bahwa anaknya
tahun
menangis ketika disuntik, dipasang infus 2011. Perilaku caring perawat dalam
dan diambil darah untuk pemeriksaan kuesioner ini dikelompokkan menjadi
laboratorium, apabila keesokan harinya tujuh kategori carative
perawat mendekatinya maka anak itu berdasarkan
hanya menunduk dan enggan menatap kategori carative dari teori watson karena
wajah perawat, anak akan kembali Kuesioner yang dipakai dalam
beraktivitas saat perawat tersebut keluar penelitian ini terdiri dari 36 butir
dari ruang perawatan. pernyataan yang terkait dengan perilaku
Bertolak dari pemikiran-pemikiran caring perawat menggunakan nilai median.
tersebut serta didukung oleh hasil-hasil Lembar observasi untuk menilai stres
penelitian sebelumnya, maka peneliti hospitalisasi sudah pernah digunakan
tertarik untuk meneliti : hubungan perilaku
oleh Widianti pada tahun 2011 yang
caring perawat dengan stres hospitalisasi
pada anak usia toddler di Irina E BLU terdiri dari 15 item respon anak, untuk
RSUP Prof. Dr. R D. Kandou Manado. pernyataan positif diberi skor 2 jika
menjawab ya dan skor 1 jika menjawab
METODE tidak dan untuk pernyat aan negatif
PENELITIAN sebaliknya. Pernyataan positif terdapat
Desain penelitian yang digunakan yaitu pada pernyataan item no 1, 2, 6,
deskriptif-analitik dengan pendekatan yang 11, 12 dan 15, sedangkan sisanya ialah
cross sectional, artinya data diambil hanya pernyataan negatif.
satu kali dan pengukuran Pengolahan Data dilakukan melalui
variabel tahap-tahap: editing, coding, entry,
independen dan dependen dilakukan pada cleaning dan analisa data
menggunakan
kurun waktu yang sama (Suyanto, 2011).
analisis univariat dan analisis bivariat
Penelitian ini dilaksanakan di IRINA E
menggunakan uji non parametrik yaitu chi
BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou square dengan tingkat kemaknaan 95 %
Manado pada tanggal 11- 19 Juni 2013, (
populasi dalam penelitian ialah orang tua 0,05), menggunakan bantuan SPSS.
yang memiliki anak usia toddler yang Etika Penelitian menurut Polit dan Beck
menjalani perawatan di Irina E BLU (2006), dibedakan menjadi prinsip
RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado manfaat (bebas
dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang dari penderitaan, bebas dari eksploitasi dan
menggunakan teknik aksidental sampling benefits ratio) dan prinsip menghargai
yang telah memenuhi kriteria inklusi yaitu subjek (informed consent).
ayah at au ibu yang bersedia
menjadi responden, mempunyai anak usia HASIL dan
1 sampai PEMBAHASAN A. Hasil
3 tahun (toddler) yang sedang Peneliti an
menjalani perawatan, ayah atau ibu yang Tabel 1. Distribusi frekuensi berdasarkan
menunggu anaknya selama dirawat di umur anak di IRINA E BLU RSUP
rumah sakit minimal 1 x 24 jam, bisa Prof.
membaca dan Dr. R. D. Kan dou Man ado Tahun 2013
menulis serta memenuhi kriteria U mu r N %
eksklusi 12-18 bulan 11 36,7
19-24 bulan 3 10,0
>24 bulan 16 53, 3
yaitu memiliki anak usia 1 sampai 3 tahun Jumlah 30 100,0
(toddler) yang sedang menjalani perawatan Sumber : Data Primer
intensif maupun terminal dan anak yang
lebih dari tiga kali di rawat di rumah sakit.
Penelitian ini menggunakan instrumen
penelitian dalam bentuk kuesioner dan
Tabel 2. Distribusi frekuensi Tabel 6. Distribusi hubungan
berdasarkan jenis kelamin anak usia perilaku caring perawat dengan stres
toddler di Irina E BLU RSUP Prof. hospitalisasi pada anak usia toddler di
Dr. R D. Kandou IRINA E BLU RSUP Prof.Dr. R. D.
Manado Tahun 20 13 Kandou Manado Tahun 2013
Jenis N %
Laki-laki 14 46,7 Stres Hospitalisasi
Perempuan 16 53,3

J umlah 30 100, 0 Perilaku Total


Sumber : Data Primer Caring Tidak
Peraw at Stress Stress P
Tabel 3. Distribusi frekuensi N % N % N %
berdasarkan
keluarga yang menjaga anak usia toddler Baik 4 13,3 18 60,0 22 73,3
di Irina E BLU RSUP Prof. Dr. R D. 0,032
Kandou Manado Tahun 20 13 Kurang 5 16,7 3 10,0 8 26,7
Keluarga N %
Yang
Me njaga Jumlah 9 30,0 21 70,0 30 100,0
Ayah 4 13,3
Ibu 26 86,7 Sumber : Data Primer
Jumlah 30 100,0
Sumber : Data Primer B. Pembahasan
Anak toddler sampai prasekolah sangat
Tabel 4. Distribusi frekuensi rentan terhadap stres karena kemampuan
berdasarkan perilaku caring perawat pada anak untuk mengatasi stres masih terbatas
anak usia toddler di Irina E BLU RSUP selain itu anak mulai belajar beradaptasi
Prof. Dr. R dengan lingkungan dan orang-orang
D. Kandou M anado Tahun 2013 yang
Perilak u Caring N % dianggap asing (Wahyuningsih &
Baik 22 73,3
Kurang 8 26,7 Febriana, 2011). Lingkungan dan orang
yang baru dikenalnya akan menimbulkan
Jumlah 30 100,0
stres sehingga berdampak pada
Sumber : Data Primer
perkembangan anak, hasil penelitian
Tabel 5. Distribusi frekuensi Brown dan Semple dalam Ferguson (2013)
berdasarkan stres hospitalisasi pada anak menunjukkan bahwa lingkungan dan orang
usia toddler di Irina E BLU RSUP Prof. yang tidak dikenal bagi anak yang
Dr. R D. Kandou berusia
Manado Tahun 20 13 3 sampai 5 tahun dapat menurunkan
St res Hos pital is as i N % persepsi motorik, perilaku verbal
dan
Stres 9 30,0 mendorong anak berperilaku agresif
Tidak Stres 21 70,0 serta
emosional selain itu hasil penelitian
J umlah 30 100,0 Grasso, Ford, Briggs (2013)
Sumber : Data Primer juga
menunjukkan bahwa paparan stres atau
trauma dapat menimbulkan dampak
yang serius terhadap perkembangan anak,
perkembangan yang terganggu dapat
mengakibatkan sejumlah
gangguan
fungsional dalam emosi, kognitif, perilaku,
dan hubungan interpersonal. Oleh
karena itu sangat penting bagi perawat
untuk tidak hanya berperan sebagai
pemberi pelayanan asuhan keperawatan
kepada klien dalam memperoleh
penyembuhan penyakit melainkan juga
berperan dalam memenuhi
kebutuhan kesehatan klien secara holistik, klien dan keluarga, serta peduli dengan
melalui kemampuan teknikal, dukungan situasi dan kondisi lingkungan dimana
emosional, psikologis, spiritual dan sosial. klien dirawat. Perawat yang caring, cerdas
Perawat yang bertugas dan terampil akan memberikan keamanan,
memberikan kenyamanan dan kepuasan pada klien dan
asuhan keperawatan harus keluarga serta membawa dampak positif
mengembangkan perilaku caring, terhadap citra rumah sakit dan citra
perawat yang berperilaku caring berarti profesi perawat di mata klien, keluarga
perawat
bahkan masyarakat pada umumnya.
tersebut mampu mengurangi stres ataupun Hasil penelitian ini juga menunjukkan
trauma pasien ketika menjalani bahwa dari beberapa responden yang
hospitalisasi (Mulyaningsih, 2011). Hasil menyatakan perilaku caring perawat baik
penelitian menunjukkan bahwa sebagian namun anak usia toddler masih mengalami
besar responden menyatakan perilaku stres hospitalisasi dan juga sebaliknya hal
caring perawat di Irina E sudah baik, ini disebabkan karena stres hospitalisasi
karena responden berpendapat bahwa dan perilaku caring perawat dipengaruhi
perawat sekarang lebih ramah dan oleh faktor internal (karakteristik
bersedia menjelaskan dengan sabar ketika individu) dan faktor eksternal
keluarga bertanya tentang kondisi anak, (lingkungan). Stres hospitalisasi selain
berbeda dengan perawat zaman dahulu. dipengaruhi oleh perilaku caring perawat
Penilaian responden mengenai perilaku juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain
caring perawat yang baik pada dasarnya seperti usia perkembangan, pengalaman
karena responden melihat dan merasakan sebelumnya dengan penyakit atau
adanya asuhan keperawatan dan sikap hospitalisasi, keterampilan koping yang
yang baik dari perawat. Caring yang dimiliki dan dapatkan, prosedur invasif,
ditunjukkan perawat ketika memberikan keparahan diagnosis dan support system
asuhan keperawatan kepada klien, tidak yang ada.
hanya berdampak pada kesembuhan pasien
itu sendiri tetapi juga bagi keluarga yang SIMPULAN
menjaga. Perawat yang bertugas di Irina E BLU
Menggunakan uji statistik chi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
square (X) diperoleh hasil bahwa terdapat memiliki perilaku caring baik, anak
hubungan perilaku caring perawat usia
dengan toddler yang sedang menjalani
stres hospitalisasi pada anak usia toddler perawatan di Irina E BLU RSUP Prof. Dr.
di Irina E BLU RSUP Prof. Dr. R. D. R. D. Kandou Manado sebagian besar
Kandou Manado, hasil penelitian ini tidak mengalami stres hospitalisasi dan
menunjukkan bahwa semakin baik terdapat hubungan antara perilaku caring
perilaku caring perawat maka anak tidak perawat dengan stress hospitalisasi pada
mengalami stres hospitalisasi. Hasil anak usia toddler di Irina E BLU RSUP
penelitian ini didukung oleh hasil Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
penelitian Ningsih tahun 2012 di ruang
rawat inap anak RSUD Ibnu Sina Gresik
yang menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara
perilaku caring perawat dengan stres
hospitalisasi pada anak. Perawat yang
berperilaku caring berarti perawat tersebut
mampu mengurangi stres ataupun trauma
pasien ketika menjalani hospitalisasi.
Perilaku caring merupakan bentuk
tanggung jawab dalam melaksanakan
tugasnya, inti rasa tanggung jawab itu
ialah
kepekaan perawat terhadap
penderitaan
DAFTAR PUSTAKA Morison, P. (2009). Caring and
Ambarwati, R. P & Nasution, N. (2012). communicating. Jakarta : EGC
Buku pintar asuhan keperawatan
bayi dan balita. Yogyakarta : Mulyaningsih. (2011). Hubungan
Cakrawala Ilmu berpikir kritis dengan perilaku
caring perawat di RSUD Dr
Ardiana, A. 2010. Hubungan kecerdasan Moewardi Surakarta.
emosional perawat dengan perilaku htt p://lo ntar.ui.ac.id/file?file=digital/2
caring perawat menurut persepsi 0281876- T
pasien di ruang rawat inap RSUD Dr. %20Mulyaningsih.pdf . Diakses
H. Koesnadi Bondowoso. tanggal 27 April 2013
http://lo ntar.ui.ac.id/file?file=digital/2
0282484T%20 Anisah Ningsih, R. (2012). Hubungan perilaku
%20 Ardiana.pdf caring perawat dengan stres
Diakses tanggal 14 Mei 2013 hospitalisasi pada anak usia 3-6 tahun
di RSUD Ibnu Sina Gresik.
Direktorat Bina Pelayanan htt p://j ournal-
Keperawatan Direktorat Jenderal s1 .unair .ac.id/detail.php?
Bina Pelayanan Medik Departemen id=6 5452&fk tas= Keper awatan.
Kesehatan RI. Diakses tanggal 20 April 2013
2008. Pedoman indikator mutu
pelayanan keperawatan klinik Nursalam, Susilaningrum, R, & Utami, S.
di sarana kesehatan (2008). Asuhan keperawatan bayi dan
anak (cetakan ke II). Jakarta : Salemba
Dwidiyanti, M. (2007). Caring. Semarang Medika
: Hapsari
Nursalam. (2011). Manajemen
Ferguson, F.B. (2013). Preparing young keperawatan : aplikasi dalam
children for hospitalization:a praktek keperawatan profesional
comparison of two methods. Journal of (edisi 3). Jakarta : Salemba Medika
the American Academy of Pediatrics.
http://pediatrics.aappubli catio ns.org/co Polit, D.F & Beck, C.T. (2006). Essential
ntent/64/5/656 Diakses tanggal 4 Juli of nursing research: method,
2013 appraisal and utilization (6 erd).
Philadelphia: Lippincot Williams &
Grasso, D.J, Ford, J.D, Briggs,M.J. Walkins
(2013).
Early life trauma exposure and Pribadi, Angga, R.D. (2010). Analisa
stress sensitivity in young children. hubungan persepsi pasien tentang
Journal Pediatric Psychology, perilaku caring perawat dengan
38(1):94- tingkat kecemasan pasien pre
103.http:// www.medsc ape.co m/vie wa operasi fraktur.
r ti cle/804324 Diakses tanggal 4 htt p://et d.eprints.ums.ac.id/4455/1/J21
Juli 0060048.pdf. Diakse s 23 Juni 2013
2013
Purwandari. (2011). Perbedaan tingkat
Hidayat, A.A. (2008). Pengantar kecemasan pasien anak usia pra
konsep dasar keperawatan (edisi 2). sekolah sebelum dan sesudah program
Jakarta: Salemba Medika mewarnai.http://ejournal-
s1 .undip.ac.id/i ndex.php/j nurs ing.
Hidayat, A. A. (2012). Pengantar ilmu Diakses tanggal 27 April 2013
keperawatan anak (buku I). Jakarta
: Salemba Medika
Rahmi. (2008). Pengaruh terapi
musik
anak terhadap tingkat kecemasan
anak prasekolah yang mendapat
tindakan invasive di IRNA D anak
RSUP Dr M. Djamil
Padang.
http://re po sito ry.unand. ac.id/i d/e print/
7415. Diakses 24 Apri l 2011

Suyanto. (2011). Metodologi dan


aplikasi penelitian keperawatan.
Yogyakarta : Nuha Medika

Wahyuningsih, A & Febriana, D. (2011).


Kajian stres hospitalisasi terhadap
pemenuhan pola tidur anak usia
prasekolah di ruang anak RS Baptis
Kediri.
http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index
.php/s ti kes/article/vie w/18429 .
Diakses tanggal 2 Juli 2013

Widianti, R.C. (2011). Pengaruh senam


otak terhadap stres hospitalisasi pada
anak usia 1-4 tahun di RS Panti Rapih
Yogyakarta http://lo ntar.ui.ac.id/file?
file=digital/... T%20 Chri sti na%20Ririn
%20Widianti . Diakses tanggal 21
Mei 2011

You might also like