You are on page 1of 15

JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA (JSPF)

Jilid 11 Nomor 1, April 2015


ISSN 1858-330X

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK MATA


KULIAH FISIKA MODERN MATERI RADIASI BENDA HITAM

A. Momang Yusuf
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Makassar
Jl. Daeng Tata Raya Parangtambung, Makassar
e-mail: momangyusuf@unm.ac.id

Abstract: Development of Adobe Flash-Based Learning Media on the Subject of Modern


Physics of Blackbody Radiation. The aims of this research was to produce instructional media by
means of adobe flash for topic on blackbody radiation in modern physics lectures, which could assist
students in understanding the topic. Also, the learning media product could encourage the students
motivation to learn the topic. Method used in this research was Research and Development (R&D)
method which refers to Research and Development model developed by Borg and Gall, that consist of
10 steps, i.e.: (1) research and information collecting, (2) planning, (3) develop preliminary form of
product, (4) preliminary field testing, (5) main product revision, (6) main field testing, (7) operational
product revision, (8) operational field testing, (9) final product revision, and (10) dissemination and
distribution. In this research, the Borg and Galls model was adapted by limiting the steps only until
the eighth step, i.e. operational testing. Experts evaluation to this media showed that of the four
aspects should be fulfilled by computer based learning media, i.e. learning aspect, contents aspect,
programming aspect, and visual aspect, averagely of the four aspects values was of 3,58. It indicated
that the validity of the product was in very high validity category. Based on the result of operational
field testing, it was concluded that the use of the learning media could assist students in
understanding the subject on blackbody radiation. It could be seen from the results of the test of
students understanding for subject on blackbody radiation which showed that the percentage of
students understanding that rely on very good and good categories was of 81,36%. The remains, that
is of 18,64% rely on enough category of understanding, and there are no students who have category
understanding rely on lack or very lack at all. In addition, the results of students motivation surveys
after they used the learning media showed that the percentage of students who have motivation which
rely on very high and high category was of 94,73%, and 5,26% students who have motivation which
rely on enough category. There are no students at all who have motivation which rely on low or very
low category. This results indicated that the learning media could encourage students motivation to
learn the topic of Blackbody radiation.

Abstrak: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Adobe Flash untuk Mata Kuliah Fisika
Modern Materi Radiasi Benda Hitam. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk media
pembelajaran berbasis adobe flash untuk mata kuliah fisika modern topik radiasi benda hitam yang
dapat membantu mahasiswa memahami materi tersebut. Di samping itu, produk media pembelajaran
yang dihasilkan dapat memberi motivasi kepada mahasiswa untuk mempelajari materi tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research
and Development, R&D) yang mengacu pada model penelitian dan pengembangan Borg dan Gall
yang terdiri atas 10 tahap yaitu: (1) tahap penelitian dan pengumpulan data awal, (2) tahap
perencanaan, (3) tahap pembuatan produk awal, (4) tahap ujicoba awal, (5) tahap perbaikan produk
awal, (6) tahap ujicoba lapangan, (7) tahap perbaikan produk operasional, (8) tahap ujicoba
operasional, (9) tahap perbaikan produk akhir, dan (10) tahap diseminasi. Dalam penelitian ini, model
penelitian dan pengembangan Borg dan Gall diadaptasi dengan membatasi tahapan penelitian hanya
sampai pada tahap kedelapan, yaitu tahap ujicoba operasional. Hasil evaluasi pakar terhadap produk
media yang dihasilkan menunjukkan bahwa dari keempat aspek yang harus dipenuhi oleh sebuah
media pembelajaran berbasis komputer, yaitu aspek pembelajaran, aspek isi, aspek pemrograman, dan
aspek tampilan, secara rata-rata keseluruhan aspek memiliki nilai sebesar 3,58. Ini menunjukkan
bahwa validitas produk media yang dihasilkan berada dalam kategori sangat valid. Berdasarkan hasil
ujicoba operasional, diperoleh bahwa penggunaan media pembelajaran ini dapat membantu
mahasiswa memahami materi tentang radiasi benda hitam. Hal ini tampak pada hasil tes pemahaman
materi mahasiswa dimana persentase jumlah mahasiswa yang memiliki tingkat pemahaman yang
berada dalam kategori sangat baik dan baik adalah sebesar 81,36%. Sisanya, sebesar 18,64% berada
dalam kategori tingkat pemahaman yang cukup, dan tidak terdapat sama sekali mahasiswa yang
memiliki tingkat pemahaman dalam kategori kurang atau sangat kurang. Di samping itu, hasil survei
motivasi mahasiswa setelah menggunakan media pembelajaran ini menunjukkan bahwa persentase
jumlah mahasiswa yang memiliki kategori tingkat motivasi sangat tinggi dan tinggi adalah sebesar
94,73%, dan 5,26% yang memiliki tingkat motivasi yang sedang. Sama sekali tidak terdapat

57
58 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 11, Nomor 1, April 2015, hal. 57 - 71

mahasiswa yang memiliki tingkat motivasi dalam kategori rendah atau sangat rendah. Hal ini
menunjukkan bahwa produk media pembelajaran ini dapat memotivasi mahasiswa untuk mempelajari
materi radiasi benda hitam..

Kata Kunci: adobe flash, ARCS, Borg and Gall, media pembelajaran, motivasi

Pemanfaatan komputer sebagai media dalam kualitatif yang akan membantu memahami
proses pembelajaran telah banyak dilakukan dan hubungan-hubungan dan perbedaan-perbedaan
dikembangkan dalam bentuk media pembelajaran yang terdapat di antara konsep-konsep tersebut.
berbasis komputer. Media pembelajaran ini dapat Sejumlah hasil penelitian tentang manfaat
dimanfaatkan secara online dengan memanfaat- media pembelajaran berbasis komputer dalam
kan jaringan internet maupun secara offline yang pengajaran konsep-konsep fisika telah dilaporkan
tidak memerlukan akses jaringan internet. oleh beberapa peneliti. Menurut Cadmus, 1990
Keunggulan utama program pembelajaran yang (dalam Sopiah Abdullah dan Merza Abbas, 2006)
berbantukan komputer ini terletak pada visualisasi fenomena-fenomena fisis melalui
kemampuannya untuk memanfaatkan seluruh simulasi komputer dapat membantu pemahaman
kemampuan komputer yang dapat menggabung- konsep fisika pembelajar hingga pada level
kan hampir seluruh media berupa teks, grafis, molekuler melalui pembentukan gambaran
gambar, foto, audio, video, dan animasi. Seluruh mental terhadap konsep-konsep tersebut. Masih
media tersebut secara konvergen saling dalam literatur yang sama, Escalada & Zollman
mendukung dan melebur menjadi satu media (1997) mengemukakan bahwa simulasi komputer
yang memiliki daya hantar informasi atau pesan tidak hanya memberikan kesempatan kepada
yang sangat besar. pebelajar untuk mengembangkan pemahaman
Kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh mereka dan memperkuat konsep-konsep fisika
media pembelajaran berbasis komputer tersebut mereka, tetapi juga dapat mengembangkan
menunjukkan bahwa media tersebut memiliki keterampilan investigasi ilmiah dan inquri
peran penting dalam proses pencapaian tujuan mereka. Selain itu, hasil penelitian Timothy
pembelajaran, terutama pada pelajaran (mata Stelzer dkk. (2008) menunjukkan bahwa mereka
kuliah) yang memiliki muatan materi yang yang mempelajari fisika dengan metode
tergolong sulit misalnya pada mata kuliah fisika. pengajaran menggunakan modul pembelajaran
Kesulitan dalam mempelajari fisika umumnya berbasis multimedia komputer dalam bentuk
disebabkan karena dalam mata kuliah ini flash movie akan memiliki tingkat penguasaan
dibutuhkan kemampuan visualisasi, pemahaman, materi yang secara signifikan lebih tinggi
dan penerapan konsep-konsep yang telah dibandingkan dengan mereka yang menerima
dipelajari secara tepat dalam kehidupan sehari- materi hanya dalam bentuk teks tertulis.
hari. Di samping itu, karakteristik fisika sebagai Walaupun demikian, untuk memanfaatkan
ilmu yang mempelajari berbagai fenomena fisis komputer sebagai media pembelajaran dalam
membutuhkan proses identifikasi konsep-konsep bentuk multimedia, diperlukan proses pengem-
yang tersembunyi (hidden concepts), penentuan bangan terlebih dahulu. Pengembangan ini dila-
besaran-besaran yang tepat dan memberikan kukan dengan memperhatikan sejumlah prinsip
penjelasan terhadap hukum-hukum dan teori- dalam desain multimedia agar media tersebut
teori dengan menggunakan kemampuan dapat memenuhi fungsinya dalam membantu
penalaran tingkat tinggi. Dengan kata lain, dalam proses pembelajaran sesuai dengan yang
mempelajari fisika, seseorang harus selalu diharapkan. Prinsip-prinsip tersebut di antaranya
melakukan proses pembentukan model-model adalah bahwa pebelajar akan belajar lebih baik
A. Momang Yusuf, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Adobe Flash untuk , 59

jika: (1) presentasi materi ajar dilakukan dengan mengajukan sebuah kerangka teoritis untuk
menggunakan kata-kata dan gambar dibanding- mengintegrasikan motivasi dalam teori dan
kan jika hanya menggunakan kata-kata saja, (2) praktek desain sistem pembelajaran. Menurut
presentasi materi ajar dilakukan dengan meng- Keller, jika motivasi akan diintegrasikan dalam
gunakan kata-kata dan gambar yang disajikan desain pembelajaran yang efektif, maka
secara bersamaan dibandingkan jika penyajian- pengintegrasiannya harus didasarkan pada teori-
nya dilakukan secara berurutan (bergantian) (3) teori motivasi yang kuat serta pada proses desain
kata-kata, gambar-gambar, dan suara-suara yang pembelajaran yang sistematis.
tidak memiliki hubungan dengan materi tidak Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpul-
disertakan, (4) menggunakan animasi dan narasi kan bahwa media pembelajaran berbasis
dibanding hanya menggunakan animasi dan teks komputer sangat besar peranannya dalam
di layar (Mayer, 2001). membantu pebelajar/siswa/mahasiswa untuk
Selain bermanfaat dalam meningkatkan memahami dan menguasai materi pelajaran
pemahaman dan penguasaan mahasiswa dalam mereka. Namun demikian, agar dapat memenuhi
mempelajari suatu materi pelajaran yang sulit, peran tersebut, media pembelajaran berbasis
pembelajaran berbasis komputer juga dapat komputer harus terlebih dahulu dikembangkan
berperan dalam menumbuhkan motivasi belajar dengan sebaik-baiknya sehingga sesuai dengan
(Theroux, 1994 dalam Philips). Sekaitan dengan karakteristik pebelajar. Dalam penelitian ini
peran pembelajaran berbasis komputer dalam dilakukan pengembangan media pembelajaran
meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, hasil berbasis komputer dengan menggunakan
penelitian Stefanou, Perencevich, DiCintio, dan perangkat lunak adobe flash untuk materi radiasi
Turner (Muller, 2006:8) mengemukakan bahwa benda hitam yang biasanya dipelajari pada mata
multimedia dan komputer memiliki kemampuan kuliah fisika modern.
yang memungkinkan timbulnya dorongan Tujuan penelitian ini adalah :
eksternal dan dukungan otonom kepada 1. Untuk mengetahui apakah media
pebelajar. Teknologi multimedia seperti ini pembelajaran berbasis adobe flash yang
mampu menyediakan konteks dan variasi tugas- dikembangkan untuk mata kuliah fisika
tugas pembelajaran yang secara teoritis dapat modern dengan topik radiasi benda hitam
diarahkan untuk menumbuhkan motivasi. Agar dapat membantu mahasiswa Jurusan Fisika
dapat menumbuhkan motivasi belajar, maka FMIPA Universitas Negeri Makassar
media pembelajaran berbasis komputer harus memahami materi radiasi benda hitam?
dikembangkan dengan menerapkan model 2. Untuk mengetahui apakah media
pengembangan yang mengintegrasikan desain pembelajaran berbasis adobe flash yang
motivasional dalam proses pembelajarannya. dikembangkan untuk mata kuliah fisika
Salah satu desain motivasional yang dapat modern dengan topik radiasi benda hitam
diterapkan dalam pembelajaran adalah desain dapat memotivasi mahasiswa Jurusan Fisika
motivasional model ARCS yang dikembangkan FMIPA Universitas Negeri Makassar untuk
oleh John Keller pada tahun 1979. ARCS mempelajari topik tersebut?
merupakan singkatan dari attention, relevance,
METODE
confidence, satisfaction (perhatian, relevansi,
kepercayaan diri, kepuasan). Keller, dalam Penelitian ini merupakan jenis penelitian
artikelnya yang berjudul Motivation and dan pengembangan (Research and Development,
Instructional Design: A Theoretical Perspective, R&D) yang mengadaptasi prosedur pengembang-
60 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 11, Nomor 1, April 2015, hal. 57 - 71

an media pembelajaran Borg dan Gall yang 5. Perbaikan produk awal. Setelah dilakukan uji
terdiri atas 10 langkah. Adaptasi prosedur Borg coba awal, tahap berikutnya adalah perbaikan
dan Gall dilakukan dengan membatasi prosedur produk sesuai dengan data yang diperoleh
Borg dan Gall hanya sampai langkah ke delapan dari uji coba awal. Saran dari pakar dalam uji
dalam penelitian ini. coba awal digunakan untuk menyempurna-
Selengkapnya, pengembangan media kan produk.
pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan 6. Uji coba lapangan. Setelah produk awal
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut. diperbaiki sesuai dengan saran dari pakar,
1. Tahap penelitian dan pengumpulan data dilaksanakan uji coba lapangan untuk
awal. Dalam tahap ini, dilakukan identifikasi mendapatkan evaluasi atas produk. Angket
perkiraan kebutuhan, mempelajari literatur, dibuat untuk mendapatkan umpan balik dari
dan meneliti dalam skala kecil. mahasiswa pengguna. Uji coba lapangan
2. Perencanaan. Tahap ini dilakukan dalam dilakukan sebanyak dua kali. Uji coba
bentuk perencanaan pembuatan produk pertama melibatkan 6 orang mahasiswa
media pembelajaran berupa perumusan sedangkan ujicoba kedua melibatkan 59
tujuan, materi yang akan dimuat di dalam orang mahasiswa.
media, dan pembuatan storyboard media. 7. Perbaikan produk operasional. Setelah
Aspek yang penting dalam perencanaan ini dilakukan uji coba lapangan, tahap
adalah pernyataan tujuan yang harus dicapai berikutnya adalah mempelajari apakah
pada produk yang akan dikembangkan. produk pembelajaran sudah sesuai dengan
3. Pembuatan produk awal. Setelah proses tujuan yang ditentukan sebelumnya. Data
perencanaan dilakukan, maka langkah yang diperoleh pada uji coba tersebut
selanjutnya adalah membuat bentuk awal dianalisis, dan dilakukan perbaikan sesuai
produk pembelajaran yang dapat diuji coba. dengan hasil uji coba lapangan.
Dalam tahapan ini juga dibuat instrumen 8. Uji coba operasional. Setelah perbaikan
untuk mendapatkan umpan balik dari produk operasional dilakukan selanjutnya
pengguna. Sebelum uji coba lapangan dilaksanakan uji coba operasional. Uji coba
dilaksanakan, produk awal media diberikan operasional ini dilakukan untuk mengetahui
kepada ahli media dan ahli pembelajaran apakah media pembelajaran yang telah
untuk dikoreksi dan diberi tanggapan dikembangkan dapat membantu mahasiswa
terhadap produk tersebut. untuk pemahaman materi radiasi benda hitam
4. Uji coba awal. Setelah produk awal selesai dalam kuliah fisika modern dan apakah
direvisi berdasarkan saran dan masukan ahli, media pembelajaran tersebut dapat
selanjutnya dilakukan uji coba awal. Uji coba memotivasi mahasiswa untuk mempelajari
awal dilaksanakan dalam bentuk evaluasi materi tersebut.
pakar. Evaluasi pakar dilakukan oleh 2 orang Uji coba operasional dilakukan dengan
pakar dari Jurusan Fisika yang mengevaluasi menggunakan desain one group post test-
aspek pembelajaran, aspek isi, dan aspek pretest.
pemrograman, serta 2 orang pakar dalam
Instrumen pengumpulan data
bidang desain komunikasi visual yang
mengevaluasi aspek tampilan dari media Instrumen pengumpulan data dalam
yang dikembangkan. penelitian ini adalah: (a) lembar validasi media
pembelajaran berbasis adobe flash, (b) angket
A. Momang Yusuf, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Adobe Flash untuk , 61

respons mahasiswa, (c) angket survei motivasi Survey motivasi mahasiswa dalam
mahasiswa, dan (d) tes penguasaan materi menggunakan media pembelajaran yang dalam
pembelajaran. penelitian ini menggunakan angket survei
1. Lembar validasi media pembelajaran motivasi yang dikembangkan oleh Keller setelah
Lembar validasi media pembelajaran dilakukan sejumlah penyeusaian. Penyesuaian
digunakan untuk memperoleh informasi tentang yang dilakukan antara lain dengan
kualitas media pembelajaran yang dikembangkan menghilangkan pernyataan-pernyataan yang
berdasarkan penilaian ahli yang berkompeten. kurang relevan terhadap media pembelajaran
Informasi yang diperoleh melalui instrumen ini yang dikembangkan. Angket ini terdiri atas 22
digunakan sebagai masukan dalam melakukan butir pernyataan yang mewakili keempat aspek
perbaikan terhadap media pembelajaran yang dalam motivasi model ARCS yaitu 6 butir
dikembangkan. Pada lembar validasi media pernyataan mewakili aspek perhatian (attention),
pembelajaran, validator menuliskan penilaian 6 butir pernyataan mewakili aspek relevansi
terhadap masing-masing aspek yang menjadi (relevance), 5 butir pernyataan mewakili aspek
kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah media percaya diri (confidence), dan 5 butir pernyataan
pembelajaran berbasis adobe flash agar dapat mewakili aspek kepuasan (satisfaction).
digunakan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Angket survei motivasi mahasiswa
Secara teoritis, aspek-aspek yang harus dipenuhi diberikan kepada mahasiswa pada akhir
tersebut adalah aspek pembelajaran, aspek isi, pembelajaran sebelumnya yang tidak
aspek pemrograman, dan aspek tampilan. menggunakan media pembelajaran yang akan
Penilaian terhadap aspek-aspek media diujicobakan dan diberikan kembali setelah
pembelajaran ini terdiri atas 4 kategori, yaitu mereka mempelajari materi berikutnya (radiasi
tidak baik (nilai 1), kurang baik (nilai 2), baik benda hitam) dengan menggunakan media
(nilai 3), dan sangat baik (nilai 4). pembelajaran yang akan diuji coba (media hasil
2. Angket respons mahasiswa pengembangan). Dalam angket ini mahasiswa
Angket respons mahasiswa digunakan untuk diminta untuk memberikan penilaian terhadap
mengumpulkan informasi tentang respons pernyataan yang berkaitan dengan penggunaan
mahasiswa terhadap media pembelajaran berbasis media pembelajaran yang telah dikembangkan.
adobe flash yang telah dikembangkan. Angket ini Penilaian mahasiswa terdiri atas empat kategori
terdiri atas enam butir pernyataan yang yaitu sangat tidak setuju (nilai 1), tidak setuju
menggambarkan respons mahasiswa terhadap: (nilai 2), ragu-ragu (nilai 3), setuju (nilai 4), dan
(1) pemahaman materi yang disajikan dalam sangat setuju (nilai 5).
media pembelajaran, (2) minat mahasiswa 4. Tes penguasaan materi pembelajaran
mengikuti pembelajaran yang menggunakan Untuk mengetahui tingkat penguasaan
media pembelajaran yang dikembangkan, dan (3) mahasiswa terhadap materi yang disajikan dalam
kemanfaatan media pembelajaran yang media pembelajaran berbasis adobe flash yang
dikembangkan. Pada angket ini, mahasiswa dihasilkan, dikembangkan tes penguasaan materi
memberikan tanda centang () dalam kolom yang pembelajaran berdasarkan tujuan pembelajaran
tersedia untuk setiap pernyataan yang yang akan dicapai. Tes tersebut diberikan kepada
dikemukakan. Angket diberikan kepada mahasiswa sebelum (pretest) dan setelah
mahasiswa setelah mereka mempelajari materi (posttest) pembelajaran dengan menggunakan
melalui media yang dikembangkan. media pembelajaran berbasis adobe flash
3. Angket survei motivasi mahasiswa
62 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 11, Nomor 1, April 2015, hal. 57 - 71

tersebut. Bentuk tes yang dikembangkan adalah sebanyak 59 orang. Berdasarkan hasil uji coba
pilihan ganda dengan lima opsi jawaban. operasional diperoleh hasil sebagai berikut.

Subjek Penelitian 1. Tingkat motivasi mahasiswa setelah


mengikuti pembelajaran sebelum
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa implementasi media
Program Studi Pendidikan Fisika di Jurusan
Berdasarkan hasil analisis data tingkat
Fisika FMIPA UNM yang mengikuti mata kuliah
motivasi mahasiswa pada pembelajaran sebelum
fisika modern semester ganjil tahun akademik
penggunaan media hasil pengembangan,
2012/2013. Jumlah subjek ujicoba sebanyak 59
diperoleh bahwa dari 59 mahasiswa yang
orang.
menjadi subjek ujicoba terdapat 2,44 %
HASIL DAN DISKUSI mahasiswa yang memiliki tingkat motivasi sangat
A. Validitas Media Pembelajaran tinggi, 53,66 % mahasiswa memiliki tingkat
motivasi tinggi, dan 43,90 % mahasiswa yang
Validitas media pembelajaran yang
memiliki tingkat motivasi sedang. Tidak terdapat
dihasilkan dalam penelitian ini didasarkan pada
mahasiswa yang memiliki tingkat motivasi yang
empat aspek, yaitu (1) aspek pembelajaran, (2)
rendah dan sangat rendah. Hal ini dapat dilihat
aspek isi, (3) aspek pemrograman, dan (4) aspek
pada grafik batang dalam Gambar berikut.
tampilan. Hasil penilaian pakar terhadap media
pembelajaran yang dikembangkan dalam
penelitian ini mengacu berdasarkan pada keempat
aspek di atas secara rinci diperlihatkan dalam
Tabel 1 pada bagian akhir artikel ini.
Berdasarkan tabel tersebut, tampak bahwa
produk media pembelajaran yang dikembangkan,
ditinjau dari indikator masing-masing aspek telah
berada dalam kategori valid dan sangat valid
karena setiap indikator dari tiap-tiap aspek
mencapai nilai rerata yang lebih besar atau sama
dengan 3,00. Dengan demikian, produk Gambar 1. Grafik tingkat motivasi mahasiswa
operasional media pembelajaran yang terhadap pembelajaran sebelumnya
dikembangkan telah dinyatakan valid secara 2. Data tingkat penguasaan materi mahasiswa
teoritis berdasarkan kriteria validitas media yang sebelum mengikuti pembelajaran dengan
telah ditetapkan. menggunakan media pembelajaran hasil
pengembangan.
B. Hasil Ujicoba Operasional
Sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran
Ujicoba operasional dilakukan dengan yang menggunakan produk media pembelajaran
menggunakan desain one group post test-pretest. hasil pengembangan, mahasiswa diberi pre-test
Ujicoba operasional dilaksanakan di Jurusan tentang materi radiasi benda hitam. Hasil analisis
Fisika FMIPA UNM dengan subjek ujicoba jawaban pre-test mahasiswa diperlihatkan pada
mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika di grafik batang dalam Gambar 2. Berdasarkan
Jurusan Fisika FMIPA UNM yang mengikuti tersebut, tampak bahwa pengetahuan awal
mata kuliah fisika modern semester ganjil tahun mahasiswa tentang radiasi benda hitam umumnya
akademik 2012/2013. Jumlah subjek ujicoba masih berada dalam kategori kurang dan sangat
A. Momang Yusuf, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Adobe Flash untuk , 63

kurang, yaitu sebanyak 23,73% dalam kategori hasil pengembangan, mahasiswa diberi post-test
kurang dan 33,90% dalam kategori sangat tentang materi radiasi benda hitam. Hasil analisis
kurang. Terdapat 38,98% berada dalam kategori jawaban post-test mahasiswa diperlihatkan pada
cukup dan hanya 3,39% yang berada dalam grafik batang dalam Gambar 4.
kategori baik.

Gambar 2. Grafik tingkat pemahaman materi Gambar 3. Grafik tingkat motivasi mahasiswa
mahasiswa sebelum mengikuti terhadap pembelajaran dengan
pembelajaran radiasi benda hitam menggunakan media hasil
menggunakan media pembelajaran pengembangan
hasil pengembangan.

3. Data tingkat motivasi mahasiswa setelah


mengikuti materi pembelajaran tentang
radiasi benda hitam

Setelah mengikuti pembelajaran dengan


menggunakan media pembelajaran hasil
pengembangan, mahasiswa kembali diminta
mengisi angket survei motivasi mahasiswa. Hasil
analisis data angket survei motivasi mahasiswa
tersebut disajikan dalam grafik batang seperti
dalam Gambar 3. Berdasarkan gambar tersebut,
terlihat bahwa persentase mahasiswa yang
Gambar 4. Grafik tingkat pemahaman
memiliki tingkat motivasi sedang adalah sebesar mahasiswa terhadap materi radiasi
5,26%, persentase mahasiswa yang memiliki benda hitam
tingkat motivasi tinggi adalah sebesar 77,19%,
Mengacu pada hasil post-test seperti yang
dan pada kategori tingkat motivasi yang sangat
terlihat pada grafik batang dalam gambar 4,
tinggi terdapat 17,54% mahasiswa. Tidak
tampak bahwa terdapat 64,41% mahasiswa yang
terdapat mahasiswa yang memiliki tingkat
memiliki tingkat pemahaman materi radiasi
motivasi yang rendah dan sangat rendah.
benda hitam pada kategori baik, sebanyak
4. Tingkat penguasaan mahasiswa terhadap 16,95% pada kategori sangat baik, dan hanya
materi radiasi benda hitam setelah mengikuti 18,64% mahasiswa yang memiliki tingkat
pembelajaran dengan menggunakan media pemahaman materi pada kategori cukup.
pembelajaran hasil pengembangan

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran


yang menggunakan produk media pembelajaran
64 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 11, Nomor 1, April 2015, hal. 57 - 71

Diskusi hasil penelitian yang mengkaji tentang pengaruh


pembelajaran berbantukan komputer terhadap
1. Tingkat pemahaman mahasiswa terhadap
materi dalam media pembelajaran hasil belajar mahasiswa (Bayrak, C., 2008:53,
Adegoke, B.A., 2011:537, Tambade, 2011: 127,
Hasil analisis data tingkat pemahaman dan Bakac, M., 2011:34).
materi mahasiswa tentang radiasi benda hitam
Tabel 2. Tingkat pemahaman materi radiasi
seperti yang telah ditunjukkan oleh diagram
benda hitam sebelum dan sesudah
batang dalam Gambar 4 memperlihatkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media
81,36% mahasiswa yang mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan media hasil Kategori Jumlah mahasiswa (%)
No. tingkat Sebelum Setelah
pengembangan memiliki tingkat pemahaman
pemahaman pembelajaran pembelajaran
materi dalam kategori sangat baik dan baik.
1. Sangat Baik 0 16,95
Selebihnya, hanya 18,64% mahasiswa yang 2. Baik 3,39 64,41
memiliki tingkat pemahaman materi dalam 3. Cukup 38,98 18,64
kategori cukup. Hasil yang dicapai ini sangat 4. Kurang 23,73 0
bagus karena menunjukkan bahwa berdasarkan 5. Sangat kurang 33,90 0
standar ketuntasan belajar di Jurusan Fisika
FMIPA Universitas Negeri Makassar, semua Bayrak (2008) dalam penelitiannya tentang
mahasiswa yang menjadi subjek ujicoba produk pengaruh pembelajaran berbasis komputer
operasional ini tuntas dalam mempelajari materi dengan menggunakan program simulasi terhadap
radiasi benda hitam pada mata kuliah fisika hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah fisika
modern. khususnya materi optik geometri, mengemukakan
Jika dibandingkan dengan data awal tingkat bahwa mahasiswa yang belajar dengan
pemahaman materi mahasiswa tentang radiasi menggunakan program pembelajaran berbantu-
benda hitam, seperti dalam Gambar 2, tampak kan komputer lebih sukses dalam menyelesaikan
bahwa hanya 42,37% mahasiswa yang dapat pembelajaran dibandingkan dengan mahasiswa
dianggap memiliki pengetahuan awal tentang yang diajar dengan menggunakan metode kuliah
materi radiasi benda hitam. Dari persentase ini, konvensional pembelajaran tatap muka. Hasil
hanya 3,39% yang berada dalam kategori penelitian Bakac (2011) juga menunjukkan
pemahaman yang baik, selebihnya 38,98% terjadinya peningkatan hasil belajar pada
berada dalam kategori pemahaman materi yang mahasiswa yang diajar dengan menggunakan
cukup. Sedangkan persentase jumlah mahasiswa program pembelajaran berbasis komputer,
yang belum memahami materi tentang radiasi khususnya pada materi arus listrik, dibandingkan
benda hitam adalah sebanyak 57,63%. Tabel dengan mahasiswa yang diajar secara
memperlihatkan tingkat pemahaman materi konvensional. Demikian pula hasil penelitian
radiasi benda hitam mahasiswa sebelum dan Adegoke (2011) mengonfirmasi hal yang sama
sesudah pembelajaran dengan menggunakan dalam penelitiannya tentang pengaruh pem-
media hasil pengembangan. belajaran multimedia terhadap hasil belajar
Berdasarkan Tabel 2, terlihat bahwa pem- fisika. Tambade (2011) dalam penelitiannya
belajaran yang menggunakan media pem- tentang efektivitas pemanfaatan program
belajaran hasil pengembangan dapat membantu pembelajaran berbantukan komputer dalam mata
mahasiswa memahami materi tentang radiasi kuliah fisika materi listrik statis terhadap
benda hitam. Hasil ini sesuai dengan beberapa mahasiswa juga memberikan hasil yang sama.
A. Momang Yusuf, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Adobe Flash untuk , 65

Dari hasil penelitian tersebut, Tambade 2. Tingkat motivasi mahasiswa dalam mengikuti
menyimpulkan bahwa penggunaan media pem- pembelajaran menggunakan media hasil
pengembangan
belajaran berbantukan komputer akan membantu
mahasiswa dalam memberikan pemahaman yang Hasil analisis data survei motivasi
baik terhadap konsep-konsep fisika terutama mahasiswa terhadap media pembelajaran juga
pada konsep-konsep tentang listrik statis yang menunjukkan hasil yang cukup bagus. Seperti
menjadi fokus penelitian tersebut. telah ditunjukkan oleh diagram batang dalam
Peningkatan pemahaman mahasiswa pada Gambar , dapat peroleh informasi bahwa terdapat
materi radiasi benda hitam yang disajikan dalam 77,19% mahasiswa yang memiliki tingkat
media pembelajaran yang dikembangkan dalam motivasi yang tinggi dan 17,54% mahasiswa
penelitian ini diduga merupakan akibat bekerja- memiliki tingkat motivasi yang sangat tinggi
nya dua saluran memori kerja mahasiswa dalam setelah menggunakan media pembelajaran hasil
memproses informasi yang diterima. Hal ini di- pengembangan. Hanya terdapat 5,26%
dasarkan pada teori kognitif pembelajaran mahasiswa yang memiliki kategori tingkat
multimedia Mayer (Mayer, 2001). Teori ini motivasi sedang, dan tidak terdapat mahasiswa
mengasumsikan bahwa mahasiswa yang belajar yang memiliki tingkat motivasi dalam kategori
dengan menggunakan media pembelajaran rendah dan sangat rendah.
multimedia seperti pada media pembelajaran Sebagai bahan perbandingan, hasil analisis
yang dikembangkan dalam penelitian ini akan tingkat motivasi mahasiswa pada pembelajaran
memanfaatkan dua saluran memori pemroses sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat 2,44%
informasi dalam pikiran mereka, yaitu memori mahasiswa yang memiliki tingkat motivasi dalam
kerja visual dan memori kerja uditori. Sesuai kategori sangat tinggi, 53,66% memiliki tingkat
dengan teori ini, konten animasi, visualisasi dan motivasi dalam kategori tinggi, dan 43,90%
teks pada layar dalam media pembelajaran ini mahasiswa yang memiliki tingkat motivasi dalam
menjadi pemicu kinerja memori kerja visual kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa
mahasiswa sedangkan musik latar dalam bagian media pembelajaran hasil pengembangan dapat
materi inti memicu kinerja memori kerja uditori memberikan motivasi kepada mahasiswa.
mereka mendukung pemrosesan informasi pada Perbedaan tingkat motivasi mahasiswa pada
saluran memori kerja visualnya. Akibatnya, materi pembelajaran sebelumnya dengan materi
kemampuan mahasiswa dalam menerima dan pembelajaran dalam media pembelajaran hasil
memahami materi akan menjadi lebih baik pengembangan ditunjukkan dalam tabel 3
seperti yang ditunjukkan oleh hasil tes berikut.
pemahaman materi mereka.

Tabel 3. Perbedaan tingkat motivasi mahasiswa antara materi pembelajaran sebelumnya


dengan materi pembelajaran dalam media pembelajaran hasil pengembangan
Jumlah mahasiswa (%)
Kategori tingkat
No. Materi pembelajaran Materi pembelajaran
motivasi
sebelumnya dalam media
1. Sangat tinggi 2,44 17,54
2. Tinggi 53,66 77,19
3. Sedang 43,90 5,26
4. Rendah 0 0
5. Sangat rendah 0 0
66 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 11, Nomor 1, April 2015, hal. 57 - 71

Adanya peningkatan motivasi mahasiswa 1. Untuk aspek relevansi, contoh soal dan soal-
setelah mengikuti pembelajaran berbasis adobe soal latihan dalam media pembelajaran ini
flash seperti ditunjukkan dalam tabel 3. Hasil ini dikaitkan dengan penerapan praktis.
sejalan dengan beberapa hasil penelitian tentang 2. Rasa percaya diri dan kepuasan mahasiswa
pengaruh media pembelajaran berbantukan dalam menggunakan media pembelajaran ini
komputer terhadap motivasi belajar (Philip, dapat ditumbuhkan dengan memberikan
M.K., 2011, Knowles E, 2007). contoh soal dan menyediakan penyelesaian
Peningkatan motivasi mahasiswa setelah terhadap contoh soal tersebut. Penyelesaian
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan contoh soal dapat ditampilkan jika
media pembelajaran ini diduga merupakan mahasiswa mengklik tombol solusi. Selain
implikasi dari integrasi motivasi model ARCS itu, pada soal-soal latihan diberikan petunjuk
Keller dalam desain media pembelajaran. Model untuk menyelesaikan soal tersebut (Shellnut,
motivasi ARCS Keller terdiri atas empat aspek et all., 1998).
yaitu: (1) perhatian (attention), (2) relevansi
3. Respons mahasiswa terhadap media
(relevance), (3) rasa percaya diri (confidence), pembelajaran hasil pengembangan
dan (4) kepuasan (satisfaction). Keempat aspek
Respons mahasiswa terhadap media
ini diintegrasikan dalam media pembelajaran
pembelajaran mencakup tentang: (1) pemahaman
yang dikembangkan pada hal-hal berikut:
mahasiswa terhadap materi dalam media
Untuk menarik perhatian mahasiswa dan
pembelajaran, (2) tampilan media pembelajaran,
mempertahankan perhatian mereka dalam
(3) minat mahasiswa untuk mengikuti kegiatan
mempelajari materi dalam media pembelajaran
belajar dengan menggunakan media
ini, maka media pembelajaran ini didesain
pembelajaran hasil pengembangan, (4) manfaat
sehingga memiliki konsistensi dalam penempatan
media pembelajaran terhadap kegiatan
judul (pendahuluan, materi, aplikasi, dan latihan)
pembelajaran mahasiswa, (5) perlunya
dalam keseluruhan tampilan media pembelajaran,
penggunaan media yang sama pada materi lain,
membatasi jumlah teks yang muncul pada layar
dan (6) apakah materi dalam media harus
sampai maksimal hanya terdiri atas sepuluh baris,
dijelaskan kembali. Hasil analisis respons
pemilihan jenis huruf yang konsisten dan mudah
mahasiswa terhadap aspek-aspek di atas
terbaca, serta penggunaan gambar, video, dan
ditunjukkan dalam tabel 4 berikut.
animasi yang relevan (Shellnut, et all., 1998).

Tabel 4. Respons mahasiswa terhadap media pembelajaran

Respons mahasiswa (%)


No. Aspek yang direspons
negatif Positif
1. Pemahaman mahasiswa terhadap materi dalam media
10,17 89,83
pembelajaran.
2. Tampilan media pembelajaran. 8,47 91,53
3. Minat mahasiswa mengikuti kegiatan belajar dengan
15,25 84,75
menggunakan media pembelajaran hasil pengembangan.
4. Manfaat media pembelajaran terhadap kegiatan pembelajaran
6,78 93,22
mahasiswa.
5. Perlunya penggunaan media yang dikembangkan tersendiri untuk
23,73 76,27
materi lain.
A. Momang Yusuf, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Adobe Flash untuk , 67

Respons mahasiswa (%)


No. Aspek yang direspons
negatif Positif
6. Apakah materi media pembelajaran tidak perlu dijelaskan
72,88 27,12
kembali.

Dari tabel 4, terlihat bahwa lima dari enam mahasiswa, yaitu pada butir 4, 6, 10, 11, dan
aspek yang direspons mahasiswa menunjukkan 14. Persentase jumlah mahasiswa yang
respons yang positif dengan jumlah persentase di menjawab salah pada kelima butir pertanyaan
atas 75%. Pada aspek keenam yang merupakan ini secara berturut-turut adalah 33,9%,
pernyataan negatif, jumlah persentase mahasiswa 33,9%, 30,51%, 35,59%, dan 30,51%.
yang memberikan respons negatif adalah 72,88%. Keempat butir pertanyaan ini merupakan
Persentase mahasiswa yang memberikan respons pertanyaan analisis matematis, yaitu
negatif pada aspek keenam ini menunjukkan penerapan persamaan teori-teori dalam
bahwa kebanyakan mahasiswa mengharapkan radiasi benda hitam dalam menghitung
agar materi dapat dijelaskan kembali oleh dosen. sebuah variabel tertentu yang tidak diketahui.
Hal ini diduga berkaitan dengan minat Hal ini mengindikasikan bahwa media
mahasiswa yang cukup besar untuk mengetahui pembelajaran yang dikembangkan secara
lebih jauh materi yang dipelajari melalui media khusus belum optimal dalam membantu
hasil pengembangan, yang merupakan salah satu mahasiswa memahami penggunaan
indikator motivasi mahasiswa terhadap materi. persamaan-persamaan dalam materi ini. Hal
Dugaan ini diperkuat oleh hasil respons ini dapat dibandingkan dengan butir
mahasiswa terhadap pernyataan pertama tentang pertanyaan lain yang bersifat konseptual.
pemahaman mahasiswa terhadap materi. Pada Pada umumnya persentase mahasiswa yang
aspek ini persentase mahasiswa yang menjawab benar cukup besar untuk butir
memberikan respons positif adalah sebesar pertanyaan konseptual, misalnya pada butir
89,83%, yang berarti sebagian besar mahasiswa pertanyaan tentang model benda hitam,
merasa memahami materi dalam media persentase jumlah mahasiswa yang
pembelajaran. Dengan demikian keinginan menjawab benar adalah sebanyak 86,44%,
mahasiswa agar materi dijelaskan kembali dapat pada butir pertanyaan tentang grafik kurva-
diduga merupakan dorongan motivasi mereka kurva teori Wien, teori Rayleigh-Jeans, dan
untuk mengetahui lebih jauh tentang materi teori Planck dibandingkan dengan kurva hasil
tersebut. eksperimen, persentase mahasiswa yang
Hasil analisis secara mendalam terhadap menjawab benar adalah 94,92%. Dalam
data-data hasil ujicoba, yaitu data hasil post-test media pembelajaran yang dikembangkan
pemahaman materi mahasiswa dan angket survei untuk penelitian ini, terdapat animasi dan
motivasi mahasiswa, diperoleh beberapa temuan visualisasi yang berkaitan dengan kedua butir
penting, yang menarik untuk diimplementasikan pertanyaan tersebut. Hasil ini menunjukkan
pada penelitian selanjutnya. Temuan-temuan bahwa animasi dan visualisasi dalam media
yang diperoleh adalah sebagai berikut. pembelajaran dapat membantu mahasiswa
1. Berdasarkan hasil analisis data post-test meningkatkan hasil belajar mereka (Bayrak,
pemahaman materi mahasiswa, diperoleh C., 2008:53, Adegoke, B.A., 2011:537, dan
informasi bahwa terdapat empat butir Bakac, M., 2011:34).
pertanyaan yang banyak dijawab salah oleh
68 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 11, Nomor 1, April 2015, hal. 57 - 71

2. Dari hasil analisis jawaban mahasiswa belajar di Jurusan Fisika FMIPA Universitas
terhadap angket survei motivasi mahasiswa Negeri Makassar.
setelah mengikuti pembelajaran dengan b. Tingkat motivasi mahasiswa setelah
menggunakan media hasil pengembangan, mengikuti pembelajaran dengan
diperoleh informasi bahwa terdapat 50,88% menggunakan media hasil pengembangan
mahasiswa yang menganggap bahwa tugas- menunjukkan bahwa terdapat 17,54%
tugas latihan dalam media pembelajaran yang mahasiswa yang memiliki motivasi dalam
harus diselesaikan terlalu sulit dan persentase kategori sangat tinggi, 77,19% mahasiswa
jumlah mahasiswa yang hampir sama memiliki motivasi dalam kategori tinggi, dan
menganggap bahwa adanya kalimat umpan hanya 5,26% mahasiswa yang memiliki
balik setelah latihan, atau komentar-komentar motivasi dalam kategori sedang. Hasil ini
lain pada pembelajaran ini, membuat mereka mengindikasikan bahwa media pembelajaran
mendapat penghargaan terhadap upaya hasil pengembangan dalam penelitian ini
mereka. Namun demikian, dalam media dapat membantu mahasiswa memahami
pembelajaran yang telah dikembangkan materi tentang radiasi benda hitam dan
umpan balik dan komentar-komentar lain memotivasi mereka untuk mempelajari
sangat minim. Pada bagian latihan, hanya materi tersebut. Indikasi motivasi mahasiswa
diberikan petunjuk bagaimana menyelesaikan mempelajari radiasi benda hitam didukung
soal dan pada bagian contoh soal, jawaban oleh hasil analisis respons mahasiswa yang
langsung diberikan kepada mahasiswa jika menyarankan agar materi tentang radiasi
mereka mengklik tombol jawaban. Hasil ini benda hitam dijelaskan kembali meskipun
menunjukkan pentingnya pemberian kalimat mereka merasa mampu memahami
umpan balik pada bagian-bagian tertentu materinya.
dalam media pembelajaran.
SARAN
SIMPULAN Berdasarkan kesimpulan dan temuan-
Berdasarkan hasil analisis dan diskusi di temuan penting yang telah dikemukakan
atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. sebelumnya, terdapat beberapa hal yang penting
a. Tingkat pemahaman materi mahasiswa untuk dipertimbangkan dalam melakukan
setelah mempelajari materi dalam media penelitian sejenis selanjutnya.
pembelajaran tergolong baik, yaitu terdapat a. Meskipun dalam penelitian ini tampak bahwa
16,95% mahasiswa yang memiliki tingkat terdapat peningkatan motivasi mahasiswa
pemahaman materi yang sangat baik, 64,41% setelah mempelajari media pembelajaran
memiliki tingkat pemahaman materi dalam hasil pengembangan penelitian dibandingkan
kategori baik, dan hanya 18,64% yang dengan motivasi mereka terhadap
memiliki tingkat pemahaman materi dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan
kategori cukup. Hasil ini menunjukkan secara konvensional, penelitian lebih lanjut
bahwa semua mahasiswa yang mengikuti masih perlu dilakukan untuk memastikan
pembelajaran dengan menggunakan media pengaruh penggunaan media pembelajaran
pembelajaran yang dikembangkan telah hasil pengembangan ini terhadap motivasi
mencapai ketuntasan dalam materi radiasi mahasiswa.
benda hitam berdasarkan kriteria ketuntasan b. Penelitian lebih mendalam perlu dilakukan
secara khusus untuk memeriksa pengaruh
A. Momang Yusuf, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Adobe Flash untuk , 69

integrasi aspek-aspek model motivasi ARCS tutorial khusus pada bagian contoh soal yang
(perhatian, relevansi, kepercayaan diri, dan berbentuk penerapan persamaan matematis.
kepuasan) ke dalam media pembelajaran. d. Pentingnya umpan balik dalam bentuk
c. Untuk lebih meningkatkan penguasaan kalimat atau komentar-komentar positif
materi mahasiswa terhadap materi dalam terhadap upaya mahasiswa pada bagian
media pembelajaran ini, perlu tertentu dalam media pembelajaran.
dipertimbangkan untuk mendesain model

Tabel 1. Hasil evaluasi pakar terhadap media pembelajaran

Aspek Indikator Penilaian


Pembelajaran A. Kompetensi
1. Kesesuaian kompetensi dasar dengan indikator. 3,50
2. Kesesuaian kompetensi dasar dengan materi 3,50
program.
3. Kesesuaian kompetensi dasar dengan standar 3,50
kompetensi.
rerata 3,50
B. Pendahuluan
1. Kejelasan judul program. 3,00
2. Kejelasan sasaran pengguna. 3,00
3. Kejelasan petunjuk penggunaan. 4,00
rerata 3,67
C. Proses pembelajaran
1. Ketepatan penerapan strategi belajar (belajar 3,50
mandiri).
2. Variasi penyampaian informasi/data. 3,50
3. Ketepatan dalam menjelaskan materi konseptual. 3,50
4. Ketepatan menjelaskan materi praktis. 3,50
5. Daya tarik materi dalam memotivasi pengguna. 4,00
rerata 3,60
D. Evaluasi
1. Kejelasan petunjuk mengerjakan soal. 3,50
2. Kejelasan rumusan soal/tes. 3,50
3. Tingkat kesulitan soal/tes. 3,00
rerata 3,33
Isi A. Kualitas materi
1. Cakupan isi materi 4,00
2. Kejelasan isi materi 3,50
3. Struktur organisasi/urutan materi 3,50
rerata 3,67
B. Kualitas bahasa
1. Kejelasan bahasa yang digunakan 3,00
2. Kesesuaian bahasa dengan sasaran pengguna 3,50
3. Penggunaan ejaan yang telah disesuaikan dengan 3,50
kaidah EYD.
rerata 3,33
C. Kualitas ilustrasi
1. Kejelasan informasi pada ilustrasi gambar. 3,00
2. Kejelasan informasi pada ilustrasi animasi. 4,00
rerata 3,50
70 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 11, Nomor 1, April 2015, hal. 57 - 71

Aspek Indikator Penilaian


D. Kualitas latihan soal
1. Kesesuaian latihan dengan kompetensi. 3,00
2. Penyajian soal yang runtut. 3,00

3. Keseimbangan proporsi soal latihan dengan materi. 3,00

rerata 3,00
Pemrograman A. Efisiensi program
1. Kemudahan pemakaian program 3,50
2. Kemudahan memilih menu program 3,50
3. Kebebasan memilih menu untuk dipelajari. 3,50
4. Kemudahan berinteraksi dengan program. 3,50
5. Kemudahan keluar dari program. 4,00
rerata 3,60
B. Fungsi navigasi
1. Kemudahan memahami struktur navigasi. 4,00
2. Kecepatan fungsi tombol. 3.50
3. Kecepatan reaksi tombol. 4,00
rerata 3,83
C. Sistem operasi
1. Kompatibilitas program dengan sistem operasi. 4,00
2. Kecepatan akses dalam sistem operasi. 4,00
rerata 4,00
Tampilan A. Kualitas grafis
1. Layout media proporsional. 3,50
2. Kesesuaian pemilihan background. 3,50
3. Kesesuaian pemilihan jenis huruf. 3,50
4. Kesesuaian proporsi warna. 4,00
5. Kesesuaian pemilihan ukuran huruf. 3,50
Rerata 3,60
B. Kualitas suara
1. Kejelasan musik/suara 4,00
2. Kesesuaian pemilihan musik/suara 3,00
Rerata 3,50
C. Kualitas gambar/animasi
1. Sajian gambar/animasi menarik. 3,50
2. Kesesuaian gambar/animasi dengan materi. 3,50
Rerata 3,50
D. Kualitas navigasi
1. Bentuk tombol/navigator yang menarik. 3,50
2. Konsistensi tampilan tombol. 4,00
Rerata 3,75

Adegoke, B. A. 2011. Effect of Multimedia


DAFTAR RUJUKAN
Instruction on Senior Secondary School
Abdullah, S., Adilah Shariff. 2008. The Effect of Students Achievement in Physics.
Inquiry-Based Computer Simulation with European Journal of Education Studies
Cooperative Learning on Scientific 3(3). Ozean Publication. 537 550.
Thinking and Conceptual Understanding Astuti, Dwi. 2006. Teknik Membuat Animasi
of Gas Laws. Eurasia Journal of Profesional Menggunakan Macromedia
Mathematics, Sciences and Technology Flash 8. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Education. Hal: 387-398.
A. Momang Yusuf, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Adobe Flash untuk , 71

Bakac, M. 2011. The Effect of Computer Assisted Philip, M. K. Et all. 2011. The Effect of
Instruction with Simulation in Science Computer-Assisted Instruction on
and Physics Activities on the Success of Students Attitudes and Achievement in
Student: Electric Current. Eurasian J. Matrices and Transformations in
Phys. Chem. Educ., Jan (Special Secondary Schools in Uasin Gishu
Issue):34-42, 2011. District, Kenya. International Journal of
Curriculum and Instruction Vol. 1(1), pp.
Bayrak, B. 2007. To Compare The Effects of
53 62, Departement of Curriculum,
Computer Based Learning and The
Instruction and Educational Media, Moi
Laboratory Based Learning on Students
University.
Achievement Regarding Electric Circuits.
The Turkish Online Journal of Shellnut B., et al. 1998. Using the ARCS Model
Educational Technology TOJET to Design Multimedia College
January 2007 ISSN: 1303-6521 volume 6 Engineering Courses. Proceeding of
Issue 1 Article 2. P: 15 -24. Selected Research and Development
Presentations at the National Convention
Bayrak, C. 2008. Effects of Computer
of the Association for Educational
Simulations Programs on University
Communications and Technology
Students Achievments in Physics.
(AECT) page: 391-399.
Turkish Online Journal of Distance
Education-TOJDE October 2008 ISSN Stelzer, T., et all. Comparing the ecacy of
1302-6488 Volume: 9 Number: 4 Article multimedia modules with traditional
3: 53 62. textbooks for learning introductory
physics content. Online
Gall, M.D., Borg, W. R., Gall, J.P. 1983.
(http://arXiv.edu.com/physics.ed-ph/).
Educational Research. An Introduction.
Diakses tanggal 15 Maret 2010.
USA: Pearson Education, Inc.
Sutopo, Hadi. 2009. Pengembangan Model
Keller, J. 2000. How to Integrate Learner
Pembelajaran Pembuatan Aplikasi
Motivation Planning into Lesson
Multimedia Khususnya Puzzle Game
Planning: The ARCS Model Approach.
pada Mata Kuliah Multimedia. Sinopsis
Paper presented at VII Semanario,
Disertasi. Universitas Negeri Jakarta.
Santiago, Cuba.
Warsita, B. 2008. Teknologi Pembelajaran,
Keller, J. 2010. Motivational Design for Learning
Landasan dan Aplikasinya. Jakarta:
and Performance. The ARCS Model
Rineka Cipta.
Approach. Hal. 227 286. New York:
Springer.
Knowles, E., Dennis Kerkman. 2007. An
Investigation of Students Attitute and
Motivation toward Online Learning.
Journal of Student Motivation, vol. 2.
Hal. 70-80.
Mayer, R. 2009. Multimedia Learning, Prinsip-
prinsip, dan Aplikasi (Terjemahan).
Surabaya: ITS Press.
Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Bandung:
Alfabeta.
Nelda, A. 2005. Pembelajaran Berbasis ICT.
Online. (http://ilmukomputer.org/
uploads/2008/03/adri_nelda2008.pdf).
Diakses tanggal 25 Juni 2010.
Peraturan Akademik Universitas Negeri
Makassar. 2009. Makassar: Universitas
Negeri Makassar.

You might also like