Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran banyak kehamilan remaja yang menjadi masalah kesehatan
saat ini.
1.2.2 Tujuan Khusus
1) Mengidentifikasi penyebab dari kehamilan remaja
2) Mengetahui dampak dari kehamilan remaja
3) Melakukan strategi untuk mengurangi kehamilan pada remaja
BAB II
POKOK BAHASAN
2.1 Pengertian
Masa remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dengan dewasa dan
relatif belum mencapai tahap kematangan mental dan sosial sehingga mereka harus
menghadapi tekanan-tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan.
Menurut ciri perkembangannya,masa remaja dibagi menjadi tiga tahap,yaitu masa
remaja awal 10 12 tahun,Masa remaja tengah 13 15 tahun,Masa remaja akhir 16 19
tahun (Departemen Kesehatan Republik Indonesia,2001).
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di
dalam tubuhnya.Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya, dalam kasus
kembar, atau triplet).
Kehamilan merupakan perubahan keadaan yang relatif baru, khususnya bagi
wanita yang baru pertama kali mengalaminya.Pada masa ini terjadi perubahan fisik yang
mempengaruhi gerakan maupun aktivitas wanita tersebut sehari-hari. Disamping itu
sebagai calon ibu, dalam hal ini ibu dari anak-anak yang akan dilahirkanya, membawa
perubahan peran yang harus di jalankanya. (Brice Pitt ,1963)
Kartono (1996) yaitu kehamilan pranikah pada umumnya tidak direncanakan dan
menimbulkan perasaan bersalah, berdosa dan malu pada remaja yang mengalaminya,
ditambah lagi dengan adanya sangsi sosial dari masyarakat terhadap kehamilan dan
kelahiran anak tampa ikatan pernikahan.
Unwanted Pregnancy (UWP) atau kehamilan tak diinginkan merupakan terminologi
yang biasa dipakai di kalangan medis untuk memberi istilah adanya kehamilan yang tidak
dikehendaki oleh wanita bersangkutan maupun lingkungannya
Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada wanita usia antara 1419
tahun baik melalui proses pra nikah atau nikah. Hamil di luar nikah yang terjadi pada
remaja di Indonesia yang pemerintahannya tidak peduli dengan masyarakat belum
bergerak secara signifikan dalam masalah ini, akan menimbulkan hal-hal yang lebih besar
di kemudian hari. Hal masa depan pun menjadi masalah misalnya malu terhadap teman,
lingkungan dan juga masa remaja yang sudah musnah.
Kehamilan usia dini memuat risiko yang tidak kalah berat. Pasalnya, emosional ibu
belum stabil dan ibu mudah tegang.Sementara kecacatan kelahiran bisa muncul akibat
ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa penolakan secara emosional ketika si ibu
mengandung bayinya.(Ubaydillah, 2000).
d Perubahan zaman
Pada zaman modern sekarang ini, remaja sedang dihadapkan pada kondisi sistem-
sistem nilai, dan kemudian sistem nilai tersebut terkikis oleh sistem yang lain yang
bertentangan dengan nilai moral dan agama, seperti fashion dan film yang begitu intensif
sehingga remaja dihadapkan ke dalam gaya pergaulan hidup bebas, termasuk masalah
hubungan seks di luar nikah.
e Perubahan Kadar Hormon pada remaja
Meningkatkan libido atau dorongan seksual yang membutuhkan penyaluran melalui
aktivitas seksual.
f Semakin cepatnya usia pubertas
Semakin cepatnya usia pubertas (berkaitan dengan tumbuh kembang remaja),
sedangkan pernikahan semakin tertunda akibat tuntutan kehidupan saat ini menyebabkan
masa-masa tunda hubungan seksual menjadi semakin panjang. Jika tidak diberikan
pengarahan yang tepat maka penyaluran seksual yang dipilih beresiko tinggi.
g Adanya Trend baru dalam berpacaran di kalangan remaja
Dimana kalau dulu melakukan hubungan seksual diluar nikah meskipun dengan rela
sendiri sudah dianggap bebas. Namun sekarang sudah pula bergeser nilainya, yang
dianggap seks bebas adalah jika melakukan hubungan seksual dengan banyak orang.
Berikut ini ada beberapa hal yang mengakibatkan terjadinya kehamilan remaja:
a Kurangnya peran orang tua dalam keluarga
Perhatian dan peran orang tua amat berpengaruh besar terhadap perkembangan
mental dan kejiwaan si anak. Anak yang tidak merasakan ketentraman didalam
keluarganya akan cenderung mencari ketentraman di luar dengan berbagai cara, ada
kalanya mereka melakukan hal-hal yang banyak diantaranya yang cenderung melakukan
hal-hal negatif sebagai bentuk kekesalan mereka terhadap kedua ibu bapaknya.
b Kurangnya Pendidikan Seks dari Orang Tua dan Keluarga terhadap Remaja
Berdasarkan penelitian yang didapat sejak September 2007 yang dilakukan di 4 kota
di Indonesia. Dengan mengambil 450 responden dan dengan kisaran usia antara 15 24
tahun, kategori masyarakat umum dan dengan kelas sosial menengah ke atas dan ke
bawah. Didapakan informasi bahwa sekitar 65% informasi tentang seks didapat dari
kawan 35% dari film porno.Dan hanya 5% yang mendapatkan informasi tentang seks dari
orang tua. Para remaja juga mengaku tahu resiko terkena PMS (29%), sehingga harus
menggunakan kontrasepsi (29%) tapi hanya 24% dari responden remaja ini yang
melakukan preventif untuk mencegah penyakit AIDS yang menghingggapi mereka.
Dalam penelitian ini didapatkan juga, 44% dari responden mengaku sudah pernah
punya pengalaman seks di usia 16 18 tahun, 16% mengaku pengalaman seks sudah
mereka dapatkan antara usia 13 15 tahun. Selain itu rumah menjadi tempat favorit
(40%) untuk melakukan hubungan seks, sisanya (26%) di kost, 26% di hotel.
Dari hasil penelitian di atas tampak bahwa perlunya pendidikan seks yang diberikan
orang tua terhadap si anak sehingga anak tidak cenderung mencari informasi dari tempat
yang salah dan perlunya pengawasan ketat dari orang tua terhadap si anak.Komunikasi
yang lebih terbuka antara orang tua anak dapat berperan penting bagi pemantauan
perilaku anak di masyarakat. Karena dengan komunikasi, orangtua dapat memasukkan
hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan misalnya, batas mereka boleh bermesraan
dan apa konsekuensinya kalau dilanggar. Kepercayaan dari orang tua akan membuat
mereka merasa lebih bertanggung jawab.
Berpacaran sembunyi-sembunyi akibat dari tidak diberinya kepercayaan justru tidak
menguntungkan karena kasus-kasus pra nikah umumnya dilakukan oleh mereka yang
back street dan mungkin juga didukung oleh hubungan dengan orang tua yang kurang
akrab atau terlalu kaku.
c Perkembangan IPTEK yang tidak didasari dengan perkembangan mental yang kuat
Semakin majunya IPTEK membuat para remaja semakin mudah untuk
mendapatkan informasi-informasi mengenai seks dan apabila hal ini tidak didasari dengan
perkembangan mental yang kuat maka dapat membuat para remaja terjerumus ke arah
pergaulan yang salah dan sehingga terciptalah perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai
dengan norma dan agama yang berlaku.
Adapun akibat resiko tinggi kehamilan usia dibawah 20 tahun antara lain:
a. Resiko bagi ibunya :
1) Mengalami perdarahan
Perdarahan pada saat melahirkan antara lain disebabkan karena otot rahim yang terlalu
lemah dalam proses involusi. selain itu juga disebabkan selaput ketuban stosel (bekuan
darah yang tertinggal didalam rahim).kemudian proses pembekuan darah yang lambat
dan juga dipengaruhi oleh adanya sobekan pada jalan lahir.
2) Kemungkinan keguguran / abortus
Pada saat hamil seorang ibu sangat memungkinkan terjadi keguguran.hal ini disebabkan
oleh faktor-faktor alamiah dan juga abortus yang disengaja, baik dengan obat-obatan
maupun memakai alat.
3) Persalinan yang lama dan sulit
Adalah persalinan yang disertai komplikasi ibu maupun janin.penyebab dari persalinan
lama sendiri dipengaruhi oleh kelainan letak janin, kelainan panggul, kelaina kekuatan his
dan mengejan serta pimpinan persalinan yang salahKematian ibu.
b Dari bayinya :
1) Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan.
Adalah kelahiran prematur yang kurang dari 37 minggu (259 hari). hal ini terjadi karena
pada saat pertumbuhan janin zat yang diperlukan berkurang.
2) Berat badan lahir rendah (BBLR)
Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari 2.500 gram.kebanyakan hal
ini dipengaruhi kurangnya gizi saat hamil, umur ibu saat hamil kurang dari 20 tahun.
dapat juga dipengaruhi penyakit menahun yang diderita oleh ibu hamil.
3) Cacat bawaan
Merupakan kelainan pertumbuhan struktur organ janin sejak saat pertumbuhan.hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kelainan genetik dan kromosom, infeksi,
virus rubela serta faktor gizi dan kelainan hormon.
4) Kematian bayi
kematian bayi yang masih berumur 7 hari pertama hidupnya atau kematian
perinatal.yang disebabkan berat badan kurang dari 2.500 gram, kehamilan kurang dari 37
minggu (259 hari), kelahiran kongenital serta lahir dengan asfiksia.(Manuaba,1998).
Menurut Prof Ida Bagus Gde Manuaba SpOG dan beberapa literatur lain ada
beberapa masalah penting yang perlu mendapat perhatian sebagai dampak kehamilan
pranikah pada remaja, antara lain :
a. Masalah kesehatan Reproduksi
Kesehatan reproduksi sangat penting bagi remaja (putri ) yang kelak akan menikah
dan menjadi orangtua. Kesehatan reproduksi yang prima akan menjamin generasi yang
sehat dan berkualitas. Di kalangan remaja telah terjadi semacam revolusi hubungan
seksual yang menjurus ke arah liberalisasi dan berakibat timbulnya berbagai penyakit
menular seksual yang merugikan alat reproduksi antara lain sifilis, gonorhoe, herpes alat
kelamin, condiloma akuminata, HIV dan pada akhirnya AIDS.
Jika suatu saat ingin hamil normal maka besar kemungkinan alat reproduksi sudah
tidak baik dan menimbulkan berbagai komplikasi dalam kehamilan baik bagi ibu maupun
janin yang dikandung .
b. Masalah psikologis pada kehamilan remaja
Remaja yang hamil di luar nikah, menghadapi berbagai masalah tekanan psikologis.
Yaitu ketakutan, kecewa, menyesal dan rendah diri.Dampak terberat adalah ketika
pasangan yang menghamili tidak mau bertanggung jawab.Perasaan bersalah membuat
mereka tidak berani berterus terang pada orang tua.
Pada beberapa kasus seringkali ditemukan remaja yang hamil pra nikah menjadi
frustasi. Lalu nekad berusaha melakukan pengguguran kandungan dengan pijat ke
dukun. Biasanya mereka mendapat referensi dari teman - taman sebaya agar minum obat
- obatan tertentu untuk menggugurkan kandungan padahal mereka tidak tahu bahwa
obat tersebut sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa. Sementara dampak psikologis
dari pihak orang tua adalah perasaan malu dan kecewa. Merasa gagal untuk mendidik
putri mereka terutama dalam hal moral dan agama. Kehamilan di luar nikah masih
belum bisa diterima di masyarakat Indonesia. Sehingga anak yang dilahirkan nantinya
juga akan mendapat stigma sebagai anak haram hasil perzinahan. Kendati ada juga yang
kemudian dinikahkan, kemungkinan besar pernikahan tersebut banyak yang gagal karena
belum ada persiapan mental dan jiwa yang matang .
c. Masalah sosial ekonomi
Keputusan untuk melangsungkan pernikahan diusia dini yang bertujuan
menyelesaikan masalah pasti tidak akan lepas dari kemelut seperti ; penghasilan terbatas /
belum mampu mandiri dalam membiayai keluarga baru , putus sekolah, tergantung pada
orangtua. Remaja yang hamil dan tidak menikah sering kali mendapat gunjingan dari
tetangga. Masyarakat di Indonesia masih belum bisa menerima single parent . Kontrol
sosial dan moral dari masyarakat ini memang tetap diperlukan sebagai rambu - rambu
dalam pergaulan .
d. Dampak kebidanan
Penyulit pada kehamilan remaja lebih tinggi dibandingkan dengan kurun waktu
reproduksi sehat antara umur 20 sampai dengan 30 tahun .Hal ini karena belum
matangnya sitem reproduksi yang berpengaruh besar terhadap kesehatan ibu maupun
janin.
2.7 Cara Memberitahu ke pada Orang Tua Bila Hamil DiLuar Nikah
Cara yang tepat untuk menjelaskan hal tersebut kepada kedua orang tua yang
perlu kamu lakukan adalah persiapan untuk menyampaikan, waktu yang tepat untuk
bicara, dan juga keberaninan dan dukungan atau bantuan dari teman atau kerabat lain
yang dapat dipercaya pasti sangat membantu. langkah-langkahnya:
1) Berlatihlah dengan apa yang akan kamu sampaikan. Jangan sampai menjadi gugup lalu
tidak bisa berbicara dengan baik.
2) Cari waktu yang paling tepat dimana orang tua kamu dan juga kamu sendiri benar-benar
relaks, santai. Suasana seperti ini akan membantu membuat segala sesuatu lebih mulus.
3) Bila menurutmu orang tua sangat reaktif dan bisa menyebabkan situasi di luar kendali,
minta bantuan seorang teman yang dapat dipercaya untuk sekadar hadir pada saat Anda
bicara pada orang tua.
4) Mulailah dengan mengatakan begini: "Saya punya masalah yang berat" lalu langsung ke
inti permasalahan. Katakan bahwa di luar rencana, kamu hamil.Lalu berikan kesempatan
beberapa saat bagi orang tua untuk mengerti kata-katamu sebelum melanjutkan.
5) Jangan pernah marah atau bersikap defensif, apapun yang orang tua katakan.
6) Tunjukkan bahwa kamu cukup dewasa, dengan mendengarkan apa yang orang tua
katakan setelah berita itu disampaikan.
7) Ingatkan bahwa kejadian ini akan berpengaruh pada kehidupan kamu selanjutnya, dan
bagaimanapun sulitnya nanti, kamu membutuhkan dukungan orang tua untuk melaluinya.
2.8 Mitos-Mitos Seksualitas Pada Remaja
Banyaknya mitos-mitos seksualitas pada remaja saat ini antara lain :
a. Berhubungan seks dengan pacar merupakan bukti cinta
Faktanya, berhubungan seks bukan cara untuk menunjukan kasih sayang pada saat
masih pacaran, melainkan karena disebabkan adanya dorongan seksual yang tidak
terkontrol dan keinginan untuk mencoba-coba. Rasa sayang kita dengan pacar bisa
ditunjukkan dengan cara lain.
b. Hubungan seks pertama kali selalu ditandai dengan keluarnya darah dari vagina
Faktanya, tidak selalu hubungan seks yang pertama kali itu keliahatan
berdarah.Apabila komunikasi seksual terjalin dengan baik dan hubungan seksual
dilakukan dalam keadaan siap dan disertai foreplay yang cukup bisa tidak memunculkan
adanya perdarahan.
c. Loncat-loncat setelah berhubungan seks tidak akan menyebabkan kehamilan
Faktanya, ketika spermatozoa sudah memasuki vagina, maka spermatozoa akan
mencari sel telur yang telah matang untuk dibuahi. Loncat-loncat tidak akan
mengeluarkan spermatozoa. Jadi, tetap ada kemungkinan untuk terjadinya pembuahan
atau kehamilan.
d. Selaput dara yang robek berarti sudah pernah melakukan hubungan seksual atau tidak
perawan lagi
Faktanya tidak selalu demikian.Selaput dara merupakan selaput kulit yang tipis yang
dapat meregang dan robek karena beberapa hal.Selain karena melakukan hubungan seks,
selaput dara juga bisa robek karena melakukan olah raga tertentu seperti naik sepeda dan
berkuda.Karena itu, robeknya selaput dara belum tentu karena hubungan seks, malah ada
juga perempuan yang sudah menikah dan berhubungan seks berkali-kali tapi selaput
daranya masih utuh dan tidak koyak karena selaput daranya elastis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah diatas didapat beberapa kesimpulan antara lain :
1) Rendahnya IMTAK dan pengetahuan remaja, kurangya perhatian orang tua dan
komunikasi antara orang tua dan anak mempunyai peranan yang penting dalam
menentukan prilaku anak di masyarakat.
2) Remaja memiliki masalah yang berbeda dari orang dewasa, sehingga program kesehatan
seksual dan keluarga berencana yang ditujukan kepada kaum muda harus dirancang
secara khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka, dan bukan diadaptasi dari program
yang sudah ada yang ditujukan kepada orang dewasa. Kaum muda perlu mengumpulkan
pengetahuan dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan agar mereka dapat
terhindar dari kehamilan yang tidak diinginkan, terlindung dari IMS, dan dapat tumbuh
menjadi orang dewasa yang sehat secara seksual
3) Remaja sebenarnya tidak membutuhkan alat kontrasepsi, tetapi pada beberapa kasus
dimana terjadi remaja telah seksual aktif, maka diperlukan konseling tentang kontrasepsi
secara dini pada remaja agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada remaja.
3.2 Saran
Ada beberapa saran yang dapat kami berikan untuk mengurangi masalah
kehamilan remaja saat ini antara lain :
1) Kepada setiap remaja agar mempunyai pengetahuan dan mengembangkan keterampilan
yang diperlukan agar mereka dapat terhindar dari masalah-masalah pada remaja,
contohnya kehamilan pada usia remaja dan aborsi.
2) Perlunya pendidikan seks yang diberikan orang tua terhadap si anak sehingga anak tidak
cenderung mencari informasi dari tempat yang salah dan perlunya pengawasan ketat dari
orang tua serta selalu menyediakan waktu berdiskusi tentang masalah-masalah terhadap
si anak.
3) Kepada petugas kesehatan untuk memberikan pembinaan bagi remaja yang bertujuan
untuk memberikan informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan prilaku hidup
sehat bagi remaja, memberi pelayanan kontrasepsi, disamping menangani masalah yang
ada pada remaja tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2010/01/02/brk,20100102-216879,id.html
http://celebrat2002.blogspot.com/2009/03/kehamilan-remaja.html
http://bidanshop.blogspot.com/2009/12/cara-mencegah-kehamilan-tips.html
http://creasoft.wordpress.com/2008/04/23/resiko-tinggi-kehamilan-remaja-usia-muda/
http://kesehatan.kompasiana.com/group/medis/2010/05/22/dampak-kehamilan-pra-nikah-
pada-remaja/
http://www.scumdoctor.com/Indonesian/pregnancy/How-Pregnancy-Effects-Teens.html
http://www.askep-askeb.cz.cc/2009/09/remaja-dan-kontrasepsi.html
http://www.adandu.com/forum/id-17432
http://id.wikipedia.org/wiki/Kehamilan
http://www.klipingku.com/result-page/DEFINISI%20KEHAMILAN%20REMAJA
http://creasoft.wordpress.com/2008/04/23/resiko-tinggi-kehamilan-remaja-usia-muda/
http://celebrat2002.blogspot.com/2009/03/kehamilan-remaja.html
http://annelies.anakblog.com/2009/06/bagaimana-memberitahu-orangtua-kalau.html