You are on page 1of 9

ARTIKEL HASIL PRAKTIKUM

ANALISIS ISOLASI MIKROORGANISME PENGHASIL ANTIBIOTIK


DARI SAMPEL AIR LAUT LOSARI MENGGUNAKAN
BAKTERI UJI Staphylococcus epididimis DAN bakteri
Shigella disentriae.

Dipersiapkan dan disusun oleh


Nurul Fadhillah Amrullah
15020150117

telah dipertahankan di depan asisten pendamping pada tanggal


4 Mei 2017

Telah disetujui oleh:

Asisten Pendamping,

Ahmad Yani tanggal, 4 Mei


2017
ANALISIS ISOLASI MIKROORGANISME PENGHASIL
ANTIBIOTIK DARI SAMPEL AIR LAUT LOSARI
MENGGUNAKAN BAKTERI UJI Staphylococcus
epididimis DAN bakteri Shigella disentriae.

Nurul Fadhillah Amrullah1 dan Ahmad Yani2


1
Mahasiswa Fakultas Farmasi, UMI.
2
Asisten Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi, UMI

Email : noerdhilla@gmail.com

ABSTRAK
Dilingkungan sekitar mikroorganisme dapat diperoleh dari
air, tanah, udara, suubstrat yang berupa bahan pangan, tanaman
dan hewan. Jenis mikroorganismenya dapat berupa bakteri,
khamir, kapang dan sebagainya. Populasi dari mikroba yang ada
di lingkungan ini sangatlah beraneka ragam sehinga dalam
mengisolasi diperlukan beberapa tahap penanaman sehingga
berhasil diperoleh koloni yang tunggal. Tujuan dari praktikum ini
adalah untuk melihat efektifitas mikroorganisme dari alam
penghasil antibiotik dengan melihat zona hambatnya. Metode
yang digunakan yaitu metode Eksperimental. Hasil yang
didapatkan pada praktikum ini yang berasal dari perairan yang
dapat menghasilkan antibiotik karena adanya zona hambatan
yang dihasilkan, terhadap mikroba uji diantaranya pada
Staphylococcus epidermidis dengan zona hambat didapatkan
rata-rata zona hambat pada isolat 1,2 , 3, 4 dan 5 berturut-turut
adalah 11; 9,66; 10,66, 10,33 11,33 mm pada Shigella disentriae
dengan zona hambat pada isolat 1,2 , 3, 4 dan 5 berturut-turut
adalah 8,33, 10, 9,66, 10,33, dan 9,33 mm. Dari hasil yang
diperoleh dapat disimpulkan bahwa mikroorganisme dari air laut
pantai losari memiliki potensi antibiotik dalam menghambat
bakteri Staphylococcus epididimis dan bakteri Shigella disentriae

Kata Kunci: Isolasi, Mikroorganisme, Antibiotik, Alam,


Staphylococcus epididimis dan bakteri Shigella
disentriae.

PENDAHULUAN
Mikroorganisme adalah sumber enzim yang paling
banyak digunakan
dibandingkan dengan tanaman dan hewan. Sebagai sumber
enzim, mikroorganisme lebih menguntungkan karena
pertumbuhannya cepat, dapat tumbuh pada substrat yang
murah, lebih mudah ditingkatkan hasilnya melalui pengaturan
kondisi pertumbuhan dan rekayasa genetik, serta mampu
menghasilkan enzim yang ekstrim1.
Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air, tanah,
udara, suubstrat yang berupa bahan pangan, tanaman dan
hewan. Jenis mikroorganismenya dapat berupa bakteri, khamir,
kapng dan sebagainya. Populasi dari mikroba yang ada di
linkungan ini sangatlah beraneka ragam sehinga dalam
mengisolasi diperlukan beberapa tahap penanaman sehingga
berhasil diperoleh koloni yang tunggal. Koloni yang tunggal ini
kemudian yang akan diperbanyak untuk suatu tujuan penelitian
misalnya untuk menngisolasi DNA mikroba yang dapat
mendeteksi mikroba yang telah resisten terhadap suatu
antibiotik. atau untuk mengetahui mikroba yang dipakai untuk
bioremediasi holokarbon1.
Ada beberapa metode dalam mengisolasi bakteri, fungi dan
khamir (miroorganisme) yaitu dengan menggunakan metode
gores, metode tuang, metode sebara, metode pengenceran serta
micromanipulator. Dua diantaranya yang paling sering digunakan
adalah teknik cawan dan cawan gores. Kedua metode ini
berdasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan
mikroorganisme sedemikian rupa sehingga tiap individu spesies
dapat dipisahkan dengan lainnya2.
Metode piringan tuangan (pour-plate metod) pertama kali
mengadakan piaraan biasanya diperoleh dari piaraan campuran,
piaraan pertama disebut primary culture dan sifatnya murni.
Piaraan semacam ini dapat disimpan tetapi harus diadakan
peremajaan dengan memindahkannya ke medium baru yang
disebut piaraan turunan (Sub-culture) yaitu piaraan yang
diperoleh dari piaraan pertama. Persyaratan utama bagi isolasi
dan kultivasi fage ialah harus adanya kondisi optimum untuk
pertumbuhan organisme inangnya. Sebelum diinokulasi tangan
dan tempat kerja disemprot dengan alkohol dengan
menggunakan metode aseptik, jarum inokulasi disterilkan
dengan membakarnya, dengan api sampai jarum tersebut pijar3.
Kulturisasi bakteri untuk keperluan yang bermanfaat, pada
umumnya dilakukan dengan biakan murni. Biakan murni hanya
mengandung satu jenis. Untuk mengisolasi bakteri dalam biakan
murni, umumnya digunakan dua prosedur yaitu: metode agar
cawan dengan goresan dan metode agar tuang. Sebelum bakteri
diinokulasi, tangan dan tempat kerja disemprot dengan alkohol
dengan menggunakan metode aseptik, jarum inokulasi
disterilkan dengan membakarnya, dengan api sampai jarum
tersebut pijar4.
Medium pertumbuhan mikroba adalah suatu bahan yang
terdiri dari campuran nutrient yang diperlukan mikroba untuk
pertumbuhannya. Dengan menggunakan medium pertumbuhan,
aktivitas mikroba dapat dipelajari dandengan medium tumbuh
dapat dilakukan isolasi mikroba menjadi kultur murni,
perbanyakan, pengujian sifat fisiologis, dan perhitungan jumlah
mikroba2.
METODE PRAKTIKUM
Jenis dan Rancangan Praktikum
Pada praktikum ini didapatkan mikroorganisme yang
berasal dari perairan yang dapat menghasilkan antibiotik diliihat
adanya zona hambat yang dihasilkan terhadap mikroba uji
diantaranya pada Staphylococcus epidermidis dan Shigella
disentriae.
Variabel
Pengukuran atau pengamatan ini menggunakan variabel
kontinum dengan melihat zona hambatnya.
Bahan dan Alat Penelitian
Bahan yang digunakan yaitu medium MYB (Maltose Yeast
Broth), medium NA (Nutrient Agar), medium MRSA, suspensi
bakteri Staphylococcus epidermidis dan Shigella disentriae.
Alat yang digunakan yaitu autoklaf, batang pengaduk,
cawan petri, Erlenmeyer, gelas ukur, inkubator, ose bulat,
pencadang, rak tabung, sendok tanduk, spoit, shaker, tabung
reaksi, dan timbangan analitik.
Pengambilan dan penyiapan sampel.
Sampel air laut pantai losari dimasukkan kedalam botol
coklat yang sudah disterilkan.
Seleksi dan isolasi biakan
Siapkan 1 cawan petri kemudian air yang akan di isolasi
diambil 1 mL kemudian dimasukkan kedalam vial yang berisi
medium NA 9 mL. Kemudian dimasukkan kedalam cawan petri
lalu diinkubasi selama 1x24 jam. Lalu amati dengan memilih
isolate yang akan dimurnikan.
Pemurnian
Setelah memilih isolate yang akan dimurnikan, siapkan
medium NA kemudian dipadatkan, bagi dalam 4 patron. Setelah
itu gunakan ose bulat untuk mengambil isolate yang telah
diseleksi dan goreskan pada medium NA. Quadrant streak
(metode B). lakukan pengerjaan ini secara aseptis untuk
menghindari kontak mikroba lain yang dapat mempengaruhi
hasil. Lalu setelah dilakukan penggoresan pada medium, inkubasi
selama 1x24jam pada suhu 37oC.
Fermentasi Biakan Murni
Koloni biakan murni diambil satu ose yang diinokulasi lalu
dimasukkan dalam tabung reaksi yang berisi medium MYB lalu
simpan pada shaker dengan kecepatan 200 rpm, biarkan Selama
7 hari.
Uji Isolat Biakan Murni
Siapkam 2 cawan petri yang telah dipatron 5 karena isolate
ada 5. siapkan medium NA dan suspense biakan bakteri.
Gunakan paperdisk yang direndam dalam isolat yang didapatkan,
tuang 10 mL medium NA yang telah dicampur dengan 1 ose
suspense biakan bakteri (Staphylococcus epidermidis dan
Shigella disentriae) dalam cawan petri, kemudian biarkan
memadat lalu letakkan paperdisk diatasnya. Kemudian diinkubasi
pada suhu 37C selama 1x24 jam, lalu diamati dan diukur zona
hambatan yang terbentuk.
Analisis Hasil
Hasil praktikum berupa diameter zona hambat yang
terbentuk.
Hasil Pengamatan

A B

Gambar. Hasil hasil isolasi A. Hasil fermentat bakteri


Staphylococcus epidermidis, B. Hasil fermentat
bakteri Shigella disentriae
Tabel 1. Hasil Isolat Biakan Murni air pantai Losari

ZONA HAMBAT (mm)


MIKROBA
KLP ISOLAT RATA
UJI R1 R2 R3
RATA

1 7 9 9 8,3

2 11 10 9 10

1 SD 3 10 10 9 9,66

4 10 11 10 10,33

5 9 9 10 9,33

1 11 11 11 11

2 10 10 9 9,66

2 SE 3 10 11 11 10,66

4 11 10 10 10,33

5 12 11 11 11,33

PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan tentang
pengujian isolasi mikroorganisme penghasil antibiotik dari alam.
Salah satu cara untuk memisahkan mikroorganisme dari
lingkungan lamanya ke lingkungan baru untuk mendapatkan
kultur murni dikenal istilah isolasi. Bertujuan untuk menghasilkan
suatu antibiotik baru yang diperoleh dengan cara mengisolasinya
dari sampel yang terdapat pada air laut pantai losari.
Isolasi antibiotik merupakan suatu cara untuk memisahkan
suatu mikroorganisme dari lingkungannya. Dimana di sini
mikroorganisme tersebut memiliki suatu senyawa yang dapat
menghambat atau membunuh mikroorganisme lain utamanya
yang bersifat pathogen sehingga diperoleh biakan murni dari
mikroorganisme tersebut.
Hal- hal yang dilakukan adalah mulai dari seleksi dan
isolasi biakan air laut, setelah dilakukan seleksi kemudian
dilakukan pemurnian, setelah dilakukan pemurnian, diambil
koloni yang tumbuh kemudian difermentasi biakan murni untuk
diujikan isolat biakan murni.
Hasil yang didapatkan pada praktikum ini yang berasal
dari perairan yang dapat menghasilkan antibiotik karena adanya
zona hambatan yang dihasilkan, terhadap mikroba uji
diantaranya pada Staphylococcus epidermidis dengan zona
hambat didapatkan rata-rata zona hambat pada isolat 1,2 , 3, 4
dan 5 berturut-turut adalah 11; 9,66; 10,66, 10,33 11,33 mm
pada Shigella disentriae dengan zona hambat pada isolat 1,2 , 3,
4 dan 5 berturut-turut adalah 8,33, 10, 9,66, 10,33, dan 9,33
mm.
KESIMPULAN
Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa
mikroorganisme dari air laut pantai losari memiliki potensi
antibiotik dalam menghambat bakteri Staphylococcus epididimis
dan bakteri Shigella disentriae
SARAN
Sebaiknya dalam melakukan praktikum harus teliti dan dan
dilakukan dalam keadaan steril agar apa yang menjadi tujuan
dari praktikum dapat tercapai dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dr. H. M. Subandi. 2010. MikroBiologi Perkembangan, kajian,
dan Pengamatan dalam Persfektif Islam. PT Remaja
Rosdakarya : Bandung
2. Dwyana, Zaraswati. 2011., Mikrobiologi Dasar., Universitas
Hasanuddin : Makassar.
3. Irianto, Koes.2006. Mikrobiologi Menguak Dunia
Mikroorganisme. Yrama Widya:Bandung.
4. Pratiwi, T., 2008. Mikrobiologi Farmasi. PT. Erlangga : Jakarta

You might also like