You are on page 1of 23

LAPORAN KUNJUNGAN

SMP NEGERI 13 KOTA MALANG

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sekolah


yang dibimbing oleh Bapak Ridwan Joharmawan, M.Si dan Ibu Metri Dian
Insani, S.Si, M.Pd

oleh
Alif Nur Hasanah (120351402778)
Anggita Sari (120351410916)
Ardiansyah F. Firdaus (120351402866)
Endik Irniawan (120351402787)
Hari Agung Prasetyo (120351410893)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
NOVEMBER 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manajemen di sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan suatu hal
yang perlu diperhatikan untuk keberlangsungan proses pendidikan. Manajemen
sekolah dapat diartikan sebagai semua proses pendayagunaan semua komponen
yang dimiliki sekolah dalam rangka mencapai tujuan secara efisien (Utari,2012).
Proses pendayagunaan semua komponen harus secara sistematis mulai dari
perencanaan dan pelaksanaannya.
Perencanaan manajemen sekolah dalam suatu lembaga pendidikan harus
sesuai dengan kondisi realita di lapangan. Pada sekolah yang memiliki letak
geografis di perkotaan atau pedesaan, perencanaan manajemen sekolah juga harus
menyesuaikan kondisi geografis tersebut. Selain itu perencanaan manajemen di
suatu sekolah harus memperhatikan sejauh mana sekolah telah dikenal oleh
masyarakat khususnya pada sekolah yang baru.
Perencanaan manajemen sekolah sesuai dengan realita di lapangan akan
lebih baik apabila sebelumnya dilakukan observasi atau studi banding pada
sekolah lain yang sudah ada. Observasi secara langsung dapat dilakukan melalui
wawancara kepada pihak-pihak yang terlibat dalam organisasi pengelolaan
sekolah. Observasi bermanfaat bagi perencanaan dan pelaksanaan manajemen
sekolah untuk digunakan sebagai contoh pengelolaan sekolah yang baru.
Berdasarkan uraian diatas, kelompok penulis melakukan observasi pada
salah satu sekolah di kota Malang agar mampu merencanakan manajemen sekolah
dengan baik. Sedangkan pada laporan ini, kelompok penulis akan menjelaskan
bagaimana hasil observasi yang telah dilakukan. Sehingga dapat dijadikan rujukan
bagaimana perencanaan manajemen sekolah yang mungkin dapat diterapkan pada
sekolah yang baru.

2. Waktu Kunjungan
Kunjungan ke sekolah dilakukan pada akhir bulan September sampai
bulan Oktober tahun 2015.
3. Mahasiswa yang Berkunjung
Nama mahasiswa atau anggota kelompok SMP Gebyar-Gebyar yang
melakukan kunjungan ke sekolah adalah sebagai berikut.
a. Alif Nur Hasanah (120351402778)
b. Anggita Sari (120351410916)
c. Ardiansyah F. Firdaus (120351402866)
d. Endik Irniawan (120351402787)
e. Hari Agung Prasetyo (120351410893)

4. Identitas Sekolah yang Dikunjungi


a. Nama Sekolah : SMP Negeri 13 Kota Malang
b. Alamat Sekolah : Jalan Sunan Ampel No. II Kota Malang
c. NPSN : 20533785
d. Akreditasi :A
e. Kode Pos : 65144
f. Nomor Telepon : 0341 52864
g. Nomor Teks : 0341 577018
h. Email : smpn13malang@gmail.com
i. Status : Negeri
j. Situs : www.smpn13-sch.id

5. Tujuan Kunjungan
Tujuan kunjungan ke SMP Negeri 13 Kota Malang yang kami lakukan
adalah
a. Untuk mengetahui sistem manajemen yang berlaku di SMP Negeri 13 Kota
Malang.
b. Untuk mengetahui keterlaksanaan sistem manajemen di SMP Negeri 13 Kota
Malang.
c. Untuk mengetahui hambatan pelaksanaan sistem manajemen di SMP Negeri
13 Kota Malang.
d. Untuk mengetahui sistem manajemen yang baik dan tepat untuk diterapkan di
sekolah.
6. Manfaat Kunjungan
Kunjungan yang kami lakukan ke SMP Negeri 13 Kota Malang memiliki
beberapa manfaat, yaitu:
a. Dapat mengetahui sistem manajemen yang berlaku di SMP Negeri 13 Kota
Malang.
b. Dapat mengetahui keterlaksanaan sistem manajemen di SMP Negeri 13 Kota
Malang.
c. Dapat mengetahui hambatan pelaksanaan sistem manajemen di SMP Negeri
13 Kota Malang.
d. Dapat mengetahui sistem manajemen yang baik dan tepat untuk diterapkan di
sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Struktur Organisasi SMP Negeri 13 Kota Malang


Berikut ini adalah bagan struktur organisasi SMP Negeri 13 Kota Malang
tahun 2014/2015.

KOMITE KEPALA
SEKOLAH SEKOLAH

Prof. Dr. H. Mulyadi, H. Mokhamad Syaroni,


M.PdI S.Pd., M.KPD

KEPALA TATA
USAHA

Agus Triono

WAKA WAKA WAKA WAKA


KURIKULUM KESISWAAN SARPRAS HUMAS
Hironymus Yaniek
Suwaiba, S.Pd Suprianto, Asfianingsih, Sri Utami,
S.Pd S.Pd S.Pd

GURU

SISWA
a) Data Pengelola Sekolah
1. Kepala Sekolah : M. Mokhamad Syaroni, S.Pd.,M.KPD
2. Ketua Komite Sekolah : Prof. Dr. H. Mulyadi, M.PdI
3. Kepala Tata Usaha : Agus Triono
Staff Tata Usaha : Chairul Shaleh
Sukarni
4. Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kurikulum : Suwaiba, S.Pd
Bidang Kesiswaan : Hironymus Suprianto, S.Pd
- Staff Kesiswaan : Edy Santoso
Bidang Sarana dan Prasarana : Yaniek Asfianingsih, S.Pd
Bidang Hubungan Masyarakat : Sri Utami, S.Pd
5. Bendahara
6. Laboran IPA : Mujiati, S.Pd
7. Petugas Tata Tertib : Agus Gunawan
8. SATPAM : Aksariono
Doris Setiawan
Zainul Anwar
M. Bahauddin
M. Irjik
9. Jumlah Guru : 49 Orang

b) Visi
Unggul dalam prestasi, berbudaya dan peduli lingkungan berlandaskan
IMTAQ dan IPTEK

c) Misi
Mengembangkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif
Meningkatkan prestasi akademik secara intensif dan berkelanjutan
Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan secara
professional
Melakukan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler secara intensif
Meningkatkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama dan budaya
bangsa
Meningkatkan upaya pembinaan karakter pada peserta didik
Meningkatkan peran serta seluruh warga sekolah dalam pengelolaan
lingkungan sekolah yang sehat.

d) Tugas dan Tanggung Jawab Pengelola Sekolah


1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah memiliki beberapa tugas, yaitu:
a. Sebagai Pimpinan
Sebagai seorang pemimpin di sekolah, kepala sekolah memiliki beberapa
tugas, yaitu:
- Menyusun perencanaan program sekolah
- Mengorganisir dan mengarahkan kegiatan sekolah
- Melakukan pengawasan terhadap kegiatan sekolah
- Melakukan evalusai akhir tahun untuk setiap kegiatan sekolah
- Mengadakan rapat koordinasi
- Mengatur hubungan sekolah komite sekolah dalam setiap kegiatan sekolah
b. Sebagai Administrator
Sebagai seorang administrator, kepala sekolah memiliki tugas untuk
melakukan pengawasan dan pengarahan terhadap hal-hal yang berhubungan
dengan bagian kurikulum, kesiswaan, perkantoran, kepegawaian, perlengkapan,
keuangan, perpustakaan, bimbingan konseling maupun laboratorium.
c. Sebagai Supervisor
Sebagai supervisor, kepala sekolah memiliki tugas sebagai berikut.
- Mengawasi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, bimbingan maupun
penyuluhan siswa.
- Mengkoordinasi kegiatan ketatausahaan dan dan kegiatan kerjasama dengan
masyarakat dan dunia usaha.
d. Sebagai Manajer
Tugas kepala sekolah sebagai seorang manajer adalah sebagai berikut.
- Menyusun visi misi sekolah
- Menyusun strategi yang tepat dalam meningkatkan mutu sekolah
- Menyusun program penyelenggaraan pendidikan
- Melaksanakan pengawasan berbagai hal yang berkaitan dengan organisasi
sekolah

2. Komite Sekolah
Komite Sekolah (KS) merupakan institusi yang dimunculkan untuk
menampung dan menyalurkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan di tingkat satuan pendidikan. Karena dijadikan sebagai wadah yang
representatif. Kemunculan KS diharapkan bisa mewujudkan peningkatan mutu,
pemerataan, dan efisiensi dalam pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan.
Baik pada pendidikan pra sekolah, jalur pendidikan sekolah maupun jalur
pendidikan luar sekolah.
Berdasarkan pengertian di atas tentang Komite Sekolah yang telah
dijelaskan, maka komite sekolah merupakan institusi yang mandiri dan tidak
mempunyai hubungan hierarkis dengan satuan pendidikan maupun dengan
lemabaga pemerintah lainnya. Komite sekolah berkedudukan di satuan
pendidikan, baik sekolah maupun luar sekolah. Komite sekolah dapat mewadahi
satu satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang sejenis, berada
dalam satu kompleks, atau di bawah satu yayasan penyelenggara pendidikan.
Keanggotaan komite sekolah terdiri atas unsur masyarakat dan dapat ditambah
dewan guru, yayasan/penyelenggara pendidikan dan badan pertimbangan desa.
Unsur masyarakat dapat berasal dari:
a. Perwakilan orang tua/wali peserta didik berdasarkan jenjang kelas yang
dipilih secara demokratis.
b. Tokoh masyarakat (ketua RT/RW/RK, kepala dusun, ulama, budayawan,
pemuka adat).
c. Anggota masyarakat atau yang dijadikan figur dan mempunyai perhatian
untuk meningkatkan mutu pendidikan.
d. Pejabat pemerintah setempat (kepala desa/lurah, kepolisian, koramil,
Depnaker, Kadin, dan instansi lain).
e. Dunia usaha/industri (pengusaha industri, jasa, asosiasi, dan lain-lain)
f. Pakar pendidikan yang mempunyai perhatian pada peningkatan mutu
pendidikan.
g. Organisasi profesi tenaga pendidikan (PGRI, ISPI, dan lain-lain)
h. Perwakilan siswa bagi tingkat SLTP/SMU/SMK yang dipilih secara
demokratis berdasarkan jenjang kelas.
i. Perwakilan forum alumni SD/SLTP/SMU/SMK yang telah dewasa dan
mandiri.
Anggota Komite Sekolah yang berasal dari dewan guru, yayasan/
penyelenggara pendidikan, dan Badan Pertimbagan Desa sebanyak-banyaknya
berjumlah tiga orang. Jumlah anggota Komite Sekolah sekurang-kurangnya 9
orang dan jumlahnya harus gasal.
Setiap lembaga pasti memiliki tujuan yang hendak dicapai. Demikian juga
komite sekolah sebagai suatu lembaga mempunyai tujuan tertentu. Adapun tujuan
komite sekolah dibentuk adalah, yang pertama untuk mewadahi dan menyalurkan
aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan
program pendidikan di satuan pendidikan. Kedua, meningkatkan tanggung jawab
dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan
pendidikan. Serta ketiga, menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel,
dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu
di satuan pendidikan. Sedangkan fungsi yang dijalankan yaitu:
a. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
b. Melakukan kerjasama dengan masyarakat (perorangan / organisasi / dunia
usaha / dunia industri) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu.
c. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan
pendidikan yang diajukan oleh masyarakat.
d. Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan
pendidikan mengenai:
1) Kebijakan dan program pendidikan
2) Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS)
3) Kriteria kinerja satuan pendidikan
4) Kriteria tenaga kependidikan
5) Kriteria fasilitas pendidikan
6) Hal-hal yang terkait dengan pendidikan.
e. Mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna
mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan.
f. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan
pendidikan di satuan pendidikan.
g. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program,
penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.
Peran yang dijalankan komite sekolah menurut Tim Pengembangan Dewan
Pendidikan dan Komite Sekolah adalah sebagai pemberi pertimbangan (advisory
body) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan
pendidikan. Badan tersebut juga berperan sebagai pendukung (supporting agency)
baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan
pendidikan di satuan pendidikan. Di samping itu juga komite sekolah berperan
sebagai pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi pendidikan,
serta sebagai mediator antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di satuan
pendidikan.
Komite sekolah juga dapat memberikan masukan penilaian untuk
pengembangan pelaksanaan pendidikan, baik intra-kurikuler maupun estra
kurikuler, dan pelaksanaan manajemen sekolah yang meliputi sekolah, kepala
sekolah, guru, siswa, dan karyawan, serta memberikan penghargaan atas
keberhasilan manajemen sekolah. Komite sekolah bisa juga memberikan masukan
bagi pembahasan atas usulan Rancangan Pendapatan dan Belanja Sekolah
(RAPBS).

3. Tata Usaha
Urusan tata usaha sekolah adalah bagian dari unit pelaksana teknis
penyelenggara sistem administrasi dan informasi pendidikan di sekolah. Fungsi
kepala tata usaha:
a. Perencana administrasi program dan anggaran
b. Koordinator administrasi ketatausahaan
c. Pengelola administrasi program
d. Penyusun laporan program dan anggaran
e. Pembina staf
Tugas tata usaha (tenaga administrasi) sekolah, melaksanakan :
a. Administrasi kepegawaian.
1) Melaksanakan prosedur dan mekanisme kepegawaian
2) Merencanakan kebutuhan pegawai
3) Menilai dan membina staf
Rincian tugas :
1) Mengisi buku induk pegawai
2) Menyusun daftar urut kepangkatan
3) Menerbitkan surat tugas/keputusan
4) Menyusun data dan statistik kepegawaian
5) Menyusun arsip dan file pegawai
6) Mengelola daftar hadir pegawai, dll

b. Administrasi keuangan
1) Melaksanakan administrasi keuangan sekolah, meliputi keuangan
rutin/dana komite sekolah/bantuan, dll. Dalam pelaksanaanya dilaksanakan
oleh perangkat bendahara yang bertanggung jawab kepada kepala tata usaha.
Rincian tugas :
1) Menyimpan dokumen, rekening giro/bank
2) Menerima dan melakukan pembayaran
3) Menyimpan arsip/dokumen dan SPJ keuangan
4) Membuat laporan penggunaan keuangan
5) Membuat laporan posisi anggaran (daya serap )
6) Mencatat keuangan berdasarkan sumber keuanganya pada buku kas
umum, pembantu dan tabelaris, dll
c. Administrasi sarana dan prasarana
1) Merencanakan kebutuhan dan mengelola sarana
Rincian tugas :
1) Menyusun daftar kebutuhan sarana dan prasarana
2) Mencatat dan menginventarisir sarana
3) Menyimpan dokumen kepemilikan
4) Membuat daftar inventarisasi ruang, dll

d. Administrasi kehumasan
1) Melaksanakan hubungan sekolah dan masyarakat
Rincian tugas :
1) Membantu proses kegiatan komite
2) Menjalin kerja sama dengan pemerintah dan lembaga masyarakat serta
keterlibatan pemangku kepentingan (stakeholders)
3) Mencatat dan mendokumentasikan proses kegiatan kehumasan
4) Mempromosikan sekolah/madarsah dan mengkoordinasikan penelusuran
tamatan

e. Administrasi persuratan dan kearsipan


1) Melaksanakan tugas kesekretariatan dibidang tata persuratan dan kearsipan
Rincian tugas :
1) Mengelola surat masuk dan keluar
2) Menggandakan surat/tikrey
3) Mengelola buku ekspedisi persuratan
4) Memelihara dan menata kearsipan dan dokumen , dll

f. Administrasi kesiswaan
1) Melaksanakan proses administrasi kesiswaan
Rincian tugas :
1) Membuat daftar nomor induk siswa
2) Menyusun daftar keadaan siswa
3) Membuat usulan peserta ujian
4) Menginventarisir daftar lulusan
5) Menyimpan daftar kumpulan nilai (leger)
6) Menginventarisir pendaftaran siswa baru
7) Mengisi papan data keadaan siswa,dll
g. Administrasi layanan khusus
1) Melaksanakan fungsi koordinator layanan khusus
Rincian tugas :
1) Koordinator petugas layanan khusus ; penjaga, tukan kebun, petugas
kebersihan, pesuruh, dan pengemudi
2) Membantu program layanan khusus ; uks, bimbingan konseling,
laboratorium/bengkel dan perpustakaan, dll

h. Teknologi informasi dan komunikasi


1) Koordinator layanan data dan informasi
Rincian tugas :
1. Mengakses dan mengelola data
2. Mendokumentasikan administrasi
3. Menginformasikan serta mempromosikan

4. Waka Kurikulum
Terdapat dua staf dalam struktur organisasi waka kurikulum. Staf tersebut
yaitu staf dari tata usaha dan staf dari guru. Staf tata usaha bertugas sebagai staf
IT yang bertugas pengolahan nilai siswa, antri daftar dan sebagainya yang
berhubungan dengan kurikulum, sedangkan staf dari guru bertugas untuk
membuat jadwal. Koordinasi dilakukan langsung dengan waka kurikulum.
Pemilihan waka kurikulum ini sebelumnya ada pengkaderan karena tugas dari
waka kurikulum yang cukup berat, secara otomatis tahun selanjutnya waka
kurikulum akan dijabat oleh staf dari guru.
Tugas wakil kepala sekolah bidang kurikulum ini meliputi segala kegiatan
pembelajaran yang meliputi pembenahan pembelajaran serta keterlaksanaan
pembelajaran. Pada awal tahun diadakan workshop untuk awal tahun pelajaran.
Waka kurikulum mengkoordinir guru untuk membuat program tahunan, program
semester, serta pembuatan RPP. Kegiatan lainnya yaitu
a. supervisi sekolah
b. supervisi oleh kepala sekolah
c. peningkatan mutu siswa melalui Try Out dan bimbingan belajar
d. peningkatan keprofesionalan guru (seperti mengikuti diklat, mengikuti
worksop, mengikuti pelatihan) ditentukan oleh bidang kurikulum, siapa saja
yang akan mengikuti pelatihan tersebut supaya terjadi pemerataan dan tidak
orang itu saja yang berangkat mengikutinya.
e. Pengolahan hasil belajar siswa yang meliputi ulangan harian, UTS, UAS,
serta ulangan kenaikan kelas.
Terdapat program kerja pada awal tahun. Untuk mewujudkan program
yang telah dibuat tidak lepas dari bantuan dua orang staf dan bantuan dari semua
guru. Misalnya pada saat rapotan, kegatan tersebut tidak akan berjalan dengan
baik apabila bapak ibu guru tidak menyetor nilai dengan tepat waktu dan lengkap.
Kerjasama dan komunikasi dari semua pihak (guru, TU, dan wali murid) yang
baik sangat dibutuhkan untuk mewujudkan program kerja yang ada.
Program yang telah dibuat ada yang terlaksana dengan baik dan ada yang
belum terlaksana dengan maksimal. Program yang sudah terlaksana dengan baik
contonya adalah kegiatan pembelajaran, jadwal pembelajaran, serta peningkatan
ketaqwaan dan keimanan. Program yang terlaksana belum maksimal adalah
peningkatan hasil belajar siswa. Adanya siswa yang tidak naik kelas dikarenakan
karena banyaknya absen pada kegiatan pembelajaran. Kendala yang ada pada
bimbingan belajar misalnya, masih banyak siswa yang terlambat karena jam
masuk yang terlalu pagi. Cara mengatasinya adalah dengan koordinasi bersama
wali murid supaya mendukung kegiatan pembelajaran siswa di sekolah.

5. Waka Kesiswaan
Bidang Kesiswaan memiliki beberapa staf yang menangani:
1. Kantin
2. Ekstra kulikuler
Pramuka dikategorikan kedalam ekstrakulikuler wajib, dengan dibantu
oleh 4 orang Pembina dari pihak sekolah dan seorang Pelatih dari luar sekolah.
Tugas dari pelatih itu sendiri berkaitan dengan pemberian materi secara langsung
ke siswa, sedangkan pembina sebagai koordinator kegiatan, didalam kegiatan
nantinya diharapkan antara pelatih dengan pembina terjalin komunikasi yang baik
dan saling bekerja sama.
3. OSIS
4. UKS
5. Tata Tertib, terdiri dari koordinator kelas 7,8 dan 9.
6. Adiwiyata
Tugas dari Waka Kesiswaan secara umum adalah
- Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). PPDB sendiri dalam pelaksanaannya
tidak memiliki staff khusus, dikarenakan dalam pelaksanaannya akan
dibentuk suatu panitia khusus yang masih di koordinir oleh Waka kesiswaan.
- OSIS SMP Negeri 13 Malang memiliki 8 bidang yang langsung berinteraksi
dengan siswa dan stiap bidang memiliki pembina masing-masing.
Tugas dan Kendala bidang Kesiswaan:
Program kerja bidang Kesiswaan 75% berjalan lancar, namun masih terdapat
beberapa kendala diantaranya:
1. Waktu, umumnya waktu yang ditentukan untuk program kesiswaan masih
berbenturan dengan waktu pembelajaran (KBM).
2. Finansial
3. Pihak Luar
Cara Mengatasi:
1. Finansial dapat ditanggani secara mandiri, tidak berasal dari sekolah
keseluruhan, tapi juga berasal dari dukungan orang tua selaku wali murid.
Sekolah hanya mampu menangani segala sesuatu yang ada tanggung
jawabnya guna pertanggung jawaban terhadap dana BOS, sehingga upaya
dari sekolah kurang optimal.
2. Kegiatan kebanyakan dilakukan setelah siswa pulang sekolah untuk
menghindari KBM, namu sejauh ini kurang optimal
3. Permintaan surat dispen apabila terdapat kegiatan yang sifatnya penting.
Implementasi Program Adiwiyata:
1. Merubah pola pikir seluruh warga sekolah untuk peduli terhadap lingkungan.
2. Program lomba Kelas terbersih
3. Sabtu bersih
4. Wacana kantin sehat (tanpa plastik, pewarna dan pengawet)
Sekolah memfasilitasi semua kegiatan ekstrakulikuler yang beraitan
dengan pengembangan bakat dan karakter. SMP Negeri 13 Malang mempunyai
lebih dari 14 macam ekstrakulikuler, dimana setiap bidang ekstrakulikuler dilatih
oleh seorang pelatih yang profesional dibidangnya, selain itu sekolah juga
memotivasi peserta didik untuk tetap giat dan tekun dalam mengikuti
ekstrakulikuler, sehingga diperoleh hasil nyata berupa kumpulan piala terdapat di
ruang Kantor SMP Negeri 13 Malang. Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMP
Negeri 13 Kota Malang adalah sebagai berikut.
- Marching Band/ Drum Band - IMTAQ
- Bela Diri/ KKI - Sepak Bola
- Pramuka - Bahasa Inggris
- PMR - Bahasa Mandarin
- KIR - Kulintang
- Basket - Modelling
- Volly - Tari
- Paduan Suara - Paskibra

6. Waka Sarana Prasarana


Wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana di SMPN 13 kota Malang
dalam menjalankan jobdescription berkoordinasi dengan bidang-bidang yang lain.
Sejauh ini bidang sarana prasarana berkoordinasi penuh dengan pesuruh dan
kepala Tata Usaha serta komite sekolah. Selain itu dalam hal pembangunan,
bidang sarana prasarana juga melakukan koordinasi dan pantauan kepada
karyawan-karyawan yang secara khusus melakukan proses pembangunan sekolah.
Waka bidang sarana prasarana, memiliki beberapa tugas yang dijabarkan
dalam program kerja tahunan. Tugas-tugas bidang sarana dan prasarana secara
umum menurut hasil wawancara adalah meliputi inventarisasi barang di sekolah
dan mengkondisikan setiap ruangan atau gedung. Tugas-tugas tersebut dijabarkan
dalam beberapa proker, sebagai contoh proker bulanan adalah pengadaan ATK.
Sedangkan proker tahunan contohnya adalah pengadaan LCD, CCTV dan TV.
Pelaksanaan program kerja bidang sarana dan prasarana sejauh ini tidak
terlepas dari hambatan karena beberapa kendala. Kendala utama dalam
pelaksanaan program kerja adalah pada kemoloran waktu dan kendala pajak.
Kendala waktu pada pengadaan barang ataupun pembangunan sejauh ini diatasi
dengan pemberian deadline pada setiap jobdescription. Sedangkan pada kendala
pajak, diatasi dengan pembayaran pajak pada setiap pengadaan yang
membutuhkan pajak.
Beberapa sarana dan prasarana yang ada di SMPN 13 kota Malang sesuai
dengan visi dan misinya antara lain adalah sebagai berikut :
a. Laboratorium agama g. Kebun sayur
b. Musholla h. LCD, CCTV, dan komputer di
c. Ruang khusus nonmuslim setiap kelas
d. Taman i. Laboratorium IPA
e. Perangkat pembelajaran j. Sound
f. Irigasi air untuk menyiram taman k. Internet

7. Bendahara
Pemilihan bendahara di SMP Negeri 13 Kota Malang, melalui tahap
pemilihan. Pada tahun 2014 bendahara dipilih oleh dewan guru, sedangkan pada
tahun 2015, bendahara dipilih oleh staf-staf pengelola sekolah. Jadi, guru yang
bertugas sebagai bendahara berasal dari staf-staf pengelola sekolah itu sendiri.
Bendahara juga memiliki beberapa staf sebagai pembantu dalam mengelola
keuangan sekolah. Berikut ini merupakan kualifikasi bendahara SMP Negeri 13
Kota Malang:
- Bisa mengoperasikan komputer
- Jujur dan dapat dipercaya
- Guru SMPN 13
Tugas bendahara SMP Negeri 13 Kota Malang secara umum adalah
- Menerima uang dari diknas setiap awal tahun ajaran baru
- Menyusun perencanaan anggaran bulanan dan tahunan
- Mengelola sumber dana dan pengelolaannya
- Menyalurkan dana kepada penanggung jawab masing-masing program
sekolah
- Membuat laporan kepada kepala sekolah 3 bulan sekali secara online
- Mengumpulkan dan menyimpan nota penggunaan dana selama 1 tahun
- Membuat laporan penggunaan dana selama 1 tahun kepada diknas.
Bendahara di SMP Negeri 13 Malang terdiri dari 2 bagian, yaitu bendahara
BOSNAS (Bantuan Operasional Sekolah Nasional) dan bendahara BOSDA
(Bantuan Operasional Sekolah Daerah).

e) Tata Tertib Sekolah


Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP Negeri 13 Malang.
Hak
Setiap pendidik dan tenaga kependidikan berhak:
1) Mendapatkan pelayanan yang sama sesuai dengan tupoksi
2) Mendapatkan penghargaan atas prestasi dan tanggung jawabnya
3) Mengaktualisasikan diri dalam menjalankan tugas profesionalnya demi
kemajuan SMP Negeri 13 Malang.
Kewajiban
Setiap pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:
1) Hadir di sekolah setiap hari kerja minimal 15 menit sebelum pelajaran
dimulai dan pulang minimal 15 menit setelah pelajaran berakhir.
2) Meminta izin kepada atasanm dengan mengirimkan surat/keterangan apabila
karena sesuatu hal yang memang benar-benar penting harus meninggalkan
tugasnya.
3) Memenuhi kewajiban dinas 37,5 jam per minggu untuk melaksanakan tugas
kedinasan dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab.
4) Memelihara keutuhan, kekompakan, dan kesatuan segenap arga SMP Negeri
13 Malang.
5) Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada peserta didik, sejawat, dan
masyarakat.
6) Berpakaian rapi, sopan, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
7) Menjaga nama baik lembaga dan menaati semua peraturan yang ditetapkan.
8) Berakhlak terpuji dan menjadi teladan yang baik bagi peserta didik dalam
seluruh aktivitas (bertanggung jawab, tertib masuk, tertib administrasi,
peduli berdedikasi, dsb).
9) Berperan aktif, kreatif, dan inovatif dalam kegiatan yang diadakan oleh
sekolah dalam rangka memajukan sekolah dan mengembangkan kompetensi
profesionalnya.
Larangan
Setiap pendidik dan tenaga kependidikan tidak diperkenankan:
1) Merokok selama berada di sekolah
2) Berjualan di sekolah tanpa izin dari atasannya
3) Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat
sekolah
4) Melakukan tindakan yang dapat merugikan nama baik korps atau sekolah
5) Melakukan pelanggaran terhadap aturan
Konsekuensi/sanksi
Pelanggaran terhadap kewajiban atau larangan akan dikenai sanksi:
1) Teguran lisan dan pembinaan oleh atasan langsung
2) Teguran tertulis dan pembinaan oleh atasan
3) Dibina oleh BKD.

Peserta Didik SMP Negeri 13 Kota Malang


Hak
Setiap peserta didik berhak:
1) Mendapat pendidikan sesuai dengan makna yang terkandung dalam alenia
IV pembukaan UUD 1945, ...mencerdaskan kehidupan bangsa...
2) Mendapat pendidikan sebagaimana ditegaskan dalam amandemen pasal 31
ayat 1 UUD 1945 Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan
3) Memperoleh pendidikan yang sama sebagaimana ditegaskan dalam UU
nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab IV Pasal 5
ayat 1
4) Mendapat fasilitas belajar
5) Menggunakan segala macam fasilitas sarana dan prasarana sekolah sesuai
dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku
6) Mendapat perlakuan yang sama dalam menyalurkan minat, bakat dan
kemampuannya
7) Berkonsultasi dan mengemukakan pendapatnya dengan para pendidik
melalui OSIS untuk peningkatan mutu kegiatan belajar
8) Mendapat penilaian dan remidial hasil belajar secara obyektif.
Kewajiban
Setiap peserta didik berkewajiban:
1) Menaati tata tertib yang berlaku di SMP Negeri 13 Kota Malang
2) Mengikuti semua kegiatan belajar mengajar, baik yang dilaksanakan di
dalam kelas atau di luar kelas
3) Menjaga dan memelihara keamanan, kebersihan, dan ketertiban.
4) Menjaga dan memelihara fasilitas sarana dan prasarana sekolah
5) Memberitahukan/ minta izin kepada guru pengajar/ piket dan penanggung
jawab kegiatan jika tidak dapat melanjutkan proses belajar mengajar
karena sesuatu hal.
6) Berpakaian rapi dan sopan, rambut tidak boleh panjang sampai menyentuh
telinga (bagi peserta didik Putra).
7) Berpakaian rapi dan sopan, rambut panjang melebihi pundak harus
dirapikan tidak terurai, tidak berhias dan tidak memakai perhiasan yang
berlebihan (bagi peserta didik Putri).
8) Segera meninggalkan lingkungan sekolah dan pulang ke rumah masing-
masing paling lambat pukul 16.00 WIB
9) Menjaga nama baik SMP Negeri 13 Malang dan berupaya meningkatkan
prestasi baik di bidang intrakurikuler maupun ekstrakurikuler sesuai
dengan bakat dan kemampuan dimiliki.
10) Mengisi lembar bukti pelanggaran jika melakukan pelanggaran.
11) Memakai pakaian olahraga yang telah ditentukan oleh sekolah pada saat
jam pelajaran olahraga.
12) Mengikuti semua pelajaran dengan tenang dan tertib (minimal 95% tatap
muka setiap mata pelajaran setiap semester) dan melaksanakan semua
tugas dengan penuh tanggung jawab selama proses kegiatan belajar
mengajar berlangsung.
13) Mengikuti upacara bendera yang dilaksanakan di sekolah
14) Memakai pakaian seragam lengkap dengan atributnya pada saat upacara
berlangsung.
15) Mengikuti peringatan hari- hari besar keagamaan, sesuai dengan agama
masing- masing.
Larangan
Setiap peserta didik dilarang:
1) Keluar masuk lingkungan sekolah tanpa izin dari guru piket/ Wakasek/
Kepsek.
2) keluar masuk lingkungan sekolah tanpa melalui pintu gerbang.
3) Melompat pintu gerbang atau pagar sekolah.
4) Nongkrong atau berada di lingkungan sekolah, di sekitar lampu merah atau
tempat lain yang akan berdampak negatif.
5) Menerima tamu pada jam- jam belajar tanpa izin guru piket.
6) Menyimpan, membawa, menggunakan dan mengedarkan rokok, minuman
keras dan obat terlarang (narkoba).
7) Menyimpan dan membawa senjata tajam, senjata api, dan bahan peledak
atau benda-benda lain yang sejenis.
8) Menyimpan dan membawa benda-benda dalam bentuk apapun yang secara
langsung tidak ada kaitannya dengan pelajaran.
9) Membawa sepeda motor ke sekolah.
10) Melakukan tindakan pemerasan terhadap sesama peserta didik atau pihak
lain.
11) Mempengaruhi dan dipengaruhi serta mengajak sesama peserta didik atau
pihak lain ntuk melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan
permusuhan dan perkelahian.
12) Melakukan tindakan perjudian.
13) Mengambil barang milik orang lain tanpa seizin pemilik.
14) Membawa, membaca, memperlihatkan buku, bahan bacaan atau gambar-
gambar yang tidak pantas ditinjau dari segi pendidikan.
15) Mengaktifkan HP dan alat elektronik lainnya pada jam pelajaran
berlangsung.
16) Berpakaian yang tidak sesuai dengan ketentuan seragam sekolah.
17) Membentuk dan memakai atribut Geng atau organisasi yang dilarang
sekolah.
18) Mengecat rambut, kuku dan berhias berlebihan.
19) Mengecat rambut, memakai anting, gelang, mentato dan menindik bagian
tubuh (bagi peserta didik putra)
20) Mengecat rambut, mentato atau sejenisnya di bagian tubuh dan menindik
secara berlebihan (bagi peserta didik putri).
21) Masuk ke kamar mandi atau ruang ganti putri (bagi peserta didik putra).
22) Masuk ke kamar mandi atau ruang ganti putra (bagi peserta didik putri).

2. Hal-hal Menarik yang Dapat Ditiru


Hal yang menarik dan dapat ditiru dari sistem manajemen sekolah di SMP
Negeri 13 Kota Malang adalah menyediakan fasilitas laboratorium keagamaan
bagi siswa dan guru. Dalam laboratorium tersebut dilaksanakan kegiatan
keagamaan sesuai dengan kepercayaan masing-masing agama. Misalnya, bagi
yang muslim yaitu dilakukan kegiatan melafalkan asmaul husna setiap hari dan
sholat berjamaah.
Selain itu, kegiatan sabtu bersih juga dapat ditiru untuk diterapkan di
sekolah-sekolah. Kegiatan sabtu bersih ini tidak hanya dilakukan oleh siswa
melainkan juga dilakukan oleh semua warga SMP Negeri 13 Malang baik guru,
TU maupun kepala sekolah. Selain sabtu bersih, di SMP Negeri 13 malang juga
melakukan senam bersama setiap hari sabtu untuk meningkatkan kebugaran
jasmani. Jadi, sabtu bersih dan senam dilakukan setiap dua minggu sekali secara
bergantian, tetapi terkadang juga menyesuaikan dengan situasi dan kondisi.
Hal yang menarik lainnya adalah kegiatan tanam dan panen toga bersama.
Sekolah menyediakan taman dan kebun untuk ditanami dengan sayuran, buah-
buahan, tanaman hias maupun obat-obatan. Tanaman-tanaman tersebut dirawat
dan disiram secara teratur oleh siswa dan petugas kebersihan. Siswa dibiasakan
untuk menyiram tanaman dengan menggunakan aliran air yang ada di depan
kelas. Air tersebut berasal dari sungai-sungai yang ada di sawah-sawah dekat
lokasi sekolah. Hasil panen yang diperoleh dari kebun dijual dengan harga seperti
di pasaran. Uang hasil penjualan akan digunakan untuk membeli pupuk.
Kantin di SMP ini sudah masuk dalam kategori kantin sehat, karena di
kantin ini tidak menggunakan plastik, pengawet, dan pewarna. Serta setiap ada
kegiatan, sekolah selalu mengkomunikasikan dengan orang tua siswa, supaya
orang tua turut membantu memaksimalkan kegiatan tersebut.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Sistem manajemen di SMP 13 Malang sudah berjalan dengan baik dan
sesuai dengan hirarki yang ada. Komunikasi yang baik sudah terajalin disini. Hal
ini dibuktikan dengan fakta yang ada yaitu rapat antar pengurus rutin dilakukan
dan apabila ada hal penting yang harus dibicarakan, maka akan dilakukan rapat
dadakan minimal oleh kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. Hal ini sebagai
upaya untuk memaksimalkan program yang ada.
Keterlaksanaan sistem manajemen disekolah ini sudah baik. Hambatan
selalu ada dalam setiap kegiatan. Hambatan tersebut berasal dari berbagai pihak,
baik dari siswa, wali murid, maupun biaya. Namun selalu ada cara dari pihak
sekolah untuk mengatasi hambatan yang ada sehingga suatu program kerja yang
dibuat tetap dapat berjalan dengan maksimal.
Sistem manajemen yang baik dan tepat untuk diterapkan di sekolah tidak
dapat disamakan antara sekolah satu dengan yang lain. Penerapan manajemen
dalam masing-masing sekolah harus memperhatikan berbagai kondisi yang ada
dalam sekolah.

2. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk pembaca adalah untuk menerapkan
manajemen yang baik perlu pemahaman akan kondisi nyata yang ada pada
sekolah tersebut. Pemahaman akan kondisi yang ada diperlukan untuk
menentukan langkah serta upaya apa yang harus ditempuh untuk mencapai visi
sekolah dengan maksimal.

You might also like