Professional Documents
Culture Documents
oleh
Alif Nur Hasanah (120351402778)
Anggita Sari (120351410916)
Ardiansyah F. Firdaus (120351402866)
Endik Irniawan (120351402787)
Hari Agung Prasetyo (120351410893)
2. Waktu Kunjungan
Kunjungan ke sekolah dilakukan pada akhir bulan September sampai
bulan Oktober tahun 2015.
3. Mahasiswa yang Berkunjung
Nama mahasiswa atau anggota kelompok SMP Gebyar-Gebyar yang
melakukan kunjungan ke sekolah adalah sebagai berikut.
a. Alif Nur Hasanah (120351402778)
b. Anggita Sari (120351410916)
c. Ardiansyah F. Firdaus (120351402866)
d. Endik Irniawan (120351402787)
e. Hari Agung Prasetyo (120351410893)
5. Tujuan Kunjungan
Tujuan kunjungan ke SMP Negeri 13 Kota Malang yang kami lakukan
adalah
a. Untuk mengetahui sistem manajemen yang berlaku di SMP Negeri 13 Kota
Malang.
b. Untuk mengetahui keterlaksanaan sistem manajemen di SMP Negeri 13 Kota
Malang.
c. Untuk mengetahui hambatan pelaksanaan sistem manajemen di SMP Negeri
13 Kota Malang.
d. Untuk mengetahui sistem manajemen yang baik dan tepat untuk diterapkan di
sekolah.
6. Manfaat Kunjungan
Kunjungan yang kami lakukan ke SMP Negeri 13 Kota Malang memiliki
beberapa manfaat, yaitu:
a. Dapat mengetahui sistem manajemen yang berlaku di SMP Negeri 13 Kota
Malang.
b. Dapat mengetahui keterlaksanaan sistem manajemen di SMP Negeri 13 Kota
Malang.
c. Dapat mengetahui hambatan pelaksanaan sistem manajemen di SMP Negeri
13 Kota Malang.
d. Dapat mengetahui sistem manajemen yang baik dan tepat untuk diterapkan di
sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
KOMITE KEPALA
SEKOLAH SEKOLAH
KEPALA TATA
USAHA
Agus Triono
GURU
SISWA
a) Data Pengelola Sekolah
1. Kepala Sekolah : M. Mokhamad Syaroni, S.Pd.,M.KPD
2. Ketua Komite Sekolah : Prof. Dr. H. Mulyadi, M.PdI
3. Kepala Tata Usaha : Agus Triono
Staff Tata Usaha : Chairul Shaleh
Sukarni
4. Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kurikulum : Suwaiba, S.Pd
Bidang Kesiswaan : Hironymus Suprianto, S.Pd
- Staff Kesiswaan : Edy Santoso
Bidang Sarana dan Prasarana : Yaniek Asfianingsih, S.Pd
Bidang Hubungan Masyarakat : Sri Utami, S.Pd
5. Bendahara
6. Laboran IPA : Mujiati, S.Pd
7. Petugas Tata Tertib : Agus Gunawan
8. SATPAM : Aksariono
Doris Setiawan
Zainul Anwar
M. Bahauddin
M. Irjik
9. Jumlah Guru : 49 Orang
b) Visi
Unggul dalam prestasi, berbudaya dan peduli lingkungan berlandaskan
IMTAQ dan IPTEK
c) Misi
Mengembangkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif
Meningkatkan prestasi akademik secara intensif dan berkelanjutan
Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan secara
professional
Melakukan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler secara intensif
Meningkatkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama dan budaya
bangsa
Meningkatkan upaya pembinaan karakter pada peserta didik
Meningkatkan peran serta seluruh warga sekolah dalam pengelolaan
lingkungan sekolah yang sehat.
2. Komite Sekolah
Komite Sekolah (KS) merupakan institusi yang dimunculkan untuk
menampung dan menyalurkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan di tingkat satuan pendidikan. Karena dijadikan sebagai wadah yang
representatif. Kemunculan KS diharapkan bisa mewujudkan peningkatan mutu,
pemerataan, dan efisiensi dalam pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan.
Baik pada pendidikan pra sekolah, jalur pendidikan sekolah maupun jalur
pendidikan luar sekolah.
Berdasarkan pengertian di atas tentang Komite Sekolah yang telah
dijelaskan, maka komite sekolah merupakan institusi yang mandiri dan tidak
mempunyai hubungan hierarkis dengan satuan pendidikan maupun dengan
lemabaga pemerintah lainnya. Komite sekolah berkedudukan di satuan
pendidikan, baik sekolah maupun luar sekolah. Komite sekolah dapat mewadahi
satu satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang sejenis, berada
dalam satu kompleks, atau di bawah satu yayasan penyelenggara pendidikan.
Keanggotaan komite sekolah terdiri atas unsur masyarakat dan dapat ditambah
dewan guru, yayasan/penyelenggara pendidikan dan badan pertimbangan desa.
Unsur masyarakat dapat berasal dari:
a. Perwakilan orang tua/wali peserta didik berdasarkan jenjang kelas yang
dipilih secara demokratis.
b. Tokoh masyarakat (ketua RT/RW/RK, kepala dusun, ulama, budayawan,
pemuka adat).
c. Anggota masyarakat atau yang dijadikan figur dan mempunyai perhatian
untuk meningkatkan mutu pendidikan.
d. Pejabat pemerintah setempat (kepala desa/lurah, kepolisian, koramil,
Depnaker, Kadin, dan instansi lain).
e. Dunia usaha/industri (pengusaha industri, jasa, asosiasi, dan lain-lain)
f. Pakar pendidikan yang mempunyai perhatian pada peningkatan mutu
pendidikan.
g. Organisasi profesi tenaga pendidikan (PGRI, ISPI, dan lain-lain)
h. Perwakilan siswa bagi tingkat SLTP/SMU/SMK yang dipilih secara
demokratis berdasarkan jenjang kelas.
i. Perwakilan forum alumni SD/SLTP/SMU/SMK yang telah dewasa dan
mandiri.
Anggota Komite Sekolah yang berasal dari dewan guru, yayasan/
penyelenggara pendidikan, dan Badan Pertimbagan Desa sebanyak-banyaknya
berjumlah tiga orang. Jumlah anggota Komite Sekolah sekurang-kurangnya 9
orang dan jumlahnya harus gasal.
Setiap lembaga pasti memiliki tujuan yang hendak dicapai. Demikian juga
komite sekolah sebagai suatu lembaga mempunyai tujuan tertentu. Adapun tujuan
komite sekolah dibentuk adalah, yang pertama untuk mewadahi dan menyalurkan
aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan
program pendidikan di satuan pendidikan. Kedua, meningkatkan tanggung jawab
dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan
pendidikan. Serta ketiga, menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel,
dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu
di satuan pendidikan. Sedangkan fungsi yang dijalankan yaitu:
a. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
b. Melakukan kerjasama dengan masyarakat (perorangan / organisasi / dunia
usaha / dunia industri) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu.
c. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan
pendidikan yang diajukan oleh masyarakat.
d. Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan
pendidikan mengenai:
1) Kebijakan dan program pendidikan
2) Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS)
3) Kriteria kinerja satuan pendidikan
4) Kriteria tenaga kependidikan
5) Kriteria fasilitas pendidikan
6) Hal-hal yang terkait dengan pendidikan.
e. Mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna
mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan.
f. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan
pendidikan di satuan pendidikan.
g. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program,
penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.
Peran yang dijalankan komite sekolah menurut Tim Pengembangan Dewan
Pendidikan dan Komite Sekolah adalah sebagai pemberi pertimbangan (advisory
body) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan
pendidikan. Badan tersebut juga berperan sebagai pendukung (supporting agency)
baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan
pendidikan di satuan pendidikan. Di samping itu juga komite sekolah berperan
sebagai pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi pendidikan,
serta sebagai mediator antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di satuan
pendidikan.
Komite sekolah juga dapat memberikan masukan penilaian untuk
pengembangan pelaksanaan pendidikan, baik intra-kurikuler maupun estra
kurikuler, dan pelaksanaan manajemen sekolah yang meliputi sekolah, kepala
sekolah, guru, siswa, dan karyawan, serta memberikan penghargaan atas
keberhasilan manajemen sekolah. Komite sekolah bisa juga memberikan masukan
bagi pembahasan atas usulan Rancangan Pendapatan dan Belanja Sekolah
(RAPBS).
3. Tata Usaha
Urusan tata usaha sekolah adalah bagian dari unit pelaksana teknis
penyelenggara sistem administrasi dan informasi pendidikan di sekolah. Fungsi
kepala tata usaha:
a. Perencana administrasi program dan anggaran
b. Koordinator administrasi ketatausahaan
c. Pengelola administrasi program
d. Penyusun laporan program dan anggaran
e. Pembina staf
Tugas tata usaha (tenaga administrasi) sekolah, melaksanakan :
a. Administrasi kepegawaian.
1) Melaksanakan prosedur dan mekanisme kepegawaian
2) Merencanakan kebutuhan pegawai
3) Menilai dan membina staf
Rincian tugas :
1) Mengisi buku induk pegawai
2) Menyusun daftar urut kepangkatan
3) Menerbitkan surat tugas/keputusan
4) Menyusun data dan statistik kepegawaian
5) Menyusun arsip dan file pegawai
6) Mengelola daftar hadir pegawai, dll
b. Administrasi keuangan
1) Melaksanakan administrasi keuangan sekolah, meliputi keuangan
rutin/dana komite sekolah/bantuan, dll. Dalam pelaksanaanya dilaksanakan
oleh perangkat bendahara yang bertanggung jawab kepada kepala tata usaha.
Rincian tugas :
1) Menyimpan dokumen, rekening giro/bank
2) Menerima dan melakukan pembayaran
3) Menyimpan arsip/dokumen dan SPJ keuangan
4) Membuat laporan penggunaan keuangan
5) Membuat laporan posisi anggaran (daya serap )
6) Mencatat keuangan berdasarkan sumber keuanganya pada buku kas
umum, pembantu dan tabelaris, dll
c. Administrasi sarana dan prasarana
1) Merencanakan kebutuhan dan mengelola sarana
Rincian tugas :
1) Menyusun daftar kebutuhan sarana dan prasarana
2) Mencatat dan menginventarisir sarana
3) Menyimpan dokumen kepemilikan
4) Membuat daftar inventarisasi ruang, dll
d. Administrasi kehumasan
1) Melaksanakan hubungan sekolah dan masyarakat
Rincian tugas :
1) Membantu proses kegiatan komite
2) Menjalin kerja sama dengan pemerintah dan lembaga masyarakat serta
keterlibatan pemangku kepentingan (stakeholders)
3) Mencatat dan mendokumentasikan proses kegiatan kehumasan
4) Mempromosikan sekolah/madarsah dan mengkoordinasikan penelusuran
tamatan
f. Administrasi kesiswaan
1) Melaksanakan proses administrasi kesiswaan
Rincian tugas :
1) Membuat daftar nomor induk siswa
2) Menyusun daftar keadaan siswa
3) Membuat usulan peserta ujian
4) Menginventarisir daftar lulusan
5) Menyimpan daftar kumpulan nilai (leger)
6) Menginventarisir pendaftaran siswa baru
7) Mengisi papan data keadaan siswa,dll
g. Administrasi layanan khusus
1) Melaksanakan fungsi koordinator layanan khusus
Rincian tugas :
1) Koordinator petugas layanan khusus ; penjaga, tukan kebun, petugas
kebersihan, pesuruh, dan pengemudi
2) Membantu program layanan khusus ; uks, bimbingan konseling,
laboratorium/bengkel dan perpustakaan, dll
4. Waka Kurikulum
Terdapat dua staf dalam struktur organisasi waka kurikulum. Staf tersebut
yaitu staf dari tata usaha dan staf dari guru. Staf tata usaha bertugas sebagai staf
IT yang bertugas pengolahan nilai siswa, antri daftar dan sebagainya yang
berhubungan dengan kurikulum, sedangkan staf dari guru bertugas untuk
membuat jadwal. Koordinasi dilakukan langsung dengan waka kurikulum.
Pemilihan waka kurikulum ini sebelumnya ada pengkaderan karena tugas dari
waka kurikulum yang cukup berat, secara otomatis tahun selanjutnya waka
kurikulum akan dijabat oleh staf dari guru.
Tugas wakil kepala sekolah bidang kurikulum ini meliputi segala kegiatan
pembelajaran yang meliputi pembenahan pembelajaran serta keterlaksanaan
pembelajaran. Pada awal tahun diadakan workshop untuk awal tahun pelajaran.
Waka kurikulum mengkoordinir guru untuk membuat program tahunan, program
semester, serta pembuatan RPP. Kegiatan lainnya yaitu
a. supervisi sekolah
b. supervisi oleh kepala sekolah
c. peningkatan mutu siswa melalui Try Out dan bimbingan belajar
d. peningkatan keprofesionalan guru (seperti mengikuti diklat, mengikuti
worksop, mengikuti pelatihan) ditentukan oleh bidang kurikulum, siapa saja
yang akan mengikuti pelatihan tersebut supaya terjadi pemerataan dan tidak
orang itu saja yang berangkat mengikutinya.
e. Pengolahan hasil belajar siswa yang meliputi ulangan harian, UTS, UAS,
serta ulangan kenaikan kelas.
Terdapat program kerja pada awal tahun. Untuk mewujudkan program
yang telah dibuat tidak lepas dari bantuan dua orang staf dan bantuan dari semua
guru. Misalnya pada saat rapotan, kegatan tersebut tidak akan berjalan dengan
baik apabila bapak ibu guru tidak menyetor nilai dengan tepat waktu dan lengkap.
Kerjasama dan komunikasi dari semua pihak (guru, TU, dan wali murid) yang
baik sangat dibutuhkan untuk mewujudkan program kerja yang ada.
Program yang telah dibuat ada yang terlaksana dengan baik dan ada yang
belum terlaksana dengan maksimal. Program yang sudah terlaksana dengan baik
contonya adalah kegiatan pembelajaran, jadwal pembelajaran, serta peningkatan
ketaqwaan dan keimanan. Program yang terlaksana belum maksimal adalah
peningkatan hasil belajar siswa. Adanya siswa yang tidak naik kelas dikarenakan
karena banyaknya absen pada kegiatan pembelajaran. Kendala yang ada pada
bimbingan belajar misalnya, masih banyak siswa yang terlambat karena jam
masuk yang terlalu pagi. Cara mengatasinya adalah dengan koordinasi bersama
wali murid supaya mendukung kegiatan pembelajaran siswa di sekolah.
5. Waka Kesiswaan
Bidang Kesiswaan memiliki beberapa staf yang menangani:
1. Kantin
2. Ekstra kulikuler
Pramuka dikategorikan kedalam ekstrakulikuler wajib, dengan dibantu
oleh 4 orang Pembina dari pihak sekolah dan seorang Pelatih dari luar sekolah.
Tugas dari pelatih itu sendiri berkaitan dengan pemberian materi secara langsung
ke siswa, sedangkan pembina sebagai koordinator kegiatan, didalam kegiatan
nantinya diharapkan antara pelatih dengan pembina terjalin komunikasi yang baik
dan saling bekerja sama.
3. OSIS
4. UKS
5. Tata Tertib, terdiri dari koordinator kelas 7,8 dan 9.
6. Adiwiyata
Tugas dari Waka Kesiswaan secara umum adalah
- Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). PPDB sendiri dalam pelaksanaannya
tidak memiliki staff khusus, dikarenakan dalam pelaksanaannya akan
dibentuk suatu panitia khusus yang masih di koordinir oleh Waka kesiswaan.
- OSIS SMP Negeri 13 Malang memiliki 8 bidang yang langsung berinteraksi
dengan siswa dan stiap bidang memiliki pembina masing-masing.
Tugas dan Kendala bidang Kesiswaan:
Program kerja bidang Kesiswaan 75% berjalan lancar, namun masih terdapat
beberapa kendala diantaranya:
1. Waktu, umumnya waktu yang ditentukan untuk program kesiswaan masih
berbenturan dengan waktu pembelajaran (KBM).
2. Finansial
3. Pihak Luar
Cara Mengatasi:
1. Finansial dapat ditanggani secara mandiri, tidak berasal dari sekolah
keseluruhan, tapi juga berasal dari dukungan orang tua selaku wali murid.
Sekolah hanya mampu menangani segala sesuatu yang ada tanggung
jawabnya guna pertanggung jawaban terhadap dana BOS, sehingga upaya
dari sekolah kurang optimal.
2. Kegiatan kebanyakan dilakukan setelah siswa pulang sekolah untuk
menghindari KBM, namu sejauh ini kurang optimal
3. Permintaan surat dispen apabila terdapat kegiatan yang sifatnya penting.
Implementasi Program Adiwiyata:
1. Merubah pola pikir seluruh warga sekolah untuk peduli terhadap lingkungan.
2. Program lomba Kelas terbersih
3. Sabtu bersih
4. Wacana kantin sehat (tanpa plastik, pewarna dan pengawet)
Sekolah memfasilitasi semua kegiatan ekstrakulikuler yang beraitan
dengan pengembangan bakat dan karakter. SMP Negeri 13 Malang mempunyai
lebih dari 14 macam ekstrakulikuler, dimana setiap bidang ekstrakulikuler dilatih
oleh seorang pelatih yang profesional dibidangnya, selain itu sekolah juga
memotivasi peserta didik untuk tetap giat dan tekun dalam mengikuti
ekstrakulikuler, sehingga diperoleh hasil nyata berupa kumpulan piala terdapat di
ruang Kantor SMP Negeri 13 Malang. Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMP
Negeri 13 Kota Malang adalah sebagai berikut.
- Marching Band/ Drum Band - IMTAQ
- Bela Diri/ KKI - Sepak Bola
- Pramuka - Bahasa Inggris
- PMR - Bahasa Mandarin
- KIR - Kulintang
- Basket - Modelling
- Volly - Tari
- Paduan Suara - Paskibra
7. Bendahara
Pemilihan bendahara di SMP Negeri 13 Kota Malang, melalui tahap
pemilihan. Pada tahun 2014 bendahara dipilih oleh dewan guru, sedangkan pada
tahun 2015, bendahara dipilih oleh staf-staf pengelola sekolah. Jadi, guru yang
bertugas sebagai bendahara berasal dari staf-staf pengelola sekolah itu sendiri.
Bendahara juga memiliki beberapa staf sebagai pembantu dalam mengelola
keuangan sekolah. Berikut ini merupakan kualifikasi bendahara SMP Negeri 13
Kota Malang:
- Bisa mengoperasikan komputer
- Jujur dan dapat dipercaya
- Guru SMPN 13
Tugas bendahara SMP Negeri 13 Kota Malang secara umum adalah
- Menerima uang dari diknas setiap awal tahun ajaran baru
- Menyusun perencanaan anggaran bulanan dan tahunan
- Mengelola sumber dana dan pengelolaannya
- Menyalurkan dana kepada penanggung jawab masing-masing program
sekolah
- Membuat laporan kepada kepala sekolah 3 bulan sekali secara online
- Mengumpulkan dan menyimpan nota penggunaan dana selama 1 tahun
- Membuat laporan penggunaan dana selama 1 tahun kepada diknas.
Bendahara di SMP Negeri 13 Malang terdiri dari 2 bagian, yaitu bendahara
BOSNAS (Bantuan Operasional Sekolah Nasional) dan bendahara BOSDA
(Bantuan Operasional Sekolah Daerah).
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Sistem manajemen di SMP 13 Malang sudah berjalan dengan baik dan
sesuai dengan hirarki yang ada. Komunikasi yang baik sudah terajalin disini. Hal
ini dibuktikan dengan fakta yang ada yaitu rapat antar pengurus rutin dilakukan
dan apabila ada hal penting yang harus dibicarakan, maka akan dilakukan rapat
dadakan minimal oleh kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. Hal ini sebagai
upaya untuk memaksimalkan program yang ada.
Keterlaksanaan sistem manajemen disekolah ini sudah baik. Hambatan
selalu ada dalam setiap kegiatan. Hambatan tersebut berasal dari berbagai pihak,
baik dari siswa, wali murid, maupun biaya. Namun selalu ada cara dari pihak
sekolah untuk mengatasi hambatan yang ada sehingga suatu program kerja yang
dibuat tetap dapat berjalan dengan maksimal.
Sistem manajemen yang baik dan tepat untuk diterapkan di sekolah tidak
dapat disamakan antara sekolah satu dengan yang lain. Penerapan manajemen
dalam masing-masing sekolah harus memperhatikan berbagai kondisi yang ada
dalam sekolah.
2. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk pembaca adalah untuk menerapkan
manajemen yang baik perlu pemahaman akan kondisi nyata yang ada pada
sekolah tersebut. Pemahaman akan kondisi yang ada diperlukan untuk
menentukan langkah serta upaya apa yang harus ditempuh untuk mencapai visi
sekolah dengan maksimal.