You are on page 1of 151

PENERAPAN METODE INFORMATION SEARCH

DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA


KELAS VIII
(Penelitian Tindakan Kelas di SMP Islam Al-Hikmah Pondok Cabe)

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.I)

Disusun oleh :
Ari Zaid
NIM. 109011000133

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014
ABSTRACT

Ari Zaid (NIM. 109 011 000 133). Application of Information


Search Methods in Improving Student Results on Class VIII
Subjects in SMP Islamic Fiqh Al - Hikmah Pondok Cabe

The purpose of this study is: (1) to determine how the application execution
Fiqh learning using learning methods information search, (2) to determine
whether there is an increase in learning outcomes with the implementation of
information search methods, (3) to describe the learning outcomes of
jurisprudence with information search method .
The method used in this study is the method of Classroom Action Research
(CAR). TOD efforts undertaken to overcome the problems that arise in the
classroom. This method is done with four stages, namely planning, action,
observation, and reflection. There are four stages in a cycle that is repeated with
the same steps and remain focused on information retrieval using a method of
learning information search.
The results of this study indicate that student learning outcomes using this
method increased information search. This increase can be seen from the results of
each cycle is done. Details of the average value of the first cycle of the second
meeting pretest average of 69.4, the second meeting of the second cycle pretest
averaged 71.7. Postes first cycle of the second meeting of the average of 81.2, the
second meeting of the second cycle posttest average of 85.7. Improved learning
outcomes can be seen from the value of the gain normali each cycle, the first cycle
of N-gain-gain 0.3 N 0.46 second cycle or can be rounded to 0.5. Student learning
outcomes in subjects jurisprudence by using information search because it is
considered a maximum value above KKM achievement already exceeds the target
is quite high at 95%.
ABSTRAK

Ari Zaid (NIM. 109011000133). Penerapan Metode Information Search


dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII pada Mata Pelajaran
Fiqih di SMP Islam Al Hikmah Pondok Cabe

Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui bagaiman penerapan


pelaksanaan pembelajaran Fiqih dengan menggunakan metode belajar information
search, (2) untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan hasil belajar dengan
diterapkannya metode information search, (3) untuk menggambarkan hasil
pembelajaran fiqih dengan metode information search.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). PTK dilaksanakan upaya mengatasi permasalahan yang
muncul di dalam kelas. Metode ini dilakukan dengan empat tahap, yaitu
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat tahap tersebut terdapat
dalam satu siklus yang dilakukan berulang dengan langkah-langkah yang sama
dan tetap difokuskan pada pencarian informasi dengan menggunakan metode
pembelajaran information search.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan
metode information search ini mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut
dapat dilihat dari hasil tiap siklus yang dilakukan. Perincian nilai rata-rata pretes
siklus I pertemuan kedua rata-ratanya 69,4, pretes siklus II pertemuan kedua rata-
ratanya 71,7. Postes siklus I pertemuan kedua rata-ratanya 81,2, postes siklus II
pertemuan kedua rata-ratanya 85,7. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari
nilai normali gain tiap siklusnya, yakni N-gain siklus I 0,3 N-gain siklus II 0,46
atau bisa dibulatkan menjadi 0,5. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih
dengan menggunakan metode information search dirasa sudah maksimal karena
pencapain nilai diatas KKM sudah melebihi target yang cukup tinggi yaitu 95%.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang jernih kita
panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW., beserta keluarga dan para sahabatnya
yang setia mengorbankan jiwa raga hingga tetes darah terakhir demi tegaknya
Islam di seluruh penjuru dunia. Atas izin dan rahmat hidayah-Nya pula maka
tulisan ini yang merupakan syarat untuk menyelesaikan studi kesarjanaan (S1)
pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis sangat
terbatas, maka dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada yang terhormat:
1. Ibu Dr. Hj. Nurlena Rifai, MA, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan.
2. Bapak Dr. Abdul Majid Khon, M.Ag Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
(PAI)
3. Ibu Marhamah Saleh, Lc. MA Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam
(PAI)
4. Ibu Siti Khadijah, MA selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan
arahannya serta membimbing dengan tulus ikhlas dalam penulisan skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan staf jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
6. Bapak Drs. L. Sutisna, selaku kepala SMPI Al Hikmah Pondok Cabe yang
telah membantu penelititan berlangsung.
7. Bapak Solahudin, S.Pd.I, selaku guru pamong tempat penulis melakukan
penelitian.
8. Ibu Alkat Masithoh (ibu) dan Bapak Ismed Zaid (Ayah) tercinta yang telah
memberi dukungan dan kasih sayang yang tiada hentinya kepada penulis.
9. Saudara saudara kandung saya Every Zony (kakak), Lisa Resnida (kakak),
Rachmat Kozara (kakak), Bang Rahman, (kakak ipar), yang telah
menginspirasi dan memberikan bantuan berupa materiil maupun dukungan
moril kepada penulis.
10. Bang kamil dan sepupu lainnya yang telah memberikan dukungan berupa
materiil dan moril kepada penulis.
11. Rekan rekan guru di SMPI dan SDIT Al Hikmah yang telah memberikan
dorongan, dukungan, serta masukan pada penulis.
12. Teman-teman tercinta di Pendidikan Agama Islam (PAI) angkatan 2009 dan
sahabat sahabat yang selalu memberikan masukan dan dorongan motivasi
kepada penulis.
13. Semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, dan informasi yang
bermanfaat untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari masih sangat banyak kekurangan dalam penulisan


skripsi ini karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena
itu penulis sangat berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sekalian. Mudah mudahan skrpsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan umumnya bagi khazanah ilmu pengetahuan. Amin ya rabbal alamin.

Jakarta, 2 April 2014


Penulis,

Ari Zaid

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vii
TABEL GAMBAR viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Masalah Penelitian 5
1. Identifikasi Masalah 5
2. Pembatasan Masalah 5
3. Rumusan Masalah 6
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Deskripsi Teori
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar 8
b. Tujuan Belajar 9
c. Ciri ciri Belajar 9
d. Aspek aspek yang mempengaruhi hasil belajar 10
e. Pengertian Hasil Belajar 10
2. Metode Information search
a. Metode 11
b. Kedudukan metode dalam Belajar Mengajar 13
c. Prinsip-prinsip penentuan Metode 13
d. Macam-macam metode mengajar 14
e. Metode Information search 15

iii
f. Karakteristik Strategi Pembelajaran ActiveLearning Metode
Information search 15
g. Langkah-langkah metode information search 16
h. Kelebihan dan Kekurangan dari Metode information search 17
B. Hasil Penelitian yang relevan 18
C. Pengajuan Konseptual Intervensi Tindakan 19
D. Hipotesis Tindakan 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu Penelitian 21
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian 21
C. Kelebihan dan Kekurangan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) 25
D. Subjek Penelitian 26
E. Peran dan Posisi Penulis dalam Penelitian 27
F. Tahapan Intervensi Tindakan 27
G. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan 29
H. Data dan Sumber Data 29
I. Instrumen Pengumpulan Data 30
J. Teknik Pengumpulan data 31
K. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan 31
L. Analisis dan Interpretasi Data 32
M. Pengembangan Perencanaan Tindakan 32

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL,


ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sekolah 34
B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Efek/Hasil Intervensi Tindakan 37
C. Analisis Data 42
1. Hasil Belajar Siswa 42
2. Pembahasan Hasil Temuan Penelitian 47
D. Interpretasi Hasil Analisis 49

iv
E. Hasil wawancara dengan Siswa setelah Tindakan 63
F. Keterbatasan Penelitian 66
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 67
B. Saran 68

DAFTA PUSTAKA 69
LAMPIRAN 71

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Subjek Penelitian 24


Tabel 3.2 Tahapan Pelaksanaan Tiap Siklus 25
Tabel. 4.1 Hasil Belajar Siklus I 40
Tabel. 4.2 Hasil Belajar Siklus II 44
Tabel 4.5 Aktivitas Siswa Siklus I 50
Tabel 4.6 Aktivitas Guru Siklus I 51
Tabel 4.7 Aktivitas Pembelajaran Siklus I 53
Tabel 4.8 Aktivitas Siswa Siklus II 57
Tabel 4.9 Aktivitas Guru Siklus II 58
Tabel 4.10 Aktivitas Pembelajaran Siklus II 60

vi
TABEL GAMBAR

Gambar 3.1 Rancangan siklus penelitian 23


Gambar 4.1 Hasil Belajar Siklus I 42
Gambar 4.2 Hasil Belajar Siklus II 44

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Observasi Awal Wawancara Responden Guru Pra-Penelitian


Lampiran 2 Kisi-kisi Soal Tes Hasil belajar Fiqih Siklus I
Lampiran 3 Pretes dan Postes Siklus I
Lampiran 4 Kunci Jawaban Siklus I
Lampiran 5 Kisi-kisi Soal Tes Hasil belajar Fiqih Siklus II
Lampiran 6 Pretes dan Postes Siklus II
Lampiran 7 Kunci Jawaban Siklus II
Lampiran 8 RPP siklus I dan II
Lampiran 9 Materi RPP
Lampiran 10 hand out
Lampiran 11 Lembar Observasi Aktifitas Siswa Siklus I
Lampiran 12 Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus I
Lampiran 13 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 14 Catatan Lapangan Siklus I
Lampiran 15 Lembar Observasi Aktifitas Siswa Siklus II
Lampiran 16 Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus II
Lampiran 17 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 18 Catatan Lapangan Siklus II
Lampiran 19 Hasil Wawancara Responden Siswa
Lampiran 20 Hasil Wawancara dengan Guru Setelah Penelititan Tindakan Kelas
Lampiran 21 Dokumentasi-dokumentasi Penelitian Di SMPI al-Hikmah Pondok
Cabe

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Mata pelajaran agama adalah mata pelajaran wajib di setiap sekolah-
sekolah Indonesia. Dan Fiqih ini adalah termasuk di dalamnya. Sebenarnya,
melalui mata pelajaran agama, sangat diharapkan siswa memiliki karakter
yang benar-benar seharusnya dimiliki oleh seseorang yang beragama karena
esensi dari mempelajari ilmu keagamaan adalah sikap. Dan juga, biasanya
pada sekolah-sekolah yang berbasis agama, mata pelajaran bidang keagamaan
menjadi nilai yang menentukan atau salah satu nilai yang sangat diperhatikan.
Belajar merupakan suatu proses perubahan siswa dari yang tidak tahu
menjadi tahu dan dari yang tidak bisa menjadi bisa sedangkan mengajar
merupakan proses pengaturan yang dilakukan oleh guru untuk dapat
memberikan pengajaran dan didikan secara teratur, sistematis, terarah
dan terencana.1

Di dalam buku Pembelajaran Akselerasi karangan Iif Khoiru Ahmadi,


dkk terdapat opini Meir yang menyatakan bahwa terdapat beberapa masalah
pembelajaran di sekolah yang antara lain adalah:2
1. Materi ajar yang tidak bermakna

1
Syaiful Bahri Jamarah, dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:
Rosdakarya, 2002), h. 46.
2
Iif Khoiru Ahmadi, dkk, Pembelajaran Akselerasi, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011), h.
6.

1
2

2. Belajar hanya berisi ceramah yang membosankan.


3. Guru hanya menyuapi (spoon feeding) siswa dengan pengetahuan yang
bersifat superficial
4. Proses belajar bukan merupakan proses yang menyenangkan tapi malah
menakutkan.
Dalam pengalaman, penulis pun masih sering menjumpai beberapa
sekolah yang terdapat guru-guru yang masih menerapkan cara-cara
konvensional dalam belajar termasuk di sekolah tempat penulis melakukan
penelititan. Sedangkan dewasa ini siswa dituntut aktif dalam pembelajaran,
guru harus bersikap variatif dalam melaksanakan proses KBM agar siswa
tidak merasa jenuh dan pencapain tujuan pelajaran juga tidak menyentuh pada
ranah kognitif saja, melainkan juga kepada afektif dan psikomotorik.
Selain itu, seiring perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan
teknologi semakin canggih, maka secara otomatis pola pikir masyarakat
berkembang dalam setiap aspek. Sehingga berpengaruh pula terhadap dunia
pendidikan karena dengan berkembangnya pola pikir masyarakat itu, dituntut
untuk adanya inovasi dalam bidang pendidikan, tidak tradisional lagi, yaitu
melaksanakan pemebelajaran hanya dengan ceramah yang merupakan metode
dari zaman dahulu sampai sekarang. Inovasi yang disebutkan itu tidak
terlepas dari peran guru untuk melakukan inovasi cara belajar di kelas.
Dalam memberikan pengajaran dan didikan secara teratur, sistematis,
terencana, dan yang pasti terarah tersebut dibutuhkan sebuah metode
pembelajaran. Di dalam buku Syaiful Bahri Djamarah tahun 2002 di katakan
bahwa metode pembelajaran mengandung tiga fungsi yaitu sebagai alat
motivasi ekstrinsik, sebagai strategi pengajaran, dan sebagai alat untuk
mencapai tujuan. Yang dimaksud sebagai alat motivasi ekstrinsik ini adalah
metode pembelajaran merupakan perangsang dari luar yang membangkitkan
semangat seseorang. Kemudian sebagai strategi pengajaran sekaligus alat
untuk mencapai tujuan, metode berfungsi sebagai alat atau sarana yang
digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
3

Dalam proses pembelajaran pastilah melibatkan seorang guru dan


peserta didiknya. Seorang guru merupakan salah satu pemegang kendali
generasi bangsa, sehingga guru dituntut untuk memiliki pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang mampu mengembangkan suatu potensi yang
terdapat di dalam diri anak bangsa. Guru adalah merupakan salah satu kunci
untuk membuka pintu perubahan. Dalam bidang keagamaan, yaitu guru
agama, dituntut untuk lebih mengarahkan anak bangsa agar memiliki
keunggulan dalam aspek moral, keimanan, ketaqwaan, dan disiplin. Karena
studi agama sebebnarnya tidak hanya menyentuh ke arah pengetahuan
(kognitif) saja, akan tetapi esensi dari studi agama atau mata pelajaran agama
adalah pembentukan sikap yang seharusnya memang benar-benar dimiliki
oleh setiap orang yang beragama. Dengan pencapaian esensi itulah kiranya
bangsa ini dapat menuju perubahan.
Selain itu juga, salah satu faktor yang ada di luar siswa adalah guru
profesional yang mampu mengelola pembelajaran dengan metode-metode
yang tepat, yang memberi kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi
pelajaran, sehingga menghasilkan capaian yang lebik baik. Dalam
pemnggunaan metode pembelajaran harus bervariasi sehingga siswa tidak
bosan dalam pembelajaran. Penggunaan metode dalam pembelajaran juga
tidak boleh monoton. Dalam proses KBM kadang dijumpai guru yang tidak
mengindahkan metode pembelajaran dalam pelaksanaannya. Guru tidak
sistematis dalam menyampaikan materi sehingga siswa kurang mampu
menyerap materi secara maksimal. Pemilihan metode berkaitan langsung
dengan usaha guru dalam menampilkan pembelajaran yang sesuai dengan
situasi dan kondisi sehingga pencapaian tujuan pembelajaran diperoleh secara
optimal.
Oleh karena itu, guru hendaknya menguasai, mengetahui dan
memahami berbagai metode pengajaran baik kelebihan maupun
kelemahannya. Guru yang mengetahui dan memahami aneka ragam metode
pengajaran akan menjadikan siswa antusias dan aktif ketika belajar. Selain itu,
guru juga sebagai pendidik, yang tidak hanya berperan sebagai pengajar yang
4

transfer of knowledge, tetapi juga pendidik yang transfer of values.3 Dalam


penelitian di sini yaitu dengan metode information search ini fokus penelitian
saya adalah kepada prestasi belajar siswa, akan tetapi sangat diharapkan juga
dapat menyentuh nilai pendidikannya bukan hanya pengetahuan
pendidikannya saja.
Karakteristik seorang pendidik harus memiliki kehangatan dalam
berinteraksi dengan murid.4 Dengan menggunakan metode pembelajaran,
secara tidak langsung guru tidak hanya dapat mencapai tujuan yang bersifat
nilai, akan tetapi juga dapat menjalin kedekatan dengan siswa, dan siswa pun
tidak merasa jenuh terhadap pembelajaran. Selain itu, dalam jurnal tersebut
juga tertuliskan bahwa terdapat hadits Nabi yang memerintahkan para sahabat
agar mengajar dengan menggunakan metode yang strategis, menggembirakan,
dan memudahkan murid untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Dalam penulisan ini, tujuan pendidikan yang akan diteliti itu memang
dalam ranah kognitif atau yang biasa disebut hasil belajar atau nilai belajar.
Karena hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan
kegiatan Belajar dan merupakan penilaian yang dicapai seseorang siswa untuk
mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau materi yang sudah diajarkan
siswa.5 Oleh karena itu, penulis menganggap kirannya penting pula untuk
meneliti hasil belajar dari segi penilaian berupa angka atau nilai tes, karena
walau bagaimanapun penilaian ini juga merupakan hal sangat yang penting
dalam pembelajaran di sekolah, penelitian ini penulis beri judul Penerapan
Metode Information search dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas VIII SMP Islam Al- Ikmah Pondok Cabe.

3
Saipul Annur, Profesionalitas Guru Agama Islam: Wacana Pengembangan Guru,
(Jurnal Tadib), Vol. XIII. No. 1, Juni 2008, h. 99.
4
Abdul Majid Khon, Pendidikan dalam Perspektif Sunah Nabi Saw (Suatu Kajian Hadits
Tematik dalam Sunah Ibn Majah dan Musnad Ahmad, (Jurnal Pendidikan Islam), Vol. VIII No. 1
Januari Juni 2005, h. 5.
5
Arikunto Suharsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.
132
5

B. Masalah Penelitian

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, serta harapan penulis yang
dengan menggunakan metode Information search dalam proses KBM
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari sebelumnya, maka
penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
a. Penggunaan metode pembelajaran dengan ceramah kurang
memotivasi siswa untuk belajar sehingga hal tersebut mempengaruhi
hasil belajar siswa.
b. Metode Information search dalam mata pelajaran fiqih mungkin
belum banyak diterapkan.
c. Faktor dari luar diri yang mempengaruhi hasil belajar siswa salah
satunya adalah pemilihan metode pembelajaran dan proses
pembelajaran yang dilaksanakan.

2. Pembatasan Masalah
Pada penelitian kali ini, agar pembahasan tidak teralu luas, maka
masalah hanya dibatasi pada upaya peningkatan hasil belajar pada mata
pelajaran Fiqih kelas VIII SMP Islam al-Hikmah melalui metode
Information search.

3. Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan itulah saya dapat rumuskan
permasalahan dalam penelitian saya ini sebagai berikut:
a. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Fiqih dengan menggunakan
metode belajar Information search di kelas VIII SMP Islam al-
Hikmah Pondok Cabe?
b. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan
metode belajar Information search di kelas VIII SMP Islam al-
Hikmah Pondok Cabe?
6

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan pelaksanaan pembelajaran Fiqih
dengan menggunakan metode belajar Information search di kelas VIII
SMP Islam al-Hikmah Pondok Cabe.
2. Dapat mengetahui apakah terdapat peningkatan hasil belajar dengan
diterapkannya metode Information search.
3. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan
menggunakan metode belajar Information search di kelas VIII SMP Islam
al-Hikmah Pondok Cabe.

D. Manfaat Penelitian
Penulis berharap dari hasil penelitian ini, dapat didapat manfaat sebagai
berikut:
1. Bagi siswa
a. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi yang
dipelajari dalam fiqih bab Makanan dan Minuman
b. Dengan penerapan metode ini diharapkan mampu membuat siswa
lebih aktif dalam proses pembelajaran Fiqih bab Makanan dan
Minuman
c. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dari yang sebelumnya

2. Bagi guru
a. Dapat memacu para guru untuk senantiasa meningkatkan kualitas
pengelolaan kelas dalam proses pembelajaran
b. Membuat para guru untuk senantiasa mencipatakan suasana belajar
yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.
c. Dapat menjadi referensi sekaligus solusi bagi para guru yang sedang
mengalami permasalahan dalam proses pembelajaran.
7

3. Bagi sekolah
Dapat memajukan dan meningkatkan prestasi dan mutu sekolah.
Serta dapat menjadi bahan informasi dan sumbangan pemikiran yang
dapat dijadikan bahan perbandingan atau acuan bagi sekolah atau
lembaga-lembaga lain dalam mengembangkan segala hal yang berkaitan
dengan pendidikan khususnya dalam pengajaran dan keguruan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori
1. Hasil belajar
a. Pengertian belajar
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat
pengalaman atau latihan.1 Selain itu juga belajar dapat diartikan sebagai
tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap
sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatakan proses kognitif.2 Dalam deifinisi lain menyatakan bahwa
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.3
Dari beberapa definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
belajar adalah perubahan tingkah laku yang menyeluruh, yang berbeda dari
tingkah laku sebelumnya melalui usaha nyata, dan perubahan itu
cenderung menetap atau tidak mudah hilang. Perubahan tingkah laku yang

1
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), h. 55.
2
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2004), h. 92-93.
3
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003), h. 23
8
9

dimaksud menyeluruh itu adalah perubahan mulai dari pengetahuan atapun


sikap nyatanya. Sehingga dengan kata lain, apabila seseorang yang belajar
dan tidak mengalami perubahan dari segi pengetahuan ataupun sikapnya
maka dapat dikatakan orang itu tidak belajar.

b. Tujuan belajar
Dari definis belajar, belajar itu merupakan suatu usaha nyata yang
menimbulkan perubahan, dengannya dapat dipastikan bahwa belajar itu
memiliki tujuan. Dalam buku Psikologi Pendidikan Bapak Drs. Alisuf
Sabri dipaparkan beberapa tujuan dari belajar menurut Taksonomi Bloom,
bahwa pencapaian pada ranah yuang mencakup kognitif (Pengetahuan),
afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan).
Menurut winarno Surachmad, tujuan belaajr di sekolah itu ditujukan untuk
mencapai:4
1) Pengumpulan pengetahuan
2) Penanaman konsep dan kecekatan.keterampilan
3) Pembentukan sikap dan perbuatan

c. Ciri ciri belajar


Dari pengertian yang telah penulis paparkan sebelumnya, belajar
adalah merupakan suatu kegiatan dan suatu kegiatan itu dapat
diidentifikasikan dengan ciri ciri sebagai berikut:5
1) Suatu kegiatan atau aktifitas yang menghasilkan perubahan pada diri
individu yang belajar baik aktual maupun potensial.
2) Perubahan itu pada dasarnya adalah didapatkan kemampuan baru yang
berlaku dalam waktu yang relatif lama, dan,
3) Perubahan itu terjadi karena adanya usaha (dengan sengaja).

4
Sabri, op.cit., h. 58
5
Ibid., h. 56
10

d. Aspek aspek yang mempengaruhi hasil belajar


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar, baik dari dalam
diri maupun dari luar diri. Yang merupakan faktor dari dalam diri itu
seperti motivasi, fisiologis (prilaku), dan psikologis (kejiwaan). Faktor
faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibagi antara lain:
1) Faktor faktor lingkungan
Faktor lingkungan yang dimaksud di sini mencakup dua hal, yaitu
lingkungan non sosial atau yang biasa kita sebut lingkungan alam dan
lingkungan sosial.
2) Faktor Instrumental
Faktor instrumental ini meliputi gedung/sarana dan prasarana
berbentuk fisik yang mendukung kegiatan pendidikan dan
mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.
3) Faktor faktor kondisi internal siswa
Faktor ini meliputi kondisi kesehatan dan kebugaran fisik dan kondisi
panca inderanya terutama penglihatan dan pendengarannya.

e. Pengertian Hasil Belajar


Penilaian hasil belajar dicatat dalam bentuk angka yang didapat
sesuai dengan pencapaian dari tugas akademik.6 Menurut Arikunto,
hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan
kegitan belajar dan merupakan penilaian yang dicapai seorang siswa untuk
mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau materi yang sudah diajarkan
siswa.7 Hasil belajar yang diharapkan dari proses belajar yang utama
adalah adanya perubahan baik pengetahuan, sikap maupun keterampilan,
yang pada akhirnya bermuara pada pencapaian pendidikan nasional.
Menurut KBBI, hasil itu berarti sesuatu yang diadakan dengan
usaha. Dan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar itu adalah sesuatu yang

6
Agustina, IQ, Prestasi Belajar, dan EQ, (Jurnal Provitae), Vol. 2, No. 2, November
2006, h. 70.
7
Arikunto, Suharsimi, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.
132.
11

diadakan dengan suatu usaha nyata, sesuatu yang diadakan itu dapat
berupa nilai berupa angka, pengetahuan baru, serta karakteristik dan
prilaku yang sebelumnya belum ada.

2. Metode Information search

a. Metode
Metode dapat diartikan sebagai jalan yang dipilih untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk
kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.8
Menurut Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry metode merupakan suatu
cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.9
Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah, metode adalah satu cara
yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.10
Selain itu pula ada pendapat yang dikemukakan oleh Thoifuri
yang mengartikan metode yaitu berasal dari bahasa Greeka Yunani,
yaitu metha yang melalui atau melewati, dan hados (jalan atau cara).11
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode adalah cara yang
digunakan dalam mencapai suatu tujuan tertentu dan dalam
pembelajaran tujuan itu adalah tidak lain yaitu merupakan pencapaian
dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dalam menerapkan metode-metode dalam pembelajaran harus
memperhatikan prinsip-prinsip KBM seperti yang dinyatakan oleh
Abdul Majid, yaitu: 12
1) Berpusat kepada anak didik (student oriented).

8
Iif Khoiru Ahmadi, dkk, Pembelajaran Akselerasi, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011), h.
85
9
Pupuh Fathurrohaman dan M. Sobry Sutikno, Srategi Belajar Mengajar Melalui Konsep
Umum dan Konsep Islami, (Bandung: Refika Aditama, 2010), Cet. I, h. 15
10
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1997), cet. I, h. 53.
11
Thoifuri, Menjadi Guru Inisiator, (Semarang: Rasail Media Group, 2007), Cet. I, h.
156.
12
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), Cet.
I, h. 142.
12

2) Belajar dengan melakukan (learning by doing).


3) Mengembangkan kemampuan sosisal yang berarti bahwa
pembelajaran tidak hanya untuk memperoleh pengetahuan tetapi
juga untuk dapat berinteraksi sosial (learning to live together)
4) Mengembangkan keingin tahuan.
5) Mengembangkan kreatifitas dan keterampilan dalam pemecahan
suatu masalah.
Banyak yang menyatakan metode dengan teknik itu adalah sama.
Akan tetapi, metode pembelajaran berbeda dengan teknik pembelajaran.
Metode pembelajaran lebih bersifat prosedural yang berisi tahapan,
sedangkan teknik adalah cara yang digunakan, yang bersifat
implementatif.13 Menurutnya metode ini masuk ke dalam bagian
model pembelajaran. Oleh karena itu saya juga memaparkan sedikit
mengenai model pembelajaran. Model pembelajaran itu adalah
serangkaian konseptual yang melukiskan prosedur dalam pembelajaran
untuk mencapai tujuan tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi
perancang pembelajaran entah itu sekolah ataupun guru.14
Model pembelajaran yang baik memiliki ciri ciri sebagai
berikut:15
1) Valid, yaitu model pembelajaran berhubungan dengan rasional
teoritik dan memiliki konsistensi internal.
2) Praktis, apa yang dikembangkan memang benar benar diterapkan.
3) Efektif, yaitu model pembelajaran harus memberi hasil sesuai
dengan yang diharapkan.

13
Ahmadi, dkk op.cit. h. 85
14
Ibid., h. 86
15
Ibid.
13

b. Kedudukan metode dalam Belajar Mengajar


Menurut Syaiful Bahri dan Aswan Zain, metode memiliki
kedudukan:
1) Sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam KBM.
2) Menyiasati perbedaan individual anak didik, sebagai strategi
pengajaran.
3) Sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Jadi, metode itu merupakan hal yang sangat penting dalam proses
belajar mengajar. Metode yang tepat dapat senantiasa mentransfer ilmu
kepada peserta didik yang memiliki perbedaan antara individu satu
dengan individu lainnya. Serta dengan metode juga dapat menarik
perhatian siswa dalam pembelajaran. Keefektifan pembelajaran dapat
ditentukan dengan bagaimana guru menggunakan metode pembelajaran
dan juga bagaimana pelaksanaan guru dalam menerapkannya. Jadi
kedua faktor yaitu guru profesional dan metode mengajar tidak dapat
dipisahkan.

c. Prinsip-prinsip Penentuan Metode


Telah disinggung sebelumnya, metode yang tepat dapat
menentukan keefektifan proses belajar mengajar. Oleh karena itu,
dalam memilih metode hendaklah memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut: 16
1) Prinsip motivasi dan tujuan belajar. Pilihlah metode yang kiranya
dapat memotivasi siswa dalam kegiatan belajar.
2) Prinsip kematangan dan perbedaan individu.
3) Prinsip penyediaan peluang dan pengalaman. Jadi dalam
pembelajaran berikanlah peluang peserta didik untuk berbuat,
bukan hanya mendengarkan.

16
Fathurrohaman dan Sutikno, op.cit., h. 57-59
14

4) Integrasi pemahaman dan pengalaman. Dalam pembelajaran,


penyatuan pemahaman dan pengalaman menghendaki suatu proses
pembelajaran yang mampu menerapkan pengalaman nyata dalam
suatu pembelajaran.
5) Prinsip fungsional. Artinya bahwa belajar itu merupakan kegiatan
yang benar-benar bermanfaat untuk kehidupan berikutnya.
6) Prinsip menggembirakan. Prinsip ini dekat dengan prinsip yang
pertama yaitu prinsip motivasi dan tujuan belajar, dalam kegiatan
belajar mengajar yang menggembirakan dapat senantiasa
memotivasi siswa pada kegiatan belajar selanjutnya karena belajar
merupakan proses lanjut tanpa henti.

d. Macam-Macam Metode Mengajar


Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam memilih
suatu metode belajar, yaitu:
1. Tujuan yang hendak dicapai.
2. Kemampuan guru.
3. Anak didik.
4. Situasi dan kondisi pengajaran, pembelajaran berlangsung.
5. Fasilitas
6. Waktu yang tersedia
Macam macam metode mengajar antara lain:17
1. Metode Proyek
2. Metode Eksperimen
3. Metode Tugas dan Resitasi
4. Metode Diskusi
5. Metode Sosiodrama
6. Metode Demonstrasi
7. Metode Problem Solving

17
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar Edisi Revisi,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet. I, h. 82
15

8. Metode Karya wisata


9. Metode Tanya Jawab
10. Metode Latihan
11. Metode Ceramah

e. Metode information search


Metode Information search adalah metode yang digunakan oleh
guru dengan maksud meminta peserta didik untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan baik oleh pendidik maupun
peserta didik sendiri, kemudian mencari informasi dari pertanyaan
yang diajukan kepada mereka atau metode ini bisa juga disebut
dengan ujian open-book.18

Metode ini merupakan metode dimana pendidik membagi peserta


didiknya menjadi beberapa kelompok kecil untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan mengenai topik yang dibahas, agar siswa
tidak langsung menemukan jawaban dari sumber informasi yang
dberikan, melainkan menyimpulkan suatu jawaban dari sumber
tersebut.19

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran


information search adalah metode yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran yang dimana siswa/i dituntut untuk belajar mandiri
dengan cara mencari informasi sendiri atas pertanyaan atau materi yang
sedang dipelajari.

f. Karakteristik Strategi Pembelajaran Active Learning


Metode Information search
Menurut Bonwell, Pembelajaran Aktif memiliki karakteristik-
karakteristik sebagai berikut: 20
1) Pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa berperan lebih aktif
dalam mengembangkan cara-cara belajar mandiri. Siswa berperan

18
Agus N Cahyo, Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar, (Yogyakarta: Diva Press,
2013), Cet. I, h. 271
19
Mel Silberman, Active Learning, (Yogyakarta: Bumi Media, 2002), h. 152
20
Muchlisin Riadi, Pembelajaran Aktif, http://www.kajianpustaka.com, 21 Februari
2013
16

serta pada perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses belajar.


Pengalaman siswa lebih diutamakan.
2) Guru membimbing dalam terjadinya pengalaman belajar. Guru
bukan satu-satunya sumber belajar. Guru merupakan salah satunya
sumber belajar, yang memberikan peluang bagi siswa agar dapat
memperoleh pengetahuan atau ketrampilan sendiri melalui usaha
sendiri, dapat mengembangkan motivasi dari dalam dirinya, dan
dapat mengembangkan pengalaman untuk membuat suatu karya.
3) Tujuan kegiatan pembelajaran tidak hanya untuk sekedar mengejar
standar akademis. Selain pencapaian standar akademis, kegiatan
ditekankan untuk mengembangkan siswa secara utuh dan
seimbang.
4) Pengelolaan kegiatan pembelajaran ditekankan pada kreativitas
siswa, dan memperhatikan kemajuan siswa untuk menguasai
konsep-konsep dengan mantap.
5) Penilaian dilakukan untuk mengukur dan mengamati kegiatan dan
kemajuan siswa, serta mengukur keterampilan dan hasil belajar
siswa.

Dalam metode Information Search itu sendiri, siswa diarahkan


untuk mampu mengumpulkan dan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar. Dengan demikian potensi siswa dapat diberdayakan,
dan dapat belajar mandiri. Siswa tidak lagi sebagai penerima
pengetahuan, dan guru dapat berperan sebagai motivator, pengarah, dan
pemberi stimulus.

g. Langkah-langkah metode Information search


Dalam penerapan metode Information search, langkah-
21
langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Guru Menyiapkan sumber materi yang bisa mencakup:

21
Silberman, op.cit., h. 152
17

a) Selebaran
b) Dokumen
c) Buku Teks
d) Buku Panduan
e) Computer mengakses informasi
f) Barang hasil karya manusia
g) Perlengkapan keras
2) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil
3) Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
topik
4) Peserta didik mencari informasi dari sumber materi yang telah
diberikan, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah
diberikan oleh guru.
Dalam referensi lain juga saya menemukan langkah-langkah
dalam menerapkan metode Information search, sebagai berikut: 22
1) Guru menentukan topik. Bagikan teks (materi Pelajaran)
2) Siswa membaca secara berkelompok
3) Guru memberikan pertanyaan untuk dijawab siswa
4) Kelompok siswa membuat jawaban
5) Presentaasi

h. Kelebihan dan kekurangan dari metode information search


Beberapa kelebihan dalam metode information search adalah
sebagai berikut:
1. Siap menerima pelajaran karena siswa belajar terlebih dahulu.
2. Siswa aktif
3. Materi dapat diingat lebih lama
4. Kecerdasan siswa diasah secara mandiri
5. Mendorong timbulnya keberanian mengemukakan pendapat dan
dapat memperluas wawasan.
6. Siswa belajar memecahkan masalah sendiri.23

22
Suparman, Menjadi Guru Efektif, (Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2005), h. 40, Cet. I
18

Adapun kekurangan dari metode information search adalah


peserta didik yang jarang memperhatikan atau bosan jika
bahasan dalam strategi tersebut tidak disukai pelaksanaan strategi
harus dilakukan oleh pendidik yang kreatif dan vokal, sedangkan
tidak semua pendidik di Indonesia memiliki karakter tersebut.24

B. Hasil Penelitian Yang Relevan


Neneng Husnul Hotimah, dengan skripsinya yang berjudul
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Jigsaw Pelajaran PKN
Melalui Pemahaman Konsep Pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Mathlaul Anwar Cibitung Kaum Tahun Pelajaran 2011/2012. Dalam
penelitian ini juga sama-sama berupaya meningkatkan hasil belajar siswa,
perbedaanya adalah pada metode yang digunakan yaitu menggunakan metode
Jigsaw Learning sedangkan penulis menggunakan metode Information
search.
Raisyah Nisfafera, dengan skripsinya yang berjudul Penerapan Metode
Kolaboratif Murder dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Sosiologi. Dalam penelitian ini juga berupaya meningkatkan hasil
belajar siswa dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Perbedaan
dengan penelitian penulis disini adalah pada metode belajar yang
digunakannya yaitu metode kolaboratif Murder sedangkan penulis
menggunakan metode Information search.
Penelitian relevan lainnya adalah yang ditulis oleh Mahfuzdin dengan
judul Pengaruh Strategi Active Learning (Belajar Aktif) teknik Information
search/Mencari Informasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa.
Perbedaan dengan penulis disini adalah pada jenis penelitiannya. Penelitian
yang ditulis oleh Mahfuzhdin tersebut adalah jenis penelitian kuantitatif yang
bertujuan mengetahui pengaruh metode information search terhadap hasil
belajar siswa, sedangkan penulis disini adalah Penelitian Tindakan Kelas

23
Riyanti, Contoh Strategi dan Kelebihannya, 23 April 2013,
http://riyantiokta.blogspot.com
24
Ibid
19

dimana penulis berupaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan


metode information search.

C. Pengajuan Konseptual Intervensi Tindakan


Dalam al-quraan disebutkan:


Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.(Al-Isra: 36)

Dari dalil tersebut kiranya berhubungan dengan metode information


search ini. Yaitu kita dituntut untuk mandiri serta tidak serta merta mengikuti
sesuatu hal yang belum kita ketahui. Contohnya yaitu dengan mencari hukum
mengkonsumsi suatu makanan dan minuman itu secara mandiri dari berbagai
sumber bacaan. Oleh karena itu saya tertarik untuk menerapkan metode ini
dalam pembelajaran.
Selain itu, pembelajaran yang masih dilaksanakan guru masih bersifat
konvensional yang hanya berceramah dan menggunakan metode penugasan
sehingga siswa kurang tertarik dalam mengikuti pelajaran, hal ini juga
mengakibatkan masih ada siswa yang nilainya belum mencapai KKM dan
juga siswa kurang mengerti makna dan tujuan dari pembelajaran sehingga
siswa menjadi acuh tak acuh terhadap fiqih terutama pada nilai karakter yang
tertanam pada pelajaran fiqih itu sendiri.
Untuk mengatasi hal tersebut di atas perlu diadakan pembenahan dalam
proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru khususnya dalam
pembelajaran materi makanan dan minuman. Solusi yang saya ambil adalah
dengan menerapkan metode Information search siswa akan lebih tertarik dan
antusias dalam mengikuti pelajaran ini. Setelah penggunaan metode
Information search maka nilai siswa dapat meningkat.
20

D. Hipotesis Tindakan
Dari uraian latar belakang dan rumusan masalah sebelumnya, serta hasil
penelitian-penelitian yang berhubungan yang pernah ada, penulis dapat
mengambil kesimpulan sementara (hipotesis) bahwa dengan diterapkannya
metode Information search dalam pembelajaran fiqih dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini saya lakukan di SMP Islam al-Hikmah Pondok Cabe.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini saya laksanakan pada saat PPKT (Program Pelatihan
Keguruan Terpadu) semester 8 pada semester genap tahun ajaran
2013/2014 pada bulan februari sampai dengan Mei 2013. Yaitu pada
bulan Februari 2013 saya melakukan observasi awal serta membuat
persiapan dan perencanaan. Pada bulan Maret 2013 saya melakukan
observasi (studi lapangan). Kemudian pada bulan Maret sampai April
2013 saya melakukan kegiatan penelitian dan pengumpulan data hasil
penelitian. Serta yang terakhir yaitu Analisis dan deskripsi data dan
laporan penelitian saya lakukan pada bulan November sampai Februari
2014.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian


Metode secara harfiah (Method) berarti cara. Dalam pemakaian yang
umum, metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu kegiatan atau cara
melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep konsep secara

21
22

sistematis.1 Sedangkan dalam konteks pembelajaran, metode juga diartikan


sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya merupakan
alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.2
Sedangkan penelitian dapat diartikan sebagai kegiatan mencermati
suatu obyek. Jadi, metode penelitian dapat diartikan secara singkat menjadi
suatu cara yang digunakan untuk mencermati suatu obyek. Dalam penulisan
ini, penulis menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dalam penelitian
yang akan dilakukan. Ide penelitian tindakan kelas pertama dikembangkan
oleh Kurt Lewin setelah perang dunia kedua, sebagai suatu cara penanganan
masalah sosial. Kurt Lewin mengemukakan adanya empat frase dalam
melaksanakan penelitian tindakan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi. 3 Penelitian jenis inilah yang penulis gunakan dalam penelitian ini.
Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, karena juga
menggambarkan bagaimana metode pembelajaran ini diterapkan di kelas dan
bagaimana pula hasil yang dicapai dari penelitian ini. PTK ini membantu
seseorang dalam mengatasi persoalan dan membantu pencapaian tujuan dalam
kerangka etika yang disepakati bersama antara guru, siswa, dan peneliti.
Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Empat kegiatan utama
yang ada pada tiap siklusnya yaitu:
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan terbagi menjadi dua yaitu umum dan khusus. Adapaun
perencanaan umum yaitu meliputi keseluruhan penelitian yang akan
dilakukan, sedangkan perencanaan khusus meliputi perencaan tiap siklus
yang akan dilaksanakan. Peneliti merencanakan tindakan yang akan
dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung. Peneliti

1
Muhibin Syah. Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru. (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004), h. 21.
2
Hamzah B Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Kreatif dan
Efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) ,h. 2.
3
M. Djunaidi Ghony, Penelitian Tindakan Kelas, (Malang: UIN-Malang Press, 2008), Cet.
I, h.6.
23

menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi, lembar


pengamatan, dan lembar penilaian siswa.

b. Tindakan (Acting)
Pada tahap tindakan ini peneliti melaksanakan apa yang telah
dirancangkan pada tahap perencanaan. Tahap tindakan ini juga bisa
meliputi tindakan perbaikan terhadap situasi dan kondisi pembelajaran
yang telah dilakukan.

c. Pengamatan (Observation)
Peneliti melakukan pengamatan pada siswa selama proses belajar
mengajar berlangsung dengan lembar observasi. Pengamatan juga dapat
dilakukan oleh kolaborator dengan mencatat semua peristiwa atau semua
hal yang terjadi di kelas penelitian. Misalnya, mengenai kinerja guru,
situasi kelas, prilaku dan sikap siswa, penyajian atau pembahasan materi,
penyerapan siswa terhadap materi yang diajarkan, dan sebagainya.4

d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti beserta guru menganalisis data yang
diperoleh dari kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan sesuai dengan
tujuan yang direncanakan. Hasil ini kemudian dianalisis dan akan
digunakan untuk merencanakan tindakan selanjutnya.

4
Ghony, op.cit., h. 71
24

Gambar 3.1
Rancangan siklus penelitian5

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Jadi sebelum menerapkan metode Information search untuk meneliti,


penulis mempersiapkan langkah langkah yang akan dilakukan. Setelah itu
penulis terapkan di dalam kelas sambil mengamati kelangsungan proses KBM.
Dan membiaskan atau memikirkan kegiatan yang telah dilakukan.
Karena dalam penelitian penulis adalah bertujuan untuk mengetahui
efektivitas pembelajaran dengan metode Information search ini, maka penulis
menggunakan perhitungan statistik yang hasilnya mengenai peningkatan hasil
belajar siswa setelah diterapkannya metode information search dalam
pembelajaran. Dengan demikian, penulis akan mendapatkan hasil apakah
metode ini dapat meningkatkan atau malah sebaliknya.

5
Rochiati Wiriaatmaadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas,(Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006), Cet. 2, h. 66
25

C. Kelebihan dan Kekurangan PTK (Penelitian TIndakan Kelas)


1. Kelebihan dan kekurangan Penelitian Tindakan Kelas seperti
dijelaskan berikut ini (Shumsky, 1982)6
a. Tumbuhnya rasa memiliki melalui kerja sama dalam PTK.
b. Tumbuhnya kreativitas dan pemikiran kritis lewat interaksi terbuka
yang berifat refleki/evaluatif dalam PTK.
c. Dalam kerja sama ada saling merangsang untuk berubah.
d. Meningkatnya kesepakatan lewat kerja sama demokratis dan
diologis dalam PTK.
2. PTK Anda juga memiliki kelemahan (M. Mega N. dan Kania Islami
Dewi)
a. Kurangnya pengetauhan dan keterampilan dalam teknik dasar
penelitian pada Anda sendiri karena terlalu banyak berurusan
dengan hal-hal praktis.
b. Rendahnya efesiensi waktu karena Anda harus punya komitmen
peneliti untuk terlibat dalam prosesnya sementara Anda masih
harus melakukan tugas rutin.
c. Konsepsi proses kelompok yang menuntut pemimpin kelompok
yang demokratis dengan kepekaan tinggi terhadap kebutuhan dan
keinginan anggota-anggota kelompoknya dalam situasi tertentu,
padahal tidak mudah untuk mendapatkan pemimpin demikian.

Dari pernyatan kelebihan PTK di atas, penulis kira bahwa dengan


melakukan Penelitian Tindakan Kelas penulis bersama dengan kolaborator
dapat bekerjasama dalam menciptakan pembelajaran kreatif melalui
pemikiran kritis dan menciptakan suatu perubahan dalam proses
pembelajaran di kelas. Karena hal itu pula peneliti memilih metode penelitian
ini.
Namun daripada itu, disamping memiliki kelebihan, PTK juga memiliki
kekurangan. Kekurangan yang penulis temukan selain di lapangan, juga
terdapat teori yang mengemukakan kekurangan PTK, yaitu antara lain adalah
penelitian ini lazimnya dilakukan oleh praktisi seperti guru, kepala sekolah,
pengelola, pengawas yang selalu peduli terhadap ketimpangan atau
kekurangan yang ada pada situasi kerjanya dan bertindak umtuk
memperbaikinya. Selain itu juga Penelitian Tindakan Kelas memerlukan
komitmen peneliti untuk terlibat dalam prosesnya, artinya benar benar fokus
6
Putra Lubis, Kelebihan dan Kekurangan PTK (Penelitian Tindakan Kelas), 23 April 2014,
http://sapasayaa.blogspot.com
26

dalam penelitian, sedangangkan seorang praktisi seperti guru juga perlu


memenuhi pemberkasan dan hal hal lain yang harus dipenuhi dan
diserahkan kepada sekolah, sehingga hal tersebut bisa terhambat karena
sedang dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas. Kekurangan yang ketiga
adalah kesulitan orang melakukan suatu perubahan. Mulai dari siswa/i sampai
kepada suatu lembaga, karena masih banyaknya pandangan bahwa melakukan
suatu perubahan itu memerluan usaha yang tidak mudah dan memerlukan
waktu tambahan, sedangkan tugas tugas yang merupakan hal pokok yang
wajib dikerjakan masih menunggu untuk dikerjakan.

D. Subjek Penelitian
Pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah guru Fiqih (Guru
Pamong), observer, dan siswa SMP Islam kelas VIII yang berjumlah 30 orang
terdiri dari 14 orang siswi perempuan dan 16 orang siswa laki-laki. Di bawah
ini adalah daftar subjek penelitian:
TABEL 3.1
DAFTAR SUBJEK PENELITIAN
No Nama No Nama
1 Ade yulia Safitri 16 Ibas Sutisna
2 Al-Fikri 17 Ichsanuddin Noorsy
3 Alif Hayun Agiawan 18 Indah Suci Almira
4 Andini Putri 19 Indrianie Safitri
5 Annisa Chintya 20 Irma Melani
6 Ari Setiawan 21 Lidiya Eka Putri
7 Chandera Hartasih 22 Muhammad Ilham A
8 Dania Silvani 23 Muhammad Rifaldi
9 Daud Imam Azhar 24 Natasya Wulan S
10 Dhaefando G.M 25 Riski Sapto Nur P
11 Dita Yolanda 26 Rizky Saputra
12 Erni Meilani 27 Sanilisia Putri Utami
27

13 Faisal Akbar 28 Siti Rahmawati


14 Gohan Heriyanto 29 Faozan Mamur Alam
15 Heri Yadi 30 Arif Fajar Shidiq

E. Peran dan Posisi Penulis dalam Penelitian


Dalam penelitian ini, penulis berperan sebagai guru yang melakukan
proses pembelajaran dengan membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan
kegiatan, melakukan pengamatan, pengumpul data, dan menganalisis data
serta melaporkan hasil penelitian. Sedangkan guru bidang studi Fiqih dan para
siswa berperan sebagai kolaborator dan observer yang bekerjasama dengan
peneliti dalam hal menyusun rancangan pembelajaran, melakukan refleksi dan
menentukan tindakan-tindakan pada siklus selanjutnya.

F. Tahapan Intervensi Tindakan


Tahapan penelitian tindakan ini diawali dengan dilakukannya penelitian
pendahuluan dan akan dilanjutkan dengan tindakan pertama yang berupa
siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi serta refleksi.
Setelah melakukan refleksi pada tindakan I, penelitian akan dilanjutkan
dengan tindakan II dalam pembelajaran fiqih dengan menggunakan metode
variasi, atau divariasikan dengan metode lain yang sesuai dengan materi
pelajaran.
TABEL 3.2
Tahapan Pelaksanaan Tiap Siklus
Tahap Kegiatan

Pendahuluan 1. Observasi ke sekolah SMP Islam al-Hikmah Pndok


Cabe
2. Mengurus surat izin penelitian
3. Membuat instrument penelitian
4. Menyiapkan perlengkapan penelitian
5. Melakukukan Wawancara kepada guru fiqih di sekolah
28

tersebut dan menentukan kelas subjek penelitian.


6. Melakukan observasi proses pembelajaran di kelas
penelitian
Perencanaan 1. Menyiapkan kelas tempat penelitian.
2. Membuat RPP dengan menggunakan Metode
Information search.
3. Mediskusikan RPP dengan dosen pembimbing dan
kolabolator.
4. Menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan.
5. Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru,
wawancara, catatan lapangan serta keperluan observasi
lainnya.
6. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan
dengan model pembelajaran Information Search
7. Membuat pertanyaan yang kemudian akan
didiskusikan oleh siswa dengan cara mencari informasi
dibuku/referensi yang tersedia.
8. Menyiapkan sumber belajar
Pelaksanaan 1. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Melakukan apersepsi, motivasi, eksplorasi, elaborasi
dan konfirmasi tentang materi makanan dan minuman.
3. Menjelaskan materi makanan dan minuman halal
4. Memberikan pertanyaan kepada siswa yang kemudian
akan didiskusikan oleh siswa dengan cara mencari
informasi ada buku/referensi yang tersedia.
5. Siswa terbentuk menjadi beberapa kelompok sesuai
dengan kelompoknya
6. Siswa membuat daftar list makanan dan minuman halal
dan haram sesuai dengan referensi yang mereka ambil
7. Menutup kegiatan pembelajaran dan memberikan
29

motivasi untuk lebih giat belajar


Pengamatan Dalam tahap ini peneliti melakukan pengamatan bersamaan
dengan pelaksanaan tindakan untuk memperoleh data yang
akurat untuk perbaikan pada siklus berikutnya.

Refleksi Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali


apa yang sudah dilakukan. Hasil evaluasi dijadikan feedback
dalam merencanakan perbaikan untuk pelaksanaan tindakan
selanjutnya. Serta melakukan analisis terhadap semua data
yang telah terkumpul dari hasil observasi, hasil tes dan
menentukan keberhasilan dan kelemahan atau kekurangan
pada siklus I yang akan dijadikan dasar perbaikan pada
pelaksanaan siklus berikutnya.

G. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih bab makanan dan minuman
dengan indikator keberhasilan mencapai atau melebihi KKM sebanyak 95%
dengan KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimalnya adalah 75.

H. Data dan Sumber Data


1. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang
berupa pedoman wawancara yang dilakukan pada murid dan guru setiap
akhir siklus, observasi yang dilaksanakan selama proses pembelajaran,
catatan lapangan yang dilaksanakan selama proses pembelajaran, dan
dokumentasi.
2. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru dan peneliti.
30

I. Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis
yaitu:
1. Instrumen Tes
Tes tertulis ini berupa tes awal (pretes) dan tes akhir (postes). Tes
awal (prestes) adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran
diberikan kepada peserta didik untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa tentang materi yang akan diajarkan. Sedangkan tes
akhir (postes) adalah bahan-bahan pelajaran yang telah di ajarkan kepada
para peserta didik dan biasanya naskah tes akhir ini dibuat sama dengan
naskah tes awal.

2. Instrumen Non Tes


Dalam instrumen non tes yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Lembar observasi
Lembar observasi ini terdiri dari tiga, yaitu lembar observasi
guru dalam belajar mengajar, lembar observasi aktifitas siswa dan
lembar observasi aktivitas pembelajaran. Lembar observasi proses
kegiatan belajar mengajar yaitu untuk mengadakan pencatatan secara
sistematis mengenai aktivitas belajar siswa, aktifitas guru dan proses
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran information
search.
b. Lembar wawancara
Wawancara pada saat observasi dilakukan untuk mengetahui
kondisi siswa serta untuk mengetahui gambaran umum mengenai
pelaksanaan pembelajaran dan masalah-masalah yang dihadapi di
kelas. Wawancara tindakan dilakukan untuk mengetahui pengaruh
penggunaan metode information search terhadap siswa.
c. Studi kepustakaan
Yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku
yang ada kaitannya dengan objek yang diteliti serta yang menunjang
31

pelakasanaan penelitian.7 Studi ini merupakan teknik analisis


terhadap berbagai sumber informasi termasuk bahan cetak (buku,
artikel, novel, koran, majalah, dan sebagainya) dan bahan non cetak
(benda-benda dan sebagainya).
d. Dokumentasi
Yaitu teknik pengumpulan data atau informasi dengan
mengambil foto-foto pada saat pembelajaran.

J. Teknik Pengumpulan Data


Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian adalah:
1. Observasi/Pengamatan
Observasi dilakukan sebelum dan pada saat tindakan dilakukan.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui respons/tanggapan guru dan
siswa mengenai pelaksanaan metode information search dalam
pembelajaran. Disamping itu juga untuk triangulasi data yang didapat
pada saat penelitian.
3. Tes
Tes yang berupa soal pilihan ganda dilakukan untuk mengetahui prestasi
belajar fiqih siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan tindakan.

K. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan


Sebelum tes tersebut dijadikan sebagai instrumen penelitian, terlebih
dahulu dilakukan peninjauan instrumen oleh observer serta dosen
pembimbing bahwa instrumen yang telah dibuat layak untuk dijadikan
instrumen penelitian. Setelah dilakukan peninjauan oleh observer dan dosen
pembimbing dan dinyatakan valid dan layak untuk dijadikan instrumen
penilaian, barulan instrumen penilaian diberikan pada responden penelitian
yaitu siswa.

7
Prasetya Irawan, Penelitian Kualitatif dan KuantitatifUntuk Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta:
FISIP UI, 2007), Cet. 2, h. 58
32

L. Analisis Data dan Interpretasi Data


Seluruh data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis secara
kualitatif deskriptif dan kuantitatif. Data kualitatif deskriptif yang berbentuk
kalimat-kalimat yang memberikan gambaran-gambaran proses penelitian.
Data kuantitatif meliputi data statistik yang meliputi rata-rata, nilai
maksimum/minimum, standar deviasi yang sesuai indikator keberhasilan.
Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau
penguasaan konsep menggunakan analisis deskriptif dari setiap siklus
menggunakan gain skor. Gain skor adalah selisih antara nilai postes dan
pretes, gain menunjukan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep
siswa setelah pembelajaran yang dilakukan guru.
Untuk mengetahui selisih nilai tersebut, menggunakan Normalized
Gain8

g=

Dengan kategori:
g tinggi : nilai (g) > 0,70
g sedang : 0,70 > (g) > 0,3
g rendah : nilai (g) < 0,3

M. Pengembangan Perencanaan Tindakan


Karena Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, maka
pelaksanaannya dilakukan dengan cara bersiklus. Tiap siklus dilakukan
perubahan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Adapun tahap-tahap yang
dilakukan dalam setiap siklusnya adalah perencanaan, tindakan,
pengamatan/pengumpulan data dan refleksi. Sedangkan prosedur pelaksanaan
perbaikan apabila setelah tindakan siklus 1 selesai dilakukan dan belum terjadi
peningkatan hasil belajar siswa, maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan
tindakan selanjutnya pada siklus 2 sebagai perbaikan pembelajaran. Jika hasil

8
Raisyah Nisfafera, Penerapan Metode Kolaboratif Murder dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi (Jakarta: UIN, 2012), h. 47
33

penelitian telah mencukupi indikator keberhasilan maka dicukupkan dan


dianggap penelitian tindakan kelas berhasil dilaksanakan.
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL,
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Sejarah Berdirinya SMPI al-Hikmah Pondok Cabe


SMP ISLAM AL-HIKMAH PONDOK CABE adalah salah satu
sekolah swasta yang berada di Pondok Cabe, tepatnya berada di Jl.Kubis
IV no 37 A Pondok Cabe Ilir, berdiri sekitar tahun 2005. Walaupun
tergolong sekolah swasta, tetapi fasilitas yang terdapat di sekolah ini
termasuk lengkap.
Dengan fasilitas yang cukup lengkap menjadikan sekolah ini
menjadi tempat yang nyaman bagi siswa-siswi dalam menuntut ilmu, maka
banyak prestasi yang telah diraih oleh SMP Islam Al Hikmah. SMP
Islam Al Hikmah memiliki guru profesional dengan tingkat pendidikan
minimal SMA namun tetap dalam tahap kuliah sesuai dengan mata
pelajaran yang diajarkan, terdapat 20 guru beserta staff yang bekerja di
sekolah ini. 1
Sadar akan banyaknya sekolah swasta yang baru bermunculan
maupun sekolah negeri, SMP ISLAM AL-HIKMAH selalu berusaha

1
Kurikulum SMPI Al-Hikmah Dokumen Satu Tahun Ajaran 2012/2013

34
35

meningkatkan prestasi serta keunggulannya untuk menjadi sekolah terbaik


di Kota Tangerang Selatan.

2. Visi, Misi, dan Tujuan


a. Visi
Yang dimaksud visi di sini adalah gambaran sekolah yang
diinginkan dimasa 4 tahun mendatang, yaitu menghasilkan lulusan
yang kreatif, inovatif, terampil, bermutu dan memiliki keunggulan
daya saing (kompetitif) yang dilandasi ketaatan beribadah dan
berakhlak mulia.
Indikator Visi :
1) Tewujudnya pendidikan yang bermutu, efisien dan relevan.
2) Terwujudnya pembelajaran CTL yang efektif.
3) Terwujudnya tenaga kependidikan berkualitas dan berwawasan.
4) Terwujudnya siswa yang bermutu dalam multi kompetensi.
5) Terwujudnya lembaga yang bermutu dalam manajemen sekolah. 2

Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah yang :


1) Berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian.
2) Sesuai norma dan harapan masyarakat.
3) Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah untuk
memajukan sekolah.
4) Mendorong adanya pembahasan yang lebih baik.
Mengarahkan langkah-langkah strategis (misi) sekolah. 3

b. Misi
Misi SMP Islam Al-Hikmah yaitu cara untuk mewujudkan visi
tersebut di atas, yaitu :

2
Ibid
3
Ibid
36

1) Menanamkan nilai dan norma ajaran islam sebagai dasar yang


memberi warna pada setiap aspek kehidupan sehari-hari peserta
didik
2) Menciptakan peserta didik berwawasan ilmu pengetahuan yang
luas, dan keunggulan kompetitif.
3) Menciptakan strategi pembelajaran yang inovatif, tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan yang jujur, terampil, berbudi luhur.
4) Menciptakan lulusan yang cerdas, termpil, memiliki keunggulan
berkompetitif dilandasi iman dan taqwa serta berbudi luhur. 4

c. Tujuan
Tujuan umum SMP Islam Al-Hikmah dalam 4 tahun kedepan
mengacu pada tujuan pendidikan nasional, yaitu Mengantarkan
peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, berakhlak
mulia, berkepribadian, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi5
serta mampu mengaktualisasikan dirinya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dalam garis besarnya
dapat dikemukakan sebagai berikut:
1) Pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dengan
menggunakan pendekatan CTL.
2) Perangkat kurikulum yang lengkap dan sesuai dengan
perkembangan.
3) Pendidik, tenaga kependidikan yang kompeten pada bidang
tugasnya. 6

4
Ibid
5
Ibid
6
Ibid
37

B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Efek/Hasil Intervensi


Tindakan
Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa SMPI al-Hikmah Pondok
Cabe kelas VIII A sebanyak 30 orang. Berdasarkan hasil observasi baik
melalui pengamatan langsung maupun hasil wawancara dengan siswa kelas
VIII A, penelitian menyimpulkan bahwa pembelajaran fiqih di SMPI al-
Hikmah Pondok Cabe selama ini cenderung lebih banyak mengembangkan
kemampuan mendengar materi pelajaran. Siswa belum dibiasakan untuk
belajar mandiri dan menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran fiqih masih berpusat pada guru dan masih menggunakan
metode konvensional yaitu ceramah. Pembelajaran cenderung lebih
menempatkan siswa pada aktivitas mencatat, mendengar, atau menjawab
pertanyaan guru, serta hanya mengerjakan LKS. Pembelajaran yang diajukan
hanya berkisar pada pengetahuan yang ada di buku LKS. Siswa jarang diberi
kesempatan berpikir tentang masalah-masalah agama yang ada disekitar
kehidupan mereka. Pembelajaran fiqih yang dikembangkan guru di SMPI al-
Hikmah belum mampu membuat siswa bekerja sama dengan keadaan sekitar
yang berguna untuk membangun mood para siswa. Guru juga tidak
mengajarkan para siswa untuk membedah/menelaah suatu materi dengan
baik. Siswa juga tidak membiasakan untuk mengembangkan suatu
permasalahan dalam materi pembelajaran.
Berdasarkan masalah-masalah tersebut peneliti mencoba menerapkan
metode yang belum pernah digunakan oleh guru mata pelajaran fiqih di SMPI
al-Hikmah, yakni metode pembelajaran dengan mencari informasi secara
mandiri yang merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam
proses belajar mengajar fiqih. Sesuai dengan namanya, metode pembelajaran
information search memfokuskan siswa untuk belajar mandiri dengan
mencari informasi-informasi yang ada pada referensi buku mereka ataupun
internet yang berkaitan dengan materi pelajaran.
Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus, masing-masing siklus terdiri
dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi atau pengamatan dan
38

refleksi. Pada tahap perencanaan, peneliti dan guru mata pelajaran yang
menjadi kolaborator dan observer, mengembangkan rencana tindakan
berdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran fiqih dan
meningkatkan hasil belajar siswa. Sebelum melakukan tindakan, pada
tahapan ini peneliti dan guru mata pelajaran fiqih membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berkarakter, membuat hand out terkait
dengan materi yang akan diajarkan sebagai media pembelajaran siswa,
menyiapkan instrumen, (tes, lembar observasi, catatan lapangan, angket) dan
melakuan uji coba instrumen. Selanjutnya adalah tahap pelaksanaan tindakan,
yaitu tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali yang bertujuan
untuk memperbaiki keadaan proses pembelajaran fiqih. Pada tahap
pelaksanaan tindakan ini dalam satu siklus terdiri dari satu kali pertemuan.
Pada siklus pertama, proses pembelajaran diawali dengan pretes selama
10 menit, tujuannya adalah untuk mengukur seberapa jauh siswa telah
memiliki kemampuan mengenai hal-hal yang akan dipelajari. Setelah pretest
diberikan guru memulai pelajaran dengan doa dan pertanyaan yang berkaitan
tentang materi pelajaran. Tak lupa guru juga menyampaikan manfaat dan
tujuan mempelajari makanan dan minuman halal dan haram serta kompetensi
yang harus dicapai oleh
siswa selepas dari
pelajaran yang telah
dipelajari. Langkah
berikutnya adalah guru
memberikan pembahasan
singkat mengenai materi
dengan menggunakan
slide dan siswa sambil
melihat buku pedoman
belajar mereka. Setelah sedikit pembahasan dan pengantar diberikan oleh
guru, siswa diberikan hand out yang akan dikerjakan oleh siswa secara
individu.
39

Siswa mencari informasi yang ada dibuku paket dan di buku LKS
mereka mengenai hand out yang akan dikerjakan siswa dan kemudian siswa
ditunjuk secara acak untuk mengemukakan jawaban yang telah didapat dari
proses pencarian informasi yang telah dilakukan. Selain hand out siswa juga
diperintahkan untuk maju ke depan dan mengisi format tabel tentang materi
pelajaran yang berkaitan yang telah disiapkan oleh guru. Setelah itu siswa
mulai mencari informasi pada media cetak yang tersedia dari buku pedoman
siswa. Akan tetapi waktu yang tersedia tidak mencukupi dan pembelajaran
dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. Oleh karena itu, kegiatan
pembelajaran dilanjutkan pada pertemuan kedua. Pada pertemuan kedua di
siklus I ini, guru dan siswa melanjutkan pembelajaran sebelumnya dengan
diawali doa dan mengingat kembali kegiatan pembelajaran pada pertemuan
sebelumnya. Pada pertemuan ini kegiatan siswa untuk mencari informasi
mengenai materi dimaksimalkan serta pengisian hand out dan format tabel
yang disiapkan dipapan tulis diisi oleh siswa. Setelah itu siswa bersama
dengan guru membahas jawaban-jawaban yang telah diuraikan oleh siswa.
Kemudian, pada akhir pelajaran guru dan siswa melakukan evaluasi materi
yang telah diajarkan apakah siswa sudah mengerti atau belum materi yang
diajarkan. Proses pembelajaran ini diakhiri dengan diadakannya postest,
tujuannya adalah untuk mengukur apakah siswa telah menguasai kompetensi
tertentu seperti yang dirumuskan dalam indikator hasil belajar dan juga guru
memerintahkan siswa untuk membawa contoh makanan atau minuman apa
saja terkait dengan materi pelajaran untuk pertemuan berikutnya.
Pada tahap observasi, yang bertindak sebagai kolaborator
mengobservasi proses pembelajaran dengan menggunakan metode
information search sekaligus mengamati aktivitas siswa, guru, serta aktifitas
pembelajaran yang kemudian menilai hasil belajar fiqih siswa setelah
diadakannya tes awal (pretes) dan tes akhir (postest), dan
mendokumentasikan kegiatan pembelajaran. Hal ini dilakukan sesuai dengan
observasi yaitu mendokumentasikan pengaruh tindakan yang terkait.
40

Terakhir adalah tahapan analisis dan refleksi, dimana peneliti dan guru
mata pelajaran sebagai observer menganalisis dan mengevaluasi proses
pembelajaran pada siklus I, apakah tindakan yang telah dilakukan sudah
sesuai dengan konsep penelitian atau belum. Kemudian hasil penelitian pada
siklus I dibandingkan dengan indikator keberhasilan. Tahap refleksi
tujuannya untuk memperbaiki dan menyempurnakan tindakan yang akan
diberikan disiklus berikutnya. Melalui refleksi berbagai kendala yang muncul
di kelas pada saat pemberian tindakan didiskusikan untuk mencari solusi yang
dapat memperbaiki mutu pembelajaran fiqih. Kendala yang didapat adalah
masih banyak siswa yang tidak dapat menelaah dan mengembangkan materi,
pada saat evaluasi masih banyak siswa yang pasif dalam mengungkapkan apa
yang ingin ditanyakan sehingga siswa itu kurang mengerti pelajaran yang
diajarkan.
Dari hasil penelitian pada siklus I, hasil belajar siswa belum maksimal
dan masih perlu ditingkatkan. Namun demikian ada beberapa siswa yang
senang belajar dengan information search karena tidak bosan dan tidak
mengantuk. Pada siklus II peneliti melakasanakan tindakan sesuai dengan
perencanaan yang dibuat sebelumnya, setelah melakukan refleksi pada siklus
sebelumnya yaitu siklus I.
Tahap awal adalah perencanaan, dimana peneliti dan guru mata
pelajaran fiqih yang menjadi kolaborator dan observer, mengembangkan
rencana tindakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Sebelum melakukan
tindakan, pada tahap ini peneliti dan guru mata pelajaran fiqih membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berkarakter, membuat hand out
terkait dengan materi yang akan diajarkan sebagai media pembelajaran siswa.
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II agak sedikit berbeda dengan
proses pembelajaran pada
siklus I. Hal ini dilakukan
agar siswa tidak merasa
bosan belajar dengan
menggunakan metode
41

yang sama, serta agar siswa lebih antusias dan bersemangat dalam proses
pembelajaran. Pada siklus II ini proses pembelajaran diawali dengan pretes
selama 10 menit. Kemudian siswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri
dari 4 orang perkelompoknya, kemudian kelompok siswa diberikan potongan
jenis-jenis makanan / minuman / binatang / tumbuhan yang halal & haram
sebanyak 4 potongan sesuai dengan jumlah kelompok untuk dicari
/didiskusikan hukum beserta alasannya oleh siswa dari buku pedoman belajar
siswa atau buku-buku yang ada diperpustakaan dengan waktu 15 menit.
Kemudian setelah mendapakan hasil, siswa menaruh kepada induk kata yang
telah disediakan dipapan tulis. Lalu beberapa perwakilan kelompok yang
ditunjuk secara acak menulis hasil diskusinya di papan tulis. Penentuan secara
acak tersebut adalah agar semua siswa/kelompok mencari informasi dan
menyiapkan jawaban sesuai petunjuk yang diberikan dengan cepat dan
cermat. Dan penunjukan beberapa kelompok tersebut dilakukan bersesuaian
dengan waktu yang tersedia. Karena waktu yang tersedia tidak mencukupi
untuk semua kelompok, maka dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya yaitu
pertemuan kedua. Pada pertemuan kedua dan setelah melanjutkan kegiatan
pada pertemuan sebelumnya yaitu melengkapi hand out dan mengisi bagan
pada papan tulis, barulah diadakan penelaahan dan pembahasan materi. Serta
pembahasan makanan atau minuman yang berkaitan dengan materi pelajaran
berupa bentuk asli atau gambar yang akan dibahas oleh beberapa yang diberi
kesempatan untuk maju ke depan kelas dan membahas makanan atau
minuman yang dibawa olehnya. Namun tidak semua siswa mendapat giliran
dikarenakan waktu yang terbatas. Setelah selesai dan kiranya semuanya
mengerti dengan materi yang telah dielajari, guru bersama siswa
menyimpulkan hasil pembelajaran yang diakhiri dengan pemutaran video
yang berkaitan dengan makanan dan minuman haram agar siswa lebih
mendapatkan kesan dalam pembelajaran serta pemberian tes akhir (postest)
untuk pengukuran indikator keberhasilan.
Pada tahap terakhir yaitu analisis dan refleksi, dimana peneliti bersama
guru mata pelajaran yang bertugas sebagai kolaborator dan observer
42

menganalisis sekaligus mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus II,


apakah tindakan yang telah diberikan sudah sesuai atau belum dengan konsep
penelitian yang telah direncanakan. Kemudian hasil penelitian pada siklus II
dibandingkan dengan indikator keberhasilan.

C. Analisis Data

1. Hasil Belajar Siswa


Pembelajaran fiqih dengan menggunakan metode pembelajaran
information search pada materi makanan dan minuman halal dan haram
bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar fiqih siswa dengan nilai KKM
sebesar 75. Data hasil belajar fiqih siswa (pretes dan postest) serta nilai
gain pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.
Tinggi rendahnya gain yang dinormalisasi (N-gain) dapat
diklasifikasikan sebagai berikut: (1) jika g 0,7, maka N-gain yang
dihasilkan termasuk kategori tinggi; (2) jika 0,7 > g 0,3, maka N-
gain yang dihasilkan termasuk kategori sedang, dan (3) jika g < 0,3
maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori rendah.7

Tabel. 4.1
Hasil Belajar Siklus I
Pos- Max- N-
No Nama L/P Pretes Postestt Ket
Pre Pre gain
1 Ade yulia s P 84 88 4 16 0,3 sedang
2 Al-Fikri L 76 96 20 24 0,8 tinggi
3 Alif Hayun L 60 82 22 40 0,6 sedang
4 Andini Putri P 60 80 20 40 0,5 Sedang
5 Annisa C P 62 80 18 38 0,5 Sedang
6 Ari Setiawan L 74 78 4 26 0,2 Rendah
7 Chandera H P 80 86 6 20 0,3 Sedang
8 Dania Silvani P 68 86 18 32 0,6 Sedang
9 Daud Imam A L 72 78 6 28 0,2 Rendah
10 Dhaefando G L 62 78 16 38 0,4 Sedang
11 Dita Yolanda P 76 76 0 24 0 Rendah

7
Biologipedia, Uji Normalitas Gain, 2013, (http://biologipedia.blogspot.com)
43

12 Erni Meilani P 52 86 34 48 0,7 Tinggi


13 Faisal Akbar L 48 70 22 52 0,4 Sedang
14 Gohan H L 68 70 2 32 0,1 Rendah
15 Heri Yadi L 70 75 5 30 0,2 Rendah
16 Ibas Sutisna L 72 78 6 28 0,2 Rendah
17 Ichsanuddin N L 82 86 4 18 0,2 Rendah
18 Indah Suci A P 82 88 6 18 0,3 Sedang
19 Indrianie S P 66 76 10 34 0,3 Sedang
20 Irma Melani P 74 84 10 26 0,4 Sedang
21 Lidiya Eka P P 78 82 4 22 0,2 Rendah
22 Muhammad I L 70 82 12 30 0,4 Sedang
23 Muhammad R L 50 84 34 50 0,7 Tinggi
24 Natasya W S P 84 84 0 16 0 Rendah
25 Riski Sapto N L 62 66 4 38 0,1 Rendah
26 Rizky Saputra L 64 86 22 36 0,6 Sedang
27 Sanilisia Putri P 64 82 18 36 0,5 Sedang
Siti
28 P 82 84 2 18 0,1 Rendah
Rahmawati
29 Faozan Mamur L 78 84 6 22 0,3 Sedang
30 Arif Fajar S L 62 82 20 38 0,5 sedang
Jumlah 2082 2437 10,5
Nilai rata-rata 69,4 81,2 0,3
Tinggi 10%
Sedang 53,3%
Rendah 36,7%
Berdasarkan pada tabel hasil belajar fiqih yang diperoleh siswa di
atas, maka dapat dilihat grafik di bawah ini:
Gambar 4.1

hasil belajar

16
14
12
10
8 hasil belajar
6
4
2
0
tinggi sedang rendah
44

Hasil belajar pada siklus I masih harus ditingkatkan karena masih


banyak nilai siswa yang berada di bawah rata-rata. Serta 11 siswa N-
gainnya tergolong rendah dengan persentase 36,7%, 16 siswa N-gainnya
tergolong sedang dengan persentase 53,3% dan 3 orang N-gainnya
tergolong tinggi dengan persentase 10%. Selain itu rata-rata nilai pretes
yaitu 69,4 dan rata-rata nilai postestt 81,2. Proses pembelajaran metode
information search dilanjutkan ke siklus II dengan tujuan meningkatkan
hasil belajar fiqih siswa karena masih banyak jumlah siswa yang mendapat
nilai dibawah KKM sedangkan yang ingin di capai adalah nilai jumlah
maksimal siswa yang mendapat nilai tinggi atau diatas KKM dengan
prosentase indikator keberhasilan siswa yang mendapat nilai diatas KKM
sebesar 95%.

Tabel. 4.2
HASIL BELAJAR SIKLUS II
Pre- Pos- N-
No Nama Ket
Test Test gain
1 Ade yulia 90 95 0,5 Sedang
2 Al-Fikri 60 85 0,625 Sedang
3 Alif Hayun Agiawan 40 95 0,916 Tinggi
4 Andini Putri 75 70 -0,2 Rendah
5 Annisa Chintya 50 80 0,6 Sedang
6 Ari Setiawan 80 85 0,25 Rendah
7 Chandera Hartasih 65 85 0,571 Sedang
8 Dania Silvani 85 90 0,333 Sedang
9 Daud Imam Azhar 70 85 0,5 Sedang
10 Dhaefando Grazcelin M 80 75 -0,25 Rendah
11 Dita Yolanda 85 95 0,666 Sedang
12 Erni Meilani 75 100 1 Tinggi
13 Faisal Akbar 50 50 0 Rendah
45

14 Gohan Heriyanto 55 95 0,888 Tinggi


15 Heri Yadi 75 95 0,8 Tinggi
16 Ibas Sutisna 80 90 0,5 Sedang
17 Ichsanuddin Noorsy 65 90 0,714 Tinggi
18 Indah Suci Almira 85 95 0,666 Sedang
19 Indrianie Safitri 75 90 0,6 Sedang
20 Irma Melani 75 85 0,4 Sedang
21 Lidiya Eka Putri 65 85 0,571 Sedang
22 Muhammad Ilham A 75 75 0 Rendah
23 Muhammad Rifaldi 65 75 0,285 Sedang
24 Natasya Wulan S 85 95 0,666 Sedang
25 Riski Sapto Nur P 70 85 0,5 Sedang
26 Rizky Saputra 70 80 0,333 Sedang
27 Sanilisia Putri Utami 85 85 0 Rendah
28 Siti Rahmawati 85 90 0,333 Sedang
29 Faozan Mamur Alam 60 75 0,375 Sedang
30 Arif Fajar Shidiq 75 95 0,8 Tinggi
Jumlah 2150 2570 13,9
Rata-rata 71,7 85,7 0,5
Rendah 20%
Sedang 60%
Tinggi 20%

Berdasarkan pada tabel di atas agar lebih jelas hasil belajar fiqih
yang diperoleh siswa, maka dapat dilihat grafik di bawah ini:
46

Gambar. 4.2

Hasil Belajar

60
50
40
30 Hasil Belajar
20
10
0
tinggi sedang rendah

Hasil belajar pada siklus II menunjukan bahwa terdapat peningkatan


pada hasil belajar siswa. 6 siswa N-gainnya tergolong rendah dengan
persentase 20%, 60 siswa N-gainnya tergolong sedang dengan persentase
60% dan 6 orang N-gainnya tergolong tinggi dengan persentase 20%.
Selain itu rata-rata nilai pretest yaitu 71,7 dan rata-rata nilai postestt 85,7.
Proses pembelajaran metode information search berhenti sampai di siklus
II karena meskipun nilai gain yang memiliki kategori tinggi masih sama
dengan yang mendapat kategori rendah, akan tetapi dilihat dari hasil
belajar yang tergolong tinggi peneliti merasa sudah maksimal dan yang
tidak mencapai KKM hanya satu orang artinya apabila dijadikan
prosentase siswa yang melampaui nilai KKM sebanyak 97% dan yang
tidak mencapai KKM hanya 3% atau bisa dikatakan mencapai indikator
pencapaian.
Berdasarkan tabel pada siklus I dan II dapat dilihat perbedaan serta
peningkatan yang nyata antara nilai rata-rata pretes I dan II. Perincian nilai
rata-rata adalah sebagai berikut pretest I rata-ratanya 69,4, pretes II rata-
ratanya 71,7. Postest I rata-ratanya 81,2, postest II rata-ratanya 85,7.
Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari nilai normali gain, yakni N-
gain I 0,3 N-gain II 0,46 atau bisa dibulatkan menjadi 0,5.
47

2. Pembahasan Hasil Temuan Penelitian


Sebelum dilakukan tindakan pembelajaran dengan menggunakan
metode pembelajaran information search, proses pembelajaran fiqih lebih
didominasi oleh guru. Sehingga siswa kurang aktif selama proses
pembelajaran berlangsung. Selain itu faktor penyebab rendanya hasil
belajar siswa adalah kurangnya guru dalam menggunakan metode
pembelajaran yang variatif.
Pembelajaran yang digunakan di kelas VIII A SMPI al-hikmah
Pondok Cabe dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran
information search. Metode Information Search adalah metode yang
digunakan oleh guru dengan maksud meminta peserta didik untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan baik oleh pendidik
maupun peserta didik sendiri, kemudian mencari informasi jawabannya
lewat membaca untuk menemukan informasi yang akurat.
Tahap pertama mengidentifikasi permasalahan, guru memberikan
pertanyaan dan membimbing siswa dalam mengidentifikasi pertanyaan
sedangkan siswa membangun suasana untuk memahami pertanyaan yang
diberikan guru dan melakukan pengulangan terhadap materi/pertanyaan
yang dihadapi bersama guru. Tahap kedua adalah representasi/penyajian
pertanyaan, yang guru lakukan adalah membantu siswa memahami
pertanyaan, tahap ketiga adalah melakukan pengembangan dan
pemahaman pertanyaan dan tugas guru adalah membantu siswa
memberikan bimbingan bagaimana cara menjawab pertanyaan yang telah
diajukan guru. Tahap keempat adalah melakukan review (pengulangan
kembali) materi, kegiatan guru adalah membimbing siswa dalam
mengulang kembali pencarian informasi mengenai pertanyaan yang telah
tersedia. Yang kelima adalah melakukan penilaian terhadap apa yang telah
dikerjakan bersama.
Pembelajaran information search ini dikembangkan untuk
membantu siswa agar dapat mencari informasi secara akurat serta
mengembangkan cara berfikir siswa agar tidak menelan mentah-mentah
48

informasi yang telah didapatnya. Dengan pencarian informasi yang akurat


dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yang dapat di lihat pada siklus I
sampai siklus II.
Berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan pada siklus I sampai II
terdapat peningkatan. Meningkatnya N-gain dalam penerapan siklus yaitu
0,3 meningkat menjadi 0,5. Hal itu dapat dibuktikan dengan berkurangnya
siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata atau KKM. Hasil belajar
fiqih siswa siklus II mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya. Hal
ini dapat dibuktikan dari hasil perhitungan Nilai-Gain. Gain adalah selisih
antara nilai postestt dan pretest, gain menunjukkan peningkatan
pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan
guru. Perhitungan ini dilakukan untuk menghindari hasil kesimpulan yang
bias. Perhitungan nilai Gain di sini menunjukan berkurangnya siswa yang
mendapatkan nilai dibawah rata-rata yaitu dengan bukti penurunan nilai
Gain yang pada awalnya siswa yang kategori nilai gain-nya sebanyak 11
orang menjadi 6 orang dengan presentase 20% dan juga hanya 1 siswa
yang mendapat nilai dibawah KKM, kemudian pada nilai gain dengan
kategori sedang mengalami peningkatan yang pada awalnya sebanyak 16
siswa dengan presentase 53% menjadi 18 siswa dengan presentase 60%
dan nilai Gain pada kategori tinggi juga mengalami peningkatan yaitu
yang pada awalnya 3 siswa N-gainnya tinggi dengan presentase 10%
meningkat menjadi 6 siswa dengan presentase 20%. Dan Rata-rata nilai
pretes 71,7 dan nilai rata-rata postest 85,7. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada siklus II mengalami
peningkatan. Artinya siswa dapat menentukan hukum makanan dan
minuman yang halal dan haram serta dapat menjelaskan manfaat serta
mudharatnya bagi kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian dari hasil observasi dan evaluasi dapat dikatakan
bahwa jalannya pembelajaran pada siklus II telah berhasil memperbaiki
berbagai kelemahan yang terjadi pad siklus I. Perbaikan tersebut berakibat
49

pada peningkatan aktifitas siswa dalam pembelajaran dan akhirnya


mengakibatkan pada pencapaian hasil belajar siswa yang memuaskan.

D. Interpretasi Hasil Analisis


Hasil penelitian diuraikan dalam beberapa tahapan yang berupa siklus-
siklus pembelajaran di kelas. Berikut adalah penjabaran tiap siklusnya.
1. Siklus I
Siklus I terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan pelaksanaan,
observasi, dan refleksi serta replanning (perencanaan kembali).
a. Perencanaan
1) Peneliti dan kolaborator (Guru Mapel) membuat RPP untuk 2
pertemuan yang rinciaan singkatnya adalah sebagai berikut:
a) proses pembelajaran diawali dengan pretes selama 10
menit.
b) Guru memulai pelajaran dengan doa dan pertanyaan yang
berkaitan tentang materi pelajaran.
c) Guru menyampaikan manfaat dan tujuan mempelajari
makanan dan minuman halal dan haram serta kompetensi
yang harus dicapai oleh siswa selepas dari pelajaran yang
telah dipelajari.
d) Guru memberikan pembahasan singkat mengenai materi
dengan menggunakan slide
e) Siswa diberikan hand out yang akan dikerjakan oleh siswa
secara individu.
f) Siswa mencari informasi yang ada dibuku paket dan di buku
LKS mereka mengenai hand out yang akan dikerjakan.
g) Siswa ditunjuk secara acak untuk mengemukakan jawaban
yang telah didapat dari proses pencarian informasi yang
telah dilakukan.
50

h) Siswa maju ke depan dan mengisi format tabel tentang


materi pelajaran yang berkaitan yang telah disiapkan oleh
guru.
i) Siswa mulai mencari informasi pada media cetak yang
tersedia dari buku pedoman siswa.
j) Pertemuan kedua
k) Melanjutkan pembelajaran sebelumnya dengan diawali doa
dan mengingat kembali kegiatan pembelajaran pada
pertemuan sebelumnya.
l) Melanjutkan pengisian hand out dan format tabel yang
disiapkan dipapan tulis diisi oleh siswa.
m) Siswa bersama dengan guru membahas jawaban-jawaban
yang telah diuraikan oleh siswa.
n) Yang terakhir adalah pemberian postest
2) Membuat handout mengenai materi makanan dan minuman
halal
3) Menyiapkan instrumen (tes hasil belajar, lembar observasi
aktifitas siswa, guru, dan pembelajaran, catatan lapangan,
lembar wawancara dan angket)
4) Melakukan uji coba Instrumen

b. Pelaksanaan
Pada siklus I dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan
namun belum sesuai dengan rencana, hal ini dikarenakan oleh
faktor-faktor:
1) Siswa dan guru masih memerlukan adaptasi
2) Siswa masih belum mengerti mengenai metode information
search.
3) Banyak siswa yang tidak dapat mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru.
51

Masalah tersebut harus segera diatasi oleh peneliti yang


bertindak sebagai guru, karena tujuan diterapkannya metode
information search ini adalah meningkatkan hasil belajar fiqih siswa.
Upaya yang dilakukan oleh peneliti antara lain sebagai berikut:
1) Memberikan pengulangan kembali mengenai model
pembelajaran information search sampai siswa mengerti dan
memahaminya.
2) Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan metode
information search.
Pada pertemuan kedua siswa terbiasa belajar dengan
menggunakan metode pembelajaran information search. Hal ini
terlihat dengan meningkatnya aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran. Ketika pembelajaran berlangsung siswa dengan sigap
mencari informasi di buku mereka mengenai makanan dan minuman
halal & haram serta manfaat dan mudharat dalam
mengkonsumsinya.

c. Observasi
Tahap observasi ini dilakukan pada hari senin 18 Maret 2013.
Pada tahap ini, observer mengisi lembar observasi pada saat tindakan
sedang dilakukan agar peneliti dapat melanjutkan ke tahap
selanjutnya yaitu refleksi. Selain itu juga dari hasil observasi ini juga
peneliti dapat mengetahui kekurangan-kekurangan yang terdapat
dalam tindakan sehingga dapat menentukan langkah selanjutnya
dengan lebih baik. Berikut adalah hasil observasi yang dilakukan
oleh observer.
52

Tabel 4.5
Aktivitas Siswa
Siklus I
Aspek yang Ket Nilai
No Jml
diobsevasi Ada Tidak SB B C K SK
1 Melaksanakan tes
30
awal (pre-test)
2 Telah mempelajari
materi yang akan 0
diajarkan
3 Mendengarkan
penjelasan materi
18
yang disampaikan
oleh guru
4 Melakukan
pencarian informasi
16
di buku /referensi
yang tersedia.
5 Menyampaikan
hasil pencarian di
8
buku atau referensi
yang tersedia
6 Aktif bertanya dan
memberikan 11
jawaban
7 Menjawab
pertanyaan yang 24
diberikan oleh guru
8 Melaksanakan tes
30
akhir
53

Berdasarkan tabel observasi di atas dapat diketahui bahwa


aktivitas siswa pada proses pembelajaran fiqih masih perlu
ditingkatkan karena sebagian besar siswa masih belum mengikuti
pembelajaran dengan baik.
Tabel 4.6
Aktivitas Guru
Siklus I
Ket Nilai
No Aspek yang di observasi
Ada Tidak SB B C K SK
1 Mengkondisikan situasi
pembelajaran dan kesiapan

siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran
2 Apersepsi
3 Membangkitkan minat atau
rasa ingin tahu siswa
(motivasi)
4 Menyampaikan tujuan dan

indikator yang ingin dicapai
5 Penggunaan media atau alat
pembelajaran yang sesuai
dengan indikator bahan ajar
6 Penjelasan metode
pembelajaran information
search
7 Pemusatan perhatian siswa
terhadap proses
pembelajaran
8 Teknik

menjelaskan/penyampaian
54

materi
9 Pengelolaan KBM dengan

metode information search
10 Pemberian kesempatan
kepada siswa untuk bertanya

dan mengungkapkan
jawaban
11 Antusias siswa terhadap
jawaban yang diberikan

12 Keterampilan menerangkan
kembali atau menyimpulkan
materi pembelajaran

13 Kemampuan memberikan
evaluasi pembelaaran yang

sesuai dengan indikator yang
ingin dicapai.

Hasil observasi yang dilakukan oleh observer terhadap


guru/peneliti pada siklus I masih rendah dalam artian masih banyak
kekurangan yang harus diperbaiki. Hal ini karena guru/peneliti
kurang membangkitkan motivasi dan antusiasme siswa dalam
belajar, serta media pembelajaran yang masih kurang dimanfaatkan.
Hal ini juga terjadi karena guru masih beradaptasi dengan siswa dan
keadaan kelas. Guru belum terbiasa menciptakan suasana
pembelajaran yang mengaruh kepada metode pembelajaran
information search sehingga harus mampu beradaptasi dengan
keadaan siswa dan suasana kelas.
55

Tabel 4.7
Aktivitas Pembelajaran
Siklus I
Ket Nilai
No Aspek yang diobservasi
Ada Tidak SB B C K SK
Guru menyampaikan materi
1
yang akan diajarkan
Guru melakukan tanya
2
jawab
Guru memberikan
3 pertanyaan yang akan dicari
pada referensi siswa
Memberikan kesempatan
pada setiap individu untuk
4 mencari dan menganalisis
pertanyaan yang telah
diberikan
Setiap siswa dipersilahkan
5 untuk mengemukakan hasil
pencarian informasi
Siswa dipersilahkan
6
memberikan pertanyaan
Setelah sekiranya tidak ada
jawaban lagi dari siswa,
7 guru dan siswa
menyimpulkan hasil
pembelajaran

Dari hasil observasi pada aktivitas pembelajaran pada siklus ini


saya kira masih belum maksimal penerapan metode pembelajaran
information search ini, karena masih banyak siswa yang terlihat
56

belum mengerti dan berani mengemukakan jawaban yang mereka


dapat. Hanya beberapa siswa saja yang aktif dalam pembelajaran.

d. Refleksi
Pada siklus I ini masih banyak kekurangan yang harus
diperbaiki ketika memberi tindakan pada siklus I. Adapun kegagalan
pada siklus I berdasarkan lembar observasi adalah sebagai berikut:
1) Guru belum terbiasa menciptakan suasana pembelajran yang
mengaruh pada metode information search sehingga haru
mampu beradaptasi dahulu dengan keadaan siswa dan suasana
kelas.
2) Guru kurang membangkitkan motivasi belajar siswa
3) Kurang pertimbangan dalam membuat media pembelajaran, hal
ini terjadi pada pertemuan pertama. Slide power point tidak
dapat ditampilkan karea infocus tidak dapat dipakai sehingga
siswa kurang tertarik dalam penyampaian materi makanan dan
minuman halal dan proses pembelajaran adi kurang efektif.
4) Penguasaan konsep siswa mengenai materi pembelajaran masih
rendah
Berdasarkan hasil observasi, masih banyak yang harus
diperbaiki dalam pemberian tindakan. Sehingga untuk memperbaiki
siklus I dengan berbagai kelemahan dan mempertahankan
keberhasilan yang telah dicapai maka pada siklus II perlu dibuat
pengembangan perencanaan pemberian tindakan berdasarkan hasil
refleksi siklus I.
57

2. Siklus II
Seperti pada siklus I, siklus II ini terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi.
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka perencanaan
pada siklus II ini lebih dikembangkan agar indikator keberhasilannya
tercapai. Berikut adalah penjabaran llangkah-langkahnya.
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
rincian singkatnya sebagai berikut:
a) Pembelajaran diawali dengan doa kemudian pretes selama
10 menit.
b) Guru memulai pelajaran dengan doa dan pertanyaan yang
berkaitan tentang materi pelajaran.
c) Guru menyampaikan manfaat dan tujuan mempelajari
makanan dan minuman halal dan haram serta kompetensi
yang harus dicapai oleh siswa selepas dari pelajaran yang
telah dipelajari.
d) Guru memberikan pembahasan singkat mengenai materi
dengan menggunakan slide
e) Siswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 4
orang perkelompoknya.
f) Kelompok siswa diberikan potongan jenis-jenis makanan /
minuman / binatang / tumbuhan yang halal & haram
sebanyak 4 potongan sesuai dengan jumlah kelompok untuk
dicari /didiskusikan hukum beserta alasannya oleh siswa
dari buku pedoman belajar siswa atau buku-buku yang ada
diperpustakaan dengan waktu 15 menit.
g) Siswa menaruh potongan kata pada induk kata yang telah
disediakan dipapan tulis.
h) Perwakilan kelompok yang ditunjuk secara acak menulis
hasil diskusinya di papan tulis.
58

i) Pada pertemuan kedua, yaitu melengkapi hand out dan


mengisi bagan pada papan tulis
j) Pembahasan makanan atau minuman yang berkaitan dengan
materi pelajaran berupa bentuk asli atau gambar
k) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
l) Pemutaran video yang berkaitan dengan makanan dan
minuman haram
m) Pemberian tes akhir (postest).
2) Meningkatkan aktifitas pembelajaran metode information search
dengan melakukan inovasi-inovasi.
3) Memberikan motivasi kepada siswa baik secara individu
maupun kelompok agar lebih aktif dan antusias dalam mengikuti
pembelajaran.
4) Membuat media pembelajaran lebih menarik seperti slide power
point yang menarik
5) Mengamati kesulitan dan keinginan belajar siswa agar lebih
memahami materi pembelajaran sehingga pemahaman konsep
siswapun akan meningkat dan hasil belajar pun akan meningkat.

b. Pelaksanaan
1) Suasana pembelajaran semakin efektif, hal ini terbukti dengan
antusiasme siswa yang aktif, berani bertanya dan
mengungkapkan kesulitan belajar dan lebih mudah memahami
materi pembelajaran.
2) Setiap siswa yang dipanggil untuk menjawab atau menuliskan
jawaban di papan tulis
3) Suasana pembelajaran semakin efektif dan menyenangkan
4) Karena dengan membawa makanan yang akan diidentifikasi
bahan-bahanny serta ada juga yang membawa gambar yaitu
makanan yang sekiranya tidak pantas untuk dibawa dan
diidentifikasi sdi ruang kelas.
59

5) Siswa merasa termotivasi belajar.

c. Observasi
Berikut adalah hasil dari observasi yang dilakukan oleh
observer pada tahap siklus II yang dilaksanakan pada tanggal 8 April
2013.
Tabel 4.8
Aktivitas Siswa
Siklus II
Aspek yang Ket Nilai
No Jml
diobsevasi Ada Tidak SB B C K SK
1 Melaksanakan tes
30
awal (pre-test)
2 Telah mempelajari
9
materi sebelumnya
3 Mendengarkan
penjelasan materi
20
yang disampaikan
oleh guru
4 Melakukan
pencarian informasi
22
di buku /referensi
yang tersedia.
5 Menyampaikan hasil
pencarian di buku
15
atau referensi yang
tersedia
6 Aktif bertanya dan
memberikan 15
jawaban
60

7 Menjawab
pertanyaan yang 20
diberikan oleh guru
8 Melaksanakan tes
30
akhir

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas


siswa dalam pembelajaran semakin meningkat dibandingkan
aktivitas pada siklus sebelumnya.

Tabel 4.9
Aktivitas Guru
Siklus II
Ket Nilai
No Aspek yang di observasi
Ada Tidak SB B C K SK
1 Mengkondisikan situasi
pembelajaran dan kesiapan

siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran
2 Apersepsi
3 Membangkitkan minat atau
rasa ingin tahu siswa
(motivasi)
4 Menyampaikan tujuan dan

indikator yang ingin dicapai
5 Penggunaan media atau alat
pembelajaran yang sesuai
dengan indikator bahan ajar
6 Penjelasan metode

pembelajaran information
61

search
7 Pemusatan perhatian siswa
terhadap proses
pembelajaran
8 Teknik
menjelaskan/penyampaian
materi
9 Pengelolaan KBM dengan

metode information search
10 Pemberian kesempatan
kepada siswa untuk

bertanya dan
mengungkapkan jawaban
11 Antusias siswa terhadap

jawaban yang diberikan

12 Keterampilan menerangkan
kembali atau menyimpulkan
materi pembelajaran

13 Kemampuan memberikan
evaluasi pembelaaran yang
sesuai dengan indikator

yang ingin dicapai.

Dilihat dari tabel tersebut, observer menilai bahwa


guru/peneliti sudah bisa beradaptasi dengan siswa secara baik, dan
guru/peneliti sudah membuat ruang kelas menjadi lebih kondusif
dibandingkan siklus sebelumnya.
62

Tabel 4.10
Aktivitas Pembelajaran
Siklus II
Ket Nilai
No Aspek yang diobservasi
Ada Tidak SB B C K SK
Guru menyampaikan materi
1
yang akan diajarkan
Guru melakukan tanya
2
jawab
Guru memberikan
3 pertanyaan yang akan dicari
pada referensi siswa
Memberikan kesempatan
pada setiap individu untuk
4 mencari dan menganalisis
pertanyaan yang telah
diberikan
Setiap siswa dipersilahkan
5 untuk mengemukakan hasil
pencarian informasi
Siswa dipersilahkan
6
memberikan pertanyaan
Setelah sekiranya tidak ada
jawaban lagi dari siswa,
7 guru dan siswa
menyimpulkan hasil
pembelajaran

Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan


metode information search semakin baik, ditandai dengan sudah
banyak siswa yang lebih berani dan antusias dalam kegiatan
63

pembelajaran. Serta lebih aktif dalam pembelajaran dengan metode


information search ini.

d. Refleksi
Berdasarkan observasi pada saat proses pembelajaran maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Aktifitas guru semakin meningkat dan mampu meningkatkan
suasana pembelajaran yang hidup dan menggembirakan.
b. Aktifitas siswa dalam pembelajaran sudah sedikit meningkat
karena sebagian besar siswa sudah mulai aktif dalam
pembelajaran
c. Siswa lebih antusias dan percaya diri dalam menjawab
pertanyaan

E. Hasil Wawancara Dengan Siswa Setelah Tindakan


Wawancara dilakukan setelah siklus II berakhir. Setelah diberi tindakan
pembelajaran dengan menggunakan metode information search. Siswa
terlebih dahulu dikelompokan menjadi kriteria rendah, sedang, dan tinggi
berdasarkan tes hasil belajar pada akhir siklus. Berikut adalah hasil
wawancara yang dilakukan terhadap siswa setelah dilakukannya tindakan
siklus 1 dan siklus 2.8

Tabel. 4.11
Hasil wawancara responden siswa
Siswa dengan hasil belajar tinggi
Peneliti: apakah anda suka dengan mata pelajaran fiqih?
Siswa: suka bangeeeet...
Peneliti: apakah anda senang diajarkan dengan menggunakan metode
informaton search?

8
Siswa/i kelas VIII A SMPI Al-Hikmah Pondok Cabe, Wawancara, 6 Mei 2013
64

Siswa: senang karena berbeda dengan belajar seperti biasanya dan kita
bisa lebih termotivasi karena belajar dengan mandiri.
Peneliti: apakah anda menyukai belajar dengan menggunakan media
seperti gambar atau video?
Siswa: sangat senang, karena melihat video dan gambar itu lebih
menyenangkan daripada mendengarkan guru menjelaskan.
Peneliti: apakah anda suka belajar berkelompok?
Siswa: tidak terlalu suka
Peneliti: bagaimana diskusi anda ketika belajar berkelompok?
Siswa: tidak kompak, karena kebanyakan mengandalkan satu orang
dalam kelompok, jadi tidak semuanya ikut diskusi.
Peneliti: apakah anda memahami materi yang diajarkan dengan
menggunakan metode information search ini?
Siswa: paham, karena lebih mudah dengan open book atau mencari
informasi sendiri ketimbang dijelaskan, karena mudah dilupakan.
Siswa Dengan Hasil Belajar Sedang
Peneliti: apakah anda suka dengan mata pelajaran fiqih?
Siswa: suka
Peneliti: apakah anda senang diajarkan dengan menggunakan metode
informaton search?
Siswa: senang karena berbeda dengan belajar seperti biasanya yang hanya
mendengarkan guru dan melihat buku.
Peneliti: apakah anda menyukai belajar dengan menggunakan media
seperti gambar atau video?
Siswa: sangat senang, karena belajar jadi tidak bosan.
Peneliti: apakah anda suka belajar berkelompok?
Siswa: tidak terlalu suka
Peneliti: bagaimana diskusi anda ketika belajar berkelompok?
Siswa: tidak kompak, karena kebanyakan mengandalkan satu orang
dalam kelompok, jadi tidak semuanya ikut diskusi.
65

Peneliti: apakah anda memahami materi yang diajarkan dengan


menggunakan metode information search ini?
Siswa: paham, karena lebih mudah dengan open book atau mencari
informasi sendiri ketimbang dijelaskan, karena mudah dilupakan.
Siswa Dengan Hasil Belajar Rendah
Peneliti: apakah anda suka dengan mata pelajaran fiqih?
Siswa: suka...
Peneliti: apakah anda senang diajarkan dengan menggunakan metode
informaton search?
Siswa: senang karena berbeda dengan belajar seperti biasanya dan kita
bisa lebih termotivasi karena belajar dengan mandiri.
Peneliti: apakah anda menyukai belajar dengan menggunakan media
seperti gambar atau video?
Siswa: sangat senang, karena menonton lebih enak daripada belajar.
Peneliti: apakah anda suka belajar berkelompok?
Siswa: suka apabila kelompoknya bebas memilih
Peneliti: bagaimana diskusi anda ketika belajar berkelompok?
Siswa: biasa saja banyak bercanda.
Peneliti: apakah anda memahami materi yang diajarkan dengan
menggunakan metode information search ini?
Siswa: sedikit, karena malas melihat/membaca buku dan mencari-cari
makanan/minuman yang akan ditentukan hukumnya.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa


pembelajaran dengan menggunakan metode information search lebih disukai
siswa dalam memahami materi karena siswa menjadi sering membaca dan
mengemukakan apa yang dibacanya sehingga dapat melekat dan tidak mudah
lupa. Hasil belajar siswa pun mengalami peningkatan dari siklus I sampai
siklus II. Dengan demikian, hal ini menunjukan bahwa penelitian yang
dilakukan oleh peneliti yakni PTK telah berhasil karena aplikasinya positif
66

terhadap proses pembelajaran fiqih dan hasil belajar fiqih serta sikap dan
motivasi belajar fiqih siswa.

F. Keterbatasan Penelitian
Selama penelitian berlangsung, penulis mengamati semua kejadian
yang terjadi selama proses pembelajaran dan penulis menyadari dan
menyimpulkan beberapa hal terkait dengan kekurangan atau bisa dikatakan
keterbatasan dalam penerapan metode information search dalam
pembelajaran. Yang pertama adalah jika melihat cara belajar siswa
sebelumnya yang terbiasa dengan penerimaan stimulus saja dari guru atau
biasa disebut spoon feeding, menjadikan siswa/i belum terbiasa dengan
metode information search ini yang membutuhkan pembiasaan belajar
mandiri sehingga kondisi KBM pada awalnya masih diluar kontrol atau perlu
pembiasaan. Jadi untuk menerapkan metode information search ini lebih
mudah diterapkan pada siswa yang terbiasa belajar mandiri. Kemudian yang
kedua adalah metode ini tentunya tidak dapat diterapkan dalam semua
pembahasan teori. Dan yang ketiga adalah kondisi pembelajaran terkesan
tidak serius atau berisik karena memang siswa dituntut untuk aktif berbicara
dan berdiskusi mengenai materi yang dibahas.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dengan melihat deskripsi data hasil serta
pengujian hipotesis dengan mengacu pada rumusan masalah yang telah
ditemukan, maka beberapa kesimpulan dari hasil penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Penerapan metode information search dalam meningkatkan hasil belajar
pada penelitian ini terdiri dari dua siklus yang tiap siklusnya terdapat
empat tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Tahap yang pertama adalah tahap perencanaan yaitu penulis membuat
perencanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode
information search, kemudian diterapkan pada tahap pelaksanaan
pembelajaran di kelas yang diobservasi oleh observer yang sekaligus
sebagai guru pamong. Setelah itu barulah dilanjutkan pada pada tahap
refleksi dengan berlandaskan pada hasil observasi. Penelitian dilanjutkan
pada siklus dua yang tahap pelaksanaanya sama dengan siklus pertama
namun dibuat sedikit inovasi pada siklus II. Pada siklus II observasi yang
dilakukan oleh observer menunjukan peningkatan pada efektifitas
pembelajaran siswa/i.

67
68

2. Peningkatan hasil belajar yang telah didapat dari proses pembelajaran


menggunakan information search adalah sebagai berikut dengan
perincian nilai rata-rata pretest I, 69,4, pretes II rata-ratanya 71,7. Postest
I rata-ratanya 81,2, postest II rata-ratanya 85,7. Peningkatan hasil belajar
dapat dilihat dari nilai normali gain, yakni N-gain I 0,3 N-gain II 0,46
atau bisa dibulatkan menjadi 0,5 yang termasuk dalam kategori sedang.
Hal ini mungkin dikarenakan oleh salah satu faktor belum terbiasanya
siswa/i dalam belajar mandiri sehingga pencapaian nilai gain belum ke
dalam kategori tinggi meskipun indikator keberhasilan telah tercapai.

B. Saran
Selaku penulis sekaligus pengamat, dalam hal ini ada beberapa saran
yang sifatnya konstruktif yang bisa kami berikan demi kemajuan dan
perkembangan pembelajaran pendidikan agama Islam. Adapun saran-saran
yang dapat diberikan adalah:
1. Dalam memberikan pendampingan atau biasa dikenal pengajaran
seharusnya dilakukan secara persuasif dan di kemas dengan format yang
semenarik mungkin agar mereka merasa senang sehingga datang dengan
sukarela.
2. Sekolah harus mengembangkan metode dan cara dalam pembelajaran
agar siswa mempunyai kompetensi yang cukup dalam memahami PAI
secara komprehensif agar tidak bersifat kognitif semata. Sehingga
dukungan moril dan materiil dari pihak sekolah sangat dibutuhkan dalam
perkembangan mental dan akhlah peserta didiknya.
3. Serta pendekatan emosional guru dan siswa lebih dapat terbina dengan
tetap ada batas-batas tertentu sehingga momok seorang guru dan kegiatan
pembelajaran bukanlah makhluk yang menakutkan di mata siswa.
69

DAFTAR PUSTAKA

Agustina. IQ, Prestasi Belajar, dan EQ, Jurnal Provitae. Vol. 2, No. 2. 2006.

Annur, Saipul. Wacana Pengembangan Guru, Profesionalitas Guru Agama Islam,


Vol. XIII. No. 1. 2008.

Bahri, Syaeful, dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rosdakarya,
2002.

_____. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 1997.

Biologipedia, Uji Normalitas Gain, 2013, (http://biologipedia.blogspot.com)

Fathurrohman, Pupuh, dan M.Sobry Sutikno. Strategi Belajar Mengajar Melalui


Konsep Umum dan Konsep Islami. Bandung: Refika Aditama. 2010.

Ghony, M. Djunaidi. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: UIN-Malang Press,


2008.

Irawan, Prasetya. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial.


Jakarta: FISIP UI, 2007.

Khoiru Ahmadi, Iif. Pembelajaran Akselerasi. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011.

Khon, Abdul Majid. Pendidikan dalam Perspektif Sunah Nabi Saw, Suatu Kajian
Hadits Tematik dalam sunah Ibn Majah dan Musnad Ahmad.Vol.VIII No.
1. 2005a.

_____. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005b.

Muchlisin Riadi, Pembelajaran Aktif, http://www.kajianpustaka.com, 21


Februari 2013

N. Cahyo, Agus. Panduan Aplikasi Teori-teori Belajar Mengajar. Yogyakarta:


Diva Press, 2013.

Sabri, Alisuf. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007.

Silberman, Mel. Active Learning. Yogyakarta: Bumi Media, 2002.


70

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka


Cipta, 2003.

Suharsimi, Arikunto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara,


2006a.

_____. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta,


2006b.

Suparman. Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2005.

Syah, Muhibin. Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2004.

Thoifuri. Menjadi Guru Inisiator. Semarang: Rasail Media Group, 2007.

Uno, Hamzah B. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar


Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Wiriaatmaadja, Rochiati. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2006.
Lampiran 1

OBSERVASI AWAL
WAWANCARA RESPONDEN GURU PRA-PENELITIAN

Pewawancara : Ari Zaid


Yang diwawancarai : Bapak Sholahudin, S.Ag
Hari/Tanggal : Senin, 18 Februari 2013
Tempat : Tangerang Selatan, SMPI Al-Hikmah Pondok Cabe
Waktu : 10.25 WIB

1. Sudah berapa lama bapak mengajar fiqih di SMPI al-hikmah Pondok Cabe?
Jawaban: 4 tahun
2. Kelas berapa saja yang bapak ajarkan?
Jawaban: seluruh kelas di SMPI al-Hikmah Pondok Cabe muali dari kelas VII
sampai kelas IX
3. Strategi atau model pembelajaran apa yang biasa bapak gunakan?
Jawaban: ceramah dan diskusi kelompok
4. Dalam kegiatan belajar mengajar tentu saja seorang guru tidak selalu hanya
terpaku kepada buku teks, diperlukan juga adanya pemanfaatan sumber
belajar yang tidak bersifat teks book, dalam hal ini apa yang ibu manfaatkan
untuk menunjang proses pembelajaran tersebut?
Jawaban: LKS dan Buku Paket serta referensi lain seperti fiqih sunah
5. Apakah dalam setiap akan memulai proses pembelajaran bapak selalu
mempersiapkan seluruh instrumen pembelajaran, termasuk kedalamnya
menyiapkan ruang belajar, alat, media serta kesiapan siswa dalam mengikuti
pembelajaran?
Jawaban: ya tentu saja
6. Apakah bapak selalu memberikan apersepsi dan menyampaikan indikator
yang akan dicapai dalam pembelajaran kepada siswa? Sehingga siswa
mengetahui tujuan pembelajaran yang akan mereka capai.
Jawaban: ya
7. Penguasaan materi pembelajaran merupakan hal yang penting dalam proses
pembelajaran, apa yang bapak lakukan agar materi yang bapak sampaikan
kepada siswa dapat dimengerti oleh siswa? Adakah kiat-kiat khusus yang
bapak lakukan?
Jawaban: mengulang pelajaran yang sebelum-sebelumnya
8. Apakah bapak selalu melibatkan siswa untuk turut serta aktif dalam kegiatan
pembelajaran?
Jawaban: ya dengan memberikan pertanyaan lisan agar siswa tetap
memperhatikan
9. Setiap siswa tentunya memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam
menyerap informasi yang bapak berikan dalam menyampaikan materi, hal
yang menjadi fokus utama adalah dalam penggunaan bahasa. Dengan
demikian bagaimanakah bapak mengkomunikasikannya?
Jawaban: dengan menggunakan bahasa yang ada di buku kemudian dijelaskan
agar mereka lebih paham
10. Bagaimana cara bapak dapat mengetahui bahwa siswa itu sudah mengerti dan
faham dengan materi yang ibu berikan?
Jawaban: bertanya kepada mereka
11. Dengan cara apakah bapak melakukan penilaian terhadap hasil pencapaian
belajar siswa?
Jawaban: mengerjakan LKS
12. Apakah yang bapak lakukan ketika bapak akan menutup pembelajaran
didalam kelas?
Jawaban: memberikan kesimpulan serta mempersilahkan untuk bertanya apa
yang belum dimengerti serta berdoa bersama-sama

Responden,

Sholahuddin, S.Pd.I
WAWANCARA RESPONDEN GURU PRA-PENELITIAN

Pewawancara : Ari Zaid


Yang diwawancarai : Bapak Sholahudin, S.Ag
Hari/Tanggal : Senin, 18 Februari 2013
Tempat : Tangerang Selatan, SMPI Al-Hikmah Pondok Cabe
Waktu : 10.25 WIB

No Aspek yang ditanyakan Tanggapan


1 Sudah berapa lama bapak mengajar fiqih di 4 tahun
SMPI al-hikmah Pondok Cabe?
2 Kelas berapa saja yang bapak ajarkan? Seluruh kelas di SMPI al-
Hikmah Pondok Cabe
muali dari kelas VII
sampai kelas IX
3 Strategi atau model pembelajaran apa yang Ceramah dan diskusi
biasa bapak gunakan? kelompok
4 Dalam kegiatan belajar mengajar tentu saja LKS dan Buku Paket serta
seorang guru tidak selalu hanya terpaku referensi lain seperti fiqih
kepada buku teks, diperlukan juga adanya sunah
pemanfaatan sumber belajar yang tidak
bersifat teks book, dalam hal ini apa yang ibu
manfaatkan untuk menunjang proses
pembelajaran tersebut?
5 Apakah dalam setiap akan memulai proses ya tentu saja
pembelajaran bapak selalu mempersiapkan
seluruh instrumen pembelajaran, termasuk
kedalamnya menyiapkan ruang belajar, alat,
media serta kesiapan siswa dalam mengikuti
pembelajaran?
6 Apakah bapak selalu memberikan apersepsi Ya
dan menyampaikan indikator yang akan
dicapai dalam pembelajaran kepada siswa?
Sehingga siswa mengetahui tujuan
pembelajaran yang akan mereka capai.
7 Penguasaan materi pembelajaran merupakan mengulang pelajaran yang
hal yang penting dalam proses pembelajaran, sebelum-sebelumnya
apa yang bapak lakukan agar materi yang
bapak sampaikan kepada siswa dapat
dimengerti oleh siswa? Adakah kiat-kiat
khusus yang bapak lakukan?
8 Apakah bapak selalu melibatkan siswa untuk ya dengan memberikan
turut serta aktif dalam kegiatan pembelajaran? pertanyaan lisan agar
siswa tetap memperhatikan
9 Setiap siswa tentunya memiliki kemampuan dengan menggunakan
yang berbeda-beda dalam menyerap informasi bahasa yang ada di buku
yang bapak berikan dalam menyampaikan kemudian dijelaskan agar
materi, hal yang menjadi fokus utama adalah mereka lebih paham
dalam penggunaan bahasa. Dengan demikian
bagaimanakah cara bapak
mengkomunikasikannya?
10 Bagaimana cara bapak dapat mengetahui bertanya kepada mereka
bahwa siswa itu sudah mengerti dan faham
dengan materi yang ibu berikan?
11 Dengan cara apakah bapak melakukan mengerjakan LKS
penilaian terhadap hasil pencapaian belajar
siswa?
12 Apakah yang ibu lakukan ketika bapak akan memberikan kesimpulan
menutup pembelajaran didalam kelas? serta mempersilahkan
untuk bertanya apa yang
belum dimengerti serta
berdoa bersama-sama

Responden,

Sholahuddin, S.Pd.I
Lampiran 2

Kisi kisi
Soal Tes Hasil Belajar Fiqih Siklus I
Standar Kompetensi Materi Nomor Bentuk
No Indikator
Kompetensi Dasar Pokok Soal Soal
1.1 Memahami Menjelaskan Makanan Menjelaskan 5, 10 Pilihan
hukum Islam jenis-jenis dan pengertian ganda
tentang makanan dan minuman makanan
makanan dan minuman halal
minuman halal

1.2 Menjelaskan 1, 20,


dasar-dasar 11, 17,
hukum 4, 18
makanan
halal

1.3 Menyebutka 2, 3, 7,
n jenis-jenis 8,12,
makanan 14, 16,
yang halal. 9

1.4 Menunjukan 13
contoh
makanan/min
uman halal

1.5 Menjelaskan 6, 15,


macam- 19
macam
binatang
yang halal
dikonsumsi
Lampiran 3

PRETES dan POSTES


SIKLUS I

Nama : .....
Kelas : .....

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, s, atau d yang merupakan jawaban
paling tepat!
1. Islam menghalalkan makanan yang baik-baik. Hal tersebut tertera dalam al-
Quran surah...
a. Ali Imran: 4 c. Al-Ikhlas: 3
b. al-Baqarah: 233 d. al-Baqarah: 168
2. Berikut merupakan binatang yang semua jenisnya dihalalkan, yaitu...
a. binatang darat c. Binatang laut
b. binatang tanah d. binatang buas
3. Dalam ilmu fiqih yang membahas minuman, pada dasarnya air
dikelompokan ke dalam ... jenis
a. 2 c. 7
b. 4 d. 8
4. Hukum mengonsumsi bangkai ikan dan belalang adalah...
a. halal c. Makruh
b. mubah d. sunah
5. Semua jenis makanan yang tidak pernah diharamkan dalam al-Quran
ataupun hadits pada dasarnya...
a. halal dimakan c. Tidak bisa dimakan
b. harus ditinggalkan d. menyehatkan
jasmani
6. Berikut ini unggas yang halal dimakan, yaitu...
a. burung hantu c. Bebek
b. elang d. rajawali
7. Hewan ternak akan halal dimakan jika...
a. dipukul dengan nama Allah c. disembelih dengan
nama Allah
b. dimasak dengan minyak babi d. mati di dalam air
8. Perhatikan pernyataan berikut!
(1) berkuku tajam dan bertaring tajam.
(2) bangkai dari hewan air
(3) potongan hewan yang masih hidup.
(4) sayuran yang dibeli dari hasil korupsi.
(5) memakan bangkai karena terpaksa.
Hal hal di atas yang merupakan alasan bolehnya kita memakan makanan
adalah nomor...
a. (1), (3), dan (5) c. (2) dan (4)
b. (1), (3), dan (4) d. (2) dan (5)
9. Bangkai berikut ini yang halal untuk dimakan, yaitu...
a. bangkai tikus c. Bangkai kuda laut
b. bangkai ayam d. bangkai penyu
10. Semua makanan yang diperbolehkan untuk dimakan menurut ketentuan
hukum Islam adalah pengertian dari...
a. minuman yang halal c. Binatang yang halal
b. makanan yang halal d. tumbuhan yang halal
11. Hadits yang menyebutkan bahwa Nabi Saw. pernah memberi izin untuk
memakan daging kuda diriwayatkan oleh...
a. bukhari c. Bukhari dan Muslim
b. Daruquthni d. Muslim dan
Tirmidzi
12. Darah yang dihalalkan oleh Nabi Saw. adalah...
a. hati c. Darah yang mengalir
b. limpa d. a dan b benar
13. Berikut ini merupakan minuman yang halal diminum adalah...
a. susu kambing c. Bir
b. darah d. miras oplosan
14. Hewan yang halal dimakan dapat menjadi haram apabila...
a. tidak menggunakan pisau yang tajam ketika menyembelihnya
b. tidak direbahkan ke tanah saat menyembelih
c. tidak membaca bacaan basmalah ketika menyembelih
d. tidak disembelih saat hari raya Idul Adha
15. Binatang darat yang bangkainya halal untuk dimakan, yaitu...
a. gajah c. Kijang
b. mamot d. belalang
16. Berikut ini merupakan hal-hal yang harus diperhatikan saat menyembelih
hewan, kecuali...
a. membaca bacaan basmalah sebelum menyembelih
b. tajamnya pisau yang digunakan untuk menyembelih
c. warna bulu hewan yang akan disembelih
d. merebahkan hewan yang akan disembelih
17. Allah memerintahkan kepada semua hamba-Nya untuk mengonsumsi
makanan dan minuman yang halal serta...
a. yang menjadi favorit c. Baik
b. enak rasanya d. terkenal
18. Meragukan antara halal dan haram adalah pengertian dari...
a. Syubhat c. Halal
b. haram d. Sunah
19. Hukum mengonsumsi kelinci adalah...
a. halal c. Haram
b. wajib d. syubhat
20.


Lafadz di atas adalah surat...
a. al-Maidah: 3 c. Al-Araf: 157
b. al-Baqarah: 172 d. al-Baqarah: 168

Instrumen soal diatas telas disahkan atau dinyatakan valid oleh observer dan
dosen pembimbing pada penelitian ini.

Dosen Pembimbing, Observer

Siti Khadijah, MA Sholahuddin, S.Pd.I


lampiran 4

Kunci Jawaban Siklus I


1. d 11. c
2. c 12. d
3. a 13. a
4. a 14. d
5. a 15. d
6. c 16. c
7. c 17. c
8. d 18. a
9. c 19. a
10. b 20. b
Lampiran 5

Kisi kisi
Soal Tes Hasil Belajar Fiqih Siklus II

Standar Kompetensi Materi Nomor Bentuk


No Indikator
Kompetensi Dasar Pokok Soal Soal
1.1 Memahami Menjelaskan Makanan Menjelaskan 2, Pilihan
hukum Islam jenis-jenis dan pengertian ganda
tentang makanan dan minuman makanan
makanan dan minuman haram
minuman haram

1.2 Menjelaskan 3, 8,
dasar-dasar
hukum
makanan
haram

1.3 Menyebutka 1, 4, 7,
n jenis-jenis 9,
makanan 12,13,
yang haram. 15,16,
19

1.4 Menunjukan 5, 6,
contoh 10,20,
makanan/min
uman haram

1.5 Menjelaskan 11,14,


macam- 17,18,
macam ,
binatang
yang haram
dikonsumsi
Lampiran 6

PRETES dan POSTES


SIKLUS II

Nama : .....
Kelas : .....

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, s, atau d yang merupakan jawaban
paling tepat!

1. Kutu, ulat, kecoa, dan lipan adalah binatang yang menjijikan. Hukum
memakan binatang menjijikan adalah...
a. mubah c. Syubhat
b. haram d. halal
2. Semua jenis minuman yang memabukan hukumnya...
a. syubhat c. Halal
b. mubah d. haram
3. Surat al-Maidah ayat 90-91 merupakan ayat yang menjelaskan tentang
larangan...
a. minuman keras dan judi c. Jus buah dan
mengundi nasib
b. memakan daging kuda d. memakan
4. Hukum mengambil air yang ada di bak air, di tempat penampungan, atau di
tangki milik orang lain adalah...
a. haram c. Makruh
b. mubah d. halal
5. Mengonsumsi arak hukumnya adalah...
a. mubah c. Haram
b. makruh d. boleh kalau sedikit
6. Jus jeruk apabila dicampur dengan sedikit arak, maka hukum
mengonsumsinya adalah...
a. boleh kalau sedikit c. Makruh
b. mubah d. haram
7. Seekor kambing yang terluka kemudian mati sesaat sebelum disembelih,
maka hukum memakannya adalah...
a. haram c. Mubah
b. makruh d. boleh karena belum
lama mati
8. Ayat al-Quran yang menjelaskan tentang keharaman binatang yang
disembelih bukan karena Allah Swt. Terdapat dalam surah...
a. al-Baqarah: 173 c. al-Baqarah: 371
b. al-Baqarah: 29 d. al-Baqarah: 30
9. Sesuatu yang memabukan dalam kadar jumlah yang sedikit hukumnya...
a. tidak haram c. Boleh
c. tetap haram d. tidak mengapa
10. Menafkahi keluarga dari hasil korupsi sama saja dengan...
a. memberikan kepada keluarga makanan yang haram
b. menjerumuskan keluarga secara tidak langsung ke dalam akhlak tercela
c. menjauhkan diri dan keluargadari rahmat Allah
d. semua pilihan benar
11. Burung hud-hud haram untuk dimakan karena...
a. burung yang sangat langka
b. tidak mudah untuk mendapatkannya
c. Termasuk satwa yang dilindungi
d. Nabi Saw. melarang untuk membunuhnya
12. Termasuk binatang haram adalah artinya...
a. mati terpukul c. Mati terjatuh
b. mati ditanduk d. mati tercekik
13. Memakan hewan yang berkuku tajam hukumnya...
a. halal c. Mubah
b. haram d. sunah
14. Di bawah ini yang termasuk lima binatang jahat yang diperintahkan untuk
membunuhnya adalah...
a. burung gagak c. Buaya
b. belalang d. benteng

15. Termasuk binatang yang haram dimakan adalah , artinya...

a. mati ditanduk c. Mati diterkam
binatang buas
b. mati terpukul d. mati tercekik
16. Bagian yang dipotong dari anggota tubuh binatang yang masih hidup
termasuk...
a. bangkai c. Makanan halal
b. barang temuan d. obat
17. Berikut ini merupakan pernyataan yang benar tentang lebah, kecuali...
a. salah satu binatang yang menjadi nama surah dalam al-Quran
b. binatang yang menghasilkan obat bagi manusia
c. binatang yang bangkainya halal dimakan
d. binatang yang haram untuk dimakan dan dibunuh
18. Semut tidak boleh dibunuh dan dimakan karena...
a. rasanya tidak enak c. Tidak bisa disembelih
b. tidak mengenyangkan d. agama telah melarangnya
19. Buah-buahan bisa menjadi haram apabila...
a. dibeli dengan uang hasil korupsi c. dibeli dari bunga bank
b. didapat dengan cara mencuri d. semua jawaban benar
20. Salah satu jenis minuman yang haram untuk diminum adalah...
a. air teh yang diberikan oleh seseorang
b. susu sapi yang dijadikan susu bubuk
c. perasan anggur yang sudah berbusa dan mengeras
d. air yang disimpan di dalam lemari es

Instrumen soal diatas telas disahkan atau dinyatakan valid oleh observer dan
dosen pembimbing pada penelitian ini.

Dosen Pembimbing, Observer

Siti Khadijah, MA Sholahuddin, S.Pd.I


Lampiran 7

Kunci Jawaban Siklus II


1. b 11. d
2. d 12. b
3. a 13. b
4. a 14. a
5. c 15. b
6. d 16. a
7. a 17. d
8. a 18. d
9. c 19. d
10. d 20. C
Lampiran 8
RPP Pertemuan Pertama Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( R P P )

Nama Madrasah : SMP I al-Hikmah Pondok Cabe


Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : VIII / 2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (pertemuan ke-1)

A. Standar Kompetensi
3. Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman

B. Kompetensi Dasar
3.1 Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman halal.

C. Indikator
Menjelaskan pengertian makanan halal
Menjelaskan dasar-dasar makanan halal
Menyebutkan jenis jenis makanan yang halal.
Menunjukan contoh makanan halal
Menjealaskan macam-macam binatang yang halal dimakan.

D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengertian makanan halal
Siswa dapat menjelaskan dasar-dasar makanan halal
Siswa dapat menyebutkan jenis jenis makanan yang halal
Siswa dapat menunjukan contoh makanan halal
Karakter siswa yang diharapkan :
Religius, Jujur, Mandiri, Demokratis, Komunikatif , Tanggung jawab,
teliti, tekun, percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

E. Materi Pembelajaran
Makanan dan minuman halal

F. Metode Pembelajaran
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran
terutama untuk kegiatan awal.
Kerja kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi
tentang hukum Islam tentang makanan dan minuman
Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkenaan
dengan materi kegiatan pembelajaran
Information Search: siswa mencari informasi pada media yang dimiliki
siswa mengenai materi dengan cara berdiskusi dengan
teman sekelompoknya

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Nilai yang
No Uraian Kegiatan Waktu
ditanamkan
1 Kegiatan awal : 10 menit
Apersepsi :
Memberikan pertanyaan seputar pelajaran yang
lalu dan materi hukum Islam tentang makanan
dan minuman
Motivasi :
Memberikan informasi tentang tujuan dan
manfaat mempelajari seputar hukum Islam
tentang makanan dan minuman.
2 Kegiatan Inti : 60 Menit
Siswa membaca literatur/referensi tentang
Religius,
hukum Islam tentang makanan dan minuman.
Jujur,
(fase eksplorasi)
Mandiri,
Membuat bagan hukum Islam tentang makanan
Demokratis,
halal (fase elaborasi)
Komunikatif
Siswa mencari informasi mengenai materi di , Tanggung
buku yang mereka pelajari bersama jawab, gemar
kelompoknya (fase elaborasi) membaca
Penguatan tentang pengertian, hukum, dan
jenis-jenis makanan halal (fase konfirmasi)
3 Kegiatan akhir : 10 menit
Tanya jawab tentang materi hukum Islam
Religius,
tentang makanan dan minuman.
Jujur,
Guru memberikan tugas untuk mencari contoh
Mandiri,
makanan halal yang kemudian akan di gambar
Demokratis,
beserta alasan dan dasar hukumnya.
Komunikatif
, Tanggung
jawab

H. Sumber belajar dan media pembelajaran


Al-Quran.
Buku paket Fiqih Madrasah Tsanawiyah kelas VIII, Mohammad Muslih,
M.Ag., Yudhistira (Bogor,2011).
Buku paket Fiqih Madrasah Tsanawiyah kelas VIII, M. Luthfi
Ubaidillah dan Siti Mariyam, Arya Duta (Depok, 2007)
LKS
Internet
I. Penilaian
Nilai Budaya
Indikator Jenis Bentuk Contoh
Dan Karakter
Pencapaian Penilaian Penilaian Instrumen
Bangsa
Religius, Jujur, Menjelaskan Tertulis PG Lihat lampiran
Mandiri, pengertian
Demokratis, makanan halal
Komunikatif , Menjelaskan
Tanggung dasar-dasar
jawab, tekun, makanan halal
teliti. Menyebutkan
jenis jenis
makanan yang
halal.
Menunjukan
contoh makanan
halal

Mengetahui,
Guru Pamong Guru Bidang Studi Fiqih

Sholahuddin, S.Pd.I Ari Zaid


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )

Nama Madrasah : SMP I al-Hikmah


Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : VIII / 2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (pertemuan ke-2)

A. Standar Kompetensi
3. Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman

B. Kompetensi Dasar
3.1 menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman yang halal.

C. Indikator
Menjelaskan pengertian minuman halal
Menjelaskan dasar-dasar minuman halal
Menyebutkan jenis jenis minuman yang halal.
Menunjukan contoh minuman halal

D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengertian minuman halal
Siswa dapat menjelaskan dasar-dasar minuman halal
Siswa dapat menyebutkan jenis jenis minuman yang halal
Siswa dapat menunjukan contoh minuman halal

Karakter siswa yang diharapkan :


Religius, Jujur, Mandiri, Demokratis, Komunikatif , Tanggung jawab,
teliti, tekun, percaya diri, berorientasi tugas dan hasil.
E. Materi Pembelajaran
Makanan dan minuman halal

F. Metode Pembelajaran
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran
terutama untuk kegiatan awal.
Kerjak kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan
informasi tentang hukum Islam tentang makanan dan minuman
Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang
berkemaan dengan materi kegiatan pembelajaran
Information search & card sort: siswa mencari informasi mengenai
materi dengan cara berdiskusi dengan teman sekelompoknya

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Nilai yang
No Uraian Kegiatan Waktu
ditanamkan
1 Kegiatan awal : 10 menit
Apersepsi :
Memberikan pertanyaan seputar pelajaran
yang lalu dan materi hukum Islam tentang
makanan dan minuman
Motivasi :
Memberikan informasi tentang tujuan dan
manfaat mempelajari seputar hukum Islam
tentang makanan dan minuman.
2 Kegiatan Inti : 60 Menit
Siswa membaca literatur/referensi hukum
Religius,
Islam tentang makanan dan minuman. (fase
Jujur,
eksplorasi)
Mandiri,
Membuat bagan hukum Islam tentang
minuman halal (fase elaborasi) Demokratis,
Diskusi dengan teman sekolompok mengenai Komunikatif
pengertian, dasar, jenis dan contoh minuman , Tanggung
halal (fase elaborasi) jawab, gemar
Penulisan bagan yang telah disediakan di membaca
papan tulis (fase elaborasi)
Penjelasan mengenai pengertian, dasar, jenis,
dan macam-macam minuman halal. (fase
konfirmasi)
3 Kegiatan akhir : 10 menit
Tanya jawab tentang materi hukum Islam
Religius,
tentang minuman halal.
Jujur,
Guru memberikan tugas untuk membuat
Mandiri,
daftar list minuman halal beserta alasannya.
Demokratis,
Komunikatif
, Tanggung
jawab

H. Sumber belajar dan media pembelajaran


Al-Quran
Buku paket Fiqih Madrasah Tsanawiyah kelas VIII, Mohammad Muslih,
M.Ag., Yudhistira (Bogor,2011).
Buku paket Fiqih Madrasah Tsanawiyah kelas VIII, M. Luthfi
Ubaidillah dan Siti Mariyam, Arya Duta (Depok, 2007)
LKS
Internet
I. Penilaian
Nilai Budaya
Indikator Jenis Bentuk Contoh
Dan Karakter
Pencapaian Penilaian Penilaian Instrumen
Bangsa
Religius, Menjelaskan Tertulis PG Lihat lampiran
Jujur, Mandiri, pengertian
Demokratis, minuman halal
Komunikatif , Menjelaskan
Tanggung dasar-dasar
jawab minuman halal
Menyebutkan
jenis jenis
minuman yang
halal.
Menunjukan
contoh
minuman halal

Mengetahui,
Guru Pamong Guru Bidang Studi Fiqih

Sholahuddin, S.Pd.I Ari Zaid


RPP Pertemuan Kedua Siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( R P P )

Nama Madrasah : SMP I al-Hikmah Pondok Cabe


Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : VIII / 2
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2x pertemuan)

A. Standar Kompetensi
3. Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman

B. Kompetensi Dasar
3.2 Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman haram

C. Indikator
Menjelaskan pengertian makanan haram
Menjelaskan dasar-dasar makanan haram
Menyebutkan jenis jenis makanan yang haram.
Menunjukan contoh makanan haram
Menjelaskan binatang dan tumbuhan yang haram dimakan

D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengertian makanan haram
Siswa dapat menjelaskan dasar-dasar makanan haram
Siswa dapat menyebutkan jenis jenis makanan yang haram.
Siswa dapat menunjukan contoh makanan haram
Siswa dapat menyebutkan macam-macam binatang yang haram
Karakter siswa yang diharapkan :
Religius, Jujur, Mandiri, Demokratis, Komunikatif , Tanggung jawab

Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :


Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

E. Materi Pembelajaran
Makanan dan minuman haram

F. Metode Pembelajaran
Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran
terutama untuk kegiatan awal.
Kerjak kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan
informasi tentang hukum Islam tentang makanan dan minuman
Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang
berkemaan dengan materi kegiatan pembelajaran
Information search & video kritik: siswa mencari informasi mengenai
materi dengan cara berdiskusi dengan teman sekelompoknya kemudian
memberikan video tentang makanan haram.

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Nilai yang
No Uraian Kegiatan Waktu
ditanamkan
1 Kegiatan awal : 10
Apersepsi : menit
Memberikan pertanyaan seputar pelajaran yang
lalu dan materi hukum Islam tentang makanan
dan minuman
Motivasi :
Memberikan informasi tentang tujuan dan
manfaat mempelajari seputar hukum Islam
tentang makanan dan minuman.
2 Kegiatan Inti : 60
Eksplorasi Menit
Religius,
Siswa membaca literatur/referensi tentang
Jujur,
hukum Islam tentang makanan dan minuman.
Mandiri,
(fase eksplorasi)
Demokratis,
Elaborasi Komunikatif
Membuat bagan hukum Islam tentang makanan , Tanggung
haram (fase elaborasi) jawab,
Siswa mencari informasi mengenai materi di gemar
buku yang mereka pelajari bersama membaca
kelompoknya (fase elaborasi)
Siswa mengidentifikasi makanan atau
minuman atau gambar yang dibawa terkait
dengan materi pelajaran yang dibawa oleh
siswa ke depan kelas.
Konfirmasi
Penguatan tentang pengertian, hukum, dan
jenis-jenis makanan haram (fase konfirmasi)
Menampilkan video yang menampilkan kenapa
makanan itu bisa menjadi haram.
3 Kegiatan akhir : Religius, 10
Jujur,
Tanya jawab tentang materi hukum Islam Mandiri, menit
tentang makanan haram. Demokratis,
Komunikatif
Guru memberikan tugas untuk mencari contoh , Tanggung
makanan haram yang kemudian akan di jawab
gambar beserta alasan dan dasar hukumnya.
H. Sumber belajar dan media pembelajaran
Al-Quran.
Buku paket Fiqih Madrasah Tsanawiyah kelas VIII, Mohammad Muslih,
M.Ag., Yudhistira (Bogor,2011).
Buku paket Fiqih Madrasah Tsanawiyah kelas VIII, M. Luthfi
Ubaidillah dan Siti Mariyam, Arya Duta (Depok, 2007)
LKS
Internet

I. Penilaian
Nilai Budaya
Indikator Jenis Bentuk Contoh
Dan Karakter
Pencapaian Penilaian Penilaian Instrumen
Bangsa
Religius, Menjelaskan Tes tulis PG Lihat lampiran
Jujur, pengertian
Mandiri, makanan haram
Demokratis, Menjelaskan
Komunikatif , dasar-dasar
Tanggung makanan haram
jawab Menyebutkan
jenis jenis
makanan yang
haram.
Menunjukan
contoh makanan
haram

Mengetahui,
Guru Pamong Guru Bidang Studi Fiqih

Sholahuddin, S.Pd.I Ari Zaid


Lampiran 9

Materi RPP
A. Makanan yang Halal
Makanan yang halal ialah makanan yang dibolehkan untuk dimakan
menurut ketentuan syariat Islam. segala sesuatu baik berupa tumbuhan,
buah-buahan ataupun binatang pada dasarnya adalah hahal dimakan, kecuali
apabila ada nash Al-Quran atau Al-Hadits yang menghatamkannya. Ada
kemungkinan sesuatu itu menjadi haram karena memberi mengandung
mudharat atau bahaya bagi kehidupan manusia.
Allah berfirman:

Artinya:
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat
di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-
Baqarah [2]: 168).

Dari dua ayat di atas maka jelaslah bahwa makanan yang dimakan oleh
seorang Muslm hendaknya memenuhi 2 syarat, yaitu:
a. Halal, artinya diperbolehkan untk dimakan dan tidak dilarang oleh hukum
syara
b. Baik, artinya makanan itu bergizi dan bermanfaat untuk kesehatan.

Dengan demikian halal itu ditinjau dari Islam sedangkan baik ditinjau
dari ilmu kesehatan.
Dalam Islam, halalnya suatu makanan harus meliputi tiga hal, yaitu:
a. Halal karena dzatnya. Artinya, enda itu memang tidak dilarang oleh
hukum syara, seperti nasi, susu, telor, dan lain-lain.
b. Halal cara mendapatkannya. Artinya sesuatu yang halal itu harus diperoleh
dengan cara yang halal pula. Sesuatu yang halal tetapi cara medapatkannya
tidak sesuatu dengan hukum syara maka menjadi haramlah ia.
Sebagaimana, mencuri, menipu, dan lain-lain.
c. Halal karena proses/cara pengolahannya. Artinya selain sesuatu yang halal
itu harus diperoleh dengan cara yang halal pula. Cara atau proses
pengolahannya juga harus benar. Hewan, seperti kambing, ayam, sapi, jika
disembelih dengan cara yang tidak sesuai dengan hukum Islam maka
dagingnya menjadi haram.

Ketentuan-ketentuan makanan yang halal dan yang haram telah dijelaskan


oleh Rasulullah melalui sabdanya, yang artinya:
Rasulullah SAW ditanya tentang minyak sanin, keju dan kulit binatang yang
dipergunakan untuk perhiasan atau tempat duduk. Rasulullah SAW bersabda: Apa
yang dihalalkan oleh Allah dalam Kitab-Nya adalah halal dan apa yang
diharamkan Allah di dalam Kitab-Nya adalah haram, dan apa yang didiamkan
(tidak diterangkan), maka barang itu termasuk yang dimaafkan. (HR. Ibnu
Majah dan Turmudzi).

Selanjutnya, Allah Swt berfirman:


Artinya:
(yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka,
yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari
mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik
dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari
mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka
orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan
mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran),
mereka Itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Al-Araf [7]: 157)

Berdasarkan firman Allah dan hadits Nabi SAW, dapat disimpulkan


bahwa jenis-jenis makanan yang halal ialah:
1. Semua makanan yang baik, tidak kotor dan tidak menjijikan.
2. Semua makanan yang tidak diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
3. semua makanan yang tidak memberi mudharat, tidak membahayakan
kesehatan jasmani dan tidak merusak akal, moral, dan aqidah.

B. MINUMAN YANG HALAL


Minuman yang halal ialah minuman yang boleh diminum menuerut syariat
Islam. Adapun minuman yang halal pada haris besarnya dapat dibagi menjadi 4
bagian, yaitu:
1. Semua jenis air atau cairan yang tidak membahayakan bagi kehidupan
manusia baik membahayakan dari segi jasmani, akal, jiwa maupun
aqidah.
2. Air atau cairan yang tidak memabukkan walaupun sebelumnya telah
memabukkan seperti arak yang telah berubah menjadi cuka.
3. Air atau ciran itu bukan berupa benda najis atau benda suci yang terkena
najis (mutanajis).
4. Air atau cairan yang suci itu didaatkan dengan cara-cara yang halal yang
tidak bertentangan dengan ajaran Agama Islam.
C. Manfaat mengonsumsi makanan dan minuman yang halal
Seseorang yang sudah terbiasa mengonsmsi makanan dan minuman yang
halal, maka dirinya akan emmperoleh manfaat, di antaranya adalah:
a. Terjaga kesehatnnya sehingga dapat mempertahankan hidupnya sampai
denan batas yang ditetapkan Allah Swt
b. Mendapat ridha Allah Swt karena memilih jenis makanan dan minuman
yang halal
c. Memiliki akhlaqul karimah karena telah menaati perintah Allah Swt
sekaligus terhindar dari akhlak madzmumah (tercela)

D. Makanan yang Haram


Haram artinya dilarang, jadi makanan yang haram adalah makanan yang
dilarang oleh syara untuk dimakan. Setiap makanan yang dilarang oleh syara
pasti ada bahayanya dan meninggalkan yang dilarang syara pasti ada faidahnya
dan mendapat pahala. Berikut adalah jenis-jenis makanan yang termasuk
diharamkan:
1. Semua makanan yang disebutkan dalam firman Allah surat Al-Maidah
ayat 3 dan Al-Anam ayat 145 :

Artinya:
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan)
yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh,
yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. (QS.
Al-Maidah [5]: 3)

Artinya:
Katakanlah: Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku,
sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau
makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi, karena
sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih atas nama selain
Allah. Barang siapa yang dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya
Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Anam [6]: 145)

Dari dua ayat diatas, terdapat beberapa jenis barang yang terang-terang
diharamkan, yaitu: Bangkai (kecuali bangkai ikan dan belalang), darah (kecuali
hati dan limpa), daging hewan yang disembelih ata nama selain Allah Swt),
binatang yang mati tercekik, terpukul, terjatuh, karena ditanduk binatang lain,
diterkam oleh binatang buas, dan yang disembelih untuk berhala.

2. Semua makanan yang keji, yaitu yang kotor, menjijikan.


Firman Allah:
Artinya:

(yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang
menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari
mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka
beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka[574]. Maka orang-
orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti
cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah
orang-orang yang beruntung. (QS. Al-Araf [7]: 157)

3. Semua jenis makanan yang dapat mendatangkan mudharat terhadap jiwa,


raga, akal, moral dan aqidah.
Firman Allah:

Artinya:
Katakanlah: Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang
nampak atau pun yang tersembunyi (akibatnya), dan perbuatan dosa, melanggar
hak manusia tanpa alasan yang benar. (QS. Al-Araf [7]: 33).
4. Bagian berupa daging. Tulang atau apa saja yang dipotong dari binatang
yang masih hidup.
Sabda Nabi Saw, artinya:
Daging yang dipotong dari binatang yang masih hidup, maka yang
terpotong itu termasuk bangkai. (HR. Ahmad)
5. Makanan yang didapat dengan cara yang tidak halal seperti makanan
hasil curian, rampasan, korupsi, riba dan cara-cara lain yang dilarang
agama.

E. Minuman yang Haram


Minuman yang aram adalah mnuman yang tidak boleh diminum karena
dilarang oleh syariat Ilsam. Adapun jenis minuman yang haram tersebut pada
garis besarnya dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Semua minuman yang memabukkan atau apabila diminum menimbulkan
mudharat dan merusak badan, akal, jiwa, moral dan aqidah seperti arak,
khamar, dan sejenisnya.
Allah berfirman

Artinya:
Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: Pada
keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi
dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya. (QS. Al-Baqarah [2]: 219)
Dalam ayat lain Allah berfirman:

Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji
termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan. (QS. Al-Maidah[5] : 90)

Nabi SAW bersabda, artinya:


Sesuatu yang memabukkan dalam keadaan banyak, maka dalam keadaan sedikit
juga tetap haram. (HR An-Nasai, Abu Dawud dan Turmudzi).
2. Minuman dari benda najis atau benda yang terkena najis.
3. Minuman yang didapatkan dengan cara-cara yang tidak halan atau yang
bertentangan dengan ajaran Islam.

Selain dari makanan dan minuman yang halal dan yang haram ada pula
makanan dan minuman yang dimakruhkan, artinya sebaiknya tidak dimakan dan
tidak diminum karena lebih banya mengandung madharatnya dari pada
manfaatnya. Contoh, petai, jengkol, bawang. Sementara itu untuk rokok, terdapat
kontroversi, ada yang menyatakan haram dan ada pula yang menghukuminya
makruh.

F. AKIBAT BURUK DARI MAKANAN DAN MINUMAN YANG HARAM


Apabila manusia memakan makanan dan meminum minuman yang haram
maka akan menimbulkan akibat buruk baik manusia itu sendiri baik terhadap
pribadinya maupun terhadap orang lain atau masyarakat bahwaka terhadap
lingkungannya. Di antara akibat buruk dari makanan dan miuman yang haram
adalah:
1. Amal ibadahya tidak akan diterima dan doanya tidak akan dikabulkan Allah Swt.
Rasulullah Saw bersabda yang artinya:
Dari Abu Hurairah R.a. ia berkata:
Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya Allah Saw adalah Dzat Yang Maha
Baik, tidak mau menerima kecuali yang baik dan sesungguhnya Allah telah
memerintahkan orang-orang mukmin sesuai dengan yang diperintahkan kepada
para Rasul. Allah Taala berfirman: Hai Para Rasul, makanlah dari amaknan
yang baik-baik dan kerjakanlah amal yang shalih, Allah Swt berfirman: Hai
orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang kami
berikan kepada kamu sekalian (HR. Muslim)

2. Makanan dan minuman haram bisa merusak jiwa (terutama minuman


keras yang mengandung alkohol), seperti:
a. Kecerdasan menurun
b. Cenderung lupa dan melakukan hal-hal yang negatif
c. Senang menyendiri dan melamun
d. Semangat kerja berkurangn
3. Makan dan minuman yang haram dapat membahayakan kesehatan
4. Makanan dan minuman yang haram memubadirkan harta
5. Menimbulkan permusuhan dan kebencian
6. Menghalangi mengingat Allah
Allah berfirman:

Artinya:
Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan
kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan
menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah
kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). (QS. Al-Maidah[5] : 91)

Di Indonesia sudah ada Majlis Ulama Indonesia yang memiliki Lembaga


Pengawasan Obat dan Makanan (LPOM). Tugas dari LPOM adalah mengkaji dan
mengawasi makanan dan minuman yang beredar di ndonesia, apakah telah
memenuhi syarat atau tidak. Seminggu Umat Islam akan mendapat ketenangan
dalam mengonsumsesi makanan dan minuman.
Lampiran 10

MAKANAN HALAL
Siklus I
Cobalah cari informasi di buku anda mengenai:
Hukum Hasil
Jenis
Tidak
No makanan/minuman alasan Tepat Kurang
Halal Haram Tepat
/binatang (90) Tepat (70)
(60)
Ikan yang
1
memakan kotoran?
2 Kopi luwak?

MAKANAN HARAM

Tulislah 5 makanan/minuman/binatang yang termasuk dalam kategori


haram
Hukum Hasil
Jenis
Kurang Tidak
No makanan/minu alasan Tepat
Halal Haram Tepat Tepat
man/binatang (90)
(70) (60)
MANFAAT DAN MUDHARAT/DAMPAK BURUK DARI MAKANAN DAN
MINUMAN YANG HALAL DAN HARAM

Tulislah 4 makanan/minuman/binatang/tumbuhan beserta hukum dan


manfaat atau mudharat / dampak buruknya.
Hukum Hasil
Jenis
Mudharat / Tidak
No makanan/minuman Manfaat Tepat Kurang
Halal Haram dampak buruk Tepat
/binatang (90) Tepat (70)
(60)
Lampiran 11

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA


Kegiatan Pembelajaran Fiqih Dengan Menerapkan
Metode Pembelajaran Information Search

Nama sekolah : SMPI al-hikmah Pondok Cabe


Tahun pelajaran : 2012/2013
Kelas/semester : VIII/2
Materi pokok : Makanan dan minuman
Siklus : Satu
Observer : Sholahudin, S.Pd.I
Hari, Tanggal : Senin, 18 Maret 2013

Berilah tanda chek list () pada nilai sesuai dengan pengamatan anda!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang
Ket Nilai
No Aspek yang diobsevasi Jml
Ada Tidak SB B C K SK
1 Melaksanakan tes awal (pre-test) 32
2 Telah mempelajari materi
0
sebelumnya
3 Mendengarkan penjelasa materi
18
yang disampaikan oleh guru
4 Melakkan pencarian informasi di
16
buku /referensi yang tersedia.
5 Menyampaikan hasil pencarian di
8
buku atau referensi yang tersedia
6 Aktif bertanya dan memberikan
11
jawaban
7 Menjawab pertanyaan yang 24
diberikan oleh guru
8 Melaksanakan tes akhir 30

Observer,

Sholahuddin, S.Pd.I
Lampiran 12

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU


Kegiatan Pembelajaran Fiqih Dengan Menerapkan
Metode Pembelajaran Information Search

Nama sekolah : SMPI al-hikmah Pondok Cabe


Tahun pelajaran : 2012/2013
Kelas/semester : VIII/2
Materi pokok : Makanan dan minuman
Siklus : Satu
Observer : Sholahudin, S.Pd.I dan Ari Zaid
Hari, Tanggal : Senin, 18 Maret 2013

Berilah tanda chek list () pada nilai sesuai dengan pengamatan anda!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang
Ket Nilai
No Aspek yang di observasi
Ada Tidak SB B C K SK
1 Mengkondisikan situasi
pembelajaran dan kesiapan siswa

untuk mengikuti proses
pembelajaran
2 Apersepsi
3 Membangkitkan minat atau rasa

ingin tahu siswa (motivasi)
4 Menyampaikan tujuan dan

indikator yang ingin dicapai
5 Penggunaan media atau alat

pembelajaran yang sesuai dengan
indikator bahan ajar
6 Penjelasan metode pembelajaran

information search
7 Pemusatan perhatian siswa

terhadap proses pembelajaran
8 Teknik menjelaskan/penyampaian

materi
9 Pengelolaan KBM dengan metode

information search
10 Pemberian kesempatan kepada
siswa untuk bertanya dan
mengungkapkan jawaban
11 Antusias siswa terhadap jawaban

yang diberikan
12 Keterampilan menerangkan
kembali atau menyimpulkan
materi pembelajaran
13 Kemampuan memberikan
evaluasi pembelaaran yang sesuai

dengan indikator yang ingin
dicapai.

Observer,

Sholahuddin, S.Pd.I
Lampiran 13
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pembelajaran Fiqih Dengan Menerapkan
Metode Pembelajaran Information Search

Nama sekolah : SMPI al-hikmah Pondok Cabe


Tahun pelajaran : 2012/2013
Kelas/semester : VIII/2
Materi pokok : Makanan dan minuman
Siklus : Satu
Observer : Sholahudin, S.Pd.I dan Ari Zaid
Hari, Tanggal : Senin, 18 Maret 2013

Berilah tanda chek list () pada nilai sesuai dengan pengamatan anda!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang
Ket Nilai
No Aspek yang diobservasi
Ada Tidak SB B C K SK
Guru menyampaikan materi yang
1
akan diajarkan
2 Guru melakukan tanya jawab
Guru memberikan pertanyaan
3 yang akan dicari pada referensi
siswa
Memberikan kesempatan pada
setiap individu untuk mencari dan
4
menganalisis pertanyaan yang
telah diberikan
Setiap siswa dipersilahkan untuk
5 mengemukakan hasil pencarian
informasi
Siswa dipersilahkan memberikan
6
pertanyaan
Setelah sekiranya tidak ada
jawaban lagi dari siswa, guru dan
7
siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran
Observer,

Sholahuddin, S.Pd.I
Lampiran 14
CATATAN LAPANGAN
Penelitian Tindakan Kelas
Siklus :I
Hari/tanggal : senin, 18 Februari 2013
AKTIVITAS SISWA
1. Melaksanakan tes awal (pre-test) sebanyak 30 siswa/i yang semuanya hadir
dalam kelas
2. Memberikan pertanyaan seputar materi yang akan disampaikan dan hanya satu
orang yang menjawab yaitu Ichsan Noordin Noorsy yang menjawab
3. Mendengarkan materi pembelajaran dan hanya sebagian siswa yang
mendengarkan
4. Menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan mencari informasi pada
referensi yang tersedia.
5. Dalam mempresentasikan hasil pencarian informasi masih banyak siswa yang
belum berani untuk mengutarakan jawabannya.
6. aktif bertanya seperti Ichsan Noordin Noorsy, Sanilisya, Ade yulia, dan Indah
7. Melaksanakan tes akhir (postes) semua siswa dapat melaksanakan tes akhir.
AKTIFITAS GURU
1. guru memperkenalkan diri sambil mengenal satu persatu peserta didik,
kemudian masuk ke materi umum namun belum dapat menguasai peserta didik
seluruhnya karena masih dalam proses adaptasi sehingga belum bisa maksimal
dalam mengkondisikan kelas.
2. guru belum dapat memusatkan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran
sehingga kondisi belum kondusif
3. pelaksanaan information search belum optimal
PROSES PEMBELAJARAN
1. pelaksanaan proses pembelajaran masih belum kondusif karena siswa masih
dalam proses adaptasi.
2. metode pembelajaran information search pun masih belum optimal yaitu masih
banyak yang malas mencari informasi di buku
3. siswa masih takut untuk mengemukakan jawabannya
Lampiran 15

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA


Kegiatan Pembelajaran Fiqih Dengan Menerapkan
Metode Pembelajaran Information Search

Nama sekolah : SMPI al-hikmah Pondok Cabe


Tahun pelajaran : 2012/2013
Kelas/semester : VIII/2
Materi pokok : Makanan dan minuman
Siklus : Dua
Observer : Sholahudin, S.Pd.I dan Ari Zaid
Hari, Tanggal : Senin, 8 April 2013

Berilah tanda chek list () pada nilai sesuai dengan pengamatan anda!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang
Ket Nilai
No Aspek yang diobsevasi Jml
Ada Tidak SB B C K SK
1 Melaksanakan tes awal (pre-test) 30
2 Telah mempelajari materi
9
sebelumnya
3 Mendengarkan penjelasa materi
20
yang disampaikan oleh guru
4 Melakkan pencarian informasi di
22
buku /referensi yang tersedia.
5 Menyampaikan hasil pencarian di
15
buku atau referensi yang tersedia
6 Aktif bertanya dan memberikan
15
jawaban
7 Menjawab pertanyaan yang 20
diberikan oleh guru
8 Melaksanakan tes akhir 30

Observer,

Sholahuddin, S.Pd.I
Lampiran 16

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU


Kegiatan Pembelajaran Fiqih Dengan Menerapkan
Metode Pembelajaran Information Search

Nama sekolah : SMPI al-hikmah Pondok Cabe


Tahun pelajaran : 2012/2013
Kelas/semester : VIII/2
Materi pokok : Makanan dan minuman
Siklus : Dua
Observer : Sholahudin, S.Pd.I dan Ari Zaid
Hari, Tanggal : Senin, 8 April 2013

Berilah tanda chek list () pada nilai sesuai dengan pengamatan anda!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang
Ket Nilai
No Aspek yang di observasi
Ada Tidak SB B C K SK
1 Mengkondisikan situasi
pembelajaran dan kesiapan siswa

untuk mengikuti proses
pembelajaran
2 Apersepsi
3 Membangkitkan minat atau rasa

ingin tahu siswa (motivasi)
4 Menyampaikan tujuan dan

indikator yang ingin dicapai
5 Penggunaan media atau alat

pembelajaran yang sesuai dengan
indikator bahan ajar
6 Penjelasan metode pembelajaran

information search
7 Pemusatan perhatian siswa

terhadap proses pembelajaran
8 Teknik menjelaskan/penyampaian

materi
9 Pengelolaan KBM dengan metode

information search
10 Pemberian kesempatan kepada
siswa untuk bertanya dan
mengungkapkan jawaban
11 Antusias siswa terhadap jawaban

yang diberikan
12 Keterampilan menerangkan
kembali atau menyimpulkan
materi pembelajaran
13 Kemampuan memberikan
evaluasi pembelaaran yang sesuai

dengan indikator yang ingin
dicapai.

Observer,

Sholahuddin, S.Pd.I
Lampiran 17
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pembelajaran Fiqih Dengan Menerapkan
Metode Pembelajaran Information Search

Nama sekolah : SMPI al-hikmah Pondok Cabe


Tahun pelajaran : 2012/2013
Kelas/semester : VIII/2
Materi pokok : Makanan dan minuman
Siklus : Dua
Observer : Sholahudin, S.Pd.I dan Ari Zaid
Hari, Tanggal : Senin, 8 April 2013

Berilah tanda chek list () pada nilai sesuai dengan pengamatan anda!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang
Ket Nilai
No Aspek yang diobservasi
Ada Tidak SB B C K SK
Guru menyampaikan materi yang
1
akan diajarkan
2 Guru melakukan tanya jawab
Guru memberikan pertanyaan
3 yang akan dicari pada referensi
siswa
Memberikan kesempatan pada
setiap individu untuk mencari dan
4
menganalisis pertanyaan yang
telah diberikan
Setiap siswa dipersilahkan untuk
5 mengemukakan hasil pencarian
informasi
Siswa dipersilahkan memberikan
6
pertanyaan
Setelah sekiranya tidak ada
jawaban lagi dari siswa, guru dan
7
siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran

Observer,

Sholahuddin, S.Pd.I
Lampiran 18
CATATAN LAPANGAN
Penelitian Tindakan Kelas
Siklus : II
Hari/tanggal : senin, 8 April 2013
AKTIVITAS SISWA
1. Melaksanakan tes awal (pre-test) sebanyak 32 yang semuanya hadir dalam
kelas
2. Memberikan pertanyaan seputar materi yang akan disampaikan dan hanya satu
orang yang menjawab yaitu Ichsan Noordin Noorsy yang menjawab
3. Mendengarkan materi pembelajaran dan hanya sebagian siswa yang
mendengarkan
4. Menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan mencari informasi pada
referensi yang tersedia.
5. Dalam mempresentasikan hasil pencarian informasi masih banyak siswa yang
belum berani untuk mengutarakan jawabannya.
6. aktif bertanya seperti Ichsan Noordin Noorsy, Sanilisya, Ade yulia, dan Indah
7. Melaksanakan tes akhir (postes) semua siswa dapat melaksanakan tes akhir.
AKTIFITAS GURU
1. guru memperkenalkan diri sambil mengenal satu persatu peserta didik,
kemudian masuk ke materi umum namun belum dapat menguasai peserta didik
seluruhnya karena masih dalam proses adaptasi sehingga belum bisa maksimal
dalam mengkondisikan kelas.
2. guru belum dapat memusatkan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran
sehingga kondisi belum kondusif
3. pelaksanaan information search belum optimal
PROSES PEMBELAJARAN
1. pelaksanaan proses pembelajaran masih belum kondusif karena siswa masih
dalam proses adaptasi.
2. metode pembelajaran information search pun masih belum optimal yaitu masih
banyak yang malas mencari informasi di buku
3. siswa masih takut untuk mengemukakan jawabannya
Lampiran 19

Hasil Wawancara Responden Siswa


Siswa dengan hasil belajar tinggi
Peneliti: apakah anda suka dengan mata pelajaran fiqih?
Siswa: suka bangeeeet...
Peneliti: apakah anda senang diajarkan dengan menggunakan metode
informaton search?
Siswa: senang karena berbeda dengan belajar seperti biasanya dan kita
bisa lebih termotivasi karena belajar dengan mandiri.
Peneliti: apakah anda menyukai belajar dengan menggunakan media
seperti gambar atau video?
Siswa: sangat senang, karena melihat video dan gambar itu lebih
menyenangkan daripada mendengarkan guru menjelaskan.
Peneliti: apakah anda suka belajar berkelompok?
Siswa: tidak terlalu suka
Peneliti: bagaimana diskusi anda ketika belajar berkelompok?
Siswa: tidak kompak, karena kebanyakan mengandalkan satu orang
dalam kelompok, jadi tidak semuanya ikut diskusi.
Peneliti: apakah anda memahami materi yang diajarkan dengan
menggunakan metode information search ini?
Siswa: paham, karena lebih mudah dengan open book atau mencari
informasi sendiri ketimbang dijelaskan, karena mudah dilupakan.
Siswa Dengan Hasil Belajar Sedang
Peneliti: apakah anda suka dengan mata pelajaran fiqih?
Siswa: suka
Peneliti: apakah anda senang diajarkan dengan menggunakan metode
informaton search?
Siswa: senang karena berbeda dengan belajar seperti biasanya yang hanya
mendengarkan guru dan melihat buku.
Peneliti: apakah anda menyukai belajar dengan menggunakan media
seperti gambar atau video?
Siswa: sangat senang, karena belajar jadi tidak bosan.
Peneliti: apakah anda suka belajar berkelompok?
Siswa: tidak terlalu suka
Peneliti: bagaimana diskusi anda ketika belajar berkelompok?
Siswa: tidak kompak, karena kebanyakan mengandalkan satu orang
dalam kelompok, jadi tidak semuanya ikut diskusi.
Peneliti: apakah anda memahami materi yang diajarkan dengan
menggunakan metode information search ini?
Siswa: paham, karena lebih mudah dengan open book atau mencari
informasi sendiri ketimbang dijelaskan, karena mudah dilupakan.
Siswa Dengan Hasil Belajar Rendah
Peneliti: apakah anda suka dengan mata pelajaran fiqih?
Siswa: suka...
Peneliti: apakah anda senang diajarkan dengan menggunakan metode
informaton search?
Siswa: senang karena berbeda dengan belajar seperti biasanya dan kita
bisa lebih termotivasi karena belajar dengan mandiri.
Peneliti: apakah anda menyukai belajar dengan menggunakan media
seperti gambar atau video?
Siswa: sangat senang, karena menonton lebih enak daripada belajar.
Peneliti: apakah anda suka belajar berkelompok?
Siswa: suka apabila kelompoknya bebas memilih
Peneliti: bagaimana diskusi anda ketika belajar berkelompok?
Siswa: biasa saja banyak bercanda.
Peneliti: apakah anda memahami materi yang diajarkan dengan
menggunakan metode information search ini?
Siswa: sedikit, karena malas melihat/membaca buku dan mencari-cari
makanan/minuman yang akan ditentukan hukumnya.
Responden 1 Responden 2 Responden 3

Ichsanuddin Noorsy Sanilisia Putri Utami Ibas Sutisna


Lampiran 20

Hasil Wawancara Dengan Guru Setelah Penelitian Tindakan Kelas


Metode Pembelajaran Information Search

Nama Sekolah : SMPI al-Hikmah Pondok Cabe


Nama Guru : Ari Zaid
Hari, Tanggal : 29 April 2013
No Aspek yang ditanyakan Tanggapan
1 Sudah berapa lama bapak mengajar fiqih di 4 tahun
SMPI al-hikmah Pondok Cabe?
2 Kelas berapa saja yang bapak ajarkan? Seluruh kelas di SMPI
al-Hikmah Pondok Cabe
muali dari kelas VII
sampai kelas IX
3 Strategi atau model pembelajaran apa yang Ceramah dan diskusi
biasa bapak gunakan? kelompok
4 Dalam kegiatan belajar mengajar tentu saja LKS dan Buku Paket
seorang guru tidak selalu hanya terpaku serta referensi lain seperti
kepada buku teks, diperlukan juga adanya fiqih sunah
pemanfaatan sumber belajar yang tidak
bersifat teks book, dalam hal ini apa yang ibu
manfaatkan untuk menunjang proses
pembelajaran tersebut?
5 Apakah dalam setiap akan memulai proses ya tentu saja
pembelajaran bapak selalu mempersiapkan
seluruh instrumen pembelajaran, termasuk
kedalamnya menyiapkan ruang belajar, alat,
media serta kesiapan siswa dalam mengikuti
pembelajaran?
6 Apakah bapak selalu memberikan apersepsi Ya
dan menyampaikan indikator yang akan
dicapai dalam pembelajaran kepada siswa?
Sehingga siswa mengetahui tujuan
pembelajaran yang akan mereka capai.
7 Penguasaan materi pembelajaran merupakan mengulang pelajaran
hal yang penting dalam proses pembelajaran, yang sebelum-
apa yang bapak lakukan agar materi yang sebelumnya
bapak sampaikan kepada siswa dapat
dimengerti oleh siswa? Adakah kiat-kiat
khusus yang bapak lakukan?
8 Apakah bapak selalu melibatkan siswa untuk ya dengan memberikan
turut serta aktif dalam kegiatan pembelajaran? pertanyaan lisan agar
siswa tetap
memperhatikan
9 Setiap siswa tentunya memiliki kemampuan dengan menggunakan
yang berbeda-beda dalam menyerap informasi bahasa yang ada di buku
yang bapak berikan dalam menyampaikan kemudian dijelaskan agar
materi, hal yang menjadi fokus utama adalah mereka lebih paham
dalam penggunaan bahasa. Dengan demikian
bagaimanakah cara bapak
mengkomunikasikannya?
10 Bagaimana cara bapak dapat mengetahui bertanya kepada mereka
bahwa siswa itu sudah mengerti dan faham
dengan materi yang ibu berikan?
11 Dengan cara apakah ibu melakukan penilaian mengerjakan LKS
terhadap hasil pencapaian belajar siswa?
12 Apakah yang ibu lakukan ketika ibu akan memberikan kesimpulan
menutup pembelajaran didalam kelas? serta mempersilahkan
untuk bertanya apa yang
belum dimengerti serta
berdoa bersama-sama

Responden,

Sholahuddin, S.Pd.I
Lampiran 21

DOKUMENTASI-DOKUMENTASI PENELITIAN
DI SMPI AL-HIKMAH PONDOK CABE

You might also like